Anda di halaman 1dari 4

UPAYA INTEGRASI UKM DAN UKP

A. ANALISA MASALAH KESEHATAN


1. IDENTIFIKASI MASALAH
a. DATA 10 BESAR PENYAKIT TAHUN 2016
10 Besar Penyakit pada UTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Barat periode Januari
sampai dengan Mei 2016 adalah sebagai berikut :
1) Radang Tenggorok sebanyak 1203 kasus
2) Gangguan faal lain pada alat pencernaan sebanyak 1131 kasus
3) Radang sendi berupa rematik sebanyak 1099 kasus
4) Penyakit tekanan darah tinggi sebanyak 795 kasus
5) Penyakit lain pada saluran pernafasan bagian atas sebanyak794 kasus
6) Infeksi lain pada saluran pernafasan Bagian Atas sebanyak 584 kasus
7) Penyakit Kulit Alergi sebanyak 424 kasus
8) Penyakit Pulpa dan Jaringan periapikal sebanyak 402 kasus
9) Penyakit kulit dan infeksi sebanyak 360 kasus
10) Penyakit kencing manis sebanyak 336 kasus

b. DATA KUNJUNGAN KLINIK SANITASI


Berdasarkan data kunjungan klinik sanitasi sepanjang tahun 2016 (Januari – Mei) di
UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Barat yang merupakan hasil rujukan dari poli
umum, lansia remaja dan poli anak dirujuk sebanyak 52 kasus penyakit berbasis
lingkungan dengan rincian sebagai berikut :

1) Penyakit kulit sebanyak 27 kasus


2) Penyakit TB Paru sebanyak 18 kasus
3) Penyakit Diare sebayak 6 kasus
4) Penyakit ISPA sebanyak 1 kasus

Dari jumlah kunjungan klinik sanitasi, kasus terbanyak yaitu penyakit kulit dan TB Paru
dengan sebaran wilayah kejadian kasus sebagai berikut :

Sebaran kasus berdasarkan wilayah untuk kasus TB Paru jumlah terbanyak pada RW XIX
sebanyak 3 kasus sedangkan untuk penyakit kulit kasus terbanyak terjadi pada wilayah RW
XVII dengan jumlah kasus 7 orang.
B. PENETEPAN PRIORITAS MASALAH

Berdasarkan data kesakitan diatas, akan ditetapkan prioritas masalah kesehatan dengan
menggunakan teori USG dengan skala 1-5 adalah sebagai berikut :

NO NAMA PENYAKIT U S G JUMLAH RANGKING


1 Radang Tenggorok 1 2 1 4 IX
2 Gangguan faal lain pada
1 1 1 3 X
alat pencernaan
3 Radang sendi berupa
1 1 1 3 XI
rematik
4 Penyakit tekanan darah
3 3 2 8 II
tinggi
5 Penyakit lain pada
saluran pernafasan 2 2 2 6 V
bagian atas
6 Infeksi lain pada saluran
2 3 2 7 IV
pernafasan Bagian Atas
7 Penyakit Kulit Alergi 2 2 2 6 VII
8 Penyakit Pulpa dan
1 2 2 5 VI
Jringan periapikal
9 Penyakit kulit dan infeksi 1 2 1 4 VIII
10 Penyakit kencing manis 2 3 2 7 III
11 TB Paru 4 4 5 13 I

Dengan menggunakan metode USG kemudian didapatkan prioritas masalah kesehatan


berdasarkan rangking yaitu :

1) TB Paru
2) Tekanan Darah Tinggi
3) Kencing Manis

C. MENENTUKAN PENYEBAB MASALAH


Setelah menetapkan masalah prioritas, kemudian akan ditentukan penyebab masalah dengan
menggunakan diagram fish bone.
Dalam mengidentifikasi penyebab masalah pada penyakit berbasis lingkungan digunakan
kusioner dengan pedoman permenkes nomor 13 tahun 2015 kesehatan lingkungan di
Puskesmas.
Dari hasil fish bone didapatkan hasil pada tabel sebagai berikut :

MASALAH PENYEBAB MASALAH


TB PARU Sanitasi lingkungan yang buruk
Asupan gizi yang buruk
Riwayat merokok

Tekanan DarahTinggi Pola makan


Tidak pernah berolahraga

Kencing Manis Pola makan

Penyakit TB Paru merupakan salah satu penyakit berbasis lingkungan, dari hasil wawancara
dengan menggunakan kuesioner diketahui bahwa penyebab utama dari penularan TB Paru
adalah karena kondisi rumah dengan sanitasi yang buruk, asupan gizi yang buruk dan riwayat
merokok.

D. MENETAPKAN ALTERNATIF SOLUSI


Dalam menetapkan alternatif solusi yang harus dipertimbangkan adalah dapat dikerjakan dalam
jangka pendek, biaya yang dikeluarkan tidak besar, punya dampak yang besar (low cost high
impact).
Alternatif solusi yang dilakukan harus melibatkan peran serta masyarakat dengan tujuan agar
masyarakat memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalahnya.
Keterlibatan masyarakat dalam menyelesaikan masalah akan memiliki dampak yang besar
karena masyarakat yang sudah memiliki kemampuan mengenali dan mampu menyelesaikan
masalah akan menjadi agen penggerak perubahan. Kegiatan UKM yang dilaksanakan di
Puskesmas diarahkan untuk meggerakkan partisipasi dengan salah satu upayanya adalah
dengan mengaktifkan pos-pos kesehatan, pembentukan kader kesehatan baik untuk penyakit
menular maupun penyakit tidak menular. Penyelesaian masalah juga harus melibatkan peran
lintas sektor, karena kewenangan Puskesmas dalam mendorong penyelesaian masalah bukan
pada pengadaan sarana yang di butuhkan tetapi mendorong perubahan perilaku kearah yang
lebih baik.
Alternatif solusi yang dipilih adalah sebagai berikut :

MASALAH PENYEBAB MASALAH ALERNATIF SOLUSI


TB PARU Sanitasi lingkungan yang Kampanye PHBS
buruk
Memberikan rekomendasi
kepada pihak terkait untuk
perbaikan sanitasi rumah.
Asupan gizi yang buruk Meningkatkan pengetahuan
gizi masyarakat dengan KIE
Riwayat merokok Kampanye PHBS
Angka penemuan kasus yang Mengaktifkan kader japeti
rendah sehingga angka untuk menemukan kasus dan
kesembuhan menjadi rendah melaporkan

Melakukan kontak tracing


untuk menemukan kasus di
radius penularan

Tekanan DarahTinggi Pola makan Aktif mengikuti klub prolanis


untuk mengelola penyakit
kronis
Penyampaian informasi
mngenai penyakit degeneatif
dalam setiap kegiatan
pertemuan yang melibatkan
masyarakat
Tidak pernah berolahraga Membentuk klub olahraga
untuk meningkatkan
keinginan berolahraga

Kencing Manis Pola makan Mengontrol pola makan


Penyampaian informasi
mngenai penyakit degeneatif
dalam setiap kegiatan
pertemuan yang melibatkan
masyarakat

Anda mungkin juga menyukai