Anda di halaman 1dari 1

TASBIH CACIN BUTA DALAM BATU DI ZAMAN NABI SULAIMAN AS

_Subhaana man laa yansani fii jaufi haadzihi bi rizqika, laa tansaa 'ibaadakal mu'miniina bi
rahmatika,33x_sesudah sholat subuh atau di waktu pagi.
Tasbih di atas berpasangan dengan tasbih katak,yaitu
_YA MUSABBIHA BI KULLI LISANIN WA YA MADZKURO BI KULLI MAKANIN
SUBHANAKA WA BI HAMDIKA SUBHANAL MALIKIL QUDDUS WA MUNTAHA
ILMUKA,11x_sesudah sholat magerib atau di waktu petang.
( Wahai Dzat yang di sucikan oleh tiap-tiap lisan wahai Dzat yang di ucapkan di tiap-tiap tempat
maha suci engkau ya alloh, maha suci dengan segala pujimu ya alloh,Maha suci Alloh yang
maha memiliki segenap kesucian dan ilmu engkau ya alloh yang tiada akhirnya )
Alkisah Nabi Sulaiman AS sedang duduk di pinggir danau. Ia melihat seekor semut membawa
sebiji gandum. Nabi Sulaiman AS terus memperhatikan semut itu menuju ke tepi danau.
Tiba tiba seekor katak muncul dari dalam air seraya membuka mulutnya. Entah bagaimana
prosesnya, semut itu masuk ke dalam mulut katak. Lantas, katak itu menyelam ke dasar danau
dalam waktu yang cukup lama.
Ketika Nabi Sulaiman memikirkan kejadian tersebut, katak itu keluar dari dalam air dan
membuka mulutnya. Lalu semut itu keluar dari mulut katak, sementara sebiji gandum sudah
tidak ada lagi.
Nabi Sulaiman AS bertanya kepada semut, tentang apa yang ia lakukan :
_"Wahai semut, apa yang engkau lakukan ketika berada di mulut katak?"_
_"Wahai Nabiyullah, sesungguhnya di dalam danau ini terdapat sebuah batu yang cekung
berongga dan di dalam cekungan batu itu terdapat seekor cacing yang buta"_
_"Cacing tersebut tidak kuasa keluar dari cekungan batu untuk mencari makanan. Dan
sesungguhnya Allah mempercayakan kepadaku untuk urusan rezekinya",_ jawab semut.
_"Oleh karena itu, aku membawakan rezekinya, dan Allah swt telah menguasakan kepadaku,
sehingga katak ini membawaku kepadanya. Maka air ini tidaklah membahayakan bagiku.
Sesampai di batu itu, katak ini meletakkan mulutnya ke rongga batu itu, lalu akupun dapat masuk
ke dalamnya"_
_"Setelah aku menyampaikan rezeki kepada cacing itu, aku keluar dari rongga batu kembali ke
mulut katak ini. Lalu katak ini mengembalikan menuju tepian danau"_
Nabi Sulaiman AS bertanya :
_"Apakah kamu mendengar suara tasbih Cacing itu?"_
_"Ya Cacing itu mengucapkan :_
_Subhaana man laa yansani fii jaufi haadzihi bi rizqika, laa tansaa 'ibaadakal mu'miniina bi
rahmatika"_
"Maha Suci Dzat yang tidak melupakan aku di dalam danau yang dalam ini, dengan rezeki-Mu,
janganlah Engkau melupakan hamba hamba-Mu yang beriman dengan rahmat-Mu".
Demikianlah, Allah mengatur rezeki segenap makhluknya, termasuk manusia. Sebagaimana
pesan Al - Qur'an :
_"Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi
rezekinya"_
(QS. Huud : 6).
Rezeki yg telah ditetapkan oleh Allah Ta'ala tidak pernah akan berpaling dari pemiliknya, ke
manapun manusia menghindar, maka disitulah rezeki akan muncul menghampirinya.

Anda mungkin juga menyukai