Anda di halaman 1dari 11

e.

Pemasaran (M5 – Marketing)


1) Jumlah pasien
Berdasarkan managemen yang sudah dijalankan di ruang Dahlia
RSUD Ungaran total pasien dari bulan Januari-Maret 2019 berjumlah
2877 pasien dengan diagnose medis yang berbeda. RSUD Ungaran
memiliki website dan media sosial seperti Facebook untuk
mempromosikan RSUD Ungaran. Dapat disimpulkan bahwa
managemen marketing yang ada di Ruang Dahlia sudah cukup baik.
2) Evaluasi Kepuasan Pasien
Di ruang Dahlia untuk mengevaluasi kepuasan pasien secara deskriptif
menggunakan buku kesan dan pesan namun dalam pengaplikasiannya
masih jarang dilakukan. Selain itu, di ruang Dahlia juga terdapat kotak
saran tetapi tidak disediakan alat tulis disekitar kotak saran tersebut.
Observasi : hasil pengamatan RSUD Ungaran memilik website dan
sosial media melalui facebook serta aplikasi di playstore untuk
melakukan pendaftaran pasien. Untuk evaluasi kepuasan pasien
setelah dirawat inap masih belum berjalan sesuai dengan yang
diharapkan.
Kuesioner, -
Masalah : Evaluasi kepuasan pasien menggunakan kuesioner
setelah dirawat inap belum ada.

2. Data Khusus ruang praktek


a. Fungsi Perencanaan
1) Visi dan Misi Ruangan
a) Visi Ruangan
Menjadi pilihan utama dalam memperoleh tempat tidur
b) Misi Ruangan
(1) Mewujudkan keperawatan yang optimal
(2) Mewujudkan budaya kerja yang terintegrasi (Senyum,
Salam, Sapa)
(3) Mewujudkan budaya kerja yang disiplin,
bertanggungjawab serta berdedikasi tinggi
(4) Mewujudkan pelayanan yang professional serta
peningkatan IPTEK Keperawatan dalam segala hal pendidikan
keperawatan.
Wawancara : kepala ruang mengatakan sudah memiliki visi dan misi
ruangan
Observasi : hasil pengamatan kami di ruang Dahlia sudah tertempel
di dinding tentang visi dan misi ruangan.
Kuesioner : dalam melaksanakan tugas perawat sebanyak 36% selalu
sesuai dengan visi dan misi RS, 55% sering sesuai dengan visi dan misi
RS dan 9% sesuai dengan visi dan misi RS
Masalah : Tidak ada masalah

2) Standar Operasional Prosedur


Wawancara : kepala ruang mengatakan memiliki standar operasional
prosedur yang sudah ditetapkan oleh RS dan dalam melakukan tindakan
sudah berdasarkan SPO yang sudah ada.
Observasi : Ruang Dahlia sudah memiliki lembar SPO yang sudah
ditetapkan oleh RS. Namun belum dilakukannya penyegaran SPO pada
perawat. SPO yang ada di ruang Dahlia diantaranya:
a) SPO Asuhan Keperawatan
b) SPO Ketenagaan
c) SPO Alat
d) SPO Penanggulangan Kedaruratan
e) SPO PPI
Kuesioner : dalam melaksanakan prosedur keperawatan perawat
berpedoman pada SPO dengan hasil selalu 91% dan sering 9%
Masalah : Belum terlaksananya penyegaran SPO saat pre
conference

3) Standar Asuhan Keperawatan


Wawancara : menurut Karu Asuhan keperawatan yang diberikan sudah
mengacu pada Standar Asuhan Keperawatan (SAK) yang sudah
ditetapkan. Dan dalam melakukan tindakan sudah berdasarkan SPO
yang sudah ada.
Observasi : lembar SAK sudah tersedia namun belum dilakukannya
penyegaran SAK pada perawat. SAK yang tersedia diantaranya:
a) Standar Asuhan Keperawatan Penyakit Bedah (SAK-I) di Ruang
Dahlia RSUD Ungaran
b) Standar Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam (SAK-II) di Ruang
Dahlia RSUD Ungaran
Kuesioner : dalam melaksanakan asuhan keperawatan, perawat
berpedoman pada SAK dengan hasil selalu: 73%, sering:18 % dan
kadang-kadang 9%
Masalah : Belum terlaksananya penyegaran SAK saat pre
conference.

