Anda di halaman 1dari 6

BAB II suatu ekpedisi militer dari Afrika Utara menuju wilayah Barat Daya, Benua

PEMBAHASAN Eropa yaitu pada tahun 711 M. Setelah al-Jazair dan Maroko dapat
ditundukan Tariq bin Ziyad pemimpin pasukan islam menyebrangi selat yang
A. Situasi Politik, Sosial, Dan Keagamaan di Zaman Bani Umayyah memisahkan antara Maroko dengan benua Erofa, dan mendarat disuatu
Kekhalifahan Bani Umayyah didirikan oleh Muawiyah bin Abi tempat yang sekarang dikenal dengan Gibraltal. Tentara Spanyol dapat
Sufyan pada tahun 41 Hijriah dan berakhir pada tahun 132 H. Dengan dikalahkan dan dengan demikian ibu kota Spanyol Kordofa dengan cepat
demikian, Bani Umayyah berkuasa lebih kurang 91 tahun. Para ahli sejarah dapat dikuasai begitu juga dengan kota-kota lain seperti Seville, Elvira dan
umumnya mencatat, bahwa proses berdirinya kekhalifahan Bani Umayyah Toledo.
diperoleh melalui kekerasan, diplomasi, dan tipu daya, tidak melalui Di zaman Umar bin Abd Al-Aziz, perluasan wilayah dilanjutkan ke
pemilihan secara demokrasi berdasarkan suara terbanyak. Nama-nama Perancis melalui pegunungan Piranee, dibawah Komandan Abd al-Rahman
khalifah Bani Umayyah yang tergolong menonjol adalah Muawiyah bin Abi Ibn Abdullah al-Ghafiqi. Ia mulai dengan menyerang Boredeau, Politiers, dan
Sufyan (661-680), Abd al-Malik ibn Marwan(685-705 M), al-Walid ibn Abd terus ke Tours. Naamun dalam peperangan yang terjadi dikota Tours, al-
al-Malik (705-715 M), Umar ibn Abd al-Aziz(717-720 M), dan Hisyam ibn Ghafiqi terbunuh, dan tentaranya mundur kembali ke Spanyol.
Abd al-Maalik (724-743 M). Melalui berbagai keberhasilan ekspansi tersebut, maka wilayah
Masa kekhalifahan Bani Umayyah selain banyak diisi dengan kekuasaan Islam di zaman Bani Umayyah, di samping Jazirah Arabia dan
program-program besar, mendasar, dan strategis, juga banyak melahirkan sekitarnya, juga telah menjangkau Spanyol, Afganistan, Pakistan,
golongan dan aliran dalam islam, serta perkembangan ilmu agama, ilmu Turkemenia, Uzbek, dan Kirgis di Asia Tengah.3
umum, kebudayaan, dan peradaban.1 Diantara program besar, mendasar dan Dibidang sosial dan pembangunan, Bani Umayyah berhasil
strategis di zaman Bani Umyyah adalah perluasan wilayah Islam. mendirikan berbagai banguanan di berbagai bidang. Muawiyah mendirikan
Di zaman Muawiyah Tunisa dapat ditaklukan. Di sebelah Timur, dinas pos dan tempat-tempat tertentu dengan menyediakan kuda yang
Muawiyah dapat menguasai daerah Khurasan sampai ke sungai Axus dan lengkap dengan peralatannya di sepanjang jalan. Dia juga berusaha
Afghanistan hingga ke Kabul. Angkatan lautnya melakukan serangan- menertibkan angkatan bersenjata dan mencetak mata uang. Pada masanya,
serangan ke ibu kota Bizantium dan Konstantinopel. Ekspansi ke timur yang jabatan khusus seorang qadli adalah seorang spesialis dibidangnya. Abd. al-
dilakukan Muawiyah kemudian dilanjutkan oleh Khalifah Abd al-Malik. Dia Malik mengubah mata uang Bizantium dan Persia yang dipakai didaerah–
mengirim tentara menyeberangi sungai Oxus dan berhasil menundukan daerah yang dikuasai Islam. Untuk itu, dia mencetak mata uang tersendiri
Balkh, Bukhara, Khawarizm, Ferghana, dan Samarkand. Tentaranya bahkan pada tahun 659 M dengan memakai kata-kata dan tulisan Arab.
sampai ke India dan dapat menguasai Balukhistan, Sind, dan daerah Punyab Khalifah Abdul Malik juga berhasil melakukan pembenahan-
sampai ke Maltan. pembenahan administrasi pemerintahan dan memberlakukan bahasa Arab
Selanjutnya ekspensi secara besar-besaran dilanjutkan pada zaman sebagai bahasa resmi Administrasi pemerintahan Islam. Selanjutnya dizaman
al-Walid bin Abdul Malik. Sejarah mencatat bahwa masa pemerintahan al- al-Walid ibn Abd al-Malik (705-715) seorang yang berkemauan keras dan
Malik adalah masa ketentraman, kemakmuran, kertiban, dan kebahagiaan. 2 berkemampaun melaksanakan pembangunan panti-panti untuk orang cacat
Pada masa pemerintahan yang berlangsung lebih kurang 10 tahun itu tercatat
2 Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Amzah, 2015), h. 125-
126.
1 Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam ( Cet. I; Jakarta: Kencana,
2010), h. 127. 3 Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, h. 127-128.

