Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN HASIL MAGANG MATA KULIAH BEDP I HORTIKULTURA

PT AGROINVESTAMA, PANGALENGAN

DISUSUN OLEH:

Raka Darmawan 150610130047

Deviana Febian N 150610130081

Hari Baku P 150610130130

Widya Arista A 150610130133

M. Hanif Fiqri 150610130157

DOSEN PENDAMPING:

Trisna Insan Noor, Ir.,DEA

TUTOR DI LOKASI MAGANG:

Heri Sundayana

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Laporan ini disusun untuk diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata
kuliah BEDP (Business and Enabling Environment Development Program) dengan judul
“Laporan BEDP Komoditas Tanaman Hortikultura PT.Agroinvestama”.

Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat mempelancar pembuatan makalah ini. Untuk itu, kami
menyampaikan terimakasih kepada:

1. Trisna Insan Noor, Ir.,DEA. selaku dosen pembimbing mata kuliah Business and
Enabling Environment Development Program (BEDP) yang telah membimbing kami
dalam penyusunan laporan ini.
2. Bapak Hari Sundayana dan Bapak Asep Barli selaku tutor magang selama di
lapangan.
3. Bapak Dadang, Mak Acih, serta seluruh petani kentang yang telah membantu
kegiatan kami selama magang.
4. Orang tua yang telah memberikan dorongan dan semangat kepada kami untuk
menyelesaikan laporan ini.
5. Semua rekan yang telah memberikan bantuannya dalam penyusunan laporan ini.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami
menerima kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun. Kami berharap
laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Jatinangor, Oktober 2016

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 2
DAFTAR TABEL ...................................................................................................................... 4
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................. 5
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................................. 6
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 7
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................................. 7
1.2. Tujuan .......................................................................................................................................... 8
1.3. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 8
BAB II KEADAAN UMUM PT.AGROINVESTAMA ........................................................... 9
2.1. Sejarah PT.Agroinvestama...................................................................................................... 9
2.2. Struktur Organisasi PT.Agroinvestama 2016 ....................................................................... 10
2.3. Denah Tempat Usaha PT.Agroinvestama ............................................................................. 11
2.4. Produk yang diusahakan PT.Agroinvestama ........................................................................ 12
2.5. Mitra PT.Agroinvestama ....................................................................................................... 13
BAB III PELAKSANAAN MAGANG ................................................................................... 14
3.1. Bentuk Kegiatan Magang...................................................................................................... 14
3.2. Prosedur Kerja ...................................................................................................................... 16
3.3. Kendala Kerja Dan Pemahamannya ..................................................................................... 17
3.4. Pengalaman Positif Dan Manfaat Yang Diperoleh Dari Magang ......................................... 17
BAB IV KERAGAAN USAHA AGRIBISNIS PT.AGRPINVESTAMA ............................. 18
4.1. Perencanaan Usaha (Analisis Perencanaan Usaha)............................................................... 18
4.1.1. Pengertian Perencanaan Usaha ..................................................................................... 18
4.1.2. Tahapan Perencanaan Usahatani ................................................................................... 18
4.1.3. Perencanaan Usahatani Kentang Granola di PT Agroinvestama .................................. 19
4.2. Pengelolaan Usaha (Analisis Pengelolaan Usaha) ................................................................ 22
4.2.1. Subsistem Pengadaan Sarana Produksi ......................................................................... 22
4.2.2. Subsistem Produksi ....................................................................................................... 25
4.2.3. Subsistem Penanganan Produksi dan Pengolahan ........................................................ 26
4.2.4. Subsitem Pemasaran ..................................................................................................... 26
4.2.5. Subsistem Pendukung ................................................................................................... 27

2
4.3 Pelibatan Masyarakat .................................................................................................................. 27
BAB V PENGEMBANGAN INOVASI ................................................................................. 28
5.1. Inovasi Sistem Kemitraan ..................................................................................................... 28
5.2. Inovasi produk “Potatower” .................................................................................................. 28
BAB VI PENUTUP ................................................................................................................. 31
6.2. SARAN ................................................................................................................................. 32
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 33

3
DAFTAR TABEL

No Judul Hal
1 Produksi kentang di Indonesia tahun 2010 – tahun 2014 7
2 Luas lahan kentang di Indonesia tahun 2010 – tahun 2014 8
3 Penggunaan pupuk 20
4 Analisis biaya produksi 23
5 Alat dan bahan 29

4
DAFTAR GAMBAR

No Judul Hal
1 Struktur organisasi 10
2 Denah usahatani PT.Agroinvestama 11
3 Pengolahan lahan 15
4 Penanaman kentang 16
5 Perawatan tanaman kentang 16
6 Alur pemasaran kentang 26
7 Packaging potatower 29
8 Potatower siap makan 29

5
DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Hal
1 Hasil Dokumentasi 34
2 Logbook kegiatan harian 35

6
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia merupakan negara agraris yang artinya pertanian memegang peranan
penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukkan dan banyaknya
penduduk atau tenaga kerja yang hidup dan bekerja pada sektor pertanian (Mubyarto, 1994).
Menurut Rahardi, dkk (1997), kegiatan agribisnis dimulai dari perencanaan usaha,
penyediaan sarana dan prasarana, budidaya tanaman, penanganan hasil produksi sampai
distribusi produk. Oleh karena itu diperlukan suatu manajemen (pengelolaan) yang dapat
mengelola faktor alam, modal, tenaga kerja dan teknologi dengan faktor sarana prasarana
agar dapat saling menunjang.
Kentang merupakan salah satu komoditas yang sangat penting di Indonesia dan
memiliki potensi yang tinggi untuk dijadikan sebagai komoditas utama dalam kegiatan
agribisnis. Granola adalah nama varietas kentang paling terkenal di dunia dan di Indonesia.
Di kalangan petani sangat dikenal nama ini dan menjadi favorit para petani kentang, bahkan
cenderung sudah menjadi fanatik dengan kentang ini. Granola pertama kali dikembangkan di
Jerman lebih dari 40 tahun lalu oleh Pflanzenzucht SAKA, Kieloratallee, Hamburg. Granola
dikenal tahan terhadap penyakit dan cocok ditanam di daerah tropis.
Kentang granola merupakan kentang dengan kandungan pati rendah (16% – 18%) dan
kandungan air tinggi (lebih dari 80%). Kentang jenis ini lebih cocok diolah menjadi kentang
rebus karena pori-porinya sulit mengeluarkan air pada saat pemasakan. Kentang ini juga
sangat disukai karena pulen dan sedikit manis rasanya. Kebanyakan kentang ini merupakan
produk dalam negeri dan cocok digunakan untuk makanan tradisional. Data dibawah ini
menunjukkan banyaknya produksi dan luas lahan kentang di Indonesia.

