Anda di halaman 1dari 13

p-ISSN: 2406-8012 e-ISSN: 2503-3530

PENGEMBANGAN QUANTUM TEACHING BERBASIS VIDEO PEMBELAJARAN


CAMTASIA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI DAN CUACA

Dewi Ayu Sulistyaningrum


Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Semarang
email: dewiayusulistya@gmail.com

Abstract

The Research to motivate students learning and helping teacher to give theory by Quantum
Teaching Development model by using audio visual media software based on camtasia studio 8, as
a valid and practical learning media. The type of Research Used is Research and Development.
The procedure in this development study apply the according to Borg and Gall with initial
research and information collection, planning, product draft development, initial field trials,
revision test of the results. The result of media validation at first stage media expert was 57,5%
and stage 2 was 91,25%, second media expert validation was 95%, material validation result in
first material expert of phase 1 was 55,71, and phase 2 was 95 , 71%, second material expert
validation 95,71%, student response question 93,75%. Then camtasia based on audio visual media
with quantum teaching media is valid and ready for field trial. Then the questionnaire responses of
students as much as 92.68% and questionnaire teacher response learning media and learning
materials 97% and 100%. So it can be concluded that the development of quantum teaching based
on camtasia learning video is valid and practical so that motivated learning besides feasible use
learning in Elementary School.

Keywords: Quantum Teaching, Camtasia

PENDAHULUAN lingkungannya. Pendidikan sangatlah


Pendidikan ialah usaha sadar dan mempengaruhi dalam proses pembelajaran
terencana manusia untuk mencapai tujuan karena menyangkut kegiatan pembelajaran
yang diinginkan dan pendidikan dapat guru sebagai pengajar harus dituntut
membina kepribadiannya seseorang sesuai mempunyai kualitas mengajar yang baik agar
dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan peserta didik dapat secara terencana, baik
kebudayaan. Pendidikan tidak dapat muncul dalam aspek pengetahun, keterampilan,
secara kebetulan saja. Usaha sadar untuk maupun sikap. Interaksi yang terjadi selama
memenuhi kebutuhan terdidik bukan untuk proses belajar tersebut dipengaruhi oleh
memenuhi kebutuhan pendidik. Pendidikan lingkungan.
diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh Berdasakan analisis wawancara yang
seseorang atau mencapai tingkat hidup atau dilakukan oleh peneliti di SDN Jomblang 01
penghidupan yang lebih tinggi dalam mental. Semarang di dapatkan fakta bahwa banyak
Demikian proses pembelajaran tercapai peserta didik yang menyukai pelajaran IPA,
atau tidaknya pembelajaran tergantung pada namun ada menganggap sukar karena jarang
dilihat dari hasil proses pembelajaran menggunakan media dalam pembelajaran
tersebut. Proses belajar itu terjadi karena karena keterbatasan guru dalam membuat
adanya interaksi antara seseorang dengan media pembelajaran saat pembelajaran

154 Pengembangan Quantum Teaching........(Dewi Ayu S)


e-ISSN: 2503-3530 p-ISSN: 2406-8012

berlangsung atau keterbatasan koleksi media berorientasi pada peserta didik (student
di sekolah, akan tetapi mereka sangat centered). Pembelajaran Quantum
berharap agar pembelajaran IPA di sekolah difokuskan pada hubungan yang dinamis
dapat di laksanakan secara efisien, menarik, dalam lingkungan kelas dengan interaksi
dan efektif. Kemudian dari wawancara juga membentuk landasan dan kerangka untuk
dapat diketahui bahwa terdapat sarana- belajar. Model pembelajara Quantum
prasarana berkaitan dengan teknologi yang menekankan kegiatan pada pengembangkan
kurang dimanfaatkan oleh guru. Metode potensi manusia secara optimal melalui cara-
pengajaran menggunakan metode ceramah cara yang sangat manusiawi, yaitu mudah,
dan menggunakan media gambar tetapi menyenangkan, dan memberdayakan. Setiap
media gambar tersebut juga tidak terlalu anggota komunitas belajar dikondisikan
sesering mungkin, lebih banyak untuk saling mempercayai dan saling
menggunakan metode ceramah dan sumber mendukung. Peserta didik dan guru berlatih
belajar yang biasanya menggunakan buku dan bekerja sebagai tim guna mencapai
pegangan yaitu BSE dan buku KTSP, guru kesuksesan bersama. Dalam konteks ini,
lebih sering sebagai teacher centered dalam sukses guru adalah sukses peserta didik, dan
proses pembelajaran berlangsung di dalam sukses peserta didik berarti sukses guru.
kelas maka dari itu siswa kurang aktif dalam (Kosasih & Sumarna, 2013:89). Model
pembelajaran berlangsung. pembelajaran Quantum Teaching ini efektif
Berdasarkan hasil wawancara dan meningkatkan karakter kreatifitas dan hasil
observasi dengan narasumber guru kelas III belajar Matematika pada siswa kelas III SD
di Sekolah Dasar Negeri Jomblang 01 kelas Negeri Peterongan (Permana dkk, 2016: 154)
masih menggunakan kurikulum KTSP pada Pengembangan potensi diri siswa akan
mata pelajaran IPA memiliki KKM yang berjalan dengan efektif apabila seorang
tinggi yaitu sebesar 67. Suatu kegiatan mampu menggunakan model dan media
belajar mengajar dikatakan berhasil apabila mengajar yang tepat. Penerapan model dan
lebih dari 80% siswa lolos KKM dari 41 media pembelajaran yang akan dipilih oleh
siswa kelas III SDN Jomblang 01 guru dalam memberikan suatu materi
berdasarkan nilai IPA pada Ulangan Tengah pembelajaran akan diajarkan sangat
Semester ganjil. Berdasarkan KKM yang menentukan terhadap keberhasilan proses
tinggi tersebut dapat memacu guru untuk belajar peserta didik, terutama yang harus
membuat suatu proses belajar mengajar yang diperhatikan guru adalah pemilihan dan
dapat memotivasi siswa untuk terus belajar penggunaan model pembelajaran serta media
dan memiliki hasil yang baik, Namun pembelajaran yang cocok pada materi
faktanya, guru kelas III lebih sering pembelajaran yang akan diajarkan.
menggunakan buku sebagai media Penggunaan media pembelajaran pada
pembelajaran dan menggunakan metode pembelajaran di sekolah dasar menjadi
ceramah. bagian paling penting yang harus
Pembelajaran Quantum adalah salah satu diperhatikan oleh guru sebab siswa sekolah
model pembelajaran yang inovatif yang

