Anda di halaman 1dari 15

I.

Pekerjaan Awal

1. Teknik Sipil - PengukuranYang dimaksud dengan pengukuran adalah sebelum


memulai pekerjaan, untuk menentukan posisi dari bangunan dilakukan
pengukuran batas-batas, volume pengukuran adalah dihitung dg satuan
lumpsum, missal diperkirakan dikerjakan 2 hari dengan 2 tukang, sehingga
perhitungan sbb ,upah tukang Rp.50.000, maka biaya 50.000 x 2 x 2 = Rp.
200.000.
2. Bowplank Digunakan untuk membantu menentukan As atau letak titik dari
bangunan, dengan cara membuat pagar menggunakan papan2/15 dipaku pada
kayu ukuran 5/7 sebagai tiang, dibuat dengan jarak 1 meterdari as bangunan
dipasang keliling bangunan. Misal rumah ukuran 6 x 7 , maka volume bowplank
adalah (6+1+1) + (7+1+1) =17m. Harga dan kebutuhan material dapat dilihat
pada Analisa pekerjaan.

II. Pekerjaan Galian dan urugan

1. Galian Adalah pekerjaan menggali yang berhubungan dengan pembuatan


fondasi, dalam dan lebarnya fondasi ditentukan oleh type fondasi. Misal lebar
bawah fondasi 70 cm, maka lebar dari galian adalah 70 cm ditambah kiri 10 cm
kanan10 cm menjadi 70 + 20 = 90 cm, sedangkan kedalaman galian juga
ditentukan oleh keadaan tanah baik, tetapi kalau kondisi tanah biasa umumnya
kedalaman galian 70 cm, maka volume galian adalah 0.9 m x 0.7 m x panjang
fondasi = satuan m3, sedangkan untuk menentukan berapa jumlah tenaga atau
upah dapat dilihat analisa pekerjaan galian.
2. Urugan Adalah pekerjaan mengurug lantai bangunan, volume dihitung luas
bangunan dikalikan tinggi urugan satuan m3, kebutuhan material urugan dan
jumlah tenaga atau upah dapat dilihat pada analisa pekerjaan.
3. Mengurug kembali Adalah mengurug bekas galian Fondasi, volume biasanya
dihitung 1/3 dari volume galian, contoh volume galian 60 m3 maka urugan
kembali adalah 60m3/3 = 20 m3.

III. Pekerjaan Fondasi

1. Lantai Kerja Adalah suatu item pekerjaan yang lokasinya dibawah fondasi (lihat
fondasi Rumah), lantai kerja dapat berupa urugan pasir dengan tebal 10 cm,
pasangan batu kali kosong, atau beton dengan campuran 1:3:5 tebal 5 s/d 10
cm. Cara perhitungan adalah luas dikalikan tebal dengan satuan m3, kebutuhan
material dan upah lihat analisa pekerjaan.
2. Pasangan Fondasi yang kami maksudkan disini adalah fondasi batu kali (stal)
untuk bangunan rumah lantai 1, cara menghitung volume hitung semua panjang
fondasi kemudian dikalikan tinggi fondasi, dan dikalikan (lebar atas + lebar
bawah dibagi 2), satuan m3. Contoh: panjang seluruh fondasi 50 meter, tinggi
fondasi 0,7 meter, lebar atas fondasi 0.3 meter lebar bawah fondasi 0.7 meter,
maka volumenya adalah 50 x0,7 x ((0,3 + 0,7) / 2) = 17,5 m3.

