Hubungan Tingkat Pengetahuan Siswa Kelas XII Tentang HIV/AIDS Dengan Sikap Siswa Terhadap Perilaku Seks Pranikah Di SMA Negeri 1 Medan Tahun 2017
Hubungan Tingkat Pengetahuan Siswa Kelas XII Tentang HIV/AIDS Dengan Sikap Siswa Terhadap Perilaku Seks Pranikah Di SMA Negeri 1 Medan Tahun 2017
2017
Hidayat, Ryan
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/3556
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS XII
TENTANG HIV/AIDS DENGAN SIKAP SISWA TERHADAP
PERILAKU SEKS PRANIKAH DI SMA NEGERI 1 MEDAN
TAHUN 2017
Skripsi
Oleh:
RYAN HIDAYAT
140100084
Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Kedokteran
Oleh:
RYAN HIDAYAT
140100084
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
hasil penelitian yang berjudul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Siswa Kelas XII
Tentang HIV/AIDS dengan Sikap Siswa Terhadap Perilaku Seks Pranikah di
SMA Negeri 1 Medan Tahun 2017”. Sebagai salah satu area kompetensi dasar
yang harus dimiliki seorang dokter umum, skripsi ini disusun sebagai rangkaian
tugas akhir dalam menyelesaikan pendidikan program studi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Dengan selesainya penelitian
ini, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya
kepada:
1. Dr. dr. Aldy Safruddin Rambe, Sp.S(K), selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
2. Prof. Dr. Guslihan Dasa Tjipta, Sp. A (K) selaku Dosen Pembimbing
yang dengan sepenuh hati telah mendukung, membimbing, dan
mengarahkan penulis mulai dari perencanaan penulisan sampai dengan
selesainya hasil penelitian ini.
3. Dosen penguji yakni Prof. Dr. Mochamad Fauzi Sahil, Sp. OG (K) dan
dr. Muhammad Syahputra, M. Kes yang telah memberikan kritik dan
saran dalam penyempurnaan penulisan skripsi ini.
4. Seluruh civitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara, teristimewa kepada dosen dan staf departemen IKK serta staf
Medical Education Unit (MEU).
5. Kepala sekolah SMA Negeri 1 Medan yang telah membantu
memberikan data dan mengizinkan penulis melakukan penelitian di
SMA Negeri 1 Medan.
6. Rasa sayang dan terima kasih yang tak terhingga saya persembahkan
kepada kedua orang tua saya, Ayahanda Ir. Umar Hidayat dan Ibunda
Meilina yang selama ini telah membesarkan, mendidik, memberi kasih
sayang, serta dukungan yang begitu besar kepada saya sehingga saya
menjadi seperti ini dan dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
7. Ketua PH Community Faiz T dan teman-teman PH Comunity atas
solidaritas, bantuan, dan dukungannya kepada penulis dalam
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
iii
Penulis menyadari bahwa penulisan karya tulis ilmiah ini masih belum
sempurna, baik dari segi materi maupun tata cara penulisannya. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi penyempurnaan karya tulis ilmiah ini. Akhir kata, penulis
berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi dunia kesehatan,
khususnya bagi pembaca karya tulis ilmiah ini
Ryan Hidayat
iv
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Persetujuan ..................................................................................... i
Kata Pengantar ........................................................................................... ii
Daftar isi ..................................................................................................... iv
Daftar Tabel ............................................................................................... vi
Daftar Gambar ........................................................................................... vii
Daftar Singkatan........................................................................................ viii
Abstrak ....................................................................................................... ix
Abstract ...................................................................................................... x
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................ 3
1.3.1 Tujuan Umum ........................................................... 3
1.3.2 Tujuan Khusus .......................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................. 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA........................................................... 4
2.1 Pengetahuan ........................................................................ 4
2.1.1 Definisi ...................................................................... 4
2.1.2 Tingkatan ................................................................... 4
2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ........................... 5
2.2 Sikap ................................................................................... 6
2.2.1 Definisi ...................................................................... 6
2.2.2 Tingkatan ................................................................... 7
2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi .......................... 7
2.3 HIV/AIDS........................................................................... 8
2.1.1 Definisi ..................................................................... 8
2.1.2 Etiologi ..................................................................... 9
2.1.3 Epidemiologi ............................................................. 9
2.1.4 Transmisi ................................................................. 10
2.1.5 Patogenesis .............................................................. 11
2.1.6 Gejala Klinis ............................................................ 11
2.1.7 Diagnosis ................................................................. 12
2.1.8 Pengobatan .............................................................. 13
2.1.9 Pencegahan............................................................... 14
2.4 Remaja ............................................................................... 15
2.5 Seks Pranikah .................................................................... 15
2.5.1 Definisi .................................................................... 15
2.5.2 Faktor-Faktor Penyebab ........................................... 16
2.5.3 Bentuk-Bentuk Perilaku ........................................... 17
2.5.4 Dampak..................................................................... 18
2.5.5 Pencegahan............................................................... 18
2.6 Keranga Teori ................................................................... 20
v
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR SINGKATAN
ABSTRAK
Latar Belakang. HIV/AIDS menduduki peringkat ke-7 sebagai penyakit terbanyak yang diderita
masyarakat Indonesia. Salah satu faktor utama ialah seks bebas. Salah satu kelompok usia yang
semakin sering melakukannya adalah usia remaja. Kelompok usia remaja terbilang rentan karena
reproduksi mulai berkembang namun pemikiran belum matang.
Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan tingkat pengetahuan siswa
terhadap HIV/AIDS dengan seks pra-nikah.