Profesi Pendidikan Dasar, Vol. 4, No. 2, Desember 2017: 154 – 166 155
p-ISSN: 2406-8012 e-ISSN: 2503-3530

dasar memilki kemampuan yang terbatas leluasa dalam mengedit konten film yang
dalam memahami materi bersifat abstrak. akan dibuat, karena Camtasia mampu
Media audio-visual adalah seperangkat digunakan untuk impor video, gambar (foto),
alat yang dapat memproyeksikan gambar musik, dan lain-lain. Selaian itu camtasia
bergerak dan bersuara. Paduan antara gambar studio 8 merupakan salah satu perangkat
dan suara membentuk karakter sama dengan lunak atau software yang dapar digunakan
objek aslinya. Alat-alat yang termasuk dalam untuk pembuatan video atau untuk mengedit
kategori media audio–visual, adalah: televisi, video software ini juga baik untuk pemula.
video-VCD, sound, slide, dan film. (Sanaky Berdasarkan pokok pikiran di atas
2013: 119). menjadi acuan untuk mengembangkan model
Berdasarkan paparan diatas pengertian pembelajaran dan media pembalajaran untuk
media berbasis audio visual dapat dapat menciptakan suasana pada saat proses
disimpulkan bahwa seperangkat alat media pembelajaran berlangsung diharapkan setelah
yang dapat bergerak dan bersuara dalam menggunakan pengembangan model
memproyeksikan dari gambar yang menarik pembelajaran quantum teaching berbasis
dan bagi yang melihat dapat tertarik. video camtasia untuk membantu guru dalam
Audio visual akan dikembangkan proses kegaiatan belajar mengajar, maka
melalui dengan software camtasia 8 dan peneliti mengembangkan model
dipadukan dengan power point 2010, pembelajaran kreatif dan inovatif berbasis
Camtasia Studio adalah salah satu yang dapat video camtasia.
merekam segala sesuatu yang sedang Belajar ialah suatu proses usaha yang
berlangsung dalam layar monitor anda dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
(Enterprise 2015: 1),. Sedangkan menurut perubahan tingkah laku yang baru secara
Adi (2014: 1), “Camtasia Studio merupakan keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya
salah satu software multimedia yang sering sendiri dalam interaksi dengan
digunakan untuk membuat video, baik lingkungannya.(Slameto 2010: 3)
berupa untuk editing film ataupun video Berdasarkan pengertian di atas dapat
tutorial. disimpulkan bahwa belajar adalah usaha
Menggunakan software camtasia 8, sadar yang dilakukan oleh seseorang dengan
kemampuan utama camtasia adalah merekam sengaja memperoleh konsep yang dinginkan
aktivitas layar deskop secara punuh atau sehingga seseorang dapat kemungkinan
sebagia, dan menyimpan hasil rekaman ke seseorang terjadi tingkah laku dan pola
dalam format video. kelebihan lain ialah berpikir.
camtasia adalah mampu merekam melalui Sains atau IPA adalah usaha manusia
kamera komputer atau webcam. Untuk dalam memahami alam semesta melalui
mengedit video, camtasia memiliki menu pengamatan yang tepat pada sasaran, serta
yang lengkap sehingga software ini cukup menggunakan prosedur, dan dijelaskan
mudah digunakan untuk seorang pemula dengan penalaran sehingga mendapatkan
sekalipun. Pengguna Camtasia akan sangat suatu kesimpulan (Susanto 2016: 167).