IV. Pekerjaan Beton

1. Sloof Yang dimaksud dengan sloof adalah struktur bangunan yang berada diatas
fondasi untuk lebih jelas lihat sloof rumah lantai 1 dan
2. Cara menghitung volume sebagai berikut : untuk volume beton panjang total
sloof x lebar x tinggi = satuan m3. Untuk perhitungan jumlah besi beton, pertama
yang dicari adalah jumlah begel, dengan cara panjang total sloof dibagi jarak
begel ditambah 1 = jumlah begel, jumlah begel dikalikan panjang satu begel =
panjang total besi beton yang dibutuhkan. Misal sloof 15/20, begel d 8 – 15,
panjang total 25 meter, jumlah begel =(25/0.15)+1=167,6 bh = 168 bh,
sedangkan panjang satu begel = ((15 -5)x 2)+((20-5) x 2)= 50 cm, maka total
besi beton untuk begel adalah 0,5 x 168 = 84meter, satu batang besi beton
panjang standar adalah 12 m, 84/12= 7 batang. Untuk menghitung besi beton
tulangan pokok yaitu dengan cara jumlah tulangan pokok dikalikan panjang total.
3. Sedangkan untuk perhitungan RAB besi beton tidak dihitung, yang ditampilkan
adalah volume beton.
4. Kolom Cara menghitung Volume adalah tentukan atau hitung jumlah kolom
kemudian dikalikan tinggi kolom, sehingga mendapat total panjang kolom x lebar
x tinggi = volume kolom satuan m3.
5. Ring balk. Cara menghitung volume sama dengan perhitungan sloof dan kolom.

V. Pekerjaan Dinding

1. Pasangan Bata. Dinding pasangan bata ada 2 cara menghitung yaitu dengan
cara perhitungan luas dan dengan cara perhitungan isi, untuk perhitungan isi
jarang sekali digunakan, akan tetapi bila suatu saat dibutuhkan dengan cara
perhitungan isi, caranya adalah luas x tebal, untuk tebal tergantung jenis
pasangan bata, pasangan 1 bata atau ½ bata ,untuk ukuran 1 bata yaitu 30 cm
sedangkan ukuran ½ bata 15 cm. Cara menghitung luas pasangan bata adalah
sebagai berikut, pertama hitung keliling dari dinding, kalikan dengan tinggi
dinding, dan dikurang luas dari daun jendela, daun pintu, boven, satuan m2.
2. PlesteranVolume plesteran adalah 2 x dari volume pasangan bata.
3. AcianSama dengan cara menghitung volume plesteran tetapi dikurangi, daerah
yang tidak di aci seperti dinding keramik dll.
4. Sponengan atau tali air Sponengan atau tali air adalah batas antara kusen dan
plesteran, bila lebar kusen kurang dari lebar dinding (15 cm) maka batas antara
kusen dan plesteran disebut sponengan, sedangkan bila lebar kusen sama
dengan lebar dinding maka batas antara kusen dan plesteran disebut tali air.
VI. Pekerjaan Kusen dan Pintu, Jendela

1. Pembuatan Kusen Cara perhitungan kusen pada RAB ada 2 macan yaitu
dengan satuan jadi, atau m3, untuk satuan m3 yaitu hitung semua panjang dari
bahan pembuat kusen kemudian dikalikan dengan tebal dan lebar dari kayu,
satuan m3. Kebutuhan material dan upah dapat dilihat pada analisa pekerjaan.
2. Daun Pintu. Daun pintu ada beberapa macam, missal daun pintu panil atau
doble plywood, dalam perhitungan volume untuk RAB biasanya di hitung perunit.
3. Pasang Kusen Pintu dan Jendela Volume pemasangan bermacam-macam,
antara lain dg cara panjang keliling kusen, perlubang, atau perunit.
4. Pasang Daun Pintu dan Jendela Volume pemasangan dihitung perunit, diluar
pemasangan kunci tanam, hak angin, slot.

