Anda di halaman 1dari 63

Dari kata element.


Digunakan dalam ilmu kimia yang berarti
unsur atau zat tunggal, yaitu zat yang
daripadanya tidak dapat dipisahkan dari
suatu zat lain yang berlainan sifatnya dari zat
itu sendiri;
Anasir: yang ditentukan jenisnya seperti
elemen jahat/baik/indah dll.

Kamus popoler.

Istilah yang digunakan dalam audit


SMK3 untuk membagi kelompok
penilaian terhadap prinsip dasar/fungsi
yang saling berhubngan satu sama lain.
Satu elemen terdiri dari satu atau lebih
kriteria penilaian
Dari kata criterion – n (pl. Criteria)
a standard of judgement
means by which a thing is judged or tested

Oxford Dictionary

Istilah yang digunakan dalam audit


SMK3 untuk menilai kondisi yang ada di
tempat kerja dengan diskripsi yang
tertuang dalam indikator penilaian audit
SMK3
NO ELEMEN SUB ELEMEN KRITERIA
1. Pembangunan dan pemeliharaan 4 26
komitmen
2. Strategi Pendokumentasian 4 14
3. Peninjauan ulang perancangan (Design) 2 8
dan Kontrak
4. Pengendalian Dokumen 2 7
5. Pembelian 4 9
6. Keamanan bekerja berdasarkan SMK3 9 41
7. Standar Pementauan 4 17
8. Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan 4 9
9. Pengelolaan Material dan 3 12
Perpindahannya
10. Pengumpulan dan Penggunaan Data 2 6
11. Audit SMK3 1 3
12. Pengembangan Keterampilan dan 5 14
Kemampuan.
12 ELEMEN 44 166
PERMENAKER
PP 50/2012
05/1996
NO ELEMEN
SUB KRITERIA SUB KRITE
ELEMEN ELEMEN RIA
1. Pembangunan dan 4 26 4 28
Pemeliharaan Komitmen
2. Rencana dan 4 14 3 10
Pendokumentasian
3. Pengendalian Perancangan 2 8 2 8
dan Peninjauan Kontrak
4. Pengendalian Dokumen 2 7 2 7
5. Pembelian dan 4 9 3 2
Pengendalian Produk
6. Keamanan Bekerja 9 41 8 40
Berdasarkan SMK3
7. Standar Pemantauan 4 17 4 15
PERMENAKER
PP 50/2012
05/1996
NO ELEMEN
SUB KRITERIA SUB KRITE
ELEMEN ELEMEN RIA
8. Pelaporan dan Perbaikan 4 9 4 11
Kekurangan
9. Pengelolaan Material dan 3 12 3 13
Perpindahannya
10. Pengumpulan dan 2 6 2 7
Penggunaan Data
11. Pemeriksaan SMK3 1 3 1 4
12. Pengembangan 5 14 5 16
Keterampilan dan
Kemampuan.
12 ELEMEN 44 166 41 166
PP 50/2012 Permenaker 05/1996
NO ELEMEN ∑ ∑
SUB ELEMEN SUB ELEMEN
krit krit
1. Pembangu 1.1 Kebijakan K3; (5) 1.1 Kebijakan K3; (5)
nan dan 1.2 Tanggungjawab (7) 1.2 Tanggungjawab dan (9)
Pemelihara dan Wewenang Wewenang Untuk
an Untuk Bertindak; Bertindak;
Komitmen 1.3 Tinjauan dan (3) 1.3 Tinjauan Ulang; (3)
Evaluasi; 1.4 Keterlibatan dan (10)
1.4 Keterlibatan dan (11) Konsultasi dengan
Konsultasi dengan Tenaga Kerja.
Tenaga Kerja.
2. Pembuatan 2.1 Rencana Strategi (6) 2.1 Perencanaan (5)
dan K3; Rencana Strategi K3;
Pendoku 2.2 Manual SMK3; (3) 2.2 Manual SMK3; (3)
mentasian 2.3 Peraturan (4) 2.3 Penyebarluasan (2)
Rencana Perundangan dan Informasi K3
Persyaratan lain di
Bidang K3.
2.4 Informasi K3 (1)
PP 50/2012 Permenaker 05/1996
NO ELEMEN ∑ ∑
SUB ELEMEN SUB ELEMEN
krit krit
3. Pengedalian 3.1 Pengendalian (5) 3.1 Pengendalian (4)
Perancangan Perancangan; Perancangan;
dan 3.2 Peninjauan (9) 3.2 Peninjauan Kontrak (4)
Peninjauan Kontrak.
Kontrak
4. Pengendalia 4.1 Persetujuan, (5) 4.1 Persetujuan, (4)
n Dokumen Pengeluaran dan Pengeluaran dan
Pengendalian Pengendalian
Dokumen; Dokumen;
4.2 Perubahan dan (3) 4.2 Perubahan dan
Modifikasi Modifikasi Dokumen (3)
