Long Residu yang dihasilkan CPU, digunakan sebagai umpan pada Heavy Vacum Unit
pada tekanan 40 mmHg temperatur ± 3900C.Dari unit destilasi hampa ini menghasilkan
produk yaitu :
1. Light Vacum Gas Oil(LVGO)
2.Heavy Vacum Gas Oil (HVGO), sebagai umpan pada unit Hydrocracking.
3.Short Residu
4.Delayed Coker Unit (DCU)Short residu yang dihasilkan dari heavy vacum unit,
digunakan sebagai umpan pada delayedcoker unit (DCU) yang bekerja pada temperatur ±
3200C dan tekanan ±0.98 kg/cm2.
sumber : https://www.scribd.com/doc/98596471/Avtur
b. Proses Umum Pembuatan LNG
Dari nama prosesnya kita udah bisa tau kalo proses yang pertama ini tugasnya menghilangkan
karbon dioksida yang ada di gas alam. Karbon dioksida ini harus dihilangkan dari gas alam
soalnya CO2 bisa membeku dalam proses temperatur rendah yang akan menyumbat pipa. CO2
juga ga punya nilai pembakaran, seperti yang kita tau kalo CO2 itu merupakan emisi, hasil dari
pembakaran.
Di Plant 2 ini ada 2 proses penting, yaitu proses penghilangan air dari gas alam ama
penghilangan merkuri. Alasan utama air dihilangkan dari gas alam soalnya air bisa
membeku kalo temperatur 0 oC (1 atm) nah kalo mau bikin LNG temperatur harus
dibawah -150 oC pastinya kalo ada kandungan air di gas alam bisa nyumbat pipa.
Hilangin airnya pake suatu alat mirip silica gel yang disebut "molecular sieve".
Proses kedua di plant 2 ini adalah menghilangkan merkuri yang bisa merusak pipa yang
terbuat dari aluminium. Di Plant 4 banyak peralatan ama pipa yang terbuat dari
aluminnium alloy. Maka dari itu berbahaya kalo sampe merkuri ini ga dihilangkan.
Misahkan merkuri dari gas alam ini pake "Sulphur Impregnated activated carbon" atau
biasa dikenal dengan SIAC.
PLANT 3 (Fractination)
Di Plant 3 ini gas alam dipecah-pecah sesuai komponen penyusunnya (Metana, Etana,
Propana, Butana, Pentana+). Proses ini menggunakan 4 menara distilasi yang proses
pemisahannya berdasarkan titik didih. Menara distilasi yang pertama adalah scrub
collumn atau demethanizer yang bertugas memisahkan metana dari hidrokarbon lainnya.
kedua adalah deethanizer yang bertugas memisahkan etana dari hidrokarbon lainnya.
ketiga ada depropanizer yang bertugas memisahkan propana dari hidrokarbon lainnya,
terakhir ada debutanizer yang bertugas memisahkan butana dari pentana+
setelah dipecah-pecah, masing masing komponen menuju prosesnya masing masing.
Metana menuju MHE di Plant 5 untuk didinginkan dan dicairkan menjadi LNG. Etana
dan sebagian propana menuju Plant 4 sebagai pendingin gas alam yang akan dicairkan.
Propana dan Butana menuju proses yang lain untuk dijadikan LPG. Sementara pentana+
dijadikan kondensat yang akan dikirim kembali ke sumur di upstream untuk diproses
menjadi bensin atau bahan bakar hidrokarbon berat lainnya.
Plan 4 ini sebenarnya adalah siklus refrigerant Prophane yang mendinginkan MCR, dan
MCR yang kemudian akan mendinginkan Gas alam di Plant 5. Plant ini berfungsi untuk
menyirkulasikan pendingin, kebetulan yang digunakan oleh PT Badak NGL adalah
Prophane dan MCR yang terdiri dari (N2, metana, etana, dan propana)
Disinilah gas alam yang sebagian besar terdiri dari metana akan didinginkan
menggunakan MCR (Multi Component Refrigerant) dan dicairkan di MHE (Main Heat
Exchanger). setelah melewati proses ini LNG akan disimpan di storage tank dan siap
dipasarkan. Metode pencairan yang digunakan adalah metode APCI yang termasuk
teknologi pencairan gas alam yang paling populer (selengkapnya tentang teknologi
pencairan bisa dibaca di sini)
1. .Menyangkut harga pokok cpo yang tinggi di pasar dunia sehingga harga biodiesel
cenderung lebih mahal dibanding BBM jenis solar.