VII. Pekerjaan Rangka Atap.

1. Pembuatan Kuda-Kuda Volume dihitung dengan satuan m3, yaitu panjang total
bahan dikalikan dimensi kayu yang dipakai. Contoh, panjang total bahan yang
digunakan untuk kuda-kuda adalah 25meter kayu yang digunakan 8/12 maka
volume adalah 25 x 0.08 x 0.12 =0.24 m3.untuk harga dapat dilihat analisa
pekerjaan.
2. Pembuatan Gording. Yang dimaksud dengan pembuatan gording adalah
pembuatan sambungan antara gording, satuan adalah m3, cara mencari volume
sama dengan cara mencari volume pada perhitungan kuda-kuda.
3. Pembuatan Jurai. Sama dengan pembuatan gording,
4. Pembuatan Balok Nok. Sama dengan pembuatan gording, dan Jurai. Untuk
ketiga item pekerjaan tersebut dimensi kayu biasanya sama hanya letak saja
yang membedakan nama item pekerjaan.
5. Pasang Kuda-kuda.Yang dimaksud pasang kuda-kuda biasanya disebut erextion
kuda-kuda, adalah pemasangan kuda-kuda dilokasi tempatnya kuda-kuda. Tidak
membutuhkan material tambahan karna kuda-kuda dipasang setelahdibuat.
Biaya biasanya diambil 50 % dari biaya pembuatan kuda-kuda. Begitu juga untuk
pemasangan jurai, gording, balok nok. Satuanvolumenya adalah m3.
6. Pasang Papan Suri. Yang dimaksud dengan papan suri adalah, papan yang
letaknya diatas balok nok, yang berfungsi untuk menahan kerpus, ukuran yg
digunakanbiasanya 2/20 dapat juga lebih kecil atau lebih besar sesuai
kebutuhandilapangan. Satuan volumenya adalah m’.
7. Pasang Usuk. Usuk biasanya menggunakan kayu ukuran 4/6 atau 5/7, yg sering
digunakan adalah kayu ukuran 5/7, untuk atap yg menggunkan asbes atau seng
tidak memakai usuk, cukup dengan gording. Perhitungan usuk yaitu luas dengan
satuan m2. kebutuhan matererial dan upah lihat analisa pekerjaan.
8. Pasang Alumunium poil. Pemasangan alumunium poil dimaksudkan untuk
mengurangi panas danmencegah tampias saat terjadi hujan yang disertai angin,
bahan yang digunakan tidak mutlak alumunium poil, dapat diganti dengan
karpetatau seng plat. letak alumunium poil adalah diantara usuk dan reng.
Satuannya adalah m2.
9. Pasang Reng. Reng ukuran yang digunakan ada dua macam yaitu 2/3 atau¾,
tergantung jenis genteng yang dipakai, untuk genteng beton biasanya
menggunakan ukuran ¾ , perhitungan reng adalah sama dengan menghitung
usuk yaitu luas dengan satuan m2. (luas reng sama dengan luas dari usuk).
10. Pasang Genteng ada beberapa jenis, akan tetapi yang umum adalah genteng
beton dan genteng keramik. Perhitungan volume adalah luas dengan satuan m2.
biasanya sama dengan luas reng maupun usuk.
11. Pasang talang Talang ada beberapa jenis bahan yang digunakan, talang seng,
talang PVC, talang beton, untuk setiap jenis bahan cara perhitungan volume
berbeda-beda, untuk talang yang terbuat dari seng volume nya adalah luas
dengan satuan m2, talang yang terbuat dari PVC volumenya adalah panjang
dengan satuan m’, sedangkan untuk talang beton dapat dihitung dengan m3
ataupun m2.
12. List plank ada beberapa jenis bahan yang digunakan, yaitu bahan darikayu,
beton, pvc, fiber dll, tetapi saat ini list plank yang sering digunakan adalah
terbuat dari kayu dan beton, perhitungan volume ada yang menggunakan
m’,m2,m3. perhitungan volume tidak mengikat.