Tabel 1. Produksi Kentang di Indonesia dari tahun 2010 hingga 2014


Komoditas 2010 2011 2012 2013 2014
Kentang (ton) 1,060,805 955,488 1,094,232 1,124,282 1,347,815

7
Tabel 2. Luas Lahan Kentang di Indonesia dari tahun 2010 hingga 2014
Komoditas 2010 2011 2012 2013 2014
Kentang (Hektar) 66,531 59,882 65,989 70,187 76,291

PT Agro Investama merupakan salah satu Perusahaan di Kabupaten Bandung yang


menjadikan kentang sebagai komoditas utama dalam kegiatan usahanya. Perusahaan ini
memiliki 60 pekerja yang seluruhnya aktif dalam kegiatan bertani tersebut. Varietas utama
komoditas kentang yang ditanam di PT Agro Investama adalah Kentang Granola. Sistem
budidaya kentang yang dilakukan PT Agro Investama ini ada yang menggunakan sistem
budidaya tradisional, semi organik dan organik. Hasil produksi kentang PT Agro Investama
dipasarkan kepada pasar pasar yang ada di Kota Bandung dan beberapa pasar sekitar
Pangalengan.

1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan magang dan pembuatan makalah BEDP ini adalah:

1. Mampu merancang, dan mengelola agribisnis berkelanjutan.


2. Memiliki kemampuan untuk memahami kemitraan yang terjalin antara perusahaan
dengan masyarakat terutama masyarakat sekitar perusahaan.
3. Mampu mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam kegiatan agribisnis.

1.3. Rumusan Masalah


1. Bagaimana Perencanaan usaha yang dilakukan PT Agro Investama?
2. Bagaimana pengelolaan usaha yang dilakukan PT Agro Investama?
3. Bagaimana pelibatan masyarakat di PT Agro Investama?
4. Bagaimana pengembangan inovasi on farm, pemasaran hingga pengolahan produk di
PT Agro Investama?

8
BAB II
KEADAAN UMUM PT.AGROINVESTAMA

2.1. Sejarah PT.Agroinvestama


PT.Agroinvestama didirikan pada tahun 2012. Bidang yang diusahakan pada waktu

pertama kali didirikan adalah peternakan sapi perah dan domba garut. Lokasi tempat

peternakannya terdapat di daerah Malangbong, Garut. Jumlah hewan ternak yang diusahakan

sampai sekarang ini yaitu sekitar 12.000 ekor.

Pada tahun 2013 kemudian memperluas bidang usahanya ke bidang pertanian

komoditas hortikultura. Luas lahan yang diolah untuk pertaniannya yaitu sekitar 20Ha, di

daerah kampung Pulosari, Pangalengan. Dengan ketinggian wilayah sekitar 1450 mdpl.

Tanah tersebut merupakan tanah kontrak yang perusahaan telah bayar sampai tahun 2030.

Tenaga kerja yang mengolah lahan tersebut pada awalnya merupakan orang-orang yang

dibawa oleh perusahaan, tapi ternyata menimbulkan konflik sosial yang cukup ramai dengan

warga sekitar. Sehingga sekarang seluruh pekerjanya merupakan warga dari kampung sekitar.

Di waktu awal melakukan usaha di bidang pertanian, kegiatan pascapanen yang

dilakukan yaitu melakukan penjualan hanya terbatas kepada bandar-bandar yang ada di

pangalengan saja. Tapi perusahaan merasa hasil yang diperoleh kurang memuaskan.

Sehingga ditahun kedua melakukan pemasokan produk ke pasar induk yang ada di Jakarta

dan Bandung. Semakin berkembangnya perusahaan dengan bertambahnya hasil produksi,

maka di tahun-tahun berikutnya perusahaan mencoba untuk memasok ke pihak ketiga untuk

memasok produk ke beberapa supermarket dan ritel modern.

9
2.2. Struktur Organisasi PT.Agroinvestama 2016
PT.Agroinvestama memiliki struktur organisasi sebagai berikut:

Komisaris
Gingin Ginanjar

Direktur Sekretaris Keuangan Administrasi


Asep Barli Hesti Rini Desti

Divisi pembibitan
domba garut
Ir. Supriatna

Divisi Sapi Perah


Ir.Singgih

Divisi pertanian
Heri Sundayana

Gambar 1. Struktur perusahaan

Struktur organisasi tersebut merupakan struktur organisasi PT.Agroinvestama pada


tahun 2016. Terdapat 3 divisi yang berjalan yaitu divisi pembibitan domba garut, divisi sapi
perah, dan divisi pertanian. Untuk divisi pertanian sudah mengalami pergantian sebanyak dua
kali kepemimpinan karena ketidakcocokan sistem kerja. Bapak Heri Sundayana ini
merupakan kepala divisi yang telah menjabat kurang lebih satu tahun.

Tenaga kerja yang bekerja di PT.Agroinvestama juga terbagi sesuai dengan divisi
yang ada. Divisi pembibitan domba memiliki tenaga kerja harian sebanyak 8 orang, divisi
sapi perah memiliki sebanyak 6 orang tenaga kerja harian, dan divisi pertanian memiliki 55
orang tenaga kerja harian dan 4 orang mandor. Mandor ini pembagian kerjanya yaitu sebagai
berikut:

1. Mandor Hama dan Penyakit


2. Mandor kentang
3. Mandor kacang
4. Mandor Kopi

10
2.3. Denah Tempat Usaha PT.Agroinvestama
PT Agroinvestama terletak di kampung Pulosari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten
Bandung. Tempat usaha PT.Agroinvestama ini terfokus di satu daerah, kecuali untuk
komoditas kopi, perusahaan ini bekerjasama dengan petani yang berada diluar kawasan ini.
Warehouse, kantor dan kebun tempat produksi berada di tengah-tengah perkampungan dan
berupa hamparan tanah yang luas. Berikut ini adalah denah PT.Agroinvestama

Warehouse

Lahan
Kantor

Lahan

Pos jaga &


Lahan tempat pupuk

Lahan

Gambar 2. Denah PT.Agroinvestama


Keterangan :
1. Kantor PT.Agroinvestama
Kantor yang dimiliki oleh PT.Agroinvestama merupakan tempat yang digunakan
untuk melakukan kegiatan administrasi seluruh kegiatan dan gudang penyimpanan
alat-alat produksi. Selain itu, kantor ini berfungsi sebagai tempat tinggal dari kepala
divisi dan beberapa pekerjanya untuk mempermudah kontroling..
2. Warehouse
Warehouse merupakan tempat penyimpanan hasil produksi sebelum dibawa oleh
pembeli dan tempat penyimpanan bahan pembibitan. Selain itu, warehouse yang
dimiliki oleh perusahaan menjadi tempat pengolahan untuk biji kopi, healer mesin,

11
3. Pos Jaga dan penyimpanan pupuk
Pos jaga adalah tempat monitoring seluruh kawasan lahan dari berbagai hal yang tidak
diinginkan, yang bertugas untuk monitoring adalah beberapa orang yang merupakan
pekerja harian juga yang telah diatur oleh kepala divisi waktu kerjanya. Waktu
penjagaan dimulai pada pukul 21.00-06.00 ( pada saat pekerja yang lain datang).
Penyimpanan pupuk yang berasal dari kandang-kandang sapi dan domba dari
kampung sekitar ini berada di bawah pos jaga.

