211001151 21100117140051
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................
DAFTAR GAMBAR........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................
1.1 Maksud ..............................................................................................
1.2 Tujuan......................................................................................................
1.3 Waktu Dan Tempa Pelaksanaan..............................................................
BAB II PERHITUNGAN DATA..............................................................................
BAB III PEMBAHASAN.......................................................................................
BAB IV KESIMPULAN ..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
LAMPIRAN...............................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Maksud
Menganalisis kerakal hasil lapangan
Mengetahui factor dari penyebaran kerakal masing masing
Memahami mechanism transportasi sedimen
1.2 Tujuan
Mampu menganalisis kerakal hasil lapangan
Mampu mengetahui factor dari penyebaran kerakal masing masing
Dapat memahami mekanisme transportasi sedimen
BAB II
PERHITUNGAN DATA
HULU 1
HILIR 1
Sampel Roundness Sphericity Bentuk Flat Oblate
(n) Ratio Prolate
BAB III
PEMBAHASAN
3.1Pembahasan Hulu
Roundness atau kebundaran mengindikasikan seberapa besar abrasi yang
dialami oleh butiran tersebut. Tingkat abrasi dapatdikatakan sebagai tingkat
kekuatan air sungaiuntuk mengikis batuan. Tingkat abrasi berbandinglurus
dengan nilai debit sungai. Apabila debitsungai besar maka tingkat abrasi juga
besar. Halini menyebabkan kekuatan air untuk mengikis batuan juga besar.
Pada bagian hulu terdapat bermacam-macam jenis batuan yang diambil,
diantaranya batuan beku dan sedimen. Pada batuan sedimen terdapat jenis
jenis batuan diantaranya terdapat batupasir, batulanau hingga batulempung.
Roundess sendiri dapat mengindikasikan besaran abrasi yang di alami. Pada
bagian hulu tingkat roundness nya adalah rounded hingga well rounded.
Menyatakan bahwa nilai roundness nya besar, dapat di interpretasikan
bagian hulu tersebut tingkat abrasinya relatif tinggi, dengan kekuatan arus
relatif besar. Pada bagian hulu dilihat dari bentuknya yaitu rounded hingga
well rounded, menandakan kemungkinan bahwa batuan tersebut telah jauh
tertransportasi.
Sphericity adalah derajat kebolaan dari batuan. Pada bagian
sphericity dapat menentukan tingkat pengendapan dari suatu batuan. Sneed
& Folk berpendapat bahwa prolate akan lebih cepat mengendap
dibandingkan dengan oblate. Oleh karena itu pada bagian hulu tedapat
bentukan oblate gladed dan prolatet. Dengan demikian bagian dari hulu
yang bentuk nya prolate akan dapat mengendap lebih cepat dari pada yang
lainnya.
Bentuk pada masing masing batuan yang terbentuk, terjadi karena
adanya arus. Pada diagram hjulstrom dijelaskan bagaimana mekanisme
transportasi sesuai dengan kekuatan, energi arus yang terkait. Oleh karena
itu pada bagian masing masing hulu dan hilir memiliki bentukan yang
berbeda karena memiliki kecepatan arus dan resistensi yang berbeda-beda
pada setiap batuan.
Dengan demikian abrasi dari bagian hulu lebih resisten daripada bagian
hulu. Ini dapat terjadi karena pengaruh arus yang berbeda, kekuatan arus hingga
energi pengendapan nya sesuai dengan diagram hjulstrom. Sneed & Folk
berpendapat bahwa prolate akan lebih cepat mengendap dibandingkan dengan
oblate. Dengan demikian bentukan hilir yang lebih dominan rounded dan hulu well
rounded memiliki perbedaan dari karakteristik resistensi setiap batuan dan arus
pada setiap lokasi.