Anda di halaman 1dari 11

METEOROLOGI MARITIM

PLANKTON

Video 9

Oleh:
Muslima ( H221 15 006 )
Reski Kurniati ( H221 15 023 )

PROGRAM STUDI GEOFISIKA


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Tugas ini.

Tugas ini telah kami susun dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga Tugas tentang Plankton ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Makassar, 2 Mei 2018

Muslima
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Dalam dunia air, baik itu sungai, laut, kolam maupun danau terdapat suatu
makhluk hidup bernama plankton. Memiliki ciri ciri makhluk hidup seperti
ukurannya yang sangat kecil dan sedikit sulit tampak secara penglihatan, plankton
memiliki berbagai macam jenis dalam spesiesnya.

Menurut Sachlan (1978), plankton adalah jasad-jasad renik yang melayang di


dalam air yang nyaris tidak melakukan pergerakan, kalau pun bergerak,
pergerakannya selalu mengikuti arah arus air. Hal yang senada juga disampaikan
oleh Odum (1994) yang menyatakan bahwa plankton adalah organisme yang
mengapung di perairan dan pergerakannya kurang lebih tergantung pada arah arus
air, yang artinya secara keseluruhan plankton tidak mampu bergerak melawan
arah arus.

I.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas yaitu:


 hubungan antara plankton dan bumi

I.3 Tujuan

Adapun tujuan penulisan Makalah ini yaitu:


 Dapat membedakan jenis-jenis plankton

I.4 Manfaat

Tugas ini dapat memberikan beberapa manfaat, diantarnya dapat menambah


wawasan dan pengetahuan mengenai plankton bagi pembaca.
BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Pengertian plankton

Plankton didefinisikan sebagai organisme renik yang bergerak mengikuti arus


apapun yang hidup dalam zona pelagik (bagian atas) samudera, laut, dan badan air
tawar. Secara luas plankton dianggap sebagai salah satu organisme terpenting di
dunia, karena menjadi bekal makanan untuk kehidupan akuatik.

Bagi kebanyakan makhluk laut, plankton adalah makanan utama mereka.


Plankton terdiri dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan laut. Ukurannya kecil saja.
Walaupun termasuk sejenis benda hidup, plankton tidak mempunyai kekuatan
untuk melawan arus, air pasang atau angin yang menghanyutkannya.

Plankton hidup di pesisir pantai di mana ia mendapat bekal garam mineral dan
cahaya matahari yang mencukupi. Ini penting untuk memungkinkannya terus
hidup. Mengingat plankton menjadi makanan ikan, tidak mengherankan bila ikan
banyak terdapat di pesisir pantai. Itulah sebabnya kegiatan menangkap ikan aktif
dijalankan di kawasan itu.

Selain sisa-sisa hewan, plankton juga tercipta dari tumbuhan. Jika dilihat
menggunakan mikroskop, unsur tumbuhan alga dapat dilihat pada plankton.
Beberapa makhluk laut yang memakan plankton adalah seperti batu karang,
kerang, dan ikan paus.

Berikut jenis-jenis plankton beserta penjelasannya yang bisa diketahui,


diantaranya:

II.1.1 Berdasarkan Fungsinya

1. Fitoplankton

Fitoplankton disebut juga plankton nabati, yaitu plankton yang berasal dari
tumbuhan dengan ukurannya yang sangat kecil sekitar 2 – 200 mikro meter
sehingga tidak bisa tampak hanya dengan kasat mata, tetapi memerlukan alat
bantu seperti mikroskop agar bisa melihatnya. Namun apabila fitoplankton
berkumpul dalam jumlah banyak di perairan, maka akan terlihat seperti warna
hijau. Hal ini dikarenakan sel-sel tubuhnya yang mengandung klorofil mengingat
fitoplankton juga merupakan organisme autotrof, yaitu mampu membuat
makanannya sendiri. Di samping posisi utamanya sebagai produsen bawah air
dalam sebagian rantai makanan di suatu ekosistem, dengan sebutan primer
produce.

2. Zooplankton

Zooplankton disebut juga plankton hewani, yaitu plankton yang berasal dari
sisa-sisa hewan yang bersifat heteritrofik. Artinya, tidak dapat membuat
makanannya sendiri. Sehingga untuk melangsungkan kehidupannya di perairan,
zooplankton bergantung pada ketersediaan bahan organik dari fitoplankton.
Ukurannya rata-rata bersikar 0,2 – 2 mm, meskipun ada juga sebagian yang
berukuran besar, yaitu ubur-ubur yang dapat memiliki ukuran lebih dari 1 meter.