2.4. Produk yang diusahakan PT.Agroinvestama


Tanaman hortikultura yang dikelola oleh PT. Agroinvestama diantaranya adalah
kentang, kacang endul, tomat, cabai, serta salah satu komoditas perkebunan yaitu kopi.
PT.Agroinvestama dalam mendapatkan bibit yang dibutuhkan dengan cara melakukan
pembibitan sendiri dan pada waktu pertama kali akan melakukan penanaman bibit didapat
dengan melakukan pembelian benih. Berikut adalah beberapa produk yang dihasilkana oleh
PT. Agroinvestama

1. Kentang

Kentang merupakan salah satu tanaman


hortrikultura yang salah satu kandungan
terbesarnya adalah karbohidrat. Kentang
merupakan tanaman yang dimanfaatkan bagian
umbinya. Usia tanaman kentang sekitar 100-120
hari. Varietas yang diusahakan oleh perusahaan
adalah jenis kentang granola. Ukuran rata-rata
kentang hasil produksi adalah dengan diameter
3cm-10cm.
2. Kacang Merah(Endul)

Tanaman kacang merah tergolong dalam tanaman


semak merambat yang membutuhkan penyangga ketika
tumbuh. Kacang merah tumbuh dengan memiliki tinggi
sekitar 3,5 m hingga 4,5 m. Sedangkan buahnya
berbentuk polong serta memanjang. Dalam satu polong
umumnya terdapat 2 hingga 3 biji kacang merah. Di PT.
Agroinvestama jenis kacang merah atau lebih akrab
dengan sebutan kacang endul. 12
3. Tomat

Tomat merupakan salahsatu tanaman hortikultura


semusim (berumur pendek), yaitu tanaman yang hanya
satu kali produksi dan setelah itu mati. Tanaman tomat
berbentuk perdu yang panjangnya kurang lebih 2 meter.

4. Kopi

Tanaman kopi merupakan kelompok


tanaman perkebunan. Jenis kopi yang diusahakan
oleh perusahaan adalah jenis Arabica biji merah.
Tanaman kopi salahsatu tanaman yang cukup kuat
terhadap kondisi iklim. Perawatan yang dilakukan
pun tidak terlalu rumit, pemupukan hanya
dilakukan 2-3 kali, tidak perlu dilakukan
penyiraman, dan hasil produksinya adalah 2-5 kg
perpohonnya.

2.5. Mitra PT.Agroinvestama


PT.Agroinvestama berdiri pada empat tahun yang lalu serta mulai bergerak
dibidang pertanian baru tiga tahun kurang. Dalam pemasaran hasil produksinya,
perusahaan ini sudah memiliki pasar langganan yaitu pasar caringin dan pasar kramat
jati melalui bandar yang berasal dari daerah sekitar. Kemitraan dengan perusahaan
lain atau dengan lembaga yang memiliki satu tujuan belum dilakukan oleh
PT.Agroinvestama. Baru dalam tahap mencari bantuan untuk memenuhi kebutuhan
produksi yang belum mampu perusahaan penuhi, misalnya dengan mencari petani dan
kebun kopi yang beraa diluar lahan garapan milik perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan pemesanan.

13
BAB III

PELAKSANAAN MAGANG

3.1. Bentuk Kegiatan Magang


Sebelum memulai kegiatan magang di PT. Agro Investama, kami melakukan
perizinan magang terlebih dahulu ke kantor pusatnya yaitu di Agro Meatshop yang bertempat
di Jalan Ciliwung no. 9, Bandung Wetan, Kota Bandung. Magang dilaksanakan dari tanggal 1
September – 30 September 2016. Kemudian kami mendapatkan perizinan serta pengarahan
dari manajer kantornya yaitu Bapak Asep Barli. Pengarahan yang diberikan kepada kami
meliputi jadwal kerja, penempatan bagian pekerjaan, dan juga mengenalkan pembimbing
lapangan yang akan menemani kami selama di tempat magang nanti. Beliau juga
memberikan surat perizinan yang ditujukan untuk RT/RW setempat melalui kami. Surat
perizinan tersebut bertujuan untuk memberitahu bahwa ada mahasiswa dari Universitas
Padjadjaran yang sedang melakukan magang di sekitar PT. Agro Investama.

Setelah itu kami menuju lokasi tempat magang yang berada di daerah Pangalengan.
Selama magang berlangsung, kami ditemani oleh pembimbing lapangan yang bernama Bapak
Hari, beliau juga menjabat sebagai manajer lapangan di PT. Agro Investama. Selama 1 bulan
kami magang di PT. Agro Investama, kami ditempatkan pada hortikultura yaitu komoditas
kentang. Kentang yang ditanam di PT. Agro Investama adalah kentang Granola. Ketika kami
datang, kebetulan untuk komoditas kentang tersebut baru saja selesai melakukan pasca panen
pada bulan lalu. Sehingga selama magang, kami hanya melakukan pengolahan lahan,
penanaman dan juga perawatan pada komoditas kentang yang baru saja ditanam kembali.
Untuk masa panen yang berikutnya itu akan terjadi pada bulan November pertengahan karena
masa panen yang optimum adalah pada umur tanaman kentang yang kurang lebih sudah
mencapai 100 – 120 hari. Untuk pengolahan produk dari komoditas kentang tersebut belum
tersedia karena PT. Agro Investama hanya menjual kentang – kentang tersebut dalam
keadaan mentah atau belum diolah ke pasar Kramat Jati dan pasar Caringin.

Kegiatan yang kami lakukan selama waktu magang di PT.Agroinvestama, yaitu :

1. Pengolahan Lahan
Kami melakukan pengolahan lahan, pemupukan sekaligus membuat bedengan.
Untuk mengolah lahan kami menggunakan cangkul namun ada juga yang

14
menggunakan traktor tetapi biasanya lahan yang menggunakan traktor adalah lahan
yang miring.