3
2

yang para petugasnya digaji oleh negara. Selain itu, dinobatkan sebagai khalifah, dia menyatakan bahwa
al-Walid juga membangun jalan raya yang memperbaiki dan meningkatkan negeri yang berada
menghubungkan suatu daerah dengan daerah dalam wilayah Islam lebih baik daripada menambah
lainnya, pabrik, gedung pemerintahan, dan masjid perluasannya.5 Ini berarti bahwa prioritas utama
yang megah. adalah pembangunan dalam negeri. Meskipun masa
Dalam bidang keagamaan, pada masa Bani pemerintahannyas sangat singkat, Umar ibn Abd.
Umayyah ditandai dengan munculnya berbagai Al-Aziz dapat dikatakan berhasil menjalin
aliran keagamaan yang bercorak politik ideologis. hubungan baik dengan golongan Syi’ah. Dia juga
Mereka itu antara lain golongan Syi’ah, Khawarij memberikan kebebasan kepada penganut agama lain
dengan berbagai sektenya: Azariqah, Najdat untuk beribadah sesuai dengan keyakinan dan
Aziriyah, Ibadiyah, Ajaridah dan Shafariyah, kepercayaannya. Pajak diperingan dan kedudukan
golongan Mu’tazilah, Maturidiyah, Asy’ariyah, Mawali (umat Islam yang bukan keturunan Arab,
Qadariyah, dan Jabariyah.4 berasal dari Persia, dan Armenia), disejajarkan
Berbagai aliran dan golongan keagamaan dengan Muslim Arab.
ini terkadang melakukan gerakan dan B. Keadaan Pendidikan
pemberontakan terhadap pemerintahan yang sah. 1. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran
Dengan terbunuhnya Husein di Karbela, perlawanan Visi pendidikan di zaman bani Umayyah
orang-orang Syi’ah tidak pernah padam. Banyak secara eksplisit tidak dijumpai. Namun dari
pemberontakan yang dipelopori kaum Syi’ah. Yang berbagai petunjuk bisa diketahui bahwa visinya
terkenal diantaranya pemberontakan Mukhtar di adalah unggul dalam ilmu agama dan umum sejalan
Kufah pada tahun 685-687 M. Selain itu, terdapat dengan kebutuhan zaman dan masing-masing
pula gerakan Abdullah bin Zubair. Ia membina wilayah Islam.6
gerakan oposisinya di Mekkah setelah dia menolak Adapun misinya antara lain:7
sumpah setia terhadap Yazid. Akan tetapi, dia baru a. Menyelenggarakan pendidikan
menyatakan dirinya secara terbuka sebagai khalifah agama dan umum secara seimbang,
setelah Husein ibn Ali terbunuh. b. Melakukan penataan kelembagaan
Selain gerakan diatas, gerakan anarkis yang dan aspek-aspek pendidikan Islam,
c. Memberikan pelayanan pendidikan
dilancarkan kelompok Khawarij dan Syi’ah juga
pada seluruhg wilayah Islam secara adil dan
dapat diredakan. Keberhasilan memberantas
merata,
gerakan itulah yang membuat orientasi
d. Menjadikan pendidikan sebagai
pemerintahan dinasti ini dapat diarahkan kepada
penopang utama kemjuan wilayah Islam,
pengamanan daerah kekuasaan diwilayah timur e. Memberdayakan masyarakat agar
yang meliputi kota disekitar Asia Tengah dan dapat memecahkanb masalahnya sesuai
wilayah Afrika bagian utara, bahkan membuka jalan dengan kemampuanya sendiri.
untuk menaklukkan Spanyol.
Situasi politik, sosial, dan keagamaan mulai
membaik terjadi pada masa pemerintahan khalifah
5 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta:
Umar ibn Abd. Al-Aziz ( 717-720). Ketika Rajawali Perss, 2011), h. 43.

