TENTANG
Menimbang : a. bahwa untuk tertib administrasi dan agar terlaksananya pelayanan yang
profesional dan bermutu di RS Musi Medika Cendikia Palembang, maka
perlu diberlakukan Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
(PMKP) di RS Musi Medika Cendikia Palembang.
b. bahwa untuk maksud tersebut di atas perlu ditetapkan dengan Surat
Keputusan Direktur RS Musi Medika Cendikia Palembang.
KETIGA : Dengan diterbitkannya surat keputusan ini, maka segala hal yang
bertentangan dengan keputusan ini tidak berlaku lagi.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Palembang
Pada tanggal 29 April 2019
DIREKTUR RS MUSI MEDIKA CENDIKIA
PALEMBANG
Tembusan :
1. Direksi RS Musi Medika Cendikia Palembang
2. Ketua Komite Mutu RS Musi Medika Cendikia Palembang
3. Ketua Akreditasi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, hidayah,
serta ridho-Nya, sehingga penulisan Program Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien RS Musi Medika Cendikia Palembang Tahun 2019 ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Penulisan Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien RS Musi
Medika Cendikia Palembang Tahun 2019 ini dapat terselesaikan dengan adanya
bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini kami mengucapkan
terima kasih kepada:
Direktur RS Musi Medika Cendikia Palembang yang telah menerapkan
manajemen mutu dan memberikan dorongan terhadap penyelesaian Program
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien RS Musi Medika Cendikia
Palembang Tahun 2019 ini;
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1
2. LATAR BELAKANG ............................................................................................................ 2
3. TUJUAN .................................................................................................................................. 2
4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN ....................................................... 3
5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN ......................................................................... 21
6. SASARAN ............................................................................................................................ 28
7. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN ....................................................................... 39
8. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN ............................. 44
9. PENCATATAN PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN .............................. 44
No. Dokumen
PROGRAM PENINGKATAN Revisi 00
MUTU DAN KESELAMATAN Tgl. Pemberlakuan
PASIEN Disetujui oleh Direktur
TAHUN 2019 Bagian/Unit Komite Mutu
Halaman 1 dari 44
1. PENDAHULUAN
Mutu adalah derajat kesempurnaan pelayanan rumah sakit untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang sesuai
dengan standar profesi dan standar pelayanan dengan menggunakan potensi
sumber daya yang tersedia di rumah sakit secara wajar, efisien dan efektif serta
diberikan secara aman dan memuaskan sesuai dengan norma, etika, hukum dan
sosio budaya dengan memperhatikan keterbatasan dan kemampuan rumah sakit
dan masyarakat.
Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera
yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien adalah suatu
program yang berkelanjutan yang disusun secara objektif dan sistematik untuk
memantau dan menilai mutu serta keamanan pelayanan yang diberikan kepada
pasien. Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien merupakan sebuah
program yang memberikan kesempatan untuk meningkatkan pelayanan serta
untuk memecahkan masalah-masalah yang muncul.
No. Dokumen
PROGRAM PENINGKATAN Revisi 00
MUTU DAN KESELAMATAN Tgl. Pemberlakuan
PASIEN Disetujui oleh Direktur
TAHUN 2019 Bagian/Unit Komite Mutu
RSMH Halaman 2 dari 44
2. LATAR BELAKANG
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi
yang demikian cepat, pengetahuan masyarakat tentang kesehatan juga semakin
meningkat. Peningkatan pengetahuan masyarakat tersebut diikuti oleh tuntutan
masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih baik, sehingga mengharuskan
sarana pelayanan kesehatan untuk mengembangkan diri secara terus menerus
seiring dengan perkembangan yang ada pada masyarakat. Rumah sakit sebagai
salah satu jenis sarana pelayanan kesehatan harus mampu menyediakan
pelayanan kesehatan yang berkualitas. Oleh karena itu, rumah sakit dituntut
untuk terus melakukan peningkatan terutama pada mutu pelayanan dan
keselamatan pasiennya.
Upaya peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di rumah
sakit dilakukan di semua unit pelayanan, baik pada unit pelayanan medik,
pelayanan penunjang medik, ataupun pada unit pelayanan administrasi dan
manajemen. Upaya peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di RS
Musi Medika Cendikia Palembang dirangkum dalam sebuah program, yakni
program peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
3. TUJUAN
Tujuan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien di RS Musi
Medika Cendikia Palembang adalah sebagai berikut:
a. Tujuan Umum
Tujuan umum pelaksanaan program adalah menyelenggarakan pelayanan
yang profesional dan bermutu di RS Musi Medika Cendikia Palembang
secara efektif dan efisien demi tercapainya derajat kesehatan yang optimal.
