Bab II
TANGGA
Adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai alat penghubung dari tingkatan lantai
bangunan gedung tersebut. Tingkatan lantai yang perlu dihubungkan antara lain:
Dari tanah ke lantai dasar (ground floor)
Dari lantai dasar ke lantai pertama (first floor) dan dari lantai pertama ke lantai kedua (second
floor) kemudia n dari lantai dua ke lantai ketiga (third floor)ndan seterusnya.
Dari tanah/ lantai dasar ke lantai di bawah tanah (basement).
2. 2 BAHAN TANGGA
2. 3 LETAK TANGGA
Letak tangga tergantung pada jenis bangunan, yang secara umum di bagi menjadi:
Bangunan perumahan
Bangunan umum, seperti:
Gedung kantor
Gedung pertunjukan
Gedung pasar termasuk supermarket
Gedung pertokoan
Gedung hotel
Bandara/ Airport dan Pelabuhan/ Harbour
Terutama berhubungan dengan kemiringan tangga, dimana makin datar tangga makin
mudah dipergunakan, sebaliknya makin curam tangga makin sulit untuk dipergunakan.
Penentuan kemiringan tangga pada umumnya tergantung pada keperluan untuk apa tangga
tersebut di buat.
Referensi lain
2. 4 JENIS TANGGA
Ada beberapa jenis tangga yang dapat digunakan yang disesuaikan dengan lokasi dan fungsi tangga
itu dibangun, diantaranya yaitu:
Tangga lurus
Tangga Miring
Tangga berporos
Tangga lengkung
2. 5 KOMPONEN TANGGA
Lebar tangga untuk perumahan dapat diambil 80 cm, namun lebar tangga idealnya ditentukan
berdasarkan pada rencana berapa jalur/ orang tangga itu dibuat, yaitu:
Untuk 1 orang diambil lebar 110 cm
Untuk 2 orang diambil lebar 130 cm
Untuk 3 orang diambil lebar 190 cm
Untuk ruangan yang tidak banyak di lalui orang lebar tangga bisa diambil 60 – 70 cm misal untuk
loteng atau gudang.
Tangga yang sederhana berupa tangga terbuka dan pada umumnya digunakan di luar bangunan
terdiri dari papan injakan dan papan penutup. Apabila tangga ini tinggi misal sampai 2.00 m, perlu di
berikan sandaran atau “handrail”
Tangga yang biasanya digunakan bangunan umum adalah tangga tertutup yang terdiri dari:
Papan injakan (anak tangga, tread) dengan tebal 2.5 – 3.0 cm
Papan sandungan (riser) dengan tebal 1.5 – 2.0 cm
Papan penutup (string) dengan tebal 3.5 – 5 cm
Anak tangga yang di keluarkan atau dilebihkan sedikit 3.5 – 4.0 cm dari papan sandungan disebut
“wel” atau “nosing”. Papan penutup biasanya ada yang menempel pada dinding dan yang bebas.
Jarak antara bidang atas papan injak yang satu dengan yang lain disebut Optrede (O), sedangkan
jarak antara papan sandung yang satu dengan yang lain disebut Antrede (A).
Antrede
Papan Penutup
Optrede
Papan
Sandung
Papan Injak
2. 6 PERHITUNGAN TANGGA
Untuk menghitung ukuran Antrede (A) dan Optrede (O) dapat menggunakan persamaan:
Dimana:
61 s/d 65 cm atau 57 s/d 60 cm adalah kisaran jarak satu langkah orang dewasa
Angka 2 artinya diperlukan dua kali kekuatan untuk mengangkat kaki dari pada mengayunkan kaki.
Mengenai besar sudut kemiringan tangga α seperti dijelaskan dimuka makin kecil sudut makin
mudah dilalui sehingga hubungan α dengan komponen Optrede dan Aptrede adalah Tan α = O/A.
2.7.2 Tangga baja (dari baja kanal dan anak tangga dari papan)