Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

FARMAKOLOGI DAN TOKSIKOLOGI I


“VITAMIN”
OLEH :
KELOMPOK II (DUA)
A-S1 FARMASI 2017
YULAN SULEMAN (821417005)

FUJIANA ABD. KARIM (821417009)

WANDA GITA VAN GOBEL (821417012)

MUZDALIFA MOHAMAD (821417016)

YULAN MONOARFA (821417024)

MOHAMAD KIFLI BUNA (821417027)

AHMAD RIFLY SULEMAN (821417030)

NGAKAN PUTU ANDIKA WIRANA (821417034)

FEGITA HASANIA (821417036)

PUTRIANI ISA (821417044)

NUR AFNI YUNITA SALEH (821417086)

LABORATORIUM FARMASI BAHAN ALAM


JURUSAN FARMASI
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaiakan
makalah dengan judul VITAMIN. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi
tugas kelompok dalam mata kuliah Farmakologi Toksikologi. Atas bimbingan
bapak/ibu dosen dan saran dari teman-teman maka disusunlah makalah ini. Semoga
dengan tersusunnya makalah ini diharapkan dapat berguna bagi kami semua dalam
memenuhi salah satu syarat tugas kami di perkuliahan.
Dalam menyusun makalah ini, kami banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
terkait. Dalam menyusun makalah ini penulis telah berusaha dengan segenap
kemampuan untuk membuat makalah yang sebaik-baiknya. Sebagai pemula
tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini, oleh
karenanya kami mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini bisa menjadi lebih
baik.
Demikianlah kata pengantar makalah ini dan penulis berharap semoga karya
ilmiah ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Penulis

Kelompok II

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................i
DAFTAR ISI ....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang .................................................................................1
I.2 Rumusan Masalah .............................................................................2
I.3 Tujuan ...............................................................................................2
BAB II ISI
II.1 Pengertian Vitamin............................................................................3
II.2 Jenis-jenis Vitamin ............................................................................6
II.3 Efek Samping ....................................................................................8
II.4 Dosis pada Vitamin ...........................................................................10
II.5 Mekanisme Kerja Vitamin ................................................................10
II.6 Kontraindikasi pada Vitamin ............................................................10
II.7 Farmakokinetika Vitamin..................................................................11
II.8 Interaksi pada Vitamin ......................................................................13
BAB III Penutup
III.1 Kesimpulan ......................................................................................15
III.2 Saran .................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Vitamin adalah bagian yang penting dari makanan sehat. Bila seseorang
mengkonsumsi berbagai variasi makanan, maka kemungkinan untuk mengalami
kekurangan vitamin adalah sangat kecil. Orang-orang yang menjalani diet ketat
mungkin tidak mendapatkan cukup vitamin atau mineral tertentu. Contohnya
seorang vegetarian yang sangat ketat bisa mengalami kekurangan vitamin B12, yang
hanya bisa diperoleh dari makanan yang berasal dari hewan. Sebaliknya,
mengkonsumsi sejumlah besar vitamin dan mineral tambahan tanpa pengawasan
medis, dapat menimbulkan efek yang berbahaya.
Semua orang tua pastilah tahu mengenai manfaat atau peran aneka vitamin dan
mineral bagi tubuh, terutama untuk pertumbuhan dan sistem pertahanan tubuh.
Unsur-unsur penting tersebut banyak terkandung dalam berbagai bahan makanan
yang mudah ditemui sehari-hari.
Menurut berbagai hasil penelitian ilmiah, aneka vitamin ini memberi efek nyata
dalam melindungi sel-sel tubuh, terutama sel-sel otak dari berbagai penyebab
kerusakan yang akan menurunkan fungsi-fungsinya. Berdasarkan hal itu, ahli
gizi Dr. Moesijanti Yudiarti Endang Soekatri, B.Sc., MCN, mengingatkan agar
orang tua memperkenalkan makanan dengan menu seimbang kepada anak sejak
dini. Kalau sampai tubuh kekurangan zat-zat penting, metabolisme akan terhambat
yang selanjutnya dapat mengakibatkan persoalan kesehatan.
Akan tetapi, tentu saja perlu diperhatikan agar asupan unsur-unsur tersebut
tidak berlebihan. Mungkin belum banyak yang tahu, dampak buruk dari kelebihan
vitamin dan mineral.
I.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian vitamin?
2. Jenis-jenis vitamin?
3. Bagaimana efek samping dari vitamin?
4. Berapakah dosis setiap jenis vitamin?
5. Bagaimana mekanisme kerja dari vitamin?

4
6. Bagaimana kontra indikasi pada vitamin?
7. Bagaimana farmakokinetik pada vitamin?
8. Bagaimana interaksi yang terjadi pada vitamin?
I.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian vitamin?
2. Untuk mengetahui jenis-jenis vitamin?
3. Untuk mengetahui bagaimana efek samping dari vitamin?
4. Untuk mengetahui berapakah dosis setiap jenis vitamin?
5. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme kerja dari vitamin?
6. Untuk mengetahui bagaimana kontra indikasi pada vitamin?
7. Untuk mengetahui bagaimana farmakokinetik pada vitamin?
8. Untuk mengetahui bagaimana interaksi yang terjadi pada vitamin?

