Anda di halaman 1dari 8

PERTEMUAN KLINIS

Diagnosis, menurut kamus, adalah identifikasi penyakit berdasarkan simptoms dan gejala.
Dalam masyarakat yang peduli, hal ini menjadi lebih berarti. Hal ini sebagai bentuk pengakuan
dan pengertian tidak hanya dari kelainan yang spesifik tetapi hilangnya fungsi dan
ketidakmampuan secara umum yang muncul dari hal tersebut. Membuat “diagnosa ditempat”
mungkin akan menyenangkan, tetapi pengertian secara keseluruhan dikembangkan hanya dari
dialog yang bersangkutan dengan pasien dan cermat, pemeriksaan sistematik dan investigasi

PENGATURAN

Kamu mungkin melihat pasienmu untuk pertama kali di dalam ruang konseling, klinik rawat jalan,
rumah mereka sendiri, tempat tidur bangsal atau troli di departemen korban. Pertemuan mungkin
bermacam-macam, namun hal yang benar-benar penting adalah suasana yang kamu buat saat
pertemuan.

Pasien harus merasa tenang, dihormati dan percaya diri. Bila klinik terbuka, maka harus diatur
sehingga kelompok yang berdekatan tidak dapat mendengarkan satu sama lain. Pasien
memerlukan complain mereka diterima secara serius, dan diagnose atau pengobatan yang
diusulkan dijelaskan pada kondisi dimana tidak terlalu sulit atau penuh dengan scientific detail.
(Maksudnya mungkin yang mudah dimengerti dan dicernah orang awam). Menghasilkan sebuah
perasaan yang yakin dengan menunjukkan bahwa kamu mengerti dengan pasti apa yang kamu
lakukan.

MENGAMBIL SEJARAH

Berbicara dengan pasien memiliki tujuan ganda; Hal itu adalah menghasilkan (memunculkan)
informasi dan terapeutik (Gak tau itu apaan -_- artinya). Pasien perlu memberitahu dan juga perlu
didengarkan. Jadi biarkan mereka berbicara dan menceritakan cerita mereka.

Mengambil sejarah adalah istilah yang tidak cocok. Pasien menceritakan cerita mereka, sehingga
kita sebagai pendengar yang menyusun sejarahnya, dari awal narasi (mungkin maksudnya cuman
arti sebenarnya narasi mengakar), anecdotes (gak tau ini artinya gak pernah dengar), perumpamaan
dan mitos keluarga.

1
Cerita yang diceritakan mungkin akan sangat tidak beraturan, sejarah harus secara sistematik. Kita
harus mengikuti skema tertentu dalam buku ini, menyusun complain sehingga dapat
menyimpulkan hal-hal yang paling sering terjadi : sakit, pegal-pegal, bengkak, cacat,
ketidakstabilan, kelemahan, sensasi tertentu dan kehilangan fungsi. Perlu diingat, meski setiap
simpoms harus dipilih untuk informasi lebih lanjut. Kapan hal itu mulai terjadi? Apakah ada
sesuatu yang mungkin memicunya? Apa yang membuat hal tersebut lebih buruk atau lebih baik?
Apakah adakah anggota keluarga lain yang terjangkit? Lalu adapula permasalahan interpretasi.
Apa arti sebenarnya dari simptoms dan complain tersebut?

SAKIT

Ini adalah symptom paling umum dalam orthopaedics. Dengarkan pada deskripsi pasien dan coba
untuk menyimpulkan dimana tepatnya dan kapan sakit tersebut datang, seberapa sering sakit terasa
dan seberapa parah sakitnya. Kamu akan mempelajari banyak gal dan tidak hanya sifat dari
gangguan tetapi juga nyawa dan perasaan pasien yang peduli atau cuek. Diatas semua hal itu, perlu
diingat dua hal penting: (a) pasien tidak pernah belajar anatomy, saat anda mengatakan “sakitnya
terasa di bahu saya” hal tersebut bisa berarti pada sendi bahu, the acromio-clavicular joint, the
rotator cuff, the humerus atau otot deltoid. Dan (b) sakit dari struktur dalam sangat sulit dilokasikan
dan umumnya dimaksudkan dari leher atau sakit bahu sebenarnya bisa muncul pada bagian bawah
dari lengan.

