DOSEN PENDAMPING:
ARIEF BUDIMAN, S.E., M.E.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
3.3.1 Analisis Pelibatan Masyarakat oleh KLM ................................................ 38
BAB IV ....................................................................................................................... 40
PENGEMBANGAN INOVASI ...................................................................................... 40
4.1 Inovasi .......................................................................................................... 40
4.1.1 Pencatatan .............................................................................................. 40
4.1.2 Strategi integrasi kedepan ..................................................................... 41
4.1.3 Strategi Pengembangan Produk ............................................................ 43
4.1.4 Sarana Prasarana Penunjang Agrowisata ............................................... 44
BAB V ........................................................................................................................ 47
PENUTUP................................................................................................................... 47
5.1 Kesimpulan................................................................................................... 47
5.2 Saran ............................................................................................................ 47
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 48
LAMPIRAN................................................................................................................. 49
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
KEADAAN UMUM TEMPAT MAGANG
2
Hortikultura menjadi di Dinas Perkebunan. Dari sanalah, awal pemikiran Bu Hermin
tentang perbaikan kondisi lingkungan di sekitar Gunung Manglayang muncul.
Bu Hermin juga membentuk Kopi Luwak Manglayang sebagai “penebusan
dosa” Bu Hermin karena beliau awalnya berasal dari Dinas Hortikultura dan selama
ini ternyata baru disadari bahwa tanaman-tanaman Hortikultura bisa sangat merusak
lingkungan apabila tidak dilakukan dengan tepat. Pada tahun inilah pertama kalinya
tanaman kopi dan tanaman kayu sebagai naungannya ditanam.
Bu Hermin ingin mengajak petani-petani tersebut untuk mengubah komoditas
usahanya yang tadinya hortikultura menjadi tanaman kopi. Tanaman kopi dipilih Bu
Hermin menjadi usahanya dikarenakan tanaman kopi mempunyai akar yang kuat
sehingga bisa menahan aliran air hujan dan juga tanaman kopi membutuhkan
tanaman penaung untuk menaunginya sehingga bisa sekaligus memberikan
penghijauan atau reboisasi di kawasan Gunung Manglayang. Selain itu juga, Bu
Hermin juga ingin menyejahterakan petani-petani di sekitar perkebunan Kopi
Luwak Manglayang.
Pada tahun 2013, untuk meningkatkan nilai tambah, sudah ada pemikiran
untuk membuat kopi luwak, tetapi pada saat itu di Indonesia ada perdebatan
mengenai kehalalan kopi luwak dan juga animal welfare. Pada tahun ini juga, Bu
Hermin menyewa tanah sebesar 8 hektar di lahan PERHUTANI Ciwidey selama 25
tahun.
Pada tahun 2014, setelah selesainya perdebatan mengenai kehalalan dan juga
animal welfare, akhirnya Kopi Luwak Manglayang mulai memproduksi kopi luwak
dengan membeli luwaknya dari pangalengan dan juga petani di sekitar
perkebunan. Bekerja sama dengan PT Babun Djaja Asia dan Komunitas Mamologi
ITB yang tergabung dalam Tim Satwa Kita, Kopi Luwak Manglayang sejak mulai
melaksanakan kaidah kesejahteraan satwa (animal welfare) dalam proses
pemeliharaan luwak untuk produksi kopi luwak.
Pada tahun 2015, tepatnya pada bulan November, Kopi Luwak Manglayang
sedang mengurus izin pembuatan PT agar menjadi badan hukum yang legal.
3
Pada tahun 2016, rencananya akan terjadi beberapa perombakan pada
manajemen Kopi Luwak Manglayang seperti penambahan pekerja tetap.
Kopi Luwak Manglayang berdiri dengan 3 grand design, yaitu pelestarian
lingkungan, kesejahteraan luwak, dan kesejahteraan petani. Yang pertama adalah
pelestarian lingkungan kaki Gunung Manglayang. Hal ini disadari oleh keadaan
lingkungan kaki gunung manglayang yang sudah berubah menjadi lahan pertanian
hortikultura. Hal ini berbahaya, selain menjadi rawan longsor, bisa juga
menyebabkan banjir bagi perumahan perumahan yang berada dibawah kaki
gunung manglayang. Sehingga dengan adanya penanaman tanaman kopi dan
penaungnya, dapat menyerap aliran air hujan dan juga menjadikan tidak rawan
longsor lagi.
Yang kedua adalah mengenai pemeliharaan luwak berbasis animal walfare.
Isu ini sedang hangat hangatnya di luar negeri. Mereka menganggap kopi luwak
yang dihasilkan di Indonesia tidak memiliki fasilitas yang baik bagi luwak yang
dipeliharanya. Banyak oknum oknum dalam pemeliharaan luwak bisa dibilang tidak
mengindahkan luwak yang dipelihara. Pemberian kopi secara sporadis kepada
luwak tanpa memperhatikan nutrisi yang mereka butuhkan sehingga banyak luwak
yang tersiksa dan menyebabkan kematian. Dengan dibantu oleh pakar dari Kang
Agung anak SITH ITB, Kopi Luwak Manglayang melakukan berbagai riset sehingga
kualitas kandang dan asupan nutrisi yang diberikan pas sesuai dengan animal
walfare. Bahkan ada beberapa luwak yang sampai mengalami obesitas.
Yang terakhir adalah peningkatan kesejahteraan petani kopi di kaki Gunung
Manglayang. Petani sekitar kebanyakan menanam tanaman hortikultura. Sedangkan
dengan lingkungan daerah Kopi Luwak Manglayang yang berada di dataran tinggi
dan kualitas tanah yang seperti itu, sangat mendukung untuk ditanam komoditas
kopi. Diberikannya kemudahan petani untuk menjual kopi ke Kopi Luwak
Manglayang membuat para petani mulai beralih dari hortikultura menjadi tanaman
Kopi. Selain berpengaruh terhadap pelestarian lingkungan, peningkatan
kesejahteraan petani sekitar pun mulai meningkat.
4
Itulah 3 grand design Kopi Luwak Manglayang dalam menjalankan bisnis ini,
sehingga bila Kopi Luwak Manglayang melakukan invoasi inovasi yang diperlukan,
akan berbasis terhadap 3 grand design.
Kopi Luwak Manglayang sendiri sangat menjunjung apa yang disebut animal
welfare. Dengan begitu Bu Hermin sebagai pemilik Kopi Luwak Manglayang dan
yang lainnya selalu ingin membuat luwak itu nyaman seperti tempat tinggal aslinya.
Luwak di Kopi Luwak Manglayang memang untuk kopi tetapi bukan berarti luwak di
Kopi Luwak Manglayang harus selalu diberikan makan kopi. Di Indonesia sendiri
terkenal bahwa manusia tidak bisa memelihara luwak dengan baik. Maka dari itu
Indonesia sering dipandang sebelah mata oleh negara lain karena buruknya cara
pemeliharaan terhadap luwak. Kopi Luwak Manglayang juga bekerja sama dengan
Komunitas “Satwa Kita” dari biologi ITB. Makanan luwak yang ada di Kopi Luwak
Manglayang berupa buah-buahan seperti pepaya, nanas, semangka, pisang dan
makanan lainnya adalah kornet hewan dengan nasi. Cara pemeliharan luwak di Kopi
Luwak Manglayang yang ada di dalam kandang harus lebih sehat dibanding yang
ada di alam, karena luwak dapat mempengaruhi kualitas kopi yang telah di
konsumsi oleh luwak tersebut.
5
2.3 Ruang Lingkup Bidang Usaha
Perkebunan kopi ini meliputi kopi reguler dan kopi luwak. Kopi Luwak
Manglayang memproses semua produksinya mulai dari panen buah chery kopinya
hingga sampai menjadi greenbean ataupun yang sudah jadi bubuk tergantung
dengan permintaan konsumen. Kopi Luwak Manglayang juga mengambil buah
chery kopinya dari lahannya yang berada di Lembang dan juga petani-petani di
sekitar perkebunan.
6
2.4 Organisasi dan Manajemen
2.4.1 Struktur Organisasi
Pemilik : Bu Hermin
Direktur + Marketing : Kang Irfan
Budidaya : Mang Ayi
HRD + Operasional : Kang Adjat
7
2.4.2 Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab
a) Pemilik / Bu Hermin
Direktur utama merupakan fungsi jabatan tertinggi dalam sebuah perusahaan,
seperti Perseroan Terbatas (PT) yang secara garis besar bertanggungjawab
mengatur perusahaan secara keseluruhan.
