BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang disebabkan oleh virus Hepatitis B. Virus Hepatitis B ini dapat bersifat akut
maupun kronik dan termasuk penyakit hati yang paling berbahaya dibandingkan
dengan penyakit hati yang lain, karena penyakit Hepatitis B ini tidak menunjukkan
gejala yang jelas, hanya sedikit warna kuning pada mata dan kulit disertai lesu.
Hepatitis B. Penderita sering tidak sadar bahwa dirinya sudah terinfeksi virus
Hepatitis B dan tanpa sadar pula dapat menularkan infeksi Hepatitis B kepada
terbanyak di dunia setelah India dan China yang diperkirakan mencapai 30 juta
endemisitas tinggi serta termasuk dalam prevalensi tinggi yaitu lebih dari 8%. Pada
tahun 2007 sebanyak 10.391 serum yang diperiksa dan ditemukan prevalensi
masalah yang cukup serius. Karena tingginya penularan Hepatitis B secara vertikal
yaitu dari ibu ke anaknya saat melahirkan, yaitu sekitar 90% ibu yang mengidap
hepatitis B atau hasil HBsAg positif akan menurunkan infeksi HBV pada anaknya
dan kemungkinan besar akan menjadi karier HBV. Persalinan ibu yang positif
2
dikandung ibu karena dapat mengancam keselamatan ibu dan bayinya. Selain
berbahaya terhadap ibu dan bayinya, bahaya penularan infeksi Hepatitis B juga
dapat mengancam tenaga medis yang menolong ibu saat proses persalinan (Radji,
2015).
sekitar 13 ibu hamil dari jumlah total ibu hamil keseluruhan yang ada di wilayah
Puskesmas II Kemranjen yaitu 155 ibu hamil. Jadi di puskesmas II Kemranjen ibu
Berdasarkan urain diatas kami tertarik mengambil kasus Ibu hamil dengan
B. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus, yaitu :
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penyusunan laporan kasus ini adalah agar mahasiswa
dapat mengetahui tentang HbsAG pada ibu hamil dan dapat mecegah
2. Tujuan Khusus
dengan HbsAG.
HbsAG.
dengan HbsAG.
h. Mampu melakukan pencatatan hasil asuhan dengan metode SOAP pada kasus
C. Manfaat Penyusunan
Manfaat dari penyusunan laporan kasus ini meliputi dari beberapa manfaat,
diantaranya adalah :
pada kasus ibu hamil dengan HbsAG, dan dapat mengaplikasikan ilmu
menambah informasi tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan HbsAG.
laporan kasus yang akan melakukan studi kasus tentang HbsAG pada ibu hamil.
kualitas pelayanan kesehatan dalam perencanaan asuhan pada ibu hamil dengan
HbsAG.
4
4. Bagi pembaca
khususnya pemeriksaan HbsAG pada ibu hamil untuk tes skrining penyakit
Hepatitis B agar dapat mencegah penularan virus Hepatitis B pada bayi sejak dini.
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. HBsAg
1. Pengertian
hepatitis B yang ditemukan pada permukaan virus dan pada partikelnya serta
berbentuk tubular yang tidak melekat. Adanya antigen ini menunjukkan infeksi
akut atau karier kronik (didefinisikan sebagai >6 bulan ). Antibodi terhadap
antigen permukaan akan terjadi setelah infeksi alamiah atau dapat ditimbulkan
oleh imunisasi hepatitis B. HBsAg dapat terdeteksi setelah terinfeksi dan 1-6
popular dikenal dengan istilah penyakit hati, sakit liver, atau sakit kuning.
bagian organ hati. Hepatitis dapat terjadi karena penyakit yang memang
menyerang sel-sel hati atau penyakit lain yang menyebabkan komplikasi pada
organ hati. Sampai saat ini, telah dikenal jenis-jenis virus hepatitis yaitu Virus
(Corwin, 2009).
satuya adalah virus hepatitis B yang termasuk ke dalam Genus Hedapnavirus dan
diameter 42 nanometer (nm). Genom virus terdiri dari DNA untai ganda parsial,
6
yang mengandung sekitar 3200 pasang basa. Lapisan luarnya terdiri dari
antigen HbsAg yang membungkus partikel inti (core). Pada inti terdapat DNA
polimerase virus, antigen inti (HbcAg) dan antigen e (HbeAg) (Radji, 2015).
