Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Transformasi telah dikenal sejak lama, dimulai dari zaman babilonia, yunani, para ahli
aljabar muslim abad ke-9 sampai ke-15 dan dilanjutkan matematikawan eropa abad ke-18
sampai dua decade pertama abad ke-19. Keberaturan dan pengulangan pola member dorongan
untuk mempelajari bagaiman dan apa yang tak berubah oleh suatu transformasi. Transformasi
geometri adalah suatu fungsi yang mengaitkan antar setiap titik di bidang dengan suatu aturan
tertentu. Pengaitan ini dapat dipandang secara aljabar atau geometri. Sebagai ilustrasi, jika titik
(x,y) dicerminkan terhadap sumbu x, maka diperoleh titik (x,-y). secara aljabar transformasi ini
ditulis T(x,y) =(x,-y) atau dalam bentuk matriks

𝑥 1 0 𝑥 𝑥
𝑇 (𝑦) = ( ) (𝑦) = (−𝑦)
0 −1

Masalah ini dapat diperluas untuk menentukan peta dari suatu konfigurasi geometri
berbentuk daerah tertentu oleh suatu transformasi. Transformasi geometri meliputi translasi
(pergeseran), rotasi(perputaran), refleksi(pencerminan) dan dilatasi(pembesaran). Namun, pada
makalah ini penulis mengkhususkan pada translasi (pergeseran). Dimana Suatu titik atau sistem
mengalami pergeseran namun tidak merubah bentuk, karena setiap titik penyusun sistem
mengalami pergeseran yang sama.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana definisi dari suatu translasi?
1.2.2 Bagaimana penerapan translasi dalam kehidupan sehari-hari?
1.2.3 Bagaimana peta translasi dalam bidang XY?
1.2.4 Bagaimana contoh masalah translasi dan penyelesaiannya?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Mengetahui definisi dari suatu translasi
1.3.2 Mengetahui penerapan translasi dalam kehidupan sehari-hari
1.3.3 Mengetahui peta translasi dalam bidang XY
1.3.4 Mengetahui contoh masalah translasi dan penyelesaian
1.4 Manfaat Penelitian
Penulis mengharapkan makalah ini dapat memberi manfaat dalam mendalami masalah
translasi baik definisi, penerapan maupun contoh masalah selain itu makalah ini ditujukan
untuk memenuhi tugas geometri transformasi.
BAB II

PEMBAHASAN

3.1.1 Deskripsi Translasi


a. Definisi translasi
Sebelum kita mendefinisikan translasi kita harus tahu definisi transformasi lebih dulu.
Transformasi adalah aturan secara geometris yang dapat menunjukkan bagaimana suatu
bangun dapat berubah kedudukan dan ukurananya berdasarkan rumus tertentu.Translasi itu
sendiri merupakan suatu transformasi yang memindahkan setap titik dari suatu posisi ke posisi
yang baru sepanjang ruas garis dan arah tertentu.
b. Contoh translasi dalam kehidupan sehari-hari
Salah satu contoh translasi yang bisa kita lihat adalah pergeseran atau perpindahan orang
pada eskalatot dan lift. Peralatan yang biasa dipakai mal-mal ini berguna untuk memindahkan
orang dari satu lantai ke lantai lain.
Selain itu, penggunaan konsep translasi sering digunakan programmer game dalam
membuat games. Penerapan translasi terlihat pada pergerakan objek saat mengikuti visualisasi
dari persamaan garis.
3.1.2 Translasi Dalam Bidang (x,y)
1. Translasi Titik

Minggu lalu, Candra duduk di pojok kanan baris pertama di kelasnya. Minggu ini, ia berpindah ke
baris ketiga lajur keempat yang minggu lalu ditempati Dimas. Dimas sendiri berpindah ke baris
kedua lajur kedua yang minggu lalu ditempati Sari. Perhatikan perpindahan tempat duduk
Candra dan Dimas ini.
 Candra berpindah 2 lajur ke kiri dan 2 baris ke belakang. Saat berpindah ini, Candra telah

  2
melakukan translasi 2 satuan ke kiri dan 2 satuan ke atas yang ditulis sebagai  
 2 
 Kemudian, Dimas berpindah 2 lajur ke kiri dan 1 baris ke depan. Saat berpindah ini, Dimas