Tugas Direktur Utama Perusahaan adalah sebagai koordinator, komunikator,
pengambil keputusan, pemimpin, pengelola dan eksekutor dalam menjalankan
dan memimpin perusahaan Perseroan Terbatas (PT).
Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi
perusahaan.
Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.
Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga
keuntungan perusahaan.
Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan
pembelanjaan kekayaan perusahaan.
Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan
dunia luar perusahaan.
Menetapkan strategi-strategi stategis untuk mencapakai visi dan misi
perusahaan.
Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan, mulai
bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang.
Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.
8
Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan
perusahaan.
Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian
(manajer).
Menyetujui anggaran tahunan perusahaan.
Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan
seperti keuntungan, kerugian, maupun deviden perusahaan.
9
Mengarahkan fungsi dan kinerja unit dan bagian akunting agar dapat
berjalan optimal dan meningkatkan kinerja SDM akunting.
Menjalankan tugas-tugas terkait lainnya dalam upaya pencapaian target
perusahaan.
10
Bisa dikatakan bahwa ruang lingkup kerja dari seorang manajer HRD adalah
melakukan segala hal yang berkaitan dengan pemeliharaan dan pemaksimalan
SDM mulai dari tahap awal berupa perencanaan, implementasi hingga masa
evaluasi.
Secara umum peran atau fungsi dari HRD dalam suatu perusahaan meliputi:
Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja.
Rekrutmen tenaga kerja.
Seleksi tenaga kerja.
Pengembangan dan evaluasi karyawan
Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / Compensation and
protection
Employee Relations Management
11
Sepuluh keputusan yang diperlihatkan merupakan aktivitas yang perlu
dilaksanakan oleh manajer operasi. Kemampuan untuk mengambil keputusan
yang baik dalam bidang-bidang ini dan mengalokasikan sumber daya untuk
menjamin efektifnya pelaksanaan merupakan perjalanan panjang untuk
mendapatkan fungsi operasi yang efisien. (Manajemen Operasi; Jay Heizer &
Barry Render; 2009)
2.4.4 Fasilitas
Kopi Luwak Manglayang juga mempunyai 2 bangunan untuk kandang luwak
mereka, 1 bangunan dibangun seperti di habitat asli hewan luwak dan satunya lagi
dibangun seperti di dalam bangunan. Kandang luwak yang dibangun seperti di
12
dalam bangunan digunakan juga sebagai tempat untuk penyortiran biji kopi.
Kandang luar ini memiliki luas kurang lebih 200 meter persegi sementara kandang
dalam memiliki luas kurang lebih 350 meter persegi.
Selain kandang, fasilitas yang berada disana adalah saung untuk pekerja dan
juga pengunjung, kolam ikan, kandang hewan (kambing dan kelinci), dan peralatan
pengolahan biji kopi.
13
BAB III
KERAGAAN USAHA TEMPAT MAGANG
14
penghasil kopi terbaik. Beberapa negara yang menghasilkan kopi luwak selain
indonesia diantaranya adalah Vietnam, Thailand dan Philipina tapi sayang
mereka belum mampu memenuhi global marketing dunia untuk permintaan
kopi luwak ini.
Perbandingan dengan jenis kopi lainnya, kopi luwak Indonesia adalah yang
termahal di dunia. Penilaiannya dilihat mulai dari cita rasa, aroma, dan kualitas yang
tidak dimiliki 70 negara penghasil kopi. (Edy Panggabean, Ketua Asosiasi Kopi
Luwak Indonesia)
Kopi luwak Indonesia saat ini sedang dijegal isu pelanggaran hak binatang.
Namun, Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan, isu negatif kopi
luwak Indonesia lebih bersifat persaingan dagang. Saat ini kopi luwak Indonesia
menjadi merek yang dikenal dan laku di pasaran ekspor. Sehingga hal itu memukul
industri kopi selain kopi luwak.
Persaingan
Sebagai pengekspor kopi terbesar ketiga di dunia, tidak hanya kopi luwak
yang menjadi kopi khas Indonesia. Di Indonesia memiliki sedikitnya tujuh macam
kopi spesialiti yang telah dikenal dunia seperti:
Gayo Mountain Coffee dari dataran tinggi Takengon, Aceh Tengah,
Mandheling dan Lintong Coffee dari Sumatera Utara,
Java Coffee dari dataran tinggi Ijen, Jawa Timur,
Toraja/Kalosi Coffee dari dataran tinggi Tana Toraja, Sulawesi Selatan,
Bali Coffee dari dataran tinggi Kintamani, Bali,
Flores Coffee dari dataran tinggi Manggarai, Nusa Tenggara Timur, dan
Balliem Highland Coffee dari dataran tinggi Jaya Wijaya, Irian Jaya.
Namun demikian, kopi luwak masih menjadi komoditas utama dalam produk
ekspor Indonesia, kopi luwak dinilai mampu untuk menyaingi ketatnya persaingan
pasaran kopi di seluruh pasar dunia.
Produsen kopi luwak di Indonesia sangat banyak namun belum ada
perusahaan dengan brang image yang kuat. Kopi Luwak Manglayang melakukan
diferensiasi dengan pelaku kopi luwak lainnya dengan menonjolkan image animal
15
welfare, dimana luwak dipelihara dengan memprioritaskan kesejahteraan luwak itu
sendiri. Image animal welfare ini menentang isu yang memang sudah banyak
beredar mengenai animal abuse.
Distribusi Pemasaran
Dalam rangka kegiatan untuk memperlancar arus barang dari produsen ke
konsumen, maka salah satu faktor penting yang harus diperhatikan adalah memilih
secara tepat saluran distribusi yang akan digunakan. Saluran distribusi yang terlalu
panjang menyebabkan makin banyak rantai yang ikut dalam kegiatan pemasaran.
Hal ini berarti bahwa kemungkinan penyebaran produk dapat secara luas tetapi
sebaliknya menimbulkan biaya yang lebih besar sehingga dapat menyebabkan
harga yang mahal sampai ke tangan konsumen akhir. Sebaliknya saluran distribusi
yang terlalu pendek kurang efektif untuk penyebarluasan produk, tetapi karena
mata rantai pemasaran lebih pendek maka biaya produksi dapat ditekan sehingga
harga ke konsumen akhir dapat lebih rendah. Oleh karena itu, penetapan saluran
pemasaran oleh produsen sangatlah penting sebab dapat mempengaruhi
kelancaran penjualan, tingkat keuntungan, modal, resiko, dan sebagainya.
Pemasaran kopi luwak oleh KLM tidak menggunakan saluran distribusi yang
panjang. Hal ini dikarenakan perusahaan yang terbilang baru dan belum begitu
berkembang, selain itu target dan segmentasi pasar dari kopi luwak yang memang
terbatas dan tidak menjangkau semua kalangan. Distribusi pemasaran kopi luwak
KLM terbagi atas:
1. Pemasaran keluar negeri (ekspor). Pemasaran kopi dilakukan melalui
website jual beli online, seperti Ebay dan Alibaba dengan menggunakan
mata uang USD (dollar). Setelah pemesanan dilakukan, barang dikirim
dengan menggunakan jasa pengiriman dengan pengenaan tarif pengiriman
sesuai negara tujuan.
2. Pemasaran dalam negeri. Selain keluar negeri, pemasaran kopi juga
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Sama halnya dengan
pemasaran keluar negeri, metode penjualan yang dilakukan masih berbasis
16
online shopping. Pembeli dapat mengakses website perusahaan untuk
kemudian melakukan pemesanan.
Selain pemasaran melalui website, kini KLM juga telah melakukan kerjasama
dengan Universitas Padjadjaran. KLM menyuplai produk kopi reguler (bukan
kopi luwak) ke salah satu program unggulan Unpad yaitu Locarvest (Local
Farmer’s Harvest) yang diadakan tiap hari Minggu di Bale Balantik, Cisangkuy,
Bandung.
Selain itu, KLM juga menyuplai green bean kopi ke roasting house untuk
dilakukannya proses roasting lebih lanjut. Roasting house yang disuplai oleh
KLM antara lain Morning Glory dan Yellow Truck. Dari roasting house ini, biji
kopi yang telah di-roasting dikirim ke cafe-cafe lainnya yang merupakan
partner cafe dari roasting house tersebut.
17
Psikografi: masyarakat pecinta kopi. Masyarakat yang mengonsumsi kopi
sebagai gaya hidup mereka. Pecinta kopi biasanya tidak memandang harga
jenis kopi karena mereka paham akan kualitas kopi itu sendiri.