PEGAL

Pasien umumnya sulit membedakan perbedaan dari pegal-pegal dan pergerakan yang sedikit
karena sakit. Perlu anda pastikan bahwa anda dan pasien membicarakan hal yang sama. Hal ini
juga memerlukan kepastian apakah pegal berarti secara keseluruhan atau hanya sebagian terbatas.

PEMBENGKAKAN

Pembengkakan mungkin berada pada organ, sendi atau tulang. Untuk pasien semua itu bisa berarti
hal yang sama. Catat informasi tetapi simpan penilaian apa yang bengkak sampai anda telah

2
memeriksa bagian yang bengkak. Jangan meremehkan complain, pasien jarang sekali salah tentang
sesuatu yang bengkak. Bahkan pada area yang tidak kelihatan bengkak, mungkin bengkak tersebut
mungkin ada dan pasien merasakannya karena kulit mereka terasa kencang atau mungkin terdapat
sebuah cincin atau sepatu yang tidak terasa selonggar dulu.

CACAT

“Kesombongan, maka namamu adalah wanita” (dan pria dan anak!) banyak kecacatan (Bahu
memanggul, lutut terbentuk, kaki bengkok, kaki datar, jari merpati(?), jari yang bertonjol – tonjol)
mungkin tidak terlihat sangat serius. Cobalah untuk mengidentifikasi yang mana yang benar-benar
penting, tulang yang bengkok, persendian yang tidak mau melurus, tulang yang pada awalnya lurus
dan belakangan menjadi bengkok. Kelainan bentuk progresif tentu saja memerlukan perhatian.

KELEMAHAN

Kelemahan adalah symptom yang paling tidak jelas. Mencoba memastikan kondisi pasien hingga
dekripsi yang tepat. Bila salah satu spesifik pergerakan (atau kumpulan pergerakan) lemah dan
yang lain cukup normal, maka ini adalah petunjuk yang berharga, kemungkinan neurological
disorder.

KETIDAKSTABILAN

Pasien tidak menggunakan istilah tersebut. Mereka mengatakan persendiannya “salah urat”. Ini
mungkin akibat dari otot yang melemah atau kegagalan fungsi dari ligament yang
mempertahankan persendian. Komplain yang lebih dramatik dari bagian yang keluar dari
persendian(?) harus dengan sangat hati-hati ditafsirkan. Bahu atau tempurung lutut mungkin
memang mengalami dislokasi sepontan, pinggul, tidak pernah.

3
PERUBAHAN DALAM KEPEKAAN

Mati-rasa atau perasaan geli mengacu pada luka, lokasi penekanan, jebakan, atau iskemia
dimanapun sepanjang saraf. Mencoba untuk menstabilkan lokasi yang akurat dari distribusi,
karena hal ini akan memberitahukan dimana terjadinya kesalahan tersebut. Bila beberapa daerah
terkena effek, maka ini bisa menandakan ada neuropati perifer. Symptoms yang menjelaskan
hanya tersamarkan (Lenganku mati rasa) hanya menginterpretasikan setelah adanya pemeriksaan
fisik.

KEHILANGAN FUNGSI

Selalu tanyakan pada pasien bagaimana symptoms mengganggu aktivitas mereka. Kehilangan
kemampuan bergerak dalam indeks jari berarti kurang penting pada pengacara daripada pada
pemain biola (atau, untuk hal tersebut, kepada pencabut bulu ayam!). Para atlit dan olahragawan
adalah yang paling menuntut (penting) dibandingkan orang banyak. Terdengar seperti
permasalahan sepele untuk dokter yang kurang bersimpati mungkin menjadi akhir dari karir
seseorang.

RIWAYAT LAMA DAN RIWAYAT KELUARGA

Pasien mungkin tidak menjelaskan penyakit sebelumnya atau kecelakaan sebelumnya karena
mereka tidak mementingkan hubungan antara complain sekarang atau mereka hanya
menggunakan kesempatan untuk menjauhkan diri mereka dari semua pemasalahan yang lalu,
terkait ataupun tidak terkait. Disinilah anda harus mengarahkan interview dan pertanyaan secara
lebih spesifik tentang luka terdahulu atau penyakit yang bisa mengarahkan secara langsung pada
diagnose.