156 Pengembangan Quantum Teaching........(Dewi Ayu S)


e-ISSN: 2503-3530 p-ISSN: 2406-8012

Berdasarkan menurut para ahli sebagai perantara dalam proses pembelajaran


pembelajara IPA ialah suatu kumpulan untuk mempertinggi efektifitas dan efisien
pengetahuan yang sistematik yang di dalam mencapai tujuan pengajaran. (Sanaky,
dalamnya membahas tentang gejala-gejala 2013: 3)
alam dan lingkungan sekitar alam maka dari Media visual yang menggabungkan
itu IPA dalam melalui pengamatan, prosedur, penggunaan suara memperlukan pekerjaan
penalaran yang logis maka dapat disimpulkan tambahan untuk memproduksinya. Salah satu
dalam memahami alam semesta ini pekerjaan penting yang diperlukan dalam
DePorter dkk (1999: 4) dalam (Sukardi, media diperlukan dalam media audio-visual
2013: 81) Secara umum Quantum Teaching adalah penulisan naskah dan storyboard yang
adalah sebuah metode dan proses memerlukan persiapan yang banyak,
pembelajaran di dalam kelas yang rancangan, dan penelitian (Arsyad, 2015: 91)
mengoptimalkan interaksi berbagai unsur Kemampuan utama camtasia adalah
yang ada pada siswa dan lingkungan belajar. merekam aktivitas layar desktop secara
Dalam interaksi ini berbagai unsur belajar penuh atau sebagian dan menyimpan hasil
efektif dilibatkan (antusiasime dan semangat rekaman ke dalam format video.
belajar siswa). Hasil interaksi ini diharapkan Kemampuan lain camtasia adalah mampu
dapat mengubah dan melejitkan kemampuan merekam melalui kamera komputer atau
dan bakat siswa. Kemampuan dan bakat ini webcam. Untuk mengedit video, camtasia
pada akhirnya akan menjadi presentasi dan memiliki menu yang lengkap sehingga
hasil belajar yang bermanfaat bagi mereka software ini cukup mudah digunakan untuk
sendiri dan orang lain. Jadi berbagai unsur seorang pemula sekalipun. Pengguna
yang diinteraksikan ibarat sebagai energi, Camtasia akan sangat leluasa dalam
dan kompetensi siswa yang meningkat pesat mengedit konten film yang akan dibuat,
disimbolkan sebagai cahaya yang dihasilkan karena Camtasia mampu digunakan untuk
dari interaksi tersebut. impor video, gambar (foto), musik, dan lain-
Menurut De Potter (1999) dalam lain.
(Sukardi, 2013: 93) Metode AMBAK adalah Hasil penelitian relevan yang dilakukan
akronim dari APA MANFAAT BAGIKU. oleh Anik Wijayanti (2016) yang berjudul
Ini adalah metode untuk mendorong siswa Pengaruh Quantum Teaching dalam
memahami dan menyadari bahwa apa yang Pembelajaran IPA terhadap Hasil Belajar
mereka pelajari akan memberikan manfaat Siswa Kelas III SD SE-GUGUS 2
yang besar bagi dirinnya maupun orang lain. Hasanudin, menunjukkan perbedaan hasil
Metode TANDUR adalah metode umum belajar antara kelompok siswa yang
dalam kegiatan inti pembelajaran. TANDUR mengikuti pembelajaran menggunakan
adalah akronim dari Tumbuhkan, Alami, quantum teaching dan kelompok siswa yang
Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan mengikuti pembelajaran yang biasa
Rayakan. dilakukan guru dibuktikan dari hasil t-test
Media pembelajaran adalah sarana atau pada taraf signifikansi 0,00<0,05.
alat bantu pendidikan yang dapat digunakan

Profesi Pendidikan Dasar, Vol. 4, No. 2, Desember 2017: 154 – 166 157
p-ISSN: 2406-8012 e-ISSN: 2503-3530

