Anda di halaman 1dari 3

A.

Persalinan dengan bayi besar (Makrosomia)


1. Definisi
Bayi baru lahir makrosomia adalah bayi baru lahir dengan berat
4000 atau lebih.Semua bayi dengan berat badan 4000 gram atau lebih
tanpa memandang umur kehamilan dianggap sebagai makrosomia
(Cunningham, 2006). Bayiberat lahir besar atau BBLB adalah berat
badan lahir lebih sama dengan 4000 gram atau sama dengan
makrosomia (Stoll, 2007). Makrosomia digambarkan sebagai bayi baru
lahir dengan berat lahir lebih. Makrosomia didefinisikan dalam
beberapa cara yang berbeda, termasuk berat lahir 4000-4500 gram.
2. Faktor Predisposisi
a. Riwayat melahirkan bayi besar (>4000 gram) sebelumnya
Ibu yang pada kehamilan pertama melahirkan bayi
makrosomia berpeluang besar melahirkan anak kedua dengan
kondisi yang sama pada kehamilan berikutnya bahkan berpeluang
lebih besar dari anak terdahulu(Mochtar, 2012).
b. Faktor Ibu
1) Usia
Semakin tua usia ibu, semakin tinggi peluang untuk
melahirkan bayi makrosomia.
2) Diabetes Melitus
Ibu dengan diabetes melitus gestasional pada janin
akanmeningkatkan resiko makrosomia (Prawirohardjo,
2009).Ibu yang mempunyai diabetes sebelum hamil, baik
diabetes tipe 1 atau tipe 2 juga merupakan salah satu faktor
predisposisi makrosomia (Current, 2007).
3) Obesitas
Makrosomia dapat diperkirakan disebabkan oleh orang
tua bayi yang juga besar (keturunan) (Saifuddin, 2012). Faktor
yang memperbesar kemungkinan bayi makrosomia adalah
orang tua yang berperawakan besar, khususnya obesitas pada
ibu (Cunningham, 2006)
4) Pertambahan berat badan berlebih selama kehamilan.
Makrosomia dapat diperkirakan disebabkan oleh
Kenaikan berat badan selama kehamilan yang berlebihan pada
ibu (Mochtar,2012). Perempuan hamil dengan obesitas atau
dengan kenaikan berat badan waktu hamil
berlebihan,merupakan faktor resiko utama terjadinya
preeklamsi,seksio sesarea, kelahiran prematur, makrosomia
janin, dan kematian janin (Saifuddin,2009)
c. Multiparitas
Ada kecenderungan berat badan lahir anak ke dua dan
seterusnya lebih besar daripada anak pertama(Cunningham,2013)
d. Kehamilan lewat waktu
Rata-rata berat janin lebih dari 3600 gram sebesar 44,5 %
pada kehamilan posterm, sedangkan pada kehamilan genap bulan
term sebesar 30,6%. Resiko persalinan bayi dengan berat lebih dari
4000 gram pada kehamilan posterm meningkat 2-4 kali lebihbesar
dari kehamilan term (Prawirohardjo, 2009).
e. faktor janin
1) Kelainan genetik
Terjadinya kelainan pertumbuhan dari janin itu sendiri yang
disebabkan oleh gen yang dibawa oleh kromosom.
2) Jenis kelamin
Bayi berjenis kelamin laki-laki memiliki hubungan yang
signifikan dengan kejadian makrosomia. Bayi laki-laki lebih
mungkin dilahirkan dalam keadaan makrosomia daripada bayi
perempuan
3. Patofisiologi
Selama masa kehamilan terdapat sejumlah perubahan
hormonal yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan glukosa pada
janin.Pada trimester I kehamilan, mulai terjadi peningkatan human
placental lactogen dan prolaktin yang mencapai puncaknya pada akhir
trimester III (minggu ke-35). Human placental lactogen (hPL) memiliki
struktur kimia yang mirip dengan prolaktin dan growth hormone. Efek
utama hPL adalah terhadap insulin dan metabolisme glukosa
(Prawirohardjo, 2009). Kombinasi hPL dan prolaktin memicu semacam
resistensi insulin yang dapat dideteksi dengan adanya hiperinsulinemia
2 jam pos prandial. Sebagai akibat mekanisme resistensi insulin
tersebut, pada sebagian ibu hamil akan terjadi hiperglikemia relatif
(diabetes mellitus gestasional). Keadaan hiperglikemia pada ibu tentu
sangat berpengaruh pada janin, karena transfer glukosa dari darah ibu
ke sirkulasi janin terjadi secara difusi melalui placenta, sehingga janin
juga mengalami hiperglikemia. Kondisi hiperglikemia janin tersebut
selanjutnya akan memicu hiperinsulinemia pada janin dengan akibat
semakin banyak glikogen janin yang disintesis, sehingga terbentuklah
makrosomia (Current, 2007).
4. Antisipasi Resiko
Diagnosis bayi besar atau makrosomia tidak dapat ditegakka
hingga bayi dilahirkan dan ditimbang berat badannya. Dapat dilakukan
perkiraan sebelum bayi dilahirkan untuk mengantisipasi risiko distosia
bahu, faktur klavikula, atau cedera pleksus brakialis.
Berat jain dapat diperkirakan dengan penilaian faktor risiko ibu,
pemeriksaan klinins, atau pemeriksaan USG. Metode-metode tersebut
dapat dikombinasikan agar perkiraan lebih akurat.

Rumus johnson untuk perkiraan berat janin :


Berat janin (g) = tinggi fundus (cm)-n x 155
n = 12 bila verteks belum lewat spina iskhiadika.
n = 11 bila verteks sudah lewat spina iskhiadika.
bila berat badan pasien >91kg, kurangi 1 cm dari tinggi fundus.

5. Tatalaksana
a. Tatalaksana umum
1) Untuk persalinan, rujuk ibu ke fasilitas yang dapat melakukan
seksio sesarea
b. Tatalaksana khusus
1) Persalinan pervaginam dapat dicoba untuk taksiran berat
janin hingga 5000 gram pada ibu tanpa diabetes.
2) Seksiosesarea dipertimbangkan untuk taksiran berat janin
>5000 gram pada ibu tanpa diabetes, dan >4500 gram ibu
dengan diabetes.
3) Seksio sesarea menjadi indikasi bila taksiran berat janin
>4500 gram dan terjadi perpanjangan kala 2 persalinan atau
terhentinya penurunan janin di kala 2 persalinan.

Anda mungkin juga menyukai