Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

METODOLOGI PENELITIAN
“ PENELITIAN KOMPARATIF DAN KORELASIONAL”
Dosen Pengampu:
Nila Hayati, M. Pd.

Disusun:
Oleh: kelompok 2

 Azizatul Maulida (16210002)


 Haeratul Wildani
 Karubi Hartono
 Siti Rauhun (16210021)
 Wawan Hamdani (16210023)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS HAMZANWADI
T. A 2018/2019
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahim
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan anugerahnya kepada
kami semua sehingga makalah ini bisa terselesaikan dengan tepat waktu.
Selanjutnya kami uapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah metodologi
penelitian Nila Hayati M. Pd. Yang telah membimbing kami untuk menyelesaikan makalah ini, sehingga
kami juga mendapatkan ilmu yang bermanfaat.
Saran yang konstruktif dan kritik yang inovatif sangat kami nantikan bagi penyempurnaan
pembuatan buku pedoman di masa yang akan datnag.
Hanya kepada Allah SWT kami memohon bimbingan, ampunan dan perlindungan.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Penelitian Komparasi
1. Pengertian Penelitian Komparasi
2. Macam-macam penelitiann komfarasi
3. Ciri-ciri penelitian komparasi
4. Langkah-langkah penelitian komparasi
B. Penelitian Korelasional
1. Pengertian Penelitian Korelasional
2. Tujuan Penelitian Korelasional
3. Ciri-ciri penelitian Korelasional
4. Macam-macam penelitian korelasional
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan pada suatu masalah yang
memerlukan solusi yang tepat. Dalam kehidupan selalu ada masalah, baik masalah pribadi,
keluarga, masyarakat dan negara. Dari semua masalah tersebut, tidak semua masalah yang
memerlukan solusi dalam bentuk kegiatan penenlitian. Perbedaanya adalah pada kegiatan
penyelesaian masalah. Selain masalah, komponen penting yang harus ada dalam penelitian adalah
tujuan penenlitian sehingga dapat ditentukan metode yang tepat untuk penyelesaian masalah.
Kegiatan penyelesaian masalah yang disebut penelitian dapat dilakukan secara sistematis dengan
mengikuti metodologi, dikontrol, dan didasarkan teori dengan mengikuti metodologi, dikontrol,
dan didasarkan teori yang ada.
Secara umum, penelitian dapat dibedakan dari beberapa aspek, diantarnaya aspek tujuan,
aspek metode dan aspek kajan. Menurut Gay aspek tujuan terdiri dari penelitian dasar dan lanjut.
Aspoek metode terdiri atas penelitian deskriptif, penelitian sejarah, penelitian survei, penelitian
ex-postfakto, penelitian eksperimen, penelitian kuai eksperimen. Sedangkan aspek kajian sesuai
bidang garapan dapat dibagi menjadi dua yaitu penelitian kependidikan dan penelitian
nonkependidikan.
Masalah penelitian dapat dibagi dalam berbagai bidang diantaranya bidang pendidikan,
kesehatan, sosial, ekonomi, dan lain-lain. Salah satu bidang penelitian yang memerlukan
penelitian khusus adalah bidang penelitan pendidikan. Secara umum metode penyelesaian
masalah pada penelitian pendidikan ada dua, yaitu metode kualitatif dan kuantitatif. Metode
kualitatif yang pengumpulan datanya berinteraksi langsung dengan objek penelitianya dan
hasilnya tidak diperoleh melalui prosedur statistik. Sedangkan metode kuantitatif, pengumpulan
datanya melalui instrument penelitian berupa populasi dan sampel serta hasilnya diperoleh
melalui prosedur statistic. Salah satu penelitian yang penting dan bermanfaat dalam dunia
pendidikan adalah penelitian komfaatif dan penelitian korelasional.
Fenomena yang terjadi dalam dunia pendidikan terdapat hubungan antar unsur-unsurnya.
