DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 2 (DUA)
KELAS : C
FAKULTAS KESEHATAN
Dermis (korium)
a) Dermis merupakan lapisan dibawah epidermis.
Terdiri atas jaringan ikat yang memiliki dua lapisan:
Pars papilaris yang terdiri atas sel fibroblast yang memproduksi kolagen.
Retikularis yang memiliki banyak pembuluh darah, tempat akar rambut, kelenjar
keringat dan kelenjar sebaseus.
Berfungsi mengontrol sekresi minyak ke dalam ruang antara folikel rambut dan batang
rambut yang akan melumasi rambut sehingga menjadi halus lentur dan lunak.
Kelenjer keringat
Fisiologi kulit
Kulit mempunyai berbagai fungsi yaitu sebagai berikut :
Pelindung atau proteksi
Epidermis terutama lapisan tanduk berguna untuk menutupi jaringan–jaringan tubuh
di sebelah dalam dan melindungi tubuh dari pengaruh–pengaruh luar seperti luka atau
serangan kuman. Lapisan paling luar dari kulit ari diselubungi dengan lapisan tipis
lemak yang menjadikan kulit tahan air. Kulit dapat menahan suhu tubuh, menahan luka–
luka kecil, mencegah zat kimia dan bakteri masuk ke dalam tubuh serta menghalau
rangsang – rangsang fisik seperti sinar ultraviolet dari matahari (Budiyono, 2011).
Penerima rangsang
Kulit sangat peka terhadap berbagai rangsangan sensorik yang berhubungan dengan
sakit, suhu panas atau dingin, tekanan, rabaa, dan getaran. Kulit sebagai alat perasa
dirasakan melalui ujung – ujung saraf sensasi.
Pengontrol/pengatur suhu
Bertahan pada suhu dingin dan kondisi panas yang membuat peredaran darah
meningkat sehingga terjadi penguapan keringat.
Sebagai penjaga keseimbangan air
Sratum korneum dapat menyerap air sehingga mencegah kehilangan air serta elektrolit
yang berlebihan dari bagian internal tubuh dan mempertahankan kelembaban dalam
jaringan subkutan.
Air mengalami evaporasi (repirasi tidak kasat mata) kurang lebih 600 ml/hari untuk
orang dewasa.
Tempat produksi vitamin D
Kulit yang terpapar sinar UV akan mengubah substansi untuk mensintesis vitamin D
(Budiyono, 2011).
TINJAUAN TEORI
LUKA BAKAR
Luka bakar (combustio/burn) adalah cedera (injuri) sebagai akibat kontak langsung atau
terpapar dengan sumber-sumber panas (thermal), listrik (electrict), zat kimia (chemycal), atau
radiasi (radiation) .
Luka bakar adalah suatu keadaan dimana integritas kulit atau mukosa terputus akibat
trauma api, air panas, uap metal, zat kimia, dan listrik atau radiasi.
Luka bakar adalah suatu luka yang disebabkan oleh pengalihan energi darisuatu sumber
panas kepada tubuh. Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang
disebabkan oleh kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan
radiasi (Moenajat,2010).
Luka bakar adalah kerusakanjaringan tubuh terutama kulit akibat langsung atau ekspose
dengan sumber panas (thermal), kimia, elektrik, dan radiasi Luka bakar adalah luka yang
disebabkan oleh trauma panas yang memberikan gejala, tergantung luas dalam dan lokasi
lukanya (Andra & Yessie, 2013).
Klasifikasi
Klasifikasi Luka Bakar
Area Usia
0 1 5 10 15 Dewasa
A= Separuh kepala 9½ 8½ 6½ 5½ 4½ 3½
Patofisiologi
EPIDEMIOLOGI
Di Amerika dilaporkan sekitar 2 – 3 juta penderita setiap tahunnya dengan jumlah kematian
sekitar 5 – 6 ribu kematian per tahun. Di Indonesia sampai saat ini belum ada laporan tertulis
mengenai jumlah penderita luka bakar dan jumlah angka kematian yang diakibatkannya. Di unit luka
bakar RSCM Jakarta, pada tahun 1998 dilaporkan sebanyak 107 kasus luka bakar yang dirawat
dengan angka kematian 37,38%. Dari unit luka bakar RSU Dr. Soetomo Surabaya didapatkan data
bahwa kematian umumnya terjadi pada luka bakar dengan luas lebih dari 50% atau pada luka
bakar yang disertai cedera pada saluran napas dan 50% terjadi pada 7 hari pertama perawatan.
Perawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan perawatan didasarkan pada ilmu dan kiat perawatan berbentuk pelayanan bio, psiko, sosial
dan spiritual yang komprehensif ditujukkan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sehat maupun
sakit mencakup seluruh proses kehidupan manusia. (Brunner Sudart, 2000)
Tujuan perawatan combusio antara lain untuk mencegah timbulnya komplikasi mempercepat
penyembuhan dan memperbaiki keadaan umum.
· Perawatan combusio secara terbuka sering dilakukann bila mendadak terdapat banyak korban combusio,
dengan membiarkan combusio berhubungan dengan udara, luka akan mengering dalam waktu 3-4 hari.
Kulit epitel akan tumbuh dibawah combusio derajat dua dalam waktu 1 minggu, sedangkan combusio
derajat tiga akan sembuh 4-5 minggu.
· Perawatan combusio secara tertutup memakai kassa steril dengan lubang agak besar yang diberi
vaselin, lukanya dibersihkan dengan antiseptik misalnya cairan garam. Setelah luka bersih, ditutup
dengan beberapa lapisan kassa steril, bila perbannya basah harus diganti dengan yang kering agar
tidak menjadi tempat berkembang organisme, sewaktu memasang perban jagalah agar balutan tidak
terlalu kencang supaya tidak merusak saraf dan peredaran darah ditempat. (Oswari, 1995)
1. Selalu dahulukan tindakan medis dan bedah. Sebagai contoh dalam menghadapi seorang pasien
yang mengalami kesulitan bernafas, prioritas pertama kita ialah mengatasi masalah pernafasan.
2. Setelah tuntas dengan urusan emergency, baru kita berupaya memeprtahankan bentuk dan fungsi
bagian tubuh yang terkena luka bakar.
3. Prioritas berikutnya ialah upaya mencintapkan penampakan jaringan parut sebaik mungkin. Hal ini
merupakan problem utama dari pasien-pasien luka bakar. Upaya terpenting yang bisa dikaerjakan ialah
dengan pemberian tekanan diatasnya selama 6 – 12 bulan.
Pasien dapat menunggu terjadinya pertumbuhan kulit baru. Penantian ini umunya memakan waktu yang
lebih lama. Lternatif yang lebih cepat ialah dengan skin graft (cangkok kulit).
Cara ini dikerjakan dengan mengambil kulit dari suatu bagian tubuh yang kemudian ditanam pada
daerah yang memerlukan. Lokasi pengambilan (donor site) biasanya di daerah paha karena ini lebar dan
gampang sembuh. Agar pertumbuhan terjadi, dibutuhkan beberapa syarat.
Kulit donor haruslah kulit yang sehat. Lokasi resipien (tempat donor ditanam) mesti memiliki jaringan
pembuluh darah yang baik. Jika tidak, kulit donor tidak akan bisa tumbuh. Stetelah kulit donor diletakkan,
satu-satunya hal yang mesti dikerjakan ialah membiarkannya.
Jangan memberi tekanan apapun. Kita hanya melindungi cangkok tersebut dan menantinya tumbuh.
Umumnya petumbuhan akan terjadi dalam 4 -7 hari.
Pengobatan
Sekitar 85% luka bakar bersifat ringan dan penderitanya tidak perlu dirawat di rumah sakit. Untuk
membantu menghentikan luka bakar dan mencegah luka lebih lanjut, sebaiknya lepaskan semua pakaian
penderita. Kulit segera dibersihkan dari bahan kimia (termasuk asam, basa dan senyawa organik)
dengan mennguyurnya dengan air.
2. Penderita akan mengalami kesulitan dalam merawat lukanya secara baik dan benar di rumah