Anda di halaman 1dari 15

SIFAT SIFAT YANG HARUS DIMILIKI SEORANG WIRAUSAHA

Nama : Elsa Fransisca Matulessy

NPM : 12114201180042

FAKULTAS KESEHATAN

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmatnya lah kami
dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah yang berjudul “Sifat-Sifat yang Perlu Dimiliki Wirausaha” ini kami ajukan untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan di program studi keperawatan.

Kami menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan dan memiliki banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya. Dan kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang dapat memperbaiki makalah ini.

Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami mahasiswa dan
umumnya bagi yang berkepentingan terhadap makalah ini.

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………………………………………..

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………….

C. Tujuan Masalah ………………………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN

1. PERCAYA DIRI……………………………………………………………………………….

2. BERORIENTASI PADA TUGAS DAN HASIL………………………………………………

3. PENGAMBILAN RESIKO…………………………………………………………………….

4. KEPEMIMPINAN……………………………………………………………………………..

5. KEORSINILAN………………………………………………………………………………..

6. BERORIENTASI KE MASA DEPAN………………………………………………………..

7. KREATIVITAS………………………………………………………………………………..

8. KONSEP 10 D DARI BYGRAVE……………………………………………………………

BAB III PENUTUP


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Istilah wirausaha/wiraswasta/enterpreuneurship merupakan istilah yang relatif baru.
Istilah ini pada awalnya diperkenalkan oleh Schumpeter yang melihat bahwa keseluruhan
proses dari perubahan ekonomi tergantung pada orang yang membuatnya terjadi.
Geoffrey G. Meredith (2004:50) dalam bukunya yang berjudul “Kewirausahaan Teori
dan Praktek” yang dialih bahasa oleh Andre Asparsayogi, mengemukakan bahwa : “Para
wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat kesempatan-kesempatan
bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan
dari padanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses”.
Berdasarkan definisi diatas, wirausaha merupakan orang-orang yang memiliki
kemampuan secara intuisi dalam melihat dan mengelola setiap peluang yang ada, yaitu
kesempatan usaha yang dimanfaatkannya untuk meraih keuntungan menuju kesuksesan.
Sedangkan menurut Suharsono Sagir dalam Buchari Alma (2004:16) wirausaha
adalah : “Orang-orang yang modal utamanya adalah ketekunan yang dilandasi sikap optimis,
kreatif dan melakukan usaha sebagai pendiri pertama disertai pula dengan keberanian
menanggung resiko berdasarkan suatu perhitungan dan perencanaan yang tepat”.
Kewirausahaan pada dasarnya adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh
keuntungan yang besar.(Suryana, 2003:1).
Kewirausahaan juga merupakan suatu kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan
kiat, dasar, sumber daya, proses dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan
jasa yang dilakukan dengan keberanian menanggung risiko.