5
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Pengertian Vitamin


Vitamin merupakan senyawa organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah
kecil untuk mempertahankan kesehatan dan seringkali bekerja sebagai kofaktor
untuk enzim metabolism. Sumber vitamin dan mineral berasal dari makanan dan
dalam bentuk murni sebagau sediaan tunggal atau kombinasi.
Istilah vitamin pertama kali diguanakan pada tahun 1912 oleh Cashimir
Funk di Polandia. Dalam sebuah upaya untuk menemukan suatu zat yang mampu
menyembuhkan penyakit beri - beri, ia menyimpulkan bahwa penyakit tersebut
disebabkan oleh kekurangabn suatu zat dalam di dalam makanan sehari -hari.
Vitamin dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 1. vitamin yang larut dalam lemak (
vitamin A, D, E, dan K ) . 2. vitamin yang larut dalam air ( vitamin B dan C ).
Vitamin berperan dalam beberapa tahap reaksi metabolisme
energi, pertumbuhan , dan pemeliharan tubuh, pada umumnya sebagai koenzim
atau sebagai bagian dari enzim. Pada proses pemrosesan dan pemasakan banyak
vitamin yang hilang bila menggunakan suhu tinggi , sisa air perebus dibuang,
permukanan makanan bersentuhan dengan udara dan menggunakan alkali. Vitamin
yang terpengaruh dalam hal ini adalah yang rusak oleh panas, oksidasi, atau yang
larut di dalam air. Vitamin yang larut dalam lemak tidak banyak hilang pada proses
pemasakan, kehilangan terjadi akibat proses oksidasi dan ketengikan.
II.2 Jenis-Jenis Vitamin
II.2.1 Larut Lemak

Setiap vitamin yang larut dalam lemak A, D, E, dan K mempunyai peranan


faali tertentu di dalam tubuh. Sebagian besar vitamin larut lemak di
absorpsi bersama lipida lain. Absorpsi membutuhkan cairan empedu dan pankreas.
Vitamin larut dalam lemak di angkut ke hati melalui sistem limfe sebagai bagian
lipoprotein , di simpan di berbagai jaringan tubuh dan biasanya tidak dikeluarkan
melalui urin.

6
Beberapa jenis vitamin yang termasuk dalam larut lemak diantaranya:

1) Vitamin A
Digunakan untuk penjegahan dan pengobatan defisiensi vitamin A. gejala
dini defisiensi vitamin A : Buta senja. Gejala lanjut defisiensi vitamin A
xeroftalmia, bercak bitot, keratomalasia, dan akhirnya kebutaan.
Dosis suplementasi vitamin A pada anak dan bayi
6-12 bulan = 100.000 IU atau 1 kapsul Biru
12-59 Bulan = 200.000 IU atau 1 kapsul merah.
2) Vitamin D
Vitamin D berperan dalam hemostasis kalsium.
Indikasi pada pencegahan dan pengobatan rakitis atau gangguan
pertumbuhan tulang, terapi osteomalasia, hipoparatiroidisme, dan
tetaniinfatil. Suplementasi vitamin D juga diberikan pada penyakit dengan
gangguan absorbsi vitamin D (Misalnya diare an steatorea), pada masa
hamil, laktasi dan pada orang tua.
3) Vitamin E
Berperan sebagai antioksidan dan dapat melindungi kerusakan membrane
biologis akibat radikal bebas. Indikasi yang terjadi pada keadaan defisiensi
vitamin E.
4) Vitamin K
Berguna untuk mencegah atau mengatasi perdarahan akibat defisiensi
vitamin K. defisiensi vitamin K dpat terjadi akibat gangguan absorbs
vitamin K, berkurangnya bakteri yang mensintesis vitamin K pada usus dan
pemakaian antikoagulan tertentu yang dapat mempengaruhi aktivitas
vitamin K. Pada orang dewasa sehat, kebutuhan akan vitamin K biasanya
sudah terpenuhi dari makanan dan hasil sintesis dari bakteri usus.

7
II.2.2 Larut Air
Beberapa vitamin yang tergolong larut alam air yakni:
1) Vitamin B kompleks
Mencangkup sejumlah vitamin dengan rumus kimia dan efek biologic yang
sangat berbeda yang digolngkan bersama karena dapat diperoleh dari
sumber yang sama antara lain hati dan ragi. Yang termasuk dalam golongan
vitamin ini adalah Thiamin (B1), Rhiboflavinik (B2), Nikotinamid (Niasin)
pyrodoxin (B6), asam Phantotenat, Biotin, Kolin, Inositol, Aam
paraaminobenzoat, Cyanocobalamine (B12) Aam folat.
2) Vitamin B1 (Thiamin)
Indikasi yakni pencegahan dan pengobatan defisiensi Thiamin. Tindakan
pencegahan dilakukan pada pasien dengan gangguan absrbsi, misalnya pada
diarektronik atau pada keadaan dengan kecepatan metabolisme yang
meningkat. Thiamin berguna untuk pengobatan berbagai neuritis yang
disebabkan oleh defisiensi thiamin misalnya pada neuritis alkoholik, wanita
hamil yang kurang gizi, pasien emesis gravidarum.
3) Vitamin B2
Indikasi: Pencegahan dan terapi defisiensi vitamin B2 yang sering
menyertai pelagra atau defisiensi vitamin B kompleks lainya. Sehingga
riboflavin sering diberikan bersama vitamin lain.
Devisiensi vitamin B ditandai dengan gejala sakit tenggorokan dan radag
disudut mulut, keilosis, glossitis, lidah berwarna merah dan licin, timbul
dermatitis seboroid, gangguan pada mata (fotofobi, lakrimasi, gatal dan
panas).
4) Vitamin B6
Indikasi: Mencegah dan mengobati defisiensi vitamin B6. Dapat dibebrikan
bersama dengan vitamin B lainya atau sebagai multivitamin untuk
pencegahan dan pengobatan defisiensi vitamin B Kompleks. Indikasi lain
adalah untuk mecegah atau mengobati neuritis perifer oleh obat misalnya
Isoniazid. Sikloserin, hidrolazin, penisilamin yang bekerja sebagai
antagonis pirodoksin dan atau meningkatkan ekresinya melalui urine.