Seperti hubungan antara guru dengan siswa, guru dengan materi/kurikulum, materi dengan
evaluasi, dan lain-lain. Hubungan-hubungan tersebut dapat diketahui tingkat korelasinya secara
ilmiah secara statistik melalui metode penelitian dan korelasional.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan penelitian komparatif dan korelasional?
2. Apakah macam-macam penelitian komparatif dan korelasional?
3. Apakah ciri-ciri penelitian komparatif dan korelasional?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu penelitian komparatif dan korelasional
2. Untuk mengetahui macam-macam penelitian komparatif dan korelasional
3. Untuk mengetahui ciri-ciri penelitian komparatif dan korelasional
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penelitian Komparasi
1. Pengertian Penelitian Komparasi
Penelitian komparasi adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui
dan atau menguji perbedaan dua kelompok atau lebih. Penelitian komparasi juga
adalah penelitian yang dilakukan untuk membandingkan suatu variabel (objek
penelitian), antara subjek yang berbeda atau waktu yang berbeda dan menemukan
hubungan sebab akibatnya.
Metode komparasi adalah suatu metode yang digunakan untuk membandingkan
data-data yang ditarik dalam konklusi baru. Komparasi sendiri dari Bahasa inggris,
yaitu compare, yang artinya membandingkan untuk menenmukan persamaan ddari
kedua konsep atau lebih.
Komparasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
perbandingan. Menurut winarno surakhmad dalam bukunya pengantar pengetahuan
ilmiah (1986: 84), komparasi adalah penyelidikan deksriptif yang berusaha mencari
pemecahan melalui analisis tentang hubungan sebab akibat, yakni memilih faktor-
faktor tertentu yang berhubungan dengan situasi atau fenomena yang diselidiki dan
membandingkan satu factor dengan factor lain.
Menurut Nazir (2008: 58) penelitian komparasi adalah sejenis penelitian
deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab akibat, dengan
menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya atau munculnya suatu fenomena
tertentu.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Studi komparasi adalah suatu bentuk
penelitian yang membandingkan antara variabel-variabel yang saling berhubungan
dengan mengemukakan perbedaan-perbedaan ataupun persamaan-persamaan dalam
sebuah kebijakan dan lain-lain.
2. Macam-macam penelitian komparasi
a. Penelitian Non Hipotesis
Dalam penelitian Non Hipotesis penelitian mengadakan komparasi fenomena
dengan standarnya. Oleh karena itu, sebelum memulai penelitian kancah
harus ditetapkan dahulu standarnya. Tentu saja penentuan standar ini harus
dilakukan berdasarkan landasan yang kuat misalnya hokum, peraturan, hasil
lokakarya, dan sebagainya. Selanjutnya standar ini dijadikan sejauh mana
fenomena menapai standar.
b. Penelitian Berhipotesis
Ditinjau dari analisis data, perbedaan antara penelitian non hipotesis dengan
penelitian berhipotesis terletak pada belum dan telah dirumuskannya
kesimpulan sementara oleh peneliti.
Dalam penelitian non-hipotesis, peneliti belum mempunyai ancer-ancer
jawaban. Peneliti memulai dengan dengan melakukan penelitianya, akhirnya
sampai pada suatu kesimpulan yang didasarkan atas data yang diperoleh
setelah melalui proses analisis. Sebenarnya langkah bagi penelitian hipotesis
pun sama seperrti langkah penelitian non-hipotesis, sampai dengan analisis
datanya. Setelah diperoleh angka akhir dari analisis, barulah peneliti
menengok kembali kepada hipotesis yang telah dirumuskanya.
3. Ciri-ciri penelitian Komparasi
Penelitian komparatif bersifat data dikumpulkan setelah semua kejadian yang
dipersoalkan berlangsung (lewat). Peneliti mengambil satu atau lebih akibat
(sebagai dependent variables) dan menguji data itu dengan menelusuri kembali
ke masa lampau untuk mencari sebab-sebab, saling hubungan dan maknanya.
