Anda di halaman 1dari 1

Shea menghela napasnya berat, matanya begitu panas, jika saja mereka tidak sedang di tempat

umum pasti Sh sudah menangis. Mati – matian Shea menahannya, sulit meneria kenyataan ini.

Sha merapihkan jas biru tua yang baru saja dia pakai. Begitu pas ditubuhnya, rok lipit warna
krem ikut menyempurnakan penampilan Shea.

Sorot mata Shea terlihat bingung, dia mengecek tasnya untuk mencari alat tulis dan dia tidak
menemukan satupun alat tulis di dalam tasnya. Jessica menggelengkan kepalanya, dia tidak tahu apa
yang yang ada didalam tas Shea, untung saja dia tidak lupa memakai seragam ke sekolah. Jessica
mengeluarkan alat tulisnya dan diberikan kepada Shea.

Langkah kaki Shea berjalan lambat, tapi dia bukannya turun ke lantai satu untuk lari di lapangan
basket melainkan malah pergi kantin. Lagipula bu Eni juga tidak akan tahu kalau Shea lari atau tidak, dia
kan sedang mengejar dari kelas.

Tak sengaja mata Shea melihat seorang yang duduk tak jauh dari mejanya dengan Adnan. Buru –
buru Shea menutup wajahnya dengan kedua tangan, namun rasanya itu percuma karena orang itu
sudah sadar akan kehadiran Shea. Orang itu bahkan berjalan menghampiri meja Shea sambil membawa
makanannya.

Suasana riuh kelas 12 IPS 3 disebabkan oleh Sagara dan Rangga yang menyetel lagu koplo di
kelas sambil berjoget asik di dalam kelas, beberapa orang sudah tidak peduli dengan tingkah keduanya,
namun sebagian juga dari mereka membuat instastory, mengabdikan momen lucu antara Gara dan
Rangga.

Tak henti – hentinya shea menatap Adnan yang duduk di depannya, topi berwarna hitam
melengkapi penampilanya hari ini. Memang kalau Shea perhatikan Adnan sering sekali memakai topi,
namun itu membuat dia terlihat lebih menarik. Bagi Shea, definisi bahagia itu seperti sekarang. Melihat
Adnan di depannya tersenyum ke arahnya.

Anda mungkin juga menyukai