8
5) Vitamin C
Indikasi: pencegahan dan pengobatan defisiensi vitamin C.
Gejala awal defisiensi vitamin c adalah malaise, mudah tersinggung,
gangguan emosi, arthralgia, hiperkerotosis, polikel rambut, pendarahan
hidung dan Peteki. Skrbut terlihat bila kadar vitamin C pada leukosit dan
trombosit kurang dari 2 mg/dl dan ini terjadi setelah mendapat diet yang
tidk mengandung vitamin C selama 3-5 Bulan.
II.3 Efek Samping
 Vitamin E
Pada dosis lebih dari 400 UI (240 mg) akan menimbulkan efek samping
yang tidak diinginkan, diantaranya mengosongkan ketersediaan vitamin A,
menghambat absorpsi atau aksi vitamin K, menyebabkan diare, nyeri
lambung dan rasa lesu. Vitamin E pada dosis 2000 IU/ hari akan
menyebabkan kematian.
 Vitamin A
Nyeri kepala, fatigue, drowsiness, iritabel, anorexia, muntah, diare, kulit
kering, hipoprotrombinemia.
 Vitamin B6
Nyeri kepala, mual, somnolen; dosisi tinggi menyebabkan neuropathy
sensorik.
 Vitamin C
Nyeri kepala, fatigue, drowsiness, mual, dada terbakar, muntah, diare.
 Vitamin B1
Reaksi alergi( pruritus, urtikaria, berkeringat, mual, gelisah, edema
angioneurotic, sianosi, edema paru), dan pendarahan pada saluran
pencernaan.

 Vitamin B2

9
Efek samping berupa diare, frekuensi buang air meningkat, dan urine
berwarna lebih kekuningan, berpotensi timbul jika riboflavin dikonsumsi
melebihi dosis yang dianjurkan.
 Vitamin D
Hiperkalsemia, kerusakan ginjal, detak jantung tidak beratur dan serangan
jantung, tulang rapuh dan nyeri otot, dehidras, pankreatitis, kerusakan paru-
paru.
 Vitamin K
Berkeringat, pusing, perubahan pada indera pengecap, kulit (Pada wajah
dan leher) terasa merah, panas atau kesemutan, sulit bernafas dan bibir
membiru.
II.4 Dosis Pada Vitamin
a) Larut Lemak
Vitamin A = 1,5-2
Vitamin D = 0,01
Vitamin E = (30 mg)
Vitamin K = (1 mg)
b) Larut Air
Vitamin B1 = 1-2 mg
Vitamin B2 = 1,5-2 mg
Vitamin B6 = 1-2 mg
Vitamin B12 = 0,2 mg
Vitamin C = 60 mg
II.5 Mekanisme Kerja Vitamin
Salah satu contoh mekanisme kerja vitamin, yakni pada vitamin K

II.6 Kontra Indikasi Pada Vitamin

10
Pada vitamin juga terdapat kontra indikasi yang dapat terjadi diantaranya:
1. Vitamin A: Dengan Alkohol
2. Vitamin C: Orang Perokok
3. Vitamin D: Hiperkalsemia
4. Vitamin E: Dengan Besi
5. Vitamin K: Hipersensitifitas
6. Vitamin B1: Hipersensitifitas
7. Vitamin B2: Hipersensitifitas
8. Vitamin B6: Pada Pasien Yang mendapat Levodopa
9. Vitamin B12: Hipersensitifitas
II.7 Farmakokinetik Vitamin
1. Vitamin A
Vitamin ini diabsorpsi sempurna melalui usus halus dan kadarnya dalam
plasma mencapai puncak setelah empat jam tetapi absorpsi dosis besar
vitamin A kurang efisien karena sebagian akan keluar melalui feses.
Gangguan absorpsi lemak akan menyebabkan gangguan absorpsi vitamin
A, maka pada keadaan ini dapat digunakan sediaan vitamin A yang larut
dalam air. Absorpsi vitamin A berkurang bila diet kurang mengandung
protein atau pada penyakit infeksi tertentu dan pada penyakit hati seperti
hepatitis, sirosis hepatis atau obstruksi biliaris. Berkurangnya absorpsi
vitamin A pada penyakit hati berbanding lurus dengan derajat insufisiensi
hati (Dewoto 2007).
2. Vitamin B6
Piridoksin, piridoksal, dan piridoksamin mudah diabsorpsi melalui saluran
cerna. Metabolit terpenting dari ketiga bentuk tersebut adalah 4-asam
piridoksat. Ekskresi melalui urin terutama dalam bentuk 4-asam piridoksat
dan piridoksal (Dewoto 2007).
3. Vitamin C
Vitamin C mudah diabsorpsi melalui saluran cerna.pada keadaan normal
tampak kenaikan kadar vitamin C dalam darah setelah diabsorpsi. Kadar
dalam lekosit dan trombosit lebih besar daripada dalam plasma dan eritrosit.