4. Langkah-langkah penelitian komparatif
Langkah-langkah pokok penelitian kompartif yaitu:
a. Definisikan masalah.
b. Lakukan penelaahan kepustakaan.
c. Rumuskan hipotesis-hipotesis.
d. Rumuskan asumsi-asumsi yang mendasari hipotesis-hipootesis itu serta
prosedur-prosedur yang akan digunakan.
e. Rancang cara pendekatanya:
1) Pilihlah subjek-subjek yang akan digunakan serta sumber-sumber
yang relevan.
2) Pilihlah atau susunlah tekhnik yang akan digunakan untuk
mengumpulkan data.
3) Tentukan kategori-kategori untuk mengklasifikasikan data yang
jelas, sesuai dengan tujuan studi, dan dapat menunjukkan kesamaan
atau saling berhubungan.
f. Validasikan tekhnik untuk mengumpulkan data itu, dan interpretasikan
hasilnnya dalam cara yang jelas dan cermat.
g. Kumpulkan dan analisis data.
h. Susun laporanya.

B. Penelitian Korelasi
1. Pengertian Penelitian Korelasional
Penelitian korelasi atau korelasional adalah suatu penelitian untuk
mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa
ada upaya untuk mempengaruhi varibel tersebut sehingga tidak terdapat
manipulasi variabel (Faenkel dan Wallen, 2008: 328). Adanya hubungan dan
tingkat variabel ini penting karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang
ada, peneliti akan dapat mengembangkanya sesuai dengan tujuan penelitian.
Jenis penelitian ini biasanya melibatkan ukuran statistik/tingkat hubungan yang
disebut dengan korelasi. Penelitian korelasional menggunakan instrument untuk
menentukan apakah, dan untuk tingkat apa, terdapat hubungan antara dua
variabel atau lebih yang dapat dikuantitatifkan.
2. Tujuan Penelitian Korelasional
Tujuan penelitian korelasional adalah:
a. Untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada satu atau lebih factor lain
berdasarkan pada koefesien korelasi.
b. Untuk menentukan hubungan antara variabel, atau untuk menggunakan
hubungan tersebut untuk membuat prediksi.
3. Ciri-ciri penelitian korelasional
a. Penelitian macam ini cocok dilakukan apabila variabel-variabel yang diteliti
rumit atau tak dapat diteliti dengan metode eksperimental atau tak dapat
dimanipulasi.
b. Studi maam ini memungkinkan pengukuran beberapa variabel dan saling
hubunganya secara serentak dalam keadaan realistiknya.
c. Output dari penelitian ini adalah taraf atau tinggi rendahnya saling
berhubungan dan bukan atau tidak adanya saling hubungan tersebut.
d. Dapat digunakan untuk meramalkan variabel tertentu berdasarkan variabel
bebas.
4. Macam-macam penelitian korelasional
a. Penelitian Hubungan
Penelitian hubungan, relasional, atau korelasi sederhana (seringkali
hanya disebut korelasi saja) digunakan untuk menyelidiki hubungan antara
hasil pengukuran terhadap dua variabel yang berbeda dalam waktu yang
bersamaan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat atau derajat
hubungan antara sepasang variabel (bivariate). Lebih lanjut, penelitian jenis
ini seringkali menjadi bagian dari penelitian lain, yang dilakukan sebagai
awal untuk proses penelitian lain yang kompleks. Misalnya, dalam penelitian
korelasi multivariant yang meneliti hubungan beberapa variabel secara
simultan pada umumnnya selalu diawali dengan penelitian hubungan
sederhana untuk melihat bagaiman masing-masing variabel tesebut
berhubungan satu sama lain secara berpasangan.
Dalam penelitian korelasi sederhana ini hubungan antara variabel tersebut
ditunjukkan oleh nilai koefesien korelasi. Nilai koefesien korelasi merupakan
suatu alat statistic yang digunakan untuk membantu peneliti dalam
memahami tingkat hubngan tersebut. Nilai koefesien bervariasi dari -1,00
sampai dengan +1,00 diperoleh menggunakan tekhnik statistic tertentu sesuai
dengan karakter dari data masing-masing variabel.