Behavioral : masyarakat yang paham akan sensitivitas harga, dimana semakin
tinggi kualitas maka akan semakin tinggi pula harga suatu barang.
Positioning adalah pengaturan produk untuk menduduki tempat yang jelas,
berbeda dan diinginkan dibandingkan produk pesaing dalam pikiran konsumen
sasaran. KLM memposisikan dirinya sebagai kopi luwak yang mempunyai cita rasa
khas dan eksotis dengan memerhatikan kesejahteraan luwak sehingga
menghasilkan kopi luwak yang lebih unggul dari segi kualitas dan rasa disbanding
kopi luwak jenis lain.
B. Bauran Pemasaran
Kotler (2008), menyatakan bahwa “Bauran Pemasaran (marketing mix) adalah
seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus
mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran, alat-alat pemasaran tersebut
diklasifikasikan menjadi empat kelompok yang luas yang disebut empat P, yaitu
product, place, price and promotion. Berikut analisis empat P dari KLM.
Produk
Mengapa kopi luwak memiliki harga yang jauh berada diatas jenis kopi
lainnya? Kopi luwak menjadi istimewa karena aroma dan citasaranya yang berbeda.
Kualitas kopi luwak yang sangat baik tidak terlepas dari luwak itu sendiri. Dengan
indera penciumannya yang peka, luwak akan memilih biji kopi yang matang optimal
dan berkualitas baik untuk makanannya. Biji kopi ini akan mengalami proses
fermentasi alami di dalam perut luwak. Sistem pencernaan luwak yang sederhana,
membuat biji kopi yang masih terlindungi kulit keras tidak dapat tercerna dan ikut
keluar bersama kotoran luwak.
18
Kopi luwak memiliki banyak keistimewaan, aromanya yang khas dan lebih
kuat dan citarasa yang sangat enak. Kopi luwak juga aman bagi penderita magh,
karena kandungan kafein dan kadar asamnya yang rendah.
Kopi luwak memiliki rasa seimbang antara manis, pahit dan asam, terasa lebih
lama, “fruity”, tidak cacat, tidak “earthy” karena penjaminan kebersihan saat
pengumpulan biji kopi.
Beberapa kriteria untuk menentukan kualitas Kopi Luwak adalah aroma,
acidity, body dan flavor.
Aroma, Aroma menjadi petunjuk pertama akan rasa kopi. Aroma yang
tercium oleh indera penciuman akan sangat berpengaruh terhadap penilaian
tentang karakter dan citarasa kopi.
Acidity, Acidity disini bukanlah kadar keasaman, tetapi adalah sensasi yang
terasa di mulut ketika meminum kopi, energi atau perasaan hidup. Ini seperti
membandingkan air biasa dengan air soda, mulai dari low ke high, atau dari mellow
ke live.
Body, Body merupakan perasaan kuat atau ketebalan kopi yang terasa di
lidah. Ukuran body kopi berkisar dari light sampai full. Kopi dengan body lebih kuat
akan mempertahankan rasanya lebih banyak ketika diencerkan.
Flavor, Flavor adalah kesan secara keseluruhan, aroma acidity dan body.
Richness merupakan sebutan persepsi berdasarkan body dan fullness. Complexcity
berdasarkan persepsi banyak rasa. Sedangkan balance untuk keseimbangan dari
karakter dasar kopi.
Place
Perkebunan kopi KLM berlokasi di Pondok Buahbatu-Cikawari, Desa
Mekarmanik, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. Lokasi perkebunan yang
sangat jauh dari hiruk-pikuk perkotaan dan wilayah yang masih asri menjadikan
perkebunan kopi ini cocok untuk dijadikan sebagai agrowisata.
19
Price
Berikut harga yang ditawarkan oleh KLM dapat dilihat pada table dibawah ini.
Tabel 1. Harga Produk Kopi Luwak Manglayang
NO. JENIS UKURAN HARGA
1. Kopi Luwak Manglayang Arabica 100 gram Rp250.000
(Welfare) Bubuk
2. Kopi Luwak Manglayang Arabica 100 gram Rp250.000
(Welfare) Roasted Whole Bean
3. Kopi Luwak Manglayang Arabica 250 gram Rp625.000
(Welfare) Roasted Whole Bean
4. Kopi Luwak Manglayang Arabica 50 gram Rp125.000
(Welfare) Bubuk
5. Kopi Luwak Manglayang Special Blend 100 gram Rp250.000
(Welfare) Bubuk
6. Kopi Luwak Manglayang Special Blend 100 gram Rp250.000
(Welfare) Roasted Whole Bean
7. Kopi Luwak Manglayang Special Blend 250 gram Rp625.000
(Welfare) Roasted Whole Bean
8. Kopi Luwak Manglayang Special Blend 125 gram Rp125.000
(Welfare) Roasted Whole Bean
Promosi
Kegiatan promosi dilakukan KLM dengan berbagai metode, antara lain:
1. Word of Mouth
Word of Mouth (WOM) atau biasa disebut dengan promosi dari mulut ke
mulut. Penggunaan promosi secara word of mouth didasarkan pada
kemudahan dalam berpromosi menggunakan cara ini. Alasan lain
penggunaan cara ini karena murah dan praktis.
20
2. Media Massa
Media massa seperti koran, internet seperti media sosial dan website.
Dengan memanfaatkan pengalaman pengunjung yang kemudian dibagikan
melalui media sosial, diharapkan mampu meningkatkan kesadaran
masyarakat (brand awareness) akan nama KLM sebagai produsen kopi luwak
di kalangan pengguna sosial yang kini banyak digunakan oleh mayoritas
masyarakat Indonesia.
Tribun Jabar juga pernah meliput KLM sebagai produsen kopi luwak yang
memerhatikan animal welfare. Dengan adanya pemberitaan di media cetak
diharapkan akan timbul image baik di mata masyarakat sehingga KLM
memiliki nilai tersendiri sebagai produsen kopi luwak di Indonesia.
C. Analisis TOWS
Setelah diketahui STP serta bauran pemasaran dari KLM, untuk mengetahui
prospek kopi luwak produksi KLM lebih lanjut, perlu dilakukan analisis TOWS.
Threats (Ancaman)
1. Pengetahuan masyarakat yang minim akan jenis-jenis kopi dan masing-
masing kualitasnya.
2. Tidak seperti negara-negara di Amerika dan Eropa, masyarakat Indonesia
bukanlah konsumen yang rutin mengonsumsi kopi (hanya sesekali dan saat-
saat tertentu).
3. Lokasi kebun yang cukup jauh dan tidak adanya sinyal untuk berkomunikasi
membuat orang berpikir ulang untuk berkunjung.
4. Banyak pelaku yang bermain di usaha kopi luwak di Indonesia.
5. Logo yang digunakan sudah umum atau tidak memiliki ciri khas khusus. Logo
yang digunakan berupa gambar karikatur dari luwak dengan tambahan
gambar sebuah cangkir yang mengesankan kopi panas. Konsep logo seperti
itu sudah banyak digunakan oleh UMKM kopi luwak sejenis.
21
Opportunity (Peluang)
1. Trend kopi luwak mulai dikenal
Rasanya yang unik dan spesial membuat kopi luwak digemari oleh
masyarakat. Hal ini didukung dengan banyaknya media yang memberitakan
kopi luwak. Bahkan presiden Republik Indonesia pernah memberikan kopi
luwak sebagai oleh-oleh dari Indonesia kepada perdana menteri Australia,
selain itu acara talkshow Oprah Winfrey pernah membahas mengenai kopi
Luwak. Sehingga popularitas dan trend kopi luwak dikalangan masyarakat
cukup tinggi hal ini dibuktikan dengan munculnya beberapa usaha kopi
luwak.
2. Indonesia merupakan penghasil kopi luwak terbesar di dunia
Hal ini membuat Indonesia mampu menjadi eksportir kopi luwak terbesar di
dunia dan tidak menutup kemungkinan KLM untuk masuk dalam pelaku
ekspor.
3. Berdirinya Asosiasi Kopi Luwak Indonesia
Trend kopi luwak yang positif membuat banyak pengusaha ramai membuka
bisnis kopi luwak, sehingga munculah Asosiasi Kopi Luwak Indonesia sebagai
wadah para pengusaha kopi luwak untuk berbagi ilmu, pengalaman juga
informasi-informasi terbaru mengenai kopi luwak.