Gambar 3. Kegiatan pengolahan lahan

Tujuan dilakukannya pengolahan lahan agar bertujuan untuk memperbaiki


kondisi tanah menjadi gembur kembali sehingga pertumbuhan akar tanaman
maksimal, juga dapat memperbaiki tekstur tanah, sirkulasi udara dalam tanah
sehingga unsur hara dapat diserap oleh akar serta untuk membersihkan lahan dari
gulma dan sisa bekas tanaman sebelumnya. Kemudian dibuatkan bedengan yang lebar
bedengannya berjarak sekitar 75 cm dan untuk panjangnya tergantung dari situasi
lahannya. Tujuan dari pembentukan bedengan adalah untuk mengatur jarak tanam dan
agar akar tanaman tidak tergenang air ketika sedang musim hujan. Jika akar tergenang
air maka akar akan cepat membusuk.
2. Penanaman
Setelah bedengan selesai maka dibuat lubang tanam dengan menggunakan
tugal yaitu alat penanaman tradisional yang terbuat dari kayu dengan panjang kurang
lebih 1 meter dan diujungnya runcing yang berguna untuk membuat lubang tanam.
Untuk jarak tanamnya sendiri sekitar 40 – 50 cm. Selanjutnya, masukkan bibit yang
telah disiapkan. Berat bibit yang ideal adalah sekitar 30 – 60 gram dan bibit yang
telah ditumbuhi tunas sepanjang 2 cm.

15
Gambar 4. Penanaman Kentang

3. Perawatan
Selanjutnya setelah usia tanaman sudah mencapai 20 hari, tanaman dipasang
ajir yaitu alat penegak yang terbuat dari bilah bambu berfungsi sebagai penyangga
dari tanaman tersebut. Kemudian dilakukannya penalian atau pengikatan batang
tanaman sebanyak 2 kali yaitu pada umur tanaman 40 hari dan 60 hari, tujuannya agar
tanaman tidak rubuh ketika terjadi musim hujan dan juga memperbesar hasil umbi
kentang.

Gambar 5. Perawatan tanaman Kentang

3.2. Prosedur Kerja


Selama 1 bulan magang di PT. Agro Investama, kami mengikuti jadwal jam kerja
yang telah ditetapkan oleh PT. Agro Investama yaitu kerja dari hari Senin – Sabtu mulai dari
jam 08.00 – 12.00 WIB. Selain itu, harus menggunakan sepatu atau sepatu boot agar
mempermudah gerak dalam bekerja.

16
3.3. Kendala Kerja Dan Pemahamannya
Selama kami melaksanakan magang di PT. Agro Investama, ada beberapa hal yang
menjadi kendala atau hambatan, antara lain yaitu :

1. Alat pertanian yang sedikit misalnya cangkul sehingga menghambat pekerjaan.


2. SDM yang kurang namun lahan yang harus digarap sangat luas sehingga
pekerjaan menjadi lebih lama selesainya.
3. Rotasi pekerjaan yang masih kurang baik.
4. Pengurangan uang keluar pada karyawan.
5. Pengerjaan administrasi hanya dilakukan oleh satu orang yang menyebabkan
pendataan menumpuk dan membuat pekerjaan lain kurang maksimal

Untuk mengatasi kendala – kendala tersebut, sebaiknya dilakukan pemahaman sebagai


berikut :

1. Memperbanyak alat – alat pertanian seperti cangkul agar setiap orang memegang
1 cangkul dan tidak berganti – gantian sehingga pekerjaan menjadi lebih cepat
selesai.
2. Menambah SDM pekerja di lahan supaya masalah yang terjadi dilahan dapat
diselesaikan dengan waktu yang tepat. Serta menambah pekerja untuk bagian
administrasi.
3. Menambah pekerja yang bertanggungjawab di off-farm, seperti untuk pendataan.
Serta membuat sistem keuangan yang lebih baik misalnya membuat koperasi.

3.4.Pengalaman Positif Dan Manfaat Yang Diperoleh Dari Magang


Menurut kami, berdasarkan pengalaman yang kami rasakan selama menjalankan magang
di PT. Agro Investama selama 1 bulan banyak hal – hal positif serta manfaat yang dapat
diambil, antara lain :

1. Bekerja dengan bergotong royong ,dengan bergotong royong pekerjaan yang sulit
akan menjadi lebih mudah dan hasilnya bisa maksimal.
2. Mendapatkan sosok keluarga baru, yaitu para petani kentang. Hubungan dan
komunikasi yang selalu dijaga dengan baik menyebabkan suasana kerja disekitar para
petani memberikan kenyamanan terhadap kami pendatang yang ingin mengetahui hal-
hal yang dikerjakan
3. Dapat mempelajari seluruh sistem manajemen dalam perusahaan pertanian, sehingga
kami dapat menganalisis untuk menjadi pelajaran dimasa mendatang.

17
BAB IV

KERAGAAN USAHA AGRIBISNIS PT.AGRPINVESTAMA

4.1. Perencanaan Usaha (Analisis Perencanaan Usaha)


4.1.1. Pengertian Perencanaan Usaha
Tahapan awal dalam proses pembangunan suatu usaha adalah merencanakan akan mejadi
apa dan seperti apa usaha tersebut, lalu untuk selanjutnya hal ini nantinya akan di lanjutkan
kepada tujuan yang lebih spesifik yang biasanya berupa target. Perencanaan adalah pemilihan
dan menghubungkan fakta-fakta, membuat serta menggunakan asumsi-asumsi yang berkaitan
dengan masa datang dengan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu
yang diyakini diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu. (George R Terry, 1975)

Perencanaan usaha disini biasa kita ketahui dengan istilah business plan. Business Plan
merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis
untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan
menarik bagi penyandang dana. (Bygrave 1994: 114)

Definisi yang lebih baik menyatakan bahwa Business Plan adalah sebuah selling
document yang mengungkapkan daya tarik dan harapan sebuah bisnis kepada penyandang
dana potensial. Lebih lanjut Bygrave menjelaskan bahwa: Business Plan adalah dokumen
yang disediakan oleh entrepreneur sesuai pula dengan pandangan penasihat profesionalnya
yang memuat rincian tentang masa lalu, keadaan sekarang dan kecenderungan masa depan
dari sebuah perusahaan. Isinya mencakup analisis tentang manajerial, keadaan fisik
bangunan, karyawan, produk, sumber permodalan, informasi tentang jalannya perusahaan
selama ini dan posisi pasar dari perusahaan. Business Plan juga berisi tentang rincian profit,
neraca perusahaan, proyeksi aliran kas untuk dua tahun yang akan datang. Juga memuat
pandangan dan ide dari anggota tim manajemen. Hal ini menyangkut strategi tujuan
perusahaan yang hendak dicapai.