Pada dasarnya, desain penelitian hubungsn ini cukup sederhana yaitu hanya
dengan mengumpulkan skor dua variabel dari kelompok subjek yang sama
dan kemudian menghitung koefesien korelasinya. Oleh karena itu, dalam
melakukan penelitian ini, pertama-tama peneliti menentukan sepasang
variabel yang akan diselidiki tingkat hubunganya. Pemilihan kedua variabel
tersebut harus didasarkan pada teori, asumsi, hasil penelitian yang
mendahului, atau pengalaman bahwa keduanya sangat mungkin
berhubungan.
b. Penelitian Prediktif
Dalam pelaksanaan di bidang pendidikan, banyak situasi yang
menghendaki dilakukanya prediksi atau peramalan. Pada awal tahun ajaran
baru, misalnya, setiap sekolah karena keterbatasan fasilitas, seringkali harus
menyeleksi para pendaftar yang akan diterima menjadi calon siswa baru.
Penelitian korelasional jenis ini memfokuskan pada pengukuran terhadap
satu variabel atau lebih yang dapat dipakai untuk memprediksi atau meramal
kejadian di masa yang akan datang atau variabel lain. Penelitian ini
sebagaimana penelitian relasional, melibatkan perhitungan korelasi antara
suatu pola tingkah laku yang kompleks, yakni variabel yang menjadi asaran
prediksi atau yang diramalkan kejadianya (disebut kriteria) dan variabel lain
yang diperkirakan berhubungan dengan kriteria, yakni variabel yang dipakai
untuk memprediksi (disebut prediktor).
c. Korelasi Multivariant
Tekhnik untuk mengukur dan menyelidiki tingkat hubungan antara
kombinasi dari tiga variabel atau lebih disebut tekhnik korelasi multivariant.
5. Langkah-langkah penelitian korelasional
Pada dasarnya penelitian korrlasional melibatkan perhitngan korelasi antara
variabel yang komplek (variabel kriteria) dengan variabel lain yang dianggap
mempunyai hubungan (variabel predictor). Langkah-langkah penelitian
korelasional menurut Mc Milan dan Schumaker (2003) yaitu:
a. Penentuan masalah
Menyatakan masalah dalam penelitian merupakan kesenjangan antara
yang diharapkan dengan kenyataan yang ada atau sesuatu yang dijadikan
target yang telah ditetapkan oleh peneliti, tetapi target tersebut tidak terapai.
Disetiap penelitian langkah awal yang harus dilakukan peneliti adalah
menentukan masalah penelitian yang akan menjadi focus studinya. Ciri-ciri
permasalahan ang dapat diteliti mempunyai kontribusi atau kebermanfaatan
bagi banyak pihak, dapat didukung oleh data yang empiris serta sesuai
kemampuan dan keinginan peneliti.
b. Peninjauan masalah atau studi kepustakaan
Setelah penentuan masalah, kegiatan penelitian yang penting adalah sudi
kepustakaan yang menjadi dasar pijakan untuk memperoleh landasan teori,
kerangka berpikir dan penentuan pendugaan sementara sehingga peneliti
dapat mengerti, mengalokasikan, dan menggunakan variasi pustaka dalam
bidangnya . macam-macam sumber untuk memperoleh teori yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti adalah dari jurnal, laporan hasil penelitian,
majalah ilmiah, surat kabar, buku yang relevan, hasil-hasil seminar, artikel
ilmiah dan narasumber.
c. Rancangan penelitian atau metodologi penelitian
Pada tahap ini peneliti menentukan subjek penelitian yang akan dipilih
dan menentukan cara pengolahan datanya.