4. Berpotensi menjadi agrowisata melihat lingkungan kebun yang mendukung
5. Prestasi yang dimiliki KLM
KLM telah memiliki beberapa prestasi salah satunya yang baru-baru ini yaitu
memperoleh juara 2 Golden Cup Competition di West Java Coffee Festival
yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Jawa Barat.
Sebelumnya juga KLM menjadi pemenang Anugrah Prakarsa Bidang
Lingkungan Hidup yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa
Barat.
6. Kopi Luwak memilki khasiat kesehatan
Penelitian yang dilakukan oleh Massiomo Marcone di Universitas Guelph,
Ontario Kanada menunjukan bahwa sekresi endogen pencernaan hewan
22
sejenis luwak itu meresap ke dalam biji kopi. Sekresi enzim proteolitik
memecah kandungan biji protein yang terdapat pada biji kopi, menghasikan
peptida dan asam amino bebas menjadi berkurang (Edy Panggabean, 2011).
Proses produksi menggunakan luwak membuat kandungan protein
berkurang sehingga dapat memberikan khasiat kesehatan diantaranya
mencegah penyakit saraf, melindungi gigi, menurunkan resiko kanker
payudara dll.
Weaknesses (Kelemahan)
1. Modal yang terbatas
Selama ini pihak KLM dalam memulai maupun menjalankan bisnisnya hanya
mengandalkan dana pribadi.
2. Produk yang masih belum bervariasi.
Produk KLM masih belum memiliki banyak variasi. Kopi yang diproduksi
masih meliputi kopi jenis Arabica baik itu kopi regular maupun kopi luwak
dan kopi jenis special blend yaitu campuran kopi Arabica dengan Robusta.
3. Pasar dengan kalangan menengah ke atas (bahkan cenderung kalangan atas)
membuat pasar kopi luwak belum begitu besar khususnya di dalam negeri.
4. Penetrasi pasar yang masih kurang gencar.
5. Kurang strategisnya lokasi
Sulitnya akses ke kebun karena lokasinya yang jauh dari sarana dan prasana
umum.
Strengths (Kekuatan)
1. Produksi dan penangkaran luwak sendiri
KLM melakukan proses produksi dengan menggunakan luwak yang
dipelihara sendiri. Kopi luwak difermentasikan menggunakan media luwak,
kopi yang sudah siap panen kemudian di berikan kepada luwak untuk
dikonsumsi, luwak akan mengkonsumsi kopi tersebut dan akan mengelupas
23
kulit dari kopi . Kopi kemudian difermentasi dan kopi akan keluar bersama
feces dari luwak tersebut. Saat ini KLM mempunyai 22 ekor luwak.
2. Animal welfare
Kopi luwak diproduksi dengan memerhatikan animal welfare sehingga
menghasilkan biji kopi yang memiliki kualitas yang lebih unggul
dibandingkan kopi yang dihasilkan oleh luwak yang terlalu dieksploitasi
(animal abuse).
3. Nama yang mewakili daerah produksi
Kopi Luwak Manglayang memiliki nama yang mewakilkan daerah produksi.
Dengan menggunakan nama daerah produksi membuat masyarakat lebih
mudah mengenali dan otomatis mengetahui dimana masyarakat bisa
menemukan kopi luwak tersebut.
24
seperti pada saat pemupukan, panen, dan sortasi. Tenaga kerja Kopi Luwak
Manglayang didapatkan dari warga sekitar sehingga dengan adanya Kopi Luwak
Manglayang banyak masyarakat yang memiliki penghasilan tambahan.
Modal materi merupakan salah satu faktor produksi yang penting. Pada Kopi
Luwak Manglayang modal yang berupa materi tersebut didapatkan dari pemilik
sendiri. Modal tersebut dialokasikan untuk pembelian lahan serta pembangunan
infrastruktur secara keseluruhan.
Selain tenaga kerja dan modal, sumber daya alam merupakan faktor produksi
yang penting karena sumber daya alam yang medukung seluruh kegiatan budidaya
tanaman kopi. Pada awalnya lahan yang dimiliki oleh Kopi Luwak Manglayang
adalah lahan yang dipergunakan untuk budidaya hortikultura yaitu stroberi. Namun,
setelah melihat kondisi Gunung Manglayang yang sangat memprihatinkan, maka
pemilik Kopi Luwak Manglayang memutuskan untuk mengganti tanaman stroberi
menjadi kopi. Tanpa diduga, tanaman kopi sangat cocok untuk jenis tanah di
Gunung Manglayang. Tanaman kopi yang dibudidayakan tumbuh dengan sangat
baik karena didukung dengan sumber daya air yang sangat memadai. Sumber daya
air yang berada pada Kopi Luwak Manglayang cukup melimpah sehingga dapat
digunakan untuk operasional dari Kopi Luwang Manglayang.
25
berukuran besar dan 100 buah masak (merah ) rata – rata 196 gr. Potensi Produksi
berkisar antara 800 – 2300 kg biji/ha. Kopi varietas Sigarar utang bersifat agak
rentan terhadap penyakit karat daun, terutama jika ditanam pada ketinggian kurang
dari 1000 mdpl, juga rentan terhadap serangan nematoda parasit.
a. Penyiapan lahan dan pohon peneduh
Lahan yang dimiliki oleh Perusahaan Kopi Luwak Manglayang sebesar 10
hektar yang terdiri dari 2 hektar yang berada di kaki Gunung Manglayang dan 8
hektar yang berada di daerah Ciwidey. Pada awalnya lahan yang berada kaki
Gunung Manglayang merupakan lahan yang diperuntukkan untuk tanaman stroberi.
Namun, ketika melihat dengan menanam stroberi memiliki potensi erosi yng sangat
tinggi maka tanaman sayuran dibongkar habis untuk kemudian di tanam tanaman
kopi. Hal ini ditujukan untuk perlindungan lingkungan di kawasan kaki Gunung
Manglayang. Pembongkaran dilakukan dengan menebang habis tanaman sayuran
hingga perakarannya juga melakukan pembersihan gulma. Kemudian, tanah harus
dicangkul agar gembur. Setelah itu, hal yang harus disiapkan sebelum memulai
budidaya kopi adalah menanam pohon pelindung. Guna pohon pelindung adalah
untuk mengatur intensitas cahaya matahari yang masuk. Tanaman kopi termasuk
tumbuhan yang menghendaki intensitas cahaya matahari tidak penuh sehingga
membutuhkan pohon pelindung. Respon pertumbuhan dan perkembangan tanaman
kopi terhadap tanaman pelindung ini sangat nyata. Pada pertanaman kopi yang
diusahakan di tempat terbuka tanpa menggunakan tanaman pelindung
pertumbuhannya akan sangat lambat, warna daunnya kekuningan, tanaman
cenderung tumbuh kerdil yang ditandai dengan semakin pendeknya panjang antar
cabang produktif, pembungaan lebih lambat, produksinya juga akan lebih rendah
karena cabang produksinya lebih pendek jika dibanding dengan tanaman kopi
yang budidayanya menggunakan tanaman pelindung. Jenis pohon pelindung yang
sering digunakan dalam budidaya kopi adalah dadap, lamtoro dan sengon. Pilih
pohon pelindung yang tidak membutuhkan banyak perawatan dan daunnya bisa
menjadi sumber pupuk hijau. Untuk Kopi Luwak Manglayang sendiri memilih
26
tanaman kayu manis dan kayu putih sebagai pohon pelindung. Pohon pelindung
ditanam setiap 5 meter dari luas lahan kopi sehingga dapat melindungi pohon kopi.
b. Penyemaian Bibit Kopi
Pembuatan Bedengan Pesemaian
Lahan yang digunakan untuk tempat persemaian merupakan lahan dengan
tempat datar, berdrainase baik, dan dekat sumber air. Hal ini disebabkan karena
pada saat waktu pembibitan membutuhkan air yang cukup banyak. Untuk luas lahan
pembibitan disesuaikan menurut kebutuhan. Kemudian, tanah dicangkul dan
dibersihkan dari sisa-sisa akar dan rumput. Bedengan ditinggikan sekitar 20 cm
menggunakan tanah subur dan gembur. Pinggirnya diberi penahan dari bambu
agar tanah tidak longsor. Bedengan diberi atap/naungan berupa alang, daun tebu,
kelapa, dan lainnya.