4) Standar Kinerja
Wawancara : standar kinerja dilaksanakan untuk mengawasi kinerja
perawat dalam memberikan asuhan kepada pasien, bentuk standar
kinerja yang belum terlaksana secara maksimal adalah adanya riset
keperawatan, dimana perawat belum banyak melakukan penelitian-
penelitian menganai keperawatan di ruangan.
Observasi : Perawat diruang Dahlia dalam melakukan praktek
keperawatan sesuai dengan standar praktek keperawatan yang
ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Kuesioner : dalam bekerja perawat berdasarkan peraturan yang ada
di RS dengan hasil selalu:73% dan sering 27%
Masalah : perawat belum banyak melakukan penelitian-penelitian
menganai keperawatan di ruangan.
b. Fungsi Pengorganisasian
1) Struktus Organisasi

Gambar 1.1

KEPALA RUANG
Ismiatun, S.Kep, Ns

KEPALA TIM I KEPALA TIM II KEPALA TIM III


Utami, S.Kep, Ns Oktosari, S.Kep, Ns Didik Ismiati Dewi,

PERAWAT PELAKSANA PERAWAT PELAKSANA PERAWAT PELAKSANA


Sinta Putri, S.Kep Eni Mursyidah, S.Kep Vivi Desy A, S.Kep

PERAWAT PELAKSANA PERAWAT PELAKSANA PERAWAT PELAKSANA


Agnes Tyas W, Amd.Kep Ali Legowo, S.Kep Suci Ayu W, S.Kep

PERAWAT PELAKSANA PERAWAT PELAKSANA PERAWAT PELAKSANA


Aditya Nur Ihda, Amd. Hanis Muranisa, S.Kep, Novela Avelia, Amd.Kep
Kep
PERAWAT PELAKSANA PERAWAT PELAKSANA PERAWAT PELAKSANA
Ellin Wahyu W, Amd.Kep Nurul Afifah, Amd.Kep S. Indriyawati, S.Kep, Ns

ADMINISTRASI RUANG
Jater Purnomowatik

Wawancara : menurut kepala ruang didapatkan informasi bahwa struktur


ketenagaan yang ada sudah dibentuk 3 tim sebagai penerjemaan dari konsep
MPKP diruangan.
Observasi : sudah terpasang struktur organisasi di dinding nurse station.
Kuesioner : perawat mengetahui struktur organisasi yang ada di ruang
dengan hasil 100%
Masalah : Tidak ada masalah.
2) Pengorganisasian Perawatan Klien
Wawancara : menurut kepala ruang didapatkan data bahwa metode
penugasan yang dilakukan menggunakan metode tim, dengan membentuk
dalam ruangan 3 tim.
Observasi : hasil pengamatan ada 3 tim di ruangan yang dibuat sesuai tugas
sehari-hari. Pembagian tanggungjawab terhadap pasien dilakukan berdasarkan
kamar, perawat pelaksana langsung bertanggung jawab kepada ruangan, tidak
bertanggung jawab kepada ketua tim. Struktur organisasi di ruangan juga sudah
menunjukan metode tim.
Kuesioner : menurut perawat pemberian asuhan keperawatan yang di
gunakan di ruangan dengan MPKP yaitu dengan hasil selalu 64%, sering 27%,
dan kadang-kadang 9%
Masalah : belum optimalnya pelaksanaan metode modifikasi tim-primer

3) Uraian Tugas
Wawancara : Menurut kepala ruang setiap perawat sudah mempunyai uraian
tugas masing-masing bagi setiap tenaga keperawatan. Batas wewenang dan
tanggung jawab perawat cukup jelas dengan dibuat job discription di masing-
masing ruangan
Observasi : di ruangan sudah ada buku uraian tugas perawat sesuai perannya
Kuesioner : menurut perawat, mereka melakukan tugas sesuai dengan uraian
tugas yang ada di ruangan yaitu dengan hasil selalu 55% dan sering 45%
Masalah : Tidak ada masalah

4) Pengaturan Jadwal dinas


Wawancara : Jadwal dinas ditentukan oleh Kepala ruang dengan kesepakatan
yang telah ditentukan bersama dengan perawat ruangan. Bila ada permintaan
khusus, harus diskusi dengan kepala ruang terlebih dahulu.
Observasi : format daftar sift ruangan menggunakan proporsi jumlah
perawat yang ada.
Kuesioner : perawat yang mengikuti jadwal dinas berdasarkan tingkat
ketergantungan pasien yaitu dengan hasil selalu 9%, sering 27%, kadang-
kadang 37%, dan tidak pernah 27%
Masalah : Tidak ada masalah.

