Anda di halaman 1dari 10

ELECTRICIAN – Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro

Rancang Bangun Penggerak Otomatis Panel Surya Menggunakan Sensor


Photodioda Berbasis Mikrokontroller Atmega 16
Yudhy Wiranatha Jaya Kusuma1, Noer Soedjarwanto2, Agus Trisanto3, Dikpride Despa4

Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung


Jl. Prof. Sumantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung 35145
1
yudhy160891@gmail.com

Intisari---Pemanfaatan energi matahari dapat dilakukan salah satunya dengan menggunakan panel
surya. Panel surya mampu mengubah energi matahari menjadi energi listrik, semakin besar cahaya
yang mengenai permukaan dari panel surya maka energi listrik yang didapat akan semakin besar.
Namun pada saat ini kebanyakan dari pemasangan panel surya masih diletakkan hanya menghadap
ke satu arah, ini mengakibatkan proses penyerapan energi yang dilakukan oleh panel surya hanya
berlangsung saat matahari tepat berada di posisi panel surya diletakkan. Agar pemanfaatan dari
panel surya dapat dimaksimalkan, maka dibuatlah sebuah sistem yang mampu untuk mendapatkan
energi matahari secara penuh, yaitu dengan membuat panel surya dapat terus menghadap kearah
matahari. Sistem ini meggunakan tujuh buah sensor photodioda yang masing-masing dihadapkan
pada posisi derajat matahari, yaitu pada sudut 30°, 50°, 70°, 90°, 110°, 130°, 150°. Kemudian
menggunakan motor servo sebagai penggerak utama dalam mendapatkan posisi panel surya sesuai
yang diinginkan. Dari hasil pengujian yang dilakukan, maka energi listrik yang mampu dihasilkan
oleh panel surya dengan menggunakan sistem penggerak otomatis ini adalah 70,45Wh, sedangkan
energi yang dihasilkan ketika panel surya dihadapkan hanya ke satu arah adalah 46,35Wh.
Kata Kunci---Energi, Panel surya, Photodioda, Motor servo

Abstract---Utilization of solar energy can be done either by using solar panels. The solar panels are
able to convert solar energy into electrical energy, the greater the light incident on the surface of the
solar panel, the electrical energy obtained will be even greater. However, at present most of the
installation of solar panels is still placed only facing one direction, this results in the absorption of the
energy carried by the solar panels only take place when the sun was right in position solar panels
placed. In order for the use of solar panels can be maximized, then made a system that is able to get
the full solar energy, by making solar panels can continue facing towards the sun. This system receipts
seven photodiode sensors, each of which faced the degree position of the sun, which is at an angle of 30
°, 50 °, 70 °, 90 °, 110 °, 130 °, 150 °. Then using a servo motor as the prime mover in getting the
position of the solar panels as desired. From the results of tests performed, the electrical energy
generated by solar panels capable of using automatic drive system is 70,45Wh, while the energy
generated when the solar panels are faced only one direction is 46,35Wh.
Keywords---Solar Panel, Photodiode, Microcontroller, servo motor

I. PENDAHULUAN pemakaian bahan bakar minyak sangat besar


sekali dan hampir semua sektor kehidupan
Kebutuhan akan energi yang terus menggunakan bahan bakar ini, sementara itu
meningkat dan semakin menipisnya cadangan bahan bakar minyak merupakan komoditi
minyak bumi memaksa manusia untuk ekspor yang dominan untuk pendapatan
mencari sumber-sumber energi alternatif. negara.
Negara-negara maju juga telah bersaing dan Dalam upaya pencarian sumber energi
berlomba membuat terobosan-terobosan baru baru sebaiknya memenuhi syarat yaitu
untuk mencari dan menggali serta menghasilkan jumlah energi yang cukup
menciptakan teknologi baru yang dapat besar, biaya ekonomis dan tidak berdampak
menggantikan minyak bumi sebagai sumber negatif terhadap lingkungan. Oleh karena itu
energi. Semakin menipisnya persediaan pencarian tersebut diarahkan pada
energi dan juga ketergantungan pada salah pemanfaatan energi matahari baik secara
satu jenis energi dimana hingga saat ini langsung maupun tidak langsung dengan