11
Distribusinya luas ke seluruh tubuh dengan kadar tertinggi dalam kelenjar
dan terendah dalam otot dan jaringan lemak. Ekskresi melalui urin dalam
bentuk utuh dan bentuk garam sulfatnya terjadi jika kadar dalam darah
melewati ambang rangsang ginjal yaitu 1,4 mg% (Dewoto 2007).
4. Vitamin E
Vitamin E diabsorpsi baik melalui saluran pencernaan. Beta-lipoprotein
mengikat vitamin E dalam darah dan mendistribusikan ke semua jaringan.
Kadar plasma sangat bervariasi diantara individu normal, dan berfluktuasi
tergantung kadar lipid. Rasio vitamin E terhadap lipid total dalam plasma
digunakan untuk memperkirakan status vitamin E. Nilai di bawah 0,8 mg/g
menunjukkan keadaan defisiensi. Pada umumnya kadar tokoferol plasma
lebih berhubungan dengan asupan dan gangguan absorpsi lemak pada usus
halus daripada ada tidaknya penyakit.
II.8 Interaksi Pada Vitamin
Pada vitamin terbagi atas beberapa interaksi diantaranya interaksi moderat
dan interaksi minor. Berikut beberapa interaksi yang terjadi pada vitamin.
1. Interaksi moderat atau interaksi sedang. Jangan mengkombinasikan obat-
obat berikut dengan vitamin C contohnya seperti warfarin (Coumadin) yang
digunakan untuk memperlambat pembekuan darah. Sejumlah besar vitamin
C dapat menurunkan efektivitas warfarin (Coumadin). Penurunan efektifitas
warfarin (Coumadin) mungkin meningkatkan resiko pembekuan
2. Interaksi minor. Aspirin berinteraksi dengan Vitamin C (asam askorbat)
tubuh mengahncurkan aspirin untuk mengelimasi dari tubuh. Sejumlah
besar vitamin C dapat mengganggu pemecahan aspirin sehingga aspirin
lebih lama berada dalam tubuh dan dapat meningkatkan efek dan efek
samping aspirin. Jangan mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi jika anda
mengkonsumsi aspirin
3. Vitamin D diketahui bisa menurunkan efektivitas dari obat penurun
kolestrol atorvastatin (Lipitor). Mengonsumsi dosis tinggi vitamin D
bersamaan dengan obat diuretik bisa menyebabkan terlalu banyak kalsium
didalam tubuh yang dapat memicu terjadinya masalah ginjal

12
13
BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari makalah ini adalah:
1. Vitamin adalah nutrisi yang penting dalam tubuh untuk proses metabolisme
dan pertumbuhan yang normal.
2. Vitamin dikelompokkan menjadi 2 jenis yaitu vitamin larut air dan alur
lemak.
3. Vitamin memiliki efek samping yang berbeda-beda sesuai jenis vitamin.
4. Dosis pada vitamin terbagi sesuai jenis, pada lemak vitamin A = 1,5-2, D
= 0,01, E = (30 mg), K = (1 mg) dan pada air vitamin B1 = 1-2 mg, B2
= 1,5-2 mg, B6 = 1-2 mg, B12 = 0,2 mg, C= 60 mg
5. Mekanisme kerja yang terjadi pada setiap vitamin berbeda-beda sesuai jenis
vitamin.
6. Kontra indikasi yang dihasilkan oleh vitamin berbeda-beda berdasarkan
jenis dari setiap vitamin
7. Efek farmakokinetik yang dihasilkan oleh vitamin berbeda-beda
berdasarkan jenis vitamin tersebut. Misalnya farmakokinetik dari vitamin
B6 yaitu ekskresi melalui urin terutama dalam bentuk 4-asam piridoksat dan
piridoksal.
8. Interaksi yang pada vitamin terbagi atas 3, yakni interaksi Moderat, Minor
dan Mayor.
III.2 Saran
1. Sebagai manusia, kita perlu menjaga keseimbangan asupan nutrisi dan
selalu menjaga kesehatan.
2. Semoga dengan adanya makalah ini, baik penyusun maupun pembaca dapat
memahami akan pentingnya vitamin dalam kehidupan sehari - hari

14
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama.

Barasi, Mary E. 2009. Ilmu Gizi. Jakarta: Airlangga.

Endang, Achadi. 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Gibney, Michael J., et al. 2005. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran ECG.

Khomsan, Ali. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya.

Proverawati A., dan Siti Asfuah. 2009. Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan.

Yogyakarta: Nuha Medika.

Sediaoetama, Achmad Djaeni. 2010. Ilmu Gizi. Jakarta: Dian Rakyat.

Supariasa, D.N.I., et al. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: ECG.

15
Lampiran Hasil Diskusi

PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. NUR SAFITRI (Angkatan Special) :
a) Bagaimana mekanisme vitamin C dalam membuat kulit putih dengan cara
disuntikkan?
b) Bagaimana Vitamin C dapat mengakibatkan penyakit ginjal ?
Dijawab Oleh : Yulan Monoarfa
a) Mekanisme Vitamin C
Vitamin C membantu menjaga kecantikan dan meningkatkan sirkulasi
darah. Vitamin ini menyingkirkan oksigen aktif dan mencegah penuaan kulit,
serta menyamarkan bercak hitam dan coklat pada kulit. Vitamin C juga
mengurangi produksi melanin dan mencegah tindakan enzim tirosinase. Ini
berarti membatasi metabolisme melanin dan mencegah pembentukan dan
penodaan melanin.
Vitamin C akan membantu kulit melawan radikal bebas yang
menyebabkan kulit menua dan menjadi lebih gelap. Selain itu, vitamin ini
juga membantu meningkatkan jumlah glutathione dan vitamin E dalam tubuh.
Kedua zat ini juga dikenal sebagai antioksidan. Glutathione juga membantu
kulit memproduksi pheomelanin dan bukannya eumelanin. Pheomelanin
merupakan pigmen yang ada pada orang berkulit cerah sedangkan eumelanin
merupakan pigmen yang ditemukan pada orang yg berkulit lebih gelap.
Ditambahkan Oleh Ahmad Rifly Suleman :
Warna kulit normal manusia ditentukan oleh empat macam pigmen, yaitu:
pigmen karoten yang bersifat eksogen dan memberikan warna kekuningan;
pigmen melanin yang disintesis didalam kulit dan memberikan warna
kecoklatan; hemoglobin teroksidasi yang memberikan warna kemerahan; dan
hemoglobin tereduksi yang memberikan warna kebiruan (Djuanda A, 2006;
Bloom W, 1994)
Melanin dibentuk oleh melanosit dengan enzim tirosinase yang berperan
penting dalam proses pembentukannya. Akibat kerja enzim tirosinase, tirosin