6 Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam, h. 131.


4 Soekarno dan Ahmad Supardi, Sejarah dan
Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Angkasa), h. 93- 7 Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam, h.
130. 131- 132.
3

Adapun tujuannya ialah menghasilkan dari pajak tanah, perorangan, dan


sumber daya manusia yang unggul secara seimbang nonmuslim, serta mencetak mata uang.
dalam ilmu agama dan umum serta mampu e. Membentuk organisasi ketentaraan
menerapkannya bagi kemajuan wilayah Islam.8 yang umumnya terdiri dari orang-orang
Sedangkan yang menjadi sasarannya adalah keturunan Arab.
seluruh umat atau warga yang terdapat di seluruh f. Membentuk organisasi kehakiman
g. Membentuk lembaga sosial dan
wilayah kekuasaan Islam, sebagai dasar bagi dirinya
budaya
dalam membangun masa depan yang lebih baik.
h. Membentuk bidang seni rupa
Visi, misi, tujuan, dan sasaran pendidikan
seperti seni ukur, seni pahat, dan kaligrafi.
tersebut di atas, secara eksplisit atau tertulis tentu i. Membentuk lembaga arsitektur,
belum ada. Namun dari segi kebijakannya secara sebagaimana terlihat pada arsitektur kubah
umum serta hasil-hasil yang dicapai oleh dinasti ini al-Sakhra di Baitul Maqdis, yaitu kubah
mengandung visi, misi, tujuan, dan sasaran tersebut batu yang didirikan pada masa khalifah
di atas. Abdul Malik ibn Marwan pada tahun 691
Sejarah mencatat, bahwa pada masa dinasti M.
Umayyah telah dilakukan hal-hal sebagai berikut: 9 Terjadinya berbagai kemajuan tersebut
a. Melakukan pemisahan antara dipastikan karena didukung oleh tersedianya sumber
kekuasaan agama dan kekuasaan politik, daya manusia yang memiliki wawasan ilmu
sehingga terjadi semacam dikotomi, namun pengetahuan, keterampilan, keahlian teknis, dan
bukan dalam hal ilmu agama dan ilmu pengalaman yang dihasilkan melalui proses
umum. pendidikan dalam arti luas. Sejarah mencatat, bahwa
b. Melakukan pembagian kekuasaan
disamping melakukan ekspansio teritorial,
kedalam bentuk provinsi, yaitu Syiria dan
pemerintahan dinasti Umayyah juga menaruh
Palestina, Kuffah, Irak, Basrah, Persia,
perhatian dalam bidang pendidikan. memberikan
Sijistan, Khurasan, Bahrain, Oman, Najd,
dorongan yang kuat terhadap kemajuan dunia
Yamah, Armenia, Hijaz, Karman dan India,
pendidikan dengan menyediakan sarana dan
Mesir, Afrika, Yaman, Arab Selatan, serta
prasarana. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar
Andalusia.
para ilmuan, para seniman, para ulama dapat
c. Membentuk organisasi dan
mengembangkan bidang keahliannya masing-
lembaga-lembaga pemerintahan dalam
masing serta mampu melakukan kaderisasi ilmu.
bentuk departemen, seperti dewan al-
2. Kurikulum
Kahawarij yang mengurusi pajak,
Pada masa bani Umayyah terdapat dua jenis
dewanrasail yang mengani pos,
pendidikan yang berbeda sistem dan kurikulumnya,
dewan musghilat yang menangani
yaitu pendidikan khusus dan pendidikan umum.
kepentingan umum, dan dewan al-
Pendidikan khusus adalah pendidikan yang
hatim yang menangani dokumen negara.
d. Membentuk organisasi keuangan dislenggarakan dan diperuntukkan bagi anak-anak
yang terpusat pada Baitul Mal yang diproleh khalifah dan anak-anak pembesarnya.
Kurikulumnya diarahkan untuk memperoleh
kecakapan memegang kendali pemerintahan, atau
8 Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam, h. 132.
hal-hal yang ada sangkut pautnya dengan keperluan
9 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, h. 48- dan kebutuhan pemerintahan.
49. Tempat pendidikannya di istana dan guru-
gurunya ditunjuk dan diangkat oleh khalifah dengan
4

