Anda di halaman 1dari 6

K I M I A

PE M B UATAN S I ST E M K O LO I D

KELOMPOK 6
KETUA KELOMPOK
SUPREDO MANURUNG
ANGGOTA
PETER YONATHAN
ZIZA NAMIRA
MUHAMMAD FADIL
OCHI SALWA ZUANI
LEONY
PEMBUATAN SISTEM KOLOID
Ukuran partikel koloid terletak antara partikel larutan sejati dan partikel suspensi.
Oleh karena itu, sistem koloid dapat dibuat dengan mengelompokkan (agregasi)
partikel larutan sejati atau menghaluskan bahan dalam bentuk kasar kemudian
didispersikan kedalam medium pendispersi.

Cara Kondensasi
Cara kondensasi termasuk cara kimia.

kondensasi
Prinsip : Partikel Molekular ————–> Partikel Koloid
Reaksi kimia untuk menghasilkan koloid meliputi :

1. Reaksi Redoks
2 H2S(g) + SO2(aq) ® 3 S(s) + 2 H2O(l)
2. Reaksi Hidrolisis
FeCl3(aq) + 3 H2O(l) ® Fe(OH)3(s) + 3 HCl(aq)
3. Reaksi Substitusi
2 H3AsO3(aq) + 3 H2S(g) ® As2S3(s) + 6 H2O(l)
4. Reaksi Penggaraman
Beberapa sol garam yang sukar larut seperti AgCl, AgBr, PbI2, BaSO4 dapat
membentuk partikel koloid dengan pereaksi yang encer.
AgNO3(aq) (encer) + NaCl(aq) (encer) ® AgCl(s) + NaNO3(aq) (encer)

1. CARA KONDENSASI
Dengan cara kondensasi partikel larutan sejati (molekul atau ion) bergabung
menjadi partikel koloid. Cara ini dapat diliakukan melalui reaksi-reaksi kimia,
seperti reaksi redoks, hidrolisis, dekomposisi rangkap, atau dengan pergantian
pelarut.

a. Reaksi Redoks
Reaksi redoks adalah reaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi.
Contoh : pembuatan sol belerang dari reaksi kimia antara hidrogen sulfida
(H2S) dengan belerang dioksida (SO2), yaitu dengan mengalirkan gas H2S
kedalam larutan SO2.

2H2S + SO2 2H2O + 3S (koloid)


Misalnya:
– Sol emas atau sol Au dapat dibuat dengan mereduksi larutan garamnya dengan
melarutkan AuCl3 dalam pereduksi organik formaldehida HCOH;
2AuCl3 (aq) + HCOH(aq) + 3H2O(l) 2Au(s) + HCOOH(aq) + 6HCl(aq)
– Sol belerang dapat dibuat dengan mereduksi SO2 yang terlarut dalam air dengan
mengalirnya gas H2S:
2H2S(g) + SO2 (aq) 3S(s) + 2H2O(l)

b. Hidrolisis
Hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air.
Contoh : pembuatan sol Fe(OH)3 dari hidrolisis FeCl3. apabila ke dalam air
mendidih ditambahkan larutan FeCl3 akan terbentuk sol Fe(OH)3.

FeCl3 + 3H2O Fe(OH)3 (koloid) + 3HCl

Hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air. Misalnya :


– Sol Fe(OH3) dapat dibuat dengan hidrolisis larutan FeCl3 dengan memanaskan
larutan FeCl3 atau reaksi hidrolisis garam Fe dalam air mendidih;
FeCl3 (aq) + 3H2O(l) Fe(OH) 3 (koloid) + 3HCl(aq)
(Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+)

– Sol Al(OH)3 dapat diperoleh dari reaksi hidrolisis garam Al dalam air mendidih;
AlCl3 (aq) + 3H2O(l) Al(OH) 3 (koloid) + 3HCl(aq)

c. Dekomposisi Rangkap
Sol As2S3 dapat dibuat dari reaksi antara larutan H3AsO3 dengan larutan H2S
2H3AsO3 + 3H2S As2S3 (koloid) + 6H2O

