Anda di halaman 1dari 13

Mata Kuliah: Struktur Bangunan Oleh: Yusup Yulianto, ST., MT.

Bab II
TANGGA

2. 1 PENGERTIAN DAN PENGGUNAAN TANGGA

Adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai alat penghubung dari tingkatan lantai
bangunan gedung tersebut. Tingkatan lantai yang perlu dihubungkan antara lain:
Dari tanah ke lantai dasar (ground floor)
Dari lantai dasar ke lantai pertama (first floor) dan dari lantai pertama ke lantai kedua (second
floor) kemudia n dari lantai dua ke lantai ketiga (third floor)ndan seterusnya.
Dari tanah/ lantai dasar ke lantai di bawah tanah (basement).

2. 2 BAHAN TANGGA

Dapat di buat dari bahan:


Kayu
Pasangan Batu
Beton
Baja

2. 3 LETAK TANGGA

Letak tangga tergantung pada jenis bangunan, yang secara umum di bagi menjadi:
Bangunan perumahan
Bangunan umum, seperti:
Gedung kantor
Gedung pertunjukan
Gedung pasar termasuk supermarket
Gedung pertokoan
Gedung hotel
Bandara/ Airport dan Pelabuhan/ Harbour

Syarat tangga adalah:


Mudah dipergunakan:

Terutama berhubungan dengan kemiringan tangga, dimana makin datar tangga makin
mudah dipergunakan, sebaliknya makin curam tangga makin sulit untuk dipergunakan.
Penentuan kemiringan tangga pada umumnya tergantung pada keperluan untuk apa tangga
tersebut di buat.

Teknik Sipil Universitas Subang


Mata Kuliah: Struktur Bangunan Oleh: Yusup Yulianto, ST., MT.

Sebagai pedoman dapat diambil ketentuan sebagai berikut:


Untuk tangga mobil dapat diambil kemiringan maksimal 12.5 atau 1 : 8.
Tangga luar bangunan diambil kemiringan 20 atau 1 : 5.
Tangga perumahan dapat diambil kemiringan 30 - 35.
Tangga basement dapat diambil kemiringan 45.
Tangga menara dapat diambil kemiringan 75 - 90.

Referensi lain

Mudah dilihat, terutama untuk bangunan-bangunan umum sedangkan untuk bangunan


perumahan tidak begitu diutamakan karena yang menggunakan hanya untuk kalangna
keluarga sendiri.

Berdasarkan letaknya tangga bisa dibagi menjadi 2 yaitu:


Tangga terbuka, yaitu tangga yang terbuka untuk suatu ruangan atau “hall” pada satu sisi
atau di kedua sisi.
Tangga tertutup, yaitu tangga yang tertutup di kedua sisinya oleh dinding penyekat.

Teknik Sipil Universitas Subang


Mata Kuliah: Struktur Bangunan Oleh: Yusup Yulianto, ST., MT.

2. 4 JENIS TANGGA

Ada beberapa jenis tangga yang dapat digunakan yang disesuaikan dengan lokasi dan fungsi tangga
itu dibangun, diantaranya yaitu:
Tangga lurus

Tangga Miring

Tangga dengan belokan

Tangga dengan bordes berbelok atau berlengan

Teknik Sipil Universitas Subang


Mata Kuliah: Struktur Bangunan Oleh: Yusup Yulianto, ST., MT.

Tangga berporos

Tangga lengkung

2. 5 KOMPONEN TANGGA

2.5.1 Ukuran tangga

Lebar tangga untuk perumahan dapat diambil 80 cm, namun lebar tangga idealnya ditentukan
berdasarkan pada rencana berapa jalur/ orang tangga itu dibuat, yaitu:
Untuk 1 orang diambil lebar 110 cm
Untuk 2 orang diambil lebar 130 cm
Untuk 3 orang diambil lebar 190 cm

Untuk ruangan yang tidak banyak di lalui orang lebar tangga bisa diambil 60 – 70 cm misal untuk
loteng atau gudang.

2.5.2 Bagian Tangga

Tangga yang sederhana berupa tangga terbuka dan pada umumnya digunakan di luar bangunan
terdiri dari papan injakan dan papan penutup. Apabila tangga ini tinggi misal sampai 2.00 m, perlu di
berikan sandaran atau “handrail”

Tangga yang biasanya digunakan bangunan umum adalah tangga tertutup yang terdiri dari:
Papan injakan (anak tangga, tread) dengan tebal 2.5 – 3.0 cm
Papan sandungan (riser) dengan tebal 1.5 – 2.0 cm
Papan penutup (string) dengan tebal 3.5 – 5 cm

Anak tangga yang di keluarkan atau dilebihkan sedikit 3.5 – 4.0 cm dari papan sandungan disebut
“wel” atau “nosing”. Papan penutup biasanya ada yang menempel pada dinding dan yang bebas.

Teknik Sipil Universitas Subang


Mata Kuliah: Struktur Bangunan Oleh: Yusup Yulianto, ST., MT.

Jarak antara bidang atas papan injak yang satu dengan yang lain disebut Optrede (O), sedangkan
jarak antara papan sandung yang satu dengan yang lain disebut Antrede (A).

Antrede

Papan Penutup

Optrede
Papan
Sandung

Papan Injak

2. 6 PERHITUNGAN TANGGA

Untuk menghitung ukuran Antrede (A) dan Optrede (O) dapat menggunakan persamaan:

2.O + A = 61 s/d 65 cm untuk orang Indonesia bisa dipakai 2.O + A = 57 s/d 60 cm

Dimana:

61 s/d 65 cm atau 57 s/d 60 cm adalah kisaran jarak satu langkah orang dewasa

Angka 2 artinya diperlukan dua kali kekuatan untuk mengangkat kaki dari pada mengayunkan kaki.

Mengenai besar sudut kemiringan tangga α seperti dijelaskan dimuka makin kecil sudut makin
mudah dilalui sehingga hubungan α dengan komponen Optrede dan Aptrede adalah Tan α = O/A.

Teknik Sipil Universitas Subang


Mata Kuliah: Struktur Bangunan Oleh: Yusup Yulianto, ST., MT.

2. 7 CONTOH GAMBAR TANGGA

2.7.1 Tangga Beton

Teknik Sipil Universitas Subang


Mata Kuliah: Struktur Bangunan Oleh: Yusup Yulianto, ST., MT.

Teknik Sipil Universitas Subang


Mata Kuliah: Struktur Bangunan Oleh: Yusup Yulianto, ST., MT.

Teknik Sipil Universitas Subang


Mata Kuliah: Struktur Bangunan Oleh: Yusup Yulianto, ST., MT.

2.7.2 Tangga baja (dari baja kanal dan anak tangga dari papan)

Teknik Sipil Universitas Subang


Mata Kuliah: Struktur Bangunan Oleh: Yusup Yulianto, ST., MT.

Hubungan ibu tangga dengan balok bordes

Teknik Sipil Universitas Subang


Mata Kuliah: Struktur Bangunan Oleh: Yusup Yulianto, ST., MT.

Tangga Plat Baja Tipis

Tangga berporos dengan baja bulat

Teknik Sipil Universitas Subang


Mata Kuliah: Struktur Bangunan Oleh: Yusup Yulianto, ST., MT.

Teknik Sipil Universitas Subang


Mata Kuliah: Struktur Bangunan Oleh: Yusup Yulianto, ST., MT.

Hubungan anak tangga dengan poros

Teknik Sipil Universitas Subang

Anda mungkin juga menyukai