mendapat jaminan hidup (gaji). Sedangkan Pendidikan di Istana bukan saja


pendidikan khusus adalah pendidikan yang mengajarkan ilmu pengetahuan umum, melainkan
diperuntukkan bagi rakyat biasa. Pendidikan ini juga mengajarkan tentang kecerdasan, jiwa, dan
merupakan kelanjutan dari pendidikan yang telah raga anak.
dilaksakan sejak zaman Nabi masih hidup, ia b. Badiah
merupakan sarana yang amat penting bagi Lembaga pendidikan Badiah ini muncul
kehidupan agama. Karena ia merupakan lanjutan seiring dengan kebijakan pemerintah bani Umayyah
dari pendidikan sebelumnya, maka kurikulum yang untuk melakukan program arabisasi yang digagas
digunakan pun sama dengan kurikulum sebelumnya. oleh khalifa Abdul Malik ibn Marwan. Secara
Yang bertanggungjawab atas kelancaran pendidikan harfiah Badiah artinya dusun badui di
ini adalah para Ulama, merekalah yang memikul Padang Sahara yang didalamnya terdapat bahasa
tugas mengajar dan membimbing rakya. Mereka Arab yang masih fasih dan murni sesuai dengan
bekerja atas dasar dorongan moral serta tanggung kaidah bahasa Arab.
jawab agama, bukan atas dasar penunjukkan dan c. Perpustakaan
pengangkatan oleh pemerintahan. Karena itu Perpustakaan tumbuh dan berkembang
mereka tidak memperoleh jaminan (gaji) dari seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan
pemerintah. ilmu pengetahuan serta kegiatan penelitian dan
Kurikulum pendidikan pada dinasti penu;isan karya ilmiah. Pada pendidikan dan
Umayyah meliputi:10 pengajaran yang berbasis penelitian, perpustakaan
a. Ilmu agama: al-Qur’an, Hadits, dan memgang peranan yang sangat penting. Ia menjadi
Fiqih. Sejarah mencatat, bahwa pada masa jantung sebuah lembaga pendidikan.
khalifah Umar ibn Abdul al-Aziz (99-10H) d. Al-Bimaristan
dilakukan proses pembukuan hadits, Al-Bimaristan adalah rumah sakit tempat
sehingga studi hadits mengalami berobat dan merawat orang serta sekaligus berfungsi
perkembangan yang pesat. sebagai tempat melakukan magang dan penelitian
b. Ilmu sejarah dan Geografi, yaitu bagi calon dokter. Di masa sekarang Al-
segala ilmu yang membahas tentang Baristan dikenal dengan istilah Teaching
perjalanan hidup, kisah dan riwayat. Hospital (rumah sakit pendidikan).
c. Ilmu pengetahuan bidang bahasa, e. Kuttab
yaitu segala ilmu yang mempelajari bahasa, Anak memerlukan pendidikan dan pelajaran
nahwu, sorof. yang lebih intensif agar memperoleh hasil yang
d. Filsafat, yaitu segala ilmu yang
diharapkan, tertib dan teratur. Cara demikian ini
pada umunya berasal dari baha asing,
tidak mungkin dilakukan dirumah. Karena itu
seperti ilmu mantik, kimia, astronimi, ilmu
diperlukan tempat dan ruang khusus di luar rumah.
hitung dan ilmu yang berhubungan dengan
Menempatkan anak-anak belajar di masjid,
ilmu kedokteran.
akan menimbulkan kegaduhan orang lain yang
sedang melaksanakan ibadahnya. Selain itu
3. Kelembagaan
kebersihan masjid pun tidak terjamin. Sifat daripada
a. Istana
anak-anak adalah aktif selalu bergerak tanpa
menghiraukan keadaan sekelilingnya. Jalan keluar
10 , Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam,, dari kesulitan ini adalah mendirikan ruangan khusus
hlm: 134-135 di luar rumah dan di luar ruangan masjid. Tempat
belajar anak-anak ini kemudian disebut kuttab.
5

