ABSTRAK
Perencanaan adalah salah satu dari fungsi manajemen yang sangat penting. Bahkan
kegiatan perencanaan ini melekat pada kegiatan sekolah. Sebuah rencana akan sangat
mempengaruhi sukses atau tidaknya suatu kegiatan. Oleh karena itu pekerjaan yang baik
adalah yang direncanakan dan dilaksanakan sesuai dengan yang telah direncanakan.
Bagi sebuah lembaga pendidikan, khususnya sekolah dasar, perencanaan menempati
posisi strategis dalam keseluruhan proses pendidikan. Perencanaan pendidikan itu
memberikan kejelasan arah dalam usaha proses penyelenggaraan pendidikan, sehingga
manajemen lembaga pendidikan akan dapat dilaksanakan lebih efektif dan efisien.
Untuk terselenggaranya pendidikan yang efektif di sekolah dasar, diperlukan
perencanaan. Dengan perencanaan akan mengarahkan sekolah tersebut mencapai tujuan
apa yang telah ditetapkan. Artinya, perencanaan memberi arah bagi ketercapaian tujuan
sebuah sistem, karena pada dasarnya sistem akan berjalan dengan baik jika ada
perencanaan yang matang. Perencanaan akan dianggap matang dan baik, jika memenuhi
persyaratan dan unsur-unsur dalam perencanaan itu sendiri. Namun apabila dilihat
dalam kenyataan kesehariannya, unsur perencanaan pendidikan masih lebih banyak
dijadikan faktor pelengkap atau penjabaran kebijakan pimpinan, sehingga sering terjadi
tujuan yang ditetapkan tidak tercapai secara optimal. Salah satu penyebabnya adalah
para perencana pendidikan masih kurang memahami proses dan mekanisme
perencanaan dalam konteks yang lebih komprehensif. Selain itu, posisi bidang
perencanaan belum merupakan key factor keberadaan suatu institusi pendidikan.
Langkah-langkah perencanaan di sekolah dasar meliputi hal-hal sebagai berikut: (1)
menentukan dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai, (2) meneliti masalah-
masalah atau pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan, (3) mengumpulkan data-data
atau informasi-informasi yang diperlukan, (4) menentukan tahapan-tahapan atau
rangkaian tindakan, (5) merumuskan bagaimana masalah-masalah akan dipecahkan dan
bagaimana pekerjaan-pekerjaan itu harus diselesaikan, (5) menentukan siapa yang akan
melakukan dan apa yang mempengaruhi pelaksanaan dari tindakan tersebut, dan (6)
menentukan cara bagaimana mengadakan perubahan dalam penyusunan rencana.
Kata kunci: perencanaan, langkah-langkah, perencana pendidikan, sekolah dasar.
nakan sesuai dengan yang telah diren- penyebabnya adalah para perencana
canakan. pendidikan masih kurang memahami
Bagi sebuah lembaga pendidikan proses dan mekanisme perencanaan da-
khususnya, sekolah dasar, perencanaan lam konteks yang lebih komprehensif.
menempati posisi strategis dalam kese- Selain itu, posisi bidang perencanaan
luruhan proses pendidikan. Perencanaan belum merupakan key factor keberadaan
pendidikan itu memberikan kejelasan suatu institusi pendidikan.
arah dalam usaha proses penyelenggara- Perencanaan mempunyai posisi
an pendidikan, sehingga manajemen yang penting dalam sebuah organisasi.
lembaga pendidikan akan dapat dilak- Tanpa adanya perencanaan maka jalan-
sanakan lebih efektif dan efisien. nya organisasi tidak jelas arah dan
Untuk terselenggaranya pendidi- tujuannya. Oleh karena itu perencanaan
kan yang efektif di sekolah dasar, di- penting karena: (1) Dengan adanya pe-
perlukan perencanaan. Dengan peren- rencanaan diharapkan tumbuhnya suatu
canaan akan mengarahkan sekolah pengarahan kegiatan, adanya pedoman
tersebut mencapai tujuan apa yang telah bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan
ditetapkan. Artinya, perencanaan mem- yang ditujukan kepada pencapaian tuju-
beri arah bagi ketercapaian tujuan an. (2) Dengan perencanaan, maka da-
sebuah sistem, karena pada dasarnya pat dilakukan suatu perkiraan (forecas-
sistem akan berjalan dengan baik jika ting) terhadap hal-hal dalam masa pe-
ada perencanaan yang matang. Peren- laksanaan yang akan dilalui. (3) Peren-
canaan akan dianggap matang dan baik, canaan memberikan kesempatan untuk
jika memenuhi persyaratan dan unsur- memilih berbagai alternatif tentang cara
unsur dalam perencanaan itu sendiri. terbaik atau kesempatan untuk memilih
Namun apabila dilihat dalam ke- kombinasi cara yang terbaik. (4) De-
nyataan kesehariannya, unsur peren- ngan perencanaan dapat dilakukan pe-
canaan pendidikan masih lebih banyak nyusunan skala priorita. (5) Dengan
dijadikan faktor pelengkap atau penja- adanya rencana, maka akan ada suatu
baran kebijakan pimpinan, sehingga alat pengukur atau standar untuk meng-
sering terjadi tujuan yang ditetapkan adakan pengawasan atau evaluasi kerja.