Dokumen
PP 50/2012 Permenaker 05/1996
NO ELEMEN ∑ ∑
SUB ELEMEN SUB ELEMEN
krit krit
5. Pembelian 5.1 Spesifikasi (5) 5.1 Spesifikasi Pembelian (4)
dan Pembelian Barang dan Jasa;
Penendalian Barang dan Jasa; 5.2 Sistem Verifikasi (1)
Produk 5.2 Sistem Verifikasi (1) Barang dan Jasa Yang
Barang dan Jasa Telah Dibeli
Yang Telah Dibeli 5.3 Kontrol Barang dan (2)
5.3 Pengedalian (1) Jasa Yang Dipasok
Barang dan Jasa Pelanggan;
Yang Dipasok
Pelanggan;
5.4 Kemampuan (2)
Telusur Produk
PP 50/2012 Permenaker 05/1996
NO ELEMEN ∑ ∑
SUB ELEMEN SUB ELEMEN
krit krit
6. Keamanan 6.1 Sistem Kerja; (8) 6.1 Sistem Kerja; (9)
Bekerja 6.2 Pengawasan; (5) 6.2 Pengawasan; (5)
Berdasarkan 6.3 Seleksi dan (2) 6.3 Seleksi dan (2)
SMK3 Penempatan Personil; Penempatan
6.4 Area Terbatas; (4) Personil;
6.5 Pemeliharaan, (10) 6.4 Lingkungan Kerja; (4)
Perbaikan dan 6.5 Pemeliharaan, (9)
Perubahan Sarana Perbaikan dan
Produksi; Perubahan Sarana
6.6 Pelayanan; (2) Produksi;
6.7 Kesiapan Untuk (7) 6.6 Pelayanan; (2)
Menangani Keadaan 6.7 Kesiapan Untuk (7)
Darurat; Menangani Keadaan
6.8 Pertolongan Pertama (2) Darurat;
Pada Kecelakaan; 6.8 Pertolongan (2)
6.9 Rencana dan (1) Pertama Pada
Pemulihan Keadaan Kecelakaan;
Darurat
PP 50/2012 PERMENAKER 05/1996
NO ELEMEN ∑ ∑
SUB ELEMEN SUB ELEMEN
krit krit
7. Standar 7.1 Pemeriksaan (7) 7.1 Pemeriksaan (6)
Pementauan Bahaya; Bahaya;
7.2 Pemantauan/ (3) 7.2 Pemantauan (2)
Pengukuran Lingkungan Kerja;
Lingkungan Kerja; 7.3 Peralatan
7.3 Peralatan (2) Pemeriksaan/ (2)
Pemeriksaan/ Inspeksi,
Inspeksi, Pengukuran dan
Pengukuran dan Pengujian;
Pengujian; 7.4 Pemantauan
7.4 Pemantauan (5) Kesehatan Tenaga (5)
Kesehatan Tenaga Kerja
Kerja
PP 50/2012 PERMENAKER 05/1996
NO ELEMEN ∑ ∑
SUB ELEMEN SUB ELEMEN
krit krit
8. Pelaporan 8.1 Pelaporan Bahaya; (1) 8.1 Pelaporan Keadaan (1)
dan 8.2 Pelaporan (1) Darurat; (2)
Perbaikan Kecelakaan; 8.2 Pelaporan Insiden;
Kekurangan 8.3 Pemeriksaan dan (6) 8.3 Penyelidikan (6)
Pengkajian (1) Kecelakaan Kerja; (2)
Kecelakaan; 8.4 Penanganan
8.4 Penanganan Masalah;
Masalah;
9. Pengelolaan 9.1 Penanganan Secara 9.1 Penanganan
Material dan Manual dan (4) Secara Manual dan (4)
Perpindahan Mekanis; Mekanis;
nya 9.2 Sistem (3) 9.2 Sistem (3)
Pengangkutan, Pengangkutan,
Penyimpanan dan Penyimpanan dan
Pembuangan; Pembuangan;
9.3 Pengendaliian (5) 9.3 Pengendaliian (6)
Bahan Kimia Bahan Kimia
Berbahaya; Berbahaya;
PP 50/2012 PERMENAKER 05/1996
NO ELEMEN ∑ ∑
SUB ELEMEN SUB ELEMEN
krit krit
10. Pengumpul 10.1 Catatan K3; (4) 10.1 Catatan K3; (5)
an dan 10.2 Data dan Laporan (2) 10.2 Data dan Laporan (2)
Penggunaan K3. K3.
Data
11. Pemeriksaan 11.1 Audit Internal (3) 11.1 Audit Internal (4)
SMK3 SMK3. SMK3.
12. Pengemban 12.1 Strategi Pelatihan; (7) 12.1 Strategi (8)
gan 12.2 Pelatihan Bagi Pelatihan;
Keterampila Manajemen dan (2) 12.2 Pelatihan Bagi (2)
n dan Penyelia; (3) Manajemen dan (3)
Kemampuan 12.3 Pelatihan Bagi Penyelia;
Tenaga Kerja; 12.3 Pelatihan Bagi
12.4 Pelatihan (1) Tenaga Kerja; (2)
Pengenalan dan (1) 12.4 Pelatihan (1)
Pelatihan Untuk Pengenalan dan
Pengunjung dan Pelatihan Untuk
Kontraktor; Pengunjung dan
12.5 Pelatihan Keahlian Kontraktor;
Khusus. 12.5 Pelatihan
Keahlian Khusus.
Lampiran II - Tabel 2