Metode. Penelitian yang dilakukan ialah penilitian analitik dengan metode survei. Desain
penelitian ialah cross sectional. Populasi dari penelitian ialah siswa kelas XII siswa SMA Negeri 1
Medan tahun 2017.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata siswa-siswi kelas XII SMA Negeri 1 Medan
memiliki tingkat pengetahuan HIV/AIDS yang cukup tentang HIV/AIDS (76,4 %), baik (18,7 %),
dan kurang (4,9 %). Sedangkan sikap terhadap perilaku seks pranikah adalah tidak mendukung
seks pranikah lebih banyak (97,8 %.
Kesimpulan Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan siswa kelas XII tentang HIV/AIDS
dengan sikap terhadap perilaku seks pranikah di SMA Negeri 1 Medan (p<0,05).
ABSTRACT
Introduction. HIV/AIDS is 7th as the most frequent disease in Indonesia. One of the definitive
factors is free sex. Age group that has increasing of sex activity is teenager. Teenagers are
vulnerable because reproduction system is still developing but their minds are still unstable.
Purpose. The purpose of this research is to find correlation between knowledge level about
HIV/AIDS with free sex.
Method. The research used analytic with survey method. Cross sectional is the design. Population
of the sample are students grade 12th of SMA Negeri 1 Medan 2017.
Result. This research showed that students had enough knowledge about HIV/AIDS (49,3%) and
good level (45,8%). Meanwhile behavioral score towards free sex are 92,9% very not supporting.
Conclusion. There is correlation between knowledge level of 12th grader aboout HIV/AIDS with
behavior towards free sex in SMA Negeri 1 Medan (p < 0,05)
1
2
1.4. Hipotesis
Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan siswa kelas XII tentang
HIV/AIDS dengan sikap terhadap perilaku seks pranikah di SMA Negeri 1 Medan.
2.1. Pengetahuan
2.1.1. Definisi
Pengetahuan (knowledge) merupakan hasil tahu setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu atau sesuatu yang diketahui berkaitan
dengan proses pembelajaran. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia,
yaitu indera penglihatan , indera pendengaran , indera penciuman, indera perasa
dan indera peraba. Sebagian besar pengetahuan diperoleh dari mata dan telinga
(Notoatmodjo, 2010).
2.1.2. Tingkatan
Terdapat 6 tingkat pengetahuan yang dicapai dalam domain kognitif, yaitu
(Notoatmodjo, 2012):
1) Tahu (know)
Tahu dapat diartikan sebagai pengingat suatu materi yang dipelajari
sebelumnya. Untuk mengukur bahwa seseorang tahu tentang apa yang
dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan
dan sebagainya.
2) Memahami (Comprehention)
Memahami diartikan sebagai sesuatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan
materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau
materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,
meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.
3) Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
sudah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.
4) Analisis (Analysys)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
objek kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur
4
5
organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. Analisis merupakan
kemampuan untuk mengidentifikasi, memisahkan dan sebagainya.
5) Sintesis (Syntesis)
Sintesis adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan
bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhuan yang baru dengan kata lain
sintesis adalah kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-
formulasi yang ada.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penelitian ini berdasarkan suatu
kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan criteria-kriteria yang telah
ada.
2.1.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah sebagai berikut
(Budiman, 2013):
a. Tingkat pendidikan
Semakin tnggi tngkat pendidikan seseorang semakin mudah mnerima
informasi sehingga banyak pula pengetahuan yang dimiliki.
b. Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali
pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu.
c. Informasi
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun nonformal
dapat memberikan pengaruh jangka pendek sehingga menghasilkan perubahan
atau peningkatan pengetahuan. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal
memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal
tersebut.
6
2.2. Sikap
2.2.1. Definisi
Sikap adalah reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap
suatu stimulus atau objek. Sikap belum merupakan suatu tindakan ataupun
aktivitas, namun merupakan predisposisi tindakan atau perilaku. Sikap terdiri dari
3 komponen pokok (Notoatmodjo, 2012):
a.Komponen kognitif (komponen perceptual), yaitu komponen yang
berkaitan dengan pengetahuan, pandangan keyakinan, yaitu hal-hal yang
berhubungan dengan bagaimana persepsi orang terhadap suatu objek.
b.Komponen afektif (komponen emosional), yaitu komponen yang
menunjukkan arah sikap, yaitu positif (rasa senang) dan negatif (rasa tidak
senang). Merupakan perasaan individu terhadap suatu objek dan
menyangkut masalah emosi.
c.Komponen konatif (komponen perilaku, atau action component), yaitu
komponen yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak terhadap
7
2.3. HIV/AIDS
2.3.1 Definisi
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menginvasi
tubuh yang menyerang kekebalan tubuh manusia yang menyebabkan
penurunan daya tahan tubuh sehingga bila dibiarkan dalam jangka lama
penderita yang terserang HIV akan jatuh kedalam keadaan AIDS. HIV
termasuk kedalam golongan lentivirus atau retrovirus. Virus ini termasuk
virus RNA.Virus HIV terdiri dari 2 subtipe yaitu HIV1 dan HIV2. HIV1
merupakan jenis yang paling banyak menginfeksi manusia (Sudoyo, 2009).
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immunodeficiency Syndrome,
sebenarnya bukan suatu penyakit tetapi merupakan kumpulan gejala-gejala
penyakit yang disebabkan oleh infeksi berbagai macam mikroorganisme
serta keganasan lain akibat menurunnya daya tahan/kekebalan tubuh
penderita (Irianto, 2013).
