PENGELUARAN KAS
SIKLUS PENGELUARAN PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS
Penggunaan pengetahuan tentang bisnis dan industri klien untuk membahas materialitas,
menilai risiko inheren, melaksanakan prosedur analitis, dan menilai risiko prosedur analitis
untuk siklus pengeluaran.
Pemahaman aspek-aspek pengendalian internal dan penilaian risiko pengendalian untuk
siklus pengeluaran. Penekanan dalam bagian ini akan ditujukan pada pengendalian
manajemen dan pengendalian terprogram.
Perancangan pengujian substantif rincian yang tepat untuk hutang usaha.
Tujuan perancangan SIA adalah untuk membuat seluruh aktivitas bisnis siklus pengeluaran
dilaksanakan secara efektif dan efisien, termasuk aktivitas pengolahan data pelaporan
(akuntansi).
1. Permintaan barang atau jasa memerlukan rancangan system permintaan barang dan jasa.
2. Pembelian barang dan jasa memerlukan rancangan sistempembelian barang dan jasa.
3. Penerimaan barang atau jasa memerlukan rancangan system penerimaan barang dan jasa.
4. Pencatatan utang atas pembelian barang dan jasa memerlukan sistem pencatatan
utang/pembelian, disebut dengan sistem voucher. *
Catatan:
* Sistem voucher dan system pengeluaran kas secara bersama-sama disebut
dengansistem utang dagang (account payable system).
Tujuan Audit
Manajemen akan menetapkan asersi implisit atau eksplisit tentang transaksi dan saldo siklus
pengeluaran dalam laporan keuangan perusahaan. Asersi-asersi ini mendefinisikan tujuan
audit spesifik dari program audit siklus pengeluaran. Kebanyakan audit atas siklus
pengeluaran mencakup tujuan-tujuan utama tersebut, tetapi tidak dimaksudkan untuk
membahas semua situasi yang dihadapi klien. Untuk mencapai tujuan audit spesifik tersebut,
auditor menggunakan bagian dari metode perencanaan dan pengujian audit.
2. Sistem Pemrosesan Pembelian
Tujuan Pengendalian
Fungsi lain SIA yang dirancang dengan baik adalah untuk memberikan pengendalian
yang cukup untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan berikut terpenuhi:
Transaksi-transaksi diotorisasi dengan tepat.
Transaksi-transaksi dicatat dengan valid.
Valid, otorisasi transaksi dicatat.
Transaksi dicatat secara akurat.
Pemahaman tentang bisnis dan industri ini akan membantu auditor dalam memahami risiko
bisnis klien. Selain itu, pemahaman ini juga akan membantu auditor dalam membuat
pertimbangan tentang:
Materialitas
Pengalokasian materialitas ke akun-akun yang dipengaruhi oleh transaksi dalam siklus ini
akan bervariasi sesuai dengan pertimbangan. Pentingnya siklus pengeluaran ini juga bisa
bervariasi menurut jenis usaha yang dijalankan. Satu industri dapat memproses transaksi
bernilai milyaran dollar selama suatu siklus operasi, sementara yang lainnya mungkin lebih
kecil. Pertimbangan lainnya tentang materialitas awal atas hutang usaha dapat menjadi tolok
ukur pentingnya rasio cepat (quick ratio) dan rasio lancar (current ratio) bagi pemakai laporan
keuangan, serta besarnya salah saji yang akan mempengaruhi rasio ini secara signifikan.
Risiko Inheren
Dalam menilai risiko inheren untuk asersi-asersi siklus pengeluaran, auditor harus
mempertimbangkan faktor-faktor penting yang bisa mempengaruhi asersi-asersi diseluruh
laporan keuangan, serta faktor-faktor yang berkaitan dengan asersi spesifik dalam siklus
pengeluaran. Faktor-faktor penting yang dapat memotivasi manajemen untuk
menyalahsajikan asersi-asersi siklus pengeluaran meliputi :
Tekanan untuk menetapkan terlalu rendah beban agar dapat membuat laporan yang
memenuhi target profitabilitas atau norma industri yang telah ditetapkan, yang dalam
kenyataan tidak tercapai akibat faktor-faktor seperti kondisi ekonomi global, nasional atau
regional yang mempengaruhi biaya operasi, dampak perkembangan teknologi terhadap
produktivitas perusahaan, atau manajemen yang tidak baik.
