Anda di halaman 1dari 21

BUKU SAKU ASN

PEMKAB TANAH LAUT

bkpsdm.tanahlautkab.go.id
Jl. A. Syairani Pelaihari 70814
Telp. 0512-21043 Fax. 0512-21315
Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas


hidayahnya, Buku Saku Aparatur Sipil Negara (ASN)
akhirnya dapat selesai pada waktunya.

Buku ini diharapkan menjadi salah satu bahan bacaan para


pegawai ASN di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten
Tanah Laut tentang hal-hal dasar yang harus diketahui oleh
seorang ASN. Konten pada buku dikemas kreatif dalam
bentuk sesederhana mungkin untuk memudahkan
pemahaman yang meliputi Nawacita, UU 5/2014, UU
23/2014 dan UU 30/2014.
On Sale - 1
Trendy Interiors - 2 Demikian, semoga memberikan makna dan manfaat.

Pelaihari, 23 April 2018


Drs. H. Husein Irinta
Kepala BKPSDM Kab. Tanah Laut 2015 - sekarang

Penasihat dan Penanggunjawab: Drs. H. Husein Irianta

Pengarah: 1. Drs. H. Firmansyah


2. H. Sahriyanur, S.STP, M.Si
3. Ismail Sembiring, S.Sos

Penggagas: Andri Setiawan, S.Kom


Penulis dan Ilustrator: Andra Eka Putra, M.Si
Testimoni

On Sale - 1
Trendy Interiors - 2

"3 (tiga) aturan perundang-undangan utama yang


menjadi rujukan rambu umum bagi ASN di daerah
adalah UU 5/2014 tentang ASN, UU 30/2014 tentang
Administrasi Pemerintahan dan UU 23/2014 tentang
Pemerintah Daerah."

Drs. H. Firmansyah
Sekretaris BKPSDM Kab. Tanah Laut 2015 - sekarang

HAL. 1
NAWACITA
PERPRES 2/2015

1. Menghadirkan kembali Negara 2. Membuat Pemerintah Tidak 3. Membangun Indonesia dari


untuk Melindungi Segenap Akan Absen dengan Membangun Pinggiran dengan Memperkuat
Bangsa dan Memberikan Rasa Tata Kelola Pemerintahan yang Daerah Daerah dan Desa dalam
Aman pada Seluruh Warga Bersih, Efektif, Demokratis dan Kerangka Negara Kesatuan
Negara Terpercaya

4. Menolak Negara Lemah 5. Meningkatkan Kualitas Hidup 6. Meningkatkan Produktivitas


dengan Melakukan Reformasi Manusia Indonesia Rakyat dan Daya Saing di Pasar
Sistem dan Penegakan Hukum Internasional
yang Bebas Korupsi,
Bermartabat dan Terpercaya

7. Mewujudkan Kemandirian 8. Melakukan Revolusi Karakter 9. Memperteguh Kebhinekaan


Ekonomi dengan Menggerakkan Bangsa dan Memperkuat Restorasi
Sektor-Sektor Strategis Ekonomi Sosial di Indonesia
Domestik

HAL. 2
STATISTIK ASN

15 Nilai Dasar 12 Kode Etik dan Kode Perilaku

3 Fungsi 3 Tugas

5 Hak 8 Kewajiban

LANDASAN YURIDIS ASN

1 UU 18/1961 - Ketentuan Ketentuan Pokok Kepegawaian

2 UU 8/1974 - Pokok Pokok Kepegawaian

3 UU 43/1999 - Pokok Pokok Kepegawaian

4 UU 5/2014 - Aparatur Sipil Negara

SUMPAH/JANJI PNS (PP 21/1975)

"Demi Allah, saya bersumpah:


bahwa saya, untuk diangkat menjadi pegawai negeri sipil, akan setia dan taat
sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, negara dan pemerintah;
bahwa saya, akan mentaati segala peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada saya
dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab;
bahwa saya, akan senantiasa menjunjung tinggi kehormatan negara,
pemerintah, dan martabat pegawai negeri sipil, serta akan senantiasa
mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan saya sendiri,
seseorang, atau golongan;
bahwa saya, akan memegang rahasia sesuatu yang menurut sifatnya atau
menurut perintah harus saya rahasiakan;
bahwa saya, akan bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk
kepentingan negara".

