Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS JURNAL

“DAILY CHLORHEXIDINE BATHING TO REDUCE BACTEREMIA IN CRITICALLY ILL


CHILDREN: A MULTICENTER, CLUSTER-RANDOMIZED, TWO-PERIOD
CROSSOVER TRIAL”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Keperawatan Anak

Oleh :

DHINARTIKA DWI LESTARI


070118A011

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

UNGARAN

2019
ANALISIS JURNAL

A. Formulasi PICO Dan Pertanyaan Klinis


1. PICO

Judul Daily Chlorhexidine Bathing To Reduce Bacteremia in Critically Ill


Children: a Multicenter, Cluster-Randomized, Two-Period Crossover
Trial
P Semua pasien ICU di 10 unit ruang perawatan intensif anak (ICU) di 5
(Population/
rumah sakit di Amerika Serikat dengan lama rawat > 2 hari. Sebanyak
problem)
6.482 reponden memenuhi syarat, 1.521 responden di eliminasi karena lama
rawat kurang dari 2 hari, dan 14 responden menolak untuk berpartisipasi.
Anak-anak usia <2 bulan tidak memenuhi syarat, karena AS Food and Drug
Administration (FDA) belum menyetujui CHG untuk digunakan dalam
kelompok usia ini.
I Setelah para pasien dipilih dengan menggunakan teknik purposive
(Intervention sampling, pasien dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok
) kontrol dan intervensi. pada kelompok kontrol , responden dimandikan
setiap hari dengan mandi standar (menggunakan sabun dan air atau comfort
bath). Sedangkan pada kelompok intervensi, responden dimandikan setiap
hari dengan menggunakan 2% CHG (Chlorhexidine) yang telah meresap ke
dalam kain. Responden kelompok intervensi yang tidak memenuhi syarat
atau kriteria inklusi untuk dimandikan menggunakan CHG akan
dimandikan seperti biasa menggunakan sabun dan air. Kegiatan mandi atau
sibin dicatat setiap data dalam review catatan medis, review tentang studi
bathing , dan audit berkala terhadap asuhan.
C Telah dilakukan perbandingan dengan beberapa jurnal lain yaitu :
1. PENGGUNAAN 2% CHLORHEXIDINE GLUCONATE (chg)
(Comparison)
SEBAGAI PERAWATAN SIBIN HARIAN UNTUK
MENGURANGI BAKTEREMIA PADA ANAK DENGAN
SAKIT KRITIS DI PICU/NICU
Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara
menganalisis jurnal-jurnal terkait penggunaa 2% Chlorhexidine
Gluconate , dengan populasi targetnya adalah semua pasien yang
menerima perawatan di area perawatan kritis rawat inap rumah
sakit. Kriteria inklusi yang digunakan adalah pasien anak dengan
usia 2 bulan lebih, menjalani perawatan lebih dari 2 hari. Sedangkan
kriteria eksklusi yang digunakan adalah anak dengan alergi terhadap
chlorhexidine gluconate, terpasang drain epidural maupun lumbar,
dan memiliki penyakit kulit yang parah atau luka bakar.
Hasil dari penelitian ini adalah intervensi tersebut sangat
direkomendasikan pada pasien yang menerima perawatan kritis di
rumah sakit, yaitu dengan sibin harian menggunakan 2%
chlorhexidine gluconate (CHG) untuk mengurangi resiko infeksi
aliran darah (BSis).
2. PENGARUH MEMANDIKAN DENGAN METODE
TRADISIONAL YANG DIBERI CHLOROXYLENOL
TERHADAP TINGKAT KENYAMANAN PASIEN DI RUANG
HCCU RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat
kenyamanan pasien sebelum dan sesudah dilakukan intervensi
memandikan dengan metode tradisional yang diberi chloroxylenol di
ruang HCCU RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experimental
dengan pretest-posttest design without control group. Populasi
penelitian merupakan semua pasien yang dirawat di Ruang HCCU
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Sampel dipilih menggunakan
teknik non probability sampling. Sampel yang termasuk dalam
penelitian ini adalah pasien bedrest yang sadar. Pasien yang berusia
>18 tahun, hemodinamik stabil, terdapat tindakan invasive pada
pasien, tidak ada masalah dermatitis atau luka bakar pada bagian
tubuh. Intervensi memandikan dilakukan pada pukul 05.00 WIB.
Prosedur memandikan metode tradisional yang diberi chloroxylenol
dilakukan oleh dua orang perawat dengan menggunakan air hangat
dalam baskom yang telah diberi antiseptic chloroxylenol dan 6
waslap. Tiap waslap digunakan untuk tiap bagian tubuh agar tidak
terjadi kontaminasi kuman akibat penggunaan waslap secara
berulang. Waktu pelaksanaan masing-masing memandikan
maksimal 20 menit.
Penilaian tingkat kenyamanan dilakukan sebelum intervensi
memandikan dan 2 jam setelah intervensi memandikan., dengan
menggunakan instrument VRCS dari Kolcaba. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa nilai p = 0,003 (p<0,5). Hal ini berarti bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan pre-post intervensi memandikan
dengan metode tradisional terhadap tingkat kenyamanan pasien.
3. EFFECT OF DAILY CHLORHEXIDINE BATHING ON
HOSPITAL-ACQUIRED INFECTION
Penelitian ini dilakukan dengan multicenter, cluster-randomized,
nonblinded crossover trial untuk mengevaluasi efek dari mandi
setiap hari dengan menggunakan waslap yang telah diresapi
chlorexidine. Hasil dari penelitian ini, sebanyak 7727 pasien yag
tercatat sebagai responden. Tingkat keseluruhan Akuisisi MDRO
adalah 5,10 kasus per 1000 pasien/hari dengan mandi chlorhexidine
, dibandingkan dengan 6,60 kasus per 1000 pasien/hari dengan
mandi waslap antimokroba (p=0,03), setara dengan tingkat yang
lebih rendah 23% dengan mandi menggunakan chlorhexidine.
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah mandi setiap hari dengan
waslap yang diberikan chlorhexidine secara signifikan menurunkan
resiko akuisisi MDRO dan infeksi aliran darah di rumah sakit.
4. CHLORHEXIDINE BATHING AND HEALTH CARE-
ASSOCIATED INFECTIONS
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan apakah mandi
setiap hari pada pasien kritis dengan chlorhexidine dapat
menurunkan kejadian infeksi terkait perawatan kesehatan. Sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 9340 pasien
yang dirawat di 5 unit perawatan intensif dewasa dari pusat medis
tersier di Indonesia, Nashville, Tennessee.
Intervensi yang dilakukan pada penelitian ini yaitu peneliti
melakukan pemandian sekali sehari pada semua pasien dengan kain
sekali pakai yang telah diberikan 2% chlorhexidine atau kain
nonantimikroba sebagai kelompok kontrol. Perawatan mandi
dilakukan selama periode 10 minggu diikuti oleh periode washout 2
minggu , selama itu pasien dimandikan dengan kain sekali pakai
nonantimikroba, sebelum crossover ke perawatan mandi alternative
selama 10 minggu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mandi
dengan chlorhexidine dapat menurunkan resiko infeksi terkait
perawatan di rumah sakit.
O Hasil penelitian ini adalah, 8 dari 10 unit kelompok intervensi memiliki
(OUTCOME) resiko infeksi yang lebih rendah selama periode perawatan dibandingkan
dengan periode kontrol. seorang anak yang dimandikan dengan CHG
memiliki 36% resiko infeksi lebih rendah daripada anak yang dimandikan
dengan praktik standar.

Anda mungkin juga menyukai