Surface antigen atau HBsAg yang berasal dari selubung, yang positif kira-kira
2 minggu sebelum terjadinya gejala klinis, Core antigen atau HBcAg yang
polymerase, dan DNA HBV seperti yang terdapat pada gambar 2.1 yaitu
sebagai berikut :
suhu dan kelembapan yang ekstrem.Oleh karena itu, darah dan cairan
B yang tinggi, penularan vertikal dari ibu ke anak pada saat persalinan
jaringan hati. Secara popular dikenal dengan istilah penyakit hati, sakit
2015).
antara 45 – 180 hari dan lama masa inkubasi tergantung pada jumlah
8
virus yang masuk ke dalam tubuh dan cara penularan serta daya tahan
pasien. Penyakit ini sering dijumpai pada 30 – 50% pada usia > 50
tahun dan 10% pada usia < 50 tahun. Keluhan pada penyakit hepatitis
pada otot dan sendi, demam, kencing berwarna coklat tua dan kulit
20% akan menjadi hepatitis kronik atau penyakit hati menahun yang
di dalam darah, air ludah, air susu ibu, cairan sperma, atau sekret
vagina penderita.
dapat sembuh secara total, tetapi hepatitis B dapat dicegah agar tidak
yaitu terasa sakit pada daerah suntikan dan gejalanya mirip dengan flu
tempat khusus.
sarung tangan dan selalu bersikap aseptis agar tidak terpapar oleh
imunisasi rutin.
f. Melakukan skrining ibu hamil pada awal dan pada trimester ketiga
hamil
(Notes, 2008).
3. Penularan Hepatitis B
adalah dalam darah, air liur, feses, urine, sperma, dan cairan vagina.
penularan dari ibu yang HBsAg positif kepada bayi yang dikandungnya.
Risiko keseluruhan dari infeksi janin kia-kira 75% jika ibu terinfeksi pada
trimester ketiga atau masa nifas dan risiko ini jauh lebih rendah yaitu 5-
10% jika ibu terinfeksi pada awal kehamilan atau trimester pertama.
Sebagian besar infeksi Hepatitis B pada bayi baru lahir terjadi saat proses
hepatitis B akan menular melalui air susu ibu, sekret vagina, darah. Virus
12
a. Faktor Hospes
1) Umur
2) Jenis Kelamin
3) Kebiasaan Hidup
4) Pekerjaan
penderita.
c. Faktor Lingkungan
4. Gejala Klinis
gejala yang berat seperti muntah darah dan koma. Pada hepatitis akut
gejala amat ringan dan apabila ada gejala, maka gejala itu seperti gejala
influenza. Gejala itu berupa demam ringan, mual, lemas, anoreksia, mata
jadi kuning, kencing berwarna gelap, diare dan nyeri otot. Pada sebagian
kecil gejala dapat menjadi berat dan terjadi fulminan hepatitis yang
perinatal dan balita biasanya asimtomatik dan dapat menjadi kronik pada
90% kasus. Sekitar 30% infeksi hepatitis B yang terjadi pada orang
menjadi fulminan. Pada orang dewasa 95% kasus akan sembuh dengan
hepatitis B akan tetapi sangat sedikit sekali karena ditekan oleh respons
15
ALT akan tetapi sesudah waktu yang cukup lama (10-20 tahun) (Noer,
2007).
Biasanya hal ini akan terjadi pada orang dengan usia yang lebih lanjut,
perempuan dan nilai ALT yang tinggi. Pada umumnya apabila terjadi
Apabila serokonversi terjadi sesudah waktu yang cukup lama dapat pula
5. Diagnosis Hepatitis B
maupun IgM.
HBsAg.
tetapi titer rendah juga didapatkan pada infeksi kronik. IgG anti-
dideteksi pada kasus infeksi kronis dan atau setelah resolusi infeksi
baik dan memiliki keuntungan yaitu reaksi positif palsu akan lebih
dan RNA viral yang spesifik pada orang yang terinfeksi Hepatitis
bulan atau 9 bulan kalender, atau 40 minggu atau 280 hari. Lama
2005).
kesehatan ibu. Oleh karena itu, bayi yang terlahir dari ibu yang
umur 0-2 minggu, embrio antara umur 3-5 minggu dan janin yang
a. Trimester I
Pada tahap ini ibu sudah dapat merasakan gerakan bayi. Pada
kondisi gizi ibu baik, maka berat bayi akan mencapai 3-3,5 kg
terjadi berbagai hal, misalnya kasus bayi kembar, bayi cacat, dan
pada janin yang dikandungnya. Bayi yang lahir dari ibu positif
25
ibu kepada janinnya dapat terjadi pada saat proses persalinan, yaitu
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Data Subyektif
1. Biodata
Istri Suami
2. Alasan Datang
3. Keluhan Utama
4. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun
Siklus : 20 hari
5. Riwayat Perkawinan
Menikah ke : 2 kali
6. Riwayat Obstetric : G2 P 1 A0
Persalinan Nifas
1 2014 Aterm Normal Bidan Tidak Ada P 2700 Iya Tidak Ada
2 Hamil
Ini
c. Kunjungan ANC
Trimester I
30
Frekuensi : 2 kali
Trimester II
Frekuensi : 2 kali
Trimester III
Frekuensi : 6 kali
d. Imunisasi TT : 2 kali
9. Riwayat Kesehatan
menahun)
hepatitis
kembar
d. Riwayat operasi
a. Nutrisi
Makan
Minum
b. Eliminasi
BAB
BAK
c. Istirahat
33
Tidur Siang
Tidur malam
d. Personal hygine
e. Pola seksualitas
Pembuatan kue
minuman beralkohol )
34
a. Ibu mengatakan dirinya tidak merokok tetapi suami dan bapak kandung
merokok
a. Ibu mengatakan suami dan keluarga senang dengan kehamilan saat ini
bayinya
lantai rumahnya ada yang masih tanah lalu disana terdapat 2 kamar 3 tempat
jamban untuk BAB. Dalam keluarga itu dulunya memelihara anjing dan
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
LILA : 22,5 cm
2. Pemeriksaan Fisik
36
a. Kepala : Mesochepal, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, kulit
b. Wajah : Ovale, tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada bekas luka, tidak
e. Mulut : bibir lembab warna merah muda, tidak ada karies gigi, gusi tidak
g. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar parotis, tiroid, limfe dan vena
jugularis
h. Dada : simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada bunyi
wheezing.