* Untuk PNS non muslim, frasa "Demi Allah" dapat diganti sesuai dengan penyebutan pada agama masing-
masing dan/atau menambahkan frasa "Kiranya Tuhan Menolong Saya" pada akhir sumpah/janji .

HAL. 3
        NILAI DASAR, KODE ETIK DAN            
KODE PERILAKU ASN
PASAL 3 DAN PASAL 5 UU 5/2014

NILAI DASAR
1.  Memegang teguh ideologi Pancasila
2.  Setia dan mempertahankan UUD 1945 serta Pemerintahan yang sah
3.  Mengabdi kepada negara dan rakyat indonesia
4.  Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
5.  Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
6.  Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif
7.  Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur
8.  Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
9.  Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah
10. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
      cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun
11. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
12. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama
13. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
14. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
15. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
      demokratis sebagai  perangkat sistem karir.

KODE ETIK DAN KODE PERILAKU


1.  Melaksakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab dan beritegritas tinggi
2.  Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
3.  Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan
4.  Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
5.  Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang,
     sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
     etika pemerintahan
6.  Menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan negara
7.  Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab, efektif
     dan efisien
8.  Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksakan tugasnya
9.  Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
     memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan
      jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri
      atau untuk orang lain
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin Pegawai ASN

HAL. 4
APARATUR SIPIL NEGARA
FUNGSI, TUGAS DAN PERAN
PASAL 10, PASAL 11 DAN PASAL 12 UU 5/2014

Fungsi
1. Pelaksana kebijakan publik Tugas
2. Pelayan publik 1. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh PPK sesuai
3. Perekat dan pemersatu bangsa     dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
2. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
3. Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI

Peran
Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi
politik, serta bersih dari praktik KKN.

HAK DAN KEWAJIBAN


PASAL 21 DAN PASAL 23 UU 5/2014

Hak Pasal 203 ayat (4) PP 11/2017:


1. Gaji, tunjangan dan fasilitas
2. Cuti minimal 20 JP satu tahun
3. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua
4. Perlindungan
5. Pengembangan kompetensi

Kewajiban
1. Setia dan taat pada Pancasila, UUD 1945, NKRI dan pemerintah yang sah
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
3. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang
4. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
5. Mel;aksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran dan tanggung jawab
6. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap
   orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan
7. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan
    peraturan perundang-undangan
8. Bersedia ditempatkan diseluruh wilayan Negara Kesatuan Republik Indonesia

FUNGSI, TUGAS DAN PERAN


Hal. 5
JABATAN ASN
Pasal 13 - Pasal 20 UU 5/2014

JABATAN ADMINISTRASI
1. Jabatan Administrator bertanggungjawab memimpin pelaksanaan seluruh
     kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan
2. Jabatan Pengawas bertanggungjawab mengendalikan pelaksanaan seluruh
    kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan
3. Jabatan Pelaksana bertanggungjawab melaksanakan kegiatan pelayanan
     publ ik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan

JABATAN FUNGSIONAL
1. Jafung Keahlian terdiri atas:                           2. Jafung Keterampilan terdiri atas:
     a. ahli utama                                                              a. penyelia
     b. ahli madya                                                             b. mahir
     c. ahli muda                                                                c. terampil
     d. ahli pertama                                                          d. pemula

JABATAN PIMPINAN TINGGI


JPT berfungsi memimpin dan memotivasi setiap pegawai ASN melalui:
a. Kepeloporan dalam bidang:
    1. Keahlian profesional
    2. Analisis dan rekomendasi kebijakan
    3. Kepemimpinan manajemen
b. Pengembangan kerjasama dengan instansi lain
c. Keteladanan dalam mengamalkan nilai dasar ASN dan melaksanakan kode etik
    dan kode perilaku ASN

HAL. 6
GENRE & SISTEM ASN
Pasal 6, Pasal 55 dan Pasal 93 UU 5/2014

KETENTUAN UMUM
1. Pegawai Negeri Sipl (PNS) adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
     tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian
     untuk menduduki jabatan pemerintahan.
2. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) adalah warga negara Indonesia
     yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk
     jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
3. Sistem Merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi,
     kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang
     politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau
     kondisi kecacatan.