Tekanan untuk menetapkan terlalu rendah hutang agar bisa membuat laporan yang
menunjukkan tingkat modal kerja yang lebih tinggi pada saat perusahaan sedang menghadapi
masalah likuiditas atau keraguan tentang kelangsungan usahanya.
Ingat kembali bahwa tingkat risiko deteksi yang dapat diterima untuk setiap asersi laporan
keuangan yang signifikan dicapai dengan mengumpulkan bukti dari pengujian substantif
yang dirancang secara tepat, termasuk prosedur analitis dan pengujian rincian. Kerangka
kerja umum untuk mengembangkan program audit atas pengujian substantif yang telah
dijelaskan pada bab 11 dan diilustrasikan pada bab 14, ketika membahas piutang usaha, juga
dapat digunakan dalam merancang pengujian substantif untuk hutang usaha.
DAFTAR PUSTAKA
Boynton, dkk. 2003, Modern Auditing Edisi Ke-7, Penerbit Erlangga, Jakarta
Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/1871695-audit-siklus-
pengeluaran/#ixzz1eVphaEcD
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:VVzjH48ffrEJ:widada.staff.gunadar
ma.ac.id/Downloads/files/12740/Minggu%2B10.ppt+SIKLUS+PENGELUARAN:+PEMBE
LIAN+DAN+PENGELUARAN+KAS&hl=id&gl=id
www.docstoc.com/docs/.../SIKLUS-PENGELUARAN-BAGIAN-I
Debet Kredit
Debet Kredit
Persediaan bahan
baku Diskon
pembelian
Pembelian
Retur pembelian
Aktiva Tetap
Aktiva Lainnya
Pembelian
Pembayaran Kas
1. Materialitas
2. Risiko inheren
a. Lingkungan Pengendalian
Pemahaman tentang bagaimana manajemen
bertanggungjawab atas penggunaan sumber daya
perusahaan merupakan hal yang berguna untuk
menentukan :
d. Pemantauan
Aktivitas pemantauan yang mengharuskan auditor
mendapatkan pengetahuan, apabila berlaku, mencakup :
Fungsi-Fungsi
Penerimaan barang
Fungsi-fungsi.
5.3PROSEDUR AWAL
5.4PROSEDUR ANALITIS
5. Pembayaran kemudian.
Pemeriksaan atas pembayaran-pembayaran kemudian
terdiri dari pemeriksaan atas cek-cek yang diterbitkan atau
voucher yang dibayar setelah tanggal neraca. Pengujian ini
dilakukan sampai dengan akhir tanggal pekerjaan lapangan
untuk memperbesar kemungkinan memperoleh bukti
tentang utang secara sengaja atau kurang teliti sehingga
tidak dimasukkan kedalam utang pada tanggal laporan
keuangan.
6. Prosedur-prosedur lain.
Dokumen-dokumen pendukung utang yang telah
dicatat, tetapi masih belum dibayar sampai tanggal terakhir
pekerjaan lapangan juga harus diperiksa dengan pengujian.
Prosedur-prosedur yang bisa membawa pada pembuktian
adanya hutang tidak dicatat, meliputi: menyelidiki order
pembelian yang tidak lengkap dokomen pendukung
lainnya, mengajukan pertanyaan pada personil akuntansi
dan pembelian tentang utang yang tidak dicatat, mereview
anggaran aktiva tetap,perintah kerja dan kontrak
pembangunan untuk mencari bukti adanya utang yang
tidak dicatat.
Consist of activities related to acquisition of and payments for goods and services
Audit objective: obtaining sufficient competent evidence about each significant FS assertion that
pertain to purchase cycle transaction.
IR, including the risk of fraud: pressure to understate expenses, pressure to understate payable,
vendor may be tardy in sending invoices resulting cut-off problem
a. Common documents and record (purchase requisition, PO, Receiving report, vendor invoice,
voucher, Account Payable master file, etc)
b. Function and Control activities (Initiating purchase, receipt of goods and services, recording
liabilities)
b. Function and Control activities (paying the liability and record he cash disbursement)
a. Common documents and record (Purchase return authorization, shipping report, debit memo,
journal entry)
Expenditure Cycle TOC: Use CAATs to evaluate the effectiveness of programmed control
· TD transaction: vouch sample recorded expenditure transaction, trace date of paid check,
purchase – return cutoff test
· TD Balances: confirm AP, reconcile unconfirmed payable to monthly statement by clients from
vendor