KATAGORI TINGKAT PENCAPAIAN PENERAPAN


PERUSAHAAN 0 – 59 % 60 – 84 % 85 – 100 %
Tingkat Awal
Kurang Baik Memuaskan
(64 kriteria)

Tingkat Transisi
Kurang Baik Memuaskan
(122 kriteria)

Tingkat Lanjutan
Kurang Baik Memuaskan
(166 kriteria)

KEBERHASILAN = TC – TNC X 100 %


TC
PENILAIAN 1. KATAGORI MINOR
HASIL Ketidak konsistenan dlm pemenuhan
AUDIT persyaratan per. per-uu-an, standar,
pedoman, dan acuhan lainnya.
SMK3 2. KATAGORI MAJOR
BERDASAR a) tidak memenuhi ketentuan peraturan per-
KAN uu-an
KRITERIA b) Tidak melaksanakan salah satu prinsip
SMk3; dan
MENURUT c) Terdapat temuan minor untuk 1 kriteria
SIFATNYA audit di beberapa lokasi
TERDIRI 3. KATAGORI KRITIKAL
Temuan yg mengakibatkan fatality/kematian
DARI 3
KATAGORI Dalam hal penilaian termasuk kategori
kritikal atau mayor, dinilai balum berhasil
menerapkan SMK3 dan penilaian tidak
mengacu tabel 2
Tabel 1- Lampiran II

TINGKAT
TINGKAT
TINGKAT LANJUTAN
NO ELEMEN TRANSISI
(Seluruh tingkat
AWAL (Seluruh tingkat
awal, transisi
awal dan transisi)
dan lanjutan)
1 2 3 4 5
1 Pembangunan 1.1.1, 1.1.3, 1.1.2, 1.2.1, 1.1.4,
dan pemelihara 1.2.2, 1.2.4, 1.2.3, 1.3.1, 1.1.5, 1.2.7,
an komitmen 1.2.5, 1.2.6, 1.4.2, 1.3.2,
1.3.3, 1.4.1, 1.4.10,
1.4.3, 1.4.4, 1.4.11
1.4.5, 1.4.6,
1.4.7, 1.4.8,
1.4.9
1 2 3 4 5
2 Strategi 2.1.1, 2.4.1, 2.1.2, 2.1.3, 2.1.5, 2.1.6,
pendokumentasi 2.1.4, 2.2.1, 2.2.2, 2.2.3,
an 2.3.1, 2.3.2, 2.3.3
2.3.4
3 Peninjauaan 3.1.1, 3.2.2 3.1.2, 3.1.3, 3.2.3, 3.2.4
ulang desain 3.1.4, 3.2.1
dan kontrak
4 Pengendalian 4.1.1 4.1.2, 4.2.1 4.1.3, 4.1.4,
dokumen 4.2.2, 4.2.3

