Anda di halaman 1dari 2

CASH ATAU KREDIT

Ustadz saat ini alhamdulillah saya dapat rejeki, karena kebutuhan tranportasi keluarga meningkat
ada rencana membeli kendaraan. Ketika saya lihat-lihat kayaknya hanya cukup untuk membeli kendaraan
bekas. Tapi istri bersikeras menggunakan uang tersebut sebagai uang muka pada dealer untuk membeli
kendaraaan baru, alasannya gak enak kalau beli bekas. Bagaimana solusinya, apakah ada pembiayaan
syar’i di dealer?

Jawab :

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

Ketika keberadaan kendaraan menjadi penting maka ini sudah termasuk kebutuhan dan selayaknya
memang harus segera dipenuhi. tinggal poinnya adalah bagaimana kita memenuhi kebutuhan tersebut
sesuai dengan kemampuan dan yang terpenting sesuai dengan syariat islam. Ada beberapa poin yang bisa
dijelaskan disini:

1. Jika kemampuannya mampu membeli kendaraan baru secara cash maka ini lebih baik, namun jika
mampunya membeli secara kredit ini yang perlu diperhatikan, karena saat ini hampir tidak kita temui
dealer yang secara langsung memberikan layanan kredit kepada pelanggan tanpa bantuan pihak
ketiga (leasing) dan ini termasuk akad ribawi sebagaimana penjelasan-penjelasan di pertanyaan
sebelumnya.
2. Tidak ada salahnya membeli kendaraan sesuai dengan kemampuan, misalnya beli kendaraan bekas
dengan performa yang masih bagus yang tentunya dibeli secara tunai, dan saat ini banyak showroom
yang menjual kendaraan dengan keluaran tahun yang masih muda tapi dengan harga yang jauh lebih
murah dibanding dengan harga barunya.
Perlu diingat kembali bahwa tujuan utamanya adalah memenuhi kebutuhan kendaraan bukan faktor
gaya hidup. Karena apa yang Allah SWT berikan kepada kita sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan
hidup, tetapi tidak akan pernah cukup untuk memenuhi gaya hidup.
3. Jika malu membeli kendaraan bekas, maka harusnya lebih malu dan takut lagi jika membeli
kendaraan baru tapi dengan cara ribawi. Bukankah Allah SWT dan Rasulnya telah mengancam pelaku
riba :
- Dibangkitkan dari kubur dalam keadaan gontai seperti orang kerasukan syetan (Albaqoroh:275)
- Kekal di dalam neraka jika kembali berbuat riba setelah datang nasihat kepadanya
(Albaqoroh:275)
- Allah SWT dan rasulNya mengumumkan perang kepadanya (Albaqoroh:279)
- Disediakan siksa yang pedih (Annisa :161)
- Dibalas di dunia dengan sedikitnya harta (HR. Ibu Majah)
- Rasulullah melaknat orang yang memakan riba, penyetor, juru tulis, dan dua saksinya. Mereka itu
sama (HR. Muslim)
- Termasuk dosa besar yang membinasakan (HR. Mutafaqu Alaih)
- Riba itu ada 73 pintu (dosa). yang paling ringan adalah semisal dosa seseorang yang menzinai ibu
kandungnya sendiri (HR. Alhakim)
Demikian semoga Allah SWT menganugerahi kita hidayah dan memberi kemudahan jalan bagi kita
untuk hidup sesuai dengan aturanNYA.

Demikian, Allahu a’lam.

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)

Anda mungkin juga menyukai

  • Part 1
    Part 1
    Dokumen14 halaman
    Part 1
    AniefApple
    Belum ada peringkat
  • Part 1
    Part 1
    Dokumen14 halaman
    Part 1
    AniefApple
    Belum ada peringkat
  • Part 1
    Part 1
    Dokumen14 halaman
    Part 1
    AniefApple
    Belum ada peringkat
  • Part 1
    Part 1
    Dokumen14 halaman
    Part 1
    AniefApple
    Belum ada peringkat
  • Part 1
    Part 1
    Dokumen14 halaman
    Part 1
    AniefApple
    Belum ada peringkat
  • Soal Sertifikasi Tenaga Ahli PBJ
    Soal Sertifikasi Tenaga Ahli PBJ
    Dokumen14 halaman
    Soal Sertifikasi Tenaga Ahli PBJ
    Arisman Samad
    Belum ada peringkat
  • 1 8
    1 8
    Dokumen8 halaman
    1 8
    Wahib Ashari
    Belum ada peringkat
  • Hukum Sedekah Bumi
    Hukum Sedekah Bumi
    Dokumen17 halaman
    Hukum Sedekah Bumi
    Wahib Ashari
    50% (2)