Anda di halaman 1dari 11

Hidrogeologi 2015

Automatic Water Level Record


(AWLR)
1. Pengertian AWLR

Automatic Water Level Record (AWLR) adalah perangkat


pemantau level air tanah dengan sistem telemetry dan full remote
dengan menggunakan pressure sensor berbasis SMS GATEWAY.

AWLR merupakan alat pengganti sistem pengukuran tinggi air


konvensional dimana perekaman data masih dilakukan secara manual
sehingga sistem pengukuran dan penyimpanan data tepat dan akurat.

Gambar 1. AWLR dan pemasangannya dilokasi

Nama : Abie Latif Subekti


NIM : 111.130.194
kelas : E
1
Hidrogeologi 2015

2. Komponen dan Cara kerja AWLR

Adapun komponen-komponen pada AWLR berupa sistem puli,


pelampung, pemberat, sensor, media penyimpanan data.

Gambar 2. Bagian-bagian AWLR

Cara kerja dari ALWR adalah pelampung dan beban akan


dihubungkan dengan rantai yang ditempatkan pada pulley. Pelampung
tersebut ditempatkan pada muka air, sehingga apabila terjadi
perubahan posisi pada pelampung akan menyebabkan putaran dari
sistem pulley dimana puuley tersebut akan memutar potensiometer
sehingga jumlah tegangan yang masuk juga akan berubah. Jumlah
tegangan masuk inilah yang akan menjadi input dari output dari sensor
mekanik. Output ini berupa sinyal analog, yang berguna sebagai data
masukan (input) bagi mikrokontroler.

Mikrokontroler selanjutnya akan mengubah input analog


menjadi digital (digitalisasi). Setelah proses digitalisasi selesai, maka
output dari arduino akan menjadi input bagi GPRS Shield, dimana
dalam hal ini sebelum menjadi input bagi GPRS Shield, input digital

Nama : Abie Latif Subekti


NIM : 111.130.194
kelas : E
2
Hidrogeologi 2015

terlebih dahulu dikarakterisasi menjadi bentuk ASCI. Data yang sudah


terkarakterisasi selanjutnya akan dikirim ke handphone pengguna
melalui SMS.

3. Diagram sistem AWLR

Gambar 3. Diagram sistem AWLR

Sistem ini terbangun atas beberapa perangkat (Hardware) dan


program aplikasi (Software) dimana perangkat dan program bekerja
secara terintegrasi.

Untuk lebih mudah memahami sistem secara keseluruhan, kita


akan bagi keseluruhan sistem menjadi 2 sub sistem yaitu sub sistem
lokasi Pos AWLR dan sub sistem lokasi Server.

Nama : Abie Latif Subekti


NIM : 111.130.194
kelas : E
3
Hidrogeologi 2015

3.1. Sub Sistem Lokasi Pos AWLR

Sumber pasokan listrik


Sebagai sumber pasokan listrik bagi semua perangkat yang
terpasang di lokasi ini mendapatkan pasokan listrik dari PLN (di
regulasi keluaran tegangan listriknya menjadi 12V oleh adaptor) atau
dari PLTS (Pembangkit listrik tenaga surya).

Sistem PLTS sendiri terdiri atas Panel Surya, Solar charger


Controller dan Baterai. (Jenis Baterai yang digunakan adalah baterai
khusus untuk PLTS)

Panel surya sebagai perangkat yang mengubah energi dalam


bentuk photon, dan ketika foton tersebut mengenai sel surya, maka
elektron-elektron yang terdapat pada sel surya akan tereksitasi dan
menghasilkan aliran elektron (aliran listrik), dan listrik tersebut di
alirkan menuju baterai atau perangkat yang menggunakan listrik
secara langsung.

Aliran listrik dari panel surya menuju Baterai dan dari Baterai
menuju perangkat , diatur dan di regulasi tegangannya oleh solar
charger controller, sehingga Baterai tidak menjadi Over charging dan
over voltage maupun mengalai full discharging atau over load dan
dapat memastikan umur baterai sesuai dengan spesifikasi dari baterai
tersebut.

Sinyal keluaran
Pada lokasi Pos AWLR, Sensor muka air yang telah dipasang
pada sumur pantau menghasilkan sinyal keluaran analog maupun
digital yang besarannya bervariasi terhadap level muka air. Kemudian
sinyal tersebut di proses oleh perangkat datalogger dan di rubah
menjadi data aktual pengukuran.