HAL. 7
PERCIK UU 5/2014
CPNS wajib menjalani masa percobaan selama 1 (satu) tahun melalui proses pendidikan dan pelatihan
(Pasal 63 dan Pasal 64)

Jenis kompetensi yang harus dimiliki PNS meliputi kompetensi teknis, kompetensi manajerial dan kompetensi
sosiokultural (Pasal 69 ayat 3)
PNS yang telah menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan dan prestasi kerja
dalam melaksanakan tugasnya dapat diberikan penghargaan berupa pemberian tanda kehormatan, kenaikan
pangkat istimewa, kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi, kesempatan menghadiri acara
resmi/kenegaraan (Pasal 82 dan Pasal 83)

Batas usia pensiun bagi pejabat administrasi 58 tahun, pimpinan tinggi 60 tahun dan pejabat fungsional
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan (Pasal 90 UU 5/2014)

PPPK tidak dapat diangkat secara otomatis menjadi PNS (Pasal 99 ayat 1)

Jabatan pimpinan tinggi dapat diisi oleh prajurit TNI dan anggota kepolisian setelah mengundurkan diri dari
dinas aktif (Pasal 109 ayat 2)

Pengisian JPT dilakukan oleh PPK dengan terlebih dahulu membentuk panitia seleksi intansi pemerintah
(Pasal 110 ayat 1)

PPK dilarang mengganti Pejabat Pimpinan Tinggi selama 2 tahun terhitung sejak pelantikan kecuali Pejabat
Pimpinan Tinggi tersebut melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan dan tidak lagi memenuhi
syarat jabatan yang ditentukan. Penggantian sebelum 2 tahun dapat dilakukan setelah mendapatkan
persetujuan Presiden (Pasal 116)
JPT hanya dapat diduduki paling lama 5 tahun. Dapat diperpanjang setelah mendapat persetujuan PPK dan
berkoordinasi dengan KASN (Pasal 117)

Pada saat UU ini mulai berlaku, terhadap jabatan PNS dilakukan penyetaraan (Pasal 131):
a. Jabatan eselon Ia Kepala Lembaga Pemerintah nonkementerian setara dengan JPT utama
b. Jabatan eselon Ia dan Ib setara dengan JPT Madya
c. Jabatan eselon setara dengan JPT Pratama
d. Jabatan eselon III setara dengan Jabatan administrator
e. Jabatan eselon IV setara dengan Jabatan pengawas
f. Jabatan eselon V dan Fungsional umum setara dengan Jabatan pelaksana

HAL. 8
PASAL 25 UU 5/2014

KELEMBAGAAN
Kebijakan, Pembinaan Profesi, dan Manajemen ASN

KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA


DAN REFORMASI BIROKRASI
Kewenangan perumusan dan penetapan kebijakan, koordinasi dan
sinkronisasi kebijakan serta pengawasan atas pelaksanaan kebijakan ASN

# Perpres No. 47 Tahun 2015

KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA


Kewenangan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan dan
manajemen ASN untuk menjamin perwujudan Sistem Merit serta
pengawasan terhadap penerapan asas serta kode etik kode perilaku ASN

# Perpres No. 118 Tahun 2014


On Sale - 1
Trendy Interiors - 2

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA


Kewenangan penelitian, pengkajian kebijakan Manajemen ASN,
pembinaan, dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan ASN
# Perpres No. 57 Tahun 2013

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA


Kewenangan penyelenggaraan Manajemen ASN, pengawasan dan
pengendalian pelaksanaan norma, standar, prosedur dan kriteria
Manajemen ASN

# Perpres No. 58 Tahun 2013

Pasal 25 ayat (2) UU 5/2014


"Untuk menyelenggaraan kekuasaan
pemerintahan dalam kebijakan, pembinaan
profesi dan manajemen ASN, Presiden
mendelegasikan sebagian kekuasaannya
kepada Kemenpan RB, KASN, LAN dan BKN."

