PENDAHULUAN
yang berpengaruh dalam perekonomian nasional. Oleh karena itu upaya untuk
diusahakan dengan tingkat kepastian yang lebih tinggi, seiring dengan tahapan
dan Eurasia, Pasifik dan Indo Australia serta sejumlah lempeng lebih kecil
kumpulan batuan dan berbagai jenis mineral pembentuknya dari busur kepulauan,
yang sangat menarik serta kaya akan jenis-jenis batuan dan mineral menjadikan
daerah ini sebagai tujuan utama dalam melakukan penelitian khususnya di bidang
beberapa tempat berbeda pada daerah yang sama dan kemudian mengidentifikasi
jenis-jenis mineral yang terdapat pada batuan tersebut. Begitu besarnya manfaat
yang diperoleh dalam mempelajari mineral pembentuk batuan maka dilakukanlah
penelitian ini.
I.2 TUJUAN
mineral pada beberapa tempat yang berada di daerah Kabupaten Gowa. Sehingga,
1.3 MANFAAT
dalamnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Mineral
A. Definisi Mineral
sistimatis. Mineral dapat berwujud sebagai batuan, tanah, atau pasir yang
diendapkan pada dasar sungai. Beberapa dari mineral tersebut dapat mempunyai
beberapa jenis, memiliki sifat, bentuk tertentu dalam keadaan padatnya, sebagai
demikian, kristal secara umum dapat di-definisikan sebagai bahan padat yang
homogen yang memiliki pola internal susunan tiga dimensi yang teratur.
mempelajari bagian yang padat dari Bumi ini, yang terdiri dari batuan. Tidak
kurang dari 2000 jenis mineral yang kita ketahui sekarang. Beberapa dari mineral
tersebut merupakan benda padat dengan ikatan unsur yang sederhana. Contohnya
adalah mineral intan yang hanya terdiri dari satu jenis unsur saja yaitu “Karbon”.
Garam dapur yang disebut mineral halit, terdiri dari senyawa dua unsur “Natrium”
dan “Chlorit” dengan simbol NaCl. Setiap mineral mempunyai susunan unsur-
magma ini disusun oleh Bowen. Teori Bowen ini tersusun dalam sebuah tabel
mineral-mineral tersebut.
Terdapat dua cara untuk dapat mengenal suatu mineral, yang pertama adalah
dengan cara mengenal sifat fisiknya. Yang termasuk dalam sifat fisik mineral
adalah bentuk kristalnya, berat jenis, bidang belah, warna, kekerasan, goresan,
dan kilap. Adapun cara yang kedua adalah melalui analisa kimiawi atau analisa
difraksi sinar X. Berikut ini adalah sifat-sifat fisik mineral yang dapat dipakai
kristalnya juga akan terganggu. Setiap mineral akan mempunyai sifat bentuk
kristalnya yang khas, yang merupakan perwujudan kenampakan luar, yang terjadi
berat jenis sekitar 2.7, meskipun berat jenis rata-rata unsur metal didalamnya
yang mempunyai arah tertentu. Arah tersebut ditentukan oleh susunan dalam dari
4. Warna (color)
Warna mineral memang bukan merupakan penciri utama untuk dapat
membedakan antara mineral yang satu dengan lainnya. Namun paling tidak ada
warna-warna yang khas yang dapat digunakan untuk mengenali adanya unsur
mengindikasikan terdapatnya unsur besi. Disisi lain mineral dengan warna terang,
5. Kekarasan (hardness)
(scratching). Kekerasan suatu mineral bersifat relatif, artinya apabila dua mineral
saling digoreskan satu dengan lainnya, maka mineral yang tergores adalah mineral
yang relatif lebih lunak dibandingkan dengan mineral lawannya. Skala kekerasan
mineral mulai dari yang terlunak (skala 1) hingga yang terkeras (skala 10)
Tabel II.1
Beberapa jenis mineral mempunyai goresan pada bidangnya, seperti pada mineral
7. Kilap (luster)
Kilap adalah kenampakan atau kualitas pantulan cahaya dari permukaan suatu
mineral. Kilap pada mineral ada 2 (dua) jenis, yaitu Kilap Logam dan Kilap Non-
Logam. Kilap Non-logam antara lain, yaitu: kilap mutiara, kilap gelas, kilap
silikat, yaitu kelompok Oksida, Sulfida, Sulfat, Native elemen, Halid, Karbonat,
Hidroksida, dan Phospat. Di depan telah dikemukakan bahwa tidak kurang dari
2000 jenis mineral yang dikenal hingga sekarang. Namun ternyata hanya beberapa
merupakan penyusun utama batuan dari kerak dan mantel Bumi. Mineral
pembentuk batuan dikelompokan menjadi empat: (1) Silikat, (2) Oksida, (3)
METODE PENELITIAN
a. Palu geologi
b. Kantong sampel
c. Kompas geologi
d. Kamera
e. Spidol
langsung di lapangan.