5 Pembelian 5.1.1, 5.1.2, 5.1.3 5.1.4, 5.1.5,


5.2.1 5.3.1, 5.4.1,
5.4.2
1 2 3 4 5
6 Keamanan 6.1.1, 6.1.5, 6.1.2, 6.1.3, 6.1.8, 6.6.1,
bekerja 6.1.6, 6.1.7, 6.1.4, 6.2.2, 6.6.2, 6.9.1
berdasarkan 6.2.1, 6.3.1, 6.2.3, 6.2.4,
6.3.2, 6.4.1, 6.2.5, 6.5.1,
SMK3
6.4.2, 6.4.3, 6.5.5, 6.5.6,
6.4.4, 6.5.2, 6.5.10, 6.7.1,
6.5.3, 6.5.4, 6.7.2, 6.7.3,
6.5.7, 6.5.8, 6.7.5, 6.7.7
6.5.9, 6.7.4,
6.7.6, 6.8.1,
6.8.2
7 Standar 7.1.1, 7.2.1, 7.1.2, 7.1.3, 7.3.1, 7.3.2
pemantauan 7.2.2, 7.2.3, 7.1.4, 7.1.5,
7.4.1, 7.4.3, 7.1.6, 7.1.7,
7.4.4, 7.4.5 7.4.2
8 Pelaporan dan 8.3.1 8.1.1, 8.2.1, 8.3.3, 8.3.4,
perbaikan 8.3.2 8.3.5, 8.3.6,
8.4.1
1 2 3 4 5
9 Pengelolaan 9.1.1, 9.1.2, 9.1.3, 9.1.4, 9.2.2, 9.3.2
material dan 9.2.1, 9.2.3, 9.3.5
perpindahannya 9.3.1, 9.3.3,
9.3.4
10 Pengumpulan 10.1.1, 10.1.2, 10.1.3, 10.1.4
dan penggunaan 10.2.1, 10.2.2
jasa
11 Audit SMK3 11.1.1, 11.1.2,
11.1.3

12 Pengembangan 12.2.1, 12.2.2, 12.1.2, 12.1.4, 12.1.1, 12.1.3,


kemampuan 12.3.1, 12,5.1 12.1.5, 12.1.6, 12.1.7, 12.3.3
12.3.2, 12.3.2,
12.4.1
1. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN KOMITMEN

1.1 KEBIJAKAN K3
1.1.1. tertulis, bertanggal, ditanda tangani
pengusaha/pengurus
1.1.2. disusun dengan proses konsultasi
1.1.3. mengkomunikasikan kebijakan
1.1.4. dibuat kebijakan khusus bila diperlukan
1.1.5. peninjauan ulang kebijakan
1.2. TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG BERTINDAK
1.2.1. tanggung jawab & wewenang bertindak
1.2.2. penunjukan penanggung jawab sesuai
peraturan per UU an. <KOMPETENSI
WAJIB>
1.2.3. tanggung jawab pimpinan unit
1.2.4. pengusaha/pengurus tanggung jawab
menjamin pelaksanaan SMK3
1.2.5. pelatihan keadaan darurat petugas
penanggung jawab
1.2.6. saran ahli K3 dari dalam/luar prsh
1.2.7. kinerja dimuat dalam laporan
1.3 TINJAUAN ULANG DAN EVALUASI
1.3.1. tinjauan meliputi kebijakan, perencaaan,
pelaksanaan, pmantauan dan evaluasi
1.3.2. hasil tinjauan dimasukkan perencanaan
tindakan manajemen
1.3.3. meninjau ulang pelaksanaan SMK3 secara
berkala
1.4 KERTELIBATAN DAN KONSULTASI DNG TK
1.4.1. keterlibatan dan penjadwalan konsultasi TK dan
wakil perusahaan didokumentasikan dan
disebarluaskan
1.4.2. dibuat prosedur yang memudahkan konsultasi
1.4.3. membentuk P2K3
1.4.4. jabatan Ketua P2K3 sesuai peraturan
1.4.5. jabatan sekretaris P2K3 – ahli K3
1.4.6. fungsi P2K3 dlm pengendalian resiko
1.4.7. susunan pengurus diinformasikan kpd TK
1.4.8. pertemuan rutin P2K3 dan hasilnya diumumkan
1.4.9. tugas P2K3 untuk membuat laporan ruitin
1.4.10. pembentukan POKJA yang diperlukan dan
pelatihannya
1.4.11. pengumuman ttg struktur POKJA
2. PEMBUATAN DAN PENDOKUMENTASIAN RENCANA K3
2.1 RENSTRA K3
2.1.1. prosedur terdokumentasi RISK MGT
2.1.2. RISK MGT dilakukan petugas yg kompeten
2.1.3. RENSTRA K3 berdasarkan tinjauan awal, RISK
MGT, per-UU-an & info K3 lainnya
2.1.4. RENSTRA K3 digunakan menetapkan tujuan dan
sasaran yg terukur, waktu pencapaian,
penyediaan sumber daya
2.1.5. rencana kerja dan rencana khusus digunakan
menetapkan tujuan dan sasaran yg terukur,
waktu pencapaian, penyediaan sumber daya
2.1.6. rencana K3 diselaraskan dengan rencana
sistem manajemen prsh
2.2 MANUAL SMK3
2.2.1. manual meliputi kebijakan, tujuan, rencana,
prosedur K3 untuk semua tingkatan dalam prsh
2.2.2. bila diperlukan dibuat manual khusus yang
berkaitan dengan produk, proses atau tempat
kerja tertentu
2.2.3. manual SMK3 mudah didapat semua personil
prh sesuai kebutuhan
2.3 PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN LAIN
DIBIDANG K3
2.3.1. prosedur terdokumentasi untuk identifikasi,
memperoleh, memelihara, memahami per-UU-
an, standar, pedoman teknis, dll untuk TK
2.3.2. penanggung jawab untuk memelihara dan
mendistribusikan informasi
2.3.3. persyaratan pada per-UU-an, standar,
pedoman teknis, dll. dimasukkan dalam
prosedur dan petunjuk K3
2.3.4. peninjauan prosedur dan petunjuk kerja
berdasarkan perubahan per-UU-an, standar,
pedoman teknis, dll
2.4 INFORMASI K3
2.4.1. informasi yg dibutuhkan mengenai kegiatan K3
diseabrluaskan secara sistimatis kpd seluruh TK
3. PENGENDALIAN PERANCANGAN DAN PENIJAUAN
KONTRAK
3.1 PENGENDALIAN PERANCANGAN
3.1.1. adanya prosedur yang terdokumentasi
dalam tahap perancangan atau perancangan
ulang
3.1.2. prosedur dan instruksi kerja disusun selama
tahap perancangan
3.1.3. serifikasi perancangan dilakukan oleh
petugas yang kompeten
3.1.4. semua perubahan dan modifikasi
perancangan yang berimplikasi terhadap K3
diidentifikasi, didokumentasikan, ditinjau
ulang dan disetujui oleh petugas yang
berwenang
3.2 PENINJAUAN ULANG KONTRAK
3.2.1. prosedur yang terdokumentasi mampu
mengidentifikasi bahaya dan menilai risiko
K3, lingkungan dan masyarakat pada saat
memasok barang dan jasa dalam suatu
kontrak
3.2.2. Identifikasi bahaya dan penilaian resiko
dilakukan pada tahap tinjauan kontrak oleh
petugas yang kompeten
3.2.3. kontrak ditinjau ulang untuk menjamin
pemasok dpt memenuhi persyaratan K3
3.2.4. catatan tunjauan ulang kontrak dipelihara
dan didokumentasikan
4. PENGENDALIAN DOKUMEN

