Aminah: Eeh... dibeli.. dibeli.. murah meriah dijamin bagi temen-temen yang beli pernak-pernik dari gue pasti
makin di suka sama cowoknya, yakin deh...
Fanny: Aminah, lo beli nya dimana ?
Aminah: Yang ini beli di Arab Saudi, yang ini di Australia, yang ini di China
Suci: Terus yang ini ……..?
Aminah: Ooh.. yang itu aenggak mahal dikit Rp.15.000,- tapi mumpung ada sale jadi Cuma Rp. 14.900,-
Kerumunan itu tiba-tiba bubar ketika 3c masuk dan mengacaukan bisnis dari Aminah...
Terra : Pokoknya Aku enggak suka banget kelas kita dijadiin tempat dagang murahan kayak gini
Aminah : (sedih) sudalah, biyarlah aku yang mengalah, hak asasi ku direnggut apalah daya aku, aku tak sanggup
Cha : Bagus lok lo sadar, lain kali lok Aku liat lo jualan lagi kita enggak segan-segan tuk ngelenyapin semua
dagangan lo, Ngerti !!
Aminah : (mengangguk) ia ngerti (sambilmembereskan dagangannya)
Di taman sekolah Terra duduk sendiri, dia terlihat sedang memikirkan sesuatu
Terra : Hari ini Jana kok enggak berangkat, dia kenapa ya ? apa jangan-jangan dia sekarat gara-gara nolongin
aku kemarin ? Aduh.. Aku kok jadi mikirin itu anak sih, SADAR Terra mana mungkin seorang Terra suka sama
Jana ? APA KATA DUNIA...!!
Stevani : Cie-cie jadi kejadian tadi pagi masih dipikirkan sampai sekarang, Eehem..Eehem..
Terra : ihh kalian ini apa-apaan sieh...
Cha+stev : (bingung saling berpandangan) ih waw...Jono : ya ssudahlah, mending lo jangan menyakiti dia lagi,
lo tau dia itu sayang banget sama lo.. tapi lo enggak pernah sadar, ssudahkan engenggak ada yang mau kalian
tanya lagi Aku mau cabut
Cha : Ooh... So sweet banget lo Terr tapi ada enggak mungkin benar kan seorang Terra suka ma Jana
Terra : (TERDIAM)
Stevani : (memegang kepala Terra) Terr lo sakit kepala, lo kebentur apa, Please Terr jangan rusak image 3c
kita...
Terra : Tapi Aku punya perasaan, kalian engenggak mau mengerti perasaan Aku (pergi meninggalkan Cha
dan Stevani)
Keesokan harinya di kelas saat para siswa baru saja masuk dengan kesibukan masing-masing, tiba-tiba Jana
memecahkan keheningan di kelas dan memberikan salam
Jana : Hello Friend.....!!!!!!!! Semua mata menuju kearah JanaJam : Ehh... Jan Aku kira lo belum sembuh
Aminah : Ciee... Jana-Jana so sweet banget, tapi sayang lo bertepuk sebelah tangan
Jejen : Nasib lo sama ma Aku, Aku suka ma seseorang tapi dia suka sama orang lain
Jasen : Sapa sih jane aku ra seneng karo wong lain ko, nek aku dijamin ra bakal bertepuk sebelah tangan
Jana : Kamu tau enggak katak yang bisa bikin aku bahagia
Terra : Heemmm...... Apa ya ???
Jana : Katakan kalau kamu sayang n’ cinta ma aku... Soalnya tuh aku sayang n’ cinta ma kamu... Mau enggak
kamu jadi pacar ku ?
Cha : Terr pokoknya kalau sampai lo terima dia, berarti lo sudah khianat persahabatan kita
Stevani : Dan perlu lo ingat Ter!!!! Kalau sampai lo menerima jana, itu berarti lo sudah menghancurkan
persahabatan kita, dan 3c berarti sudah enggak ada lagi!!!
Jana : kalian berdua jangan mempengaruhi Terra, Biarkan Terra yang memutuskannya, Bagaimana Terr ? Ayo
jawab menurut kata hatimu!!!
Tera : Cha, Stev maafkan Aku, tapi ini lah Aku, Aku mau bilang kalau Aku terima lo Jan......
Cha : Terr, lo tega ama kita... Mulai sekarang enggak ada lagi 3C, enggak ada lagi persahabatan
Stev : Lo, gue END !!!!!!!!!!! Ayo Cha kita pergi (marah dan meninggalkan Terra)
Jana : Ssudahlah Terr, jangan sesali keputusan mu, kau ssudah memutuskan dengan hatimu
Jono : Ya Terr, kamu enggak bakalan nyesel sudah milih Jana
Aminah : Jangan khawatir Terra, kita semua adalah Temanmu
Jejen : Aku yakin kamu itu sebenarnya enggak jahat seperti Mereka
Terra : Makasih ya teman-teman, sudah mau terima aku jadi teman kalian padahal aku sudah jahat banget sama
kalian
Jejen : Iya Terr, mulai sekarang kita teman, Okey...
Suci : Aku enggak setuju, kalau dia jadi teman kita
Aminah : kenapa Ci ? Dia kan sudah mau mengakui kesalahannya, enggak ada salahnya kan dia jadi teman
kita ?
Suci : Kamu enggak ingat apa, dia itu sudah pernah menghina dan melecehkan kamu, INGAT Aminah
INGAT!!!!
Samsul : Sudahlah, kok jadi kalian yang berantem, orang dia sudah mau berbuat baik, kok enggak diterima sih
Ci...