Volume 9, No. 1, Januari 2015


ELECTRICIAN – Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 12
menggunakan sel surya yang dapat merubah Secara sederhana, proses pembentukan
energi matahari menjadi energi listrik yang gaya gerak listrik pada sebuah sel surya adalah
dinamakan solar cell. Solar cell merupakan sebagai berikut:
suatu panel yang terdiri dari beberapa sel dan • Foton dari cahaya matahari menumbuk
beragam jenis. Penggunaan solar cell ini telah panel surya kemudian diserap oleh
banyak di gunakan di negara-negara material semikonduktor seperti silikon.
berkembang dan negara maju dimana • Elektron (muatan negatif) terlempar
pemanfaatannya tidak hanya pada lingkup keluar dari atomya, sehingga mengalir
kecil tetapi sudah banyak digunakan untuk melalui material semikonduktor untuk
keperluan industri sehingga energi matahari menghasilkan listrik. Mengalir dengan
dapat dijadikan sebagai sumber energi arah yang berlawanan dengan elektron
alternatif. Energi matahari mempunyai pada panel surya silikon.
banyak keuntungan dibandingkan dengan • Gabungan / susunan beberapa panel
energi lain. Keuntungan yang dapat diperoleh surya mengubah energi surya menjadi
adalah jumlahnya cukup besar, kontinyu, sumber daya listrik dc, yang nantinya
tidak menimbulkan polusi, terdapat dimana- akan disimpan dalam suatu wadah yang
mana dan tidak mengeluarkan biaya. Untuk dinamakan baterai.
mendapatkan energi listrik yang optimal, • Daya listrik dc tidak dapat langsung
sistem panel surya tersebut masih harus digunakan pada rangkaian listrik rumah
dilengkapi pula dengan suatu sistem control atau bangunan sehingga harus mengubah
yang berfungsi untuk mengatur arah daya listriknya menjadi daya listrik ac.
permukaan dari panel surya agar selalu Dengan menggunakan konverter maka
menghadap matahari sehingga energi dari daya listrik dc dapat berubah menjadi
sinar matahari dapat sepenuhnya jatuh ke daya listrik ac sehingga dapat digunakan
permukaan panel surya. untuk memenuhi kebutuhan listrik.[4]

II. TINJAUAN PUSTAKA B. Motor servo


Motor servo adalah sebuah motor dengan
A. Prinsip Kerja Sel Surya Photovoltaik sistem umpan balik tertutup di mana posisi
Pengkonversian sinar matahari menjadi dari motor akan diinformasikan kembali ke
listrik dengan panel photovoltaik, kebanyakan rangkaian kontrol yang ada di dalam motor
menggunakan Poly Cristallyne Sillicon servo. Motor ini terdiri dari sebuah motor
sebagai material semikonduktor photocell DC, serangkaian gear, potensiometer dan
mereka. Prinsipnya sama dengan prinsip rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi
diode p-n. Gambar dibawah ini untuk menentukan batas sudut dari putaran
mengilustrasikan prinsip kerja photovoltaik servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor
panel.[1] servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang
dikirim melalui kaki sinyal dari kabel motor.

Gbr. 2 Kaki motor servo

Gbr. 1 Prinsip kerja sel surya[1] Karena motor DC servo merupakan alat
untuk mengubah energi listrik menjadi energi

