Anda di halaman 1dari 2

PERTANYAAN

1.Proses pemerolehan bahasa pada anak idealnya didukung faktor keluarga. Bahasa anak yang
pertama adalah bahasa ibunya, selembut, sekalem, sekeras, sesopan anak tergantung orang tua,
orang tua pendukung pemerolehan bahasa anak. Namun muncul masalah ketika kualitas dan
kuantitas komunikasi orang tua dengan anak kurang dengan berbagai macam alasan dan keadaan
(orang tua sibuk kerja).

Silakan analisis masalah di atas berdasarkan pemerolehan bahasa anak serta peran bapak/ibu
sebagai pendidik untuk memaksimalkan kemampuan bahasa di kelas rendah?

JAWABAN

1.Sebelum memasuki zona problematika bahasa anak, kita akan membahas bahasa anak pertama
setelah dilahirkan, yaitu bahasa ibunya, selembut, sekalem, sekeras, sesopan anak itu tergantung
ibu, ibu pendukung bahasa anak pertama, yang memberi pelajaran bahasa terhadap anaknya, akan
lebih terasa manfaatnya ketika dewasa nanti pada proses bahasa anak dari bagaimana si anak itu
melihat, bagaimana anak itu mendengar, dan bagaimana anak itu melakukannya (action) akan sama
persis dengan ibunya.

Nah, kita akan memasuki zona pembahasan, pertanyaannya adalah, apa saja problematika
pemerolehan bahasa anak? bagaimana cara pembelajaran bahasa anak yang efektif?

a)Problematika bahasa anak.

Kita tahu bahwa proses dimana bahasa anak akan meniru bahasa ibu pada waktu pemerolehan
bahasa pertama kali ibu mengucapkan. Terkadang anak berbicara tidak sesuai dengan kata yang
diucap, misalnya pada huruf vokal ataupun pada huruf konsonan, anak mengucapkannya kurang
jelas sehingga akan menimbulkan ketidak jelasan makna dan akan menghambat komunikasi menjadi
kurang lancar. Namun terkadang ibu lah yang menirukan bahasa anak yang kurang jelas seperti
maem menjadi mam, minum menjadi num, pedas menjadi huh hah, panas menjadi nanas, dan
sebagainya. Sehingga anak memahami bahasanya dan akan menirukan bahasanya sesuai ucapan ibu
tersebut. Kemudian artikulasi pada anak kurang jelas, misalnya anak mempunyai masalah, belum
bisa berbicara yang sesuai dengan kata-kata bahasa biasanya. Adalagi yang belum bisa mengucap
huruf c,d,f,p,q,r,s,t,v,x,y,z (konsonan) kadang terbalik atau sama sekali tidak bisa mengucap huruf-
huruf tersebut.

Dan ada pula bahasa anak yang dapat mempengaruhi perilakunya. Misalnya apabila sejak usia dini
anak dididik menggunakan bahasa jawa krama halus, maka sifat atau perilakunya ketika
berkomunikasi akan menjadi halus pula, begitu pula dengan sebaliknya. Dari tempat tinggal pun
dapat mempengaruhi bahasa anak, dari tinggi rendahnya suara anak. Ada pula anak yang belum
dapat mengerti makna dari ucapannya ketika mendapatkan atau menerima kata-kata baru (bahasa
baru). Terkadang anak dengan bangganya mengucapkan kata-kata yang didapatkannya dan berulang
kali dia mengucapkannya. Padahal belum tentu makna kata-kata yang didapatkannya baik untuk
diucapkan.

Sekiranya begitulah permasalahan-permasalahan pemerolehan bahasa anak yang dapat kami


diskusikan. Pada dasarnya anak hanya dapat menirukan, dari bahasa ibu maupun dari sekitarnya,
dari fonologi atau bunyi yang belum tepat, artikulasi yang kurang jelas, belum mengerti makna yang
didapat, serta pengaruh bahasa terhadap perilakunya.

b)Cara pembelajaran bahasa anak yang efektif.

·Bahasa anak yang pertama bahasa ibu, jadi seiring berjalannya waktu dengan stimulasi orang tua
bisa menstimulasi bahasa anak menjadi lebih baik dan peka.

·Ketika ibu berucap sebaiknya sesuai dengan kata asli, misalnya : “susu”, ibu tidak boleh mengucap
“cucu” karena ketika anak mendengar suara ibu mengucap kata tersebut anak akan meniru. Jadi,
lebih berhati-hati terhadap pengucapan.

·Lingkungan anak harus diperhatikan, terlebih lagi seperti teman – teman yang berbahasa kurang
baik, itu akan berdampak pada anak yang baru bergabung didalamnya. Tidak lupa juga dalam
keluargapun tetap mengucap bahasa yang jelas supaya anak dapat meniru dengan baik sesuai kata
– kata dan sesuai makna.

Anda mungkin juga menyukai