Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ANORGANIK
(Air, Vitamin, Mineral)

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok


Mata Perkuliahan Biokimia

Dosen : Yayan Heryanto, S.Kep

Disusun Oleh :
Kelompok 4
1. Adi setiadi 5. Ina trisnawati
2. Eman herman 6. Julinda
3. Gita widi A 7. Nurfitiani
4. Hendra 8. Sri nurjanah
lesmana

Tingkat 1-A

AKADEMI KEPERAWATAN (AKPER)


PEMDA KABUPATEN SUBANG
Jl. Brigjen Katamso No 37 Subang
2012-2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
Makalah yang berjudul “Annorganik” ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Biokimia. Makalah ini kami susun berdasarkan data-data yang
telah kami ambil dari internet. Hambatan yang kami temui pada penyusunan
Makalah ini adalah kurangnya waktu penyusunan karena banyaknya tugas kami
pada mata kuliah lain.
Selesainya makalah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan dosen
pembimbing kami. Dalam penyusunan Makalah ini kami juga memberi
kesempatan kepada pembaca, kiranya berkenan memberi kritikan dan saran yang
bersifat membangun dengan maksud meningkatkan pengetahuan kami agar lebih
baik dalam karya selanjutnya.

Subang, April 2013


Penyusun,

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Tujuan ..................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Anorganik .............................................................. 2
1. Air .................................................................................... 2
2. Vitamin ............................................................................ 5
3. Mineral ............................................................................ 12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 15
B. Saran ...................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anorganik berasal dari jasad mati, seperti air, angin, tanah, cuaca,
iklim, dll atau tiap-tiap benda hidup berasal dari air. Kedua arti tersebut di atas
adalah sesuai dengan Sains modern yang mengatakan bahwa kehidupan itu
berasal dari air, atau air itu adalah bahan pertama untuk membentuk sel hidup.
Tanpa air tak akan ada kehidupan. Jika seseorang berbicara tentang adanya
kehidupan dalam suatu planet, lebih dahulu ia bertanya apakah planet itu
mengandung air cukup. Hasil-hasil penyelidikan modern memungkinkan kita
berfikir bahwa benda-benda hidup yang paling kuno adalah termasuk dalam
alam tumbuh-tumbuhan. Telah diketemukan lumut-lumut yang berasal dari
pada tanah-tanah yang tertua yang diketahui manusia. Unsur-unsur alam
binatang muncul kemudian, binatang juga datang dari lautan. Yang kita
terjemahkan dengan "air" adalah kata bahasa Arab Maa', yang berarti air
hujan, air laut atau benda yang encer. Dalam arti pertama (air hujan) air
merupakan unsur yang sangat perlu untuk kehidupan tumbuh-tumbuhan.

B. Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui mengenai anorganik beserta unsur-unsur
yang terkandung di dalamnya seperti air, vitamin dan mineral.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Anorganik
Senyawa Anorganik berasal dari sumber daya mineral (bukan
makhluk hidup), tidak mudah terbakar, strukturnya sederhana, dan juga dapat
larut dalam pelarut air atau organik.
Anorganik berasal dari jasad mati seperti :
1. Air
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan
yang ada di Bumi. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti
suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas
permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut.
Air bersih penting bagi kehidupan manusia.
Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air
merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan
Bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Pengelolaan sumber daya air yang
kurang baik dapat menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta
privatisasi dan bahkan menyulut konflik. Indonesia telah memiliki
undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni
Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.

a. Sifat-sifat kimia dan fisik


1) Sifat fisik air
Air dalam bentuk cair adalah tidak bewarna, tidak berbau,
tidak mempunyai rasa dan merupakan senyawa yang sukar
dimampatkan yang memiliki beberapa sifat yang khas. Salah satu
sifatnya yang khas tersebut yaitu dalam mengalami
pendinginan/pembekuan. Berlinan dengan sifat sebagian besar
senyawa yang akan mengkerut bila mengalami
pendinginan/pembekuan, volume air akan mengembang bila
membeku.