Dalam perkembangan selanjutnya, kuttab mereka. Ditingkat menengah diberikan mata


ini mengalami perubahan-perubahan dan pelajaran al-Quran dan Tafsir, Hadits dan Fiqih.
perkembangan bentuk serta sistem organisasinya. Sedangkan pada tingkat perguruan tinggi diberikan
Akan tetapi bentuk kuttab yang pertama masih tetap pelajaran Tafsir, Hadits, Fikih, dan Syari’at Islam.
menjalankan fungsinya yang semula, dengan guru- g. Majelis sastra
gurunya terdiri dari orang-orang dzimmi yang Majelis Sastra adalah perkembangan dari
melulu mengajar menulis dan membaca. Kuttab ini masjid yang biasa dilakukan oleh para khulafaur
mulai muncul pada zaman al-Hajjaj ibn Yusuf Ats- rasyidin bersama para sahabat lainnya untuk
tsaqafi. bermusyawarah dan diskusi tentang masalah-
Dalam kuttab ini anak-anak mulai masalah yang memerlukan pemecahan secara
menghafal al-Qur’an secara teratur, karena ia tuntas. Dalam majelis ini para sahabat mempunyai
merupakan sumber kehidupan keagaman dan dasar kebebasan yang penuh dalam mengemukakan
pembinaan yang dibutuhkan oleh setiap muslim. kritikan-kritikan dan pendapat mereka.
Menurut Prof, Dr, A Salabi “Kuttab dari jenis ini Musyawarah dan diskusi mengandung
sebagai suatu rumah perguruan untuk umum, adalah unsur pendidikan yang meliputi pengunaan dan
hasil perkembangan dari pendidikan putera raja-raja pengendalian akal pikiran serta perasaan dan tata
dan pembesarnya. tertib berdasarkan ketentuan-ketentuan atau dalil-
f. Masjid dalil yang berlaku. Selain itu dalam majelis ini juga
Masjid sangat erat hubungannya dengan terjadi proses transformasi ilmu pengetahuan,
sejarah pendidikan Islam, ia merupaka n suatu permasalahan yang dikemukakan dan hasil
lembaga pendidikan Islam sejak awal dibangun oleh pemecahannya kepada peserta.
Nabi Muhammad Saw. dari masjid ini 4. Pendidik
dikumandangkan seruan iman, taqwa, akhlaq dan Pendidik adalah seorang yang tugasnya selain
ajaran-ajaran kemasyarakatan; baik yang mentransfer ilmu pengetahuan dan nilai-nilai
berhubungan dengan individu kenegaraan maupun kepada peserta didik, juga menumbuhkan,
yang berhubungan dengan sosial ekonomi dan sosial membina, dan mengembangkan bakat, minat, dan
budaya yang adil dan beradab serta diridhai Allah segenap potensi yang dimiliki peserta didik,
Swt. sehingga menjadi aktual dan terberdayakan secara
Peranan masjid sebagai pusat pendidikan optimal.
dan pengajaran senantiasa terbuka lebar bagi setiap 5. Sarana dan Prasarana
orang yang merasa dirinya mampu dan cakap untuk Sarana dapat diartikan sebagai sesuatu yang
memberikan atau mengajarkan ilmunya kepada secara langsung maupun tidak langsung dapat
orang yang hasus akan ilmu pengetahuan. Setelah digunakan dalam mendukung terlaksananya
pelajaran anak-anak di kuttab berakhir, mereka berbagai kegiatan. Dalam kegiatan pendidikan,
melanjutkan pendidikannya ke tingkat menengah sarana yang diperlukan antara lain gedung sekolah,
yang dilakukan di masjid. perpustakaan, tempat praktikum, sumber-sumber
Dalam masjid terdapat dua tingkatan bacaan, peralatan laboratorium, peralatan
sekolah; tingkat menengah dan tingkat perguruan praktikum, peralatan belajar mengajar seperti papan
tinggi. Pelajaran yang diberikan dalam tingkat tulis, meja, dan kursi untuk guru dan murid, alat-alat
menengah dilakukan secara perorangan. Sedang tulis, gambar, peta, LCD, dan operhead
pada tingkat perguruan tinggi dilakukan secara projektor(OHP). Adapun yang termasuk prasarana
halaqah, murid duduk bersama mengelilingi antara lain halaman mssjid, lapangan olahraga,
gurunya yang memberikan pelajaran kepada tempat parkir, tempat istirahat, kantin, tempat
6