Sampling Data
Proses pengambilan sampling oleh sensor terjadi setiap 5 menit
sekali secara terus menerus, dan data aktual tersebut secara otomatis
di simpan pada media penyimpanan yang terpasang pada datalogger
(pada bagian external memory) dan apabila datalogger telah di

Nama : Abie Latif Subekti


NIM : 111.130.194
kelas : E
4
Hidrogeologi 2015

konfigurasi untuk mengirimkan data secara otomatis maka data


tersebut akan langsung dikirimkan menuju server.

Mode Pengiriman Data


Pada bagian konfigurasi perangkat datalogger terdapat 2 (dua)
pilihan mode pengiriman data menuju server yaitu pengiriman dengan
menggunakan SMS (short Messaging service) atau GPRS(General
Packet Radio Service) . Perbedaan di antara kedua mode pengiriman
data ini adalah, untuk pengiriman dta dengan menggunakan protokol
SMS, maka data per 5 (lima) menitan akan di kumpulkan terlebih
dahulu dan baru akan di kirimkan menuju server setiap jamnya, cara
ini dilakukan untuk menghemat biaya pengiriman data melalui
layanan SMS. Sedangkan dengan menggunakan mode pengiriman
data melalui GPRS, data tersebut akan langsung dikirimkan menuju
server.

Pemilihan mode pengiriman ini disesuaikan dengan model


server yang digunakan , apabila di lokasi server telah terpasang
jaingan internet dengan alokasi ip statis maka di sarankan untuk
memilih mode pengiriman dengan GPRS karena data yang dikirimkan
lebih aktual dan biaya pengiriman data jauh lebih murah.

Apabila di lokasi server tidak terdapat jaringan internet dengan


alokasi ip statis, maka mode pengiriman data hanya bisa
menggunakan mode SMS tentunya dengan kekurangan bahwa data
tersebut tidak aktual ( karena data yang di terima oleh server
merupakan gabungan dari data per lima menitan yang di krimkan
menuju server setiap jamnya) juga biaya pengiriman data lebih mahal
di bandingkan dengan mode GPRS (biaya pengiriman data tergantung
dari biaya pengiriman per SMS).

Parameter Data
Parameter data yang dikirmkan dari datalogger untuk Pos
AWLR untuk Sungai adalah data muka air sungai/bendungan, data
tegangan pasokan listrik dan data kekuatan sinyal GSM di lokasi juga
data waktu (tanggal dan jam) terjadinya proses pengukuran oleh
sensor.
Koneksi GSM/GPRS

Nama : Abie Latif Subekti


NIM : 111.130.194
kelas : E
5
Hidrogeologi 2015

Perangkat yang bertanggung jawab dalam proses pengiriman


data dari datalogger menuju server adalah modem GSM/GPRS,
modem yang terpasang adalah modem yang telah di desain dan
diproduksi untuk kebutuhan pos telemetri yang kebanyakan adalah
lokasi yang letaknya jauh dan bahkan sulit dijangkau karena posisinya
yang jauh dan keterbatasan sarana transportasi untuk menuu lokasi
pos tersebut, sehingga di butuhkan modem yang handal dalam segi
kemampuan pengiriman data dan telah teruji ketahanannya dalam
pemakaian jangka waktu yang lama (min 2 tahun).

Modem yang telah terpasang sim card GSM dan terkoneksi


dengan jaringan operator penyedia layanan GSM, akan bekerja secara
manual dan di kontrol langsung oleh perangkat datalogger, modem
hanya akan bekerja mengaktifkan koneksi GPRS dan kemudian
mengirimkan data melalui GPRS apabila perangkat datalogger
memerintahkan modem tersebut.

Kehandalan pengiriman data sangat bergantung kepada


kekuatan sinyal GSM dari jaringan operator penyedia layanan GSM
yang terdeteksi di lokasi pos AWLR tersebut, oleh karena itu apabila
di loasi tersebut sinyal terdeteksi lemah, bisa memanfaatkan antena
gsm yang mempunyai karakteristik penguatan sinyal.

Konfigurasi Datalogger
Perangkat datalogger dapat di konfigurasi dari jarak jauh
melalui pesan SMS yang berisi kata kunci untuk mengkonfigurasi
ulang perangkat tersebut melalui perangkat handphone yang dimiliki
oleh pengguna, seperti pada diagram diatas model ini di wakili oleh
User B yang memiliki telepon genggam jenis fitur phone atau
smartphone yang bisa mengirimkan sms ke No. GSM yang telah
terpasang pada modem di lokasi Pos AWLR dan memiliki autorisasi
sebagai user penanggung jawab pos.