Berdasarkan Hasil penelitian Anik guru dan siswa terdahap model pembelajaran
Wijayanti (2016) dengan judul Pengaruh dan media pembelajaran. Dari hasil observasi
Quantum Teaching dalam Pembelajaran IPA yang dilakukanoleh peneliti, pada tiap-tiap
terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III SD sekolah terdapat permasalahan yang
SE-GUGUS 2 Hasanudin, menunjukkan munculnya yaitu saat proses pembelajaran
perbedaan hasil belajar IPA yang signifikan berlangsung terutama dalam pembelajaran
antara kelompok siswa yang mengikuti IPA siswa perlu adanya media pembelajaran
pembelajaran dengan model pembelajaran yang menarik agar dapat mengingat materi
quantum teaching dengan kelompok siswa yang diajarakan dan bisa membuat siswa
yang mengikuti pembelajaran dengan merasakan minat belajar untuk menerima
konvensional. Hal ini sesuai dengan hasil pembelajaran atau materi yang baru karena
penelitian yang dilakukan oleh peneliti perlunya adanya media pembelajaran.
bahwa lebih berpengaruh pada valid dan Keterbatasan guru dalam membuat media
efektitifnya implementasi pembelajaran pembelajaran yang bervariasi dengan model
dengan model pembelajaran quantum pembelajaran, serta besarnya ketertarikan
teaching. guru dalam menggunakan model
pembelajaran quantum teaching berbasis
METODE PENELITIAN video pembelajaran camtasia pada
Prosedur dalam penelitian pembelajaran IPA.
pengembangan yaitu dengan pemikiran Berdasarkan permasalahan tersebut perlu
dikemukakan oleh Borg and Gall model ini adanya pengembangan model pembelajaran
memiliki 10 langkah prosedur penelitian dan quantum teaching berbasis video
pengembangan. Namun pada peneliti dan pembelajaran camtasia pada materi
pengembangan hanya menggunakan sampai permukaan bumi dan cuaca. Pada produk
langkah ke lima dikarenakan keterbatasan yang dikembangkan oleh peneliti, membuat
waktu dan biaya, peneliti hanya sepraktis mungkin agar dapat digunakan
menggunakan sampai dengan tahap ke lima penelitian dan pengembangan di sekolah dan
sebagai berikut : 1) Penelitian dan dapat meningkatkan minat belajar siswa.
pengumpulan data, 2) Perencanaan, 3) Subyek penelitian pada penelitian ini
pengembangan draf produk, 4) Uji coba adalah siswa kelas III SD Negeri Jomblang
lapangan awal, 5) Merevisi hasil uji coba. 01 dengan jumlah 41 peserta didik. Waktu
Pada tahap ini peneliti melakukan penelitian adalah semester genap tahun
observasi ditiga sekolah, di SDN Pandean ajaran 2016/2017. Penelitian berdasarkan
Lamper 03 Semarang yang dilakukan pada dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan
tanggal 31 Januari 2017, SDN Sambirejo 02 oleh peneliti.
Semarang yang dilakukan pada tanggal 1 Beberapa pengumpulan data
Februari 2017 dan SDN Jomblang 01 menggunakan instrumen yang dibutuhkan
Semarang yang dilakukan pada tanggal 2 untuk mengetahui masalah-masalah yang ada
Februari 2017, untuk menganalisis kebutuhan dalam subyek penelitian harapannya peneliti

158 Pengembangan Quantum Teaching........(Dewi Ayu S)


e-ISSN: 2503-3530 p-ISSN: 2406-8012

dapat mendesain produk sesuai dengan dokumen, peraturan-peraturan, foto-foto,


tujuan penelitian. Berikut ini dibahas dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini,
beberapa instrumen pengumpulan data yang yang dimaksud adalah data responden
dilakukan dalam penelitian ini : dalam penelitian ini. Dokumentasi dari
1. Observasi penelitian ini adalah berupa foto dan
Teknik pengumpulan data dengan dokumen lain yang menunjang dalam
observasi digunakan untuk mengambil penelitian ini.
data dari sekolah yang akan diteliti. Pada 5. Angket atau kuesioner
penelitian ini melakukan obsevasi di tiga Angket atau kuesioner adalah jumlah
sekolah yaitu SDN Pandean Lamper 03 pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
Semarang, SDN Sambirejo 02 Semarang memperoleh informasi dari responden
dan SDN Jomblang 01 Semarang untuk dalam arti laporan tentang pribadinya,
mengumpulkan data atau mendapatkan atau hal-hal yang ia ketahui. (Arikunto ,
informasi dari sekolah yang berkaitan 2010: 194)
tentang proses pembelajaran di kelas III
yang berkaitan tentang model Teknik angket ini digunakan untuk
pembelajaran yang digunakan oleh guru menganalisis kebutuhan peserta didik dalam
dan media pembelajaran yang sering guru mengetahui proses pembelajaran
gunakan khususnya pada mata pelajaran mengunakan video camtasia dan analisis
IPA yang berlangsung di sekolah kebutuhan guru dalam melaksanakan proses
2. Pengamatan Langsung pembelajaran berlangsung, salain itu teknik
Dalam banyak kasus, pengamatan angket digunakan untuk mengetahui dalam
tingkah-laku langsung sistematis uji validitas dalam proses pengembangan
merupakan metode pengukuran paling quantum teaching berbasis video camtasia
diinginkan. Peneliti mengidentifikasi agar dapat dikatan layak sebagai
tingkah-laku yang menarik dan merancang pembelajaran di sekolah dasar
prosedur yang sistematis untuk Kuesioner diberikan kepada angket
mengidentifikasi, mengkategorikan dan tanggapan siswa, angket respon guru dan
mencatat tingkah laku dalam situasi angket validasi produk kepada para ahli
alamiah atau pertunjukan (Soegeng, 2016: media dan ahli materi yaitu sebagai berikut:
132). Pengamatan langsung dalam a. Lembar angket peserta didik
penelitian ini akan dilakukan saat kegiatan Data kuantitatif skor penilaian yang
belajar mengajar dilaksanakan. diperoleh dari hasil pengisian lembar
3. Wawancara angket peserta didik kemudian
Wawancara pada penelitian ini dilakukan dianalisis dengan acuan yang
secara tidak terstruktur. diadaptasi dengan menggunakan
4. Dokumentasi skala Guttman yang nantinya akan
Dokumentasi merupakan teknik dideskripsikan secara kualitatif.
pengumpulan data yang berupa benda- Angket ini digunakan untuk
benda tertulis seperti buku-buku, majalah, mengetahui kelayakan penggunaan