2. Untuk mengolah satu liter cpo menjadi biodiesel dibutuhkan biaya tambahan sebesar
Rp2.000. Dengan harga CPO Rp8.000 per liter maka harga pemasaran biodiesel kepada
konsumen di atas Rp10.000 per liter, sedangkan BBM jenis solar harganya dibawah
itu.(berita daerah medan 2011)
3. Adanya subsidi BBM jenis solar kepada masyarakat sehingga, masyrakat lebih memilih
BBM jenis solar dari pada biodisel, kerena harga biodisel lebih mahal.
4. Tidak adanya subsidi dari pemerintah kepada pengolah/pembuat biodisel.
5. Biodiesel belum memiliki sistem pasar yang terstruktur dan tertata dengan rapi seperti
manajemen pemasaran BBM oleh Pertamina.
6. Masih minimnya pemahaman di tengah masyarakat karena kurangnya sosialisasi
mengenai biodiesel sehingga muncul stigma yang menyatakan bahwa BBM yang berasal
dari fosil lebih baik bagi kendaraan bermotor dibanding biofuel.
7. Masih kurangnya pengembangan dan penggunaan biodiesel juga diakibatkan belum
adanya infrastruktur kelembagaan, sehingga biodiesel belum tersentuh pelaku pasar
bahan bakar transportasi atau karena belum mengerti manfaat ekonomi makro.
Beberapa hal inilah yang menjadi kendala utama pengembangan biodiesel di Indonesia,
padalah biodiesel merupakan biomassa dan satu-satunya yang dapat digunakan sebagai
pengganti bahan bakar cair mesin diesel.
Walaupun demikian ahir-ahir ini total kapasitas produksi biodiesel di Indonesia sudah
mencapai lebih dari satu juta ton per tahun yang telah dipasarkan ke luar negeri (ekspor)
oleh kalangan swasta.di luarnegri hingga kini Pasar biodiesel cukup menjanjikan
dibandingkan pasar dalam negeri, hal ini dikarenakan negara kita belum serius untuk
mengembangkan biodiesel, padahal produksi CPO Indonesia saat ini sebesar 17,2 juta ton
per tahun dan jika 30 persen saja diolah jadi biodiesel maka bisa menghasilkan 5,7 juta
ton biodiesel.(berita daerah medan 2011)
sumber : https://www.kompasiana.com/sunita/551c0af5a33311562bb65a57/proses-
pembuatan-biodisel-dan-kendala-pemasaran-biodisel-di-indonesia
Antoine Henri Becquerel pada tahun 1896, menemukan sinar yang dipancarkan dari
unsur-unsur radioaktif yang sifatnya mirip dengan elektron.
Joseph John Thomson pada tahun 1897, melanjutkan eksperimen William Crookes yaitu
pengaruh medan listrik dan medan magnet dalam tabung sinar katode. Hasil percobaan
J.J. Thomson menunjukkan bahwa sinar katode dapat dibelokkan ke arah kutub positif
medan listrik. Hal ini membuktikan terdapat partikel bermuatan negatif dalam suatu
atom.
Besarnya muatan dalam elektron ditemukan oleh Robert Andrew Milikan pada tahun
1908 melalui percobaan tetes minyak Milikan seperti gambar berikut.
Minyak disemprotkan ke dalam tabung yang bermuatan listrik. Akibat gaya tarik
gravitasi akan mengendapkan tetesan minyak yang turun. Apabila tetesan minyak diberi
muatan negatif maka akan tertarik ke kutub positif medan listrik. Dari hasil percobaan
Milikan dan Thomson diperoleh muatan elektron –1 dan massa elektron 0.
sumber : https://mafia.mafiaol.com/2013/06/sejarah-penemuan-elektron.html
3. Penemuan Proton
Dengan ditemukannya elektron oleh Thomson, para ahli semakin yakin bahwa atom
tersusun oleh partikel-partikel yang lebih kecil. Pada tahun 1886, Eugen Goldstein
memodifikasi tabung sinar katode dengan melubangi lempeng katodenya dan gas yang
berada di belakang lempeng katode menjadi berpijar. Peristiwa tersebut menunjukkan
adanya radiasi yang berasal dari anode yang menerobos lubang pada lempeng katode.
Sinar ini disebut sinar anode atau sinar positif.
2. dalam medan listrik/magnet, dibelokkan ke kutub negatif, jadi merupakan radiasi bermuatan
positif;
3. partikel sinar anode bergantung pada jenis gas dalam tabung. Partikel terkecil diperoleh dari
gas hidrogen. Partikel ini kemudian disebut proton.