Volume 9, No. 1, Januari 2015


ELECTRICIAN – Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 13
mekanik, maka magnit permanent motor DC
servolah yang mengubah energi listrik ke
dalam energi mekanik melalui interaksi dari
dua medan magnit. Salah satu medan
dihasilkan oleh magnit permanen dan yang
satunya dihasilkan oleh arus yang mengalir
dalam kumparan motor. Resultan dari dua
medan magnit tersebut menghasilkan torsi
yang membangkitkan putaran motor tersebut.
Saat motor berputar, arus pada kumparan
motor menghasilkan torsi yang nilainya
konstan. Pengendalian gerakan batang motor Gbr. 4 Ilustrasi pergerakan servo
servo dapat dilakukan dengan menggunakan
metode PWM. (Pulse Width Modulation). • Motor Servo akan bekerja secara baik jika
Teknik ini menggunakan sistem lebar pulsa pada bagian pin kontrolnya diberikan
untuk mengemudikan putaran motor. Sudut sinyal PWM dengan frekuensi 50Hz.
dari sumbu motor servo diatur berdasarkan • Dimana pada saat sinyal dengan frekuensi
lebar pulsa yang dikirim melalui kaki sinyal 50Hz tersebut dicapai pada kondisi Ton
dari kabel motor. Tampak pada gambar duty cycle 1.5ms, maka rotor dari motor
dengan pulsa 1.5 mS pada periode selebar 2 akan berhenti tepat di tengah-tengah
ms maka sudut dari sumbu motor akan berada (sudut 0° / netral).
pada posisi tengah. Semakin lebar pulsa OFF • Pada saat Ton duty cycle dari sinyal yang
maka akan semakin besar gerakan sumbu ke diberikan kurang dari 1.5ms, maka rotor
arah jarum jam dan semakin kecil pulsa OFF akan berputar ke arah kiri dengan
maka akan semakin besar gerakan sumbu ke membentuk sudut yang besarnya linier
arah yang berlawanan dengan jarum jam. terhadap besarnya Ton duty cycle, dan
akan bertahan diposisi tersebut.
• Dan sebaliknya, jika Ton duty cycle dari
sinyal yang diberikan lebih dari 1.5ms,
maka rotor akan berputar ke arah kanan
dengan membentuk sudut yang linier pula
terhadap besarnya Ton duty cycle, dan
bertahan diposisi tersebut.[2]

C. Sensor Cahaya
Sensor cahaya adalah suatu komponen
Gbr. 3. Sinyal pulsa servo yang digunakan dalam bidang elektronika,
komponen ini berfungsi untuk mengubah
Untuk menggerakkan motor servo ke besaran cahaya menjadi besaran listrik.
kanan atau ke kiri, tergantung dari nilai delay Komponen ini dapat memungkinkan kita
yang kita berikan. Untuk membuat servo pada untuk melakukan pendeteksian cahaya dan
posisi center, berikan pulsa 1.5ms. Untuk kemudian melakukan perubahan terhadapnya
memutar servo ke kanan, berikan pulsa menjadi besaran listrik, sehingga dapat diolah
<=1.3ms, dan pulsa >= 1.7ms untuk berputar sesuai dengan keperluan yang dibutuhkan.
ke kiri dengan delay 20ms, seperti ilustrasi Cara kerja alat ini adalah mengubah energi
berikut: foton menjadi elektron, umumnya satu foton

Volume 9, No. 1, Januari 2015


ELECTRICIAN – Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 14
dapat membangkitkan satu elektron, sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah
sedangkan pada penelitian ini menggunakan inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM,
sensor cahaya berupa photodioda. memori program, atau keduanya), dan
perlengkapan inputoutput. Dengan kata lain,
1) Photodioda mikrokontroler adalah suatu alat elektronika
Photodioda adalah komponen elektronika digital yang mempunyai masukan dan
yang merupakan salah satu jenis dari dioda, keluaran serta kendali dengan program yang
berfungsi untuk mendeteksi cahaya. bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus,
Meskipun merupakan jenis dioda, tetapi cara cara kerja mikrokontroler sebenarnya
kerjanya berbeda dengan dioda biasa. membaca dan menulis data. Beberapa tahun
Photodioda akan mengubah cahaya menjadi terakhir, mikrokontroler sangat banyak
arus listrik. Komponen elektronika ini mampu digunakan terutama dalam pengontrolan
mendeteksi bermacam-macam jenis cahaya robot. Seiring perkembangan elektronika,
yaitu mulai dari cahaya infra merah, cahaya mikrokontroler dibuat semakin kompak
tampak, ultra violet sampai dengan Sinar-X. dengan bahasa pemrograman yang juga ikut
Photodioda dapat digunakan mulai dari berubah. Salah satunya adalah
penghitung di jalan umum secara otomatis, mikrokontroler AVR (Alf and Vegard’s Risc
pengukur cahaya pada kamera serta beberapa processor) ATmega16 yang menggunakan
peralatan di bidang medis. Dibawah ini teknologi RISC (Reduce Instruction Set
adalah gambar simbol photodioda. Computing) dimana program berjalan lebih
cepat karena hanya membutuhkan satu siklus
clock untuk mengeksekusi satu instruksi
program. Secara umum, AVR dapat
Gbr. 5 Simbol Photodioda dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu kelas
ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga
Photodioda juga termasuk sensor cahaya yang ATmega, dan AT86RFxx. Pada dasarnya
bisa mengalirkan arus listrik dalam satu arah dari yang membedakan masing-masing kelas
satu sisi ke sisi lainnya ketika menyerap atau adalah memori, peripheral, dan fungsinya.
menangkap cahaya. Semakin banyak cahaya Dari segi arsitektur dan instruksi yang
yang diserap, maka semakin banyak pula arus digunakan,mereka bisa dikatakan hampir
yang mengalir. Photodioda ini juga biasa sama. Pada penelitian kali ini mikrokontroller
digunakan untuk mendeteksi pulsa cahaya dalam ATMega 16 berfungsi sebagai pengatur dari
serat optik yang sensitif terhadap gerakan putaran motor servo, sesuai dengan intensitas
cahaya. Photodioda ini prinsip kerjanya cahaya yang diterima oleh sensor photodioda.
merupakan kebalikan dari LED ( Light Emitting Sebelum memulai pembuatan alat, pertama
Diode ).[3] kali yang dilakukan adalah melakukan
kalibrasi sensor. Kalibrasi sensor penting
III. METODE PENELITIAN dilakukan karena aksi dari motor servo akan
ditentukan dari hasil kalibrasi sensor
A. Metode Penelitian photodioda. Setelah hasil kalibrasi sensor
Metode penelitian yang digunakan dalam didapatkan, nilai – nilai tersebut akan
tugas akhir ini adalah menerapkan menjadi acuan dalam pembuatan listing
mikrokontroler Atmega16 sebagai pengendali program pada perangkat lunak codevision
proses pengaturan posisi secara otomatis avr. Hasil pembuatan program akan
pada panel surya. Mikrokontroler adalah dimasukan kedalam mikrokontroller agar
sebuah sistem komputer fungsional dalam dapat melihat aksi dan hasil dari program