d. Pengumpulan data
Berbagai jenis instrument dapat digunakan untuk mengukur dan
mengumpulkan data masing-masing variabel, seperti angket, tes,
pedoman interview dan pedoman observasi tentunya disesuaikan dengan
kebutuhan. Data yang dikumpulkkan dengan instrument-instrumen
tersebut harus dalam bentuk angka.
e. Analisis data
Pada dasarnya, analisis dalam penelitian korelasional dilakukan dengan
cara mengkorelasikasan hasil pengukuran suatu variabel dengan hasil
pengukuran variabel lain. Dalam penenlitian korelasional, tekhnik
korelasi bivariat, sesuai dengan jenis datanya, digunakan untuk
menghitung tingkat hubungan antara variabel yyang satu dengan variabel
lainya. Sedang dalam penelitian prediktif, tekhnik yang digunakan adalah
analisis regresi untuk mengetahui tingkat kemampuan prediktif variabel
predictor terhadap variabel kriteria. Namun demikian, dapt pula
digunakan analisis korelasi biasa bila hanya melibatkan dua variabel.
Bila melibatkan lebih dari dua variabel, misalnya untuk menentukan
apakah variabel predictor atau lebih dapat digunakan untuk memprediksi
variabel kriteria lebih baik dari bila digunakan secara sendiri-sendiri,
tekhnik analisis regresi ganda, multiple regression atau analisis kanonik
dapat digunakan. Hasil anlisis tersebut biasanya dilaporkan dalam bentuk
nilai koefesien korelasi atau koefesien regresi serta tingkat
signifikasinya, di samping proporsi variansi yang disumbangkan oleh
variabel bebas terhadap variabel terikat.
Interpretasi data pada penelitian korelasional adalah bila dua
variabel hubungkan maka akan menghasilkan koefesien korelasi dengan
simbol (r). hubungan variabel tersebut dinyatakan dengan nilai dari -1
sampai +1. Nilai (-) menunjukkan korelasi negatif yang variabelnya
saling bertolak belakang, dan nilai (+) menunjukkan korelasi positif yang
variabelnya saling mendekati ke arah yang sama.
f. Kesimpulan
Berisi tentang hasil analisis deskripsi.
C. Contoh judul-judul penelitian komparasi dan korelasi
1. Komparasi model pembelajaran kreatif dan produktif dengan model quantum
teahing learning terhadap hasil belajar matematika pokok bahasan aritmatika
sosial pada siswa kelas VII SMP.
2. Komparasi hasil belajar matematika dengan strategi Teams Games Tournament
(TGT) dan Snowball Throwing (ST) ditinjau dari gaya belajar siswa kelas VII
SMP.
3. Hubungan antara penguasaan Bahasa Indonesia dan keterampilan hitung dengan
kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika siswa kelas IV SD
4. Hubungan antara kemandirian belajar motivasi berprestasi dan kemampuan
numerik dengan prestasi belajar matematika pokok bahasan statistika siswa kelas
XI SMA
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Studi komparasi adalah suatu bentuk penelitian yang membandingkan antara variabel-
variabel yang saling berhubungan dengan mengemukakan perbedaan-perbedaan ataupun
persamaan-persamaan dalam sebuah kebijakan dan lain-lain.
Macam-macam penelitian komparasi
a. Penelitian Non Hipotesis
Dalam penelitian Non Hipotesis penelitian mengadakan komparasi fenomena dengan
standarnya
b. Penelitian Berhipotesis
Ditinjau dari analisis data, perbedaan antara penelitian non hipotesis dengan penelitian
berhipotesis terletak pada belum dan telah dirumuskannya kesimpulan sementara oleh
peneliti.
Ciri-ciri penelitian Komparasi adalah Penelitian komparatif bersifat data dikumpulkan
setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung (lewat). Peneliti mengambil satu atau
lebih akibat (sebagai dependent variables) dan menguji data itu dengan menelusuri kembali ke
masa lampau untuk mencari sebab-sebab, saling hubungan dan maknanya.
Penelitian korelasi atau korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan
dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi varibel
tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel

Anda mungkin juga menyukai