Pada tahun 1910, Ernest Rutherford bersama dua orang asistennya, yaitu Hans Geiger dan Ernest
Marsden, melakukan serangkaian percobaan untuk mengetahui kedudukan partikel-partikel di
dalam atom. Percobaan mereka dikenal dengan hamburan sinar alfa terhadap lempeng tipis emas.
Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa partikel yang ditembakkan pada lempeng
logam emas yang tipis, sebagian besar diteruskan, dan ada sebagian kecil yang dibelokan bahkan
ada juga beberapa di antaranya yang dipantulkan. Hal tersebut sangat mengejutkan bagi
Rutherford. Penemuan ini menyebabkan gugurnya teori atom Thomson. Partikel yang terpantul
tersebut diperkirakan telah menabrak sesuatu yang padat di dalam atom. Dengan demikian atom
tersebut tidak bersifat homogen seperti digambarkan oleh Thomson. Bahkan menurut
pengamatan Marsden, diperoleh fakta bahwa satu di antara 20.000 partikel akan membelok
dengan sudut 90o bahkan lebih.
1. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel diteruskan. Berarti, sebagian
besar volume atom merupakan ruang kosong.
2. Partikel yang mengalami pembelokan ialah partikel yang mendekati inti atom. Hal tersebut
disebabkan keduanya bermuatan positif.
3. Partikel yang dipantulkan ialah partikel yang tepat menabrak inti atom.
Dari percobaan tersebut, Rutherford dapat memperkirakan jari-jari atom kira-kira 10–8 cm dan
jari-jari inti kira-kira 10-13cm.
sumber : http://gipeng.blogspot.com/2012/07/penemuan-proton.html
Para ilmuan menduga dalam inti atom masih terdapat partikel dengan muatan netral dan
beratnya merupakan selisih antara massa atom dan jumlah massa proton dan elektron.
Dua puluh tahun kemudian, misteri itu akhirnya terkuak, James Chadwick, seorang
ilmuan Inggris berhasil menemukan partikel neutron pada tahun 1932.
Chadwick mengamati bahwa berilium yang ditembak dengan partikel α memancarkan suatu
partikel yang mempunyai daya tembus yang sangat tinggi dan tidak dipengaruhi oleh medan
magnet maupun medan listrik. Partikel ini diberi nama neutron. Sifat-sifat neutron adalah :
1. Tidak bermuatan karena sinar neutron dalam medan listrik ataupun medan magnet tidak
dibelokkan ke kutub positif dan negatif.
2. Mempunyai massa yang hampir sama dengan massa atom, yaitu 1,675 x 10-24 g atau 1,0087 sma.
sumber : http://belajar-fun.blogspot.com/2012/09/penemuan-neuron-oleh-chadwick.html
1. Materi tersusun atas partikel-partikel sangat padat dan kecil yang tidak dapat dipecah-pecah
lagi. Partikel itu dinamakan atom.
2. Atom-atom suatu unsur identik dalam segala hal, tetapi berbeda dengan atom-atom unsur lain.
3. Dalam reaksi kimia, terjadi penggabungan atau pemisahan dan penataan ulang atom-atom dari
satu komposisi ke komposisi lain.
4. Atom dapat bergabung dengan atom lain membentuk suatu molekul dengan perbandingan
sederhana.
Kesimpulan dari model atom Dalton, yaitu unsur terdiri atas atom-atom yang sama
dalam segala hal, baik bentuk, ukuran, dan massanya, tetapi berbeda dengan atom-atom
unsur lain. Dengan kata lain, atom adalah partikel terkecil suatu unsur yang masih
memiliki sifat unsur itu. Model atom dalton diilustrasikan seperti pada gambar berikut
ini.
Dalam perkembangannya tidak semua teori atom Dalton benar, karena pada tahun 1897
J.J.Thomson menemukan partikel bermuatan listrik negatif yang kemudian disebut
elektron. Tahun 1886 Eugene Goldstein menemukan partikel bermuatan listrik positif
yang kemudian disebut proton. Dan tahun 1932 James Chadwick berhasil menemukan
neutron.
Salah satu hipotesis Dalton adalah reaksi kimia dapat terjadi karena penggabungan
atom-atom atau pemisahan gabungan atom. Misalnya, logam natrium bersifat netral dan
reaktif dengan air dan dapat menimbulkan ledakan.
Jika logam natrium direaksikan dengan gas klorin yang bersifat racun dan berbau
merangsang, maka akan dihasilkan NaCl yang tidak reaktif terhadap air, tidak beracun,
dan tidak berbau merangsang seperti logam natrium dan gas klorin.
Karena ada banyak hal yang tidak dapat diterangkan oleh teori atom Dalton, maka para
ilmuwan terdorong untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut tentang rahasia atom.