tidak tercapai secara optimal. Salah satu
kan yang dibutuhkan, dan dapat difung- Sedangkan sisi kelemahan pende-
sikan secara maksimal dalam proses katan kebutuhan sosial ini antara lain:
layanan pendidikan; dan melakukan a. Pendekatan ini cederung hanya
analisis tentang keterkaitan antara untuk menjawab persoalan yang
output satuan pendidikan dengan tun- dibutuhkan masyarakat pada saat
tutan masyarakat atau kebutuhan sosial itu, yaitu pemenuhan kebutuhan
di masyarakat. atau tuntutan layanan pendidikan
Ada beberapa kelebihan dan ke- dasar sebesar-besarnya, sehingga
kurangan penggunaan pendekatan kebu- mengabaikan pertimbangan efisiensi
tuhan sosial dalam perencanaan pendi- pembiayaan pendidikan.
dikan. Di antara sisi positif pendekatan b. Pendekatan ini lebih menekankan
ini antara lain: pada aspek kuantitas (jumlah yang
a. Pendekatan ini lebih cocok untuk terlayani sebanyak-banyaknya), se-
diterapkan pada masyarakat atau hingga kurang memperhatikan kua-
negara yang baru merdeka dengan litas dan efektivitas pendidikan, oleh
kondisi kebutuhan sosial, khususnya karena itu pendekatan ini terkesan
layanan pendidikan masih sangat lebih boros.
rendah atau masih banyak yang buta c. Pendekatan ini mengabaikan ciri-
huruf. ciri dan pola kebutuhan man power
b. Pendekatan ini akan lebih cepat yang diperlukan di sektor kehidupan
dalam memberikan pemerataan la- ekonomi, dengan demikian hasil
yanan pendidikan dasar yang dibu- atau output pendidikan cenderung
tuhkan pada warga masyarakat, kurang bisa memenuhi tuntutan ke-
karena keterbelakangan di bidang butuhan kemajuan ilmu pengetahu-
pendidikan akibat penjajahan, se- an dan teknologi terkini.
hingga layanan pendidikan yang d. Pendekatan ini lebih menekankan
diberikan langsung bersentuhan de- pada aspek pemerataan pendidikan
ngan kebutuhan sosial yang men- (dimensi kuantitatif) dan kurang
dasar yang dirasakan oleh masya- mementingkan aspek kualitatif.
rakat. Di samping itu pendekatan ini ku-
rang memberikan jawaban yang kom-
menengah umum, dan lebih menguta- output yang baik dan secara lang-
makan sekolah menengah kejuruan sung akan memberi kontribusi pada
untuk memenuhi kebutuhan dunia kerja. pertumbuhan ekonomi masyarakat;
Dalam realitasnya masih banyak lulusan sumbangan seseorang terhadap pen-
sekolah menengah kejuruan yang me- dapatan nasional adalah sebanding
nganggur (output-nya tidak terserap di dengan tingkat pendidikannya; per-
dunia kerja); perencanaan ini lebih bedaan pendapatan seseorang di
menggunakan orientasi, klasifikasi dan masyarakat ditentukan oleh kualitas
rasio antara permintaan dan persediaan; pendidikan, bukan ditentukan oleh
dan tujuan utamanya untuk memenuhi latar belakang sosialnya.
tuntutan dunia kerja, sedangkan di sisi c. Perencanaan pendidikan harus be-
lain tuntutan dunia kerja selalu berubah- tul-betul diorientasikan pada upaya
ubah (bersifat dinamik) begitu cepat, meningkatkan kualitas SDM (pe-
sehingga lembaga pendidikan kejuruan nguasaan Iptek), dan dengan ter-
sering kurang mampu mengantisipasi- sedianya kualitas SDM, maka di-
nya dengan baik. harapkan income masyarakat akan
c. Pendekatan keefektifan biaya meningkat.