2.3.2. Etiologi
Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) disebabkan oleh virus
yang disebut HIV. Virus ini ditemukan oleh Montagnier, seorang ilmuwan
Perancis (Institute Pasteur, Paris 1983), yang mengisolasi virus dari seorang
penderita dengan gejala limfadenopati, sehingga pada waktu itu dinamakan
Limphadenopathy Associated Virus (LAV). Gallo (National Institute of Health,
USA 1984) menemukan virus HTL-III (Human T Lymphotropic Virus) yang
juga adalah penyebab AIDS. Pada penelitian lebih lanjut dibuktikan bahwa
kedua virus ini sama, sehingga berdasarkan hasil pertemuan International
Committee on Taxonomy of Viruses (1986) WHO memberi nama resmi HIV.
Pada tahun 1986 di Afrika ditemukan virus lain yang dapat pula
menyebabkan AIDS, disebut HIV-2, dan berbeda dengan HIV-1 secara genetik
maupun antigenik. HIV-2 dianggap kurang patogen dibandingkan dengan
HIV-1. Untuk memudahkan virus itu disebut sebagai HIV saja (Daili, 2009).
2.3.3. Epidemiologi
10
2. Kontak langsung dengan darah, produk darah atau jarum suntik. Hal ini
meliputi transfusi darah yang tercemar, pemakaian jarum suntik yang
tidak steril dan penyalahgunaann narkoba dengan jarum suntik yang
dipakai secara bersamaan. Kecelakaan tertusuk jarum pada petugas
kesehatan juga salah satu cara penularan melalui kontak langsung dengan
darah.
3. Pembuatan tatto yang dilakukan tidak dengan alat-alat yang steril,
penggunaan pisau cukur yang tidak diganti pada saat bercukur di salon.
4. Transmisi secara vertikal dari ibu pengidap HIV kepada bayinya, (selama
proses kelahiran dan melalui ASI).
2.3.5. Patogenesis
Virus masuk ke dalam tubuh manusia terutama melalui perantara
darah,semen dan sekret vagina. Sebagian besar penularan terjadi melalui
hubungan seksual. Jika virus masuk ke dalam tubuh penderita (sel hospes), maka
RNA virus diubah menjadi DNA oleh enzim reverse transcriptase yang dimiliki
oleh HIV, DNA pro-virus tersebut kemudian diintegrasikan ke dalam sel hospes
dan selanjutnya diprogramkan untuk membentuk gen virus (Daili, 2009).
HIV menyerang jenis sel tertentu, yaitu sel-sel yang mempunyai antigen
permukaan CD4, terutama sekali limposit T4 yang memegang peranan penting
dalam mengatur dan mempertahankan sistem kekebalan tubuh. Selain limfosit T4,
virus juga dapat menginfeksi sel monosit dan makrofag, sel langerhas pada kulit,
sel dendrit folikuler pada kelenjar limfe, makrofag pada alveoli paru, sel retina, sel
serviks uteri dan sel-sel mikroglia otak. Virus yang masuk ke dalam limfosit T4
selanjutnya mengadakan replikasi sehingga menjadi banyak dan akhirnya
menghancurkan sel limfosit itu sendiri (Daili, 2009).
12
2.4. Remaja
Tahap-tahap perkembangan jiwa menurut Aristoteles adalah sebagai
berikut (Sarwono, 2012):
1. 0-7 tahun :masa kanak-kanak (infancy)
2. 7-14 tahun :masa anak-anak (boyhood)
3. 14-21 tahun :masa dewasa muda (young manhood)
Remaja atau adolescence berasal dari bahasa latin “adolescere” yang
berarti “tumbuh atau “tumbuh menjadi dewasa”. Istilah adolescnce berasal dari
bahasa Inggris, saat ini mempunyai arti yang cukup luas mencakup kematangan
mental, emosional, sosial dan fisik. Sedangkan menurut Piaget mengatakan bahwa
masa remaja adalah usia dimana individu mulai berintegrasi dengan masyarakat
dewasa. Individu tidak lagi merasa dibawah tingkatan orang-orang yang lebih tua
melainkan berada dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam
masalah hak (Proverawati & Atikah, 2009).
16
Menurut WHO, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun.,
menurut peraturan menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, remaja adalah
penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun dan menurut Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana (BKKBN) rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum
menikah (Kemenkes RI, 2016).
2. Remaja putri berisiko mengalami kehamilan yang tidak diinginkan. Bila ini
terjadi, maka berisiko terhadap tindakan bila aborsi yang tidak aman dan
risiko infeksi atau kematian karena perdarahan. Bila kehamilan
diteruskan, maka berisiko melahirkan bayi yang kurang/tidak sehat.
3. Trauma kejiwaan (depresi, rasa rendah diri, dan rasa berdosa karena
berzina).
4. Remaja putri yang hamil berisiko kehilangan kesempatan untuk
melanjutkan pendidikan.
2.5.5. Pencegahan
Banyaknya variabel yang memberikan kontribusi remaja melakukan
hubungan seks pranikah mengindikasikan bahwa upaya untuk mencegah hal
tersebut tidak terjadi memerlukan kerja sama dari berbagai pihak. Berikut ini
adalah beberapa alternatif upaya pencegahan hubungan seks pranikah pada remaja
(Ratna, 2010):
1. Mengurangi besarnya dorongan biologis dengan cara menghindari
membaca buku atau melihat film/majalah yang menampilkan gambar
yang merangsang nafsu birahi, membiasakan mengenakan pakaian yang
sopan dan tidak merangsang serta membuat kelompok-kelompok kegiatan
positif dan bermanfaat untuk mengembangkan diri, misalnya: teater,
musik, olahraga, bahasa, pramuka, menjahit dan sebagainya.