Volume 9, No. 1, Januari 2015


ELECTRICIAN – Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 15
yang sudah dibuat, apabila aksi dari motor 1) Diagram Alir Prinsip kerja Alat
servo belum sesuai maka akan dilakukan Mulai
pengecekan pada pembuatan program dan
memperbaiki nilai kalibrasi agar lebih presisi
Photodioda
dan sesuai dengan pergerakan motor servo terkena
yang diinginkan.[5] cahaya

B. Blok Diagram sistem Baca nilai


ADC yang
Perancangan blok diagram dilakukan diperoleh
dengan tujuan untuk mempermudah realisasi
sistem yang akan dibuat.
Sensor Mikrokontroler Motor
photodioda Servo Mikrokontroller
Terjemahkan
Sinyal

Posisi Panel Panel


Surya Surya
Servo
Gbr. 6 Blok Diagram Perancangan Sistem
Kendali Posisi Model Panel Surya
Posisi Panel
Surya
Dari blok diagram diatas dapat diketahui
bahwa hasil intensitas cahaya yang terbaca
oleh sensor photodioda akan menjadi
masukan untuk mikrokontroller, kemudian Selesai

mikrokontroller menggerakkan motor servo Gbr. 7 Diagram Alir Prinsip kerja Alat
sesuai dengan nilai ADC yang didapat oleh
sensor photodioda. Selanjutnya posisi dari Gambar diatas adalah diagram alir prinsip
panel surya akan digerakkan sesuai dengan kerja alat penggerak otomatis panel surya
nilai setting yang sudah diprogram. yang akan dibuat dalam tugas akhir ini. Dari
Pada sistem kendali ini tidak terdapat gambar diatas dapat dijelaskan bahwa
feedback (umpan balik), sehingga sistem sebelum masing – masing komponen
kendali ini disebut juga dengan sistem kendali dijadikan satu – kesatuan terlebih dahulu
loop terbuka (open loop). harus melakukan uji coba sensor terhadap
perubahan posisi sumber cahaya yang
mengenainya. Hal ini diperlukan untuk
melihat sensitivitas yang dimiliki oleh sensor
photodioda. Sistem diatas menggunakan
sistem kendali open loop, karena hasil dari
pergerakan posisi panel surya tidak
berpengaruh untuk nilai masukan yang
diperoleh dari sensor, dan juga tidak memiliki
umpan balik. Jadi ketika eksekusi telah
dilakukan oleh motor servo, maka hasil
pergerakan tersebut adalah posisi akhir yang
akan dilakukan untuk sekali masukan yang
diperoleh dari sensor. Sehingga tidak ada
proses untuk mengkoreksi apakah posisi