Pendekatan ini berorientasi pada d. Program pendidikan yang mempu-
konsep investment in human capital (in- nyai nilai ekonomis tinggi akan me-
vestasi pada sumber daya manusia). nempati prioritas pembiayaan yang
Pendekatan ini sering disebut pendeka- besar.
tan untung rugi. Di antara ciri-ciri pen- Ada beberapa kelebihan dan ke-
dekatan ini antara lain: lemahan dari perencanaan pendidikan
a. Pendidikan memerlukan biaya in- dengan pendekatan keefektifan biaya,
vestasi yang besar, oleh karena itu yaitu:
perencanaan pendidikan yang disu- Pertama, kelebihan pendekatan
sun harus mempertimbangkan aspek keefektifan biaya, antara lain: peren-
keuntungan ekonomis. canaan pendidikan yang disusun akan
b. Pendekatan ini didasarkan pada mempunyai aspek fungsional dan keun-
asumsi, bahwa: kualitas layanan tungan ekonomis, sehingga bentuk-ben-
pendidikan akan menghasilkan tuk layanan pendidikan yang dianggap
kurang produktif bisa ditiadakan me- dipengaruhi dari kerja kelompok; dan
lalui pendekatan efisiensi investasi; dan keuntungan dari pendidikan pada dasar-
pendekatan ini selalu memilih alternaif nya tidak hanya diukur berupa keuntu-
yang menghasilkan keuntungan lebih ngan finansial (material), tetapi juga
banyak daripada biaya yang dikeluar- dapat dilihat dari keuntungan sosial-
kan. budaya (S. Makmun Abin, dkk., 2001;
Kedua, kelemahan pendekatan S. Sa’ud dan S. Makmun A., 2007).
keefektifan biaya, antara lain: akan d. Pendekatan integratif
mengalami kesulitan dalam menentukan Perencanaan pendidikan yang
secara pasti biaya dan keuntungan (cost menggunakan pendekatan integrasi
and benefit) dari layanan pendidikan, (terpadu) dianggap sebagai pendekatan
terlebih apabila digunakan mengukur yang lebih lengkap dan relatif lebih baik
keuntungan untuk periode atau masa daripada ketiga pendekatan di atas.
yang akan datang; sangat sulit untuk Pendekatan ini sering disebut dengan
mengukur secara pasti atau menghitung “pendekatan sistemik atau pendekatan
keuntungan (benefit) yang dihasilkan sinergik”. Di antara ciri atau karakte-
oleh seseorang dalam lapangan peker- ristik pendekatan integratif adalah bah-
jaan yang dikaitkan dengan layanan wa perencanaan pendidikan yang disu-
pendidikan sebelumnya; pendekatan ini sun berdasarkan pada:
mengabaikan hubungan antara peng- a. Keterpaduan orientasi dan kepen-
hasilan seseorang dengan faktor internal tingan terhadap pengembangan indi-
individu (misalnya motivasi, disiplin vidu dan pengembangan sosial (ke-
nurani, kelas sosial, orientasi hidup lompok).
individu, dan sejenisnya), dan hanya b. Keterpaduan antara pemenuhan ke-
melihat hubungan antara tingkat pen- butuhan ketenagakerjaan (bersifat
didikan dengan penghasilan; perbedaan pragmatis) dan juga mempersiapkan
pendapatan seseorang sebenarnya tidak pengembangan kualitas akademik
semata-mata menunjukkan kemampuan (bersifat idealis) untuk mempersiap-
produktivitas individual, tetapi ada kan studi lanjut.
faktor lain yang ikut menentukan yaitu c. Keterpaduan antara pertimbangan
faktor konvensi sosial atau banyak ekonomis (untung rugi), dan pertim-
dan pola perilaku yang integral atau menuntut kualitas pengelolaan mana-
multidimensional atau komprehensif jemen kelembagaan secara transparan,
dalam memahami dan melaksanakan akuntabel, demokratik dan visioner.