4.1.2. Tahapan Perencanaan Usahatani


Secara umum, perencanaan dalam agribisnis terdiri dari lima aspek atau lima langkah:

1. Penyusunan Vision and Mission Statement Agribisnis

2. Perencanaan Pemasaran (Marketing Plan)

3. Perencanaan Produksi (Production Plan)


18
4. Perencanaan Keuangan (Financial Plan)

5. Perencanaan Sumber Daya Manusia (Human Resource Plan)

4.1.3. Perencanaan Usahatani Kentang Granola di PT Agroinvestama


Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan tanaman semusim yang
berbentuk semak..Kentang termasuk tanaman semusim karena hanya satu kali berproduksi
dan setelah itu mati. Umurnya relatif pendek hanya 90-180 hari. (Samadi, 2007). Umur
tanaman kentang bervariasi menurut varietasnya. Kentang varietas genjah berumur 90-120
hari, varietas medium berumur 120-150 hari, dan varietas dalam berumur 150-180 hari.

Tanaman kentang memiliki sistem perakaran tunggang dan serabut. Akar tunggang
menembus tanah sampai kedalaman 45 cm, sedangkan akar serabut tumbuh menyebar ke
arah samping. Akar tanaman berwarna keputihan dan berukuran sangat kecil, di antara akar-
akar ini ada yang berubah bentuk dan fungsi menjadi bakal umbi (stolon), kemudian
stolon akan menjadi umbi kentang.

Kentang yang ditanam di PT Agro Investama adalah Kentang Granola yang


merupakan kentang dengan kandungan pati rendah (16% – 18%) dan kandungan air tinggi
(lebih dari 30%). Kentang jenis ini lebih cocok diolah menjadi kentang rebus karena pori-
porinya sulit mengeluarkan air pada saat pemasakan.

A. Deskripsi Umum Kentang Granola:

1. Klon : Granola
2. Usia : 100-120 hari
3. Tinggi : 60-70 cm
4. Penampang batang segilima
5. Bentuk daun oval
6. Kedalaman mata ubi dangkal
7. Warna bagian tanaman hijau
dominan
8. Kandungan karbohidrat 20%
9. Kandungan air 30%

19
B. Budidaya Kentang Granola

1. Pengolahan Lahan

Menurut Samadi (2007), setiap melakukan pergantian tanaman, lahan harus diolah
kembali untuk membersihkan gulma, dan untuk memperbaiki struktur tanah supaya gembur
sehingga layak ditanami tanaman kentang kembali. Bedengan dibuat memanjang ke arah
barat-timur agar memperoleh sinar matahari secara optimal. Bedengan dibuat tegak lurus
dengan kemiringan tanah pada lahan berbukit, sehingga merupakan teras-teras
yang dapat mencegah erosi. Tanah diolah dengan menggunakan traktor atau cangkul sampai
halus dan bersih dari gulma. Kedalaman mengolah tanah antara 30-40 cm. Tanaman kentang
menghendaki tanah yang gembur dengan aerasi baik.

2. Penyediaan Bibit

Penyediaan bibit untuk penanaman kentang merupakan umbi bibit yang


dibutuhkan setiap lahan 0,56 hektar sebanyak 1.100 kg. Berat umbi ideal adalah antara 30gr-
60gr. Umbi bibit dapat ditanam setelah tunas yang muncul memiliki panjang tunas sekitar 2 –
5 cm.

3, Pemupukan

Pemberian pupuk buatan berupa N, P, dan K diberikan secara bersamaan dengan


penanaman. Penggunaan pupuk untuk satu musim tanam:

Tabel 3. Penggunaan pupuk

4. Penanaman

20
Penanaman tanaman kentang dilakukan satu minggu setelah pengolah-an tanah dan
pembuatan bedengan. Mula-mula pupuk kandang diletakan dalam alur berjarak 25-30 cm,
dengan dosis 0,5 kg - 0,8 kg per titik. Umbi bibit diletakan satu per satu diatas pupuk
kandang . Umbi dibenamkan dengan tanah sampai setebal 15-20 cm. Jarak tanam tanaman
kentang berjarak 40 x 75 cm.

5.Pemeliharaan

Pemeliharaan pada tanaman kentang meliputi menyiang gulma, menyiram tanaman,


mengendalikan organisme pengganggu tanaman (OPT) dan memberikan pupuk susulan.
Pemupukan dilakukan pada waktu tanam dan setelah penyiangan, pemupukan dilakukan
sekitar 1 bulan setelah tanam. Pemupukan susulan I dilakukan 21 hari setelah tanam dengan
memberikan urea dengan dosis sebanyak 150-200 kg/ha dan KCl dengan dosis sebanyak
100kg/ha. Pemupukan susulan II dilakukan 45 hari setelah tanam dengan dosis urea sebanyak
100-150 kg/ha dan KCl dengan dosis sebanyak 100 kg/ha. Aplikasi pemupukan dialur pada
bagian sisi kanan atau kiri tanaman kemudian ditutup kembali dengan tanah.

6. Panen

Umur panen tanaman kentang berkisar antara 100-120 hari. Umur panen dipengaruhi oleh
keadaan iklim setempat. Kondisi iklim yang dingin di bawah 150C pada awal pertumbuhan
dapat memperlambat pertunasan sehingga memperpanjang masa pertumbuhan dan umur
panen menjadi lebih panjang. Kentang sudah dapat dipanen apabila daun-daun tanaman telah
berubah warna dari hijau menjadi kuning merata, batang tanaman agak mengering dan kulit
umbi sudah kuat, tidak mudah lecet, sehingga tidak gampang terluka jika terkena gesekan dan
tidak mudah terinfeksi. Umbi dipanen dengan cara menggali guludan dengan cangkul atau
garpu secara hati-hati supaya tidak melukai umbinya. Umbi diangkut ke atas tanah dan
dibiarkan di atas guludan selama 2-3 jam supaya umbi menjadi kering.

7. Pascapanen

Hama dan penyakit tanaman tidak hanya menyerang di kebun, tetapi masih dapat
menyerang hasil panen dalam perjalanannya sampai ke konsumen, bahkan ancaman
kerusakan tidak hanya terjadi akibat serangan hama penyakit, tetapi juga karena faktor lain
seperti faktor fisiologis dan kerusakan mekanis. Kerugian akibat serangan hama atau penyakit
dan faktor-faktor lain setelah panen akan meningkat, apabila tidak ada penanganan yang

21
baik. Penanganan pascapanen tanaman kentang yaitu pembersihan, sortasi, grading,
penyimpanan, pengemasan, dan pengangkutan.