Volume 9, No. 1, Januari 2015


ELECTRICIAN – Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 16
panel tersebut sudah dalam posisi yang Apabila dilihat dari sudut pandang waktu,
berhadapan dengan sumber cahaya. maka sudut 30° tersebut kira-kira berada pada
pukul 08.00. Seperti yang dapat dilihat pada
C. Prinsip Kerja Alat tabel dibawah ini.
Proses pengambilaan data akan dilakukan
dengan cara memasang panel surya dengan Tabel 1 Penentuan Waktu Menurut Sudut.[6]
posisi satu arah yaitu menghadap ke timur Waktu Sudut
pada sudut 45°dan mencatat daya yang 08.00 300
didapat oleh panel surya, kemudian 09.00 450
membandingkannya dengan pemasangan 10.00 600
panel surya menggunakan sistem penggerak 11.00 750
otomatis. Penggerak otomatis ini bergerak 12.00 900
berdasarkan pergerakan motor yang bergerak 13.00 1050
dengan satu arah atau satu axis yaitu timur ke 14.00 1200
barat. Motor servo akan dikontrol oleh
15.00 1350
mikrokontroller ATMega 16. Mikrokontroller
16.00 1500
mengatur pergerakan motor servo
berdasarkan masukan yang dikirim dari
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
sensor. Sensor yang digunakan yaitu sensor
cahaya atau sensor photodioda. Pada sistem
A. Spesifikasi Perangkat Keras
penggerak ini sensor yang dibutuhkan
Nama alat : Penggerak otomatis panel
berjumlah tujuh buah. Photodioda akan
surya menggunakan sensor photodioda
disusun sedemikian rupa sehingga
berbasis mikrokontroller ATMega .
menyerupai arah pergerakan bumi terhadap
16.
matahari sebesar 180°. Ilustrasi dari susunan
Tegangan : 12 Volt.
photodioda dapat dilihat pada gambar
Arus : 3,5 Ampere.
dibawah ini.
sensor 4, 900
Pengendali : Mikrokontroller ATmega 16.
Software : CodeVision AVR.
Penggerak : Motor Servo
( Towardpro MG996R)
sensor 5, 1100
sensor 3, 700
sensor 2, 500 sensor 6, 1300 1) Rangkaian Regulator
Rangkaian regulator tegangan digunakan
untuk merubah besaran tegangan dari
sensor 1, 300
Sensor 7, 1500
tegangan sumber sebesar 12 volt menjadi
tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan.
Pada alat penggerak otomatis panel surya ini
Gbr. 8 Susunan Sensor Photodioda
dibutuhkan tegangan sebesar 9 volt, 6 volt,
dan 5 volt. Masing – masing dari tegangan
Susunan photodioda diatas diatur
tersebut dibuat berdasarkan kebutuhan pada
berdasarkan posisi matahari, sensor
rangkaian yang digunakan. Seperti rangkaian
photodioda pertama dipasang pada sudut 30°
minimum mikrokontroller yang
karena pada saat posisi itulah sinar matahari
membutuhkan tegangan masukan sebesar 9
mulai dapat mengenai permukaan panel
volt sesuai dengan datasheet yang ada pada
surya, jika pada sudut dibawah dari 30° sinar
pada mikrokontroller.
matahari belum terlihat secara jelas.
Kemudian untuk motor servo digunakan