B. Rumusan Masalah
Sifat-sifat Yang Perlu dimiliki Wirausaha yaitu :
1. Percaya Diri
2. Berorientasi Pada Tugas Dan Hasil
3. Pengambilan Resiko
4. Kepemimpinan
5. Keorsinilan
6. Berorientasi Ke Masa Depan
7. Kreativitas
8. Konsep 10 D Dari Bygrave
C. Tujuan Masalah
1. mengetahui pengertian Percaya Diri
2. mengetahui pengertian Berorientasi Pada Tugas Dan Hasil
3. mengetahui pengertian Pengambilan Resiko
4. mengetahui pengertian Kepemimpinan
5. mengetahui pengertian Keorsinilan
6. mengetahui pengertian Berorientasi Ke Masa Depan
7. mengetahui pengertian Kreativitas
8. mengetahui pengertian Konsep 10 D Dari Bygrave
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Istilah wirausaha/wiraswasta/enterpreuneurship merupakan istilah yang relatif baru.
Istilah ini pada awalnya diperkenalkan oleh Schumpeter yang melihat bahwa keseluruhan
proses dari perubahan ekonomi tergantung pada orang yang membuatnya terjadi.
Geoffrey G. Meredith (2004:50) dalam bukunya yang berjudul “Kewirausahaan Teori
dan Praktek” yang dialih bahasa oleh Andre Asparsayogi, mengemukakan bahwa : “Para
wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat kesempatan-kesempatan
bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan
dari padanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses”.
Berdasarkan definisi diatas, wirausaha merupakan orang-orang yang memiliki
kemampuan secara intuisi dalam melihat dan mengelola setiap peluang yang ada, yaitu
kesempatan usaha yang dimanfaatkannya untuk meraih keuntungan menuju kesuksesan.
Sedangkan menurut Suharsono Sagir dalam Buchari Alma (2004:16) wirausaha
adalah : “Orang-orang yang modal utamanya adalah ketekunan yang dilandasi sikap optimis,
kreatif dan melakukan usaha sebagai pendiri pertama disertai pula dengan keberanian
menanggung resiko berdasarkan suatu perhitungan dan perencanaan yang tepat”.
Kewirausahaan pada dasarnya adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh
keuntungan yang besar.(Suryana, 2003:1).
Kewirausahaan juga merupakan suatu kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan
kiat, dasar, sumber daya, proses dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan
jasa yang dilakukan dengan keberanian menanggung risiko.

B. Rumusan Masalah
Sifat-sifat Yang Perlu dimiliki Wirausaha yaitu :
1. Percaya Diri
2. Berorientasi Pada Tugas Dan Hasil
3. Pengambilan Resiko
4. Kepemimpinan
5. Keorsinilan
6. Berorientasi Ke Masa Depan
7. Kreativitas
8. Konsep 10 D Dari Bygrave
C. Tujuan Masalah
1. mengetahui pengertian Percaya Diri
2. mengetahui pengertian Berorientasi Pada Tugas Dan Hasil
3. mengetahui pengertian Pengambilan Resiko
4. mengetahui pengertian Kepemimpinan
5. mengetahui pengertian Keorsinilan
6. mengetahui pengertian Berorientasi Ke Masa Depan
7. mengetahui pengertian Kreativitas
8. mengetahui pengertian Konsep 10 D Dari Bygrave
BAB II