HAL. 9
Testimoni

"Tanpa upaya serius mereformasi birokrasi, cita-cita membangun


kinerja pelayanan yang unggul serta menciptakan kesejahteraan
rakyat secara signifikan hanyalah sebuah retorika."

Evert Ernest Mangindaan, S.IP


Menpan RB 2009-2011

"PNS mestinya diisi para lulusan terbaik. Sangat tidak masuk akal
ketika PNS disamakan dengan lapangan kerja yang digunakan  
untuk menampung pengangguran."

Ir. H. Azwar Abubakar


Menpan RB 2011-2014

On Sale - 1
Trendy Interiors - 2

"Pemerintah harus mampu mengubah cara pandang aparatur


negara dalam menjalankan tugasnya. Jika cara pandang aparatur
negara sebelumnya dilayani, sekarang mereka harus melayani
masyarakat."
Prof. DR. Yuddy Chrisnandi
Menpan RB 2014-2016

"Pertama, Hospitality. Apa itu? Keramahtamahan, jiwa melayani.


Jangan mentang-mentang sudah berkuasa, sudah jadi PNS, lalu
keluar angkuhnya. yang dikedapankan kewenangannya, bukan
kekuasaannya."

Asman Abnur, SE, M.Si


Menpan RB 2016 - sekarang

HAL. 10
Testimoni

"Sistem merit dalam manajemen ASN bertujuan untuk


menempatkan orang yang tepat ditempat yang tepat"

Prof. DR. Sofian Effendi


Ketua KASN 2014-2019

"Didalam proses perubahan selalu saja ada yang namanya


resistensi karena kita beralih dari posisi yang biasanya
nyaman beralih keposisi yang kita harus melakukan kompetisi.
Sehingga dalam hal ini perlu terjadi perpaduan antara
On pemikiran
Sale - 1 yang ada di timur dengan pemikiran sistem merit
yang datang dari barat."
Trendy Interiors - 2
Irham Dilmy
Wakil Ketua KASN 2014-2019

"Memperbaiki kondisi birokrasi perlu proses yang


panjang, bukan pekerjaan satu dua hari, tapi
memerlukan proses yang lama dan membutuhkan
komitmen dari semua pihak. Termasuk pemerintah
secara menyeluruh.

Tasdik Kinanto, SH. M.Hum


Anggota KASN 2014-2019

HAL. 11
Testimoni

"Setidaknya ada empat tipe PNS jika dilihat dari dua


variabel (prestasi dan kompetensi). Pertama, PNS yang
punya kompetensi baik sementara kinerjanya tinggi
juga. Tipe kedua, PNS yang memiliki kompetensi bagus
secara pribadi tetapi tidak memiliki prestasi sebab salah
tempat, Ketiga, PNS yang memiliki prestasi gemilang
tapi secara kompetensi yang dimiliki relatif biasa, dan
tipe keempat yakni PNS yang tidak punya kompetensi
dan kinerjanya juga rendah."

DR. Adi Suryanto, M.Si


Kepala LAN 2015 - sekarang

"Dalam pengembangan inovasi (kerja) tentu tidak


On Sale - 1
mudah karena pasti ada kendala antara lain energi
Trendy Interiors - 2 habis pada paperwork, hal ini menjadi kendala dalam
pengembangan inovasi dimana kebiasaan pekerjaan
kantoran hanya lebih difokuskan pada persoalan
pengerjaan paperwork saja sehingga daya pikir lebih
terserap kepersoalan tersebut."

Prof. DR. Agus Dwiyanto, MPA


Kepala LAN 2012-2015

"Apabila pembina kepegawaian tidak concern pada


pengembangan kompetensi maka pegawai di
daerah lambat laun akan habis karena pegawainya
tidak berkembang dari segi pengetahuan dan
kompetensi. Jadi ini harus menjadi konsen betul
bagi para pemangku kepentingan."