Cara Menyemaikan Benih
Penyemaian benih dimulai dengan menyiram bedengan semai. Kemudian
penyemaian benih kopi dilakukan dengan cara membenamkan benih sedalam 1 cm
dengan posisi benih telungkup (permukaan yang rata menghadap ke bawah). Untuk
jarak tanam benih adalah 3 cm x 5 cm. Setelah benih tertata di atas bedengan, di
atasnya ditaburi potongan jerami atau alang-alang kering, agar terlindungi dari
sengatan matahari maupun curahan air siraman.
Pemeliharaan di Persemaian
Pemeliharaan dilakukan dengan melakukan penyiraman yang dilaksanakan
setiap pagi hari, pada saat penyiraman harus dijaga jangan sampai ada genangan
air. Rumput-rumput serta gulma yang tumbuh harus dibersihkan untuk menjaga
kebersihan lahan persemaian juga untuk menghindari perebutan hara antara gulma
dan tanaman kopi yang sedang disemaikan. Setelah satu bulan, ketika sepasang
daun membuka (stadium kepelan), bibit segera dipindah ke media kantung plastik
(polybag) dan disusun di tempat pembibitan.
Penanaman Dalam Kantung Plastik (polybag)
Penanaman dalam polybag dilakukan setelah satu bulan berada dalam lahan
persemaian. Pindah tanam dari lahan persemaian ke dalam polybag dilakukan
27
dengan mengisi polybag dengan komposisi tanah dan kompos, kemudian dilakukan
pindah tanam bibit kopi dari lahan persemaian ke dalam polybag. Pemindahan bibit
kopi harus dilakukan dengan cepat agar tanaman tidak stres. Setelah semua bibit
dipindah tanam, lalu dilakukan penyusunan polybag di tempat penyemaian yang
telah disangga dengan bambu. Setelah itu dilakukan penyiraman. Proses
pertumbuhan dalam polybag dilakukan sekitar 6 bulan setelah pindah tanam.
Pemeliharaan Bibit
Pemeliharaan bibit dilakukan dengan menyiram bibit kopi pada setiap pagi
hari. Penyiraman sangat dibutuhkan oleh tanaman kopi di masa pembibitannya.
Kemudian, pemeliharaan juga dilakukan dengan pembersihan gulma pada polybag.
Hal ini dilakukan agar tidak terjadi peerebutan unsur hara antara tanaman kopi dan
gulma sehingga bibit kopi akan tumbuh dengan maksimal.
c. Penanaman bibit kopi
Penanaman bibit kopi dilakukan dengan memindahkan bibit dari polybag ke
lubang tanam di areal kebun. Jarak tanam budidaya kopi arabika sigarar utang
adalah 2 m × 1,5 m. Sebelum menanam, buat lubang tanam dengan ukuran 30 cm x
30 cm. Setelah lubang tanam dibuat, masukkan pupuk kompos sebanyak 500 gram
dan campuran pupuk NPK dan phonska sebanyak 250 gram.
28
Setelah itu, tutup dengan tanah hingga pupuk kompos serta pupuk NPK dan
phonska tertutupi. Kemudian, ambil bibit tanaman kopi dan sobek bagian samping
polybag hingga bibit kopi dapat dipindahkan bersama tanahnya. Hal ini dilakukan
untuk mengurangi tingkat stres pada saat penanaman kopi dilakukan. Kemudian,
tanam bibit kopi ke dalam tanah yang telah diberikan pupuk.
d. Pemeliharaan tanaman kopi
Langkah yang diperlukan untuk pemeliharaan budidaya kopi adalah
penyulaman, pemupukan dan pemangkasan. Berikut penjelasannya:
Penyulaman
Setelah bibit ditanam di areal kebun, periksa pertumbuhan bibit tersebut
setidaknya seminggu dua kali. Setelah bibit berumur 1-6 bulan periksa sedikitnya
satu bulan sekali. Selama periode pemeriksaan tersebut, bila ada kematian pada
pohon kopi segera lakukan penyulaman. Penyulaman dilakukan dengan bibit yang
sama. Lakukan perawatan yang lebih instensif agar tanaman penyulam bisa
menyamai pertumbuhan pohon lainnya.untuk penyulaman dilakukan dengan teknik
penanaman pada awal masa tanam.
Pemupukan
Pemberian pupuk untuk budidaya kopi di Kopi Luwak Manglayang dilakukan
3 kali dalam satu tahun. Perincian pemberian pupuk adalah 2 kali untuk pemupukan
rutin dan 1 kali untuk penanaman kembali (replanting). Pupuk yang diberikan
sekitar 500 gram per tanaman kopi. Pemupukan dilakukan dengan tidak langsung
pada tanaman. Namun, pemupulan dilakukan dengan menaburkan pupuk
disekeliling tanaman kopi dengan jarak 20 cm. Pemupukan dilakukan ketika akan
memasuki musim penghujan.
Pemangkasan pohon
Terdapat dua tipe pemangkasan dalam budidaya kopi, yaitu pemangkasan
berbatang tunggal dan pemangkasan berbatang ganda. Pemangkasan berbatang
tunggal lebih cocok untuk jenis tanaman kopi yang mempunyai banyak cabang
sekunder yaitu arabika. Pemangkasan ganda lebih banyak diaplikasikan
29
diperkebunan rakyat yang menanam robusta. Pemangkasan ini lebih sesuai pada
perkebunan di daerah dataran rendah dan basah.
Berdasarkan tujuannya, pemangkasan dalam budidaya kopi dibagi menjadi tiga
macam yaitu:
Pemangkasan pembentukan, bertujuan membentuk kerangka tanaman
seperti bentuk tajuk, tinggi tanaman dan tipe percabangan.
Pemangkasan produksi, bertujuan memangkas cabang-cabang yang tidak
produktif atau cabang tua. Hal ini dilakukan agar tanaman lebih fokus
menumbuhkan cabang yang produktif. Selain itu, pemangkasan ini juga untuk
membuang cabang-cabang yang terkena penyakit atau hama.
Pemangkasan peremajaan, dilakukan pada tanaman yang telah mengalami
penurunan produksi, hasil kurang dari 400 kg/ha/tahun atau bentuk tajuk
yang sudah tak beraturan. Pemangkasan dilakukan setelah pemupukan untuk
menjaga ketersediaan nutrisi.
Pemangkasan yang berada di Kopi Luwak Manglayang merupakan
pemangkasan yang dilakukan dengan memangkas tanaman kopi yang sudah
melebihi 1,75 meter. Hal ini juga dilakukan untuk membuang cabang-cabang kopi
yang sudah tidak produktif seperti misalnya untuk cabang-cabang tanaman kopi
yang telah kering. Pemangkasan ini dilakukan sebanyak 2 kali dalam setahun.
e. Penanganan hama dan penyakit
Lahan budidaya kopi yang terserang hama dan penyakit akan mengalami
penurunan produktivitas, kualitas mutu kopi dan bahkan kematian tanaman.
Beberapa hama dan penyakit yang umum menyerang tanam kopi adalah sebagai
berikut:
Hama penggerek buah kopi. Menyerang tanaman muda maupun tua. Akibat
serangan buah akan berguguran atau perkembangan buah tidak normal dan
membusuk. Pengendalian bisa hama ini adalah dengan meningkatkan sanitasi
kebun, pemapasan pohon naungan, pemanenan buah yang terserang, dan
penyemprotan kimia.
30
Penyakit karat daun (HV). Biasanya menyerang tanaman arabika. Gejala
serangannya bisa dilihat dari permukaan daun yang mengalami bercak
kuning, semakin lama menjadi kuning tua. Bisa dihindari dengan menanam
kopi arabika diatas ketinggian 1000 meter dpl. Pengendalian lainnya bisa
dilakukan dengan penyemprotan kimia, memilih varietas unggul, dan kultur
teknis.
Penyakit serangan nematoda. Serangan ini bisa menurunkan produksi hingga
78%. Pengendalian penyakit ini bisa dilakukan dengan menyambung
tanaman dengan batang bawah yang tahan nematoda.