2. Meningkatkan kemampuan mengendalikan dorongan biologis dengan cara
pendidikan agama dan budi pekerti, penerapan hukum- hukum agama
dalam kehidupan sehari-hari, menghindari penggunaan narkoba dan
orang tua atau guru menjadi model dalam kehidupan sehari-hari, artinya
orang tua tidak melakukan hubungan di luar pernikahan, selalu setia pada
pasangan dan tidak melakukan perselingkuhan.
3. Membuka informasi kesehatan reproduksi bagi remaja. Pendidikan
kesehatan reproduksi jangan dilihat secara sempit sebagai sekedar
hubungan seksual saja. Ini perlu dilaksanakan pada remaja, bahkan bisa
dilakukan lebih dini. Penyampaian materi pendidian seks di rumah
20
sebaiknya dilakukan oleh kedua orang tua dan sebelum usia 10 tahun
pendidikan seks bisa diberikan secara bergantian, tapi umumnya ibu yang
lebih berperan. Sementara itu, di sekolah juga harus dibuka informasi
kesehatan reproduksi melalui penyuluhan secara klasikal dan bimbingan
secara individual oleh guru bimbingan dan konseling (BK) sewaktu-waktu
bila remaja membutuhkan.
4. Menghilangkan kesempatan melakukan hubungan seks pranikah dengan
beberapa upaya dari orang tua dan masyarakat di antaranya sebagai
berikut:
a) Orang tua memberikan perhatian pada remaja dalam arti tidak
mengekang remaja, namun memberikan kebebasan yang
terkendali. Misalnya, bila remaja mengadakan pesta, maka orang
tua turut menghadiri pesta tersebut: pesta tidak dilakukan sampai
larut malam dan tidak menggunakan cahaya yang remang-remang.
b) Orang tua tidak memberikan fasilitas (termasuk uang saku) yang
berlebihan. Penggunaan uang harus termonitor oleh orang tua.
Orang tua mengarahkan dan memfasilitasi kegiatan yang positif
melalui kelompok sebaya sebagai wahana bagi pengembangan
talenta remaja.
c) Dukungan dari pemerintah juga diperlukan, misalkan melalui
pengawasan pasangan-pasangan remaja di tempat wisata:
persyaratan menunjukkan surat nikah bagi pasangan yang
menginap di hotel/motel; penegakan hukum dalam memberantas
narkoba serta pemberian bebas biaya SPP kepada remaja tidak
mampu dalam melanjutkan pendidikan.
n = jumlah sampel
( ) Ket: N= Populasi
e = batas toleransi
( )
kesalahan
22
23
Cara
Variabel Defenisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Ukur
Pengetahuan Segala sesuatu Angket Kuesioner Baik : > 7 benar Ordinal
siswa kelas yang diketahui Cukup : 3-6 benar
XII tentang remaja tentang Kurang: < 3 benar
HIV/AIDS HIV/AIDS
secara umum.
Sikap Sikap yang Angket Kuesioner Sangat setuju : 1-10 Ordinal
terhadap muncul dalam Setuju : 11 – 20
perilaku memandang Tidak setuju : 21-30
seks perilaku seks Sangat tidak setuju :
pranikah pranikah di 31-40
kalangan remaja
26
27
4.2 Pembahasan
4.2.1 Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang HIV/AIDS dengan Sikap
Terhadap Perilaku Seks Pranikah
Berdasarkan tabel 4.2 terlihat bahwa sikap siswa yang sangat tidak setuju
terhadap perilaku seks pranikah (73,3%) dan yang bersikap tidak setuju terhadap
perilaku seks pranikah (24,4%), sedangkan yang bersikap setuju terhadap seks
pranikah (2,2%). Hal ini sejalan dengan penelitian Juliani (2014), dari 68
responden didapatkan sebanyak 83,8% remaja bersikap positif (kecenderungan
menghindari perilaku seksual pranikah) hal ini dikarenakan selain faktor
pengetahuan, kebanyakan remaja juga dipengaruhi faktor lain seperti faktor
kebudayaan, pengalaman pribadi, dan faktor dari lembaga pendidikan dan
lembaga agama. Beberapa faktor yang memengaruhi sikap antara lain media
massa seperti tv, radio, surat kabar, dan internet yang mempunyai pengaruh besar
dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Pesan-pesan sugestif yang
dibawa informasi tersebut, apabila cukup kuat, akan memberi dasar efektif dalam
menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu. Adapun pengaruh
dari kebudayaan yang tanpa kita sadari telah menanamkan garis pengaruh sikap
kita terhadap berbagai masalah. Selain itu, pengaruh dari lembaga pendidikan dan
lembaga agama sebagai suatu sistem yang mempunyai pengaruh dalam
pembentukan sikap dikarenakan keduanya mempunyai peranan dalam meletakkan
dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu, pemahaman akan baik dan
29
buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan tidak boleh dilakukan, semua
itu diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagamaan dan serta ajaran-ajarannya.
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai “Hubungan
Tingkat Pengetahuan Siswa Kelas XII Tentang HIV/AIDS dengan Sikap Siswa
Terhadap Perilaku Seks Pranikah di SMA Negeri 1 Medan Tahun 2017” serta
seluruh pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut.
1. Tingkat pengetahuan siswa tentang HIV/AIDS adalah cukup baik.
2. Sikap siswa terhadap perilaku seks pranikah adalah sebagian besar tidak
mendukung perilaku seks pranikah.
3. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan siswa kelas XII tentang
HIV/AIDS dengan sikap siswa terhadap perilaku seks parnikah di SMA
Negeri 1 Medan tahun 2017.
5.2. Saran
1. Perlu adanya upaya peningkatan pengetahuan dan kewaspadaan akan
bahaya dari HIV/AIDS dan perilaku seks pranikah bagi remaja..
2. Perlu adanya konseling dan penyuluhan bagi remaja mengenai bahaya
HIV/AIDS dan perilaku seks pranikah.
