bkpsdm.tanahlautkab.go.id
Jl. A. Syairani Pelaihari 70814
Telp. 0512-21043 Fax. 0512-21315
Kata Pengantar
On Sale - 1
Trendy Interiors - 2
Drs. H. Firmansyah
Sekretaris BKPSDM Kab. Tanah Laut 2015 - sekarang
HAL. 1
NAWACITA
PERPRES 2/2015
HAL. 2
STATISTIK ASN
3 Fungsi 3 Tugas
5 Hak 8 Kewajiban
* Untuk PNS non muslim, frasa "Demi Allah" dapat diganti sesuai dengan penyebutan pada agama masing-
masing dan/atau menambahkan frasa "Kiranya Tuhan Menolong Saya" pada akhir sumpah/janji .
HAL. 3
NILAI DASAR, KODE ETIK DAN
KODE PERILAKU ASN
PASAL 3 DAN PASAL 5 UU 5/2014
NILAI DASAR
1. Memegang teguh ideologi Pancasila
2. Setia dan mempertahankan UUD 1945 serta Pemerintahan yang sah
3. Mengabdi kepada negara dan rakyat indonesia
4. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
5. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
6. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif
7. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur
8. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
9. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah
10. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun
11. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
12. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama
13. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
14. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
15. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir.
HAL. 4
APARATUR SIPIL NEGARA
FUNGSI, TUGAS DAN PERAN
PASAL 10, PASAL 11 DAN PASAL 12 UU 5/2014
Fungsi
1. Pelaksana kebijakan publik Tugas
2. Pelayan publik 1. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh PPK sesuai
3. Perekat dan pemersatu bangsa dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
2. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
3. Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI
Peran
Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi
politik, serta bersih dari praktik KKN.
Kewajiban
1. Setia dan taat pada Pancasila, UUD 1945, NKRI dan pemerintah yang sah
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
3. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang
4. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
5. Mel;aksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran dan tanggung jawab
6. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap
orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan
7. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
8. Bersedia ditempatkan diseluruh wilayan Negara Kesatuan Republik Indonesia
JABATAN ADMINISTRASI
1. Jabatan Administrator bertanggungjawab memimpin pelaksanaan seluruh
kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan
2. Jabatan Pengawas bertanggungjawab mengendalikan pelaksanaan seluruh
kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan
3. Jabatan Pelaksana bertanggungjawab melaksanakan kegiatan pelayanan
publ ik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan
JABATAN FUNGSIONAL
1. Jafung Keahlian terdiri atas: 2. Jafung Keterampilan terdiri atas:
a. ahli utama a. penyelia
b. ahli madya b. mahir
c. ahli muda c. terampil
d. ahli pertama d. pemula
HAL. 6
GENRE & SISTEM ASN
Pasal 6, Pasal 55 dan Pasal 93 UU 5/2014
KETENTUAN UMUM
1. Pegawai Negeri Sipl (PNS) adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan.
2. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) adalah warga negara Indonesia
yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk
jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
3. Sistem Merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi,
kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang
politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau
kondisi kecacatan.