VIII. Pekerjaan Penggantung dan Pengunci.

1. Rangka Plafond Rangka plafon ada beberapa jenis bahan yang digunakan, yaitu
rangka kayu 4/6, rangka besi (bermacam-macam). Untuk perhitungan volume
kalau menggunakan kayu biasanya dihitung luas, sedangkan untuk besi dihitung
dengan berat (kg).
2. Pasang PlafonPlafon bermacam-macam dari jenis bahan yang digunakan,
seperti, bahan kayu, eternit, asbes plat, playwood, gibsum dll, untuk perhitungan
volume adalah luas dengan satuan m2.
3. Pasang Kunci tanam, grendel, hak angin. Perhitungan menggunakan satuan
unit, atau buah.
4. Pasang Kaca.Pemasangan kaca yaitu dengan perhitungan luas satuan m2.5.
List plafond Yang dimaksud dengan list plafon adalah list yang berada dipinggir
pertemuan antara plafond dengan dinding, tujuan pemasangan list, agarterlihat
rapi. Satuan volume adalah m’

IX. Pekerjaan Lantai dan keramik.

1. Beton Lantai 1:3:5 Yang dimaksud dengan beton lantai, biasanya disebut floor,
ataup lesteran lantai, tebal beton lantai untuk rumah tinggal mulai dari 5
cmsampai dengan 10 cm. sebelum lantai diplester sebaiknya diberi urugan pasir
setebal 10 cm. Untuk perhitungan volume lantai beton m3, tetapi kadang-kadang
ada yang membuat m2.
2. Pasang keramik lantai utama dan wc. Pemasangan keramik lantai volume yang
digunakan adalah luas dg satuanm2.
3. Pasang Keramik Dinding. Pemasangan keramik dinding volume yang digunakan
adalah luas dg satuan m2.

X. Pekerjaan Sanitasi

1. Pasang Saluran air bersih pvc ¾”. Perhitungan volume adalah panjang dengan
satuan m’.
2. Pasang Saluran Air kotor pvc 4” Perhitungan volume adalah panjang dengan
satuan m’.
3. Pasang Closet, kran Perhitungan volume adalah buah atau unit.
4. Pembuatan Septick tank atau beerput. Septick tank atau beerput adalah suatu
tempat untuk menampung kotoran manusia, perbedaan septick tank dan beerput
adalah dari bentuk medan bahan yang digunakan akan tetapi fungsinya sama.
Septick tank bahan yang digunakan adalah pasangan bata, dengan ukuran
persegi panjang, sedangkan kalau beerput bahan yang digunakan buis beton
diameter 80 cm s/d 90 cm. biasanya perhitungan volume adalah unit (lansung
jadi).
5. Saluran Peresapan atau Sumur Peresapan. Saluran peresapan atau sumur
peresapan adalah suatu bangunan yangberfungsi sebagai peresapan air dari
buangan septick tank.
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Teknik Sipil - Kolom merupakan elemen vertical struktur kerangka yang berfungsi untuk
menyanggah beban utama yang berada diatasnya dan meneruskan beban-bebannya ke bagian
pondasi. Mencari kebutuhan material kolom hampir sama perhitungannya dengan kebutuhan
material beton lainnya. Ketinggian kolom diukur dari permukaan sloof sampai pada bawah ringbalk,
yaitu 3,5 meter. Penghitungan kolom dapat kita lihat pada contoh perhitungan di bawah ini
Tinggi kolom = 3,5 meter
Jumlah kolom = 40 buah
Panjang total kolom = 40 buah x 3,5 meter = 140 meter
Volume kolom = 0,15 x 0,15 x 140 = 3,15 m3

A. Beton Campuran Dengan Mutu K 150


Sudah di bahas sebelumnya untuk mutu beton ada beberapa macam jenis, yaitu mulai dari mutu
beton B0, K100, K 125, K 150, K175, K 225, K 300. Contoh dalam penggunaan mutu beton dalam
tulisan ini diambil K 150 alasannya untuk mendapatkan mutu beton K 150 ini pembuatan dengan
cara manual bisa terpenuhi kualitasnya. Sedangakan untuk mutu beton yang lain tersebut itu
memerlukan suatu pengawasan yang sangat ketat. Maka untuk mutu beton K 150 kebutuhan
materialnya antara lain :