4.1 PENGELUARAN DOKUMEN


4.1.1. Adanya identifikasi status, wewenang,
tanggal pengeluaran dan tanggal modifikasi
4.1.2. Tercantum penerima distribusi dokumen
4.1.3. Dokumen edisi terbaru disimpan secara
sistematis pada tempat yang ditentukan
4.1.4. Dokumen usang disingkirkan, sedang
dokumen usang yang disimpan untuk
keperluan tertentu diberi tanda khusus
4.2 PERUBAHAN DAN MODIFIKASI DOMUKEN
4.2.1. Adanya sistem untuk membuat dan
menyetujui perubahan dokumen K3
4.2.2. Adanya catatan alasan perubahan dalam
dokumen atau lampirannya
4.2.3. Adanya prosedur pengendalian dokumen
atau daftar seluruh dokumen yg
mencantumkan status setiap dokumen
untuk mencegah penggunaan dokumen
usang
5. PEMBELIAN DA PENGENDALIAN PRODUK
5.1 SPESIFIKASI PEMBELIAN BARANG DAN JASA
5.1.1. Adanya prosedur terdokumentasi untuk
menjamin spek dan informasi relevan
dengan K3 telah diperiksa sebelum
keputusan membeli
5.1.2. Spek pembelian harus sesuia dengan
peryaratan peraturan perundangan dan
standar yang berlaku
5.1.3. Dilakukan konsultasi dengan TK yang
kompeten pada saat keputusan pembelian
dilakukan
5.1.4. Pertimbangan terhadap kebutuhan pelatihan,
pasokan APD dan perubahan prosedur kerja,
sebelum dilakukan pembelian.
5.1.5. syarata K3 dievaluasi untuk seleksi pembelian
5.2 SISTEM VERIFIKASI BARANG DAN JASA YANG TELAH DIBELI
5.2.1. Barang dan jasa yang dibeli diperiksa
kesesuaiannya dengan spesifikasi pembelian
5.3 PENGENDALIAN BARANG DAN JASA YANG DIPASOK
PELANGGAN
5.3.1. Dilakukan identifikasi bahaya dan penilaian
resiko terhadap barang dan jasa yang dipasok
pelanggan sebelum digunakan. Catatannya
dipelihara
5.4 KEMAMPUAN TELUSUR PRODUK
5.4.1. semua produk yg digunakan dlm proses
produksi dpt diidentifikasi diseluruh tahapan
jika terdapat masalah K3
5.4.2. ada prosedur terdokumentasi untuk
penelusuran produk yg telah terjual jika ada
masalah K3
6. KEAMANAN BEKERJA BERDASARKAN SMK3
6.1 SISTEM KERJA
6.1.1. Petugas kompeten telah melakukan
identifikasi bahaya potensial dan resiko dari
suatu proese kerja
6.1.2. Penetapan tingkat upaya pengendalian resiko
6.1.3.Adanya prosedur atau petunjuk kerja
terdokumentasi untuk mengendalikan risiko
atas dasar masukan personil yg kompeten
dan bewenang
6.1.4. kepatuhan thd peraturan, standar, pedoman
teknis diperhatikan saat modifikasi
6.1.5. sistem ijin kerja
6.1.6. APD disediakan sesuai kebutuhan digunakan
secara benar dan dipelihara dlm kondisi
layak pakai
6.1.7. Penyediaan APD dipastikan telah dinyatakan
layak pakai sesuai peraturan
6.1.8. Upaya pengendalian resiko ditunjau ulang
bila terjadi perubahan proses kerja
6.2 PENGAWASAN
6.2.1. Dilakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan prosedur dan petunjuk kerja
6.2.2. Pengawasan dilakukan sesuai tingkat
kemampuan dan tingkat resiko tugas
6.2.3. Pengawas berperan dalam identifikasi
bahaya dan pembuatan upaya pengendalian
6.2.4. Pengawas diikutkan dalam pelaporan dan
penyelidikan kecelakaan dan PAK