pembayaran spp, tempat pelayanan kesehatan, diantara para tabi’in tersebut ada yang masih
tempat pertunjukan kesenian, tempat pameran dan memiliki keturunan dengan Nabi Muhammad Saw.11
toko buku.
6. Pembiayaan
Pembiayaan pendidkan diartikan sebagai
usaha menyediakan sumber dana, sistem
pengelolahan dan penggunaannya untuk berbagai
kegiatan, termasuk pendidikan. pembiayaan
diperlukan untuk mengadakan atau membeli segala
hal yang dibutuhkan untuk pendidikan, seperti
untuk membangun gedung sekolah, perpustakaan,
dan lain-lain.
7. Pengelolahan
Pengelolahan pendidikan dapat diartikan
sebagai kegiatan merencanakan,
mengorganisasikan, melaksanakan, mengawasi,
membina, dan menilai hal-hal yang berkaitan
dengan seluruh aspek pendidikan: kurikulum,
proses belajar mengajar, hasil pembelajaran, kinerja
para guru dan staf pelayanan administrasi
pendidikan, dan respon masyarakat merupakan
suatu yang dinamis dan mudah di[engaruhi oleh
berbagai faktor dan keadaan.
8. Lulusan
Para lulusan pendidikan dapat diartikan
mereka yang telah tamat mengikuti pendidikan pada
jenjang tertentu yang selanjutnya mendapat gelar
atau sebutan yang menunjukkan keahliannya, dan
memiliki otoritas atau kepercayaan untuk
mengajarkan ilmunya. Para lulusan pendidikan di
zaman bani Umayyah ini terdiri dari para tabi’in,
yaitu mereka yang hidup dan berguru kepada para
sahabat nabi, atau generasi kedua setelah sahabat.
Dengan demikian, hubunga mereka dengan
Rasulullah terletak pada hubungan mision, gagasan,
cita-cita, dan semangat, dan bukan pada hubungan
persahabatan atau perkawanan. Diantara para tabi’in
tersebut, walaupun tidak sempat berjumpa dan
berguru dengan Nabi Muhammad Saw, namun visi,
misi, tujuan perjuangannya tidak berbeda dengan
yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw, bahkan

11 Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam, h. 135-137.

Anda mungkin juga menyukai