Perhitungan Kebutuhan Material


1. Semen = 3,15 m3 x 299 kg = 941,85 kg ( pc 40 kg = 23,54 zak).
2. Pasir = 3,15 m3 x 799 kg = 2516,85 kg (Bj = 1,6) = 1,6 m3
3. Krikil = 3,15 m3 x 1017 kg = 3023,55 kg (Bj = 1,9)= 1,7 m3

Perhitungan Kebutuhan Tenaga


1. Pekerja = 3,15 m3 x 1,65 = 5,1975 OH
2. Tukang = 3,15 m3 x 0,275 = 0,8 OH
3. Kepala Tukang = 3,15 m3 x 0,03 = 0,094 OH
4. Mandor = 3,15 m3 x 0,083 = 0,261 OH

B. Perhitungan Pembesian Dengan Menggunakan Besi Polos


Perhitungan Kebutuhan Material
1. Tulangan pokok 4 d 10.
a) Pajang total kolom 140 meter
b) Besi beton yang diperlukan adalah 4 buah x 140 meter = 560 m /12 m = 46,66 batang atau 47
batang x 7,4 kg = 347,8 kg.
2. Tulangan begel/pembagi d 8 – 15
a) Panjang Total 140 meter
b) Jumlah begel yg diperlukan 140/0,15 = 933,3 buah.
c) Panjang 1 buahh besi begel = {(4x15)}-{(2x2)+(2x2)}+5cm = 57 cm.
Angka 15 cm adalah lebar/panjang, 2 cm selimut beton atas bawah kiri kanan, 5 cm pembengkokan
ujung.
d) Total kebutuhan panjang besi untuk begel = 933,3 buah x 0,57 m = 531,981 = 532 meter/12 =
44,33 batang x 4,74 kg = 210,1 = 210 kg.
e) Total kebutuhan besi beton untuk membuat kolom sepanjang 140 meter = 347,8 kg + 210 kg =
558 kg Kebutuhan kawat bindrat 10% dari berat besi beton = 5,58 kg = 6 kg.

Perhitungan Kebutuhan Tenaga


1. Pekerja = 558 kg x 0,007 = 3,906 OH.
2. Tukang = 558 kg x 0,0007 = 0,3906 OH
3. Kep.Tukang = 558 kg x 0,00007 = 0,03906 OH
4. Mandor = 558 kg x 0,0004 = 0,22 OH

C. Perhitungan Bekisting
Perhitungan Kebutuhan Material
Luas bekisting = (140 m x 0,15 m)x 2 = 42 m2
Pada perhitungan luas bekisting hanya dua sisi, karena dua sisi yang lainnya bekisting tidak dihitung
karena ada pasangan bata, tetapi bila kolom utama untuk bangunan 2 lantai bekisting dihitung
empat sisi.
1. Papan 2/30 x 3 m = 42 x 1,7 lembar = 71,4 lembar = 71 lembar
2. Paku 2”-5” = 42 x 0,3 kg = 12,6 kg
3. Untuk material papan kebutuhan 71 lembar, tidak harus dipenuhi semua, melihat kondisi di
lapangan, karena papan bekas bekisting sloof masih bisa dipergunakan, tetapi di dalam perhitungan
anggaran kebutuhan papan tetap dimasukan.
Perhitungan Kebutuhan Tenaga
1. Pekerja = 42 m2 x 0,52 OH = 21,84 OH
2. Tukang = 42 m2 x 0,26 OH = 10,96 OH
3. Kep.Tukang = 42 m2 x 0,026 OH = 1,092 OH
4. Mandor = 42 m2 x 0,026 OH = 1,092 OH

TOTAL KEBUTUHAN UNTUK MEMBUAT KOLOM SEPANJANG 140 METER


1. Material :
a) PC (semen 40 kg/zak) = 23,54 zak
b) Pasir = 1,6 m3
c) Split (krikil) = 1,7 m3
d) Besi beton d 10 mm = 46,66 batang = 47 batang
e) Besi Beton d 8mm = 44,33 batang = 44 batang
f) Kawat pengikat = 6 kg
g) Papan 2/30 x 3m = 71 lembar
h) Paku = 12,6 kg