PEMBAHASAN

1. PERCAYA DIRI
Seorang wirausaha harus memiliki pribadi yang mantap, tidak mudah terombang-
ambing oleh pendapat dan saran dari orang lain. Akan tetapi, saran-saran orang lain jangan
ditolak mentah-mentah, pakai sebagai masukan untuk dipertimbangkan, kemudian harus
memutuskan segera.
Orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang sudah matang jasmani dan
rohaninya. Pribadi semacam ini adalah pribadi yang independen dan sudah mencapai tingkat
maturity (kepribadian yang dimiliki seseorang dia dapat memikat orang lain, orang menjadi
simpati padanya, orang tertarik dengan pembicaraannya, orang terkesima olehnya).
Wirausahawan yang memiliki kepribadian seperti ini seringkali berhasil dalam menjalankan
usahanya.
Karakteristik kematangan seseorang adalah ia tidak tergantung pada orang lain, dia
memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, obyektif, dan kritis. Dia tidak begitu saja
menyerap pendapat atau opini orang lain, tetapi dia mempertimbangkan secara kritis.
Emosionalnya dikatakan sudah stabil, tidak gampang tersinggung dan naik pitam. Juga
tingkat sosialnya tinggi, mau menolong orang lain, dan yang peling tinggi lagi ialah
kedekatannya dengan sang pencipta. Diharapkan wirausahawann seperti ini betul-betul dapat
menjalankan usahanya secara mandiri, jujur, dan disenangi oleh semua relasinya.
Pengertian percaya diri itu sendiri adalah sikap yang dapat di tumbuhkan dari sikap
sanggup berdiri sendiri, sanggup menguasai diri sendiri dan bebas dari pengendalian orang
lain dan bagaimana kita menilai diri sendiri dengan orang lain menilai kita. Sehingga kita
mampu menghadapi situasi apapun. Kepercayaan diri oleh Lauser didefinisikan suatu
perasaan sebagai suatu perasaan atau sikap tidak mementingkan diri sendiri cukup toleran,
tidak memerlukan orang lain, selalu optimis, gembira dan tidak ragu-ragu dalam mengambil
keputusan.
Eyyenk spt yang dikutip D.H Guldmenjelaskan bahwa oran-orang yang mempunyai
harga diri tinggi cenderung mempunyai rasa percaya diri yang tinggi dan percaya terhadap
kemampuan dirinya yang tinggi pula. Dari pendapat tersebut penulis dapat memahami bahwa
tanda-tanda percaya diri adalah:
a. Dapat mengatur dirinya sendiri.
b. Mempunyai keinginan-keinginan sendiri.
c. Dapat mengarahkan dan mengambil inisiatif sendiri.
d. Mampu memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri.
e. Dapat melakukan hal-hal untuk dirinya
f. Mengetahui batas-batas yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh
dilakukan.
2. BERORIENTASI PADA TUGAS DAN HASIL
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasi, adalah orang yang selalu
mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabahan,
tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik dan berinisiatif. Berinisiatif artinya
selalu ingin mencari dan memulai, untuk memulai diperlukan niat dan tekad yang kuat serta
kaarsa yang besar.
Seorang wirausaha tidak mengutamakan prestise dahulu, tetapi mengutamakan tugas
berwirausaha dan hasil yang akan di dapatkan nanti. Berbagai motivasi akan muncul dalam
berbisnis jika kita tidak mengutamakan atau menyingkirkan prestise. Kita akan mampu
bekerja keras, enerjik tanpa malu dilihat oleh oang lain asal yang kita lakukan adalah halal
dan tidak melanggar peraturan. Prestasi dan prestise pasti akan didaptkan setelah
wirausahawan mengerjakan tugasnya dengan baik dan meghasilkan hasil yang diharapkan.
3. PENGAMBILAN RESIKO
Kemauan dan Kemampuan untuk mengambil resiko merupakan salah satu nilai utama
dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil resiko akan sukar memulai atau
berinisiatif. Dengan demikian, keberanian untuk menanggung risiko yang menjadi nilai