  2
telah melakukan translasi 2 satuan ke kiri dan 1 satuan ke bawah yang ditulis sebagai  
 1 
 Misalkan, tempat duduk Candra minggu lalu di titik N(a, b) pada koordinat Cartesius. Dengan

  2
translasi   , diketahui tempat duduknya inggu ini pada titik N ’(a-2,b+2).Kalian dapat
 2
menuliskan translasi ini sebagai berikut
 2 
 
N a, b  
 N ' a  2, b  2
 2

a
Dengan prinsip yang sama, jika titik P(x, y) ditranslasikan dengan T1    maka
b
diperoleh bayangannya P ' x  a, y  b  . Secara matematis, ditulis sebagai berikut.

a
T1  
Px, y   P ' x  a, y  b 
b

Contoh

  2
bayangan titik P (3,5) ditranslasikan   adalah…..
 3 
jawab:
 2 
T1  
P3,5  P ' 3  (2), 5  5 = P’(1,8)
 3

Jadi bayangan titik P (3,5) adalah P’(1,8)


2. Translasi Ruas Garis
Untuk translasi ruas garis tetap menggunakan konsep translasi titik di atas. Namun, ada
dua cara yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan translasi ruas garis. Cara pertama yaitu
dengan memandang garis tersebut dipandang sebagai himpunan titik.
Sedang cara kedua adalah dengan menggunakan sifat grafik fungsi y=f(x-a)+b dengan a,b >0
dengan mengeser fungsi y=f(x) sejauh a satuan kekanan dan b satuan ke atas.
Contoh :
Tentukan peta dari garis y = 2x + 1 yang digeser menurut vektor (2,1)
Jawab:
Cara pertama
Garis y = 2x + 1 dapat dipandang sebgai himpunan titik (x, 2x + 1), x ∈ R. Jika titik ini
digeserkan menurut vektor (2,1) maka diperoleh
𝑥 𝑥+2 𝑥+2 𝑡
𝑇( )=( )( ) = (𝑓(𝑡))
2𝑥 + 1 (2𝑥 + 1) + 1 2𝑥 + 2
Untuk menentukan peta garis ini, misalkan t = x + 2 , maka x = t -2, Sehingga 2𝑥 + 2 =
2(𝑡 − 2) + 2 = 2𝑡 − 2 ganti kembali t dengan x, maka peta garis y = 2x + 1 yang
ditranslasikan menurut vektor (2,1) adalah garis y = 2x + 2
Cara kedua
Gunakan sifat bahwa grafik fungsi y=f(x-a)+b dengan a,b >0 diperoleh dengan mengeser
fungsi y=f(x) sejauh a satuan kekanan dan b satuan ke atas. Jika grafik y = 2x + 1 digeserkan
sejauh 2 satuan kekanan dan I satuan ke atas, maka hasilnya adalah grafik : 𝑦 =
(2(𝑥 − 2) + 1) + 1 = 2𝑥 − 4 + 2 = 2𝑥 − 2
3. Translasi Bidang Datar
Untuk menentukan bayangan hasil translasi bangun datar dapat dilakukan dengan
mentranslasikan masing-masing titik sudutnya.
Contoh :
Diketahui segitiga OAB dengan koordinat titik O(0,0), A(3,0) dan B(3,5). Tentukan koordinat

1 
bayangan segitiga OAB tersebut bila ditranslasi oleh T =   jawab :
 
3

T  1 
titik O (0,0) 
 O’(0+1, 0+3) = O’(1,3)
 3

T  1 
titik A (3,0) 
 A’(3+1, 0+3) = A’(4,3)
  3

T  1 
titik B (3,5) 
 B’ (3+1, 5+3) = B’(4,8)
  3
3.1.3 Contoh masalah dalam translasi dan penyelesaiannya

  5
1. Tentukan bayangan lingkaran (x-3)2 + (y+1)2 = 4 jika ditranslasikan T    !
 2 
Jawab
Ambil sembarang titik P(a,b) pada lingkaran (x-3)2 + (y+1)2 = 4 sehingga diperoleh (a-3)2 +
(b+1)2 = 4

  5
Translasikan titik P dengan T    sehingga diperoleh
 2 
 5 
 
Pa, b  
 P' ' a  5, b  2
 2

Jadi titik P'(a-5, b+2)


