Anda di halaman 1dari 5

JENIS-JENIS RUNWAY

1. Runway Tunggal
Konfigurasi ini merupakan konfigurasi yang paling sederhana. Kapasitas
runway jenis ini dalam kondisi VFR berkisar diantara 50 sampai 100 operasi per jam,
sedangkan dalam kondisi IFR kapasitasnya berkurang menjadi 50 sampai 70 operasi,
tergantung pada komposisi campuran pesawat terbang dan alat-alat bantu navigasi yang
tersedia.

Kondisi VFR (Visual Flight Rules) adalah kondisi penerbangan dengan keadaan
cuaca yang sedemikian rupa sehingga pesawat terbang dapat mempertahankan jarak
pisah yang aman dengan cara-cara visual. Sedangkan kondisi IFR (Instrument Flight
Rules) adalah kondisi penerbangan apabila jarak penglihatan atau batas penglihatan
berada dibawah yang ditentukan oleh VFR. Dalam kondisi-kondisi IFR jarak pisah
yang aman di antara pesawat merupakan tanggung jawab petugas pengendali lalu lintas
udara, sementara dalam kondisi VFR hal itu merupakan tanggung jawab penerbang.
Jadi dalam kondisi-kondisi VFR, pengendalian lalu lintas udara adalah sangat kecil,
dan pesawat terbang diizinkan terbang atas dasar prinsip “melihat dan dilihat”.
2. Runway Dua Jalur
Runway dua jalur dapat menampung lalu lintas paling sedikit 70 persen lebih
banyak dari runway tunggal dalam kondisi VFR dan kira-kira 60 persen lebih banyak
dari runway tunggal dalam kondisi IFR.

3. Runway Berpotongan
Landasan berpotongan diperlukan jika angin yang bertiup keras lebih dari satu
arah, yang akan menghasilkan tiupan angin berlebihan bila landasan mengarah ke satu
mata angin. Pada satu saat angin bertiup kencang satu arah maka hanya satu landasan
dari dua landasan yang berpotongan yang dapat digunakan, ini memang mengurangi
kapasitas, tetapi lebih baik daripada pesawat tidak bisa mendarat di situ. Bila angin
bertiup lemah (kurang dari 20 knots atau 13 knots) maka kedua landasan dapat
digunakan bersama.
Kapasitas runway berpotongan, tergantung sepenuhnya di bagian mana
landasan itu bersilangan (di tengah, di ujung), serta cara operasi penerbangan yaitu
strategi dari pendaratan dan lepas landas.

Kapasitas terbesar diperoleh bila perpotongan sedekat mungkin dengan ujung


awal lepas landas dan threshold pendaratan seperti pada gambar g. Strategi yang
diperlihatkan pada gambar e kapasitas yang dicapai 60-70 gerakan per jam dalam
kondisi IFR dan 70-175 gerakan dalam kondisi VFR tergantung pada campuran
pesawat. Strategi pada gambar f, kapasitas kondisi IFR 45-60 gerakan per jam dan
kapasitas VFR antara 50-100 per jam. Strategi pada gambar g kapasitas IFR antara 40-
55 per jam dan kapasitas VFR antara 60-100 per jam.

4. Runway V-terbuka

Landasan dengan arah divergen, tetapi tidak saling berpotongan disebut


landasan v terbuka. Konfigurasinya dapat dilihat pada gambar h dan i. Seperti halnya
pada landasan berpotongan, landasan V terbuka dibentuk karena angin keras dari
banyak arah, sehingga harus membuat landasan dengan dua arah. Ketika angin bertiup
kencang dari satu arah, maka landasan hanya bisa diopersikan satu arah saja, sedangkan
pada keadaan angin bertiup lembut, landasan dua-duanya bisa dipakai bersama-sama.
Strategi yang menghasilkan kapasitas terbesar bila operasi penerbangan
divergen gambar h, dalam IFR kapasitasnya antara 60-70 gerakan per jam, tergantung
kepada campuran pesawat dalam VFR kapasitasnya 80-200 gerakan per jam. Bila
operasi mengarah konvergen kapasitasnya sangat berkurang menjadi 50-60 dalam IFR
dan 50-100 dalam VFR.
PERBANDINGAN KONFIGURASI RUNWAY
 BERPOTONGAN VS V-TERBUKA
- Runway mana yang berkapasitas lebih besar?
Dilihat dari segi kapasitasnya, strategi operasi runway v terbuka dengan rute
pesawat menghasilkan kapasitas yang lebih banyak daripada operasi sebaliknya.

- Bagaimana strategi operasi untuk V-terbuka?


Strategi operasi untuk V terbuka, seperti pada penjelasan sebelunya dapat dilihat
pada gambar h dan i.

Dimana apabila angin bertiup kencang dari satu arah, maka landasan hanya bisa
dioperasikan satu arah saja, sedangkan pada keadaan angin lembut, kedua landasan
bisa dipakai.

- Bagaimana strategi operasi untuk cross-runway?


Untuk runway berpotongan, strategi operasinya dapat dilihat pada gambar e, f dan
g. Konsep strategi operasinya sama seperti runway V terbuka, dimana ketika angin
bertiup kencang hanya satu landasan saja yang dapat dioperasikan.
 RUNWAY ONE-WAY VS BANYAK ARAH
- Runway mana yang berkapasitas lebih besar?
Dilihat dari segi kapasitasnya, runway dua jalur lebih besar kapasitasnya
dibandingkan runway tunggal. Runway dua jalur dapat menampung lalu lintas
paling sedikit 70 persen lebih banyak dari runway tunggal dalam kondisi VFR dan
kira-kira 60 persen lebih banyak dari runway tunggal dalam kondisi IFR. Namun,
bagi pengatur lalu lintasnya mengarahkan pesawat dengan arah tunggal jauh lebih
sederhana dibandingkan banyak arah.

Anda mungkin juga menyukai