DR. Muhammad Idris, M.Si


Deputi Bidang Diklat Aparatur LAN - s.d. sekarang

HAL. 12
Testimoni

"Suka tidak suka, mau tidak mau birokrasi harus


menyesuaikan diri dengan era industri 4.0, era
internet of things dimana sistem virtual berbasis
teknologi akan mendominasi."

DR. Ir. Bima Haria Wibisana, MSIS


Kepala BKN 2015 - sekarang

"Keteladanan dalam pelayanan seperti menjaga


On Sale - 1 kesopanan dan memberikan kemudahan dalam
Trendy Interiors - 2 pelayanan perlu dilakukan oleh seorang ASN agar
publik merasakan peningkatan kualitas layanan
birokrasi. Sikap-sikap dalam pelayanan itu perlu
diimbangi dengan penyesuaian diri terhadap
perkembangan teknologi informasi atau elektronik
digital agar pelayanan birokrasi semakin terdepan."

Usman Gumanti, SH, M.Si


Sekretaris Utama BKN - s.d. sekarang

HAL. 13
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2010

REFORMASI BIROKRASI
Tanggal 21 Desember 2010 ditetapkan  Perpres 81/2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025
untuk mempercepat tercapainya tata kelola pemerintahan yang baik.

Penyusunan Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 mengacu kepada RPJPN 2005-2025
(UU No. 17 Tahun 2017)

Visi Reformasi Birokrasi adalah "Terwujudnya Pemerintahan Kelas Dunia"

Pelaksanaan operasional Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 dituangkan dalam Road Map Reformasi
Birokrasi yang ditetapkan setiap 5 (lima) tahun sekali oleh Menteri Negara Pendayagunaan  Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi

1. Permenpan RB No. 20 Tahun 2010 - Road Map Reformasi Birokrasi 2010-2014


2. Permenpan RB No. 11 Tahun 2015 - Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019

Sasaran Reformasi Birokrasi 2015-2019:


1. Birokrasi yang bersih dan akuntabel
2. Birokrasi yang efektif dan efisien
3. Birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas

Program Quick Wins RB 2015-2019


1. Kampanye GNRM bidang Aparatur Negara
2. Penetapan organisasi Kementerian Kabinet Kerja yang efektif, efisien dan akuntabel
3. Penguatan manajemen ASN yang transparan, kompetitif, berintegritas dan berbasis merit
Penetapan 6 PP sebagai aturan pelaksana UU 5/2014 yaitu PP Manajemen PPK, PP Manajemen PNS, PP
Gaji dan Tunjangan, PP Pensiun dan THT, PP Disiplin dan Penilaian Kinerja dan PP Korps Pegawai ASN.
4. Penuntasan permasalahan khusus rekrutmen ASN
Tenaga Honorer K2 berjumlah 648.104 dan Rekrutmen CPNS pelamar umum di Papua dan Papua Barat
5. Percepatan operasionalisasi KASN
6. Penguatan pelayanan publik di PTSP
7. Kompetesi Inovasi Pelayanan Publik Nasioanl
8. Evaluasi SAKIP dan penerapan Zona Integritas disetiap Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah
9. Penerbitan Surat Edaran Menpan & RB tentang Penghematan Kegiatan Operasional, Penggunaan
     Sarana dan Prasarana, dan Pemanfaatan Produk Dalam Negeri

HAL. 14
URUSAN PEMERINTAHAN
PASAL 9 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014

Absolut (Pasal 10) Konkuren (Pasal 11)


Urusan pemerintahan yang sepenuhnya Urusan pemerintahan yang dibagi antara
menjadi kewenangan pusat. Pemerintah Pusat dan Daerah.
1. Politik luar negeri 1. Wajib
2. Pertahanan 2. Pilihan
3. Keamanan
4. Yustisi
5. Moneter dan fiskal nasional
6. agama

Pemerintahan Umum (Pasal 25)


Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
Presiden sebagai kepala pemerintahan.
1. Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika, NKRI Kabupaten Tanah Laut yang dibentuk melalui UU 8/1965
2. Persatuan dan kesatuan bangsa merupakan Pemerintah Daerah Kabupaten pelaksana
urusan pemerintahan konkuren.
3. Kerukunan antar-intra suku, umat beragama, ras
    dan golongan
4. Konflik sosial
5. Koordinasi pelaksanaan tugas antarinstansi
     pemerintahan
6. Demokrasi
7. Urusan pemerintahan yang bukan kewenangan
     daerah dan tidak dilaksanakan instansi vertikal