2. Upah
a) Pekerja = 30,94 OH
b) Tukang = 12,15 OH
c) Kep.Tukang = 1,22 OH
d) Mandor = 1,573 OH

Maka untuk setiap 1 m kolom dengan dimensi dan penulangan seperti gambar diatas kebutuhan
Material dan upah adalah
1. PC (semen 40 kg/zak) = 0,20 zak .
2. Pasir = 0,02 m3
3. Split (koral/krikil) = 0,02 m3
4. Besi beton d 10 mm = 0,333 batang
5. Besi Beton d 8 mm = 0,317 batang
6. Bindrat = 0,050 kg
7. Papan 2/30x3m = 0,51 lbr
8. Paku = 0,09 kg

Upah
1. Pekerja = 0,23 OH
2. Tukang = 0,09 OH
3. Kep.Tukang = 0,009 OH
4. Mandor = 0,0117 OH
CARA MENGHITUNG VOLUME SLOOF

Sloof adalah struktur dari bangunan yang terletak diatas fondasi, berfungsi
untuk meratakan beban yang diterima oleh fondasi, juga berpungsi sebagi pengunci
dinding agar apabila terjadi pergerakan pada tanah, dinding tidak roboh.
CONTOH DIGUNAKAN SLOOF 15/20

Gambar sloof diatas,

Pertama-tama hitung total panjang sloof, misal didapat 85 meter, kemudian cari volume
yaitu 0,2 m x 0,15 m x 85 m = 2,55 m3.

Sedangkan Untuk menghitung kebutuhan material sloof ada 3 item pekerjaan yaitu :
material beton, material besi, material begesting.
a. Contoh Beton campuran digunakan mutu beton K-150

Untuk mutu beton ada beberapa macam mulai dari B0,K100,K 125,K 150,K175,K
225,K 300.Semakin tinggi angka kualias beton,semakin tinggi pula mutu dan
kualitas beton itu sendiri.

Disini penulis menggunakan mutu beton K 150, karena untuk pembuatan beton dengan
cara manual lebih mudah mencapai K 150, sedangkan untuk mutu diatasnya harus
dengan pengawasan yg teliti.

Kebutuhan Material :
1. semen = 2,55 m3 x 299 kg = 762,45 kg ( pc 40 kg = 19,06 zak).
2. Pasir = 2,55 m3 x 799 kg = 2.037,45 kg (Bj =1,6) = 1,3 m3
3. Krikil = 2,55 m3 x 1.017 kg = 2.593,35 kg (Bj = 1,9)= 1,4 m3
Kebutuhan Tenaga :
1. Pekerja = 2,55 m3 x 1,65 = 4,21 OH
2. Tukang = 2,55 m3 x 0,275= 0,7 OH
3. Kep.Tukang = 2,55 m3 x 0,03 = 0,08 OH
4. Mandor = 2,55 m3 x 0,083 = 0,212 OH

Ket : Angka 1.65, 0.275, 0.03, 0.212 adalah koefisiensi analisa harga berdasarkan
Standart Nasional Indonesia (SNI).
b. Pembesian (perhitungan dg besi polos)

KebutuhanMaterial : 1. Tulangan pokok 4 d 10 (4 bh tulangan diameter 10 mm)

Pajang total sloof 85 meter


Besi beton yang diperlukan 4 bh x 85 meter = 340 meter /12 meter (panjang 1 batang
besi beton standar 12 meter) = 28,33batang atau 28,33 batang x 7,4 kg = 209,7 kg.

