Oleh:
Vani Gita Pratiwi
180722639545
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iii
1. PENDAHULUAN ...............................................................................................1
A. Latar Belakang ................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...........................................................................................2
C. Tujuan .............................................................................................................2
2. PEMBAHASAN ..................................................................................................3
2.1.1 KondisI Sosial Wilayah Kabupaten Banyuwangii ...................................3
2.1.2. Kondisi Fisik Wilayah Kabupaten Banyuwangi .....................................14
2.2.1. Potensi di Wilayah Kabupaten Banyuwangi ...........................................18
2.2.2. Permasalahan di Wilayah Kabupaten Banyuwangi ................................24
2.3. Arah Perencanaan Wilayah yang Tepat di Kabupaten Banyuwangi ........27
3. PENUTUP ..........................................................................................................30
3.1. Kesimpulan .................................................................................................30
3.2. Saran ...........................................................................................................30
4. DAFTAR RUJUKAN ........................................................................................32
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Jumlah Penduduk ................................................................... ..............3
Tabel 2.2. Jumlah Kepadatan Penduduk ..................................................................5
Tabel 2.3. Jumlah Sex Ratio setiap Kecamatan .......................................................6
Tabel 2.4. Realisasi Indikator Urusan Pendidikan ...................................................8
Tabel 2.5. Proyeksi Angka Harapan Lma Studi .....................................................10
Tabel 2.6. Proyeksi Angka Rata-Rata Lama Sekolah . ..........................................10
Tabel 2.7. Proyeksi Angka Harapan Lama Studi ...................................................10
Tabel 2.8. Proyeksi Angka Rata-Rata Lama Sekolah ............................................11
Tabel 2.9. Proyeksi Indeks Pendidikan ..................................................................11
Tabel 2.10. Rekapitulasi Data Penduduk Menurut Pekerjaan................................12
Tabel 2.11. Jumlah Indikator Ketenagakerjaan......................................................13
Tabel 2.12. Susunan Geologi ................................................................................14
Tabel 2.13. Jenis Tanah ..........................................................................................15
Tabel 2.14. Jumlah Kunjungan Wisatawan ...........................................................19
Tabel 2.15. Jumlah Produksi Tanaman Pertanian ..................................................21
ii
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Gambar Piramida Penduduk
................................................................ ..................................................................4
Gambar 2.2. Kondisi Air .......................................................................................16
Gambar 2.3. Jumlah Populasi Ternak Tahun 2013-2014.......................................22
iii
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
iv
Kabupaten Banyuwangi memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Terdapat potensi pariwisata yang indah di Kabupaten
Banyuwangi, karena terdapat banyak pantai-pantai yang indah, Taman Nasional
Baluran, dan wisata Kawah Ijen dengan menyajikan pemandangan “Blue Fire”.
Pertambangan emas yang ada di daerah Tumpang Pitu yang bisa menambah
pendapatan daerah dan menambah lapangan pekerjaan. Pertanian dan perkebunan
karena wilayah Banyuwangi yang subur dan berada di kawasan pegunungan, dan
masih banyak lagi potensi yang bisa dikembangkan di wilayah ini.
2
BAB II
PEMBAHASAN
a. Penduduk
Sumber: Data dari BPS Kabupaten Banyuwangi dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
diolah (tahun 2017)
3
penduduk laki-laki terjadi karena kelahiran bayi berjenis kelamin laki-laki
juga tinggi
4
Tabel 2.2. Jumlah Kepadatan Penduduk setiap Kecamatan di Kabupaten
Banyuwangi
Jumlah
Luas Wilayah Kepadatan
Penduduk
No Kecamatan
1 2 3 4 5
13 Rogojampi 57,827 - -
14 Kabat 65,859 - -
15 Glagah 36,205 76.75 472
5
19 Songgon 59,391 301.84 197
25 Blimbingsari 58,16 - -
Sumber: Data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil diolah (tahun 2017)
Jumlah
Jumlah Penduduk Ratio Jenis
No Kecamatan Penduduk
Kelamin
L P L+P
1 2 3 4 5 6
6
6 Cluring 39,22 38,528 77,748 101.80
Sumber: Data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil diolah (tahun 2017)
7
b. Pendidikan
TAHUN
No Uraian
2012 2013 2014 2015 2016 2017
1 APK (%)
- SMP/MTs/
101,44 103,26 100,67 101,14 101,21 97,81
Paket B
- SMA/SMK/MA/
76,68 76,71 76,75 83,32 66,29 77,13
Paket C
2 APM (%)
Angka Putus
3
Sekolah (%)
Angka Melek
4 88,08 88,44 94.99 91,36 92 99,3
Huruf (%)
Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur
8
Pada urusan pendidikan, terdapat beberapa indikator meliputi Angka
Partisispasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM), Angka Putus
Sekolah (APS) dan Angka Melek Huruf (AMH). Table diatas, nilai APK bisa
lebih dari 100%. Hal ini disebabkan karena jumlah murid yang bersekolah
pada jenjang pendidikan tertentu mencakup anak berusia di luar batas usia
sekolah pada jenjang pendidikan yang bersangkutan. Adapun capaian kinerja
indicator Angka Partisipasi Kasar (APK) tahun 2012-2017 pada jenjang
pendidikan SD/MI mengalami kondisi yang fluktuatif, dan pada tahun 2017
APK SD/MI sebesar 107,28% angka ini lebih tingi dibandingkan tahun 2016
yakni APK SD/MI 104%. Pada jenjang pendidikan SMP/MTS capaian APK
pada tahun 2017 mengalami penurunan yakni 97,81%, angka ini menurun
dibandingkan pada tahun 2016 dan 2015. Sedangkan pada jenjang pendidikan
SMA/SMK.MA capaian APK pada tahun 2017 mengalami peningkatan
menjadi 77,13%.
