Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TEORI DAN PRAKTEK AKUNTAN BUKU WDR

1. HALAMAN 52

1. APAKAH MENURUT ANDA PEKERJAAN PEMBUATAN KEBIJAKAN SEPERTI FASB ATAU


SEC BERSIFAT NORMATIF (VALUE-JUDGEMNET ORIENTED) ATAU POSITIF
(ORIENTED TOWARD VALUE-FREE RULES)? DISKUSIKAN.

Jawaban:

Pekerjaan organisasi pembuatan kebijakan seperti FASB atau SEC bersifat normatif.

Teori akuntansi normatif menghasilkan penjelasan atau penalaran mengapa perlakuan akuntansi tertentu
lebih baik atau lebih efektif (good or bad) daripada perlakuan akuntansi alternatif karena tujuan akuntansi
tertentu harus dicapai atau dapat dikatakan bahwa teori akuntansi normatif mencoba menjawab
pertanyaan “apa yang semestinya”. Hasil akhir dari teori akuntansi normatif adalah suatu pernyataan yang
menganjurkan tindakan tertentu (prescriptive) dalam hal ini anjuran yang berisi tentang bagaimana
seharusnya akuntansi itu dilakukan tertuang dalam standar akuntansi seperti yang dibuat oleh FASB atau
SEC.

2. SEBUAH PENILAIAN INDIVIDU TERHADAP PE NDIDIKAN AKUNTASI, MEMILIKI PREMIS


ATAU ASUMSI SEBAGAI BERIKUT :

A. SEORANG PROFESOR AKUNTANSI BIASANYA MELAKUKAN LEBIH BANYAK


KONSULTASI DENGAN PRAKTISI AKUNTANSI DARIPADA YANG MEREKA LAKUKAN
SAAT INI.
B. SEORANG PROFESOR AKUNTANSI TELAH MENJADI LEBIH TERTARIK PADA
PENELITIAN YANG BERSIFAT ABSTRAK DAN TIDAK HARUS PRAKTIK.

OLEH KARENA ITU, DIA MENYIMPULKAN BAHWA SISWA AKUNTANSI TIDAK SIAP
UNTUK MENGIKUTI PROFESI AKUNTANSI SEPERTI DULU. JENIS PENALARAN APA
YANG DIGUNAKAN INDIVIDU? APA PENILAIAN ANDA ATAS KESIMPULAN INI?

Jawaban:

Jenis penalaran yag digunakan adalah jenis penalaran induktif.

Kesimpulan berdasarkan penalaran induktif diatas belum tentu benar, walaupun bisa jadi premis yang
disajikan diatas itu benar. Hal tersebut tidak menjamin bahwa kesimpulan yang diambil menjadi benar.
Bisa jadi seorang siswa akuntansi tidak siap untuk masuk dalam profesi akuntansi dikarenakan kurangnya
kemauan dari siswa tersebut, bukan karena faktor yang dijadikan sebagai premis diatas.

Dalam hal ini kesimpulan diatas masih berupa dugaan yang bias jadi benar maupun salah.
3. PADA TAHUN 1936, AMERIKA SERIKAT MASIH MENDERITA DEPRESI BERAT. SELAMA
KAMPANYE PEMILIHAN PRESIDEN, SEBUAH SURVEI EKSTENSIF MENGENAI SIKAP
PEMILIH DIAMBIL UNTUK MENYIMPULKAN APAKAH MASYARAKAT LEBIH MEMILIH
CALON PRESIDEN BERTAHAN, FRANKLIN DELANO ROOSEVELT, ATAU
PENANTANGNYA ALF LANDON. SAMPEL DIKUMPULKAN SECARA ACAK DARI
DAFTAR BUKU TELEPON SELURUH NEGARA. HASIL SURVEY MENUNJUKAN BANYAK
YANG MEMILIH ALF LANDON, NAMUN ROOSEVELT MEMENANGKAN PEMILIHAN
KEMBALI DENGAN SELISIH YANG BESAR.
PENELITIAN JENIS APA YANG TELAH DILAKUKAN? MENURUT ANDA MENGAPA
PENELITIAN TERSEBUT GAGAL MEMBUAT PREDIKSI YANG AKURAT?