Pada tanaman di Kopi Luwak Manglayang hama yang biasa ditemukan adalah
ulat atau biasa disebut masyarakat sekitar sebagai uter. Uter merupakan ulat yang
berada di dalam batang. Uter menyerang batang dengan menggerogoti bagian
dalam batang. Sehingga batang yang telah terdapat uter didalamnya tidak akan ada
isinya. Maka dari itu pertumbuhan batang yang telah terdapat hama uter tidak akan
bisa berkembang. Untuk penanggulan hama uter dapat dilakukan dengan
memotong batang yang telah terjangkit penyakit uter. Selain itu terdapat pula hama
semut yang menempel pada buah kopi.
f. Panen dan pasca panen
Panen
Tanaman kopi arabika sigarar utang dapat dipanen setelah 1,5 tahun setelah
penanaman dan mengalami masa produksi optimal pada tahun ketiga. Panen kopi
terjadi dua kali dalam setahun yaitu pada bulan maret hingga september. Setelah
bulan september maka tanaman kopi akan mengalami off season. Panen budidaya
kopi dilakukan secara bertahap, panen raya bisa terjadi dalam 4-5 bulan dengan
31
interval waktu pemetikan setiap 10-14 hari. Pemanenan dan pengolahan pasca
panen akan menentukan mutu produk akhir.
Pemanenan buah kopi yang umum dilakukan dengan cara memetik buah
yang telah masak pada tanaman kopi. Buah matang ditandai oleh perubahan warna
kulit buah. Kulit buah berwarna hijau tua adalah buah masih muda, berwarna kuning
adalah setengah masak dan jika berwarna merah maka buah kopi sudah masak
penuh dan menjadi kehitam-hitaman setelah masak penuh terlampaui (over ripe)
(Starfarm, 2010). Untuk mendapatkan hasil yang bermutu tinggi, buah kopi harus
dipetik dalam keadaan masak penuh. Kopi arabika sigarar utang membutuhkan
waktu sekitar 4 bulan dari mulai pembungaan hingga panen.
Pemberian biji kopi pada binatang luwak
Pada kopi luwak, terdapat “pemanenan” dan sortasi alami yang dilakukan
oleh binatang luwak. Luwak atau lengkapnya musang luwak, senang sekali mencari
buah-buahan yang cukup baik dan masak (termasuk buah kopi) sebagai
makanannya. Luwak akan memilih buah kopi yang betul–betul masak sebagai
makanannya.
Dalam proses pencernaannya, biji kopi yang dilindungi kulit keras tidak
tercerna dan akan keluar bersama kotoran luwak. Biji kopi seperti ini, pada masa
lalu sering diburu para petani kopi, karena diyakini berasal dari biji kopi terbaik
32
dan telah difermentasikan secara alami dalam perut luwak, dan oleh karenanya
disebut kopi luwak.
Pembersihan
Pembersihan dilakukan satu hari setelah pemberian makan kopi pada luwak.
Kopi dikeluarkan melalui feses. Langkah pertama yang dilakukan adalah
mengumpulkan feses luwak, kemudian dipisahkan antara biji kopi dan feses. Biji
kopi yang telah terpisah oleh feses segera direndam untuk memisahkan antara biji
kopi yang tenggelam dan mengapung. Untuk biji kopi yang tenggelam menandakan
bahwa biji kopi luwak tersebut bagus. Namun, untuk biji kopi luwak yang
mengapung harus dibuang karena menandakan bahwa biji kopi tersebut berkualitas
buruk. Setelah perendaman biji kopi, langkah yang harus dilakukan adalah
membersihkan biji kopi dari sisa-sisa feses yang ada pada biji kopi luwak tersebut.
Fermentasi biji kopi
Fermentasi diperlukan untuk menyingkirkan lapisan lendir pada kulit tanduk
kopi. Fermentasi dilakukan biasanya pada pengolahan kopi arabika, untuk
mengurangi rasa pahit dan mempertahankan citarasa kopi. Proses fermentasi
umumnya hanya dilakukan untuk pengolahan kopi arabika, dan tidak banyak
dipraktekkan untuk pengolahan kopi robusta, terutama untuk kebun rakyat. Tujuan
proses ini adalah untuk menghilangkan lapisan lendir yang tersisa di lapisan kulit
tanduk pada biji kopi setelah proses pengupasan. Pada kopi arabika, fermentasi
juga bertujuan untuk mengurangi rasa pahit dan mendorong terbentuknya kesan
“mild” pada citarasa seduhannya. Prinsip fermentasi adalah alami dan dibantu oleh
oksigen dari udara. Proses fermentasi dapat dilakukan secara basah (merendam biji
dalam genangan air) dan secara kering (tanpa rendaman air).
Pengeringan
Proses pengeringan dilakukan sesaat setelah dilakukan pencucian dan
pembersihan biji kopi luwak. Pengeringan dilakukan dengan menjemur biji kopi
yang telah dicuci bersih ke dalam sebuah wadah penjemuran. Penjemuran
dilakukan selama kurang lebih 3 hari hingga mendapat kadar kekeringan yang
diinginkan.
33
Penggilingan kopi
Biji kopi luwak kering kering digiling dengan mesin huller untuk
mendapatkan biji kopi pasar atau kopi beras (Puslitkoka, 2006). Penggilingan kopi
diperlukan untuk memperoleh kopi bubuk dan meningkatkan luas permukaan kopi.
Pada kondisi ini, citarasa kopi luwak akan lebih mudah larut pada saat dimasak dan
disajikan, dengan demikian seluruh citarasa kopi terlarut ke dalam air seduan kopi
yang akan dihidangkan (Starfarm,2010). Penggilingan kopi sebaiknya hanya
dilakukan terhadap kopi yang sudah kering.
Pengeringan kopi
Proses pengeringan bertujuan untuk mengurangi kandungan air dalam biji
kopi yang semula 60-65% sampai menjadi 12%. Pada kadar air ini, biji kopi relatif
aman untuk dikemas dalam karung dan disimpan di gudang pada kondisi
lingkungan tropis. Proses pengeringan dapat dilakukan dengan cara penjemuran,
mekanis dan kombinasi keduanya. Buah kopi arabika mutu rendah (inferior) hasil
sortasi di kebun sebaiknya diolah secara kering. Cara ini juga banyak dipraktekkan
petani untuk mengolah kopi jenis robusta.
Sortasi kopi
Sortasi atau pemilihan biji kopi dimaksudkan untuk memisahkan biji yang
masak dan bernas serta seragam dari buah yang cacat/pecah, kurang seragam dan
terserang hama serta penyakit. Sortasi juga dimaksudkan untuk pembersihan dari
ranting, daun atau kerikil dan lainnya.
34
Gambar 9. Proses Sortasi di Gudang
Buah kopi masak hasil panen disortasi secara teliti untuk memisahkan buah
superior (masak, bernas, dan seragam) dari buah inferior (cacat, hitam, pecah,
berlubang, dan terserang hama penyakit). Kotoran seperti daun, ranting, tanah dan
kerikil harus dibuang karena benda benda tersebut dapat merusak mesin
pengupas. Buah merah terpilih (superior) diolah dengan metode pengolahan secara
basah atau semi basah supaya diperoleh biji kopi kering dengan tampilan yang
bagus, sedang buah campuran hijau-kuning-merah diolah dengan cara pengolahan
kering (Starfarm, 2010). Penyortiran yang dilakukan oleh Kopi Luwak Manglayang
dengan melakukan pengayakan.
Penyimpanan
Penyimpanan bertujuan untuk menyimpan hasil panen yang telah disortasi
dalam kondisi yang aman sebelum dipasarkan ke konsumen. Pada Kopi Luwak
Manglayang, penyimpanan dilakukan pada lantai atas dari kandang. Di gudang
tersebut disimpan biji-biji kopi yang telah dikemas dalam karung. Gudang tersebut
sekaligus dijadikan tempat penyortiran biji kopi karena gudang tersebut dirancang
memiliki akses masuk matahari yang cukup banyak. Beberapa faktor penting pada
penyimpanan biji kopi adalah kadar air, kelembaban relatif udara dan kebersihan
gudang. Udara yang lembab pada gudang di daerah tropis merupakan pemicu
utama pertumbuhan jamur pada biji, sedangkan sanitasi atau kebersihan yang
kurang baik menyebabkan hama gudang seperti serangga dan tikus akan cepat
berkembang. Untuk menanggulangi permasalahan kelembaban pada biji kopi maka
dilakukan penjemuran sekitar 5 bulan sekali.
Roasting
Roasting adalah proses mengeluarkan air dalam kopi, mengeringkan dan
mengembangkan bijinya, mengurangi beratnya hingga 20%, serta yang paling
penting adalah mengubah unsur gula menjadi CO2 sebagai alat transport untuk
memberikan aroma pada kopi tersebut. Proses roasting ini merupakan proses yang
sangat penting dalam mengeluarkan cita rasa dari kopi. Proses roasting akan
menghasilkan 3 tingkat roast yaitu :
a. Light Roast adalah tingkat roast dengan biji kopi berwarna coklat tua.