30
31
DAFTAR PUSTAKA
PERNYATAAN
Dengan ini penulis menyatakan bahwa skripsi ini disusun sebagai syarat
untuk memperoleh Sarjana Kedokteran pada Program Studi Pendidikan Dokter
pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan
hasil karya penulis sendiri.
Adapun pengutipan yang penulis lakukan pada bagian tertentu dari hasil
karya orang lain dalam penulisan skripsi ini, telah penulis cantumkan sumbernya
secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penelitian ilmiah.
Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian skripsi
ini bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian tertentu,
penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang penulis
sandang dan sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Ryan Hidayat
140100084
Lampiran 3
Lembar Penjelasan Kepada Responden
Dengan hormat,
Saya yang bernama Ryan Hidayat adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara. Saat ini saya sedang melakukan penelitian dengan
judul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Siswa Kelas XII Tentang HIV/AIDS
dengan Sikap Siswa Terhadap Perilaku Seks Pranikah di SMA Negeri 1 Medan
Tahun 2017”. Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu kegiatan dalam
menyelesaikan proses belajar mengajar pada semester keenam dan ketujuh.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat
pengetahuan siswa kelas XII tentang HIV/AIDS dan sikap terhadap perilaku seks
pranikah.
Untuk keperluan tersebut, saya memohon kesediaan saudara untuk
mengisikan lembar kuesioner ini.
Partisipasi saudara dalam penelitian ini bersifat sukarela dan tanpa
paksaan. Data pribadi dan jawaban yang diberikan akan dirahasiakan dan hanya
akan digunakan untuk penelitian ini. Jika saudara bersedia menjadi responden,
silahkan menandatangani lembar persetujuan. Atas perhatian dan kesediaan
saudara saya ucapkan terimakasih.
(Ryan Hidayat)
NIM: 140100084
Lampiran 4
( )
Lampiran 5
Lembar Kuesioner
Hubungan Tingkat Pengetahuan Siswa Kelas XII tentang
HIV/AIDS dengan Sikap Siswa Terhadap Peilaku Seksual
Pranikah di SMA Negeri 1 Medan Tahun 2017
I.Identitas Responden
1.Umur :
2.Jenis Kelamin : Laki-Laki/Perempuan
3.Sumber informasi tentang HIV/AIDS (pilih satu jawaban yang benar) :
a. TV/Radio/Internet
b. Teman
c. Keluarga
d. Sekolah (guru)
II.Pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS (Lingkari pada salah satu A,B,C,D yang
menurut Anda BENAR)
1. Apakah yang dimaksud dengan HIV ?
a. Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia
b. Virus yang menyerang alat kelamin seseorang
c. Bakteri yang menyerang kekebalan tubuh manusia
d. Virus yang menyerang semua jenis sel di tubuh manusia
2. Apakah yang dimaksud dengan AIDS ?
a. Virus yang menyebabkan terjadinya HIV
b. Kumpulan berbagai gejala dan infeksi
c. Kumpulan penyakit alat kelamin
d. Kumpulan penyakit imun
3. HIV terdapat pada tubuh manusia seperti dibawah ini, KECUALI :
a. Sekresi vagina dan semen c. Darah
b. Keringat d. Air susu ibu
4. Bagaimana cara penularan HIV ?
a. Menggunakan peralatan makan yang telah dipakai penderita
b. Gigitan nyamuk
c. Berpelukan dengan penderita HIV/AIDS
d. Kontak seksual dengan penderita HIV/AIDS
5. HIV tidak ditularkan melalui :
a. Kontak seksual dengan penderita HIV/AIDS
b. Mendonorkan darah
c. Bergaul sehari-hari dengan penderita HIV/AIDS
d. Melakukan seks bebas
6. Kapan gejala HIV/AIDS timbul setelah seseorang terinfeksi oleh HIV ?
a. Setelah 1 mingggu
b. Setelah 1 tahun
c. Setelah 10 tahun
d. Benar semua jawaban diatas
7.Dibawah ini merupakan gejala yang terdapat pada penderita HIV/AIDS,
KECUALI :