16
diubah menjadi 3,4 dihidroksiferil alanin (DOPA) dan kemudian menjadi
DOPAquinone (Fitrie AA, 2004; Mescher AL, 2010)
Vitamin C dalam megadose 1-2 g per hari per oral dapat menghambat
perubahan DOPA menjadi DOPAkuinon sehingga menghambat
pembentukan melanin (Baumann L, Allemann IB, 2009; Cormack DH, 1984)
b) Vitamin C dapat mengakibatkan penyakit ginjal
Menurut Spesialis Gizi dari Youvit for Life, Rachel Olsen, tubuh kita
hanya mampu menyerap vitamin C sebesar 90 miligram. Ketika lebih dari
2.000 miligram, vitamin C yang masuk ke tubuh diproses sebagai kalsium
oksalat, yang kalau digabung dengan mineral-mineral lain bisa menjadi
kristal, dan berujung pada batu ginjal.
2. TATI (angkatan special) : Bagaimana mekanisme vitamin A menyebabkan
kulit kering ?
Dijawab oleh : Fegita Hasania
Diferensiasi sel epitel nomal merupakan proses yang bergantung pada
vitamin A. Tersedianya vitamin A akan mempengaruhi ukuran molekul keratin
yang disintesis oleh keratinosit. Bila dihasilkan molekul keratin berukuran kecil,
maka akan dibentuk epitel tipe sekretorik. Suatu epitel skuamosa berlapis
dibentuk bila molekul keratin dengan ukuran lebih besar disintesis. Pada
keadaan tidak tersedia vitamin A, diferensiasi sel mengarah pada pembentukan
epitel berkeratin. Sehingga dikatakan efek dari vitamin A menyebabkan kulit
kering.
3. SITI RAHMATIA PANEO (Angkatan Special) :
a) Apakah bayi sudah bisa diberikan kapsul ?
Dijawab oleh : Ahmad Rifly Suleman
Untuk kapsul vitamin A yang diberikan pada bayi adalah kapsul cangkang
lunak. Dimana bentuk dari cangkang ini seperti ampul. Untuk pemakaian, ujung
cangkang di gunting kemudian diberi cairan yang ada di dalam cangkang ke
bayi.
b) Apakah sama efek samping dari vitamin b kompleks dengan vitamin b1,b2
dan b lainnya ?

17
Dijawab oleh : Fujiana Abd. Karim
Ada beberapa efek samping yang sama. Dimana vitamin B kompleks efek
sampingnya menyebabkan kegelisahan, mual, kelemahan dan berkeringat.
Efek samping ini sama dengan yang ada pada vitamin b1, b3 dan b6 dimana
dapat menyebabkan mual dan kelemahan.
4. NIRWANA (Angkatan Special) : Mengapa Vitamin dapat menimbulkan efek
samping sedangkan vitamin merupakan nutrisi yang baik?
Dijawab Oleh : Yulan Suleman
Vitamin merupakan nutrisi berupa substansi organik yang tersedia di dalam
berbagai bahan makanan dan tersedia secara khusus dalam bentuk
suplemen. namun, tubuh hanya membutuhkan dalam jumlah yang cukup saja.
Vitamin dapat berasal bahan makanan dan suplemen vitamin, bahkan tubuh
kita dapat membentuk sendiri seperti vitamin D dari sintesis elgocalciferol saat
berjemur di bawah sinar matahari. Kelebihan vitamin (hipervitaminosis) terjadi
apabila tubuh kita mendapatkan vitamin dari beberapa sumber. Jika makanan
sudah mengandung cukup vitamin, maka suplement vitamin sudah tidak
diperlukan lagi dan jika tetap dilakukan akan menimbulkan dampak berbahaya
bagi tubuh.
5. GALANG (Angkatan Special) :
a) Mengapa ada vitamin yang larut air dan larut lemak ?
b) Mengapa Vitamin dapat menyebabkan terjadinya penyakit ?
c) Mengapa Vitamin c di ekskresikan dalam bentuk aktif ?
d) Apakah benar Vitamin C dapat memutihkan Kulit ?
Dijawab Oleh : Mohamad Kifly Buna
a) Vitamin terbagi menjadi Vitamin Larut air yakni B dan C dan Vitamin Larut
Lemak yaitu A D E dan K. Vitamin Larut lemak didalam tubuh diserap oleh
gelembung lemak yaitu kilomikron. Menurut Dr Roli Alma ahli Cystic
Fibrosis seorang dokter dari Amerika Menjelaskan bahwa vitamin larut
lemak di tubuh diserap di dalam usus kecil. Barulah disebar ke seluruh tubuh
sesuai fungsi dan manfatnya.