Data Terkini
Untuk bisa mendapatkan data pengukuran terkini, pengguna
dapat mengirimkan pesan SMS yang berisi Kata kunci untuk
mendapatkan data terkini dan pesan tersebut dikirimkan ke No. GSM
yang telah terpasang pada modem di lokasi Pos AWLR, kemudian
berdasarkan kata kunci tersebut , perangkat Datalogger akan

Nama : Abie Latif Subekti


NIM : 111.130.194
kelas : E
6
Hidrogeologi 2015

membalas dengan pesan SMS yang berisi informasi berupa data


terkini yang di ukur langsung oleh sensor di lokasi Pos AWLR. Model
ini di representasikan oleh User A yang memiliki telepon genggam
jenis fitur phone atau smartphone dan memiliki autorisasi sebagai user
umum.

Ekspor Data Lokasi Pos


Apabila pengguna atau user yang mempunyai akses terhadap
lokasi pos AWLR ingin menyalin atau mengekspor data yang terdapat
pada perangkat datalogger bisa melakukannya hanya dengan
menancapkan perangkat flash disk ke port USB yang terdapat pada
datalogger dan dengan mengklik tombol eksport data pada antar muka
perangkat datalogger ataupun dengan mengirimkan perintah sms
untuk mengekspor data ke flash disk.

Sistem Peringatan
Untuk jenis datalogger yang di bekali dengan fungsi sistem
peringatan, perangkat ini akan secara otomatis memberikan peringatan
kepada pengguna yang No. GSM miliknya telah di daftarkan pada
datalogger sebagai tujuan pengiriman sms peringatan apabila suatu
event telah terjadi, berikut beberapa event yang akan memberikan
peringatan:

1. Ketinggian muka air sama atau lebih besar dari muka air level 1,
peringatan akan dikirimkan pada saat event itu terjadi dan akan masih
dikrimkan kembali setiap 240 menit apabila event di level ini masih
terjadi.

2. Ketinggian muka air sama atau lebih besar dari muka air level 2,
peringatan akan dikirimkan pada saat event itu terjadi dan akan masih
dikrimkan kembali setiap 180 menit apabila event di level ini masih
terjadi.

3. Ketinggian muka air sama atau lebih besar dari muka air level 3,
peringatan akan dikirimkan pada saat event itu terjadi dan akan masih
dikrimkan kembali setiap 120 menit apabila event di level ini masih
terjadi.

Nama : Abie Latif Subekti


NIM : 111.130.194
kelas : E
7
Hidrogeologi 2015

4. Ketinggian muka air sama atau lebih besar dari muka air level 4,
peringatan akan dikirimkan pada saat event itu terjadi dan akan masih
dikrimkan kembali setiap 60 menit apabila event di level ini masih
terjadi.

5. Ketinggian muka dibawah level 1, peringatan akan dikirimkan pada


saat event itu terjadi.

3.2. Sub Sistem Lokasi Server

Program Database dan pengolah data


Pada lokasi Server, komputer yang berperan sebagai server dan
telah terpasang program database (program aplikasi database:
MYSQL atau Microsoft SQL) dan aplikasi pengolah data berbasis
web yang di buat dengan menggunakan bahasa pemograman PHP atau
ASP.NET .
Koneksi Jaringan Internet

Komputer server telah terkoneksi dengan jaringan lokal maupun


internet. Apabila mode pengiriman data dari datalogger ke server
adalah menggunakan mode GPRS maka komputer server telah
terhubung dengan koneksi internet yang mempunyai alamat ip statis
(alamat ip yang tidak berubah atau berganti apabila koneksi internet di
buka dan di tutup kemudian) sehingga web server bisa di akses dari
lokasi di luar jaringan lokal komputer server tersebut berada.

Tapi apabila menggunakan mode pengiriman data melalui SMS,


maka perangkat modem GSM Indoor yang terhubung secara fisik
dengan komputer Server dan telah terpasang simcard GSM yang telah
terkoneksi dengan jaringan operator penyedia layanan GSM. No.
simcard yang terpasang akan menjadi No. Tujuan pengiriman SMS
dari perangkat datalogger ke komputer server.

