Anda di halaman 1dari 4

BAB III

TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1) Pengumpulan data
a. Identitas
1) Identitas Bayi
Nama : By. S.P
Umur : 4hari
Tanggal/ lahir : surabaya, 20 juli 2001
Jenis kelamin : perempuan
Anak ke : satu
Nama ayah : Tn. A
Nama ibu : Ny. S.P
Pendidikan ayah : SLTA
Pendidikan ibu : SLTA
Agama : kristen
Suku/bangsa : jawa/indonesia
Alamat : kedung rukem tengah no.4
Tanggal MRS : 21 juli 2001
Diagnosa medis : NP/BBLR/SMK

b. Status Kesehatan
1. Keluhan Utama
Bayi lahir prematur (35 minggu), BBLR (2100 gram), melalui SC
2. Lama keluhan
4 hari
3. Akibat timbulnya keluhan
Bayi dirawat terpisah dari ibunya secara intensif
4. Upaya untuk mengatasi
Dirawat diruang Neonatologi
Riwayat kesehatan keluarga
Komposisi keluarga : belum bertemu orangtua klien,klien tinggal bersama
ayah, ibu dan pembantu

32
1) Status Fisik
Keadaan Umum : lemah
Kesadaran : somnelon

2) TTV

Respirasi : 36 kali/menit

Tekanan darah : 110/70 mmHg

Nadi : 140 kali/menit

Suhu : 36,5° Celcius

3) Pemeriksaan Fisik
a. Reflek moro : posritf
b. Tonus otot : positif
c. Kekuatan menangis : kuat
d. Kepala dan wajah : rambut tipis, terdapat lanugo, tidak ada ephal hematon
e. Mata : mengeluarkan sekret banyak terutama mata kiri, berkedip bila terpapar
cahaya
f. Telinga : reflek terkejut positif
g. Hidung : dapat bersin
h. Mulut : mukosa kering
i. Tenggorokan leher : tidak ada kelainan
j. Dada : 30 cm
k. Paru-paru : ves/vel
l. Jantung : s1 s2 tunggal murmur positif sistole
m. Ginjal : tidak ada kelainan
n. Genetalia :perempuan

B. ANALISA DATA
No DATA MASALAH ETIOLOGI
1. DS : Resiko hipotermia Immaturitas, transisi
24/7/2001- bayi tidak aktif, lemah lingkungan, ekstra
DO : uterus neonatus
Suhu : 36oc.
RR : 38x/menit

33
HR : 140x/menit
Kulit : dingin

2. DS : Ketidakefektifan Latargi sekunder


24/7/2001Le lemah serta cenggeng . pemberian pola makan akibat prematuritas
DO : bayi
Relek menghisap : masih
lemah
NGT : terpasang
BB : 2000 gr
Ada muntah : kurang lebih
50-10cc

3. DS : Resiko terhadap Kerentanan terhadap


24/7/2001- tdak dikaji krusaka kulit ineksi noskomial eek
DO : iritan gungan
At kulit disekitar anus sekunder
kemerahan
Le lembab daerah genetal dan
anus

4. DS : Ketidakseimbangan Immaturitas, radiasi


24/7/2001 Klien agak cengeng airan dan elektrolit lingkungan,
DO : kehilangan nelalui
-mukosa bibir kering kulit/paru.
-turgor kulit masih baik
-BB : 2000 gr
-klien mendapatkan
fototherapy pada tanggal 26
juli 2001sebanyak 2 seri

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko hiportemia berhubungan dengan immaturitas, tranisisi linkungan ekstra uterus
neoatus
2. Etidakefektifan pola pemberian makan bayi behubungan dengan lethargi sekunder
akibat prematuritas
3. Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kerentanan terhadap infeksi
nosokomial, efek iritan lingkungan sekunder
4. Ketidakseimbangan airan berhubungan dengan immaturitas, radiasi lingkungan,
kehilangan melalui kulit/paru

34
35

Anda mungkin juga menyukai