Anda di halaman 1dari 9

PERENCANAAN DAN EVALUASI KESEHATAN

TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN

LAPORAN
Laporan ini disusun untuk memenuhi Tugas
Mata Kuliah Perencanaan Dan Evaluasi Kesehatan
Dosen Pengampu: Syahratul Aeni S.KM.,M.Kes.

KELOMPOK V: KESMAS B
RAHMI AWALIAH 70200117028
ANDI ANGGI NOVITA S. 70200117080
ALIFIA RIZKI WARDANI 70200117020
ST. HARDANI JUFRI 70200117016
MEGAWATI SUTRANG 70200117026
IDA ROSYIDAH 70200117088

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah swt, sebab karena rahmat dan
nikmat-Nyalah saya dapat menyelesaikan sebuah tugas Perencanaan dan
Evaluasi Kesehatan ini, yang diberikan oleh Syahratul Aeni
S.KM.,M.Kes.selaku Dosen mata kuliah Sistem Informasi Kesehatan di
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas kelompok
dari dosen yang bersangkutan Dan juga agar setiap mahasiswa di Kesmas B dapat
memehami materi lebih baik lagi. Laporan ini berjudul “Perencanaan dan
Evaluasi Kesehatan tentang Kesehatan Lingkungan”.
Adapun sumber-sumber dalam pembuatan laporan ini, didapatkan dari
beberapa sumber yang diinternet tentang materi yang berkaitan. Kami menyadari
bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan, Begitu pun dengan kami yang masih
seorang mahasiswa/i. Dalam pembuatan laporan ini mungkin masih banyak
kekurangan yang ditemukan, Oleh karena itu kami mengucapkan mohon maaf.
Kami mangharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian dan semoga laporan
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Samata, 08 Mei 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................. Error! Bookmark not defined.


DAFTAR ISI .......................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN ...................................... Error! Bookmark not defined.
A. Latar Belakang ...........................................Error! Bookmark not defined.
B. Rumusan masalah........................................................................................ 1
C. Tujuan.......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 25
A. Kesimpulan ............................................................................................... 25
B. Saran .......................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 27
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk
keberhasilan pembangunan bangsa. Untuk itu diselenggarakan pembangunan
kesehatan secara menyeluruh agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
setinggi – tingginya. Puskesmas dan jaringannya sebagai sarana pelayanan
kesehatan terdepan yang bertanggung jawab di wilayah kerjanya, saat ini
keberdaannya sudah cukup merata. Ke depan berbagai sarana pelayanan
kesehatan di Puskesmas ini akan semakin ditingkatkan baik dari segi jumlah,
pemerataan dan kualitasnya. Walau demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa saat
ini juga masih ditemukan berbagai masalah yang dihadapi oleh Puskesmas dan
jaringannya dalam upaya meningkatkan status kesehatan masyarakat. Beberapa
masalah tersebut antara lain masalah Kesehatan Lingkungan.
Kesehatan Lingkungan adalah suatu Keseimbangan yang harus ada antara
manusia dan lingkungannya agar dapat menjamin kesehatan manusia. Keluarga
yang sehat biasanya berasal dari lingkungan rumah yang sehat, maka kesehatan
keluarga dapat meningkat. Rumah Sehat Menurut Kepmenkes No.
829/Menkes/SK/VII/1999 memiliki 13 indikator antara lain tersedianya Sarana
Air Bersih, Jamban sehat, SPAL sehat, Pembuangan Sampah yg sehat,
ruangan tidak lemban, tidak padat penghuni, ada ventilasi, bebas jentik dan tikus,
pekarangan bersih dan dimanfaatkan serta kandang yg terpisah dari rumah.
Indonesia sebagai salah satu Negara anggota Perserikatan Bangsa Bangsa
(PBB) dengan beberapa negara di dunia telah berkomitmen untuk mencapai
Sustainable Development Goals (SDGs) / Tujuan Pembangunan Millennium
pada tahun 2030 untuk mewujudkan kesejahteraan penduduk. Tujuan bersama
dalam SDGs tersebut terdiri dari 8 tujuan yang meliputi 1) Menanggulangi
kemiskinan dan kelaparan; 2) Mencapai pendidikan dasar untuk semua; 3)
Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan; 4) Menurunkan
angka kematian anak; 5) Meningkatkan kesehatan ibu; 6) Memerangi penyebaran
HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya; 7) Kelestarian lingkungan
hidup; dan 8) Membangun kemitraan global dalam pembangunan. Dari 8 tujuan
SDGs tersebut, 5 di antaranya adalah SDGs yang terkait langsung dengan
bidang kesehatan yaitu SDGs 1, 4, 5, 6 dan 7. Maka Kegiatan Kesehatan
Lingkungan merupakan program Pokok / Wajib / Esensial untuk dilaksanakan di
lingkup Puskesmas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa analisa situasi dari masalah kesehatan lingkungan?
2. Apa tujuan umum dan tujuan khusus masalah kesehatan lingkungan?
3. Bagaimana identifikasi masalah kesehatan lingkungan?
4. Apa yang menjadi prioritas masalah kesehatan lingkungan?
5. Bagaimana alternative pemecahan masalah kesehatan lingkungan?
6. Apa rencana kegiatan dan siapa yang menjadi sasaran dari program kesehatan
lingkungan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui analisa situasi dari masalah kesehatan lingkungan
2. Untuk mengetahui tujuan umum dan tujuan khusus masalah kesehatan
lingkungan
3. Untuk mengetahui identifikasi masalah kesehatan lingkungan
4. Untuk mengetahui prioritas masalah kesehatan lingkungan
5. Untuk mengetahui alternative pemecahan masalah kesehatan lingkungan
6. Untuk mengetahui rencana kegiatan dan siapa yang menjadi sasaran dari
program kesehatan lingkungan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Analisis Situasi
Pada Riskesdas 2013 disajikan data kesehatan lingkungan yang
meliputi, air minum, sanitasi (jamban dan sampah), dan kesehatan perumahan.
Data kesehatan perumahan meliputi jenis bahan bangunan, lokasi rumah dan
kondisi ruang rumah, kepadatan hunian, jenis bahan bakar untuk memasak, dan
penggunaan atau penyimpanan pestisida/insektisida dan pupuk kimia dalam
rumah. Di samping itu disajikan data perilaku rumah tangga dalam menguras bak
mandi berkaitan dengan risiko penyebaran penyakit tular vektor (DBD, malaria).
Sedangkan berdasarkan data riskesdas 2018 didapatkan hasil proporsi
pemakaian air < 20 L perorang perhari di rumah tangga, dan proporsi pengelolaan
sampah dirumah tangga,