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus pelaksanaan program antara lain:
1) Terlaksananya penilaian terhadap mutu pelayanan di RS Musi Medika
Cendikia Palembang
2) Terlaksananya program perbaikan mutu pelayanan secara berkelanjutan.
No. Dokumen
PROGRAM PENINGKATAN Revisi 00
MUTU DAN KESELAMATAN Tgl. Pemberlakuan
PASIEN Disetujui oleh Direktur
TAHUN 2019 Bagian/Unit Komite Mutu
RSMH Halaman 3 dari 44
a) Administrasi
Ketiadaan atau ketidak lengkapan proses serah terima pasien atau
barang yang menunjang hidup pasien
Kesalahan transfer pasien
Ketidak lengkapan identitas pasien
Ketidak lengkapan pengisian informed consent
Keterlambatan pelayanan proses administrasi
Respon kegawat daruratan lambat
b) Prosedur klinis
Pemeriksaan penunjang tidak dilakukan ketika dibutuhkan
Prosedur klinis tidak dilakukan ketika dibutuhkan
Tidak ada penandaan atau kesalahan penandaan area yang akan
dioperasi (site marking)
Ketidaksesuaian antara janji hasil dengan hasil pemeriksaan
penunjang
Spesimen yang tertukar
c) Dokumentasi
d) Infeksi nosokomial
Kekosongan stok hand rub
e) Medikasi
Kesalahan peresepan obat (prescription error)
Kesalahan pengeluaran dan pengemasan obat (dispensing error)
Kesalahan pengantaran obat
Tidak dilakukan monitoring ketersediaan obat
Obat diletakkan di tempat yang mempercepat kerusakan obat
(contoh: suhu tidak sesuai)
Masih tersimpannya obat kadaluarsa di lemari penyimpanan
No. Dokumen
PROGRAM PENINGKATAN Revisi 00
MUTU DAN KESELAMATAN Tgl. Pemberlakuan
PASIEN Disetujui oleh Direktur
TAHUN 2019 Bagian/Unit Komite Mutu
Halaman 10 dari 44
f) Tranfusi darah
Kesalahan pengantaran darah transfusi
Ketidaksesuaian suhu penyimpanan
Monitoring suhu penyimpanan tidak dilakukan
Monitoring reaksi transfusi tidak dilakukan
Tidak dilakukan screening pada darah yang akan ditransfusikan
Masih tersimpannya darah kadaluarsa di tempat penyimpanan
g) Nutrisi
Kesalahan pemberian makanan pada pasien
Kesalahan diet
Kesalahan konsistensi
Kesalahan penyimpanan
Pencemaran makanan
Adanya hewan pengerat atau hewan pengganggu lainnya di
tempat penyimpanan dan persiapan makanan
i) Perilaku
Agresi verbal pasien
Ancaman kekerasan / bom
j) Infrastruktur
Lift rusak
k) Manajemen organisasi
Tidak ada SPO
Tidak ada kebijakan
l) Laboratorium
Kesalahan penempatan bahan
Kesalahan pengiriman bahan
Adanya kendala saat pengambilan atau pengiriman bahan,
sehingga bahan tidak sampai pada tempat yang ditentukan.
No. Dokumen
PROGRAM PENINGKATAN Revisi 00
MUTU DAN KESELAMATAN Tgl. Pemberlakuan
PASIEN Disetujui oleh Direktur
TAHUN 2019 Bagian/Unit Komite Mutu
Halaman 11 dari 44
h. Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah pendekatan proaktif untuk mengidentifikasi, menilai
dan menyusun prioritas risiko, dengan tujuan untuk menghilangkan atau
meminimalkan dampaknya. Manajemen risiko rumah sakit adalah kegiatan
berupa identifikasi dan evaluasi untuk mengurangi risiko cedera dan kerugian
pada pasien, karyawan rumah sakit, pengunjung dan organisasinya sendiri.