Hal ini termasuk kepada riwayat keluarga. Bila seorang pemuda merasakan untuk pertama kali
dengan rasa sakit, penegangan pada lutut yang bengkak dan tidak adanya riwayat dari luka apapun,
maka penting untuk menanyakan tentang disorder pendarahan dari kerabatnya. Pasien mungkin
tidak mengetahui bahwa hal ini sangat penting kecuali dia diminta.

4
MEMERIKSA PASIEN

Beberapa disorder menyebabkan symptoms dimana adanya karakteristik yang membuat anda
mendiagnosa tanpa memeriksa pasien. Contohnya carpal tunnel syndrome. Dalam beberapa
kondisi, sekali lihat sudah cukup, siapa yang bisa salah lihat kelainan tangan rheumatoid arthristis
dengan hal lain? Meski demikian, dalam beberapa kasus, pendekatan secara sistematikal cukup
bernilai, kamu akan mendapatkan kebiasaan dan pasien akan merasa bahwa dia telah dirawat
dengan baik.

Pastikan bahwa bagian yang anda periksa sopan. Jangan tinggalka kesan pada pasien bahwa tujuan
anda terbagi, berikan pada dia instruksi yang jelas; sebagai contoh “Tolong buka baju anda dan
tetap pakai dalamannya, supaya saya bisa memeriksa bagian punggung anda.”

Bila sebuah rusuk terkena efek, maka keduanya harus terlihat supaya mereka dapat dibandingkan.
Pertama periksa bagian rusuk yang tidak terluka, lalu yang terluka, hanya dengan pendekatan yang
bertujuan, cara yang disiplin, maka kita menghindari terlewatkannya tanda yang penting.

Sistem yang kita gunakan sederhana namum komperhensif :

1. Lihat
2. Rasakan
3. Gerakan

LIHAT

Pertama kita melihat pada kulit (terutama pada bekas luka atau perubahan warna) lalu pada bentuk
(apakah adanya pembengkakan atau sisaan?) dan lalu pada posisi (apakah ada perubahan bentuk?).

Saat kita mendeskripsi perubahan bentuk, mungkin terlihat sulit untuk mengantikan “bengkokkan
kaki” dan “benturkan kaki” dengan “Genu varum” dan “genu valgum”, tapi beberapa formalitas
yang terjustifikasi dengan adanya kejelasan pada konsistenitas. Varus berarti bagian dari distal ke
persendian yang dibagi menjuju ke garis tengah, valgus menjauh dari situ.

Istilah memperbaiki perubahan bentuk terdengar ambigu. Hal itu seperti persendian salah bentuk
atau tidak bisa bergerak. Tidak seperti itu – hal itu berarti salah satu pergerakan tertentu tidak bisa

5
dilakukan dengan sempurna. Sehingga, bila siku bisa dilenturkan secara sempurna namun tidak
bisa dibesarkan secara sempurna berarti telah mengalami perbaikan perubahan bentuk.

RASAKAN

Rasakan seperti mengeksplore, tidak meraba secara buta. Bila anda mengerti anatomi, maka anda
akan mengerti dimana untuk menentukan berbagai tanda-tanda. Dengan mengikuti peta pada
pikiran anda dapat mengetahui bila adanya hal-hal yang tidak sesuai atau janggal.

Merasakan untuk kelembutan adalah hal yang penting. Saat melakukannya, anta harus melihat
pada wajah pasien dan bukan tangan anda. (Gambar 1.1 dan 1.2). Anda tahu dimana mereka atau
anda seharusnya. Coba untuk melokasi bagian lembut dari struktur tertentu, ketahui dimana dan
dia akan sering memberitahu anda dimana.

PERGERAKAN

Minta pasien untuk bergerak (Pergerakan aktif) sebelum anda bergerak pada persedian (pergerakan
pasif). Hal ini akan memberikan anda ide batas dari pergerakan dan apakah hal tersebut sakit atau
tidak.

Dengan rentang konvensi pergerakan dicatat dalam sudut, dimulai dari nol, yang natural atau posisi
anatomi pada persendian. Untuk akurasi anda bisa mengunakan goniometer (Gambar 1.3) tetapi
dengan berlatih anda akan belajar untuk mengestimasi sudut dari mata. Hal yang penting adalah
membandingkan symptomatic dengan asymptomatic atau bagian normal.