kewirausahaan adalah pengambilan risiko yang penuh dengan perhitungan dan realistis.
Dalam berwirausaha akan di temukan banyak tantangan, seperti persaingan, harga
turun naik, barang tidak laku dan sebagainya. Namun tantangan ini harus dihadapi dengan
penuh perhitungan. Jika perhitungan sudah matang, membuat pertimbangan dari segala
macam segi, maka berjalanlah terus dalam melakukan usaha untukmencapai hasil baik yang
di inginkan.
4. KEPEMIMPINAN
Sifat kepemimpimpinan memang ada dalam diri masing-masing individu. Namun
sekarang ini, sifat kepemimpinan sudah banyak dipelajari dan dilatih. Ini tergantung kepada
masing-masing individu dalam menyesuaikan diri dengan organisasi atau orang yang ia
pimpin.
5. KEORSINILAN
Sifat orsinil ini tidak selalu ada pada diri seseorang. Yang dimaksud orsinil disini
bukan bearti mengekor pada orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide yang orsinil,
ada kemampuan untuk melaksanakan sesuatu yang baru.
Orsinil tidak selalu berarti baru sama sekali, tetapi produk yang dihasilkan
mencerminkan hasil kombinasi baru atau reintegrasi dari komponen-komponen yang sudah
ada, sehingga melahirkan sesuatu yang baru. Bobot kreativitas orsinil suatu produk akan
tampak sejauh manakah ia berbeda dari apa yang sudah ada sebelumnya.
Nilai inovatif, kreatif dan fleksibel merupakan unsur-unsur keorsinilan seseorang,
ciri-cirinya adalah:
- tidak pernah puas dengan cara yang di buat walau cara terbaik
- Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya.
- Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan.
6. BERORIENTASI KE MASA DEPAN
Seorang wirausaha haruslah perspektif, mempunyai visi kedepan, apa yang hendak ia
lakukan, dan apa yang ingin dicapai. Sebab sebuah usaha bukan didirikan untuk sementara,
tetapi untuk selamanya. Oleh sebab itu, factor kontinuitasnya harus dijaga dan pandangan
harus jauh kedepan. Untuk menghadapi pandangan jauh kedepan, seorang wirausaha akan
menyusun perencanaan dan strategi yang matang, agar jelas langkah-langkah yang akan
dilaksanakan.
Fadel Muhammad (1992:138) menyatakn bahwa ada tujuh ciri yang merupakan
identitas yang melekat pada diri seorang wirausaha.
- Pertama, kepemimpinan. Ini adalah foktor kunci bagi seseorang wirausaha.
Dengan keunggulan di bidang kepemimpinan, maka seorang wirausaha akan
sangat memperhatikan orientasi pada saasaran, hubungan kerja/ personal dan
efektivitas. Pemimpin yang berorientasi pada ketiga factor diatas, senantiasa
tampil hangat, mendorong pengembangan karir stafnya, disenangi bawahan dan
selalu ingat pada sasaran yang hendak dicapai.
- Kedua, Inovasi. Inovasi selalu membawa perkembangan dan perubahan
ekonomi, demikian dikatakan oleh Joseph Schumpeter. Teori Schmpeter
merangsang seseorang untuk berinovasi. Inovasi yang dimaksud bukanlah suatu
temuan luar biasa, tetapi suatu temuan yang menyebabkan berdayagunanya
sumber ekonomi kea rah yang produktif. Seorang wirausawan, sebagai inovator
harus merasakan derakan ekonomi di masyarakat. Persoalan-persoalan yang
muncul dari gerakan ekonomi selalu diantisipasi dengan penggunaan inovasi.
- Ketiga, cara Pengambilan Keputusan. Menurut ahli kedkteran mutakhir terdapat
perbedaan signifikan antara fungsi otak kiri dan otak kanan. Otak kiri berfungsi
meganalisa atau menjawab pertanyaan-pertanyaan apa, mengapa, dan
bagaimana. Otak kanan berfungsi melakukan pemikiran kreatif tanpa didahului
suatu argumentasi. Otak kiri dan otak kanan senantiasa digunakan bersama-sama.
Setiap orang akan berbeda tekanan pemakaian kedua otak itu. Seorang wirausaha
adalah mereka yang cenderung didominasi oleh otak kanan. Itulah yang
mendorong bekerjanya intuisi dan inisiatif seorang wirausaha yang seakan-akan
memiliki indera ke enam.
- Keempat, Sikap Tanggap Terhadap Perubahan. Sikap TanggapTerhadap