Endapan mineral (Ore Deposit) adalah batuan yang mengandung satu atau
lebih mineral logam (metallic mineral) yang akan memiliki nilai ekonomis jika
endapan logam maupun non logam dapat terbentuk karena proses mineralisasi
yang diakibatkan oleh aktivitas magma dan endapan mineral ekonomis selain
karena aktifitas magma juga dapat dihasilkan dari proses alterasi yaitu mineral
hasil ubahan dari mineral yang telah ada karena suatu faktor.
Wilayah Kab. Gowa - Takalar Sulawesi Selatan, yang memiliki potensi mineral
batuan yang sangat strategis. Potensi mineral batuan muncul dari hasil letusan
Pada dasarnya mineral pembentuk batuan piroklastik hampir sama dengan mineral
batuan beku. hal ini disebabkan oleh pembentukan kedua batuan tersebut baik
batuan beku dan batuan piroklastik merupakan hasil dari pembekuan magma yang
Sialis, mineral Femis dan Mineral Tambahan. Dijumpai pula lava bantal yang
terdiri dari batu andesit dengan komposisi mineral felspar plagioklas jenis kalium
merupakan batuan gunung api dan ada pula batu Basalt. Pada bagian bawah lava
Pada Spot 2 yang terdapat suatu stratigrafi yang terlihat jelas perlapisan
batuan beku dan di bawahnya terdapat batu serpih dengan mineral pembentuknya
terdiri dari kuarsa, feldspar, mica, mineral clay dan organik calcite. Di daerah ini
ditemukan pula batuan yang mengandung fosil kerang, yang merupakan hasil dari
persebaran lava bantal di sungai Bissua. Di pinggiran sungai ini dijumpai pula
Pada spot selanjutnya, yaitu Spot 4 yang berada di Tanah Karaeng dengan
singkapan batu granit dengan mineral penyusunnya kuarsa dan feldspar yang
merupakan hasil dari suatu pengangkatan. Di daerah ini pula terdapat sesar yang
Pada spot 5 dengan letak daerah yang curam dijumpai adanya singkapan
batuan dengan bidang sesar yang merupakan sesar turun dengan komponen
hanging wall dan footwall pada singkapannya. Karena daerahnya yang terletak
tepat di pinggir jalan, maka bidang sesar pada singkapan ini berada di bawah
jalanan.
Pada spot 6 yang merupakan spot terakhir yang mana daerah ini
merupakan daerah aliran sungai Jenelata. Formasi batuan yang menyusun daerah
bumi, membawa batu dan abu hasil erupsi ini. Di daerah ini dijumpai adanya lava
Augite dan Leucite Selain batuan beku, dijumpai pula batuan metamorf yang
yang mengandung pirit dan kuarsa. Dan adapula batuan sedimen dengan
PENUTUP
V.1 KESIMPULAN
mineral (Ore Deposit) adalah batuan yang mengandung satu atau lebih mineral
logam (metallic mineral) yang akan memiliki nilai ekonomis jika ditambang.
Gunungapi purba Sapaya dan SubDas Jenelata memiliki potensi mineral batuan
yang sangat strategis. Potensi mineral batuan muncul dari hasil letusan gunungapi
purba Sapaya yang ditandai dengan terdapatnya batuan plutonik yang menerobos
V.2 SARAN
Amin, Putri Sinthya Melani dkk. 2013. Analisis Pola Penyebaran Mineral Batuan
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/10102/Jurnal.do
shanshan.blogspot.com/2011/07/asosiasi-mineral-dalam-batuan.html.