a. Berat badan menurun lebih dari 1 bulan
b. Demam lebih dari 1 bulan
c. Kejang
d. Penurunan kesadaran
8. Pada tahap awal seseorang yang telah terinfeksi HIV akan terlihat :
a. Sehat
b. Lemah
c. Hiperaktif
d. Tidak sadar
9. Bagaimanakah pengetahuan saudara tentang pengobatan HIV/AIDS ?
a. Penderita HIV/AIDS tidak harus memakan obat seumur hidup
b. Sampai sekarang belum ada pengobatan untuk HIV/AIDS
c. Hasil pengobatan akan jauh lebh baik bila HIV diberikan pada pengidap
HIV stadium dini
d. Dibiarkan saja karena akan sembuh sempurna
III.Sikap Remaja Mengenai Seks Pranikah ( Berilah tanda ceklist (√) pada
salah satu pernyataan SETUJU atau TIDAK SETUJU)
No Pertanyaan Sangat Setuju Tidak Sangat
Setuju Setuju Tidak
Setuju
1. Perilaku seksual pranikah
adalah hal yang tidak wajar
untuk remaja yang bersekolah
seperti kamu
2. Berhubungan kelamin dengan
lawan jenis tanpa ikatan
perkawinan adalah hal yang
sah-sah saja asalkan dengan
dasar rasa saling suka sama
suka
3. Sebaiknya memakai alat
kontrasepsi ketika melakukan
hubungan seksual pranikah
4. Melakukan hubungan seksual
adalah bukti cinta seseorang
kepada lawan jenis/pacarnya
5. Nilai keperjakaan/keperawanan
pada seorang pria/wanita
adalah tidak penting zaman
sekarang ini
6. Kurangnya informasi yang
tepat tentang kesehatan
reproduksi dan seksualitas
dapat menimbulkan kejadian
hubungan seksual pranikah
7. Remaja dipandang belum
pantas mendapatkan
pengetahuan tentang seksual
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 STotal
** ** * * ** ** * *
S1 Pearson Correlation 1 .710 .727 .553 .468 .383 .595 .634 .451 .508 .710**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .012 .038 .096 .006 .003 .046 .022 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
** ** ** ** ** ** ** ** **
S2 Pearson Correlation .710 1 .957 .808 .782 .673 .673 .699 .678 .756 .920**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .001 .001 .001 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
** ** ** ** ** ** ** ** **
S3 Pearson Correlation .727 .957 1 .845 .780 .682 .682 .715 .677 .788 .932**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .001 .000 .001 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S4 Pearson Correlation .553* .808** .845** 1 .762** .742** .742** .771** .602** .989** .917**
Sig. (2-tailed) .012 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .005 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
* ** ** ** ** ** ** * **
S5 Pearson Correlation .468 .782 .780 .762 1 .759 .667 .731 .515 .742 .853**
Sig. (2-tailed) .038 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .020 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
** ** ** ** ** ** **
S6 Pearson Correlation .383 .673 .682 .742 .759 1 .907 .862 .366 .685 .833**
Sig. (2-tailed) .096 .001 .001 .000 .000 .000 .000 .113 .001 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S7 Pearson Correlation .595** .673** .682** .742** .667** .907** 1 .956** .366 .685** .856**
Sig. (2-tailed) .006 .001 .001 .000 .001 .000 .000 .113 .001 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S8 Pearson Correlation .634** .699** .715** .771** .731** .862** .956** 1 .281 .714** .860**
Sig. (2-tailed) .003 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .230 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
S9 Pearson Correlation .451* .678** .677** .602** .515* .366 .366 .281 1 .615** .681**
Sig. (2-tailed) .046 .001 .001 .005 .020 .113 .113 .230 .004 .001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
* ** ** ** ** ** ** ** **
S10 Pearson Correlation .508 .756 .788 .989 .742 .685 .685 .714 .615 1 .878**
Sig. (2-tailed) .022 .000 .000 .000 .000 .001 .001 .000 .004 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Stotal Pearson Correlation .710** .920** .932** .917** .853** .833** .856** .860** .681** .878** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Scale: ALL VARIABLES
N %
Cases Valid 20 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.948 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha if
Deleted Item Deleted Total Correlation Item Deleted
S1 32.7500 32.724 .651 .948
S2 32.6500 29.924 .897 .937
S3 32.7000 30.326 .914 .937
S4 32.6500 30.661 .896 .938
S5 33.0500 30.682 .814 .941