HAL. 15
URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN
PASAL 11 S.D. PASAL 24 UU 23/2014

Wajib (Pasal 11) Pilihan (Pasal 12 ayat 3)


1. Dasar
1. Kelautan dan perikanan
2. Non dasar 2. Pariwisata
3. Pertanian
4. Kehutanan
5. Energi dan sumber daya mineral
6. Perdagangan
7. Perindustrian
Wajib Dasar (Pasal 12 ayat 1) 8. Transmigrasi
1. Pendidikan
2. Kesehatan
3. Pekerjaan umum dan penataan ruang
4. Perumahan rakyat dan kawasan permukiman
5. Ketentraman, ketertiban umum dan linmas
6. Sosial 24 Urusan wajib dan 8 Urusan pilihan inilah yang
menjadi dasar pembentukan perangkat daerah
di Kabupaten Tanah Laut (Pasal 2 PP 18/2016)
Wajib Non Dasar (Pasal 12) ayat 2
1. Tenaga kerja
2. Pemberdayaan perempuan dan PA
3. Pangan PP 18/2016 - Perangkat Daerah
4. Pertanahan
5. Lingkungan hidup Perda Kabupaten Tanah Laut 6/2016 -
6. Administrasi kependudukan dan pencapil Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
7. Pemberdayaan masyarakat desa
8. Pengendalian penduduk dan KB
9. Perhubungan 28 Peraturan Bupati yang mengatur tentang
10. Komunikasi dan informatika susunan organisasi, tugas dan fungsi masing-
11. Koperasi, usaha kecil dan menengah masing perangkat daerah
12. Penanaman modal
13. Kepemudaan dan olahraga
14. Statistik
15. Persandian
16. Kebudayaan
17. Perpustakaan
18. Kearsipan

HAL. 16
PERANGKAT DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT PELAKSANA URUSAN KONKUREN
PASAL 3 PERDA 6/2016

Dinas terdiri dari:


a.  Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tipe A menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pendidikan dan
      bidang kebudayaan
b.  Dinas Kesahatan Tipe A menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang kesehatan
c.  Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan Tipe A menyelenggarakan urusan pemrintahan
     . bidang pekerjaan umum, bidang penataan ruang dan bidang pertanahan
d.  Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Tipe A menyelenggarakan urusan
      pemerintahan bidang perumahan rakyat, bidang kawasan permukiman dan bidang lingkungan hidup
e.   Dinas Sosial Tipe A menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang sosial
f.    Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Tipe A menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
      ketentraman, ketertiban umum dan linmas
g.   Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tipe A menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang administrasi
       kependudukan dan pencatatan sipil
h.   Dinas Kepemudaan dan Olahraga Tipe B menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang kepemudaan dan
      olahraga
i.    Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Tipe A menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pangan dan
       bidang kelautan perikanan
j.    Dinas Komunikasi dan Informatika Tipe B menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang komunikasi
       informatika, bidang statistik dan bidang persandian
k.   Dinas Pariwisata Tipe B menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pariwisata
l.    Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Tipe B menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
       pemberdayaan masyarakat desa
m.  Dinas Pengendalian Penduduk, KB dan PPPA menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pengendalian
       penduduk dan KB, serta bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
n.   Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Tipe A menyelenggarakan urusan pemerintahan
       bidang penanaman modal
o.   Dinas Perhubungan Tipe B menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang perhubungan
p.   Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Tipe A menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
       pertanian
q.   Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tipe A menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pertanian
r.    Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Perdagangan Tipe B menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
       perdagangan dan bidang koperasi UKM
s.    Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tipe B menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang perpustakaan
       dan bidang kearsipan
t.    Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Tipe B menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang tenaga kerja
       dan bidang perindustrian

32 Urusan Pemerintahan Konkuren dilaksanakan


oleh 20 Perangkat Daerah di Lingkungan
Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Laut