j. Abdomen : ada linea nigra, tidak ada bekas luka operasi terdapat striae
melenting (bokong)
37
janin (ekstremitas)
Pemeriksaan Mc Donald
3. Pemeriksaan Penunjang
Hb : 10,9 gr%
Golongan Darah :B
38
HBSAG : Reaktif
4. Data Penunjang
Tidak ada
C. ANALISA
D. PENATALAKSANAAN
1. Tindakan : Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu dan janin
baik.
ibu hamil
Data Perkembangan 1
O: KU : Baik
Kesadaran: Composmentis
TTV: TD :110/70
N : 80
R : 20
S :36,7
P :
Data Perkembangan 2
Kala II
01.40 WIB, dengan keluhan sudah mengeluarkan cairan dari jalan lahir sejak
jam 21.00 WIB, dan merasakan kenceng-kenceng yang teratur sejak jam
01.00 WIB.
Kesadaran : Composmentis
N : 81 X/menit
RR : 21
S : 36,7°C
L2 : Puka
L3 : Kepala
L4 : Divergen
TFU : 27 cm
kala II.
P :
Hari / Tanggal : Kamis, 19 April 2018
Tindakan
1. Melihat tanda dan gejala kala II : ada dorongan yang kuat untuk meneran,
lengkap
6. Menyokong perineum saat kepala bayi membuka vulva 5-6 cm dengan tangan
7. Memeriksa adanya lilitan tali pusat ; tidak ada lilitan tali pusat
9. Melahirkan bayi dengan cara kedua tangan diletakkan secara biparietal pada
kepala bayi lalu menarik kepala kearah bawah untuk melahirkan bahu depan dan
bayi secara sangga susur ; bayi lahir pukul 22.45 Wita, jenis kelamin laki-laki
10. Menilai bayi segera setelah lahir ; menangis spontan, kulit kemerahan,
pergerakan aktif
11. Mengeringkan dan menyelimuti bayi dengan kain bersih dan kering
12. Memeriksa fundus uteri untuk memastikan janin tunggal ; janin tunggal
Evaluasi
Bayi lahir spontan pada Hari Kamis, 19 April 2018, jam 01.50 WIB, jenis
kelamin laki – laki, BBL : 3000 gram, PB: 47 cm, LIKA : 33 cm, LIDA : 32 cm,
KALA III
Kesadaran : Composmentis
N : 84 X/menit
RR : 22 x/menit
S : 36,7°C
Jumlah Perdarahan : 70 cc
P :
Evaluasi : Sudah di suntikan Oxytosin di paha ibu bagian luar 1/3 bagian
bersih.
Kala IV
1. Data Subyektif
2. Data Obyektif
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-Tanda Vital :
2) Nadi :80
3) Repirasi : 22
4) Suhu : 36,7 C
45
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
Post Partum
berprotein tinggi
dibawah
pusat
dibawah
pusat
dibawah
pusat
dibawah
pusat
dibawah
pusat
dibawah
pusat
47
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan membahas tentang asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny.R
Varney, mulai dari pengkajian sampai evaluasi serta ada tidaknya kesenjangan antara
1. Pengkajian
semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan
kedua dan belum pernah kegugurani. Pada data objektif keadaan umum : baik,
RR : 20x/menit.
48
2. Interpretasi data
masalah, dan kebutuhan pasien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-
data yang telah dikumpulkan. Langkah awal dari perumusan diagnosis atau
a. Diagnosa kebidanan
b. Masalah
Masalah yang ada pada ibu hamil ini adalah kurangnya pengetahuan
a. Kebutuhan
4. Diagnosa potensial
49
Pada kasus ini tidak terjadi diagnosa potensial pada ibu dikarenakan
5. Antisipasi
6. Perencanaan
Perencanaan asuhan pada pasien Ibu hamil dengan HBsAg didi antara lain :
b. Pantau DJJ
Hepatitis B
Pada langkah ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dengan
6. Pelaksanaan
7. Evaluasi
pasien. Pada langkah ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori
dengan kasus yang ada dilahan. Evaluasi atau hasil dari asuhan yang sudah
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis B. Adanya HBsAg dalam serum
hepatitis B pada saat kehamilan dapat menjadi risiko tinggi kepada janinnya
hepatitis B, misalnya pisau cukur, gunting, dan gunting kuku (Radji, 2015).
B. Saran
1. Bagi Puksesmas
kesejahteraan masyarakat.
HbsAg.