S6 32.8500 30.871 .789 .942
S7 32.8500 30.661 .817 .941
S8 32.8000 30.695 .824 .941
S9 33.1500 30.450 .574 .958
S10 32.6000 32.989 .858 .943
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Pengetahuan Sikap
No. Skor Skor Jenis Kelamin Info
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 6 4 4 1 4 3 4 4 2 4 4 34 Perempuan Radio/TV/Internet
2 1 0 1 1 1 0 0 0 1 5 4 4 4 4 4 3 3 1 4 4 35 Perempuan Radio/TV/Internet
3 1 0 1 1 1 1 1 0 0 6 4 4 4 4 4 3 3 1 4 4 35 Laki-laki Radio/TV/Internet
4 1 0 1 1 1 0 1 0 1 6 4 4 2 4 4 3 3 2 4 4 34 Perempuan Radio/TV/Internet
5 0 0 0 1 1 0 0 0 1 3 4 4 4 4 3 2 3 1 4 4 33 Laki-laki Sekolah
6 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 31 Perempuan Sekolah
7 1 0 1 0 1 1 0 0 1 5 4 4 2 2 4 3 3 2 3 3 30 Laki-laki Radio/TV/Internet
8 1 0 0 1 1 0 1 1 1 6 4 3 1 4 1 3 4 3 3 3 29 Laki-laki Radio/TV/Internet
9 1 0 1 1 1 1 0 0 1 6 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 31 Laki-laki Radio/TV/Internet
10 1 0 1 1 1 1 1 1 0 7 4 4 2 4 3 3 3 2 2 3 30 Perempuan Radio/TV/Internet
11 1 0 1 1 1 1 1 1 0 7 4 4 2 4 3 4 3 2 4 4 34 Perempuan Keluarga
12 0 0 1 1 1 0 0 0 0 3 4 4 2 3 4 4 3 3 3 4 34 Perempuan Radio/TV/Internet
13 1 0 1 1 1 0 0 0 1 5 4 4 2 3 4 4 3 3 3 4 34 Perempuan Radio/TV/Internet
14 1 0 1 1 1 0 1 0 0 5 4 4 4 4 4 3 4 1 4 4 36 Perempuan Radio/TV/Internet
15 1 0 1 1 1 0 0 0 1 5 4 4 3 4 4 3 4 1 2 3 32 Perempuan Keluarga
16 1 0 0 1 1 1 0 1 1 6 4 4 1 3 4 4 4 1 4 4 33 Laki-laki Radio/TV/Internet
17 1 0 0 1 0 0 0 0 1 3 4 4 2 3 4 4 3 1 3 3 31 Laki-laki Radio/TV/Internet
18 1 0 1 1 1 1 1 0 1 7 4 4 1 3 1 4 4 2 1 4 28 Laki-laki Radio/TV/Internet
19 1 0 1 1 1 0 0 1 1 6 4 4 1 4 4 3 4 1 4 4 33 Laki-laki Radio/TV/Internet
20 1 0 1 1 1 1 0 1 1 7 4 4 2 3 4 4 3 1 4 4 33 Laki-laki Keluarga
21 1 1 1 1 1 0 0 1 1 7 4 4 1 4 4 4 4 1 1 3 30 Perempuan Radio/TV/Internet
22 0 0 0 0 0 0 1 1 0 2 1 1 4 1 1 1 4 4 1 1 19 Laki-laki Keluarga
23 1 0 1 1 1 1 0 0 1 6 4 4 4 3 4 3 3 2 3 3 33 Perempuan Sekolah
24 0 0 0 1 1 0 0 0 1 3 4 4 4 4 4 2 2 1 4 4 33 Perempuan Sekolah
25 1 0 1 1 1 0 0 0 1 5 4 4 4 4 4 3 4 1 4 4 36 Perempuan Radio/TV/Internet
26 1 1 0 1 1 1 0 0 1 6 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 37 Perempuan Radio/TV/Internet
27 1 0 0 1 1 0 1 1 0 5 4 4 4 3 2 3 4 2 3 2 31 Perempuan Keluarga
28 1 0 1 1 1 0 0 0 0 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 37 Laki-laki Radio/TV/Internet
29 1 0 1 1 1 0 0 1 1 6 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 36 Laki-laki Sekolah
30 1 0 1 1 1 0 0 0 1 5 4 4 3 3 4 4 3 1 4 4 34 Perempuan Radio/TV/Internet
31 1 0 1 1 1 1 1 0 1 7 4 4 4 4 4 3 3 1 4 4 35 Laki-laki Radio/TV/Internet
32 1 0 1 1 1 1 1 0 0 6 4 3 2 4 2 3 3 1 3 4 29 Perempuan Sekolah
33 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8 4 4 1 3 4 3 4 1 1 4 29 Laki-laki Radio/TV/Internet
34 1 1 1 1 1 1 0 1 0 7 3 3 1 3 4 4 4 1 2 4 29 Laki-laki Sekolah
35 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8 4 4 3 3 4 3 4 1 4 3 33 Perempuan Keluarga
36 1 0 1 1 1 1 0 0 1 6 4 4 4 4 3 3 3 1 4 4 34 Laki-laki Radio/TV/Internet
37 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8 4 4 3 3 4 3 4 1 3 3 32 Perempuan Radio/TV/Internet
38 1 0 1 1 1 0 0 0 0 4 4 3 1 4 4 3 3 2 4 4 32 Perempuan Sekolah
39 1 0 1 1 1 1 0 0 1 6 4 4 2 3 4 3 2 1 4 4 31 Laki-laki Radio/TV/Internet
40 1 0 1 1 1 0 0 0 1 5 4 4 2 4 4 3 4 1 4 3 33 Perempuan Sekolah
41 1 1 1 1 1 0 0 0 1 6 4 4 2 3 4 3 3 2 3 2 30 Laki-laki Radio/TV/Internet
42 1 0 0 1 1 0 0 0 0 3 3 3 3 3 4 3 3 1 4 2 29 Laki-laki Radio/TV/Internet
43 1 0 1 1 1 1 0 0 1 6 4 4 2 4 4 4 4 1 4 4 35 Perempuan Sekolah
44 1 0 1 1 1 0 0 0 1 5 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 34 Perempuan Sekolah
45 1 0 1 1 1 0 0 0 1 5 4 4 1 4 4 4 3 1 4 3 32 Perempuan Sekolah
46 1 0 1 1 1 0 0 0 0 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 37 Perempuan Sekolah
47 1 0 1 1 1 0 0 0 1 5 4 4 4 4 4 1 4 1 4 4 34 Perempuan Keluarga
48 1 0 1 1 1 0 1 0 1 6 4 4 2 4 3 4 3 2 3 4 33 Perempuan Sekolah
49 1 0 1 1 1 0 1 0 1 6 4 4 2 4 4 4 3 2 4 4 35 Perempuan Sekolah
50 0 1 1 1 1 1 0 0 1 6 4 4 4 4 4 3 4 1 4 4 36 Perempuan Radio/TV/Internet
51 1 0 0 1 0 0 0 1 1 4 3 3 2 2 3 3 3 2 4 4 29 Laki-laki Radio/TV/Internet
52 1 0 0 1 0 0 0 1 1 4 3 3 2 2 3 3 3 2 1 4 26 Laki-laki Radio/TV/Internet