2
Sifat khas lainnya dari air ialah mempunyai titik didih dan
panas penguapan yang tinggi dibandingkan dengan hidrila yang
mempunyai berat molekul yang hampir sama. Titik didih dan
panas penguapan yang tinggi disebabkan oleh adanya
tarikan/ikatan yang kuat antara molekul air. Untuk melepaskan
sebuah molekul airdalam fase cair ke fase uap selain diperlukan
enenrgi kinetik yang cukup besar juga diperlukan sejumlah energi
panas untuk melemahkan ikatan antar molekul air. Demngan
mempunyai titik didih dan panas pengaupan yang tinggi,
penguapan air akan menimbulkan pengaruh pendinginan. Energi
panas yang diperlukan bagi transpirasi yang diambil dari daun. Air
mempunyai kemmpuan yang tingi untuk menghisap panas dengan
kenaikan suhu yang rendah.

Table sifat fisik air :


Nama sistematis Air
Nama alternatif aqua, dihidrogen monoksida,
Hidrogen hidroksida
Rumus molekul H2O
Massa molar 18.0153 g/mol
Densitas dan fase 0.998 g/cm³ (cariran pada 20 °C)
0.92 g/cm³ (padatan)
Titik lebur 0 °C (273.15 K) (32 °F)
Titik didih 100 °C (373.15 K) (212 °F)
Kalor jenis kg·K) (cairan pada 20 °C)

2) Sifat kimia air


Di samping sifat-sifat fisiknya, sifat-sifat kimia air juga
sangat sesuai untuk kehidupan. Di antara sifat-sifat kimia air, yang
terutama adalah bahwa air merupakan pelarut yang baik: Hampir
semua zat kimia bisa dilarutkan dalam air.

3
Konsekuensi yang sangat penting dari sifat kimia ini adalah
mineral-mineral dan zat-zat yang berguna yang terkandung tanah
terlarut dalam air dan dibawa ke laut oleh sungai. Diperkirakan
lima milyar ton zat dibawa ke sungai setiap tahun. Zat-zat tersebut
penting bagi kehidupan laut.
Air juga mempercepat (mengkatalisis) hampir semua reaksi
kimia yang diketahui. Sifat kimia air yang penting lainnya adalah
reaktivitas kimianya ada pada tingkat yang ideal. Air tidak terlalu
reaktif yang membuatnya berpotensi merusak (seperti asam sulfat)
dan tidak juga terlalu lamban (seperti argon yang tidak bereaksi
kimia). Mengutip Michael Denton: “Tampaknya, seperti semua
sifatnya yang lain, reaktivitas air ideal baik bagi peran biologis
maupun geologisnya.”
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu
molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara
kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak
berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan
100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini
merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan
untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam,
gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul
organik.
Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air
melarutkan banyak zat kimia. Air berada dalam kesetimbangan
dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan dan
temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan
sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan)
dengan sebuah ion hidroksida (OH-).

b. Elektrolisis Air
Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur-unsur asalnya
dengan mengalirinya arus listrik. Proses ini disebut elektrolisis air.
Pada katode, dua molekul air bereaksi dengan menangkap dua

4
elektron, tereduksi menjadi gas H2 dan ion hidroksida (OH-).
Sementara itu pada anode, dua molekul air lain terurai menjadi gas
oksigen (O2), melepaskan 4 ion H+ serta mengalirkan elektron ke
katode. Ion H+ dan OH- mengalami netralisasi sehingga terbentuk
kembali beberapa molekul air. Reaksi keseluruhan yang setara dari
elektrolisis air dapat dituliskan sebagai berikut.

Gas hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari reaksi ini


membentuk gelembung pada elektrode dan dapat dikumpulkan.
Prinsip ini kemudian dimanfaatkan untuk menghasilkan hidrogen dan
hidrogen peroksida (H2O2) yang dapat digunakan sebagai bahan bakar
kendaraan hidrogen.

2. Vitamin
a. Pengertian Vitamin
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah
sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang
memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme,yang tidak
dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama ini berasal dari gabungan kata
bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang
mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N),
karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui
bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N.
Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah
kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada
dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat
bertumbuh dan berkembang secara normal.
Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut
antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin,
asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat).

