Penyakit Respon Imun PDF
Penyakit Respon Imun PDF
9.1. PENDAHULUAN
Definisi: Hipersensitivitas adalah reaksi yang tidak diinginkan (adanya
kerusakan, ketidaknyamanan, kadang-kadang fatal) yang dihasilkan oleh adanya
sistem imun pada kondisi tertentu. Reaksi hipersensitivitas memerlukan status
imun awal dari hospes.
Dapat dibagi menjadi 4 tipe, yaitu tipe I, II, III dan IV, berdasar pada
mekanisme yang terlibat dan waktu yang diperlukan untuk timbulnya reaksi
tersebut. Seringkali, suatu kondisi klinik khusus (penyakit) dapat melibatkan lebih
dari satu tipe reaksi hipersensitivitas.
Senyawa yang dilepas oleh sel mast dan efeknya terdapat dalam Tabel 1.
Sel mast dapat juga dipacu oleh perangsang yang lain, misal olahraga, stres,
senyawa kimia (media pengembang fotografi, kalsium ionofor, kodein dll.),
Anafilatoksin (C4a, C3a, C5a, dll.).
Tes diagnostik hipersensitivitas tipe I, termasuk test kulit, pengukuran IgE total
dan Antibodi IgE spesifik terhadap alergen yang dicurigai, dengan ELISA
yang dimodifikasi.
Kenaikan jumlah IgE menunjukkan adanya kondisi atopik, meskipun IgE dapat
juga meningkat jumlahnya dalam beberapa penyakit non atopik (misal miloma,
infeksi cacing, dll).
Pengobatan simtomatik dapat dicapai dengan anti-histamin yang memblok
reseptor histamin. Natrium kromolin menghambat degranulasi sel mast,
kemungkinan dengan jalan menghambat Ca ++ influk.
Simtom onset alergi yang tertunda, khususnya bronkhokonstriksi yang
diperantarai leukotrien diberi pengobatan pemblok reseptor leukotrien (Singulair,
Accolate) atau inhibitor jalur siklooksigenase (Zileutoin). Simtomatik, meskipun
singkat waktunya, pertolongan untuk bronkhokonstriksi dapat diperoleh
dengan bronchodilator (inhalan) seperti derivat isoproterenol (Terbutalin,
Albuterol). Teofilin juga dapat digunakan untuk membebaskan simtom
bronkhopulmonari.
Hiposensitisasi (imunoterapi atau desensitisasi) adalah pengobatan lain yang
juga berhasil dalam beberapa alergi, khususnya gigitan serangga dan polen.
Mekanismenya belum jelas, tetapi ada korelasi antara munculnya antibodi IgG
dan pembebasan dari simtom. Sel T supresor yang menghambat IgE adalah
yang berperan.