Profesi Pendidikan Dasar, Vol. 4, No. 2, Desember 2017: 154 – 166 159
p-ISSN: 2406-8012 e-ISSN: 2503-3530

quantum teaching berbasis video dari lembar angket dengan skala


camtasia pembelajaran yang Likert bentuk chekclist.
dikembangkan. Lembar angket
peserta didik diberikan kepada peserta Penelitian dan pengembangan ini
didik setelah mereka menggunakan digunakan dua teknik analisis data yaitu
atau mengikuti pembelajaran dengan deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif
menggunakan media tersebut. Lembar kuantitatif. Data kuantitatif berupa komentar
angket peserta didik berbentuk dan saran perbaikan produk dari ahli media
checklist pembelajaran dan ahli materi pembelajaran
b. Lembar validasi yang nantinya akan dideskripsikan secara
Lembar validasi digunakan untuk deskriptif kualitatif untuk perbaikan produk
mendapatkan validasi dari ahli yang dikembangkan. Sedangkan data
tentang kualitas quantum teaching kuantitatif berupa skor penilaian ahli media
berbasis video camtasia. Lembar pembelajaran dan ahli meteri pembelajaran
validasi ini berbentuk checklist. Insrumen angket menggunakan skala
Kualitas dalam video tersebut Likert. Skala Likert digunakan pada angket
dijabarkan kedalam indikator- pengujian pengembangan quantum
indikator dan dikembangkan lebih teachingberbasis video pembelajaran
lanjut. Lembar validitas ini terdiri camtaisa untuk uji validasi ahli media, uji
dari dua macam yaitu lembar validitas ahli ahli materi, uji respon guru kelas, dan uji
ahli media dan lembar validitas ahli angket respon siswa
materi pembelajaran Penelitian dengan menggunakan skala
c. Lembar angket kelayakan Likert yaitu dengan menghadirkan sejumlah
Data kuantitatif skor penilaian yang pernyataan yang positif dan negatif dalam
diperoleh dari hasil pengisian lembar suatu obyek. Dalam menjawab butir-butir
angket kelayakan yang diisi oleh guru pertanyaan dan dapat dipilih jawaban yang
akan dianalisis dengan acuan yang meliputi “5(sangat baik)”, “4 (baik)”, “3
diadaptasi menggunakan skala Likert (cukup)”, “2 (kurang)” dan “1 (sangat
yang nantinya akan dideskripsikan kurang)”. Juga menggunakan skala Guttman
secara kualitatif. Angket ini hanya memiliki dua interval saja, yaitu
digunakan untuk mengetahui “setuju” dan “tidak setuju”.
kelayakan penggunaan quantum Data yang telah terkumpul kemudian
teaching berbasis video camtasia dianalisis dengan cara menghitung skor yang
pembelajaran yang dikembangkan. diperoleh. Analisis skor yang digunakan
Angket kelayakan ini diberikan yaitu analisis deskriptif yang digunakan
kepada guru setelah menggunakan untuk menghitung persentase dari hasil
model pembelajaran quantum angket yang akan diberikan untuk ahli media,
teaching berbasis video camtasia ahli materi, angket respon guru kelas dan
tersebut. Untuk menganalisis data

160 Pengembangan Quantum Teaching........(Dewi Ayu S)


e-ISSN: 2503-3530 p-ISSN: 2406-8012

angket tanggapan siswa dengan langkah-


Tabel. 3. Kriteria Interprestasi Kelayakan Media
langkah sebagai berikut: Penilaian Kategori
1. Data yang diperoleh dari ahli media, ahli
0% - 20% Sangat tidak layak
materi memiliki validitas isi berupa data
21% - 40% Tidak layak
kualitatif yang diubah menjadi data
41% - 60% Cukup Layak
kuantitatif dengan ketentuan pedoman
pemberian skor seperti pada tabel 1, 2, 61% - 80% Layak