Suci : Ya sudah aku terima, tapi jangan coba-coba sok berkuasa kayak waktu lo masih gabung sama Geng 3c
itu (dengan terpaksa)
Terra : Makasih ya Ci kamu sudah mau nerima aku, aku janji enggak akan ngulangin kesalahan aku lagi
Aminah : Ssudah-ssudah, kita kan sudah baikan, ayo kita ke Lab. Komputer
Mereka pun pergi ke Lab. Komputer, mereka tidak menyadari bahwa Cha dan Stevani telah mendengar
obrolan mereka
Cha : Stev, barusan lo denger kan tadi si Terra bukannya memilih untuk mempertahankan 3c, malah bahagia
punya temen kampungan kayak mereka, dia bodoh karena cinta
Stevani : Iya Aku dengar semuanya, Aku sekarang jadi makin benci sama Terra !!! Pokoknya kita harus
hancurkan hubungan Terra dan Jana kita buat persahabatan mereka hancur seperti persahabatan mereka...
Cha : Iya Aku benar-benar setuju sama ide lo Stev, tapi bagaimana caranya ? (berfikir)
Stevani : yasudah kita fikirin lagi nanti, sekarang kita ke Lab.dulu
Sepulang sekolah Cha dan Stevani bertemu dengan 2 sosok pria yang mereka pernah temui. Mereka adalah
Muhtar dan Ricky (preman sekolah)
Muhtar dan Ricky menghampiri Cha dan Stevani yang sedang berjalan
Muhatar : Eeh cewek mau kemana
Cha : (kaget) ya mau lewat dong bang
Ricky : Eeh bang, perasaan kita pernah ketemu cewek ini dwech (membisikkan)
Muhtar : Ooh... kalian cewek yang waktu itu ya, sini bayar !
Stev+Cha : Haa!!! Bayar ????
Ricky : Iya, masa kalian enggak kenal sama kita ? kita itu preman populer di sekolah ini
Cha : Ooh.. Aku baru ingat kalian kan preman yang pernah malakin kita
Stevani : (berbisik) Eeh Cha Aku punya ide, gimana kalau kita manfaatin preman ina buat ngancurin Terra dan
temen-temen barunya itu
Cha : Setuju ! Eeh abang-abang dari pada kalian kerjanya malakin orang yang hasilnya enggak jelas, kalian
mau enggak kita kasih kerjaan ?
Muhtar : Aku setuju-setuju aja, tapi tergantung bayarannya, hahaha.......kalian berani berapa ?
Cha : (membisiki preman itu) Oke-oke, pokoknya berapapun lo minta Aku kasih asal kerja lo berhasil dan
rapih...
Muh+Ric : Oke neng kita setuju
Cha : Lo pikir aku bego, ya jelas dong kita punya buktinya (memperlihatkan buku diary Jejen)
Jejen : (Kaget) Kembalikan enggak, Kembalikan!
Stevani : Enggak semsudah itu, Asal kan lo mau tutup mulut buku ini bakalan aman ditangan kita
Cha : Lo harus janji buat tutup mulut. NGERTI. Ayo Stev kita cabut
Di sebuah desa tinggalah sepasang suami-istri yang sudah tua.Mereka tinggal berdua
karena anak-anak mereka semuanya pergi ke perantauan.Suaminya sedang duduk di
teras,
Kakek : Ma, ambilkan papa tehnya, dong!
Nenek :Tidak usah panggil saya Ma, kita sudah tua, sudah kakek nenek. Anak-anak kita
juga sudah dewasa bahkan ada yang sudah memiliki anak. Kita sudah menjadi kakek dan
nenek.
Kakek : Ya sudah kalau begitu, Nek ambilkan kakek tehnya!
Nenek : Memangnya saya terlihat tua makanya Anda panggil saya nenek?
Kakek :Lohhh, bagaimana sih dipanggil mama tidak mau dipanggil nenek marah?
Tetangga yang mendengar kegaduhan mereka ikut menimpali.
Pak Sukri : Kalian selalu bertengkar seperti muda-mudi yang masih pacaran.
Kakek : Maunya sih, begitu pak Sukri, tapi apa daya kulit sudah mengendur.
Bu Sukri : Memangnya kalau kulit mengendur disebut tua ya,Pak?
Nenek :Dia selalu berlagak seperti anak muda, padahal mengangkat kursi saja kentutnya
keluar.
Tiba-tiba datang Bu Karni,anak pertama suami-istri tersebut beserta anaknya Yuli dan
PakKarni suami Bu Karnimengunjungi orang tua dan kakeknya. Karni membawakan
oleh-oleh luar kota untuk kedua orangtuanya.
Kakek : Sudah berapa tahun kamu tidak mengunjungi ayah dan ibumu ini,Karni?
Yuli : Kakek memang pikun, baru sebulan yang lalu kami kemari.
Nenek : Dia memang pikun, kadang sampai lupa kalau dia sudah makan sampai enam
kali sehari.
Pak Karni : Wah, kalau begitu nanti badan Bapak akan gendut seperti pemain sumo.
Bu Karni : Kalau badan Bapak gendut kasihan Ibu nanti disenggol sedikit langsung
melayang.
Nenek :Huusss, kamu kira Ibu tidak memiliki kekuatan untuk melawan badan sumo
bapakmu? Tenaga Ibu masih kuat seperti anak muda.
Bu Sukri : Ternyata suami istri sama saja, tidak mau kalah mengaku muda.