35
b. Medium Roast adalah tingkat roast dengan biji kopi berwarna coklat tua
cenderung gelap.
c. Dark Roast adalah tingkat roast dengan biji kopi berwarna gelap yang
diselimuti minyak di permukaan bijinya.
Proses roasting dilakukan dengan mesin roasting yang terdiri dari 3 bagian
utama, yakni corong tempat masuknya biji kopi, tempat proses roasting, dan tempat
pendinginan. Mesin roasting yang dimiliki Kopi Luwak Manglayang berkapasitas 5
kg. Proses roasting dimulai dengan memanaskan mesin roasting hingga 100oC.
Setelah mesin roasting sudah mencapai suhu yang diinginkan, masukkan green bean
ke tempat roasting melalui corong untuk memasukkan biji kopi. Pada proses
roasting, suhu harus selalu dijaga agar diatas 100oC serta harus selalu di cek warna
dari biji kopi tersebut agar tidak gosong. Proses roasting dilakukan selama kurang
lebih 45 menit. Tingkat roast yang Kopi Luwak Manglayang suguhkan adalah
medium roast. Setelah mendapatkan tingkat roast yang diinginkan, biji kopi
didinginkan dan kemudian keesokan harinya (24 jam) di kemas atau digiling untuk
mendapatkan bubuk kopi.
Pengemasan
Pengemasan dilakukan dengan menggunakan kemasan yang terdiri dari
kemasan plastik dan kemasan aluminium yang memiliki sirkulasi udara. Kemasan
plastik digunakan untuk kemasan untuk green bean dan kemasan alumunium untuk
roasted bean dan kopi bubuk. Pengemasan dilakukan dengan memasukkan greeen
bean, roasted bean, dan kopi bubuk ke dalam kemasan. Kemasan terdapat beberapa
jenis variasi ukuran, mulai dari 50 gram hingga 2 kg. Kemasan tersebut memiliki zip
lock yang berfungsi untuk memudahkan konsumen dalam membuka dan menutup
kemasan kopi sehingga isi kemasan dapat terjaga dengan baik.
3.2.3 Distribusi
Distribusi adalah salah satu aspek dari pemasaran. Distribusi juga dapat
diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan
mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen,
36
sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga,
tempat, dan saat dibutuhkan). Kegiatan distribusi masih belum banyak dilakukan
oleh Kopi Luwak Manglayang karena masih belum adanya konsumen yang sifatnya
tetap. Namun, saat ini kegiatan distribusi yang dilaksanakan oleh Kopi Luwak
Manglayang mulai berkembang yaitu distribusi ke beberapa roasting house yang
berada di Bandung.
37
kualitas hidup karyawan dan keluarganya, komunitas lokal, dan masyarakat yang
lebih luas; dan
3. Komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi
berkelanjutan, bekerja dengan karyawan perusahaan, keluarga karyawan
tersebut, berikut komunitas setempat (local) dan masyarakat secara keseluruhan
dalam rangka meningkatkan kualitas hidup;
Dapat ditarik kesimpulan bahwa CSR adalah bentuk dari kepedulian
perusahaan terhadap lingkungan sekitar ruang usahanya baik secara fisik maupun
sosial dengan menggunakan dana perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan
kualitas hidup lingkungan sekitar perusahaan.
Secara Hukum, CSR diatur dalam UU No. 40, tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas. CSR dikenal dalam UU ini sebagaimana yang termuat dalam pasal 1 ayat
1,2 dan 3 yang berbunyi:
1. Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/ atau yang
berkaitan dengan sumnber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan.
2. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat
(1) merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan
sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan
memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
3. Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana yang dimaksud
dalam ayat (1) dikenai sanksi sesuai ketentuan perundang-undangan.
38
wawancara yang dilakukan dengan pemilik perusahaan, pegawai serta warga
sekitar.
Pelibatan masyarakat dalam kegiatan produksi Kopi Luwak Manglayang
tercermin dalam berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan. Salah satunya
berbentuk penggunaan seluruhnya tenaga lokal sekitaran desa Cikawari dalam
hampir semua aspek kegiatan perusahaan, baik dalam pembangunan fisik maupun
produksi dari hulu ke hilir. Hal ini berpengaruh terhadap kenyamanan di kalangan
pegawai karena pegawai mendapatkan atmosfir kerja secara kekeluargaan sesuai
dengan kebiasaan lokal daerah tersebut.
Pelibatan Masyarakat dalam kegiatan perusahaan Kopi Luwak Manglayang
tercermin juga dalam aspek lingkungan, terlihat dari perbaikan lingkungan fisik
perusahaan yang membaik dengan penanaman tanaman keras sebagai tanaman
naungan kopi. Keadaan lingkungan sekitar perusahaan saat ini relatif menjadi lebih
baik, karena pada awalnya lingkungan tersebut keadaannya mengkhawatirkan
dikarenakan oleh kebiasaan penanaman tanaman hortikultura di lahan berbukit
dengan kemiringan ekstrim. Sebagian petani di desa tersebut sudah mengikuti jejak
KLM, sehingga diharapkan di masa depan perbaikan kondisi lahan akan terus
meluas.
Selain aspek lingkungan fisik dan lapangan kerja, KLM juga sedang memulai
langkah untuk pembentukan kelompok tani kopi di sekitar daerah tersebut. Langkah
awal yang dilakukan adalah dengan pemberian 8000 butir benih gratis kepada
kelompok petani lokal untuk disemai dan dibagikan secara gratis saat sudah masuk
usia pindah tanam. Pemberian benih dilakukan pada bulan Maret 2015 dan telah
siap dibagikan pada bulan Oktober-November. Pembagian bibit gratis ini
diharapkan akan meningkatkan minat petani dalam menanam dan menjual kopi di
sekitaran daerah tersebut, sehingga pada saat penanaman kopi telah meluas petani
dapat membentuk suatu Gapoktan atau koperasi. Kelembagaan tersebut dapat
memfasilitasi masyarakat untuk membentuk pusat produksi dan pengolahan kopi
yang disokong pemerintah, lalu pada akhirnya berdampak pada meningkatnya
kesejahteraan masyarakat.
39
BAB IV
PENGEMBANGAN INOVASI
4.1 Inovasi
Berdasarkan pengalaman magang kami di Kopi Luwak Manglayang selama
sebulan, kami mengusung beberapa inovasi yang dapat diterapkan demi
mendukung manajemen dan Branding yang lebih baik.
4.1.1 Pencatatan
Pencatatan merupakan hal yang sangat mudah untuk membantu dalam
mengontrol sesuatu. Pencatatan yang sebaiknya dilakukan oleh KLM adalah
pencatatan mengenai produksi serta pasca panen. Pencatatan produksi dilakukan
sesaat ketika panen, berapakah produksi yang didapatkan pada hari panen.
Kemudian, setelah proses pemberian kopi kepada luwak dan sortasi ditimbang
kembali untuk mengetahui berapa kilogram kopi yang lulus sortasi dan siap untuk
penjemuran. Dengan pencatatan produksi dapat diketahui berapakah panen yang
didapatkan dari setiap panen.
Untuk pencatatan pasca panen dilakukan di papan tulis yang terletak pada
gudang penyimpanan. Pencatatan berupa kode karung dan tabel seperti berikut :
Tabel 2. Tabel untuk Pencatatan
No Kode Jenis Tanggal Tanggal Berat Grade Ket
Karung Panen Kering
1 LWK271115 Luwak/Arabika 20.11.2015 27.11.2015 5 Kg A
Pada tabel diatas terdapat 8 kolom yang berisikan poin-poin yang perlu diisi untuk
pencatatan, keterangannya sebagai berikut:
1. No. Atau nomor berisi nomor untuk membantu supervisor untuk mengetahuui
berapa jumlah karung yang ada.
2. Kode karung. Kode karung ini berisi keterangan jenis kopi yang disimpan
beserta tanggal pengarungan atau selesai masa pengeringan. Hal ini
40
memudahkan supervisor untuk mengenali karung yang akan didata atau
dikontrol. Kode yang dicantumkan adalah LWK: luwak & RGL: Reguler.
3. Jenis. Kolom ini berisi tentang keterangan kopi yang dikarungkan,
keterangannya berisi identifikasi jenis dan varian kopi. Informasi dalam
kolom ini dapat ditulis dengan cara (Varian)/(jenis kopi). Hal ini memberi
keterangan jenis kopi dan varian, sehingga supervisor dapat mengetahui
apakah kopi tertentu tersedia di gudang.