18
b) Setiap vitamin memiliki efek yang berbeda jika di konsumsi dalam jangka
panjang dan melebihi dosis yang di anjurkan. Kelebihan mengonsumsi
vitamin dalam dosis yang melebihi sesuai anjuran disebut hipervitamonosis
(kelebihan vitamin dalam tubuh) dampak yang dihasilkan tidak baik bahkan
penumpukan vitamin berlebih dalam tubuh dapat menyebabkan kematian.
c) Vitamin C di ekskresi dalam bentuk aktif karena vitamin C diserap kembali
oleh tubuh sebagiannya sebelum memberikan efek sehingga di ekskresikan
dalam bentuk aktif.
d) Vitamin c dapat membuat kulit menjadi cerah kembali karena vitamin c
dapat menangkal radikal bebas yang dapat membuat kulit menjadi gelap.
Dengan adanya vitamin c yang menangkal radikal bebas kulit dapat cerah
dan terlihat bersih.
6. SUANDI (Angkatan Special) :
a) Mengapa asam folat sangat penting dan biasanya terdapat pada susu formula
khususnya susu ibu hamil dan bayi ?
b) Bagaimana hubungan sinar matahari dengan pertumbuhan bayi ?
c) Bagaimana pengklasifikasian vitamin B kompleks?
Dijawab Oleh : Wanda G. V. Gobel
a) Karena asam folat berfungsi untuk membentuk sel darah merah. Contohnya
pada untuk ibu hamil berperan penting dalam membantu tabung saraf bayi
berkembang pada otak dan sumsum tulang belakangnya. Hal ini akan
mencegah terjadinya cacat pada tabung saraf bayi tersebut. Kondisi
gangguan tabung saraf dapat menyebabkan bayi mengalami kelainan pada
saraf tulang belakang yang disebut spina bifida maupun gangguan
pertumbuhan otak yang disebut anenchephal. Selain itu, asam folat juga
dipercaya dapat mencegah terjadinya bibir sumbing dan kelainan jantung
pada bayi. Asam folat juga mungkin dapat membantu mencegah keguguran
yang terjadi pada awal kehamilan. Untuk itu kebanyakan asam folat terdapat
pada susu sebagai pemenuhan gizi dari ibu hamil dan bayi.

19
b) Karena matahari mengandung vitamin D yang berfungsi sebagai
pembentukan tulang yang sangat bermanfaat untuk bayi yang baru lahir
karena tulang dari bayi baru lahir lunak atau belum terbentuk sempurna.
Dijawab Oleh : Yulan Suleman
c) peneliti menemukan beberapa vitamin yang dari unsur yang mirip. Misalnya
pada 1920 saat ditemukan beberapa vitamin B yang mirip, maka ada
perubahan nama menjadi B1 (Thiamin), B2 (Riboflavin). Akhirnya vitamin
B yang tersisa disatukan dengan sebutan B kompleks. Alasannya penyatuan
klasifikasi itu yakni kesamaan longgar dalam sifat, distribusi mereka dalam
sumber daya alam, juga adanya fungsi fisiologis mereka yang tumpang
tindih.
7. HAIS PAUWENI (Angkatan Special) : Bagaimana dengan pasien yang
mengalami pemutusan lambung/pengecilan lambung untuk tetap mendapatkan
asupan vitamin sedangkan asupan makanan mulai berkurang, bagaimana cara
agar pasien tersebut tetap mendapatkan asupan vitamin selain dari makanan?
Dijawab Oleh : Putriani Isa
Berdasarkan contoh kasus yang terjadi pada sebuah Rumah Sakit Hasan
Sadikin (RSHS) Bandung, Jabar, Senin (18/2/2019). Dengan kasus pasien yang
mengalami obesitas sehingga harus dilakukan operasi pengecilan lambung,
sehingga asupan makanan berkurang dan kadar vitamin yang di terima juga
semakin berkurang. Menurut pendapat seorang dokter bedah mengatakan bahwa
"Jadi karena asupan makanan dikurangi otomatis asupan vitamin juga berkurang.
Padahal vitamin diperlukan oleh tubuh. Jadi untuk menambah asupan vitamin
(dari makanan) yang berkurang, diharuskan mengkonsumsi suplemen vitamin.
Maka dari itu pasien yang mengalami pengecilan lambung dianjurkan untuk
mengkonsumsi suplemen vitamin untuk memenuhi kadar vitamin yang
dibutuhkan oleh tubuh.
8. RISKY MANO (Angkatan Special) :
a) Mengapa asupan vitamin pada laki-laki dan perempuan berbeda ?
b) Mengapa vitamin yang larut lemak disimpan dalam tubuh sedangkan vitamin
larut air tidak ?

20
c) Bagaimana dampak yang ditimbulkan dalam mengonsumsi vitamin jangka
panjang?
Dijawab Oleh : Nur Afni saleh
a) Untuk kebutuhan nutrisi ataupun vitamin terdapat perbedaan kebutuhan bagi
perempuan dan laki-laki. menurut ahli gizi Schroff Payal wanita lebih rentan
terhadap osteoporosis daripada pria, oleh karena itu wanita yang bekerja
harus menonsumsi 1.500 g kalsium setiap hari dan berolahraga teratur. contoh
lain seperti kebutuhan vitamin c WHO menganjurkan untuk konsumsi
vitamin C adalah sekitar 90 mg/hari untuk laki-laki dan 75 mg/hari untuk
perempuan. Adapun yang menyebabkan perbedaan dari jumlah asupan
vitamin tersebut dikarenakan kandungan air pada tubuh laki-laki lebih
banyak dari pada perempuan. Secara umum, dapat diketahui bahwa
komposisi air pada laki-laki yang berusia 17 – 39 tahun, komposisi airnya
tubuhnya berkisar 60 %, sedangkan pada wanita yang berusia sama,
komposisi air tubuhnya berkisar 55 % dari berat badan. Sedangkan pada laki-
laki yang berusia 40 – 59 tahun, komposisi air tubuh sekitar 55 %, dan pada
wanita yang berusia sama, komposisi air tubuhnya berkisar 47 %. Pada laki-
laki yang berusia diatas 60 tahun, komposisi air sekitar 50 %, dan wanita
sekitar 45 % dari berat badan. Lebih sedikitnya kandungan air pada wanita
disebabkan tingginya kandungan lemak tubuh.
Dengan berbedanya komposisi air tubuh tersebut, tentu mempengaruhi sifat
kelarutan vitamin C dalam tubuh. Sifat kelarutan dari vitamin C adalah larut
dalam air. Semakin banyaknya air, tingkat kelarutan vitamin C dalam tubuh
pun semakin tinggi. Jika rekomendasi asupan vitamin C sama antara laki-laki
dan perempuan, sedangkan jumlah komposisi air dalam tubuh berbeda, ini
dapat menyebabkan tubuh laki-laki mengalami defisiensi vitamin C. Oleh
karena itu, kadar vitamin C laki-laki lebih besar jika dibandingkan dengan
wanita.
b) Vitamin yang larut dalam air tidak disimpan dalm tubuh dan mudah
diekskresikan karena vitamin yang larut dalam air, seperti contoh vitamin C
akan mudah diabsorbsi dalam saluran gastrointestinal dan didistribusi