5) Pengaturan Daftar Pasien


Wawancara : Pasien baru diterima oleh perawat ruangan, 1 kamar diisi oleh 2
atau 3 pasien dengan jenis kelamin yang sama. Nomor kamar tidak dibedakan
berdasarkan jenis kelamin.
Observasi : terdapat daftar pasien di nurse station.
Kuesioner : -
Masalah : Tidak ada masalah.

6) Pengorganisasian Perawatan Klien


Wawancara : Asuhan keperawatan pada pasien di Ruang Dahlia menggunakan
metode tim yang terbagi menjadi 3 tim yaitu tim I, tim II dan tim III yang
masing-masing mengelola 4-5 kamar pasien.
Observasi : hasil pengamatan ada 3 tim di ruangan yang dibuat sesuai tugas
sehari-hari, namun dalam pelaksanannya perawat tampak sangat kewalahan
dalam menangani jumlah pasien yang pembagian perawat pada shif kurang
sesuai dengan kebutuhan pasien. Dari hasil observasi didapatkan hasil bahwa
setiap shif terkadang hanya ada 3 perawat yang jaga di ruangan padahal pasien
penuh.
Kuesioner :-
Masalah :

7) Sistem penghitungan tenaga


Wawancara : menurut kepala ruang didapatkan informasi bahwa
penghitungan jumlah tenaga sudah disesuaikan dengan resiko klien tetapi
menggunakan standar minimal dengan rumus Depkes.
Observasi : jumlah perawat masih sesuai jika dibandingkan menggunakan
perhitungan tingkat ketergantungan pasien.
Kuesioner : -
Masalah : tidak ada masalah

c. fungsi pengarahan
1) Motivasi kepada perawat
Wawancara : menurut Karu didapatkan informasi bahwa peningkatan
motivasi sebenarnya sudah dilakukan oleh karu sendiri saat rapat tiap bulan
dan kadang saat post conference
Observasi : telah dilakukan motivasi dari karu kepada perawat saat
pertemuan bulanan ruangan.
Kuesioner : perawat mendapatkan motivasi yaitu dengan hasil selalu 27%,
sering 18%, dan kadang-kadang 55%
Masalah : tidak ada masalah

2) Komunikasi
Wawancara : menurut Karu didapatkan informasi bahwa jalur
komunikasi dilakukan dengan cara timbang terima yang nantinya akan
ditindak lanjuti oleh perawat yang sift berikutnya.
Observasi : dilakukannya timbang terima saat pergantian sift
Kuesioner : komunikasi antar perawat dilakukan dengan hasil selalu 82%
dan sering 18%
Masalah : tidak ada masalah

3) Pendelegasian
Wawancara : menurut Karu didapatkan informasi bahwa
pendelegasian biasanya dilakukan oleh Karu ke Katim dan untuk tingkat tim
dilimpahkan dari Katim ke perawat pelaksana.
Observasi : saat setelah timbang terima, dilakukan juga pendelegsian tugas
dari Katim kepada perawat pelaksana
Kuesioner : menurut perawat, pendelegasian dilakukan yaitu selalu 82% dan
sering 18%
Masalah : tidak ada masalah

d. Pengendalian
1) Indikator mutu
Wawancara : menurut Karu sudah tersedia tim pengendalian mutu,
Observasi : observasi hasil indicator mutu di Ruang Dahlia cukup
baik
Kuisioner : Persepsi perawat pelaksana dan kepala ruang
menunjukkan selalu 37%, sering 27%, kadang-kadang 27%, dan tidak pernah
9%.
Masalah : kurangnya pemantauan indicator mutu

2) Audit dokumentasi asuhan keperawatan


Wawancara : menurut karu didapatkan informasi bahwa
pendokumentasian asuhan keperawatan sesuai dengan format yang ada yang
sudah disepakati bersama antara kepala ruang dan komite keperawatan, serta
audit yang sudah dilakukan secara rutin, sehingga saat ini sudah ada data
terbaru mengenai kepatuhan perawat akan mengisi dokumentasi
keperawatan.
Observasi : dalam format sudah tersusun dengan baik, namun dalam
peletakan dokumen asuhan keperawatan masih belum tersusun rapi, belum
terdapat pembatas antar assesment awal, hasil lab dan isi lainnya di dalam
rekam medis pasien. Selain itu, pengisian asuhan keperawatan juga belum
lengkap, masih ada beberapa yang tidak diisi oleh perawat. Kemudian untuk
kumpulan diagnose juga masih campur dalam satu map dan tidak diberi
pembatas antara diagnose satu dan lainnya.
Kuesioner : -
Masalah : peletakkan dan pengisian dokumen asuhan keperawatan belum
optimal