Jawaban:

Penelitian yang digunakan adalah penelitian menggunakan model induktif.

Penelitian tersebut gagal memberikan predikasi yang akurat dikarenkan sample yang digunakan tidak
menggambarkan total populasi. Pengambilan sample dari daftar buku telpon secara acak tidak mampu
mewakili seluruh pemilih yang akan menggunakan hak suaranya dalam pemilihan presiden tahun 1936.

2. HALAMAN 54

1. TEORI AGENSI MEMANDANG BAHWA KORPORASI ADALAH LOKUS ATAU NEXUS DARI
BANYAK KEPENTINGAN YANG BERSAING DAN SALING BERTENTANGAN. BUAT
DAFTAR SEBANYAK MUNGKIN KELOMPOK YANG BERTENTANGAN INI DAN
DISKUSIKAN SECARA RINCI SIFAT KONFLIK MEREKA DENGAN KELOMPOK LAIN

Jawaban:

1. Konflik antara pemegang saham (principle) dan manajemen (agen)

Manajemen sebagai agen semestinya bertindak sesuai dengan keinginan dan kepentingan pemegang
saham, akan tetapi tidak tertutup kemungkinan manajemen hanya mementingkan kepentingannya
sendiri untuk memaksimalkan utililitas. Manajemen bisa melakukan tindakan-tindakan yang tidak
menguntungkan perusahaan secara keseluruhan yang dalam jangka panjang bisa merugikan
kepentingan perusahaan. Bahkan untuk mencapai kepentingannya sendiri, manajemen bisa bertindak
menggunakan akuntansi sebagai alat untuk melakukan rekayasa demi memperoleh kompensasi atau
bonus yang tinggi.

2. Konflik antara kreditor dengan manajemen

Ukuran kinerja manajemen adalah dari apa yang tersaji dalam laporan keuangan antara lain dari
besarnya laba, sehingga manajemen cenderung untuk mengambil resiko dengan mamafaatkan dana
yang bersumber dari para kreditur untuk melakukan investasi dalam proyek yang mempunyai risiko
tinggi demi memperoleh laba yang lebih tinggi. Apabila pelaksanaan proyek tersebut berhasil kreditur
tidak menikmati hasil dari proyek tersebut karena jumlah bunga yang dia terima tidak bergantung pada

2
besarnya laba. Akan tetapi apabila proyek tersebut gagal, kreditur menanggung kerugian yaitu
kemungkinan bahwa perusahaan tidak sanggup melunasi utang.

3. Konflik antara pemerintah dan manjemen

Dalam mencapai target tertentu guna memperoleh kompensasi berupa bonus yang besar manajemen
berkerja keras untuk meningkatkan laba perusahaan, namun disisi lain apabila perusahaan
memperoleh laba yang besar maka pajak yang ditarik oleh pemerintah juga akan semakin besar.

4. Konflik antara pemegang saham dan kreditur

Kreditur menerima bunga hutang dari perusahaan, sedangkan pendapatan pemegang saham
bergantung pada besarnya laba. Dalam hal ini kreditur lebih memperhatikan kemampuan perusahaan
dalam mengembalikan utangnya, sedangkan pemegang saham lebih memperhatikan bagaimana
perusahaan dapat menghasilkan laba yang besar. Perusahaan dapat menghasilkan laba yang besar
dengan melakukan investasi pada proyek-proyek yang besar dan berisiko tinggi. Apabila pelaksanaan
proyek tersebut berhasil, maka kreditur tidak menikmati hasil dari proyek tersebut karena jumlah
bunga yang dia terima tidak bergantung pada besarnya laba, akan tetapi apabila proyek tersebut gagal
kreditur menanggung kerugian yaitu kemungkinan bahwa pemegang saham tidak mampu melunasi
utang. Oleh karena itulah kreditur biasanya mengeluarkan kebijakan pembatan penggunaan utang.

Anda mungkin juga menyukai