Pelaksanaan manajemen risiko di Rumah Sakit Musi Medika Cendikia
Palembang terbagi menjadi:
1) Manajemen Risiko Klinis
2) Manajemen Risiko Non Klinis
No. Dokumen
PROGRAM PENINGKATAN Revisi
MUTU DAN KESELAMATAN Tgl. Pemberlakuan
PASIEN Disetujui oleh Direktur
TAHUN 2019 Bagian/Unit Komite Mutu
RSMMC Halaman 15 dari 44
Januari: Juli:
JCI Expo ACLS
Emergency Nursing (EN) Pelatihan endoscopy
Perawatan general intensif care unit Asuhan farmasi klinis
Pelatihan asesor Pelatihan pemadam kebakaran
Pelatihan PPI Pelatihan K3
Februari: BHD
PPGD Perawat Agustus:
Manajemen ruangan ATLS
Manajemen nyeri terintegrasi Perawatan NICU / PICU
Pelatihan K3 Perawatan geriatric
BHD BHD
Pelatihan Peningkatan Mutu dan September:
Manajemen Risiko CSSD
Maret: Hemodialisa
PPGD Dokter Manajemen kamar bedah
BNLS Manajemen laktasi
SP2KP Pelatihan K3
Pelayanan Prima BHD
Pelatihan Keselamatan Pasien Oktober:
Re-edukasi orientasi PPDS Plaebotomi
April: Pelatihan 12 core kompetensi perawat
Pelatihan Perawatan Luka Manajemen TB DOT
Manajemen Bencana Manajemen pengarsipan
Pelatihan K3 Ponek
BHD Pelatihan K3
Mei: BHD
BTCLS November:
Penatalaksanaan kemoterapi Pelatihan Clinical instruktur
Manajemen pengisian RM Manajemen pengelolaan darah
BHD Asuhan gizi berstandar
Juni: Imunisasi pada anak
Resusitasi bayi Desember:
Pelatihan Keselamatan Pasien MOT
BHD
Kontrak klinis adalah perikatan atau perjanjian secara tertulis antara Rumah
Sakit Musi Medika Cendikia Palembang dengan pihak lain di bidang
pelayanan kesehatan. Kontrak klinis meliputi:
1) Kontrak bantuan tenaga kesehatan
2) Kontrak dokter tamu
3) Kontrak kerja praktik mandiri atau dokter mitra
4) Kontrak pemeriksaan kesehatan untuk karyawan institusi lain
5) Kontrak penyediaan fasilitas kesehatan
6) Kontrak pemeriksaan penunjang kesehatan
Kontrak manajerial adalah perikatan atau perjanjian secara tertulis antara
Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Hoesin Palembang dengan pihak lain di
bidang manajemen. Kontrak manajerial meliputi:
1) Kontrak pemanfaatan lahan
2) Kontrak pengelolaan limbah
3) Kontrak pendidikan, pelatihan, dan penelitian
4) Kontrak promosi kesehatan dan kerohanian
5) Kontrak kehumasan
6) Kontrak pengadaan barang/jasa
Kontrak wajib memperhatikan aspek peningkatan mutu dan keselamatan
pasien, risiko, pengendalian dan pencegahan infeksi, keamanan dan
kenyamanan, serta mengacu pada ketentuan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Terkait dengan kontrak dimaksud maka agar kualitas tetap terpantau
diperlukan suatu kegiatan monitoring dan evaluasi dengan alat ukur sesuai
standar item kontrak. Monitoring dilakukan untuk menjamin agar tahapan-
tahapan pekerjaan dapat terlaksana dengan baik dan mencapai tujuan yang
diharapkan, sedangkan evaluasi kontrak dilakukan untuk melihat apakah
kegiatan kerjasama dipandang perlu/layak untuk dilanjutkan atau tidak.
Kontrak dapat dihentikan oleh salah satu pihak apabila terdapat
penyimpangan-penyimpangan yang tidak dapat diperbaiki atau tidak dapat
disepakati. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kontrak klinis dilakukan
secara berkala oleh Bidang Pelayanan Medik, sedangkan monitoring dan
evaluasi pelaksanaan kontrak manajerial dilakukan secara berkala oleh
No. Dokumen
PROGRAM PENINGKATAN Revisi
MUTU DAN KESELAMATAN Tgl. Pemberlakuan
PASIEN Disetujui oleh Direktur
TAHUN 2019 Bagian/Unit Komite Mutu
RSMMC Halaman 20 dari 44
6) Rapat koordinasi
7) Penyusunan laporan
8) Penyampaian hasil analisis ke Direksi dan seluruh unit terkait
h. Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah proses identifikasi, analisis, penilaian, dan
pengelolaan semua risiko yang potensial dan diterapkan terhadap semua
jenis pelayanan di rumah sakit pada setiap level.