Volume 9, No. 1, Januari 2015


ELECTRICIAN – Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 17
sumber tegangan sebesar 6 volt. Motor servo rangkaian sensor photodioda. Pin a yang
akan mampu bekerja dengan torsi maksimal digunakan adalah pin a0 sampai a6, karena
yang dimilikinya ketika diberikan sumber jumlah masukan dari rangkaian sensor
tegangan masukan sebesar 6 volt, kemudian photodioda berjumlah 7 buah. Kemudian
pada sisi keluaran regulator 6 volt untuk keluaran dari rangkaian minimum
dihubungkan dengan transistor NPN agar mikrokontroller digunakan pin b dan pin c,
mampu memberikan arus yang maksimal yaitu pin b sebagai keluaran sinyal untuk
kepada motor servo. Sedangkan untuk menggerakkan motor servo dan pin c untuk
rangkaian sensor photodioda menggunakan keluaran fungsi display yang ditampilkan
sumber tegangan masukan sebesar 5 volt. melalui lcd 16 karakter.
Prinsip kerja dari rangkaian keseluruhan
ini adalah pada saat sensor photodioda
membaca intensitas cahaya maka photodioda
akan mengubah cahaya yang ditangkap
menjadi tegangan agar dapat menjadi
masukan pada mikrokontroller . Kemudian
hasil tegangan yang didapat dari pembacaan
sensor photodioda akan diolah didalam
mikrokontroller. Mikrokontroller akan
melakukan pembacaan logika sesuai dengan
program yang sudah di masukan didalam
mikrokontroller. Kemudian hasil pembacaan
logika tersebut akan dibandingkan dengan
Gbr. 9 Rangkaian Regulator
nilai masukan yang diterima dari sensor
photodioda, apabila nilai masukan tersebut
2) Rangkaian Alat Keseluruhan
memenuhi logika yang ada pada
Rangkaian alat secara keseluruhan
mikrokontroller maka mikrokontroller akan
merupakan gabungan dari semua rangkaian
mengirimkan sinyal kepada motor servo agar
yang telah dibuat. Sebelum menggabungkan
bergerak sesuai dengan sudut yang didapat
seluruh rangkaian menjadi satu, dilakukan uji
dari pembacaan sensor photodioda. Kemudian
coba pada masing-masing rangkaian, hal ini
untuk hasil pembaacaan oleh sensor akan
diperlukan untuk melihat apakah ada
ditampilkan melalui LCD, data yang
kerusakan pada rangkaian, kemudian dapat
ditampilkan oleh LCD adalah nilai adc pada
mempermudah dalam melakukan analisa
masing – masing sensor photodioda.
kegagalan sistem apabila seluruh rangkaian
telah digabungkan menjadi satu. Pada
rangkaian secara keseluruhan ini dapat dilihat
bahwa rangkaian minimum mikrokontroller
dan rangkaian sensor photodioda mendapat
masukan tegangan dari rangkaian regulator 9
volt dan 5 volt, sedangkan untuk motor servo
menggunakan rangkaian regulator 6 volt,
rangkaian regulator sendiri berfungsi untuk
menurunkan tegangan sumber yang dalam hal
ini adalah aki sebesar 12 volt. Pada rangkaian
Gbr. 10 Rangkaian Alat Keseluruhan
minimum mikrokontroller, pin a dibuat
sebagai masukan yang bersumber dari

Volume 9, No. 1, Januari 2015


ELECTRICIAN – Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 18
B. Pengujian Sensor Photodioda
Pada tahap ini, dilakukan proses pengujian
sensor dengan membawa alat secara
keseluruhan ketempat terbuka, ini dilakukan
untuk melihat reaksi sensor photodioda
terhadap cahaya matahari. Pada pengujian ini
dilakukan dalam waktu sehari penuh agar
semua sensor yang terpasang dapat bekerja
sesuai dengan yang sudah diatur dalam
pemrograman mikrokontroller. Kemudian
untuk melihat hasil pembacaan yang
dilakukan oleh sensor digunakan LCD
(Liquid Crystal Display) sebagai penampil Gbr. 12 Pengujian Motor Servo
nilai ADC dari seluruh sensor photodioda.
D. Pengujian Alat secara Keseluruhan
Pada pengujian alat secara keseluruhan,
ADC Sensor
ADC Sensor 1
3
dudukan dari panel surya dipasangi beban
ADC Sensor 2 ADC Sensor yaitu panel surya dengan ukuran dimensi 340
4
x 285 x 25 mm, dan memiliki berat sebesar
1,4 kg. Pengujian ini dilakukan untuk melihat
ADC Sensor 6
Penunjuk nilai kemampuan dari motor servo dalam
ADC Sensor 5 ADC Sensor 7 ADC sensor
photodioda terkecil menggerakkan beban sesuai dengan sudut
Gbr. 11 Kondisi Nilai ADC pada pukul 08.00 yang didapat dari pembacaan sensor
photodioda. Pada tahap pengujian ini
C. Pengujian Motor Servo pergerakan motor servo tidak berjalan dengan
Pada tahap pengujian ini motor servo baik, hal ini dikarenakan disain sistem
dipasangi dudukan panel surya, karena mekanik yang tidak sempurna, karena
diperlukan untuk melihat sudut derajat yang langsung menghubungkan panel surya ke gigi
didapatkan oleh motor servo berdasarkan poros dari motor servo, akibatnya berat dari
pembacaan yang dilakukan oleh sensor panel surya langsung bertumpu pada motor
photodioda. Kemudian sensor photodioda servo tanpa ada suatu skema yang mampu
diberikan cahaya yang dimulai dari sensor 1 menahan dan membantu fungsi kerja dari
lalu sensor 2, begitu seterusnya sampai sensor motor servo. Akan tetapi motor servo masih
terakhir, pada masing – masing proses dapat melakukan eksekusi meskipun dengan
penyinaran sensor diamati pula hasil respon yang kurang sesuai dengan masukan
pergerakan dari motor servo. yang didapat dari mikrokontroller.