dan 3: 81% - 100% Sangat Layak


Tabel. 1
Pedoman Pemberian Skor Ahli Media, Ahli Materi
Angket dan Respon Guru HASIL DAN PEMBAHASAN
Keterangan Skor Pengembangan model quantum teaching
SB (Sangat Baik) 5 terhadap video pembelajaran berbasis
B (Baik) 4 camtasia pada materi permukaan bumi dan
C (Cukup) 3 cuaca dalam materi IPA kelas III semester II,
K (Kurang) 2 dikembangkan berdasarkan langkah-langkah
SK (Sangat Kurang ) 1 penelitian dan pengembangan (Research and
Development). Penelitian menggunakan
Tabel. 2 desain pengembangannya yang dikemukakan
Pedoman Penskoran Angket Respon Siswa oleh Borg and Gall. Pada media video
pembelajaran yang akan membantu siswa
Keterangan Skor
dalam memahami mata pelajaran IPA
Tidak 0
terutaman materi permukaan bumi dan cuaca
Ya 1 kelas III semester II dan membantu guru
untuk menyampaikan pembelajaran di kelas.
2. Setelah data terkumpul, kemudian Keunggulan produk model quantum
menghitung skor yang diperoleh dari teaaching terhadap video pembelajaran
hasil angket yang telah diisi. camtasia pada sifatnya mampu dibawah
3. Menjumlahkan skor ideal item kemanapun, dengan tampilan menarik dan
(kriterium) untuk seluruh aspek pada disertai animasi yang menarik dan disertai
angket yang telah diisi gambar-gambar yang kongkret yang disekitar
4. Menghitung persentase angka dari lingkungan siswa yang sering siswa melihat,
analisis data yang dilakukan. selain itu video pembelajaran ini siswa dapat
5. Dari yang telah diperoleh kemudian belajar mandiri dan didampingi oleh wali
ditransformasikan ke dalam kalimat murid siswa di dalam video pembelajaran ini
yang bersifat kualitatif. terdapat percobaan yang siswa dapat
6. Untuk menentukan kriteria kelayakan mencoba di rumah mereka. Model quantum
dilakukan dengan cara seperti Tabel 3. teaching terhadap video pembelajaran
berbasis camtasia dikemas semenarik
mungkin dalam bentuk CD pembelajaran.
Kelayakan media ini dapat diliihat dari hasil

Profesi Pendidikan Dasar, Vol. 4, No. 2, Desember 2017: 154 – 166 161
p-ISSN: 2406-8012 e-ISSN: 2503-3530

validasi ahli media, validasi ahli materi, hasil oleh validasi ahli media pada tahap pertama.
angket respon guru dan hasil angket respon Setelah selesai melakukan validator pada ahli
siswa. media pertama, peneliti melakukan validator
ahli media yang kedua.
Hasil Validasi Ahli Media
Validasi Ahli Media
Pada tahap validasi ahli media ini
bertujuan untuk mengetahui kelayakan 100% 95% 95% 95% 95%

pembuatan produk model quantum teaching 80%


Indikator Kesesuaian
terhadap video pembelajaran berbasis 60%
Kelayakan Produk
camtasia pada materi permukaan bumi dan 40% Kontribusi Produk
cuaca sebelum dilakukan uji coba lapangan 20% Kenggulan Produk

awal. Pada tahap ini dua validator ahli media 0%


Persentase
dipilih oleh peneliti. Validasi media
dilakukan dengan memberikan lembar angket Gambar. 2 Hasil Validator Media Kedua

validasi ahli media.Berdasarkan hasil validasi


yang dilakukan oleh peneliti terdahap Hasil analisis penilaian hasil media
validator ahli media validasi pertama. validasi kedua mendapatkan persentase total
Validasi Ahli Media Tahap Pertama
sebesar 95% dengan kriteria Sangat Layak
62% 60% 60% 60%
dan ahli media pada validator kedua
60%
58%
memberikan komentar yaitu siap untuk
56% Indikator Kesesuaian digunakan untuk penelitian atau siap untuk
54%
Kelayakan Produk
52% 50%
uji coba lapangan awal.
Kontribusi Produk
50%
48% Keunggulan Produk Pada validator yang pertama
46% mendapatkan saran, kritikan dan komentar
44%
Persentase untuk revisi produk maka peneliti
Gambar 1. Hasil Validator Media Tahap Pertama memperbaiki desain yang sesuai dengan
komentar validator ahli media dan diperoleh
Hasil analisis penilaian ahli media pada
hasil analisis penilaian ahli media validasi
tahap pertama mendapatkan persentase
media pada tahap kedua
memperoleh skor 57,7% dengan
kriteriaCukup Layak dan ahli media Perbandingan Validasi Media Tahap Pertama dan
Tahap Kedua
memberikan saran dan komentar yang
diberikan yaitu video pembelajaran berbasis 120%
100%
100% 90% 95%
camtasia menyesuaikan dengan model 80%
80%
60% 60% 60% Indikator Kesesuaian
quantum teaching yang menggunakan sintaks 60% 50%
Kelayakan Produk
40%
metode TANDUR karena dalam video 20%
Kontribusi Produk
Keunggulan Produk
pembelajaran tersebut belum ada sintaks 0%
Persentase hasil tahap persentase hasil tahap
metode TANDUR, maka dari itu peneliti pertama kedua

perlu adanya revisi produk yang sesuai Gambar. 3 Hasil Perbandingan Validasi Media
dengan saran dan komentaryang diberikan

162 Pengembangan Quantum Teaching........(Dewi Ayu S)


e-ISSN: 2503-3530 p-ISSN: 2406-8012

Hasil analisis penilaian ahli media validator pada ahli materi pada tahap
validasi pada tahap kedua mendapatkan pertama, peneliti melakukan validator ahli
persentase skor total sebesar 91,25% dengan materi yang kedua
kriteria Sangat Layak. Maka produk yang
Validasi Ahli Materi
sudah validasi siap untuk uji coba lapangan.
102,0%
100% 100%
Hasil Validasi Ahli Materi 100,0%
98,0%
Pada tahap validasi ahli materi 96,0%
96% Indikator Kesesuaian
Indikator Kelayakan
93,3%
pembelajarn untuk bertujuan untuk melihat 94,0%
Indikator Penyajian
92,0%
sejauh mana materi yang ada pada model 90,0%
Indikator Kompetensi

quantum teaching terhadap media video 88,0%


Persentase
pembelajaran berbasis camtasia pada materi
permukan bumi dan cuaca, mata pelajaran Gambar. 5 Hasil Validator Ahli Materi