2. Tulangan begel/pembagi d 8 – 15 (diameter 8 mm berjarak 15 cm atau 150 mm)


Panjang Total sloof 85 meter
Jumlah begel yg diperlukan 85/0,15 (diubah dalam kedalam satuan m = 15 cm = 0.15
m) = 566,7 =567 bh.
Panjang 1 bh besi begel = {(2×15)+(2×20)}-{(2×2)+(2×2)}+5cm = 67 cm.

Angka 15 cm adalah lebar sloof atas bawah, 20 cm tinggi sloof kiri kanan , 2 cm selimut
beton atas bawah kiri kanan, 5 cm pembengkokan ujung.

Total kebutuhan panjang besi untuk begel = 567 bh x 0,67 m = 379,9=380 meter/12 =
32 batang x 4,74 kg = 151,7 = 152 kg.

Total kebutuhan besi beton untuk membuat sloof sepanjang 85 meter = 209,7 kg + 152
kg = 361,7 kg Kebutuhan kawat bindrat 10% dari berat besi beton = 3,61 kg = 4 kg.

Kebutuhan Tenaga :
1. Pekerja = 361,7 kg x 0,007 = 2,5 OH.
2. Tukang = 361,7 kg x 0,0007 = 0,25 OH
3. Kep.Tukang = 361,7 kg x 0,00007 = 0,025OH
4. Mandor = 361,7 kg x 0,0004 = 0,145 OH

c. Begesting/Mall (Kayu cetakan beton)

Kebutuhan Material :
Luas begesting = (85 m x 0,2 m)x 2 = 34 m2
1. Papan 2/20x3m = 34 x 1,7 lbr = 57,8 lbr
2. Paku 2”-5” = 34 x 0,3 kg = 10,2 kg
Untuk material papan dari kebutuhan 57,8 lbr, tidak harus dipenuhi semua cukup 50%
dari kebutuhan total, karna pengerjaan sloof biasanya tidak dikerjakan serentak,
sehingga papan yg sudah dipakai dapat digunakan kembali.
Kebutuhan Tenaga :
1. Pekerja = 34 m2 x 0,52 OH = 17,68 OH
2. Tukang = 34 m2 x 0,26 OH = 8,84 OH
3. Kep.Tukang = 34 m2 x 0,026 OH = 0,884OH
4. Mandor = 34 m2 x 0,026 OH = 0,884OH
Jadi,,Total kebutuhan untuk membuat sloof sepanjang 85 meter :

Material :
1. PC (semen 40 kg/zak) = 19 zak .
2. Pasir = 2.037,45 kg (1,3 m3)
3. Split (koral/krikil) = 2.593,25 kg (1,4 m3)
4. Besi beton d 10 mm = 28,33 btg/ 29 batang
5. Besi Beton d 8mm = 32 batang
6. Bindrat = 4,3 kg
7. Papan 2/30x3m = 57,8 lbr
8. Paku = 10,2 kg

Upah :
1. Pekerja = 24,39 OH
2. Tukang = 9,79 OH
3. Kep.Tukang = 0,989 OH
4. Mandor = 1,2 OH

Maka untuk setiap 1 m sloof dengan dimensi dan penulangan seperti gambar diatas
kebutuhan Material dan upah adalah :

Material :
1. PC (semen 40 kg/zak) = 0,224 zak .
2. Pasir = 0,02 m3
3. Split (koral/krikil) = 0,02 m3
4. Besi beton d 10 mm = 0,333 batang
5. Besi Beton d 8mm = 0,377 batang
6. Bindrat = 0,051 kg
7. Papan 2/30x3m = 0,68 lbr
8. Paku = 0,12 kg

Upah :
1. Pekerja = 0,29 OH
2. Tukang = 0,94 OH
3. Kep.Tukang = 0,0116 OH
4. Mandor = 0,0141 OH