5
b. Sejarah Vitamin
Vitamin merupakan suatu senyawa yang telah lama dikenal
oleh peradaban manusia. Sudah sejak ribuan tahun lalu, manusia telah
mengenal vitamin sebagai salah satu senyawa yang dapat memberikan
efek kesehatan bagi tubuh. Seiring dengan berkembangnya zaman dan
ilmu pengetahuan, berbagai hal dan penelusuran lebih mendalam
mengenai vitamin pun turut diperbaharui.
c. Macam-macam Vitamin
Secara garis besar, vitamin dapat dikelompokkan menjadi 2
kelompok besar, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang
larut dalam lemak. Hanya terdapat 2 vitamin yang larut dalam air,
yaitu B dan C, sedangkan vitamin lainnya, yaitu vitamin A, D, E, dan
K bersifat larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam lemak akan
disimpan di dalam jaringan adiposa (lemak) dan di dalam hati.
Vitamin ini kemudian akan dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh
tubuh saat dibutuhkan. Beberapa jenis vitamin hanya dapat disimpan
beberapa hari saja di dalam tubuh, sedangkan jenis vitamin lain dapat
bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh. Berbeda dengan
vitamin yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut dalam air hanya
dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang
bersama aliran makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh,
vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan beredar
ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan
segera dibuang tubuh bersama urin. Oleh karena hal inilah, tubuh
membutuhkan asupan vitamin larut air secara terus-menerus.
1) Vitamin yang larut dalam air
 Vitamin B
Secara umum, golongan vitamin B berperan penting
dalam metabolisme di dalam tubuh, terutama dalam hal
pelepasan energi saat beraktivitas. Hal ini terkait dengan
peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim
yang dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh

6
terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis vitamin
yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan
dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit). Sumber utama
vitamin B berasal dari susu, gandum, ikan, dan sayur-sayuran
hijau.
 Vitamin B1
Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin,
merupakan salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan
penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu
mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan
tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1
juga membantu proses metabolisme protein dan lemak. Bila
terjadi defisiensi vitamin B1, kulit akan mengalami berbagai
gangguan, seperti kulit kering dan bersisik. Tubuh juga dapat
mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan, jantung,
dan sistem saraf. Untuk mencegah hal tersebut, kita perlu
banyak mengonsumsi banyak gandum, nasi, daging, susu,
telur, dan tanaman kacang-kacangan. Bahan makanan inilah
yang telah terbukti banyak mengandung vitamin B1.
 Vitamin B2
Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam
metabolisme di tubuh manusia. Di dalam tubuh, vitamin B2
berperan sebagai salah satu kompenen koenzim flavin
mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan flavin
adenine dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD). Kedua
enzim ini berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh
melalui proses respirasi. Vitamin ini juga berperan dalam
pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan glikogen,
serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti
kulit, rambut, dan kuku. Sumber vitamin B2 banyak ditemukan
pada sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, dan
susu. Defisiensinya dapat menyebabkan menurunnya daya

7
tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-
pecah, dan sariawan.
 Vitamin B3
Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin
ini berperan penting dalam metabolisme karbohidrat untuk
menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein. Di
dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam
menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan
migrain, dan vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat
dinetralisir dengan bantuan vitamin ini. Vitamin B3 termasuk
salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan
hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan Akan
tetapi, terdapat beberapa sumber pangan lainnya yang juga
mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi, antara lain
gandum dan kentang manis. Kekurangan vitamin ini dapat
menyebabkan tubuh mengalami kekejangan, keram otot,
gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah, dan mual.
 Vitamin B5
Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam
reaksi enzimatik di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan vitamin
B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti
dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak.
Peranan lain vitamin ini adalah menjaga komunikasi yang baik
antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa
asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh.
Vitamin B5 dapat ditemukan dalam berbagai jenis variasi
makanan hewani, mulai dari daging, susu, ginjal, dan hati
hingga makanan nabati, seperti sayuran hijau dan kacang hijau.
Seperti halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5 dapat
menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu,
gangguan lain yang akan diderita adalah keram otot serta
kesulitan untuk tidur.