4.2. Pengelolaan Usaha (Analisis Pengelolaan Usaha)


4.2.1. Subsistem Pengadaan Sarana Produksi
Pembelian dan pengadaan sarana produksi dilaksanakan sendiri oleh PT. Agro
Investama. Sarana produksi yang harus disediakan terdiri dari alat-alat pertanian, pupuk
dan pestisida. Untuk alat-alat pertanian yang digunakan untuk mengelolah lahan dan
tanaman kentang adalah cangkul, arit dan traktor. Sistem pengelolahan lahan dengan baik
dan benar akan memperoleh hasil yang lebih bagus pula pada tanaman kentang. Pupuk
juga sangat diperlukan juga untuk pertumbuhan tanaman kentang karena akan membantu
proses pertumbuhan tanaman, dengan pemberian pupuk sesuai dengan dosis yang di
berikan akan membuat tanaman lebih subur lagi. Pupuk tersebut dibeli dari toko – toko
sekitar pangalengan. Pestisida digunakan untuk memberantas hama dan penyakit, dengan
menggunakan pestisida yang berlebihan akan membuat tanaman mati dan hama tanaman
akan menjadi resisten/tahan akan kekebalan tubuhnya. Lahan yang digunakan dalam
kegiatan budidaya kentang ini terletak di Pangalengan dengan luas lahan sekitar 5 Ha
dengan beberapa lahan yang belum ditanami dan belum diolah dengan kontrak ijin selama
20 tahun. Bibit kentang didapat dari hasil panen yang sudah tua pada kegiatan penanaman
sebelumnya yang kemudian dilakukan sortasi bibit yang layak ditanam.

Untuk memproduksi kentang granola, PT. Agro Investama hanya mengandalkan


penanaman pada lahan sendiri di daerah Pangalengan. Biaya produksi kentang per
0,5656 Ha yang dikeluarkan oleh perusahaan ini adalah sebagai berikut:

No Uraian HOK Qty Rp Jumlah


A Biaya Tenaga Kerja
1. Pengolahan tanah 5.000.000
2. Pemupukan 30 HOK 20.000 600.000
3. Penanaman 30 HOK 20.000 600.000
4. Pemupukan susulan I 30 HOK 20.000 600.000
5. Pemupukan susulan II 30 HOK 20.000 600.000
6. Pengendalian hama penyakit 105 HOK 25.000 2.625.000
7. Panen 60 HOK 25.000 1.500.000

22
Jumlah Biaya Tenaga Kerja 11.525.000

B Biaya Sarana Produksi


1. Bibit kentang 1.100 kg 17.000 18.700.000
2. Pupuk kandang 516 krg 11.000 5.676.000
3. Pupuk buatan
a. ZA 350 kg 2.500 875.000
b. SP 36 650 kg 3.000 1.950.000
c. KCl 500 kg 3.000 1.500.000
d. NPK 500 kg 3.500 1.750.000
4. Pestisida 20.000.000
Jumlah Biaya Sarana Produksi 50.451.000

C Biaya Lain-lain
1. Handsprayer 3 buah 50.000 150.000
2. Bahan bakar 24 Ltr 8.500 204.000
Jumlah Biaya Lain-lain 354.000

Total (A + B + C) 62.330.000

D Penerimaan
Hasil produksi 16.682 kg 5.000 83.412.000

E Keuntungan 21.082.000

Tabel 4. Analisis biaya produksi

- Analisis Financial Kentang Granola


a. BEP (break event point) adalah suatu analisis untuk menentukan dan mencari jumlah
barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi
biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan / profit.
BEP amatlah penting kalau kita membuat usaha agar kita tidak mengalami kerugian.
Perhitungan BEP ada dua, yaitu BEP volume produksi dan BEP harga produksi.

23
BEP volume produksi = Biaya operasional
Harga produksi
= Rp 62.330.000
Rp 5.000/kg
= 12.466 kg
Artinya, titik balik modal usaha budi daya kentang granola akan tercapai pada tingkat volume
produksi sebanyak 12.466 kg per 0,56 Ha untuk sekali panen dengan hargaRp 5.000/kg.
BEP harga produksi = Biaya operasional
Jumlah produksi
= Rp 62.330.000
16.682 kg
= Rp 3.376,36/kg.
Artinya, titik balik modal tercapai bila harga kentang granola yang diperoleh dijual
dengan harga Rp 3.376,36 dengan produksi 16.682 kg/ 0,56 ha.

b. B/C (benefit cost) ratio


B/C ratio merupakan suatu ukuran perbandingan antara hasil penjualan dengan biaya
operasioanl. Dengan perhitungan B/C ratio, kita akan memperoleh ukuran kelayakan usaha
tani. Bila nilai yang diperoleh lebih dari satu maka usaha dapat dikatakan layak untuk
dilaksanakan. Namun, bila kurang dari satu maka usaha tersebut dikatakan tidak layak.
B/C ratio = Hasil penjualan
Biaya oprasional
= Rp 83.412.000
Rp 62.330.000
= 1,33
Artinya, dari biaya yang dikeluarkan akan diperoleh hasil penjualan sebesar 1,33 kali lipat
sehingga masih layak untuk diusahakan karna masih menghasilkan keuntungan.
c. ROI (return of investment)
Analisis ROI (return of investment) merupakan ukuran perbandingan antara keuntungan
dengan biaya operasional. Analisis ini digunakan untuk mengetahui efisiensi penggunaan
modal usaha tani tersebut.
ROI = Keuntungan x 100 %
Biaya operasional
= Rp 21.082.000 x 100 %
24
Rp 62.330.000
= 33,82 %
Artinya, dari biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 100,00 akan dihasilkan keuntungan
sebesar Rp 33,82 sehingga penggunaan modal untuk usaha ini masih kurang efisien
dikarnaan hanya 30%. Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi penggunaan modal
adalah dengan mengurangi beberapa biaya operasional yang tidak terlalu berpengaruh pada
hasil produksinya. Ataupun bisa dengan meningkatkan harga jual ke pasar atau pembelinya.

