Anda di halaman 1dari 2

METODE BIOPORI

MENCEGAH BANJIR

Oleh : Lilian Litaay NPM:12122201150042

B
anjir merupakan problem masyarakat di daerah perkotaan. Tingginya harapan
hidup didaerah perkotaan menjadi tuntutan untuk membuat membuat banyak
gedung-gedung pencakar langit. Akibatnya tanah dilapisi beton, berkurannya
lahan hijau, banyaknya produksi sampah masyarakat, menjadi alasan terjadinya banjir
saat hujan deras dalam kurun waktu yang relatif lama. Air hujan tidak dapat meresap
kedalam tanah dan menjadi cadangan air tanah. Dan minimnya air tanah akan menjadi
masalah untuk generasi berikutnya. Air menjadikan manusia hidup, sebagian besar
tubuh manusia terdiri dari air. Jika air tidak ada lagi maka maka apa yang akan terjadi ?
Mengelola air asin menjadi air tawar ? Itu membutuhkan biaya yang sangat besar dan
tidak efisien.

Lubang Resapan Biopori (LRB) adalah lubang silindris yang dibuat secara
vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10 – 30 cm dan kedalaman sekitar 100 cm atau
di dalam permukaan air tanah dangkal, tidak sampai melebihi kedalaman muka air
tanah. Dibuat dengan bahan pipa paralon silinder, bor tanah lubang ini dapat dibuat.
Lubang yang kecil namun dapat menangani banjir dan simpanan air tanah untuk
generasi beriku. Bagaimana mungkin ?

Tentu saja mungkin, setelah kita membuat lubang penampang biopori. Mikroba
yang berada disekitar lubang penapang biopori akan tertarik dengan aroma sampah yang
ada didalam lubang penampang. Aktivitas mikroba tersebut mengakibatkan
terbentuknya lubang-lubang
halus di sekitar lubang
penampang. Lubang-lubang
halus inilah yang disebut
Biopori. Ketika hujan, air akan
memenuhi lubang penampang.
Kemudian air akan menyebar ke
segala arah melalui lubang-
lubang kecil. Dengan demikian
air yang terserap lebih banyak,
dan resiko terjadinya banjir pun
dapat diperkecil.Ketersediaan air
tanah juga terjamin.

Penerapan teknologi lubang resapan biopori dimaksudkan untuk meningkatkan


jumlah dan luas liang pori yang terbentuk kesegala arah di dalam tanah, dengan
bertambahnya luas liang pori tersebut maka jumlah (volume) peresapan air kedalam
tanah akan semakin meningkat. Sesuai dengan tujuannya adalah untuk meningkatkan
peresapan air ke dalam tanah, maka pemasangan lubang resapan biopori harus
ditempatkan pada lokasi yang dilalui air atau tampat-tempat di mana biasanya air
tergenang pada saat hujan. Tempat yang dianjurkan untuk pemasangan biopori adalah di
saluran pembuangan air hujan, sekeliling pohon, kontur taman, pada sisi pagar, dan
tempat lain yang dianggap sesuai. Sudah semestinya biopori ditempatkan pada titik
yang berpotensi terjadi genangan, karena pembuatan biopori pada lokasi yang agak
tinggi maka laju resapan air tidak maksimal.

Dengan demikian, walau dilahan yang kecil dan padat penduduk seperti daerah
perkotaan bajir dapat teratasi. Selama masyarakat mengerti dan paham pentingnya
produksi air tanah untuk generasi berikutnya dan berupaya untuk menangani banjir
dimulai dari hal kecil seperti lubang resapan biopori, hujan menjadi alternatif terbaik.
Tidak ada lagi banjir, melainkan usaha produksi air tanah. Banjir teratasi, generasi
terselamatkan.

Anda mungkin juga menyukai