8
 Vitamin B6
Vitamin B6, atau dikenal juga dengan istilah piridoksin,
merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh.
Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A
yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur
sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid. Selain
itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan
memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh
terhadap antigen atau senyawa asing yang berbahaya bagi
tubuh. Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang
mudah didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam
beras, jagung, kacang-kacangan, daging, dan ikan. Kekurangan
vitamin dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecah-
pecah, keram otot, dan insomnia.
 Vitamin B12
Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis
vitamin yang hanya khusus diproduksi oleh hewan dan tidak
ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering
kali mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan
vitamin ini. Vitamin ini banyak berperan dalam metabolisme
energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah
satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan
kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul DNA dan RNA,
pembentukkan platelet darah. Telur, hati, dan daging
merupakan sumber makanan yang baik untuk memenuhi
kebutuhan vitamin B12. Kekurangan vitamin ini akan
menyebabkan anemia (kekurangan darah), mudah lelah lesu,
dan iritasi kulit.
 Vitamin C
Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat
bagi kesehatan tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga
berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang

9
merupakan protein penting penyusun jaringan kulit, sendi,
tulang, dan jaringan penyokong lainnya. Vitamin C merupakan
senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai
radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita. Terkait
dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas,
vitamin C dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam
tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit degenaratif,
seperti kanker, dapat diturunkan. Selain itu, vitamin C
berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai
jaringan di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan
dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan
perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen,
Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam menjaga
kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis
penyakit. Defisiensi vitamin C juga dapat menyebabkan gusi
berdarah dan nyeri pada persendian. Akumulasi vitamin C
yang berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan batu
ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah
merah.

2) Vitamin yang larut dalam lemak :


 Vitamin A
Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol,
merupakan vitamin yang berperan dalam pembentukkan indra
penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai
salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain
itu, vitamin ini juga berperan penting dalam menjaga
kesehatan kulit dan imunitas tubuh Vitamin ini bersifat mudah
rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara. Sumber
makanan yang banyak mengandung Vitamin A, antara lain
susu, ikan, sayur-sayuran (terutama yang berwarna hijau dan
kuning), dan juga buah-buahan (terutama yang berwarna

10
merah dan kuning, seperti cabai merah, wortel, pisang, dan
pepaya). Apabila terjadi defisiensi vitamin A, penderita akan
mengalami rabun senja dan katarak. Selain itu, penderita
defisiensi vitamin A ini juga dapat mengalami infeksi saluran
pernapasan, menurunnya daya tahan tubuh, dan kondisi kulit
yang kurang sehat. Kelebihan asupan vitamin A dapat
menyebabkan keracunan pada tubuh. Penyakit yang dapat
ditimbulkan antara lain pusing-pusing, kerontokan rambut,
kulit kering bersisik, dan pingsan. Selain itu, bila sudah dalam
kondisi akut, kelebihan vitamin A di dalam tubuh juga dapat
menyebabkan kerabunan, terhambatnya pertumbuhan tubuh,
pembengkakan hati, dan iritasi kulit..
Sayur-sayuran hijau dan kacang-kacangan sebagai
sumber vitamin A dan vitamin B yang tinggi.
 Vitamin D
Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin
yang banyak ditemukan pada makanan hewani, antara lain
ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju.
Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin
ini adalah tulang. Vitamin D ini dapat membantu
metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit
akan segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya
matahari (sinar ultraviolet). Bila kadar vitamin D rendah
maka tubuh akan mengalami pertumbuhan kaki yang tidak
normal, dimana betis kaki akan membentuk huruf O dan X.
Di samping itu, gigi akan mudah mengalami kerusakan dan
otot pun akan mengalami kekejangan. Penyakit lainnya
adalah osteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium dan
fosfor secara berlebihan di dalam tulang. Penyakit ini
biasanya ditemukan pada remaja, sedangkan pada manula,
penyakit yang dapat ditimbulkan adalah osteoporosis, yaitu
kerapuhan tulang akibatnya berkurangnya kepadatan

11
tulang. Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan tubuh
mengalami diare, berkurangnya berat badan, muntah-
muntah, dan dehidrasi berlebihan.
 Vitamin E
Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan
berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit,
mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini
juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara.
Nilai kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam
tubuh sebagai senyawa antioksidan alami. Vitamin E
banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur, ragi, dan
minyak tumbuh-tumbuhan. Walaupun hanya dibutuhkan
dalam jumlah sedikit, kekurangan vitamin E dapat
menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal bagi tubuh,
antara lain kemandulan baik bagi pria maupun wanita.
Selain itu, saraf dan otot akan mengalami gangguan yang
berkepanjangan.
 Vitamin K
Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan
sistem peredaran darah yang baik dan penutupan luka.
Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan di
dalam tubuh dan kesulitan pembekuan darah saat terjadi
luka atau pendarahan. Selain itu, vitamin K juga berperan
sebagai kofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi
karboksilasi asam amino asam glutamat. Oleh karena itu,
kita perlu banyak mengonsumsi susu, kuning telur, dan
sayuran segar yang merupakan sumber vitamin K yang
baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh.
3. Mineral
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses
geologis. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia
tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur

12
murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan
ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak
termasuk). Ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi.
a. Fungsi mineral secara umum
Mineral adalah elemen anorganik untuk tubuh karena perannya
sebagai katalis dalam reaksi biokimia. Mineral dapat diklasifikasikan
menjadi makromineral yaitu jika kebutuhan tubuh 100 mg atau lebih
dan mikromineral jika kebutuhan tubuh kurang dari 100 mg.
Termaksuk dalam makromineral adalah kalsium, magnesium, fosfat
sedangkan yang termaksuk mikromineral adalah klorida, yodium, iron,
zine.
Secara umum fungsi dari mineral adalah :
 Membangun jarigan tulang
 Mengatur tekanan osmotik dalam tubuh
 Memberikan elektemb elektrolit untuk keperluan otot-otot dan saraf
 Membuat berbagai enzim.

b. Macam-macam mineral dan fungsinya bagi tubuh


1) Boron : Bermanfaat untuk kesehatan tulang, menjaga fungsi otak,
anti penuaan, menjaga kesehatan seksual, mencegah kanker,
mengobati penyakit alzheimer, dan nyeri otot.
2) Kalsium : Menjaga kesehatan tulang, mencegah artritis, menjaga
kesehatan gigi, berperan dalam penurunan berat badan, mencegah
kanker usus besar, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi.
3) Tembaga : Bermanfaat untuk fungsi otak, perawatan kulit, radang
sendi, infeksi tenggorokan, kekurangan hemoglobin, kekebalan, dan
penyakit jantung.
4) Yodium : Bermanfaat untuk perawatan rambut, menjaga
metabolisme tubuh, kehamilan, hingga kanker.
5) Besi : Membantu pembentukan hemoglobin, menjaga metabolisme
tubuh, membantu mengatasi anemia, dan menjaga fungsi otak.

13
6) Magnesium : Bermanfaat untuk mencegah tekanan darah tinggi,
serangan jantung, kram, diabetes, asma, menjaga kesehatan tulang,
dan baik untuk masa kehamilan.
7) Mangan : Menjaga metabolisme tubuh, mencegah osteoporosis,
kelelahan, peradangan, epilepsi, menjaga fungsi otal dan alat
reproduksi.
8) Fosfor : Menjaga kesehatan tulang, fungsi otak, perawatan gigi,
metabolisme tubuh dan fungsi seksual.
9) Kalium : Mengatur tekanan darah, mencegah penyakit jantung,
gangguan otot, kram, gangguan ginjal, radang sendi, dan menjaga
ketersediaan air dalam tubuh.
10) Natrium : Menjaga keseimbangan air dalam tubuh, menjaga tubuh
dari sengatan sinar matahari, menjaga fungsi otak, anti penuaan,
dan mencegah kram otot.
11) Zinc : Untuk perawatan kulit, eksim, jerawat, penyembuhan luka,
gangguan postrate, membantu dalam penurunan berat badan,
reproduksi, perawatan mata dan rambut.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Senyawa Anorganik berasal dari sumber daya mineral (bukan makhluk hidup),
tidak mudah terbakar, strukturnya sederhana, dan juga dapat larut dalam
pelarut air atau organik. Anorganik berasal dari jasad mati seperti Air,
Vitamin dan Mineral.

B. Saran
Saran yang dapat disampaikan adalah terus semangat dan terus berwawasan
luas kobarkan semangat kita untuk mencapai masa depan yang menentukan
segalanya yaitu dimulai dari sekarang.

15
DAFTAR PUSTAKA

Budiyanto, Agus Krisno. 2001. Dasar-Dasar Ilmu Gizi. Penerbit Universitas


Muhammadiyah Malang. Malang.

Sediaotama, Achmad Djaeni. 2000. ILMU GIZI. Penerbit PT DIAN


RAKYAT.Jakarta

Winarno, F, G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Penerbit PT Gramedia Pustaka


Utama. Jakarta.

16

Anda mungkin juga menyukai