6
Deskripsi rentang pergerakan yang sering dilakukan namun sulit. Kata-kata seperti ‘penuh’, ‘baik’,
‘terbatas’ dan ‘buruk’ adalah pengarahan yang salah. Selalu kutip dari rentang atau jarak, dari awal
hingga akhir, dalam sudut. Sebagai contoh, flexi lutut 0 – 140 derajat, berarti rentang flexsi dari
nol (Lutut benar-benar lurus) hingga sudut 140 derajat (Kaki membuat sebuah sudut lancip dengan
pinggul). Sama halnya ‘flexi lutut 20 – 90 derajat ‘ berarti bahwa persendian memiliki kekurangan
20 derajat dari pelebaran dan flexinya hanya mencapai sudut siku-siku.

Pergerakan abnormal mengarah pada pergerakan yang inheren psikologis. Kamu mungkin dapan
merubah atau membengkokkan sendi engsel seperti lutut atau sudut yang tepat pada pergerakan
normal’; anda mungkin bisa menghasilkan dislokasi sebelumnya atau subluksasi; Memang hal itu
pergerakan awal yang disebabkan oleh dislokasi mungkin sangan menstreskan bila pasien menjadi
khawatir berlebihan dengan hasil yang diantisipasi - ini disebut sebagai tes kekhawatiran. Semua
hal ini adalah tanda dari ketidakstabilan.

PEMERIKSAAN TAMBAHAN

Metode ini hanya boleh dianggap sebagai pengarah, buka sebagai aturan yang diukir pada batu
(aturan tetap yang tidak boleh dirubah). Kadang kita harus bergerak sebelum kita benar-benar bisa
melihat, sebagai contoh saat melihat pada Gangguan spinal.

Dalam beberapa kasus, symptoms mengharuskan adanya pemeriksaan neurological yang lengkap
sebagai prioritas. Atau kita berharap untuk mengkonfirmasi dan mengasingkan beberapa diagnose
tertentu dengan melakukan tes khusus (sebagai contoh, ‘test jerk’ atau ‘tes pergeseran pivot’ untuk
disfungsi ligament)

Metode ini juga akan memodifikasi saat memeriksa pasien dengan luka secara akurat. Tentu saja
anda tidak akan menggerakan rusuk yang diduga retak, dengan X-ray anda bisa memberikan

7
jawabannya. Terlebih lagi, resustisasi akan selalu menjadi prioritas dan pada pasien yang terluka
parah dengan pemeriksaan local yang detail mungkin memerlukan pembatasan atau pengguhan.

Pembelajaran Paediatic memerlukan keahlian khusus. Anda mungkin tidak bisa mendapatkan
symptoms dalam sekali pemeriksaan. Bayi yang menanggis kesakitan adakn memberikan anda
informasi yang minim dan orangtua yang panic akan memberitahu anda terlalu banyak. Saat
memeriksa anak, anda harus lebih fleksibel. Bila dia bergerak pada persendian tertentu, ambil
kesempatan anda untuk memeriksa pergerakan disana-sini. Dan anda akan belajar lebih banya
dengan mengadopsi metode dengan bermain daripada mengaplikasikan sistem yang kaku dari
pemeriksaan. Dan tinggalkan test untuk kelembutan paling akhir!

KESIMPULAN

1. Pastikan bahwa pasien anda dalam kondisi yang nyaman dan tenang.
2. Beri instruksi yang jelas sehingga apa yang anda ingin mereka lakukan
3. Area yang ingin diperiksa harus terlihat dengan jelas
4. Rusuk itu semetrikal, selalu periksa keduanya dan bandingkan keduanya
5. Persendian memiliki 3 dimensi, periksa depan, belakang dan kedua sisi
6. Lihat pada wajah pasien dan tidak hanya pada bagian tangan anda
7. Jangan menyebabkan rasa sakit
8. Lakukan tes secara berulang sekali atau dua kali untuk memperlihatkan rasa was-was dan
kebijakan; dengan perulangan yang berlebihan akan memberikan kesan anda bingung
9. Berbicara pada pasien dan beritahu apa yang anda temukan
10. Catat semuanya, termasuk kesimpulan tentang apa yang anda beritahu kepada pasien anda.

Anda mungkin juga menyukai