3) Survey Kepuasan
Wawancara : menurut karu didapatkan informasi bahwa biasanya dari
kabid memberikan beberapa angket kepuasan pasien.
Observasi : dalam pengendalian mutu belum ada kuesioner kepuasan pasien
terhadap pelayanan rumah sakit, sudah terdapat kotak saran di Ruang Dahlia,
namun belum digunakan secara maksimal
Kuisioner : -
Masalah : Ruangan belum melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
kepuasaan dan harapan pasien rawat inap tentang pelayanaan di ruangan.

4) Survey Masalah Pasien


Wawancara : menurut karu didapatkan informasi bahwa survey
masalah pasien biasanya terdapat di kotak saran.
Observasi : dilakukan selama 6 hari, namun di kotak saran tidak mendapati
keluhan pasien. Survey masalah pasien di dapatkan dengan wawancara
langsung kepada keluarga pasien. Dan masalah yang di keluhkan oleh
keluarga pasien yaitu selama belum mampu mandi, perawat tidak
memandikannya dan perawat tidak memberikan penjelasan tentang
perkembangan pasien.
Kuisioner : -
Masalah : Ruangan belum melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
kepuasaan dan harapan pasien rawat inap tentang pelayanaan di ruangan.
LAMPIRAN

Tabel. 2.19 Indikator Mutu Ruang Dahlia Bulan Januari – Maret 2019
Rata-
rata
Sub Variabel
No Variabel (Januari,
Februari
, Maret)
Jumlah konsul per telepon yang 10,3
Kepatuhan SBAR dan memakai SBAR dan TBK (Tulis Baca
1
TBK Konfirmasi)
Jumlah konsul per telepon 10,3
Jumlah kejadian pasien jatuh dalam 1 0
2 Angka pasien jatuh bulan
Jumlah pasien dalam 1 bulan 959
Jumlah pasien yang mengalami reaksi 0
obat
3 Angka reaksi obat
Jumlah pasien dalam 1 bulan yang 959
diberikan obat
Jumlah pasien yang mengalami reaksi 0
Angka reaksi
4 transfuse
transfuse
Jumlah pasien transfusi dalam 1 bulan 25
5 Terpenuhinya Jumlah pasien yang diperiksa sebelum 1,3
assesmen pasien pra anastesi oleh dr Anastesi pasien rawat
anastesi oleh dokter inap
anastesi Jumlah pasien yang dianastesi 1,6
Jumlah pasien APS 2,6
6 Angka pasien APS
Jumlah pasien 959
Jumlah DPJP visit pasien rawat inap 134,3
Ketepatan jam visite
7 antara pukul 08.00 – 18.00WIB
dokter spesialis
Jumlah DPJP 142
Pelaksanaan Jumlah pasien rawat inap yang dilakukan 959
reasessmen resiko reasessmen resiko jatuh untuk pasien
jatuh grading sedang assesment awal resiko jatuh grading
8
dan tinggi di instalasi sedang
rawat inap Jumlah seluruh pasien rawat inap 959
assesment awal resiko jatuh grading
sedang dan tinggi dalam 1 tahun

Tabel. 2.20 Kejadian KTD, KTC,KNC Ruang Dahlia Bulan Januari –


Maret 2019

No
Variabel
Sub Variabel
Rata-rata
(Januari, Februari, Maret)
1.
Angka ketepatan pelaporan KNC, KTD,
sentinel
Jumlah insiden yang dilaporkan tepat waktu
2

Jumlah laporan insiden


2
PEDOMAN OBSERVASI

Hasil Observasi
No Objek Observasi
Ada Tidak Ada
1 Visi Ruangan
2 Misi Rumah Sakit
3 Standart Asuhan Keperawatan (SAK)
4 Standart Operasional Prosedur (SOP)
5 Struktur Organisasi Ruangan
6 Ketersediaan format pengkajian keperawatan
7 BOR
8 ALOS
9 TOI
10 Angka Infeksi Nosokomial
11 Angka cedera

Anda mungkin juga menyukai