Perhatikan bahwa: a'= a - 5. Dari persamaan (*), didapat a = a'+ 5.
b'= b + 2. Dari persamaan (*), didapat b = b' - 2.
Dengan mensubstitusi nilai a dan b ini ke persamaan (*), akan
Diperoleh (a'+ 5-3)2 + (b' - 2+1)2 = 4
(a'+ 2)2 + (b' - 1)2 = 4

  5
Jadi bayangan dari (x-3)2 + (y+1)2 = 4 jika ditranslasikan dengan T    adalah (a'+ 2)2 +
 
2
(b' - 1)2 = 4
 p
2. Translasi T1    memetakan titik A(1,2) ke titik A'(4,6)
q
a. Tentukan translasi tersebut !
b. Tentukanlah bayangan segitiga ABC dengan titik sudut A(1, 2), B(3, 4), dan C( 5, 6) oleh
translasi tersebut.

  1
c. Jika segitiga yang kalian peroleh pada jawaban b ditranslasikan lagi dengan T2   
  1
Tentukan bayangannya!
d. Translasikan segitiga ABC dengan translasi T2 ◦T1. Samakah jawabannya dengan
jawaban c?
Jawaban
 p
T1  
a. A1,2  A' 1  p, 2  q   A1 4,6
q

Diperoleh 1+p = 4 sehingga p = 3


2+q = 6 sehingga q = 4

 3
Jadi translasi tersebut adalah T1   
 4
 3
b. translasi T1    artinya artinya memindahkan suatu titik 3 satuan ke kanan dan 4
 4
satuan ke atas. Dengan mentranslasikan titiktitik A', B', dan C' dari segitiga ABC dengan
translasi T1, kalian memperoleh segitiga A'B'C' sebagai berikut
 3
T1  
A1,2  A' 1  3,2  4  A' 4,6
 4

 3
T1  
B3,4  B' 3  3,4  4  B' 6,8
 4

 3
T1  
C  5,6  C '  5  3,6  4  C '  2,10
 4

Jadi bayangan segitiga ABC adalah segitiga A'B'C' dengan titik A'(4,6), B'(6,8), dan C'(-2,10)
 1 
T2  
c. A' 4,6  A' ' 4   1,6   1  A' ' 3,5
 1 

 1 
T2  
A' 6,8  A' ' 6   1,8   1  B' ' 5,7 
 1 

 1 
T2  
A' 4,6  A' '  2   1,10   1  A' '  3,9
 1 

Jadi bayangan segitiga A'B'C' adalah segitiga A''B''C'' dengan titik A''(3,5), B''(5,7) dan
C''(-3,9)
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.1.4 Translasi merupakan suatu transformasi yang memindahkan setap titik dari suatu posisi ke
posisi yang baru sepanjang ruas garis dan arah tertentu.
3.1.5 Salah satu contoh translasi yang bisa kita lihat adalah pergeseran atau perpindahan orang
pada eskalatot dan lift. Selain itu, penggunaan konsep translasi sering digunakan
programmer game dalam membuat games.

a
3.1.6 Dengan prinsip yang sama, jika titik P(x, y) ditranslasikan dengan T1    maka
b
diperoleh bayangannya P ' x  a, y  b  . Secara matematis, ditulis sebagai berikut.
a
T1  
Px, y   P ' x  a, y  b 
b

3.1.7 Untuk translasi ruas garis tetap menggunakan konsep translasi titik di atas. Namun, ada
dua cara yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan translasi ruas garis. Cara pertama yaitu
dengan memandang garis tersebut dipandang sebagai himpunan titik. Sedang cara kedua
adalah dengan menggunakan sifat grafik fungsi y=f(x-a)+b dengan a,b >0 dengan
mengeser fungsi y=f(x) sejauh a satuan kekanan dan b satuan ke atas.
3.1.8 Untuk menentukan bayangan hasil translasi bangun datar dapat dilakukan dengan
mentranslasikan masing-masing titik sudutnya.
3.2 SARAN
Setelah membahas materi mengenai translasi penulis mengharapkan agar kedepan materi
translasi dikembangkan lebih jauh terutama mengenai sifat-sifat dari translasi itu sendiri.
Selanjutnya penulis juga sendiri mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Anda mungkin juga menyukai