Langkah – langkah pelaksanaan kegiatan manajemen risiko klinis adalah
sebagai berikut:
1) Pilih proses berisiko tinggi dan bentuk tim
2) Buat alur proses & brainstorming modus kegagalan / failure mode
3) Menentukan dampak / effects
4) Prioritas modus kegagalan
5) Identifikasi penyebab / causes
6) Redesain proses
7) Analisa dan uji coba proses
8) Implementasi & monitor proses baru
Langkah – langkah pelaksanaan kegiatan manajemen risiko non klinis adalah
sebagai berikut:
1) Identifikasi risiko
2) Penentuan kemungkinan terjadinya risiko
3) Penentuan dampak terjadinya risiko
4) Penentuan status risiko
No. Dokumen
PROGRAM PENINGKATAN Revisi
MUTU DAN KESELAMATAN Tgl. Pemberlakuan 29 April 2019
PASIEN Disetujui oleh Direktur
TAHUN 2019 Bagian/Unit Komite Mutu
Halaman 25 dari 44
9) Rapat koordinasi
10) Penyusunan laporan
11) Penyampaian hasil analisis ke Direksi dan seluruh unit terkait
i. Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah proses identifikasi, analisis, penilaian, dan
pengelolaan semua risiko yang potensial dan diterapkan terhadap semua
jenis pelayanan di rumah sakit pada setiap level.
Langkah – langkah pelaksanaan kegiatan manajemen risiko klinis adalah
sebagai berikut:
1) Pilih proses berisiko tinggi dan bentuk tim
2) Buat alur proses & brainstorming modus kegagalan / failure mode
3) Menentukan dampak / effects
4) Prioritas modus kegagalan
5) Identifikasi penyebab / causes
6) Redesain proses
7) Analisa dan uji coba proses
8) Implementasi & monitor proses baru
Langkah – langkah pelaksanaan kegiatan manajemen risiko non klinis adalah
sebagai berikut:
5) Identifikasi risiko
6) Penentuan kemungkinan terjadinya risiko
7) Penentuan dampak terjadinya risiko
8) Penentuan status risiko
No. Dokumen
PROGRAM PENINGKATAN Revisi
MUTU DAN KESELAMATAN Tgl. Pemberlakuan
PASIEN Disetujui oleh Direktur
TAHUN 2019 Bagian/Unit Komite Mutu
RSMMC Halaman 31 dari 44
6. SASARAN
Sasaran program adalah target per tahun yang spesifik dan terukur untuk
mencapai tujuan program. Sasaran dari setiap kegiatan dalam program
peningkatan mutu dan keselamatan pasien adalah sebagai berikut:
I Rasio Keuangan 19
1 Rasio Kas (Cash Ratio) 2
2 Rasio Lancar (Current Ratio) 2,5
3 Periode Penagihan Piutang (Collection Period) 2
4 Perputaran Aset Tetap (Return on Fixed Asset) 2
5 Imbalan atas Aset Tetap (Return on Fixed Asset) 2
6 Imbalan Ekuitas (Return on Equity) 2
7 Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) 2
8 Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional 2,5
9 Rasio Subsidi Biaya Pasien 2
II Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU 11
1 Rencana Bisnis dan Anggaran Definitif 2
2 Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan 2
3 Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja BLU 2
4 Tarif Layanan 1
5 Sistem Akuntansi 1
6 Persetujuan Rekening 0,5
7 SPO Pengelolaan Kas 0,5
8 SPO Pengelolaan Piutang 0,5
No. Dokumen
PROGRAM PENINGKATAN Revisi
MUTU DAN KESELAMATAN Tgl. Pemberlakuan
PASIEN Disetujui oleh Direktur
TAHUN 2019 Bagian/Unit Komite Mutu
RSMMC Halaman 37 dari 44
b) Aspek Pelayanan
No. Subaspek / Indikator Skor
I Layanan 35
a. Pertumbuhan Produktivitas 18
1 Pertumbuhan Rata-rata Kunjungan Rawat Jalan 2
2 Pertumbuhan Rata-rata Kunjungan Gawat Darurat 2
3 Pertumbuhan Hari Perawatan Rawat Inap 2
4 Pertumbuhan Pemeriksaan Radiologi 2
5 Pertumbuhan Pemeriksaan Laboratorium 2
6 Pertumbuhan Operasi 2
7 Pertumbuhan Rehabilitasi Medik 2
8 Pertumbuhan Peserta Didik Pendidikan Kedokteran 2
9 Pertumbuhan Penelitian yang Dipublikasikan 2
b. Efisiensi Pelayanan 14
1 Kelengkapan Rekam Medik 24 Jam Selesai Pelayanan 2
2 Pengembalian Rekam Medik 2
3 Angka Pembatalan Operasi 2
4 Angka Kegagalan Hasil Radiologi 2
5 Penulisan Resep sesuai Formularium 2
6 Angka Pengulangan Pemeriksaan Laboratorium 2
7 Bed Occupancy Rate (BOR) 2
c. Pertumbuhan Pembelajaran 3
1 Rata-rata Jam Pelatihan Karyawan 1
2 Persentase Dokter Pendidik Klinis yang Mendapatkan TOT 1
3 Program Reward and Punishment 1
Manajemen Risiko
Sasaran Manajemen Risiko: Tersedianya laporan manajemen risiko minimal 1
buah per tahun