Perubahan. Sikap tanggap wirausahawan terhadapperubahan relative lebih tinggi
dibandingkan dengan orang lain. Setiap perubahan oleh seorang wirausahawan
dianggap mengandung peluang yang merupakan masukan dan rujukan terhadap
pengambilan keputusan.
- Kelima, Bekerja Ekonomis dan Efesien. Seorang wirausaha melakukan
kegiatannya dengan gaya yang smart (serdas, pintar dan bijak) bukan bergaya
seorang mandor. Ia bekerja keras, ekonomis, dan efesien guna mencapai hasil
maksimal.
- Keenam, Visi Masa depan. Visi ibarat benang merah yang tidak terlihat yang
ditarik sejak awal hingga keadaan yang terakhir. Visi pada hakekatnya
merupakan pencerminan komitmen-kompetensi-konsistensi.
- Ketujuh, Sikap Terhadap Resiko. Seorang wirausahawan adalah penentu resiko
dan bukan sebagai penanggung resiko. Sebagaimana dinyatakan Drucker, mereka
yang ketika menetapkan sebuah keputusan, telah memahami secara sadar resiko
yang bakal dihadapi, dalam arti resiko itu diperkecil. Dalam ha ini penerapan
inovasi merupakan usaha yang kreatif untuk memperkecil kemungkinan
terjadinya resiko.
7. KRETIVITAS
Wirausaha adalah seorang yang mengagumkan, manusia kreatif fan inovatif. Mereka
adalah bahan bakar pertumbuhan ekonomi masyarakat, karena ia memiliki kemampuan
berfikir dan bertindak produktif. Pertumbuhan wirausaha berkolerasi tinggi terhadap
pertumbuhan ekonomi, karena lapangan kerja akan terbuka, pendapatan masyarakat
meningkat, daya beli bertambah, barang dan jasa yang dihasilkan di dunia industry akan laku
terjual, roda ekonomi akan berputar.
Wirausaha selalu berorientasi pada action, tidak senang berteori, tapi lebih praktis,
banyak kerja daripada bicara. Wirausaha tidak segan, tidak malu memngungkapkan
mimpinya, dan mimpi besarnya itu merupakan sumber enerji buat membangkitkan motivasi
dan visinya. Kadang-kadang seorang wirausaha bias membuat ide-ide gila, tidak masuk akal,
tapi menjadi kenyataan, berkat kegigihannya memperjuangkan ide tersebut. Di sini wirausaha
dituntut untuk mempunyai kreativitas dalam menjalankan usahanya.
Kreatif adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik
berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk karya baru maupun kombinasi
dengan hal-hal yang sudah ada, yang belum pernah ada sebelumnya dengan menekankan
kemampuan yaitu yang berkaitan dengan kemampuan untuk mengkombinasikan,
memecahkan atau menjawab masalah, dan cerminan kemampuan operasional seorang yang
kreatif.
Menurut Sternberg (dalam Afifa, 2007) seseorang yang kreatif adalah seorang yang
dapat berpikir secara sintesis artinya dapat melihat hubungan-hubungan di mana orang lain
tidak mampu melihatnya yang mempunyai kemampuan untuk menganalisis ide-idenya sendiri
serta mengevaluasi nilai ataupun kualitas karya pribadinya, mampu menterjemahkan teori dan
hal-hal yang abstrak ke dalam ide-ide praktis, sehingga individu mampu meyakinkan orang
lain mengenai ide-ide yang akan dikerjakannya.
Modal utama wirausaha adalah kreatifitas, wirausaha yang kreatif tak akan kehabisan
akal bilamendapatkan tantangan, mereka akan merubahnya menjadi peluang. Wirausaha
sejati bukan spekulan, tapi seseorang yang memiliki perhitungan cermat, mempertimbangkan
segala fakta, informasi dan data. Ia mampu memadukan apa yang ada dalam hati, pikiran dan
kalkulasi bisnis.
8. KONSEP 10 D DARI BYGRAVE
Berikut ini dijellaskan beberapa karakteristik dari wirausahaan yang berhasil
memiliki sifat-sifat yang dikenal dengan istilah 10 D (Bygrave, 1994:5)
1) Dream (Mimpi)
Wirausahawan memiliki visi atas masa depan seperti apa yang mereka dan
usaha mereka ingin hadapi. Dan, lebih penting lagi, mereka memiliki
kemampuan mengimplementasikan mimpi mereka.
2) Decisiveness (Ketegasan)