HAL. 7
PERCIK UU 5/2014
CPNS wajib menjalani masa percobaan selama 1 (satu) tahun melalui proses pendidikan dan pelatihan
(Pasal 63 dan Pasal 64)
Jenis kompetensi yang harus dimiliki PNS meliputi kompetensi teknis, kompetensi manajerial dan kompetensi
sosiokultural (Pasal 69 ayat 3)
PNS yang telah menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan dan prestasi kerja
dalam melaksanakan tugasnya dapat diberikan penghargaan berupa pemberian tanda kehormatan, kenaikan
pangkat istimewa, kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi, kesempatan menghadiri acara
resmi/kenegaraan (Pasal 82 dan Pasal 83)
Batas usia pensiun bagi pejabat administrasi 58 tahun, pimpinan tinggi 60 tahun dan pejabat fungsional
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan (Pasal 90 UU 5/2014)
PPPK tidak dapat diangkat secara otomatis menjadi PNS (Pasal 99 ayat 1)
Jabatan pimpinan tinggi dapat diisi oleh prajurit TNI dan anggota kepolisian setelah mengundurkan diri dari
dinas aktif (Pasal 109 ayat 2)
Pengisian JPT dilakukan oleh PPK dengan terlebih dahulu membentuk panitia seleksi intansi pemerintah
(Pasal 110 ayat 1)
PPK dilarang mengganti Pejabat Pimpinan Tinggi selama 2 tahun terhitung sejak pelantikan kecuali Pejabat
Pimpinan Tinggi tersebut melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan dan tidak lagi memenuhi
syarat jabatan yang ditentukan. Penggantian sebelum 2 tahun dapat dilakukan setelah mendapatkan
persetujuan Presiden (Pasal 116)
JPT hanya dapat diduduki paling lama 5 tahun. Dapat diperpanjang setelah mendapat persetujuan PPK dan
berkoordinasi dengan KASN (Pasal 117)
Pada saat UU ini mulai berlaku, terhadap jabatan PNS dilakukan penyetaraan (Pasal 131):
a. Jabatan eselon Ia Kepala Lembaga Pemerintah nonkementerian setara dengan JPT utama
b. Jabatan eselon Ia dan Ib setara dengan JPT Madya
c. Jabatan eselon setara dengan JPT Pratama
d. Jabatan eselon III setara dengan Jabatan administrator
e. Jabatan eselon IV setara dengan Jabatan pengawas
f. Jabatan eselon V dan Fungsional umum setara dengan Jabatan pelaksana
HAL. 8
PASAL 25 UU 5/2014
KELEMBAGAAN
Kebijakan, Pembinaan Profesi, dan Manajemen ASN
HAL. 9
Testimoni
"PNS mestinya diisi para lulusan terbaik. Sangat tidak masuk akal
ketika PNS disamakan dengan lapangan kerja yang digunakan
untuk menampung pengangguran."
On Sale - 1
Trendy Interiors - 2
HAL. 10
Testimoni
HAL. 11
Testimoni
HAL. 12
Testimoni
HAL. 13
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2010
REFORMASI BIROKRASI
Tanggal 21 Desember 2010 ditetapkan Perpres 81/2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025
untuk mempercepat tercapainya tata kelola pemerintahan yang baik.
Penyusunan Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 mengacu kepada RPJPN 2005-2025
(UU No. 17 Tahun 2017)
Pelaksanaan operasional Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 dituangkan dalam Road Map Reformasi
Birokrasi yang ditetapkan setiap 5 (lima) tahun sekali oleh Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi
HAL. 14
URUSAN PEMERINTAHAN
PASAL 9 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014
HAL. 15
URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN
PASAL 11 S.D. PASAL 24 UU 23/2014
HAL. 16
PERANGKAT DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT PELAKSANA URUSAN KONKUREN
PASAL 3 PERDA 6/2016
HAL. 17
KLASIFIKASI TUGAS PERANGKAT DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT
PASAL 29,PASAL 31, PASAL 33, PASAL 35, PASAL 46, DAN PASAL 50 PP 18/2016
JO. PASAL 3 PERDA 6/2016
HAL. 18
TATA LAKSANA
Undang-Undang No. 30 Tahun 2014 - Administrasi Pemerintahan
*
"Ketiadaan atau ketidakjelasan peraturan perundang-undangan, tidak menghalangi Badan
dan/atau Pejabat Pemerintahan yang berwenang untuk menetapkan dan/atau melakukan
Keputusan dan/atau Tindakan sepanjang memberikan kemanfaatan umum dan sesuai
dengan AUPB"
# Pasal 9 ayat (4) UU 30/2014
KETENTUAN UMUM
1. Keputusan adalah ketetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan dalam penyelenggaraan peemrintahan.
2. Tindakan adalah perbuatan Pejabat Pemerintahan atau penyelenggara negara lainnya
untuk melakukan dan/atau tidak melakukan perbuatan konkret dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan.
3. Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan adalah unsur yang melaksakan fungsi
pemerintahan, baik dilingkungan pemerintah maupun penyelenggara negara lainnya.
On Sale - 1
Trendy Interiors - 2
HAL. 19