53 1 0 1 1 1 0 1 0 1 6 4 4 2 4 4 3 3 2 3 4 33 Perempuan Sekolah
54 1 0 1 1 1 1 0 0 0 5 4 4 2 3 4 3 2 1 4 3 30 Laki-laki Keluarga
55 1 0 1 1 0 0 1 0 1 5 4 3 2 2 4 4 1 4 3 4 31 Laki-laki Radio/TV/Internet
56 0 0 1 1 1 0 0 0 1 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 34 Laki-laki Radio/TV/Internet
57 1 0 1 1 1 0 0 0 1 5 4 4 1 2 4 4 3 1 3 4 30 Laki-laki Radio/TV/Internet
58 1 0 1 1 1 0 1 0 1 6 4 4 3 4 4 3 3 2 3 4 34 Perempuan Radio/TV/Internet
59 1 0 0 1 1 0 1 0 0 4 4 4 2 4 4 4 2 1 4 4 33 Perempuan Sekolah
60 1 1 1 1 1 1 1 0 1 8 4 4 4 4 4 3 2 2 2 4 33 Perempuan Radio/TV/Internet
61 0 0 1 1 1 1 0 1 0 5 4 4 4 4 4 3 2 4 2 3 34 Perempuan Keluarga
62 0 0 1 1 1 0 0 0 1 4 4 4 1 4 4 4 1 2 3 3 30 Perempuan Radio/TV/Internet
63 0 0 0 1 1 0 1 0 0 3 4 4 1 3 2 3 2 1 4 1 25 Perempuan Keluarga
64 0 0 0 1 1 1 0 1 0 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 34 Perempuan Keluarga
65 1 0 1 1 1 0 0 0 1 5 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 36 Perempuan Sekolah
66 1 0 1 1 1 0 0 0 1 5 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 34 Laki-laki Sekolah
67 0 0 1 0 1 0 0 0 0 2 4 3 2 4 4 3 3 2 4 4 33 Perempuan Sekolah
68 1 0 1 1 1 1 0 0 1 6 4 4 4 4 3 4 3 2 3 4 35 Perempuan Radio/TV/Internet
69 1 0 1 1 1 0 0 0 1 5 4 4 1 4 4 4 4 1 1 4 31 Laki-laki Radio/TV/Internet
70 0 0 0 1 1 1 0 0 0 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 32 Laki-laki Sekolah
71 1 0 1 1 1 0 0 0 1 5 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 34 Perempuan Radio/TV/Internet
72 1 0 0 0 0 1 0 0 0 2 3 3 2 4 2 3 3 3 4 3 30 Laki-laki Keluarga
73 1 0 1 1 1 0 1 0 1 6 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 35 Laki-laki Radio/TV/Internet
74 1 1 0 0 0 0 1 0 1 4 4 4 3 4 2 2 3 2 3 4 31 Perempuan Sekolah
75 1 0 1 1 1 1 0 0 1 6 4 4 2 4 4 3 3 2 4 3 33 Perempuan Radio/TV/Internet
76 1 1 0 1 1 0 1 1 0 6 4 4 1 2 4 3 3 1 4 4 30 Laki-laki Sekolah
77 1 0 1 1 1 1 0 1 0 6 4 4 2 3 4 3 3 2 4 4 33 Perempuan Radio/TV/Internet
78 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 4 3 4 2 4 4 3 1 4 2 31 Laki-laki Radio/TV/Internet
79 1 0 0 1 1 0 1 0 1 5 4 3 2 4 4 4 3 2 4 3 33 Laki-laki Radio/TV/Internet
80 1 0 0 1 1 0 0 0 1 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2 30 Laki-laki Sekolah
81 1 0 0 1 1 0 1 0 1 5 4 4 3 4 4 3 3 3 2 3 33 Perempuan Radio/TV/Internet
82 1 0 0 1 1 0 1 0 1 5 2 4 2 3 3 3 3 3 3 2 28 Laki-laki Keluarga
83 1 0 1 1 1 0 0 0 1 5 4 3 2 4 4 4 4 3 4 3 35 Perempuan Keluarga
84 1 0 0 1 1 1 0 0 1 5 4 4 2 4 2 3 3 3 3 3 31 Laki-laki Radio/TV/Internet
85 1 1 1 1 1 1 0 0 0 6 4 4 2 4 4 2 4 3 2 3 32 Laki-laki Sekolah
86 1 0 1 1 1 0 0 0 1 5 4 2 1 2 4 4 4 3 4 3 31 Laki-laki Radio/TV/Internet
87 1 0 1 1 1 0 1 0 1 6 4 4 1 3 4 4 4 4 1 4 33 Laki-laki Radio/TV/Internet
88 1 0 1 1 1 0 1 0 1 6 3 4 2 3 4 3 3 2 4 4 32 Perempuan Sekolah
89 1 0 1 1 1 0 1 0 1 6 4 4 1 4 4 4 4 4 1 4 34 Perempuan Keluarga
90 0 0 0 1 1 0 1 0 1 4 4 4 1 3 3 3 2 2 4 3 29 Laki-laki Radio/TV/Internet
91 1 0 1 1 1 0 0 0 1 5 3 3 2 3 2 3 3 3 4 1 27 Laki-laki Radio/TV/Internet
92 1 0 1 1 1 0 1 1 1 7 4 3 2 2 4 2 3 3 4 2 29 Laki-laki Keluarga
93 0 0 1 1 1 0 0 0 1 4 4 4 2 4 3 3 3 2 4 3 32 Perempuan Radio/TV/Internet
94 1 0 1 1 1 0 0 0 0 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 29 Perempuan Keluarga
95 1 0 0 1 1 0 1 0 1 5 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 33 Perempuan Radio/TV/Internet
96 1 0 1 1 1 0 0 0 1 5 4 4 1 4 3 3 3 2 3 4 31 Perempuan Radio/TV/Internet
97 0 0 1 1 1 0 1 0 0 4 4 4 2 3 4 3 3 3 4 4 34 Perempuan Radio/TV/Internet
98 1 0 0 1 1 0 0 0 0 3 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 36 Perempuan Radio/TV/Internet
99 1 0 1 1 1 0 0 0 1 5 4 1 2 3 4 3 3 2 4 3 29 Perempuan Radio/TV/Internet
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Info
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Radio/TV/Intern
117 52,0 52,0 52,0
et
tingkat pengetahuan
Tingkat Sikap
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
tingkat pengetahuan
% within tingkat
36,4% 9,0% 1,9% 7,1%
pengetahuan
% within tingkat
63,6% 91,0% 98,1% 92,9%
pengetahuan
% within tingkat
100,0% 100,0% 100,0% 100,0%
pengetahuan
Chi-Square Tests
a. 1 cells (16,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,78.
b. The standardized statistic is 3,795.