Menampilkan Data
Untuk menampilkan data, mengolah data dan menyimpan data
ke dalam format CSV, ada beberapa cara yang bisa dilakukan seperti
terlihat pada diagram di atas :

Nama : Abie Latif Subekti


NIM : 111.130.194
kelas : E
8
Hidrogeologi 2015

User A, dapat menampilkan data pada perangkat smartphone


miliknya dengan cara melakukan browsing pada alamat ip webserver
dari komputer server yang terkoneksi dalam jaringan internet.

User C, adalah pengguna yang memiliki koneksi internet dan


melakukan browsing pada alamat ip webserver dari komputer server
yang terkoneksi dalam jaringan internet, pengguna ini bisa
menampilkan data, mengolah data dalam bentuk tabel maupun
mencetak langsung data tersebut.

User D, adalah pengguna yang dimana komputer miliknya


terkoneksi dengan jaringan lokal dimana komputer server tersebut
berada. Pengguna ini bisa menampilkan data, mengolah data dalam
bentuk tabel maupun mencetak langsung data tersebut.

Peralatan pendukung :

Untuk membangun Sistem AWLR GSM/GPRS Telemetri untuk


Sungai dengan Sistem peringatan memerlukan berbagai perangkat dan
program sebagai berikut :

A. Pada Lokasi Pos AWLR

 Datalogger (Program yang di pasang adalah program yang


secara khusus di buat untuk Sistem AWLR u/ Sungai dengan
sistem peringatan)
 Sensor : Sensor Muka air Tipe Tekanan (Pressure transdcuer)
atau Sensor muka air tipe pelampung atau Sensor muka air tipe
ultrasonik
 Modem GSM/GPRS dengan spesifikasi khusus
 Sumber daya listrik : Dari PLN (dengan perangkat adaptor).
Apabila PLN tidak tersedia, bisa memasang PLTS (Solar panel,
Solar charger controller dan Baterai)
 Box panel

B. Pada Lokasi Server

Nama : Abie Latif Subekti


NIM : 111.130.194
kelas : E
9
Hidrogeologi 2015

 Komputer server (Spesifikasi komputer server di sesuaikan


dengan jumlah Pos AWLR yang akan di tangani oleh server
tersebut)
 Program database (sebagai program penyimpan data)
 Program aplikasi berbasis web (sebagai program pengolah data
dan antar muka dengan pengguna)
 Koneksi internet dengan Ip Statis (Ip Publik)
 Modem GSM/GPRS Spesifikasi khusus Indoor
4. Pengukuran dengan AWLR

Penempatan AWLR harus lebih memperhatikan keamanan dan


kedudukan alat. Karena alat ini lebih mahal dan kerusakannya dapat
menghentikan survei terutama jika ketersediaan suku cadang alat
terbatas. Seperti pada papan duga, AWLR perlu ditempatkan pada bak
penenang. AWLR tanpa bak penenang yang efektif dapat memberikan
hasil pengukuran yang kualitasnya lebih rendah dan pencatatan secara
manual dengan papan duga sehingga usaha dan biaya yang
dikeluarkan terbuang percuma.

Walaupun AWLR mencatat secara otomatis, selama pengukuran


alat perlu sering diperiksa keadaannya (ketersediaan tinta, keadaan
jarum,, keadaan kertas, peredaman gelombang, halangan pada saluran
atau pipa penghubung). Sebelum dipasang, selain diperiksa kalibrasi
pencatatannya, AWLR perlu diatur sehingga selang pengukuran (batas
maksimum dan minimum) masuk dalam kertas pencatat. Papan duga
atau AWLR perlu dilindungi untuk tetap pada kedudukannya karena
adanya hempasan gelombang, tertabrak perahu atau gerusan tanah
dasar.

Pengamatan dan pencatatan pada umumnya dilakukan tiap 15, 30


atau 60 menit. Untuk keperluan peramalan konstanta pasang-surut
diperlukan minimal 30 hari pencatatan. Pengukuran pasang-surut
dapat merupakan bagian dan survei batimetri daerah pantai,
pengukuran arus pantai atau pengukuran debit di muara sungai.

Nama : Abie Latif Subekti


NIM : 111.130.194
kelas : E
10
Hidrogeologi 2015

Nama : Abie Latif Subekti


NIM : 111.130.194
kelas : E
11

Anda mungkin juga menyukai