6.2.5. Pengawas ikut serta dalam proses konsultasi
6.3 SELEKSI DAN PENEMPATAN PERSONIL
6.3.1. Persyaratan tugas tertentu, termasuk
persyaratan kesehatan diidentifikasi dan
dipakai untuk menyeleksi dan menempatkan
TK
6.3.2. Penugasan harus berdasarkan kemampuan dan
tingkat ketrampilan TK
6.4 AREA TERBATAS
6.4.1. Dilakukan penilaian lingkungan kerja untuk
mengetahui daerah yang memerlukan
pembatasan masuk
6.4.2. Adanya pemngendalian atas tempat-tempat
dengan pembatasan ijin masuk
6.4.3. Fasilitas dan layanan yang tersedia di tempat
kerja sesuai degan standar dan pedoman teknis
6.4.4. Rambu keselamatan dan pintu darurat harus
dipasang sesuai standar dan pedoman teknis
6.5 PEMELIHARAAN, PERBAIKAN DAN PERUBAHAN SARANA
PRODUKSI
6.5.1. Dilakukan penjadwalan pemeriksaan dan
pemeliharaan sarana produksi serta peralatan
yang mencakup verifikasi peralatan pengaaman
sesuai peraturan, standar dan ketentuan
6.5.2. Catatan yang memuat data kegiatan
pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan dan
perubahan yang dilakukan disimpan dan
dipelihara
6.5.3. Sarana produksi yang harus terdaftar memliki
sertifikat yang masih berlaku
6.5.4. Perawatan, perbaikan dan setiap perubahan
harus dilakukan personel yang kompeten
6.5.5. prosedur perubahan sarana produksi harus
sesuai persyaratan peraturan
6.5.6. Terdapat prosedur untuk permintaan
pemeliharaan peralatan yang kondisi K3 nya
kurang baik dan perlu perbaikan
6.5.7. Terdapat sistem penandaan bagi alat yang
tidak aman atau yang sudah tidak digunakan
6.5.8. Bila diperlukan dilakukan penerapan sistem
penguncian pengoperasian (lock out system)
6.5.9. Terdapat prosedur persetujuan untuk
menjamin peralatan produksi dalam kondisi
aman untuk dioperasikan
6.5.10. penanggung jawab yang menyetujui aman
untuk digunakan
6.6 PELAYANAN
6.6.1. Adanya prosedur untuk menjamin bahwa
pelayanan memenuhi persyaratan, bila prh
dikontrak untuk menyediakan pelayanan
yang tunduk pada standar dan UU KK
6.6.2. Adanya prosedur untuk menjamin bahwa
pelayanan memenuhi persyaratan, bila prh
diberi pelayanan melalui kontrak
6.7 KESIAPAN UNTUK MENANGANI KEADAAN DARURAT
6.7.1. Potensi keadaan darurat (di luar/di dlm temoat kerja)
telah diidentifikasi dan prosedur keadaan darurat
didokumentasikan
6.7.2. Prosedur diuji dan ditinjau ulang secara rutin oleh petugas
yang kompeten
6.7.3. TK mendapat instruksi dan pelatihan yang sesuai tingkat
resiko
6.7.4. Petugas darurat diberikan pelatihan khusus
6.7.5. Instruksi dan hubungan keadaan darurat diperlihatkan
secara jelas/mencolok dan diketahui seluruh TK
6.7.6. Alat dan sistem diperiksa, diuji dan dipelihara secara
berkala
6.7.7. Kesesuaian, penempatan dan kemudahan untuk
mendapatkan alat keadaan darurat telah dinilai petugas
yang kompeten
6.8 PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
6.8.1. Evaluasi alat P3K dan menjamin sistem P3K
yang ada memenuhi standar dan pedoman
teknis
6.8.2. Petugas P3K telah dilatih dan ditunjuk sesuai
per.per-uu-an yang berlaku

