BAB 1. PENDAHULUAN
Sistem atau benda dikatakan mempunyai energi bila sistem atau benda
tersebut mempunyai kemampuan untuk melakukan usaha. Dalam pengertian
sehari-hari energi merupakan kemampuan untuk melakukan gerak, jika suatu
objek mampu untuk melakukan gerakan, maka obyek tersebut dikatakan
mempunyai energi. Ada beberapa bentuk energi antara lain energi kinetik(gerak),
energi potensial, energi panas, energi listrik. Sesuai denggan hukum kekekalan
energi, maka energi tidak dapat di musnahkan atau di ciptakan. Namun energi
dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain.
1.3 Manfaat
BAB 2. METODOLOGI
A
3
Selesai
Gambar 2.1 Diagram Alir Prosedur Kerja Praktikum Energi Manusia Tahap 1
(Rangkaian Seri)
Mulai
Persiapan alat
dan bahan
A
4
Selesai
Gambar 2.2 Diagram Alir Prosedur Kerja Praktikum Energi Manusia Tahap 2
(Rangkaian Paralel)
Mulai
Persiapan alat
dan bahan
A
5
Mencatat pengukuran
Selesai
Gambar 2.3 Diagram Alir Prosedur Kerja Praktikum Energi Manusia Tahap 3
(Mengangkat Beban)
6
3.2 Pembahasan
Hasil dari praktikum energi manusia dapat dijelaskan sebagai berikut.
3.2.1 Skema rangkaian listik
3.2.2 Perhitungan energi yang dihasilkan oleh generator pada satu lampu
Berdasarkan dari hasil praktikum tahapan 1diperoleh hasil pengukuran
arus, tegangan dan daya pada generator. Dari tabel 3.1 maka dapat dikethui nilai
daya yang dihasilkan dari masing- masing waktu sebagai berikut:
Plampu pada waktu ke 1 =V.I
= 3,54 V x 0,8 A
= 2,832 Watt
Plampu pada waktu ke 2 =V.I
8
= 3,48 V x 0,12 A
= 4,176 Watt
Plampu pada waktu ke 3 =V.I
= 3,26 V x 1,4 A
= 4,564 Watt
Prerata = P1 + P2 + P3 / 3 = (2,832 + 4,176 + 4,564) Watt / 3
= 3,857 Watt
Setelah nilai daya setiap interval waktu dan nilai rata- rata daya diketahui, maka
dapat diketahui nilai energi manusia yang dihasilkan dari praktikum energi
manusia tahapan 1 jika rata- rata waktu yang digunakan 60 detik sebagai berikut
W (energi) = Prerata x trerata
= 3,857 Watt x 60 detik
= 231,42 Nm
Jadi pada praktikum tahapan 1 dengan menggunakan 1 buah lampu
bertegangan rendah diperoleh energi sebesar 231,42 Nm. Pada praktikum tahapan
1 ini gerakan putaran roda msih belum konstan, seingga arus yang dihasilkan juga
berbeda- beda.
3.2.3 Alasan Pemasangan 2 Buah Lampu Lebih Redup Jika Dibanding dengan 1
Lampu
Pada praktikum yang telah dilakukan nyala dari pemasangan 2 lampu lebih
redup jika dibandingkan 1 lampu. Hal ini terjadi karena ketika menyalakan 2
lampu, maka energi yang dibutuhkan akan lebih besar sehingga dengan besar
energi yang sama namun beban berbeda, maka beban yang lebih besar akan
mendapat energi yang kurang maksimal. Pada proses pemutaran roda data yang
didapat kurang akurat karena pemutaran oleh praktikan yang tidak benar-benar
konstan. Selain memutar roda, pengukran energi manusia dilakukan dengan cara
melakukan gerakan naik turun dengan membawa beban. Meski hasil yang didapat
juga tidak cukup akurat, namun dari gerakan naik turun ini dapat diketahui dan
9
3.2.4 Perhitungan Energi dan Daya Setiap Praktikan (A1, A2 dan A3) Pada
interval waktu 20 detik pertama dan 40 detik kedua
1. Perhitungan energi dan daya praktikan A1, A2, dan A3 (20 detik)
Praktikan A1, A2, dan A3 melakukan suatu usaha yaitu mengangkat balok
kayu seberat 3 kg secara naik turun dengan ketinggian 0,7 m. Energi yang
dihasilkan oleh ketiga praktikan yaitu sebagai berikut :
Berat balok (satuan SI) = 3 kg x 10 m/s2
= 30 Newton
Energy (W) A1 = 30 N x 0,7 m
= 21 Nm
W A1 = W x Jml. Gerakan
= 21 Nm x 13 = 273 Nm
W A2 = W x Jml. Gerakan
= 21 Nm x 14 = 294 Nm
Daya (P) A2 = 294 Nm / 20 dtk
= 14,7 Watt
W A3 = W x Jml. Gerakan
= 21 Nm x 15 = 315 Nm
Berdasarkan perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa energi yang
dikeluarkan oleh praktikan A1, A2 dan A3 sebesar 21 Nm tersebut merupakan
energi untuk mengangkat balok kayu sebanyak 1 kali, sedangkan praktikan A1,
A2 dan A3 tersebut dalam 20 detik mampu menggerakkan balok kayu berturut-
turut sebanyak 13, 14 dan 15 kali maka energi yang dikeluarkan oleh praktikan
A1 dan A3 sebesar 273 Nm dan 315 Nm, sedangkan daya yang dikeluarkan oleh
praktikan A2 yaitu sebesar 14,7 Watt. Semakin banyak angkatan balok yang
dilakukan selama 20 detik maka energi yang dikeluarkan juga semakin banyak.