Capaian kinerja indicator PAM pada tahun 2012-2017 pada jenjang
pendidikan SD/MI mengalami kondisi yang fluktuatif, dimana pada tahun
2014 adalah APM SD/MI tertinggi dalam rentang waktu 2012-2017 dengan
angka 99,65%, sedangkan pada tahun 2017 APM SD/MI Kabupaten
Banyuwangi turun menjadi 97,19%. Pada jenjang pendidikan SMP/MTS
capaian APM pada tahun 2017 sebesar 85,14%, menurun dibandingkan
dengan tahun 2015 dan tahun 2106. Sedangkan pada jenjang pendidikan
SMA/SMK/MA capaian APM pada tahun 2017 sebesar 63,175%.
Angka Harapan Lama Sekolah didefinisikan lamanya sekolah
(dalam tahun) yang diharapakan akan dirasakan oleh anak pda umur tertentu
di masa mendatang. Diasumsikan bahwa peluang anak tersebut akan tetap
bersekolah pada umur-umur berikutna sama dengan peluang penduduk yang
bersekolah per jumlah penduduk untuk umur yang sama saat ini. Angka
Harapan Lama Sekolah dihitung untuk penduduk berusia 7 tahun ke atas.
HLS dapat duganakan untuk mengetahui kondisi pembangunan system
pendidikam di berbagai jenjang yang ditunjukkan dalam bentuk lamanya
pendidikan (dalam tahun) yang diharapkan dapat dicapai oleh setiap anak.
9
Tabel 2.5. Proyeksi Angka Harapan Lama Studi
10
Rata-Rata Lama Sekolah didefinisikan sebagai jumlah tahun yang
digunakan oleh penduduk dalam menjalani pendidikan ormal. Diasumsikan
bahwa dalam kondisi normal rata-rata lama seklah suatu wilayah tidak akan
turun. Cakupan penduuduk yang dihitung dalam perhitungan rata-rata lama
sekolah adalah penduuduk berusia 25 tahun ke atas, dan pada tahun 2017
diproyeksikan angka rata-rata lama sekolah naik menjadi 7,09.
c. Pekerjaan
11
Tabel 2.10. Rekapitulasi Data Penduduk Menurut Pekerjaan Kabupaten Banyuwangi
Bulan Desember 2017
Sumber: Data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017
12
Tabel 2.11. Jumlah Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Banyuwangi
Sumber: Data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017
13
a. Geologi dan Tanah
14
lithosol 6,75%, dan gambut 6,55% dan jenis tanah lathosol hanya 2,44% dari
luas wilayah Kabupaten Banyuwangi.
15
Tanah lathosol yaitu tanah yang banyak mengandung zat besi dan
aluminium. Tanah ini sudah sangat tua, sehingga kesuburannya rendah.
Warna tanahnya merah hingga kuning, sehingga sering disebut tanah merah.
Tanah latosol yang mempunyai sifat cepat mengeras bila tersingkap atau
berada d udara terbuka disebut tanah laterit. Tanah latosol memiliki kadar liat
yang tingi dengan presentase lebih dari 60%, remah sampai gumpal, gembur.
Tanah lathosol adalah tanah yang banyak dijumpai didaerah tropik, tersebar
di seluruh Indonesia termasuk di Kabupaten Banyuwangi. Tersebar di
Kecamatan Purwoharjo dan Tegaldlimo.