3. Bakterioplankton

Bakterioplankton merupakan bakteri yang hidup sebagai plankton, di mana


memiliki peran yang sama seperti bakteri pada umumnya ialah sebagai pengurai.
Peranan bakterioplankton juga sangat penting dalam kehidupan biota laut, yang
mana berfungsi sebagai pengurai untuk biota laut yang sudah mati sehingga
menghasilkan hara seperti fosfat, nitrat, silikat, dan sebagainya. Kemudian akan
didaur ulang dan dimanfaatkan lagi oleh fitoplankton dalam proses fotosintesis.

4. Virioplankton

Virioplankton merupakan virus yang hidup sebagai plankton dengan ukuran


sekitar 0,2 mikro meter. Karena virioplankton merupakan virus, maka dia akan
memerlukan inang untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan cara
menempelinya. Organisme yang biasa menjadi inangnya tak lain adalah
fitoplankton atau bakterioplankton. Meski demikian, virioplankton juga memiliki
peranan penting tersendiri dalam kehidupan bawah air, yaitu proses daur karbon
(carbon cycle) di dalam ekosistem laut.

II.1.2 Berdasarkan Ukurannya

1. Netplankton

Netplankton disebut juga plankton jaring, yaitu plankton yang dapat


ditangkap dengan jaring yang memiliki ukuran mata jaring (mesh size) sebesar 20
mikro meter. Sehingga ukuran dari netplankton sendiri lebih besar dari 20 mikro
meter.

2. Nanoplankton

Nanoplankton merupakan plankton yang ukurannya nyaris menyerupai nano,


yang artinya sangat kecil sekali sekitar 2 – 20 mikro meter. Dengan kata lain,
lebih kecil dari netplankton.

3. Ultrananoplankton

Ultrananoplankton merupakan plankton yang berukuran lebih kecil dari 2


mikro meter sehingga bisa dikatakan lebih kecil dari netplankton dan
nanoplankton. Seiring dengan kemajuan teknologi penyaringan, maka jenis-jenis
plankton pun semakin bisa dipilah-pilah lagi. Hal ini diusulkan oleh Sieburth dkk
(1978) yang kini menjadi acuan banyak orang, yaitu:

4. Megaplankton

Plankton jenis ini memiliki ukuran sekitar 20 – 200 cm. Contohnya adalah
ubur-ubur Schyphomedusa yang memiliki ukuran diameter payungnya hingga
lebih dari 1 meter dan umbai-umbai tentakelnya bisa mencapai beberapa meter.
Adapun plankton raksasa di dunia, yaitu ubur-ubur Cyanea Arctica dengan ukuran
diameter payungnya lebih dari 2 meter dan umbai-umbai tentakelnya lebih dari
130 meter.

5. Makroplankton
Plankton jenis ini memiliki ukuran sekitar 2–20 cm. Contohnya adalah eufausid,
sergestid, dan pteropod. Begitu pula dengan larva ikan yang banyak termasuk dlm

golongan makroplankton ini.

6. Mesoplankton

Plankton jenis ini memiliki ukuran sekitar 0,2 – 2 mm. Sehingga bisa
dikatakan bahwa sebagian besar zooplankton termasuk dalam golongan ini,
seperti kopepod, amfipod, ostrakod, dan kaetognat. Ada pula fitoplankton
berukuran besar yang masuk dalam golongan ini, yaitu Noctiluca.

II.1.3 Berdasarkan Daur Hidupnya

1. Holoplankton

Holoplankton merupakan organisme yang memiliki sifat planktonik selama


seluruh daur hidupnya, yang tersusun dari fitoplankton dan zooplankton. Ukuran
yang dimilikinya pun bervariasi. Salah satu contoh yang dikenal dari
holoplankton adalah ubur-ubur Cnidaria.

2. Meroplankton

Meroplankton merupakan organisme yang menjadi plankton hanya pada masa


awal kehidupannya saja sebelum akhirnya besar sebagai biota laut, artinya
menjadi plankton ketika masa telur dan larva saja. Sedangkan ketika sudah
dewasa, dia akan berubah menjadi nekton, yaitu hewan yang bisa aktif berenang
bebas ataupun menjadi bentos yang hidupnya melekat di dasar laut. Oleh karena
itu, meroplankton disebut juga semi-plankton atau plankton sementara.