Mereka tidak pernah menangguh-nangguhkan waktu. Mereka membuat
keputusan dengan cepat. Kecepatan mereka merupakan faktor kunci
kesuksesan mereka. Mereka tidak pernah bekerja dengan lambat. Kecepatan
dan ketepatan dalam mengambil keputusan adalah factor kunci dalam
kesuksesan bisnisnya.
3) Doers (Pelaku)
Sekali mereka menentukan suatu jenis tindakan, mereka melaksanakannya
secepat mungkin yang dia sanggup lakukan, artinya wirausaha tidak
menunda-nunda kesempatan yang dapat dimanfaatkan.
4) Determination (Determinasi)
Mereka mengimplementasikan usaha mereka dengan komitemn total. Mereka
jarang menyerah, bahkan pada saat menjumpai kesulitan yang tampaknya
tidak mungkin diatasi. Rasa tanggung jawabnya tingggi dan tidak mau
menyerah.
5) Dedication (Dedikasi)
Mereka berdedikasi total terhadap bisnisnys, kadangkala mengorbankan
hubungan mereka dengan kawan atau keluarganya. Mereka bekerja tak kenal
lelah. Dua belas jam sehari dan tujuh hari seminggu bukan merupakan hal
yang tidak biasa bagi seorang wirausahawan yang memperjuangkan tinggal
landas bagi usahanya. Semua perhatian dan kegiatannya dipusatkan semata-
mata untuk kegiatan bisnisnya.
6) Devotion (Pengabdian)
Wirausahawan mencintai apa yang dikerjakannya. Rasa cinta inilah yang
menahan mereka ketika usaha mereka mendapat kesulitan. Dan rasa cinta
akan produk atau jasa merekalah yang menyebabkan mereka sangat efektif
dalam menjualnya. Hal inilah yang mendorong dia mencapai keberhasilan
yang sangat efektif `untuk menjual produk yang ditawarkan.
7) Details (Cermat)
Dikatakan bahwa setan berdiam dalam rincian. Tidak ada yang lebih tepat
menggambarkannya daripada saat memulai dan meningkatkan bisnis.
Wirausahawan harus menguasai rincian yang bersifat kritis.
8) Destiny (Nasib)
Mereka ingin bertanggung jawab atas nasib mereka sendiri daripada
bergantung kepada seorang atasan. Mereka merupakan orang yang bebas dan
tidak tergantug kepada orang lain.
9) Dollars (Uang)
Menjadi kaya bukanlah motivator utama bagi seorang wirausahawan. Uang
lebih berarti sebagai ukuran kesuksesannya. Mereka menganggap jika mereka
sukses, mereka akan diberi penghargaan.
10) Distribute (Distribusi tugas)
Wirausahawan mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada karyawan
atau orang-orang kepercayaannya yang merupakan faktor penting bagi
kesuksesan bisnisnya
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Di zaman ini, segala aspek kehidupan mengalami perkembangan yang pesat. Salah satunya
dari aspek kependudukan, dimana jumlah manusia di bumi semakin lama semakin menningkat. Hal
ini berdampak salah satunya pada ketersediaan tenaga kerja yang banyak tapi tak sebanding dengan
tersedianya lapangan pekerjaan, khususnya tercermin di Negara Indonesia.

Ketersediaan lapangan pekerjaan ini dapat diperoleh dari wirausahawan-wirausahawan baru


yang bermunculan. Tapi, para usahawan tersebut tidak dapat dengan mudah menjadi wirausahawan
yang sukses apalagi dengan semakin ketatnya persaingan di era globalisasi ini. Oleh karenanya, untuk
dapat menjadi wirausahawan yang sukses dan tentunya dapat membatu meringankan masalah
ketenagakerjaan yang ada para wirausahawan harus memiliki sifat-sifat yang memang perlu untuk
mereka miiliki, yaitu: percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, berani mengambil resiko,
kepemimpinan yang baik, keorsinilan, berorientasi ke masa depan, dan kereatifitas. Serta mereka
harus bias mengaplikasikan “KONSEP 10 D” dalam kehidupannya.
DAFTAR PUSTAKA

https://denawanto/2016/11/sifat-sifat-yang-perlu-dimiliki-oleh.html

http://aridolberkarya/2016/12/makalah-kewirausahaan-tentang-sifat.html

https://ryanrichmaster/2014/08/20/sifat-sifat-yang-harus-dimiliki-oleh-wirausaha/

Anda mungkin juga menyukai