6.9 RENCANA DAN PEMULIHAN KEADAAN DARURAT


6.9.1. prosedur pemulihan kondisi TK dan sarana
produksi setelah mengalami kerusakan
ditetapkan dan diterapkan sesegara mungkin
setelah terjadinya kecelakaan dan PAK
7. STANDAR PEMANTAUAN
7.1 PEMERIKSAAN BAHAYA
7.1.1. Pelaksanaan inspeksi secara teratur
7.1.2. Dilaksanakan bersama oleh wakil pengurus
dan TK yang telah dilatih
7.1.3. Mencari masukan dari petugas di tempat
yang diperiksa
7.1.4. Menggunakan cheklist
7.1.5. Laporan inspeksi kepada Pengurus dan P2K3
7.1.6. Memantau tindakan korektif untuk
menentukan efektifitasnya
7.1.7. tindakan perbaikan dari hasil laporan
pem./inspeksi dipantau untuk menentukan
efektifitasnya
7.2 PEMANTAUAN LINGKUNGAN KERJA
7.2.1. Dilaksankan secara teratur dan hasilnya dicatat
dan dipelihara
7.2.2. Meliputi faktor fisik, kimia, biologis, radiasi dan
psikologis
7.2.3. pemanatauan/pengukuran dilakukan oleh
petugas/pihak yg KOMPETEN
7.3 PERALATAN PEMERIKSAAN/INSPEKSI, PENGUKURAN DAN
PENGUJIAN
7.3.1. Adanya prosedur terdokumentasi terhadap
identifikasi, kalibrasi, pemeliharaan dan
penyimpanan alat pemeriksaan, ukur dan uji K3
7.3.2. Alat dipelihara dan dikalibrasi petugas yang
KOMPETEN
7.4 PEMANTAUAN KESEHATAN TK
7.4.1. Pemantauan kesehatan TK sesuai per.per-
uu-an
7.4.2. Dilakukan identifikasi keadaan dimana
pemeriksaan kesehatan perlu dilakukan
7.4.3. Dilakukan oleh Dokter pemeriksa yang
ditunjuk
7.4.4. Adanya pelayanan kesehatan kerja sesuai
per. yang berlaku
7.4.5. Catatan pemantauan kesehatan dibuat
sesuai dengan per.per-uu-an yang berlaku
8. PELAPORAN DAN PERBAIKAN KEKURANGAN
8.1 PELAPORAN KEADAAN DARURAT
8.1.1. Adanya prosedur proses pelaporan sumber
bahaya da diberitahukan setiap personil