Volume 9, No. 1, Januari 2015


ELECTRICIAN – Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 19
Tahap selanjutnya adalah melakukan
pengambilan data nilai arus, tegangan dan
daya panel surya setelah menggunakan sistem
penggerak otomatis. Nilai arus dan tegangan
dicatat, kemudian mencari nilai daya yang
berhasil didapatkan oleh battery.
Setelah nilai daya yang didapat oleh
battery diperoleh, maka nilai daya yang
didapat dari panel surya yang hanya
Gbr. 13 Pengujian Alat secara Keseluruhan diletakkan pada posisi diam atau tidak
menggunakan sistem penggerak otomatis
Ketika melakukan perpindahan posisi juga harus diperoleh, hal ini untuk melihat
sudut, motor servo membutuhkan arus yang nilai efisiensi dari sistem penggerak otomatis
tinggi, apabila berat beban semakin besar Dibawah ini adalah tabel nilai arus, tegangan,
maka akan menyebabkan arus kerja motor dan daya hasil penyerapan yang dilakukan
servo naik pula. Motor servo yang digunakan oleh panel surya setelah menggunakan sistem
pada alat ini memiliki kisaran tegangan kerja penggerak otomatis.
yaitu pada angka 4,8 – 7,2 Volt. Tegangan
masukan yang diberikan untuk kerja motor Tabel 3 Daya rata – rata penyerapan panel surya
servo adalah 6 Volt. Dari pengujian yang setiap sudut
dilakukan maka didapatkan nilai arus ketika Jam Arus (A) Tegangan (V) Daya (W)
sistem penggerak otomatis bekerja, Apabila 08.00 0,44 18,57 7,95
nilai arus telah diketahui maka dapat dicari 09.20 0,50 18,12 9,06
daya yang dibutuhkan dalam pengoperasian 10.40 0,47 17,89 8,40
sistem ini. Tabel data nilai arus dan daya 12.00 0,5 18,32 9,16
dapat dilihat dibawah ini : 13.20 0,48 18,27 8,76
14.40 0,45 18,13 8,15
16.00 0,40 18,10 7,24
Tabel 2 Nilai Arus, dan daya sistem penggerak
otomatis
No Posisi Sudut Arus (A) Daya (W) Maka daya keseluruhan yang mampu
1 Sensor 1 30° 0,276 3,46 dihasilkan oleh panel surya ketika
2 Sensor 2 50° 0,353 4,42 menggunakan sistem penggerak otomatis ini
3 Sensor 3 70° 0,163 2,04 adalah :
4 Sensor 4 90° 0,339 4,25 Ptot = P1 + P2 + P3 + P4 + P5 + P6 + P7
5 Sensor 5 110° 0,424 5,31 = 9,54 + 10,87 + 10,08 + 10,99 + 10,51 +
6 Sensor 6 130° 0,501 6,28 9,78 + 8,68 = 70,45 Wh
7 Sensor 7 150° 0,670 8,40 Sementara nilai daya yang didapat dari
panel surya yang hanya diletakkan pada
Setelah daya pada masing – masing posisi posisi diam adalah :
pergerakan diperoleh, maka dapat dihitung
daya secara keseluruhan pada sistem ini saat
beroperasi selama 8 jam bekerja, yaitu
dengan menjumlahkan daya tersebut, :
Ptot = P1 + P2 + P3 + P4 + P5 + P6 + P7
= 4,152 Wh + 5,304 Wh + 2,44 Wh +
5,1 Wh + 6,37 Wh + 7,53 Wh
+ 10,08 Wh = 40,976 Wh.