setiap agenda kehidupan di masyarakat; Dalam realitasnya masih banyak di-
dan output dari proses layanan pendidi- jumpai pola pengelolaan manajemen di
kan pada peserta didik akan lebih me- setiap satuan pendidikan yang tidak
nampilkan potret hasil pendidikan yang selaras dengan prinsip-prinsip Mana-
lengkap, baik kualitas akademiknya, jemen Peningkatan Mutu Berbasis Se-
kualitas kepribadiannya dan kualitas kolah (MPMBS). (3) Perencanaan pen-
keterampilannya. didikan terpadu menuntut kualitas peran
Kedua, kelemahan pendekatan serta masyarakat (PSM) dalam mening-
terpadu antara lain: (1) Pendekatan ini katkan layanan pendidikan di setiap
memerlukan ketersediaan kualitas sum- satuan pendidikan, khususnya dalam
ber daya manusia (pendidik dan tenaga melaksanakan empat peran penting,
kependidikan), khususnya kualitas pe- yaitu sebagai: (a) pemberi pertimbangan
ngetahuan, mentalitas atau kepribadian- (advisory); (b) pendukung (supporting);
nya, dan spiritualnya. Dalam realitasnya (c) pengontrol (controlling); dan (d)
menurut data Depdiknas 2006-2007, mediator. Dalam realitasnya keempat
khususnya tentang kualitas tenaga pen- peran tersebut belum terlaksana dengan
didik (guru) secara makro (nasional) baik di setiap lembaga atau satuan
dari jenjang pendidikan paling dasar pendidikan.
sampai menengah atas yang betul-betul Jadi, uraian tentang kelemahan
telah memenuhi standar kualitas guru pendekatan integratif atau terpadu atau
yang profesional masih kurang dari sistemik sejatinya tidak menyangkut ra-
20%, atau kurang lebih 80% guru-guru nah konseptual, tetapi lebih bersentuhan
di Indonesia belum memiliki kualifikasi pada tataran unsur pendukung dalam
sebagai guru yang profesional (http:// pelaksanaan program (aplikasinya).
drarifin.wordpress.com). Hal ini tentu Oleh karena itu secara konseptual pen-
sangat menyulitkan proses pelaksanaan dekatan perencanaan integrasi merupa-
perencanaan pendidikan yang integratif. kan pendekatan yang paling baik apa-
(2) Perencanaan pendidikan terpadu bila dibandingkan dengan pendekatan
yang lain yang lebih bersifat parsial sudut pandang, baik itu lembaga, ling-
(sektoral). Hal yang paling kunci untuk kungan eksternal, peluang dan sebagai-
mendukung pelaksanaan program pen- nya yang bertujuan mampu mengelola
didikan pada perencanaan pendidikan organisasi atau lembaga pendidikan
integratif adalah: (a) terus mendorong Islam sesuai target dan mencapai sasar-
pengembangan kualitas SDM warga an. Sedangkan perencanaan operasional
sekolah, (b) terus meningkatkan kualitas merupakan langkah-langkah nyata da-
manajemen satuan pendidikan berdasar- lam pengoperasionalan sebuah lembaga
kan prinsip-prinsip MPMBS, dan (c) pendidikan Islam.
terus meningkatkan kualitas peran serta
masyarakat (PSM) untuk mencapai tu- DAFTAR PUSTAKA
juan pendidikan. Asnawir. 2005. Administrasi Pendidi-
kan. Padang: IAIN IB Press.
C. PENUTUP
http://drarifin.wordpress.com/2010/07/1
Perencanaan memiliki peranan 5/ konsep – perencanaan –
pendekatan – dan –model -
yang amat penting dalam pengelolaan
perencanaan-pendidikan.
sebuah institusi atau lembaga, terutama Pidarta, Made. 2010. Perencanaan Pen-
didikan Parsipatori. Jakarta: Ri-
pada lembaga pendidikan, karena lem-
neka Cipta.
baga pendidikan bukanlah menghasil- Supriyatno, Triyo dan Marno. 2008.
Manajemen dan Kepemimpinan
kan barang dan jasa. Lembaga pendidi-
Pendidikan Islam. Bandung: Re-
kan merupakan sebuah pabrik yang fika Aditama.
Syaifuddin, Sa’ud Udin dan Syamsud-
akan memproduksi generasi-generasi
din Abin. 2005. Perencanaan
yang unggul dalam prestasi dan anggun Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
dalam akhlak, apalagi dengan lembaga
Tilaar, H.A.R. 1998. Manajemen Pendi-
yang berlabelkan Islam sebagai panda- dikan Nasional (Kajian Pendidi-
kan Masa Depan). Bandung: Re-
ngan dan pedoman dalam membina dan
maja Rosdakarya.
mengembangkan peserta didik. hz
Perencanaan meliputi perencana-
an strategik yang diukur dari berbagai