16
b. Kondisi Air di Kabupaten Banyuwangi
17
air yang cukup adalah karena wilayah Kabupaten Banyuwangi terdapat
gunung api aktif yang menyebabkan dapat ditemukan sumber mata air.
18
Kabupaten Banyuwangi memiliki banyak sekali potensi yang bisa
dikembangkan dengan baik, untuk meningkatkan pereokonmian masyarakat
Kabupaten Banyuwangi. Potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Banyuwangi
disediakan secara alami oleh alam, sehingga hanya membutuhkan pengelolaan yang
baik. Kabupaten memiliki potensi-potensinya diatanta lain: sektor pariwisata,
pertanian, peternakan, perikanan, dan industri.
A. Potensi Pariwisata
19
tersebut tentu merupakan sebuah prestasi Kabupaten Banyuwangi, yang dapat
membuktikan bahwa pemerintah daerah berhasil melakukan city branding,
apabila sebelumnya Banyuwangi terkenal sebagai kota santet, saat ini
Banyuwangi terkenal sebagai kota wisata.
Kawah Ijen adalah sebuah danau kawah yang bersifat asam yang
berada di Puncak Gunung Ijen dengan tinggi 2.443 meter di atas permukaan
laut. Kawah Ijen menjadi salah satu tempat wisata yang menjadi ciri khas
Kabupaten Banyuwangi, karena Kawah Ijen memiliki fenomena alam blue
fire atau api biru yang di dunia hanya ada dua tempat, yaitu Islandia dan Ijen.
Dari kawah ijen juga dapat melihat pemandangan gunung lain yang ada di
kompleks Pegunungan Ijen, diantaranya adalah puncak Gunung Merapi yang
berada di timur Kawah Ijen, Gunung Raung, Gunung Suket, dan Gunung
Rante.
B. Potensi Pertanian
20
Bagian selatan Kabupaten Banyuwangi sebagian besar merupakan
dataran rendah yang banyak dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Dataran
rendah terbentang luas dari selatan sampai utara wilayah Kabupaten
Banyuwangi dan banyak sungai yang selalu mengaliri di sepanjang tahun.
Kabupaten Banyuwangi memiliki 35 DAS yang memiliki pengaruh yang
sangat kompleks terhadap pertanian di Kabupaten Banyuwangi. Banyaknya
DAS yang terdapat di Banyuwangi menyebabkan lahan tanah menjadi subur
sehingga pertanian bisa tumbuh baik.
Data tabel 2.15 menunjukkan bahwa hasil panen tanaman padi sawah mengalami
peningkatan dan penurunan, hasil panen tidak stabil atau mengalami peningkatan.
Penyebabnya adalah cuaaca yang buruk sehingga hasil panen mengalami penurunan, selain
cuaca buruk hama tanaman juga memiliki pengaruh terhadap hasi panen padi sawah. Hasil
panen padi ladang juga mengalami peningkatan dan penurunan dari tahun ke tahun,
disebabkan oleh curah hujan setiap tahun juga mengalami peningkatan dan penurunan yang
berakibat dengan hasil panen padi ladang. Begitupun dengan hasil panen jagung, kedelai,
kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar.
C. Potensi Peternakan
21
Potensi peternakan yang terbesar di Kabupaten Banyuwangi adalah
ternak ayam, kambing dan sapi potong, jumlah populasi ayam di Kabupaten
Banyuwamgi sebanyak 1.101.142 ekor, kambing adalah sebanyak 125.479
ekor pada tahun 2017, sedangkan ternak sapi potong sebanyak 116.603 ekor,
sedangkan populasi ternak terkecil adalah adalah kuda dan babi, yang
memiliki jumlah populasi kuda sebanyak 533 ekor dan babi sebanyak 634
ekor.
D. Potensi Perikanan
22
Kabupaten Banyuwangi memiliki Panjang garis pantai sekitar 175,8
km serta jumlah pulau-pulau kecil sebanyak 16 buah (tujuh diantaranya
belum bernama), dengan luas perairan sebesar 485,12 km². kawasan pesisir
dan laut Kabupaten Banyuwangi merupakan daerah yang sangat strategis
karena letaknya yang merupakan sisi penghubung antara wilayah di Pulau
Jawa dan Pulau Bali. Potensi peikanan yang ada di Kabupaten Banyuwangi
sangat banyak dan beragam, tidak bearsal dari ikan saja tetapi ada juga non
ikan seperti, cumi-cumi, rajungan, kerrang-kerangan, dan lain-lain.
E. Potensi Industri
23
2.2.2. Permasalahan di Wilayah Kabupaten Banyuwangi
24
Air Terjun Lider yang infrastruktur masih buruk yang menyebabkan
aksebilitasnya sulit dijangkau karena wisata ini terdapat di dalam hutan.
