Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR PENGESAHAAN

Laporan Praktikum Sedimentologi acara Analisis Kerakal yang disusun


oleh praktikan bernama Yosian Berkat Sihombing ini telah disahkan pada :
hari :
tanggal :
pukul :
` Sebagai tugas laporan praktikum Sedimentologi mata kuliah Sedimentologi.

Semarang, 23 April 2018

Asisten acara Praktikan

Asri Wiguna Yosian Berkat

211001151 21100117140051
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................
DAFTAR GAMBAR........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................
1.1 Maksud ..............................................................................................
1.2 Tujuan......................................................................................................
1.3 Waktu Dan Tempa Pelaksanaan..............................................................
BAB II PERHITUNGAN DATA..............................................................................
BAB III PEMBAHASAN.......................................................................................
BAB IV KESIMPULAN ..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
LAMPIRAN...............................................................................................................

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Maksud
 Menganalisis kerakal hasil lapangan
 Mengetahui factor dari penyebaran kerakal masing masing
 Memahami mechanism transportasi sedimen

1.2 Tujuan
 Mampu menganalisis kerakal hasil lapangan
 Mampu mengetahui factor dari penyebaran kerakal masing masing
 Dapat memahami mekanisme transportasi sedimen

1.3 Waktu Dan TempatPelaksanaan

BAB II
PERHITUNGAN DATA
 HULU 1

Sampel Roundness Sphericity Bentuk Flat Oblate


(n) Ratio Prolate

1. Well Rounded (Powers), Very Oblate 11.6 0,22


Well Rounded Elongate
(Pettijohn) (0,75) (0,02)

2. Rounded(Powers), Very Gladed 7,5 0,31


Rounded(Pettijohn) Elongate
(0.59) (0,002)
3. SubRounded(Powers), Very Oblate 6,6 3,22
SubRounded(Pettijohn) Elongate
(0, 38) (0.009)
4. Rounded(Powers), Very Gladed 3,7 0.94
Rounded (Pettijohn) Elongate
(0,49) (0,03)
5. Rounded(Powers), Very Prolate 2,45 1,14
Rounded(Pettijohn) Elongate
(0,52) ( 0,1 )
6. SubRounded(Powers), Very Prolate 2.6 1,3
Rounded(Pettijohn) Elongate
(0,45) (0,08 )

 HILIR 1
Sampel Roundness Sphericity Bentuk Flat Oblate
(n) Ratio Prolate

1. Rounded(Powers), Very Oblate 4,5 1,125


Well Rounded Elongated
(Pettijohn) (0,662) (0,56)
2. Rounded(Powers), Elongated Oblate 3,42 2
Rounded(Pettijohn) (0,62)
(0.522)
3. Rounded(Powers), Intermediet Oblate 2,93 2,2
Rounded(Pettijohn) (0, Shape
561) (0,66)
4. Rounded(Powers), Sub Equant Equent 2,17 3,6
Well Rounded (0,693)
(Pettijohn) (0,633)
5. SubRounded(Powers), Very Bleded 3,25 1,037
Rounded(Pettijohn) Elongated
(0,444) (0,546)
6. SubRounded(Powers), Elongated Bleded 3 1,1
Rounded(Pettijohn) (0.605)
(0,424)