IPA kelas III semester II. Pada tahap ini, dua


validator yang dipilih untuk bersedia sebagai Hasil analisis penilaian ahli materi
validasi ahli materi. Uji validasi terhadap validasi pertama mendapatkan persentase
produk dengan memberikan lembar angket skor total sebesar 95,71 % dengan kriteria
validasi ahli materi. Sangat Layak. Validator ahli materi
Hasil analisis penilaian ahli materi memberikan saran yaitu produk siap
validasi pada tahap pertama mendapatkan digunakan penelitian atau siap untuk di uji
persentase skor total sebesar 55,71% dengan caba lapangan awal. Pada validator yang
kriteria Cukup Layak. pertama mendapatkan saran dan komentar
untuk revisi produk maka peneliti
Validasi Ahli Materi Tahap Pertama memperbaiki desain yang sesuai dengan
70,0%
60% 60%
komentar validator ahli materi dan diperoleh
60,0%
50,0% 46,6%
50% hasil analisis penilaian ahli materi validasi
Indikator Kesesuaian
40,0%
Indikator Kelayakan
materi pada tahap kedua
30,0%
Indikator Penyajian
20,0% Indikator Kompotensi
10,0%
0,0%
Persentase

Gambar. 4 Hasil Ahli Materi Tahap Pertama

Pada tahap validator validasi ahli materi


tahap pertama mendapatkansaran dan
komentar yaitu Rencana Pelaksanaan
Gambar. 6 Hasil Perbandingan Validasi Materi
Pembelajaran (RPP) menyesuiakan model
quantum teaching dengan sintaks metode
Hasil analisis penilaian ahli materi
TANDUR, maka dari itu peneliti perlu
validasi pada tahap kedua mendapatkan
adanya revisi terhadap produk yang
persentase 95,71% dengan kriteria Sangat
dikembangkan agar sesuai dengan saran dari
Layak. Maka dari itu produk yang
validator pertama.Setelah selesai melakukan

Profesi Pendidikan Dasar, Vol. 4, No. 2, Desember 2017: 154 – 166 163
p-ISSN: 2406-8012 e-ISSN: 2503-3530

dikembangkan oleh peneliti setelah dikembangkan oleh peneliti layak digunakan


melakukan validasi dari ahli materi siap dalam pembelajaran.
untuk di uji coba lapangan awal.
Angket Respon Guru Materi Pembelajarn
Hasil Angket Respon Guru 120%
100% 100% 100% 100%
Hasil angeket respon guru kelas III 100%

80% Indikator Kesesuaian


bertujuan untuk mengetahui respon guru
60% Indikator Kelayakan
kelas III terhadap kelayakan model quantum
40% Indikator Penyajian
teaching terhadap video pembelajaran
Indikator Kompetensi
20%
berbasis camtasia pada materi permukaan
0%
bumi dan cuaca kelas III semester II. Persentase
Berdasarkan hasil analisis angket respon guru
Gambar. 8 Hasil Respon Materi
dalam madia pembelajaran.
Hasil analisis penilaian respon guru
Hasil Angket Respon Siswa
dalam media pembelajaran mendapatkan
Hasil angket respon siswa bertujuan
persentase skor total 97,5% dengan kriteria
untuk megetahui respon siswa terhadap
Sangat Layak.
keberterimaan model quantum teaching
terhadap video pembelajaran berbasis
Angket Respon Guru Media Pembelajaran
101%
camtasia pada materi permukaan bumi dan
100% 100%
100% cuaca dalan mata pelajara IPA kelas III pada
99%
98% Indikator Kesesuaian uji coba lapangan awal dengan dilakukan
97%
96%
95% 95%
Kelayakan Produk
pengisian angket respon siswa kelas III di
Kontribusi Produk
95%
94% Keunggulan Produk SDN Jomblang 01 Semarang
93%
92%
Persentase
Kriteria Analisi Angket Tanggapan Siswa
Berdasarkan Persentase
Gambar. 7 Hasil Respon Guru Media
7,31%

Maka produk yang dikembangkan oleh Layak

peneliti mendapatkan kelayakan model Sangat Layak

quatum teaching terhadap video 92,68%

pembelajaran berbasis camtasia pada materi


permukaan bumi dan cuaca kelas III semester Gambar. 9 Hasil Angket Tanggapan Siswa
II.Selain itu angket respon guru dalam materi
pembelajaran memperoleh penilaian. Maka dari itu dari hasil angket respon
Hasil analisis penilaian respon guru siswa terhadap media video pembelajaran
dalam materi pembelajaran mendapatkan berbasis camtasia terhadap model quantum
persentase skor total 100% dengan kriteria teaching sangat layak digunakan pada
Sangat Layak. Maka dari itu produk yang pembelajaran di dalam kelas selain itu siswa