21
diseluruh cairan tubuh. sehingga vitamin C akan dikeluarkan dalam ginjal,
sedangkan untuk vitamin larut lemak akan disimpan dalam tubuh karena
metabolismenya yang lambat sehingga dapat tersimpan di otot dan jaringan
tubuh lainnya. oleh karena itu proses ekskresi dalm urun berjalan lambat.
Dijawab Oleh : Fujiana Karim
c) jika kelebihan mengkonsumsi vitamin dapat menyebabkan
1. Kelebihan vitamin D
Vitamin diperlukan tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang.
Namun, terlalu banyak mengonsumsi vitamin D dapat menyebabkan Anda
mengalami masalah jantung yang serius. Orang dewasa yang secara teratur
mengonsumsi vitamin D lebih dari 4000 IU (batas aman konsumsi vitamin
D), yang didapatkan baik dari makanan maupun suplemen, dapat
mengakibatkan masalah pada jantungnya.
2. Kelebihan vitamin D
Vitamin diperlukan tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang.
Namun, terlalu banyak mengonsumsi vitamin D dapat menyebabkan Anda
mengalami masalah jantung yang serius. Orang dewasa yang secara teratur
mengonsumsi vitamin D lebih dari 4000 IU (batas aman konsumsi vitamin
D), yang didapatkan baik dari makanan maupun suplemen, dapat
mengakibatkan masalah pada jantungnya.
3. Kelebihan vitamin C
Makanan yang mengandung vitamin C biasanya kaya akan antioksidan
yang dapat melindungi sel-sel tubuh Anda dari bahaya radikal bebas. Namun,
terlalu banyak konsumsi vitamin C juga berbahaya bagi Anda, walaupun
vitamin C termasuk dalam jenis vitamin larut air. Batas aman konsumsi
vitamin C adalah 2000 mg. Jika Anda mengonsumsinya lebih dari jumlah ini,
maka Anda bisa mengalami muntah, heartburn, sakit kepala, insomnia, dan
batu ginjal. Sebaiknya, konsumsi vitamin C tidak lebih dari 1000 mg, dari
makanan maupun suplemen. Konsumsi lebih dari 1000 mg sudah dapat
menyebabkan diare.
4. Kelebihan vitamin A

22
Vitamin A sangat berperan dalam penglihatan Anda, dan juga untuk
kesehatan kulit, gigi, dan tulang. Tetapi, terlalu tinggi konsumsi vitamin A
juga dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti mual, muntah, diare,
kehilangan nafsu makan, kelelahan, sakit kepala, pusing, penglihatan kabur,
koordinasi otot yang buruk, nyeri tulang, gatal, rambut rontok, menstruasi
tidak teratur, osteoporosis, dan kerusakan hati.
9. ZUL MARHABA (2017) : Apabila nyeri pada tulang, terapi mana yang baik
antara vitamin, obat analgesik, dan terapi non farmakologi (berjemur dibawah
sinar matahari) ?
Dijawab Oleh : Ngakan Putu
sakit atau nyeri dibagian tulang akan langsung diberikan obat analgesik
karena yang menjadi target utamanya adalah mediator nyyeri dalam
menghentikan rasa nyeri pada baian tersebut. untuk pemberian vitamin dapat
dilakukan dalam pencegahan, karena memiliki efek yang ambat. sementara
untuk non farmakologi seperti sinar matahari itu tidak dapat dijadikan sebagai
pengobatan karena tidak efektif memberikan efek.
10. OLIN ADNAN (2017) : Kenapa vitamin D kontraindikasi dengan
hiperkalsemia ?
Dijawab Oleh : Fegita Hasania
Vitamin D dapat membantu tubuh menyerap dan memanfaatkan kalsium.
Mengonsumsi kalsium cukup baik dari makanan sehari-hari ataupun dari
tambahan kalsium, pada umumnya aman kecuali pada pasien hiperkalsemia.
Berdasarkan literatur hiperkalsemia dapat disebabkan oleh gangguan
penyerapan kalsium diusus akibat gangguan pembentukan metabolit aktif
vitamin D diginjal yaitu 1,25-dihidroksikalsiferol. sehingga dikatakan vitamin
D kontraindikasi dengan hiperkalsemia.
11. DEFY (Angkatan Special) :
a) Bagaimana terapi vitamin A untuk orang yang sering minum alkohol ?
b) Penggunaan suplemen makanan pada anak apakah sudah memenuhi
kebutuhan ?
c) Apakah ada perhatian khusus dalam pemberian vitamin pada anak-anak?