4.2.2. Subsistem Produksi


Sub sistem produksi mencakup beberapa kegiatan antara lain pembinaan dan
pengembangan usahatani dalam rangka meningkatkan produksi pertanian. Termasuk kedalam
kegiatan ini adalah perencanaan pemilihan lokasi, komoditas, teknologi, dan pola usahatani
yang dilakukan pada budidayanya. Pada subsistem ini diharapkan dapat menghasilkan sistem
usahatani yang intensif dan sustainable, artinya dapat meningkatkan produktivitas lahan
semaksimal mungkin dengan cara intensifikasi tanpa meninggalkan kaidah-kaidah pelestarian
sumber daya alam yaitu tanah dan air.
Lokasi yang dipilih adalah di Pangalengan yang merupakan termasuk dataran tinggi
yang cocok untuk dilakukan budidaya kentang. Komoditas yang diusahakan ada banyak,
antara lain kentang, kacang – kacangan, kopi, dan tomat. Namun, kami berfokus pada
tanaman kentang yang kebetulan sedang dalam masa penanaman dan pemeliharaan. Dalam
melaksanakan kegiatan produksi budidaya kentang granola di PT. Agro Investama, setiap
pekerjanya harus mengetahui dasar – dasar budidaya kentang granola, yang pengawasannya
dilakukan oleh mandor - mandor. Pada umumnya, satu mandor mengawasi sekitar 10 buruh
tani. Untuk menjalankan hal tersebut perlu adanya kesepakatan-kesepakatan yang dibangun
melalui suatu pemahaman bersama seluruh anggota, dari buruh tani, mandor – mandor,
hingga manajer kebunnya yang dilakukan minimal sebulan sekali.
Untuk SOP yang dilakukan, PT. Agro Investama lebih berpatokan pada pengalaman
mereka bertanam sebelumnya. Tapi, mereka tetap mengikuti perkembangan teknologi dengan
sesekali juga membaca artikel terbaru di internet. PT. Agro Investama juga pernah melakukan
penanaman kentang organik, namun hasil yang didapat sangat jauh dari yang diharapkan.
Sehingga, kini mereka menggunakan campuran yang tidak terlalu menggunakan bahan kimia
terlalu banyak.

25
4.2.3. Subsistem Penanganan Produksi dan Pengolahan
Pengolahan diawali dengan menyiapkan cangkul dan juga traktor apabila lahan yang
digunakan adalah lahan yang baru dibuka. Setelah itu dibuatlah bedengan dan lalu diberikan
pupuk kandang sebesar 3 ton untuk 200 tumbak (1 tumbak = 16m2) serta diberikan pula
pupuk SP, Zn, KCl/ 1 Ha normalnya sebesar 1500 kg. Setelah dilakukan pengolahan,
selanjutnya adalah penanaman kentang yaitu dengan tugal yang jarak tanamnya 40cm –
50cm. Perawatan yang harus dilakukan pada usia 20 hari adalah pemberian ajir, penyiraman
pestisida sebanyak 18 kali apabila musim hujan dan 12 kali apabila musim kemarau selama 3
bulan. Untuk penyiraman dilakukan seminggu sekali apabila musim kemarau. Pestisida yang
diberikan adalah 6 – 12 Drum Besar untuk 1 Ha. Selain itu, dilakukan juga pengikatan pada
usia 40 hari dan 60 hari dengan tujuan mencegah rubuhnya tanaman serta memperbesar hasil
umbi kentang.

Setelah 100 hari – 120 Hari, tanaman kentang siap untuk dipanen. Kentang yang baik
memiliki kulit kentang yang kuat, serta dapat digunakan juga untuk bibit selanjutnya. Hasil
panen yang didapat PT. Agro Investama sekitar 4000 Kg/100 tumbak dan 1500 kg untuk
bibit. Bibit yang bagus biasanya hanya sekitar 800 – 1000 kg dari totalnya. Hasil panen
kemudian akan di grading dan dimasukkan kedalam karung rajut yang dapat diisi 45 kg /
karung. Selama beberapa hari masa penanaman, akan muncul OPT seperti ulat dan lalat yang
akan menyerang daun serta merusak tanaman. Hal ini harus ditangani dengan pemberian
pestisida yang tepat. Sebab pada tahun 2015, PT. Agro Investama pernah terserang lalat
hingga rusak keseluruhan tanaman yang mengakibatkan gagal panen.

4.2.4. Subsitem Pemasaran

Pasar
Caringin

PT. Agro
Investama Pembeli
yang
datang

Pasar
Keramat
Jati

Gambar 6 . Alur Pemasaran Kentang PT.Agroinvestama

26
PT. Agro Investama tidak melakukan kerjasama tertulis dengan perusahaan
manapun. Perusahaan ini memasarkan hasil panen kentangnya ke pasar keramat jati dan
caringin. Selain itu, ada juga pembeli yang datang langsung ke lokasi saat panen kentang
tiba.

4.2.5. Subsistem Pendukung


Subsistem ini merupakan penunjang kegiatan pra panen dan pasca panen yang meliputi:

A. Tenaga Kerja

Jumlah tenaga kerja yang terdapat di dalam PT. Agro Investama tersebut
berjumlah 62 orang yang dipimpin oleh 1 mandor utama dan 4 mandor yang dibagi
sesuai dengan jenis komoditas yang ditanam (kentang, tomat, kacang, kopi).

B. Infrastruktur Agribisnis

Di dalam proses perniaganya, PT. Agro Investama memiliki sebuah kantor


yang berfungsi untuk mengurus segala bentuk administrasi dan gudang penyimpanan
yang mampu menyimpan hasil panennya hingga 10 ton. Perusahaan tersebut juga
memiliki water torn yang mampu menyimpan air sebanyak 10.000 liter air.

C. Transportasi

PT. Agro Investama memiliki 1buah motor untuk kontroling dan 1 buah mobil
berjenis pick-up untuk beroperasi di lahan selama proses pasca panen. Hasil panen
biasanya langsung di distribusikan ke gudang penyimpanan untuk dilakukan sortasi
yang selanjutnya akan diangkut oleh pembeli menggunakan kendaraan mereka.

4.3 Pelibatan Masyarakat


Proses pelibatan masyarakat yang dilakukan oleh PT. Agro Investama adalah
mengambil pekerja sebagai buruh tani dan pengolahan di Gudang penyimpanan yang
berasal dari daerah setempat. Tujuannya untuk meghindari kejadian buruk terjadi
seperti adanya perlakuan buruk dari preman di kawasan sekitar pada awal
pembangunan perusahaan.

27
BAB V

PENGEMBANGAN INOVASI

5.1. Inovasi Sistem Kemitraan

Setelah dilakukan analisis berdasarkan pengalaman kami melakukan kegiatan magang

di PT.Agroinvestama, terdapat beberapa hal yang mampu dikembangkan untuk memperbaiki

dan membuat perusahaan ini memiliki kemajuan dan mampu bersaing dimasa mendatang.

Salah satu masalah yang terdapat di perusahaan adalah kurangnya SDM dan buruknya

manajemen. Hasil diskusi kami dengan pihak perusahaan membuat kami tau bahwa di taun

selanjutnya perusahaan akan melakukan usaha yang terfokus pada komoditas kentang.

Inovasi yang menurut kami harus dilakukan dari PT.Agroinvestama salah satunya

memperbaharui sistem kemitraannya.