BAB III
PEMBAHASAN
3.1Pembahasan Hulu
Roundness atau kebundaran mengindikasikan seberapa besar abrasi yang
dialami oleh butiran tersebut. Tingkat abrasi dapatdikatakan sebagai tingkat
kekuatan air sungaiuntuk mengikis batuan. Tingkat abrasi berbandinglurus
dengan nilai debit sungai. Apabila debitsungai besar maka tingkat abrasi juga
besar. Halini menyebabkan kekuatan air untuk mengikis batuan juga besar.
Pada bagian hulu terdapat bermacam-macam jenis batuan yang diambil,
diantaranya batuan beku dan sedimen. Pada batuan sedimen terdapat jenis
jenis batuan diantaranya terdapat batupasir, batulanau hingga batulempung.
Roundess sendiri dapat mengindikasikan besaran abrasi yang di alami. Pada
bagian hulu tingkat roundness nya adalah rounded hingga well rounded.
Menyatakan bahwa nilai roundness nya besar, dapat di interpretasikan
bagian hulu tersebut tingkat abrasinya relatif tinggi, dengan kekuatan arus
relatif besar. Pada bagian hulu dilihat dari bentuknya yaitu rounded hingga
well rounded, menandakan kemungkinan bahwa batuan tersebut telah jauh
tertransportasi.
Sphericity adalah derajat kebolaan dari batuan. Pada bagian
sphericity dapat menentukan tingkat pengendapan dari suatu batuan. Sneed
& Folk berpendapat bahwa prolate akan lebih cepat mengendap
dibandingkan dengan oblate. Oleh karena itu pada bagian hulu tedapat
bentukan oblate gladed dan prolatet. Dengan demikian bagian dari hulu
yang bentuk nya prolate akan dapat mengendap lebih cepat dari pada yang
lainnya.
Bentuk pada masing masing batuan yang terbentuk, terjadi karena
adanya arus. Pada diagram hjulstrom dijelaskan bagaimana mekanisme
transportasi sesuai dengan kekuatan, energi arus yang terkait. Oleh karena
itu pada bagian masing masing hulu dan hilir memiliki bentukan yang
berbeda karena memiliki kecepatan arus dan resistensi yang berbeda-beda
pada setiap batuan.

3.2 Pembahasan hilir


Roundness atau kebundaran mengindikasikan seberapa besar abrasi yang
dialami oleh butiran tersebut. Tingkat abrasi dapatdikatakan sebagai tingkat
kekuatan air sungaiuntuk mengikis batuan. Tingkat abrasi berbandinglurus
dengan nilai debit sungai. Apabila debitsungai besar maka tingkat abrasi juga
besar. Halini menyebabkan kekuatan air untuk mengikis batuan juga besar.
Pada bagian hulu terdapat bermacam-macam jenis batuan yang diambil,
diantaranya batuan beku dan sedimen. Pada batuan sedimen terdapat jenis
jenis batuan diantaranya terdapat batupasir, batulanau hingga batulempung.
Roundess sendiri dapat mengindikasikan besaran abrasi yang di alami. Pada
bagian hilir tingkat roundess yang umum adalah rounded dimana abrasi
pada bagian hilir relatif besar walaupun tidak seintensif bagian hulu.
Bentukan rounded sendiri menandakan bahwa bentuk batuan yang di jumpai
membundar, dapat di interpretasikan kekuatan arus pada bagian hilir relatif
besar dan batuan telah tertransportasi jauh.
Sphericity adalah derajat kebolaan dari batuan. Pada bagian
sphericity dapat menentukan tingkat pengendapan dari suatu batuan. Sneed
& Folk berpendapat bahwa prolate akan lebih cepat mengendap
dibandingkan dengan oblate. Oleh karena itu pada bagian hilir tedapat
bentukan oblate secara umum, ini menandakan bahwa pengendapannya
berjalan lebih lama dibandingkan pada bagian hulu, faktor yang
mempengaruhi nya adalah kelimpahan material sedimen hingga kekuatan
arus pada bagian masing masing.
BAB IV
KESIMPULAN

Dengan demikian abrasi dari bagian hulu lebih resisten daripada bagian
hulu. Ini dapat terjadi karena pengaruh arus yang berbeda, kekuatan arus hingga
energi pengendapan nya sesuai dengan diagram hjulstrom. Sneed & Folk
berpendapat bahwa prolate akan lebih cepat mengendap dibandingkan dengan
oblate. Dengan demikian bentukan hilir yang lebih dominan rounded dan hulu well
rounded memiliki perbedaan dari karakteristik resistensi setiap batuan dan arus
pada setiap lokasi.

Anda mungkin juga menyukai