23
Dijawab Oleh : Ngakan putu
a) alkohol merupakan suatu zat atau bahan yang dapat menguraikan vitamin
sehingga dikontraindikasikan pada vitamin terutama vitamin C, maka untuk
penangananya jangan menggunakan/ mengkonsumsi vitamin C bersamaan
dengan alkohol
Dijawab Oleh : Nur Afni Saleh
b) Fungsi suplemen, baik vitamin maupun mineral hanyalah untuk melengkapi
(kalau ada) kekurangan vitamin dan mineral dalam tubuh. Jadi suplemen
vitamin sama sekali tidak dapat digunakan untuk menggantikan vitamin
alami (yang diperoleh dari makanan). Satu jenis makanan memiliki
kombinasi berbagai jenis vitamin dan zat-zat lain (seperti nutrisi utama,
mineral, sampai antioksidan) yang diperlukan oleh tubuh. Misalnya, jeruk
tidak hanya kaya akan vitamin C, tapi juga ada asam folat, kalsium, dan
serat; lalu telur selain tinggi protein juga mengandung vitamin D, E, bahkan
A dan B (Pujiarto 2005).
Pujiarto (2005) menambahkan seorang anak diduga membutuhkan
suplemen apabila: 1) Anak mengidap gangguan pencernaan ; 2) Anak
mengalami gangguan penyerapan zat gizi tertentu; 3) Kebutuhan zat gizi
anak sedang meningkat; 4) Anak kehilangan zat gizi yang berlebihan; 5)
Anak kurang porsi makannya atau terbatas pilihan menu hariannya; 6) Anak
sering diare sejak bayi sehingga terjadi kerusakan pada sel-sel usus dan
akhirnya terjadi gangguan penyerapan zat gizi; 7) Anak sejak lahir
mengalami gangguan enzim pencernaan atau gangguan metabolisme
bawaan (inborn error metabolism) sehingga penyerapan zat gizi dari
makanannya tidak sempurna; 8) Bila porsi asupan zat gizi anak tidak sesuai
dengan laju pertumbuhan atau umurnya; 9) Bila anak menderita sakit yang
berat, sakit menahun, atau mengidap penyakit ginjal, hati, dan perut
sehingga metabolisme vitaminnya tidak sempurna; 10) Anak yang kurang
asupan lemak dalam menu hariannya dan berisiko kekurangan vitamin yang
larut dalam lemak (seperti vitamin A, D, E, dan K); 11) Anak dengan
penyakit infeksi; 12) Anak yang sedang mengidap penyakit campak, diare,

24
dan TBC atau paru-paru yang memerlukan suplemen untuk membantu
proses kesembuhannya.
Dijawab Oleh : Putriani Isa
c) Untuk bayi tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi obat-obatan dalam kadar
yang terlalu banyak atau terlalu sering, oleh karena itu untuk memenuhi
asupan vitamin bagi anak-anak maka perlu diberikan dalam makanan-
makanan yang mengandung berbagai macam vitamin misalnya seperti
vitamin A, Vitamin ini dapat ditemukan pada wortel, hati ayam, atau sayur
dan buah berwarna jingga (belewah).Vitamin B bisa memberikan ayam,
ikan, daging, sayuran berwarna hijau, juga susu yang kaya akan vitamin B.
Vitamin C Buah seperti jeruk, tomat, stoberi, pepaya, juga sayur brokoli bisa
menjadi pilihan makanan untuknya.Vitamin D Selain dari sinar matahari
pagi yang baik dan membantu pembentukan vitamin D dalam tubuh, vitamin
ini juga bisa ditemukan pada susu, ikan tuna, dan telur. Intinya untuk
memenuhi kebutuhan vitamin dari anak-anak bisa diberikan dalam makanan
dengan berbagai jenis makanan.
12. NURSALAM (2017) : vitamin larut air tidak apa di konsumsi berlebihan
sedangkan, vitamin larut lemak tidak dapat dikonsumsi berlebihan karena
dapat menimbulkan toksik . apa penyebabnya ?
Dijawab Oleh : Muzdalida mohamad
Vitamin larut air akan lebih cepat diserap dibandingkan vitamin larut
lemak, karena pada dasarnya tubuh lebih cepat melakukan proses penyaluran
nutrisi lewat cairan sehingga secara otomatis vitamin larut air lebih mudah
diserap. Sedangkan vitamin larut lemak hanya bisa diserap oleh gelembung
lemak yang disebut kilomikron, sehingga jika vitamin larut lemak ini
dikonsumsi berlebihan akan menumpuk dalam tubuh dan menyebabkan
hipervitaminosis. hipervitaminosis yaitu kondisi penumpukan vitamin yang
berlebihan dalam tubuh sehingga dapat menyebabkan keracunan atau toksik .
13. TYA ABAS (2017) : Mengapa Vitamin C di kontraindikasikan dengan
Perokok?
Dijawab Oleh : Fegita Hasania

25
Hal ini disebabkan perubahan biokimia yang bersifat kompleks dan
akhirnya dapat mengakibatkan kerusakan sel hepar. Kerusakan sel hepar yang
mekanismenya didasari oleh kerusakan membran sel adalah nekrosis. Pada
pemaparan asap rokok kapasistas proteksi antioksidan juga tertekan sehingga
senyawa aldehid dalam asap rokok dapat menakan SOD (suatu antioksidan
intrasel) yang berfungsi sebagai antioksidan enzimatik.

26

Anda mungkin juga menyukai