Misalnya:
– Sol As2S3 dibuat dengan gaya mengalirkan H2S dengan perlahan-lahan melalui
larutan As2O3 dingin sampai terbentuk sol As2S3 yang berwarna kuning terang;
As2O3 (aq) + 3H2S(g) As2O3 (koloid) + 3H2O(l)
(Koloid As2S3 bermuatan negatif karena permukaannya menyerap ion S2-)

– Sol AgCl dibuat dengan mencampurkan larutan AgNO3 encer dan larutan HCl
encer;
AgNO3 (ag) + HCl(aq) AgCl (koloid) + HNO3 (aq)
d. Penambahan (percikan) pelarut yang sukar larut
Apabila larutan jenuh kalsium asetat dicampur dengan alkohol akan terbentuk
suatu koloid berupa gel.

PENGGANTIAN PELARUT
Cara ini dilakukan dengan mengganti medium pendispersi sehingga fasa
terdispersi yang semulal arut setelah diganti pelarutanya menjadi berukuran
koloid. Misalnya;
– untuk membuat sol belerang yang sukar larut dalam air tetapi mudah larut
dalam alkohol seperti etanol dengan medium pendispersi air, belarang harus
terlebih dahulu dilarutkan dalam etanol sampai jenuh. Baru kemudian larutan
belerang dalam etanol tersebut ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam air
sambil diaduk. Sehingga belerang akan menggumpal menjadi pertikel koloid
dikarenakan penurunan kelarutan belerang dalam air.
– Sebaliknya, kalsium asetat yang sukar larut dalam etanol, mula-mula dilarutkan
terlebih dahulu dalam air, kemudianbaru dalam larutan tersebut ditambahkan
etanol maka terjadi kondensasi dan terbentuklah koloid kalsium asetat.

2. CARA DISPERSI
Dengan cara dispersi, partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid. Cara dispersi
dapat dilakukan secara mekanik, peptisasi, atau dengan loncatan bunga listrik
(cara busur Bredig).

Cara Dispersi

Prinsip : Partikel Besar —————-> Partikel Koloid


Cara dispersi dapat dilakukan dengan cara mekanik atau cara kimia:

1. Cara Mekanik
Cara ini dilakukan dari gumpalan partikel yang besar kemudian dihaluskan dengan
cara penggerusan atau penggilingan.
2. Cara Busur Bredig
Cara ini digunakan untak membuat sol-sol logam.
3. Cara Peptisasi
Cara peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu
endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi (pemecah).
Contoh:
– Agar-agar dipeptisasi oleh air ; karet oleh bensin.
– Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S ; endapan Al(OH)3 oleh AlCl3

a. Cara Mekanik
Menurut cara ini butir-butir kasar digerus dengan lumpang atau penggiling koloid
sampai diperoleh tingkat kehalusan tertentu, kemudian diaduk dengan medium
dispersi.
Contoh : sol belerang dapat dibuat dengan menggerus serbuk belerang bersama-
sama dengan suatu zat inert (seperti gula pasir), kemudian mencampur serbuk
halus itu dengan air.
Cara mekanik adalah penghalusan partikel-partikel kasar zat padat dengan
proses penggilingan untuk dapat membentuk partikel-partikel berukuran koloid.
Alat yang digunakan untuk cara ini biasa disebut penggilingan koloid, yang biasa
digunakan dalam:
– industri makanan untuk membuat jus buah, selai, krim, es krim,dsb.
– Industri kimia rumah tangga untuk membuat pasta gigi, semir sepatu, deterjen,
dsb.
– Industri kimia untuk membuat pelumas padat, cat dan zat pewarna.
– Industri-industri lainnya seperti industri plastik, farmasi, tekstil, dan kertas.
Alat penggilingan koloid terdiri dari 2 pelat baja dengan arah rotasi
berlawanan. Partikel kasar akan dimasukkan ke ruang antara kedua pelat tersebut
dan selanjutnya digiling. Partikel berukuran koloid yang terbuntuk kemudian
didispersikan dalam medium pendispersinya untuk membuat system koloid.
Contoh koloid yang dibuat dalam proses ini ialah koloid grafit untuk pelumas,
tinta cetak, cat, dan sol belerang.

b. Cara Mekanik
Cara busur Bredig digunakan untuk membuat sol-sol logam. Logam yang
akan dijadikan koloid digunakan sebagai elektrode yang dicelupkan dalam
medium dispersi, kemudian diberi loncatan listrik di antara kedua ujungnya.
Mula-mula atom-atom logam akan terlempar ke dalam air, lalu atom-atom
tersebut mengalami kondensasi sehingga membentuk partikel koloid. Jadi cara
busur ini merupakan gabungan cara dispersi dan cara kondensasi.