164 Pengembangan Quantum Teaching........(Dewi Ayu S)


e-ISSN: 2503-3530 p-ISSN: 2406-8012

dapat belajar mandiri menggunakan video validator pertama dan validator kedua
pembelajaran yang dikembangkan oleh mendapatkan 57,5% dan 95% dengan
peneliti dan membantu guru untuk kriteria Cukup Layak dan Sangat Layak.
mendapangi pembelajaran terutama mata Selain itu pada tahap kedua mendapatkan
pelajaran IPA materi permukaan bumi dan persentase 95% dengan kriteria Sangat
cuaca kelas III semester II. Berikut adalah Layak. Berdasarkan perolehan persentase
contoh gambar tampilan pengembangan terhadap validasi ahli materi pada tahap
quantum teaching berbasis video pertama dengan validator pertama dan
pembelajaran camtasia kedua mendapatkan persentase 95,71 %
dan 55,71% dengan kriteria Sangat Layak
SIMPULAN dan Cukup Layak. Setelah itu pada tahap
Berdasarkan hasil penelitian dan kedua persentase 91,25% dengan kriteria
pembahasan pada penelitian pengembangan Sangat Layak sehingga video
produk model quantum teaching terhadap pembelajaran berbasis camtasia pada mata
video pembelajaran berbasiscamtasia pada pelajaran IPA valid digunakan uji coba
mata pelajaran IPA materi permukaan bumi lapangan.
dan cuaca kelas III semester II maka dapat 3. Kepraktisan model quantum teaching
disimpulkan bahwa: terhadap video pembelajaran camtasia
1. Dihasilkan produk model quantum pada mata pelajaran IPA materi
teaching terhadap video pembelajaran permukaan bumi dan cuaca kelas III
berbasis camtasia pada mata pelajaran semester II dilakukan dengan cara
IPA materi permukaan bumi dan cuaca memberikan angket respon guru dan
kelas III semester II yang disesuaikan angket tanggapan siswa kelas III SDN
dengan 10 langkah model penelitian dan Jomblang 01. Hasil tanggapan tersebut
pengambangan (R&D) menurut Borg and diperoleh pada angket respon guru dalam
Gall. Dari sepuluh langkah tersebut media dan materi 97,5% dan 100%
peneliti hanya mengambil lima langkah dengan kriteria Sangat Layak selain itu
yaitu pada revisi hasil uji coba. hasil dari angket tanggapan siswa 93,75%
2. Kevalidan model quantum teaching dengan kriteria Sangat Layak. Maka dari
terhadap video pembelajaran berbasis itu hasil pengembangan model quantum
camtasia pada mata pelajaran IPA materi teaching terhadap video pembelajaran
permukaan bumi dan cuaca kelas III berbasis camtasia pada mata pelajaran
semester II dilakukan dengan cara IPA materi permukaan bumi dan cuaca
melakukan validasi media pembelajaran kelas III semester II praktis digunakan
dan materi pembelajaran. Penilaian oleh pada kelas III Sekolah Dasar
ahli media pada tahap pertama oleh

Profesi Pendidikan Dasar, Vol. 4, No. 2, Desember 2017: 154 – 166 165
p-ISSN: 2406-8012 e-ISSN: 2503-3530

DAFTAR PUSTAKA

Adi, A. P. (2014). Menjadi Pembuatan Film Andal dengan Camtasia Studio 8. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo.

Arikunto , S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . jakarta : PT Rineka


Cipta.

Arsyad , A. (2015). Media Pembelajaran . Jakarta: Kharisma Putra Utama Offset .

Enterprise, J. (2015). Membuat Video Tutorial Menggunakan Camtasia. Jakarta: PT Elex


Media Komputindo.

Kosasih, N., & Sumarna, D. (2013). Pembelajaran Quantum dan Optimalisasi Kecerdasan .
Bandung: Alfabeta, cv.

Permana dkk. 2016. Keefektifan Pembelajaran Quantum Teaching Terhadap Kreatifitas dan
Hasil Belajar Matematika Kelas III SDN Peterongan Semarang. Jurnal Profesi
Pendidikan Dasar Vol. 3, No. 2, 2016, hlm.154. http://journals.ums.ac.id/index.php/
ppd/article/view/3968/3515

Sanaky, A. H. (2013). Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta: Kaukuba.

Soegeng, A. (2016). Dasar-Dasar Penelitian. Yogyakarta: Magnum Pustaka Utama.

Sukardi, I. (2013). Model-Model Pembelajaran Modern. Palembang : Tunas Gemilang Press.

Susanto, A. (2016). Teori Pembelajaran & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:


Prenadamedia Grup HYPERLINK "

Wijayanti , A. (2016). Pengaruh Quantum Teaching Dalam Pembelajaran IPA Terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas III SD SE-GUGUS 2 Hasanudin. Jurnal Pendidikan Guru
Sekolah Dasar. Edisi 34 Tahun ke 5. http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/
pgsd/article/viewFile/5115/4783.

166 Pengembangan Quantum Teaching........(Dewi Ayu S)

Anda mungkin juga menyukai