Volume 9, No. 1, Januari 2015


ELECTRICIAN – Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 20
Tabel 4 Daya penyerapan panel surya pada posisi memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi
diam terhadap cahaya. Kemudian sistem ini juga
Jam Daya (Wh) mampu mengontrol motor servo sebagai
08.00 6,67 penggerak utama dalam pergerakan panel
09.20 7,30 surya.
10.40 8,18
3) Terjadi sedikit penyimpangan nilai sudut
12.00 11,02
panel surya pada posisi derajatnya, hal ini
13.20 7,11
disebabkan dari proses kalibrasi yang masih
14.40 3,30
bersifat manual, namun nilai penyimpangan
16.00 2,77
tersebut tidak terlalu besar sehingga hampir
tidak terlihat terjadinya pergeseran sudut.
Kemudian pada tahap pengujian ini
4) Hasil pergerakan dari motor servo tidak
digunakan satu buah lampu yang berfungsi
mampu berjalan dengan halus, ini
sebagai beban. Pembebanan dilakukan untuk
dikarenakan disain mekanik dari sistem
melihat apakah aki yang digunakan mampu
penggerak belum baik, sehingga diperlukan
untuk mengoperasikan sistem penggerak
disain mekanik yang mampu membuat motor
otomatis ketika langsung dipasangi beban,
servo bekerja sesuai dengan kapasitasnya.
sementara beban yang digunakan adalah
5) Daya yang dihasilkan oleh panel surya
bohlam yang bernilai 5 watt.
menggunakan sistem penggerak otomatis
Maka nilai beban lampu yang terpakai
sebesar 70,45 Wh, sedangkan panel surya
selama sistem penggerak otomatis panel
yang dipasang dengan posisi diam hanya 46,3
surya beroperasi adalah 5 Watt x lama
Wh.
beroperasi ( 8 jam ) = 40 Wh. Dan
dijumlahkan dengan beban operasi dari
REFERENSI
sistem penggerak otomatis panel surya
adalah:
[1] http://teknologisurya.wordpress.com/dasar -
40 Wh + 40,976 Wh = 80,976 Wh
teknologi-sel-surya/prinsip-kerja sel-surya/
Jadi jumlah total daya yang dipakai oleh [2] Bambang Tri Atmojo, 2013, Model Sistem
beban pada saat sistem penggerak otomatis Kendali Pintu Otomatis, Bandar Lampung,
beroperasi selama 8 jam adalah 80,976 Wh. Unila.
Sedangkan daya yang dihasilkan panel [3] http://edukasielektro.blogspot.com/2013/02/
surya selama 8 jam adalah : photo-dioda.html
70,45 W [4] I Made Astra, Satwiko Sidopekso, studi
Rancang Bangun Solar Charge Controller
V. KESIMPULAN dengan Indikator Arus, Tegangan dan Suhu
Berbasis Mikrokontroler ATMEGA 8535.
Universitas Negeri Jakarta. Jakarta. Spektra:
Dari serangkaian penelitian, pengujian,
Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. XI
dan analisa yang telah dilakukan maka dapat
No.1 Mei 2011.
disimpulkan bahwa: [5] Ardi Winoto, Mikrokontroller AVR
1) Alat penggerak otomatis panel surya ATmega 8/32//16/8535 dan Pemogramannya
mengunakan sensor photodioda berbasis dengan Bahasa C pada WinAVR.2008.
mikrokontroller ATMega 16 telah dibuat [6] Agus Susanto, 2010, Sistem Pengendalian
untuk mengoptimalkan penyerapan energi Posisi Model Panel Surya Berbasis
oleh panel surya. Mikrokontroller ATMega 8535, Bandar
2) Alat ini mampu melakukan pembacaan Lampung, Universitas Lampung.
terhadap cahaya matahari menggunakan
sensor photodioda dengan baik, yaitu

Volume 9, No. 1, Januari 2015

Anda mungkin juga menyukai