Anda di halaman 1dari 3

PERBAIKAN TAMBAHAN

Reaksi Pemberian Obat Rektum Dan Anus

Pemberian obat rektum biasanya memberikan reaksi seperti beberapa


menit setelah obat diberikan biasanya klien merasa mau bab. Karena suppositoria
itu untuk melunakkan feces. Jadi biasanya setelah obat diberikan lebih kurang 10
menit obat memberikan reaksi klien mau bab. Setelah itu kita sebagai bidan harus
menyediakan pispot atau memberikan bantuan kekamar mandi. Kita juga harus
mengatakan kepada klien jika dia ingin bab harus bilang ke kita. Supaya nanti
tidak beserakan.

Reaksi Pemberian Obat Vagina

Pemberian obat melaui vagina baik melalui aplikator maupun


menggunakan suppositoria ini memberikan efek local biasanya. Jika suppositoria
maka biasanya hampir sama dengan obat pada rektum dan anus memberikan
reaksi mengobati efek, mengurangi rasa nyeri, infeksi tercgantung dengan
keluhan. Misalnya yang diberikan pada keputihan yang sebaiknya digunakan pada
malam hari. Minimal digunakan 7-10 hari maka dari itu akan mengurangi
keputihan tersebut. Gunakan menurut petunjuk yang ada. Dan nasihat petugas
kesehatan.
Pemberian Obat Vagina, Rektum Dan Anus

Pertanyaan :

1. Kharinda
Pertanyaan :
Pengguanaan obat rectal pada pasien ambeyen apakah boleh, apakah tidak
mengganggu ambeyennya ?
Jawab :
Bisa karena obat khusus ambeyen untuk ambeyen. Ketika ingin
menggunakan supositoria rectal juga bisa sesuai indikasi dan nasehat
petugas kesehatan. Sama sekali tidak mengganggu pengobataan.

2. Vely aprilia
Pertanyaan :
Jika diberikan obat rectal supositoria pasien tidak mau jujur jika dia ingin
bab, lalu dia bab disembarang tempat karena tidak tertahan. Apa yang kita
lakukan ?
Jawab :
Tidak mungkin terjadi seperti itu karena didalam pengguanaan
suppositoria biasanya ada waktunya jadi kita tahu kapan pasien akan bab
trus kita bisa menyediakan pispot atau membantu pasienuntuk kekamar
mandi.
Jika memang pasien tidak percaya maka kita harus meyakinkan pasien
tersebut. Agar memudahkan kita dalam melakukan tindakan.

3. Kharinda
Pertanyaan :
Apakah boleh menggunakan alat speculum untuk pemeriksaan vagina
pada pasien yang masih perawan ?
Jawab :
Tidak boleh, karena biasanya pengobatan ini untuk orang yang sudah
menikah dan sudah melakukan hubungan intim, tidak diperbolehkan untuk
orang yang belum menikah.

Anda mungkin juga menyukai