3. Tikoplankton

Tikoplankton sebenarnya juga bukan sebuah plankton sejati karena biota laut
ini dalam keadaan normalnya hidup di dasar laut sebagai bentos. Sehingga bisa
disebut juga sebagai meroplankton. Namun biasanya dia mudah sekali terlepas
karena adanya gerakan air, lalu terbawa oleh arus.
II.1.4 Berdasarkan Sebarannya

1. Secara Horizontal

 Plankton Neritik

Plankton jenis ini biasanya hidup di perairan pantai dengan kadar garam
(salinitas) yang relatif rendah. Bahkan terkadang mencapai 510 psu
(practical salinity unit) yang berarti sudah termasuk dalam perairan air
payau di depan muara. Komposisi plankton jenis ini bisa sangat kompleks
diakibatkan pengaruh lingkungan yang terus-menerus berubah seperti
pasang surut air laut sehingga bisa merupakan campuran antara plankton
laut dan plankton yang berasal dari air tawar. Bahkan beberapa sudah
beradaptasi dengan lingkungan muara (air payau), seperti Labidocera
Muranoi.

 Plankton Oseanik

Plankton jenis ini biasanya hidup di perairan lepas pantai hingga tengah
samudra sehingga banyak ditemukan di perairan yang salinitasnya tinggi.
Dengan luasnya kawasan oseanik ini, maka tak heran bahwa banyak sekali
jenis plankton yang termasuk pada golongan plankton oseanik.

2. Secara Vertikal

 Epiplankton

Plankton jenis ini biasanya hidup di lapisan permukaan hingga kedalaman


sekitar 100 meter, kira-kira sampai batas akhir tembusnya sinar matahari
dalam laut. Namun ada juga yang hidup di lapisan tipis pada permukaan laut
hingga berbatasan langsung dengan udara. Kelompok ini disebut
neuston. Adapun kelompok neuston yang hidup di kedalaman sekitar 0 – 10
cm disebut hiponeuston, sedangkan kelompok yang mengambang di
permukaan, di mana sebagian tubuhnya tenggelam di dalam air dan
sebagian lainnya menyumbul ke udara, disebut pleuston.
 Mesoplankton

Plankton jenis ini merupakan plankton yang wilayah hidupnya berada di


lapisan tengah sekitar kedalaman 100 – 400 meter. Di mana pada lapisan
ini intensitas cahaya matahari sudah mulai redup dan gelap, artinya sudah
masuk kawasan yang tidak tembus cahaya matahari. Sehingga pada
kawasan ini sudah tak ditemukan lagi fitoplankton (yang memerlukan
cahaya matahari untuk fotosintesis) namun lebih didominasi oleh
zooplankton.

 Hipoplankton

Terakhir adalah hipoplankton, yaitu jenis plankton yang hidupnya pada


kedalaman lebih dari 400 meter. Adapun contohnya yang hidup di wilayah
ini ialah batiplankton (yang hidup pada kedalaman lebih dari 600 meter)
dan abisoplankton (yang hidup pada kedalaman sekitar 3000 – 4000
meter).
BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari Tugas ini adalah :

Jenis-jenis plankton yang telah disebutkan berdasarkan fungsi, ukuran, daur


hidup, dan sebarannya memiliki kriterianya masing-masing. Meskipun rata-rata
ukurannya yang kecil bahkan tak tampak hanya dengan kasat mata, tetapi
plankton juga memiliki peran penting dalam menjadi keseimbangan kehidupan
bawah air.

III.2 Saran

Saran untuk penulis : sebaiknya sumber yang di gunakan langsung dari buku,
yang menjelaskan secarah rincin dengan gambarnya.
DAFTAR PUSTAKA

DosenBiologi, 2018. Jenis-Jenis Plankton dan Klasifikasinya Diaskes pada


tanggal 1 Mei 2018 di (https://dosenbiologi.com/makhluk-hidup/jenis-jenis-
plankton)

Wikipedia, 2017. Plankton. Diaskes pada tanggal 1 Mei 2018 di


(https://id.wikipedia.org/wiki/Plankton)

Anda mungkin juga menyukai