Cara busur Bredig ini biasanya digunakan untuk membuat sol-sol logam,
sperti Ag, Au, dan Pt. Dalam cara ini, logam yang akan diubah menjadi partikel-
partikel kolid akan digunakan sebagai elektrode. Kemudian kedua logam
dicelupkan ke dalam medium pendispersinya (air suling dingin) sampai kedua
ujungnya saling berdekatan. Kemudian, kedua elektrode akan diberi loncatan
listrik. Panas yang timbul akan menyebabkan logam menguap, uapnya kemudian
akan terkondensasi dalam medium pendispersi dingin, sehingga hasil kondensasi
tersebut berupa pertikel-pertikel kolid. Karena logam diubah jadi partikel kolid
dengan proses uap logam, maka metode ini dikategorikan sebagai metode
dispersi.

Logam yang akan diubah menjadi partikel-partikel koloid digunakan


sebagai elektrode. Dua elektrode logam dicelupkan ke dalam medium pendispersi
(air dingin) sedemikian sehingga kedua ujungnya saling berdekatan. Kemudian
kedua elektrode diberi loncatan listrik. Panas yang timbul akan menyebabkan
logam menguap. Uapnya kemudian akan terkondensasi dalam medium
pendispersi dingin. Hasil kondensasi ini berupa partikel-partikel koloid.

c. Cara Peptisasi
Cara peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari
suatu endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi (pemecah). Zat
pemeptisasi memecahkan butir-butir kasar menjadi butir-butir koloid. Istilah
peptisasi dikaitkan dengan peptonisasi, yaitu proses pemecahan protein
(polipeptida) yang dikatalisis oleh enzim peptin.
Contoh : agar-agar dipeptisasi oleh air, nitroselulosa oleh aseton, karet oleh
bensin, dan lain-lain. Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S dan endapan Al(OH)3 oleh
AlCl3.

Cara peptisasi adalah pembuatan koloid / sistem koloid dari butir-butir


kasar atau dari suatu endapan / proses pendispersi endapan dengan bantuan
suatu zat pemeptisasi (pemecah). Zat pemecah tersebut dapat berupa elektrolit
khususnya yang mengandung ion sejenis ataupun pelarut tertentu.
Contoh:
– Agar-agar dipeptisasi oleh air; karet oleh bensin.
– Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S ; endapan Al(OH) 3 oleh AlCl3.
– Sol Fe(OH) 3 diperoleh dengan mengaduk endapan Fe(OH) 33 yang baru
terbentuk dengan sedikit FeCl3. Sol Fe(OH) 3 kemudian dikelilingi Fe+3 sehingga
bermuatan positif
– Beberapa zat mudah terdispersi dalam pelarut tertentu dan membnetuk sistem
kolid. Contohnya; gelatin dalam air.

Cara peptisasi adalah proses dispersinya endapan menjadi system koloid


dengan penambahan zat pemecah. Zat pemecah yang dimaksud adalah elektrolit,
terutama yang mengandung ion sejenis, atau pelarut tertentu. Sebagai contoh:
Jika pada endapan Fe(OH)3 ditambahkan elektrolit FeCl3 (mempunyai ion Fe3+
yang sejenis) maka Fe(OH)3 maka Fe(OH)3 akan mengadsorpsi ion-ion
Fe3+ tersebut. Sehingga, endapan menjadi bermuatan positif dan memisahkan
diri untuk membentuk partikel-partikel koloid.
Beberapa contoh lain :
– Sol NiS dibuat dengan penambahan H2S kedalam endapan NiS
– Sol AgCl dibuat dengan penambahan HCl ke dalam endapan AgCl
– Sol Al(OH)3 dibuat dengan penambahan AlCl3 ke dalam endapan Al(OH)3

Anda mungkin juga menyukai