HAL. 17
KLASIFIKASI TUGAS PERANGKAT DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT
PASAL 29,PASAL 31, PASAL 33, PASAL 35, PASAL 46, DAN PASAL 50 PP 18/2016
JO. PASAL 3 PERDA 6/2016

Perangkat Daerah Tugas

Sekretariat Daerah Membantu Bupati dalam penyusunan kebijakan dan


pengordinasian administratif terhadap pelaksanaan
. tugas perangkat daerah serta pelayanan administratif
Sekretariat DPRD Menyelenggarakan administrasi kesekretariatan dan
keuangan,mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi
DPRD Kabupaten, serta menyediakan dan
mengordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh
DPRD Kabupaten dalam melaksanakan hak dan
fungsinya sesuai dengan kebutuhan
Inspektorat Kabupaten Membantu Bupati membina dan mengawasi
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah dan tugas pembantuan oleh
perangkat daerah
Dinas Membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah dan tugas
pembantuan
Badan Membantu Bupati dalam melaksanakan fungsi
penunjang urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah
Kecamatan Menyelenggarakan urusan pemerintahan umum,
pemberdayaan masyarakat, trantib, penerapan dan
penegakan perda/perbup, pemeliharaan prasarana dan
sarana pelayanan umum, dll..

Ketentuan Peralihan Pasal 15 dan Pasal 16 Perda 16/2016


(1) Perangkat Daerah yang melaksanakan urusan pemerintahan di bidang kesatuan bangsa dan politik yang
terbentuk  dengan susunan dan tata kerja sebelum Peraturan Daerah ini diundangkan, tetap melaksanakan
tugasnya sampai dengan peraturan perundang-undangan mengenai pelaksanaan urusan pemerintahan umum
diundangkan
(2) Perangkat Daerah yang melaksanakan sub urusan pemerintahan bidang bencana, yang terbentuk  dengan
susunan dan tata kerja sebelum Peraturan Daerah ini diundangkan, tetap melaksanakan tugasnya
sampaidengan dibentuknya Perangkat Daerah baru yang melaksanakan sub urusan bencana sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

HAL. 18
TATA LAKSANA
Undang-Undang No. 30 Tahun 2014 - Administrasi Pemerintahan

"Setiap keputusan dan/atau tindakan wajib berdasarkan ketentuan


peraturan perundang-undangan dan asas-asas umum pemerintahan yang
baik (AUPB)"
# Pasal 9 ayat (1) UU 30/2014

Ketentuan Peraturan Asas-Asas Umum


Perundang-Undangan Pemerintahan yang Baik
(Pasal 9 ayat 2) (Pasal 10 ayat 1)
a. Peraturan perundang-undangan yang a. Kepastian hukum
    menjadi dasar kewenangan b. Kemanfaatan
b. Peraturan perundang-undangan yang c. Ketidakberpihakan
    menjadi dasar dalam menetapkan d. Kecermatan
    dan/atau melakukan keputusan e. Tidak menyalahgunakan kewenangan
    dan/atau tindakan f. Keterbukaan
g. Kepentingan umum
h. Pelayanan yang baik

*
"Ketiadaan atau ketidakjelasan peraturan perundang-undangan, tidak menghalangi Badan
dan/atau Pejabat Pemerintahan yang berwenang untuk menetapkan dan/atau melakukan
Keputusan dan/atau Tindakan sepanjang memberikan kemanfaatan umum dan sesuai
dengan AUPB"
# Pasal 9 ayat (4) UU 30/2014

KETENTUAN UMUM
1.  Keputusan adalah ketetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan dan/atau Pejabat
    Pemerintahan dalam penyelenggaraan peemrintahan.
2. Tindakan adalah perbuatan Pejabat Pemerintahan atau penyelenggara negara lainnya
    untuk melakukan dan/atau tidak melakukan perbuatan konkret dalam rangka
    penyelenggaraan pemerintahan.
3. Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan adalah unsur yang melaksakan fungsi
    pemerintahan, baik dilingkungan pemerintah maupun penyelenggara negara lainnya.

On Sale - 1
Trendy Interiors - 2
HAL. 19

Anda mungkin juga menyukai