Sistem kemitraan adalah jalinan usaha yang saling menguntungkan antara kredua

belah pihak perusahaan yang disertai dengan pembinaan dan pengembangan yang dilakukan

oleh perusahan besar yang menjalin hubungan tersebut sehingga saling memerlukan dan

menguntungkan. Sistem kemitraan yang harusnya diterapkan adalah

5.2. Inovasi produk “Potatower”

Hasil pengembangan inovasi yang dilakukan oleh kelompok kami adalah hasil olahan

dari kentang. Latar belakang kelompok kami menciptakan produk ini adalah salah satu

kebiasaan yang terjadi di zaman sekarang. Dimana, semua orang mencari segala sesuatu yang

instant tetapi berdampak positif. Maksudnya berdampak positif yaitu makanan yang tidak

berdampak buruk pada kesehatan, bergizi dan dapat dijangkau. Maka dari itu kelompok kami

membuat kudapan yang kandungan gizinya lengkap, mudah dimakan,dan harganya

ekonomis.

28
Produk yang kami beri nama Potatower (Potato dan Tower). Filosofi dari nama

produk yang kita gunakan adalah jajanan dari berbahan dasar kentang yang disusun secara

bertingkat dan dimasukkan ke dalam gelas yang dibentuk menyerupai bentuk menara / tower.

Tujuan kami membuat produk tersebut adalah untuk menciptakan produk bagi konsumen

yang ingin memakan makanan berat namun tidak memiliki waktu yang cukup. Produk kami

memiliki 2 varian rasa yaitu rasa barbeque dan teriyaki.

- Bentuk potatower

Gambar 7 . Packaging potatower Gambar 8. Potatower siap


makan
- Alat dan bahan yang dibutuhkan:

Alat: Bahan:

1. Gelas kertas (packaging) 1. Kentang (250gram)

2. Garpu plastik + hiasan bendera 2. Keju cheddar

3. Panci 3. Daging sapi olahan

4. Oven 4. Saus BBQ dan teriyaki

5. Pisau 5. Margarin

6. Parutan keju 6. Garam, merica

7. Sendok

29
- Tahapan membuat potatower:
a. Panaskan margarin masak kira-kira 1 sendok makan, setelah itu masukkan bawang

bombay yang telah dipotong. Tumis sampai harum dan agak kecoklatan.

b. Masukkan daging yang telah disiapkan dan aduk sampai berwarna kecoklatan.

c. Masukkan saus barbeque / teriyaki (sesuai selera) dan juga sejumput garam

secukupnya.

d. Setelah daging matang, Cuci dan Potong kentang sesuai ukuran gelas yaitu 1/5

bagian kentang yang dipotong menjadi empat atau lima bagian. Dan rebus kentang

tersebut selama 15 menit.

e. Susun kentang yang telah direbus dan daging tersebut kedalam gelas dengan sistem

saling berselang (kentang-daging-kentang-daging-kentang). Kemudian letakkan

keju cheddar yang telah diparut sesuai selera.

f. Kemudian masukkan potatower tersebut kedalam oven dan masak selama 20-25

menit. kami menggunakan oven tradisional dan menggunakan api sedang.

g. Hias dengan tusuk gigi yang telah diberi bendera dan juga garpu.

h. Potatower siap mengenyangkan.

30
BAB VI

PENUTUP

6.1. SIMPULAN

1. PT.Agroinvestama merupakan salahsatu perusahaan pertanian yang baru berdiri 3

tahun, di Kampung Pulosari, Pangalengan. Komoditas yang diusahakan oleh

perusahaan adalah kentang, kacang, tomat, dan kopi.

2. Tenaga kerja yang ada d PT.Agroinvestama yaitu 62 orang dan 4 orang mandor,

yang terbagi kedalam empat pekerjaan diantaranya pengerjaan budidaya kentang

,kacang dan tomat, penanganan pascapanen kopi, serta pengaplikasian pestisida.

3. Kekurangan yang ada di perusahaan adalah kurangnya SDM untuk mengolah

lahan dengan luas 20Ha, sistem rotasi pekerjaan yang masih buruk, masalah

admnistrasi yang hanya dihandle oleh satu orang, belum adanya SOP untuk

budidaya komoditas tertentu.

4. Kelebihan yang dimiliki oleh PT.Agroinvestama diantaranya produktifitas

tanaman yang baik sehingga hasil produksi yang mampu memenuhi jumlah besar,

lahan yang terfokus dalam satu hamparan yang memudahkan dalam kontroling

dan proses distribusi.

31
6.2. SARAN
Berdasarkan pembahasan laporan hasil kegiatan magang di PT.Agroinvestama

terdapat beberapa saran untuk petani dan untuk toplevel manajemen, yaitu:

1. Petani seharusnya lebih aktif berperan dalam pekerjaannya d perusahaan.

Membiasakan diri untuk bertanya dan mengungkapkan pendapat, supaya

dinamika di dalam pekerjaannya dapat terjalin agar mampu mengembangkan

perusahaan lebih baik lagi.

2. Petani harus bersifat mandiri jangan selalu mengharapkan bantuan dari pihak

manapun agar terbiasa melakukan usahatani dan akan memiliki kebanggan yang

lebih pada akhirnya.

3. Pimpinan atau top level manajemen lebih bersifat merendah. Maksudnya, tidak

membuat jarak dengan pekerjanya. Supaya masalah yang terjadi dibawah dapat

selesai sehingga perusahaan mampu membenahinya.

32
DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2016. “fenomena kentang granola”. 21 November 2016.

http://tabloidsahabatpetani.com/fenomena-kentang-granola/

Kementan. 2014. Komoditas Kentang. 21 November 2016.

http://tabloidsahabatpetani.com/fenomena-kentang-granola/

Mubyarto. 1994. Pengantar ekonomi pertnian. Pustaka LP3ES, Jakarta.

Rahardi,F. Sri, W. Eko,M. 1994. Agrbisnis Tanaman Hias.Penebar Swadaya, Jakarta.

33
Lampiran 1. Hasil Dokumentasi

34
Lampiran 2. Logbook kegiatan harian

BUKU HARIAN (LOGBOOK) KEGIATAN HARIAN

MAGANG BEDP I KOMODITAS KENTANG

OLEH:
Raka Darmawan
15010130047

JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2016

35
BUKU HARIAN (LOGBOOK) KEGIATAN HARIAN

MAGANG BEDP I KOMODITAS KENTANG

OLEH:
Deviana Febian N
15010130081

JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2016

36
BUKU HARIAN (LOGBOOK) KEGIATAN HARIAN

MAGANG BEDP I KOMODITAS KENTANG

OLEH:
Hari Baku P
15010130130

JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2016

37
BUKU HARIAN (LOGBOOK) KEGIATAN HARIAN

MAGANG BEDP I KOMODITAS KENTANG

OLEH:
Widya Arista A
15010130133

JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2016

38
BUKU HARIAN (LOGBOOK) KEGIATAN HARIAN

MAGANG BEDP I KOMODITAS KENTANG

OLEH:
M. Hanif Fiqri
15010130157

JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2016

39

Anda mungkin juga menyukai