25
umumnya masyarakat bisa berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia dan
Bahasa Inggris.
26
Salah satu sektor yang memilki potensi besar untuk meningkatkan Produk
Domestik Bruto (PDB) adalah sektor pariwisata. Hal tersebut selaras dengan tema
pembangunan daerah di Kabupaten Banyuwangi yang sejak 2009 adalah
pembangunan sektor pariwisata untuk mendukung percepatan penanggulangan
kemiskinan. Tema ini mengacu pada Pembangunan Daerah Tematik Banyuwangi
tahun 2009 yang telah ditungkan daam RPMMJD, yang memprioritaskan sektor
pariwisata sebagai leading sector.
27
pohon. Program terebut bisa membuat lingkungan masyarakat menjadi lebih
nyaman karena banyak pepohononan yang bisa membuat lingkungan di wilayah
Kabupaten Banyuwangi menjadi lebih asri. Dengan lingkungan yang bersih,
pepohonan yang rindang, dan udara yang segar juga akan menambah wisatawan
yang berkunjung ke Banyuwangi.
Setiap desa harus memiliki pengelolaan sampah, dalam bentuk Bank Sampah.
Sampah akan memiliki nilai ekonomi daripada dibuang atau dibakar yang akan
mencemari lingkungan. pengelolaan bank smpah juga akan bekerjasama dengan
pengepul sampah dan akan meningkatkan pendapatan mereka. Pegawai bank
sampah juga bisa dari masyarakat desa setempat untuk menambah lapangan
pekerjaan.
28
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
29
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Kabupaten
Banyuwangi memiliki kondisi sosial yang secara kuantisas memumumpuni untuk
membangun Kabupaten Banyuwangi sebagai kota wisata yang berbasis lingkungan
dan budaya. Kondisi fisik yang dimiliki wilayah Kabupaten Banyuwangi sangat
beragam dan menjadikan kelebihan yang dimilki Kabupaten Banyuwangi dalam
membangun kota wisata. Berdasarkan kedua kondisi yang dimiliki Kabupaten
Banyuwangi yang saling berhubungan dapat dengan cepat untuk membangun
Kabupaten Banyuwangi sebagai kota wisata.
3.2 Saran
30
wisata untuk memudahkan masyarakat berkomunikasi dengan wisatawan yang dari
luar Banyuwangi ataupun wisatawan mancanegara.Pemerintah harus lebih
bertindak tegas kepada pabrik-pabrik yang ada di Kaabupaten Banyuwangi yang
membuang limbah secara langsung tanpa pengelolaan terlebih dahulu yang
berdampak sangat berbahaya bagi lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
31
Kabupaten Banyuwangi (Online), (https://banyuwangikab.bps.go.id/),
diakses 17 Februari 2018
Kabupaten Banyuwangi 2018. Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuwangi
(Online), (https://banyuwangikab.bps.go.id/), diakses 17 Februari 2018
Kabupaten Banyuwangi Dalam Angka 2018. Badan Pusat Statistik Kabupaten
Banyuwangi (Online), (https://banyuwangikab.bps.go.id/), diakses 17
Februari 2018
Irawan, Eri. 2015. Implementasi Kebijakan Pembangunan Pariwisata di
Kabupaten Banyuwangi. Universitas Airalangga. Nomor 2.
http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-admp06ec0f4bd1full.pdf,
diakses 17 Februari 2018
Mithra, Bayu. 2014. Pembangunan Terintegrasi Dalam Mewujudkan Kota
Pariwisata Bertaraf Internasional: Studi Kasus Di Kabupaten Banyuwangi
Jawa Timur. 2 (2). https://core.ac.uk/download/pdf/147322047.pdf.
diakses 17 Februari 2018
Sekilas PT Industri Gula Glenmore. Industri Gula Glenmore (Online),
(https://www.industrigulaglenmore.com/tentang_kami/sejarah_perusahaan
), diakses 17 Februari 2017
Ribuan Warga Banyuwangi Beri Dukungan untuk Bupati Azwar Anas.
TEMPO.CO
(Online), (https://nasional.tempo.co/read/1048705/ribuan-warga-
banyuwangi-beri-dukungan-untuk-bupati-azwar-anas), diakses 17 Februari
2017
Kebijakan Top Bupati Banyuwangi: Larang Mal di Kota dan Syarat IPK 3,5 untuk
PNS. Detiknews (Online),
(https://news.detik.com/berita/2512513/kebijakan-top-bupati-banyuwangi-
larang-mal-di-kota-dan-syarat-ipk-35-untuk-pns), diakses 17 Februari
2018
32
33