8.2 PELAPORAN INSIDEN


8.2.1. Adanya prosedur terdokumentasi yang
menjamin semua kecelakaan dan PAK serta
insiden dilaporkan
8.3 PENYELIDIKAN KECELAKAAN
8.3.1. Adanya prosedur penyelidikan kec. dan PAK
8.3.2. Dilakukan oleh petugas atau ahli K3 yang
telah dilatih
8.3.3. Laporan penyelidikan berisi saran dan jadwal
pelaksanaan perbaikan
8.3.4. Tindakan perbaikan diberikan kepada
petugas yang ditunjuk
8.3.5. Tindakan perbaikan didiskusikan dengan TK
di tempat terjadinya kec.
8.3.6. Pemantauan efektivitas tindakan perbaikan
8.4 PENANGAN MASALAH
8.4.1. Adanya prosedur untuk menangani masalah
K3 sesuai per.per-uu-an yang berlaku
9. PENGELOLAAN MATERIAL DAN PERPINDAHANNYA
9.1 PENANGANAN SECARA MANUAL DAN MEKANIS
9.1.1. Adanya prosedur mengidentifikasi potensi
bahaya dan menilai resiko yang
berhubungan dengan penanganan secara
manual dan mekanis
9.1.2. Dilakukan oleh petugas yang kompeten
9.1.3. Prsh menerapkan dan meninjau ulang cara
pengendalian resiko
9.1.4. Metode penanganan bahan meliputi metode
pencegahan terhadap kerusakan, tumpahan
dan kebocoran
9.2 SISTEM PENGANKUTAN DAN, PENYIMPANAN DAN
PEMBUANGAN
9.2.1. Adanya prosedur yang menjamin bahan
disimpan dan dipindahkan dengan cara yang
aman sesuai per.
9.2.2. Adnya prosedur yang menjelaskan
persyaratan pengendalian bahan yang dapat
rusak atau kedaluwarsa
9.2.3. Terdapat prosedur yang menjamin bahan
dibuang dengan cara aman sesuai per.uu-an
9.3 PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA (BKB)
9.3.1. Prsh telah mendokumentasikan prosedur
penyimpanan, penanganan dan pemindahan
BKB sesuai per.uu-an
9.3.2. LDKB yang komprehensif harus mudah
didapat
9.3.3. Terdapat sistem untuk mengidentifikasi dan
pemberian lebel BKB
9.3.4. Rambu peringatan bahaya dipampang sesuai
persyaratan per. UU-an dan/atau standar
9.3.5. penanganan BKB dilakukan petugas yg
KOMPETEN
10. PENGUMPULAN DAN PENGGUNAAN DATA
10.1 CATATAN K3
10.1.1. dokumentasi prosedur pelaksanan
identifikasi, pengumpulan, mengarsipkan,
pemeliharaan, penyimpanan, penggantian
catatan K3
10.1.2. per-UU-an, standar dan pedoman teknis
yang relevan dipelihara di tempat yang
mudah didapat
10.1.3. prosedur yang menentukan persyaratan
untuk menjaga kerahasiaan catatan
10.1.4. catatan kompensasi kecelakaan dan
rehabilitasi kesehatan dipelihara
10.2 DATA DAN PELAPORAN K3
10.2.1. Data K3 yang terbaru dikumpulkan
dan dianalisa
10.2.2. Laporan rutin kinerja K3 dibuat dan
diiformasikan dalam prsh.
11. PEMERIKSAAN SMK3
11.1 AUDIT INTERNAL SMK3
11.1.1. Audit SMK3 yang terjadwal
dilaksanakan untuk memeriksa
kesesuaian kegiatan perencanaan dan
menentukan efektifitas kegiatan tsb
11.1.2. audit internal dilakukan oleh petugas
KOMPETEN dan berwenang
11.1.3. Laporan audit didistribusikan kepada
pengusaha/pengurus dan yang
berkepentingan untuk menjamin
tindakan perbaikan
12. PENGEMBANGAN KETRAMPILAN DAN KEMAMPUAN
12.1 STRATEGI PELATIHAN
12.1.1. Telah dilakukan analisis kebutuhan
pelatihan K3
12.1.2. Rencana pelatihan K3 disusun bagi semua
tingkatan TK perusahaan
12.1.3. Pelatihan harus mempertimbangkan
perbedaan tingkat kemampuan dan
keahlian
12.1.4. Pelatihan dilakukan oleh orang atau Badan
KOMPETEN dan berwenang sesuai per.
per-uu-an
12.1.5. Adanya fasilitas dan sumber daya yang
memadai untuk pelaksanaan pelatihan
yang efektif
12.1.6. Prsh mendokumentasikan dan
menyimpan catatan seluruh pelatihan
12.1.7 Program pelatihan ditinjau ulang secara
teratur untuk menjamin agar tetap
relevan dan efektif
12.2 PELATIHAN BAGI MANAJEMEN DAN PENYELIA
12.2.1. Anggota manajemen eksekutif dan
pengurus berperan dlm pelatihan yang
mencakup penjelasan tentang kewajiban
hukum dan prinsip dan pelaksanaan K3
12.2.2. Manajer dan pengawas/penyelia
menerima pelatihan yang sesuai dengan
peran dan tanggung jawab ybs
12.3 PELATIHAN BAGI TENAGA KERJA
12.3.1. Pelatihan diberikan kepada semua TK
termasuk TK baru dan yang dipindahkan
12.3.2. Pelatihan diberikan bila terjadi
perubahan sarana produksi
12.3.3. Bila diperlukan diberikan pelatihan
penyegaran kepada semua TK

12.4 PELATIHAN UNTUK PENGENALAN BAGI PENGUNJUNG


DAN KONTRAKTOR
12.4.1. Terdapat prosedur yang menetapkan
untuk memberikan taklimat (briefing) K3
kepada pengunjung dan mitra kerja
12.5 PELATIHAN KEAHLIAN KHUSUS
12.5.1. Prsh mempunyai sistem untuk
menjamin kepatuhan terhadap
persyaratan lisensi atau kualifikasi
sesuai dengan per. untuk
melaksanakan tugas khusus,
melaksanakan pekerjaan atau
mengoperasikan peralatan
Kecelakaan
Nihil

Terima kasih…….
kasih…….

Anda mungkin juga menyukai