4. Tanggal panen. Kolom ini berisi informasi tentang tanggal panen cherry kopi,
sehingga supervisor dapat memberi keterangan kepada konsumen mengenai
informasi kopi yang akan ditawarkan.
5. Tanggal kering. Kolom ini berisi informasi tentang tanggal selesainya
pengeringan dan hari dimasukannya green bean kedalam karung, sehingga
supervisor dapat mengetahui kapan pengeringan dan sortasi ulang perlu
dilakukan, sehingga tidak terlewat dari jadwal, yaitu lima bulan sekali.
6. Berat. Berisi informasi tentang jumlah berat yang ada dalam karung sehingga
supervisor dapat menentukan perkiraan penawaran jumlah kopi tertentu.
7. Grade. Berisi informasi tingkatan kualitas green bean dalam karung.
8. Keterangan. Berisi informasi tambahan mengenai kondisi green bean dalam
karung sehingga supervisor dapat segeramengarahkan pegawai untuk
segera mengambil tindakan.
41
KLM dapat memperkenalkan perusahaan mereka juga menjual produk-produk yang
dihasilkan ke masyarakat luas.
Selain itu, restoran dan hotel juga menjadi salah satu targetnya, banyaknya
restoran yang berada di Kota Bandung dapat menjadi peluang untuk
memperkenalkan produk serta perusahaan. Perkenalan dapat dilakukan dengan
peletakan x-banner juga mendistribusikan bubuk kopi untuk nantinya akan disajikan
kepada konsumen yang memesan kopi. melakukan kerjasama dengan berbagai
travel agent yang menawarkan paket wisata sehingga KLM dapat masuk dalam salah
satu lokasi atau kunjungan wisatawan yang menggunakan travel agent tersebut.
Bentuk kerja sama harus tertulis dan jelas sistem bagi hasilnya.
Optimalisasi penerapan strategi Digital marketing
Penulis merekomendasikan pihak KLM untuk lebih mengoptimalkan
penggunaan internet. KLM memang sudah memiliki website namun fungsi digital
marketing masih bisa dieksplor lebih dalam lagi.
a. Social Media Marketing
Indonesia masuk dalam 5 besar negara dengan pengguna situs jejaring
sosial facebook dan twitter terbanyak didunia. Hal ini menjadi peluang
bagi para UMKM salah satunya KLM ini untuk mengenalkan produknya
melalui social media. KLM dapat membuat akun facebook untuk
mempromosikan perusahaan dan produknya ke masyarakat luas
melalui grup pecinta kopi luwak.
b. Online Advertisiment
KLM dapat memanfaatkan iklan yang gratis maupun berbayar di
berbagai website yang ada dan mempromosikan produknya
diberbagai situs yang sudah terkenal seperti kaskus, tokobagus, lazada
dll. Tentunya disesuaikan dengan budget perusahaan.
c. Strategi below The line Marketing
Bentuk aktivitas BTL yang dapat dilakukan oleh KLM diantaranya
pembagian brosur, pemasangan spanduk di beberapa titik menuju
42
lokasi KLM serta pembuatan stiker mobil yang diberikan kepada
konsumen.
43
Bisa juga dengan menjual langsung dalam bentuk green bean walaupun
harganya dibawah harga biji kopi yang sudah diproses. Hal ini juga bisa
berguna untuk menambah jangkauan pasar sesuai permintaan konsumen.
44
tiang untuk berpegangan di kana dan kiri tangga, lalu memperluas anak
tangga, serta perbaikan tangga yang sudah mulai rapuh untuk menghindari
terjatuhnya pengunjung. Selain perbaikan tangga yang berada pada akses
utama, perlu pula perbaika anak tangga yang berada pada lahan. Saat ini,
tangga dibuat hanya dari susunan bambu-bambu yang menyerupai tangga,
namun tangga bambu tersebut sudah mulai rusak dan apabila diwaktu hujan
akan sangat licin karena menyatu dengan tanak. Maka dari itu perlu
diperbaiki tangga menuju lahan, karena akan sangat menunjang agrowisata
di bagian hulu.
c. Penerangan
Penerangan yang dibutuhkan yaitu dengan peletakkan lampu di beberapa
titik yang gelap, yaitu lampu di samping tangga, kemudian lampu diletakkan
di sepanjang jalan setapak menuju kebun, juga lampu di sekitar pondok agar
lebih terang. Lampu ini sangat dibutuhkan untuk menghindari adanya
kecelakaan akibat kurangnya penerangan.
d. Pondok/Saung
Kopi Luwak Manglayang memiliki sebuah pondok/saung yang berada pada
tengah-tengah kebun. Pondok tersebut saat ini digunakan untuk menerima
tamu. Apabila KLM hendak dijadikan tempat agrowisata, maka perlu
dilakukan perombakan di sekitar pondok. Pondok saat ini hanya dilengkapi
dengan tempat duduk untuk menerima tamu, kamar tidur, dapur dan kamar
mandi. Pondok ini harus dilengkapi dengan beberapa fasilitas untuk
kenyamanan pengunjung seperti mushola dan toilet laki-laki dan perempuan.
e. Fasilitas pasca panen
Proses pasca panen merupakan prosesyang cukup penting dalam
pengolahan kopi luwak. Proses pasca panen yang kami usulkan untuk
perbaikan adalah adanya tempat pameran alat-alat untuk pasca panen seperti
huller dan pulper. Selain ittu perlu pula dilakukan perluasan untuk tempat
penjemuran. Saat ini, tempat penjemuran terbilang cukup kecil, sehingga
akan sulit untuk melihat prosesnya dan harus berdesak desakan. Dengan
45
melakukan perluasan tempat penjemuran, juga akan memudahkan KLM
untuk operasional pasca panen di tahap penjemuran karena akan semakin
banyak kopi yang bisa diemur, terlebih lagi pada masa-masa panen raya.
f. Perwujudan Integrated Farming System
Integrated farming system adalah sistem pertanian terpadu yang dilakukan
pada suatu usaha pertanian. Kelompok kami mengusulkan untuk adanya
perwujudan sistem pertanian terpadu untuk memberian [engetahuan
bagaimana usaha pertanian dapat berjalan dengan sistem yang baik.
Contohnya adalah saat ini di kebun KLM terdapat kandang domba dan kelinci
namun belum dimanfaatkan dan hanya untuk peliharaan. Domba dan kelinci
dapat dimanfaatkan feses dan urinnya untuk pupuk kandang. Maka dari itu,
perlu adanya pengolahan pupuk dari feses domba dan urin kelinci.
Walaupun masih dalam jumlah sedikit, namun pengunjung dapat mengetahui
bagaimana cara pupuk kandang dibuat untuk pemupukan dan terjadilah
sistem pertanian terpadu pada kebun kopi.
46
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa :
1. Kopi Luwak Manglayang memasarkan produknya kepada kalangan
menengah ke atas.
2. Sarana dan prasarana produksi masih belum mendukung begitu juga
manajemennya.
3. Kopi Luwak Manglayang, memiliki potensi yang sangat bagus untuk
menjangkau pasar yang lebih luas di kancah ekspor.
4. Kopi Luwak Manglayang tidak hanya sebagai suatu ladang usaha tapi juga
berperan menjaga lingkungan hidup di bukit manglayang.
5. Inovasi yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut ialah pencatatan,
pemasaran dan branding yang lebih digencarkan, dan fasilitas penunjang
agrowisata dengan perwujudan integrated farming system.
5.2 Saran
Saran yang diberikan oleh penulis pada kegiatan magang BEDP perkebunan
yang dilakukan pada Kopi Luwak Manglayang sebaiknya:
1. Dalam pengumpulan data, sebaiknya lebih banyak berinteraksi dengan
masyarakat sekitar agar mendapatkan sudut pandang yang menyeluruh
2. Dalam pembuatan laporan, pastikan semua data yang dibutuhkan terkumpul
pada saat magang agar laporan lebih mudah disusun
47
DAFTAR PUSTAKA
http://www.anakagronomy.com/2013/06/panen-dan-pasca-panen-tanaman-
kopi.html
http://alamtani.com/budidaya-kopi.html
http://ditjenbun.pertanian.go.id/bbpptpmedan/tinymcpuk/gambar/file/kopi.pdf
48
LAMPIRAN
49