4) Standar Kinerja
Wawancara : standar kinerja dilaksanakan untuk mengawasi kinerja
perawat dalam memberikan asuhan kepada pasien, bentuk standar
kinerja yang belum terlaksana secara maksimal adalah adanya riset
keperawatan, dimana perawat belum banyak melakukan penelitian-
penelitian menganai keperawatan di ruangan.
Observasi : Perawat diruang Dahlia dalam melakukan praktek
keperawatan sesuai dengan standar praktek keperawatan yang
ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Kuesioner : dalam bekerja perawat berdasarkan peraturan yang ada
di RS dengan hasil selalu:73% dan sering 27%
Masalah : perawat belum banyak melakukan penelitian-penelitian
menganai keperawatan di ruangan.
b. Fungsi Pengorganisasian
1) Struktus Organisasi
Gambar 1.1
KEPALA RUANG
Ismiatun, S.Kep, Ns
ADMINISTRASI RUANG
Jater Purnomowatik
3) Uraian Tugas
Wawancara : Menurut kepala ruang setiap perawat sudah mempunyai uraian
tugas masing-masing bagi setiap tenaga keperawatan. Batas wewenang dan
tanggung jawab perawat cukup jelas dengan dibuat job discription di masing-
masing ruangan
Observasi : di ruangan sudah ada buku uraian tugas perawat sesuai perannya
Kuesioner : menurut perawat, mereka melakukan tugas sesuai dengan uraian
tugas yang ada di ruangan yaitu dengan hasil selalu 55% dan sering 45%
Masalah : Tidak ada masalah
c. fungsi pengarahan
1) Motivasi kepada perawat
Wawancara : menurut Karu didapatkan informasi bahwa peningkatan
motivasi sebenarnya sudah dilakukan oleh karu sendiri saat rapat tiap bulan
dan kadang saat post conference
Observasi : telah dilakukan motivasi dari karu kepada perawat saat
pertemuan bulanan ruangan.
Kuesioner : perawat mendapatkan motivasi yaitu dengan hasil selalu 27%,
sering 18%, dan kadang-kadang 55%
Masalah : tidak ada masalah
2) Komunikasi
Wawancara : menurut Karu didapatkan informasi bahwa jalur
komunikasi dilakukan dengan cara timbang terima yang nantinya akan
ditindak lanjuti oleh perawat yang sift berikutnya.
Observasi : dilakukannya timbang terima saat pergantian sift
Kuesioner : komunikasi antar perawat dilakukan dengan hasil selalu 82%
dan sering 18%
Masalah : tidak ada masalah
3) Pendelegasian
Wawancara : menurut Karu didapatkan informasi bahwa
pendelegasian biasanya dilakukan oleh Karu ke Katim dan untuk tingkat tim
dilimpahkan dari Katim ke perawat pelaksana.
Observasi : saat setelah timbang terima, dilakukan juga pendelegsian tugas
dari Katim kepada perawat pelaksana
Kuesioner : menurut perawat, pendelegasian dilakukan yaitu selalu 82% dan
sering 18%
Masalah : tidak ada masalah
d. Pengendalian
1) Indikator mutu
Wawancara : menurut Karu sudah tersedia tim pengendalian mutu,
Observasi : observasi hasil indicator mutu di Ruang Dahlia cukup
baik
Kuisioner : Persepsi perawat pelaksana dan kepala ruang
menunjukkan selalu 37%, sering 27%, kadang-kadang 27%, dan tidak pernah
9%.
Masalah : kurangnya pemantauan indicator mutu
3) Survey Kepuasan
Wawancara : menurut karu didapatkan informasi bahwa biasanya dari
kabid memberikan beberapa angket kepuasan pasien.
Observasi : dalam pengendalian mutu belum ada kuesioner kepuasan pasien
terhadap pelayanan rumah sakit, sudah terdapat kotak saran di Ruang Dahlia,
namun belum digunakan secara maksimal
Kuisioner : -
Masalah : Ruangan belum melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
kepuasaan dan harapan pasien rawat inap tentang pelayanaan di ruangan.
Tabel. 2.19 Indikator Mutu Ruang Dahlia Bulan Januari – Maret 2019
Rata-
rata
Sub Variabel
No Variabel (Januari,
Februari
, Maret)
Jumlah konsul per telepon yang 10,3
Kepatuhan SBAR dan memakai SBAR dan TBK (Tulis Baca
1
TBK Konfirmasi)
Jumlah konsul per telepon 10,3
Jumlah kejadian pasien jatuh dalam 1 0
2 Angka pasien jatuh bulan
Jumlah pasien dalam 1 bulan 959
Jumlah pasien yang mengalami reaksi 0
obat
3 Angka reaksi obat
Jumlah pasien dalam 1 bulan yang 959
diberikan obat
Jumlah pasien yang mengalami reaksi 0
Angka reaksi
4 transfuse
transfuse
Jumlah pasien transfusi dalam 1 bulan 25
5 Terpenuhinya Jumlah pasien yang diperiksa sebelum 1,3
assesmen pasien pra anastesi oleh dr Anastesi pasien rawat
anastesi oleh dokter inap
anastesi Jumlah pasien yang dianastesi 1,6
Jumlah pasien APS 2,6
6 Angka pasien APS
Jumlah pasien 959
Jumlah DPJP visit pasien rawat inap 134,3
Ketepatan jam visite
7 antara pukul 08.00 – 18.00WIB
dokter spesialis
Jumlah DPJP 142
Pelaksanaan Jumlah pasien rawat inap yang dilakukan 959
reasessmen resiko reasessmen resiko jatuh untuk pasien
jatuh grading sedang assesment awal resiko jatuh grading
8
dan tinggi di instalasi sedang
rawat inap Jumlah seluruh pasien rawat inap 959
assesment awal resiko jatuh grading
sedang dan tinggi dalam 1 tahun
No
Variabel
Sub Variabel
Rata-rata
(Januari, Februari, Maret)
1.
Angka ketepatan pelaporan KNC, KTD,
sentinel
Jumlah insiden yang dilaporkan tepat waktu
2
Hasil Observasi
No Objek Observasi
Ada Tidak Ada
1 Visi Ruangan
2 Misi Rumah Sakit
3 Standart Asuhan Keperawatan (SAK)
4 Standart Operasional Prosedur (SOP)
5 Struktur Organisasi Ruangan
6 Ketersediaan format pengkajian keperawatan
7 BOR
8 ALOS
9 TOI
10 Angka Infeksi Nosokomial
11 Angka cedera