SDN BANGSONGAN 1
KEC. KAYENKIDUL KAB. KEDIRI
TAHUN AJARAN 2018 / 2019
0
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Illahi Robbi, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya penulisan makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan
yang diharapkan.
Tiada gading yang tak retak oleh karenanya selaku penulis menyadari
bahwa makalah yang disusun ini belum bisa sepenuhnya dikatakan sempurna.
Kritik dan saran yang sekiranya dapat menyempurnakan makalah ini sangat
penulis harapkan dan penulis selalu terbuka untuk dikritik demi kemajuan
selanjutnya yang lebih baik.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………… 1
DAFTAR ISI………………………………………………………………… 2
BAB I PENDAHULUAN
2
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan……………………………………………………….. 21
1.2 Saran……………………………………………………………… 21
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 24
3
BAB I
PENDAHULUAN
proses belajar. Karena keadaan sifat, maka dalam proses belajarnya terdapat
beberapa hal keistimewaan. Ada siswa yang cepat dalam belajar, ada yang
lambat, ada yang kreatif dan ada pula yang tergolong gagal (drop-out). Namun
membantu memperoleh perubahan tingkah laku bagi setiap siswa dalam rangka
dalam lingkungannya.
guru agar siswa dapat mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya. Banyak guru
yang pada saat ini hanya bisa menjalankan tugasnya sebagai seorang pengajar
tetapi tidak bisa menjadi seorang pendidik bagi siswa-siswanya. Oleh karenanya,
banyak siswa yang menunjukan tidak dapat mencapai hasil belajar sebagaimana
merupakan salah satu ciri keberhasilan tujuan pendidik yang dipengaruhi oleh
4
peringkat teratas, artinya setiap guru harus memahami fungsi terhadap pelayanan
peserta didik. Letak pertisipasi aktif guru dalam pelayanan peserta didik tercermin
itu terjadi.
faktor. Antara lain faktor kesulitan belajar siswa dan peran guru dalam proses
komponen yang terlibat dalam proses tersebut dapat dijadikan salah satu sumber
5
1.4. Batasan Masalah
Agar permasalahan yang dibahas dalam makalah ini tidak melebar, maka
proses belajar dan bagaimana peran guru selaku seorang pendidik untuk
Negeri Bangsongan 1.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.Pengertian Belajar
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pada pengalaman. Sartain (1973),
belajar ialah suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Crow
dan sikap. C.T. Morgan, memberi definisi belajar ialah perubahan tingkah laku
belajar trdapat beberapa kesamaan yang menyatakan bahwa belajar adalah suatu
memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain pendapat para ahli di atas belajar dapat
2.2.Proses Belajar
mengemukakan ada tujuh aspek atau elemen dalam proses belajar. Ketujuh
dalam diri individu. Ketujuh elemen proses belajar tersebut ialah sebagai berikut.
7
1. Tujuan
Artinya perbuatan belajar dimulai karena ada tujuan yang ingin dicapai da
2. Kesiapan
yang diperlukan untuk suatu tindakan. Jadi bila siswa telah sampai pada
belajar.
3. Situasi
Aspek ketiga dari proses belajar ialah situasi yaitu seluruh obyek-obyek
8
kemungkinan untuk melakukan kegiatan belajar. Penerapan dari prinsip ini
diperhatikan.
4. Interprestasi (pengarahan)
5. Respon (tindakan)
6. Akibat
Akibat merupakan fase yang selanjutnya akan dihadapi oleh siswa setelah
yang akan dilakukan kemudian. Sebaliknya jika gagal, siswa akan merasa
9
kecewa dan selanjutnya akan memikirkan tindakan-tindakan yang akan
dilakukannya kemudian.
Pengalaman sukses dan gagal dalam proses belajar itu bersifat individual.
Misalnya saja dalam suatu ujian ada siswa yang sudah merasa berhasil
kalau dia mendapat nilai enam, tetapi ada siswa lain yang merasa
mendapat nilai enam itu sebagai kegagalan dalam belajar. Reaksi terhadap
kegagalan ini tergantung kepada taraf keinginan atau taraf aspirasi siswa
10
BAB III
PEMBAHASAN
merupakan subyek yang terlibat dalam proses belajar. Jadi siswa adalah pemeran
utama dalam proses belajar, dalam hal ini terdapat banyak keunikan yang terjadi
pada diri siswa. Ada siswa yang cepat dalam belajar, ada yang lambat, ada yang
kreatif, dan bahkan ada pula siswa yang tergolong gagal (drop-out). Semua itu
terjadi karena latar belakang keunikan individu masing-masing. Oleh karena itu
belajar dalam waktu yang lebih cepat dari yang diperkirakan. Mereka
kecerdasannya, pada umumnya anak ini tergolong anak genius atau gifted
(sangat cerdas) dengan nilai IQ diatas 130. karena cepatnya dalam belajar,
2. Lambat belajar
11
Siswa yang tergolong lambat pada umumnya lebih lama dari waktu yang
golongan ini sering tertinggal dalam proses belajar, hal ini yang sering
menjadi salah satu sebab siswa tidak naik kelas. Dilihat dari tingkat
3. Siswa kreatif
Siswa kreatif ini umumnya dari golongan siswa yang cepat dalam belajar,
tetapi banyak juga yang berasal dari golongan siswa normal (rata-rata).
bekerja sendiri dan percaya pada kemampuan diri sendiri. Dalam kegiatan
dari drop-out ini banyak, disamping sebab yang terletak pada diri siswa itu
12
bagaimana membantu golongan drop-out ini, agar mereka pun dapat
5. Underachiever
yang cukup besar untuk memperoleh prestasi yang tinggi, akan tetapi
gejala ini berkaitan dengan motivasi, minat, sikap dan kebiasaan belajar.
belajar.
3. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan.
13
5. Menunjukan sikap-sikap yang kurang wajar, seperti acuh tak acuh,
sekolah berupa gejala atau manifestasi adanya kesulitan belajar dalam bentuk-
bentuk tingkah laku. Gejala-gejala yang nampak merupakan akibat dari sebab atau
latar belakang tertentu. Demikian pula kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa
penyebabnya. Dalam usaha membantu siswa sudah tentu latar belakang kesulitan
14
5. Faktor jasmani seperti cacat tubuh, gangguan kesehatan, gangguan
sebagainya.
kewajiban dan tanggun jawab guru secara formal. Pelayanan peserta didik perlu
penanganan secara serius, karena siswa adalah warga sekolah yang menjadi tujuan
akhir sebagai ”output” atau lulusan yang perlu dipertahankan kualitas lulusannya.
keinginan siswa dan program sekolah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
15
3. Keikutsertaan dalam memilih sekolah sebagai lembaga pendidikan di mata
4. Sikap mandiri serta disiplin diri, percaya diri bahwa diri siswa mempunyai
psikologis pada guru biasanya sudah tampak, guru selalu memperhitungkan jalan
keluar yang paling baik demi terwujudnya tujuan pendidikan karena guru dan
siswa merupakan satu kesatuan yang utuh. Dengan demikian partisipasi guru
umum, diantaranya.
belajar.
16
Guru sebagai faktor sentral harus secara aktif menghadiri situasi kelas
siswa.
dengan menekankan persoalan pada masalah yang terjadi dan mencari solusinya.
No Nama
1 Ahmad Syafiq Agnillah
2 Andara Syafi Maharani
3 Ayu Aorora Joanika
4 Belacqua Virginia Amanda
5 Chantika Bebyna Anjelia
6 Danish Rafi Asyraf
7 Dezta Aprilio Ceasar Pratama
8 Erlinda
9 Frisha Zaneta Aura Putri
10 Firstanada Cinta Aulia Pratama
11 Johar Moch. Rizki Danuarta
12 Lendra Aditya Pratama
13 Lexeizha Deri Jevon Ziggy
14 Moch Iqbal Firmansyah
15 Muhammad Nur Nijam Febriansyah
16 Neysa Adelia Salsabila
17 Niluh Ajeng Woro Kinanti
18 Novi Khoirun Nisa
19 Nur Rahmawati
20 Refina Febriantika Basda
21 Rheyhan April Saktiawan
22 Rizeza Ramadanti Gustii
23 Satria Yoga Pratama
17
Dari data siswa diatas guru menemukan masalah pada anak bernama
lengkap Rheyhan April Saktiawan. Masalah pada anak yaitu sering tidak mau
ditinggalakan orang tua saat belajar di dalam kelas, selalu merengaek hingga
orang tua sering menemani di dalam kelas. Hal ini justru akan mengganggu
akan dapat melihat tulisan di papan tulis lebih jelas. Begitu pula dalam
dari itu penulis akan melakukan rolling kursi setiap minggu untuk
duduknya.
2. Gangguan kesehatan
orang tua dan keluarga lainnya. Maka dari itu penulis memberikan
3. Program remedial
18
Siswa yang gagal mencapai tujuan pembelajaran akibat gangguan
sebelumnya.
materi pelajaran.
19
Anak yang mengalami kesulitan belajar perlu mendapat perhatian
orang tua dan anggota keluarganya. Peran orang tua sangat penting
memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Maka dari itu penulis akan
20
BAB IV
4.1. Kesimpulan
beberapa sifat, seperti cepat dalam belajar, lambat dalam belajar, kreatif, gagal,
berprestasi kurang, dan sebagainya. Semua itu terjadi karena latar belakang
perubahan tingkah laku. Gejala kesulitan belajar nampak dalam berbagai tingkah
laku dan bersumber kepada faktor-faktor internal (dari diri belajar) dan faktor-
4.2. Saran
guru melakukan kegiatan belajar-mengajar. Hal ini penting dilakukan karena pada
diri siswa terdapat banyak keunikan yang berbeda-beda antara satu siswa dengan
siswa yang lain. Selain itu guru sebagai seorang pendidik diharapkan bias
Guru pada saat ini diharapkan bukan hanya sebagai seorang pengajar saja
yang hanya memberikan materi pembelajaran di kelas, tetapi guru harus menjadi
21
seorang pendidik yang diibaratkan bagai sebuah lentera yang terang cahayanya
yang ideal bagi siswa dengan menjadi sosok guru yang mendidik bagi siswa-
siswanya.
Tulisan ini diharapkan dapat menimbulkan daya tarik atau motivasi siswa
untuk lebih giat belajar, khususnya pada saat proses belajar di sekolah.
kehidupan sehari-hari.
22
Hasil tulisan ini diharapkan dapat memotivasi lembaga pendidikan
mengajar.
23
DAFTAR PUSTAKA
24