10
2. Perhitungan energi dan daya praktikan A1, A2, dan A3 (40 detik)
Praktikan A1, A2, dan A3 melakukan suatu usaha yaitu mengangkat balok
kayu seberat 3 kg secara naik turun selama 40 detik dengan ketinggian 0,7 m.
Energi yang dihasilkan oleh ketiga praktikan yaitu sebagai berikut :
Berat balok (satuan SI) = 3 kg x 10 m/s2
= 30 Newton
Energy (W) A1 = 30 N x 0,7 m
= 21 Nm
W A1 = W x Jml. Gerakan
= 21 Nm x 28 = 558 Nm
Daya (P) A1 = 558Nm / 40 dtk
= 13,9 Watt
W A2 = W x Jml. Gerakan
= 21 Nm x 24 = 504 Nm
W A3 = W x Jml. Gerakan
= 21 Nm x 33 = 693 Nm
Daya (P) A3 = 693 Nm / 40 dtk
= 17,325 Watt
3.2.5 Energi Total Yang Dikeluarkan Praktikan Pada 20 Detik Pertama Dan 40
Detik Kedua
Wtotal (20 detik) = WA1 + WA2 + WA3
= (273+ 294 + 315) Nm
= 882 Nm
Jumlah energi yang dikeluarkan oleh ketiga praktikan (A1, A2 dan A3)
selama 20 pertama dan 40 detik kedua dapat diketahui melalui perhitungan di atas
yaitu energi total untuk mengangkat balok masing-masing selema 20 detik yaitu
882 Nm dan untuk mengangkat balok masing-masing selama 40 detik yaitu
sebesar 1785 Nm.
3.2.6 Energi Yang Dikeluarkan Praktikan A3 Pada Waktu 20 Detik Petama Dan
40 Detik Kedua
Energi yang dikeluarkan oleh praktikan A3 pada waktu 20 detik pertama dan
40 detik kedua pada saat melakukan angkatan naik turun pada sebuah balok dapat
diketahui melalui perhitungan berikut.
W A3 (20 detik) = W x Jml. Gerakan
= 21 Nm x 15 = 315 Nm
W A3 (40 detik) = W x Jml. Gerakan
= 21 Nm x 33 = 693 Nm
Wtotal = WA3 (20 detik) + WA3(40 detik)
= (315 + 693 ) Nm
= 1008 Nm
Berdasarkan perhitungan di atas diketahui nilai energi pada saat 20 detik
pertama sebesar 315 Nm dan 40 detik kedua sebesar 693 Nm. Jadi dari kedua
energi tersebut dapat diketahui energi total yang dikeluarkan oleh praktikan A3
yaitu sebesar 1008 Nm.
12
2. Field coil : terdiri dari gulungan kabel yang berisolasi, dan dipasang di
sekeliling pole cores. Arus listrik mengalir ke dalam field coil, terjadilah
magnet listrik pada pole cores dan timbul garis-garis gaya magnet.
Sekalipun tidak ada arus listrik mengalir ke dalam field coil, pole cores
masih mempunyai kemagnetan, dengan demikian dinamo dapat mulai
membangkitkan listrik segera setelah jangkar mulai berputar.
3. Jangkar : jangkar berputar di dalam pole cores dan membangkitkan tenaga
listrik. Jangkar ini terdiri dari sebuah poros dan di poros ini dipasangkan
lilitan jangkar. Kemudian pada ujung poros dipasangkan komulator.
4. Sikat-sikat : berfungsi sebagai penghubung komulator dan meneruskan
arus listrik yang terbangkin di dalam jangkar, ke dalam field coil dan ke
pemakaian.
5. Pulley : pulley dilengkapi dengan kipas-kipas, hingga menimbulkan
pendinginan pada dinamo karena pada dinamo ini akan muncul panas pada
waktu pembangkitan listrik.
14
BAB 4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Putri, Aisha D., Wahyuni, Retno., dan Tianur. 2014. Pemanfaatan Energi
Kayuhan Sepeda untuk Pengisian Baterai Handphone. Riau : Politeknik
Caltex Riau
https://journal.pcr.ac.id/paper/PemanfaatanEnergiKayuhanSepedauntukPe
ngisianBateraiHandphone.pdf [21 April 2017]