B. Tujuan Umum Dan Tujuan Khusus


1. Tujuan umum
Kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan bertujuan berubahnya,
terkendalinya atau hilangnya semua unsure fisik dan lingkungan yang terdapat
dimasyarakat, yang dapat member pengaruh jelek terhadap kesehatan
masyarakat.
2. Tujuan khusus
a. Meningkatkan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin masyarakat
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
b. Terwujudnya kesehatan dan keikutsertaan masyarakat, dan sector lain
yang berkaitan serta bertanggung jawab atas upaya peningkatan dan
pelestarian lingkungan hidup.
c. Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sarana sanitasi pemukiman,
kelompok masyarakat, tempat pembuatan atau penjualan makanan,
perusahaan dan tempat-tempat umum.

C. Identifikasi Masalah
1. Proporsi Pemakaian Air < 20 L Perorang Perhari Di Rumah Tangga
Dari hasil riskesdas tahun 2018 menunjukkan data proporsi pemakaian
air < 20 L per orang per hari di rumah tangga mengalami penurunan dari tahun
2013-2018 yaitu dari 5% menjadi 2,2 %. Pada tahun 2018 proporsi
pemakaian air < 20 L per orang per hari di rumah tangga tertinggi yaitu
provinsi papua sebanyak 15,2 % dan terendah provinsi DKI Jakarta sebesar
0,6%

2. Proporsi Pengelolaan Sampah Dirumah Tangga

Dari data riskesdas tahun 2018 Proporsi Pengelolaan Sampah


Dirumah Tangga dilakukan berbagai penanganan dalam pengelolaannya dari
tahun 2013-2018, dimana pada tahun 2013 pengelolaan secara angkut
mengalami peningkatan dari 24,9% menjadi 34,9%, pengelolaan ditanam
mengalami penurunan dari 3,9% menjadi 1,5%, pengelolaan dibuat kompos
mengalami penurunan dari 0,9% menjadi 0,4%, pengelolaan di bakar
mengalami penurunan dari 50,1% menjadi 49,5%, pengelolaan di buang
kekali/selokan juga mengalami penurunan dari 10,4% menjadi 7,8%
sedangkan untuk pengelolaan dibuang kesembarang tempat dari 9,7% menjadi
5,9%.
Berikut proporsi pengelolaan sampah di rumah tangga dengan cara
dibakar, dari tahun 2013-2018:

Dari data riskesdas Proporsi Pengelolaan Sampah Dirumah Tangga degan


cara dibakar di setiap provinsi di Indonesia mengalami penurunan ditahun 2018
sebanyak 49,5%.

No Kegiatan Target Pencapaian Masalah


1 Pemakaian Air < 20 L 40% 2,2% Tidak
Perorang Perhari Di mencapai
Rumah Tangga

2 Pengelolaan sampah di 40% 49,5% Tercapai


rumah tangga dengan
cara dibakar

Berdasarkan tabel diatas, pemakaian air < 20 L per orang per hari di rumah
tangga tidak mencapai target, karena di peroleh hasil 2,2 %. Sedangkan untuk
pengelolaan sampah di rumah tangga dengan cara dibakar telah sebesar 49,5%
telah mencapai target karena lebih dari 40%.
D. Menetapkan Prioritas Masalah

No Kegiatan Target Pencapaian Kesenjangan Peringkat


1 Pemakaian Air 40% 2,2% 37,8 % I
< 20 L Perorang
Perhari Di
Rumah Tangga

Berdasarkan tabel data diatas didapatkan perbedaan yang besar pencapaian


dibandingkan target yang ditetapkan hanya dicapai target sebesar 2,2% dan
kesenjangannya sebesar 37,8%. Maka ini menjadi prioritas masalah kesehatan.

E.

Anda mungkin juga menyukai