Bila pembaca akan membuat sloof dengan ukuran seperti gambar diatas, hitung pajang
total sloof,kemudian kalikan kebutuhan material atau upah setiap 1 meter sloof.
Tetapi untuk kebutuhan material alam biasanya lebih dari perhitungan sampai dengan
75% karna pengaruh pada pengukuran dibak truck, sehingga untuk pasir dari
kebutuhan 0,02 m3 menjadi 0,035 m3, sedangkan untuk split mencapai 25% maka
kebutuhan split 0,02 m3 = 0,025 m3.
Sloof
Sloof merupakan struktur dari bangunan yang terletak di atas pondasi dan memiliki
fungsi untuk meratakan beban pondasi. Sloof juga berfungsi sebagai pengunci dinding
agar apabila terjadi pergerakan tanah, dinding tidak roboh. Sloof sangat berperan
penting terhadap kekuatan dari bangunan. Bahan yang digunakan adalah beton dengan
campuran 1 semen : 2 pasir : 2 split (koral).

Dimensi sloof yang sering digunakan pada bangunan rumah tinggal lantai satu, ialah
lebar 15 cm, tinggi 20 cm, besi beton tulangan utama menggunakan 4 buah diameter
10 mm (4 d10). Begel pada sloof menggunakan diameter 8 mm berjarak 15mm (d8 -
15). Sedangkan untuk rumah dua lantai, dimensi sloof yang sering digunakan adalah
lebar 20 cm, tinggi 30 cm, besi beton utama 6 d 12 mm, begel d8 – 10 cm

Proses pekerjaan pemasangan besi sloof dilakukan setelah permukaan pondasi batu
belah dibersihkan dari kotoran tanah dan lainnya, agar adukan cor sloof bisa merekat
maksimal pada permukaan pondasi batu belah.

Penyambungan yang benar pada proses pekerjaan pemasangan besi sloof ialah
adanya pengait yang panjangnya minimal 50 cm diantara 2 ujung besi. Besi tersebut
bertemu dan setiap ujungnya dibengkokkan 2 cm sebagai pengait.

Pada gambar ini bisa Anda lihat proses pekerjaan pemasangan besi sloof pada titik
pertemuan penyambungan besi yang kurang baik, menyebabkan kualitas konstruksi
kurang baik.

Kolom

Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari
suatu bangunan. Bila kolom mengalami masalah penurunan kekuatan dapat
menyebabkan runtuhnya bangunan. Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton.

Keduanya merupakan gabungan antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi
adalah material yang tahan tarikan, sedangkan beton merupakan material yang tahan
tekanan.
Gabungan kedua material ini dalam struktur beton memungkinkan kolom atau bagian
struktural lain seperti sloof dan balok, bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik pada
bangunan.

Ada beberapa Jenis kolom. Namun untuk rumah sederhana, bentuk kolom ada dua:
kolom utama dan kolom praktis.

1. Kolom utama

Kolom yang fungsi utamanya menyanggah beban utama yang berada diatasnya. Untuk
rumah tinggal disarankan jarak kolom utama 3,5 m, agar dimensi balok untuk
menopang lantai tidak begitu besar. Apabila jarak antara kolom dibuat lebih dari 3,5
meter, maka struktur bangunan harus dihitung.

Dimensi kolom utama untuk bangunan rumah tinggal lantai 2 biasanya dipakai ukuran
20/20, dengan tulangan pokok 8d 12 mm, dan begel d8-10 cm (8 d12 maksudnya
jumlah besi beton diameter 12 mm 8 buah, 8 – 10 cm maksudnya begel diameter 8
dengan jarak 10 cm).

1. Kolom praktis

Kolom yang berfungsi membantu kolom utama dan juga sebagai pengikat dinding agar
dinding stabil, jarak kolom maksimum 3,5 meter atau pada pertemuan pasangan bata,
(sudut – sudut). Dimensi kolom praktis 15/15 dengan tulangan beton 4 d10, begel d8 –
20.

Ring Balk

Ring Balk adalah bagian dari struktur bangunan seperti balok yang terletak di atas
dinding bata. Berfungsi sebagai pengikat pasangan bata dan juga untuk meratakan
beban dari struktur yang berada diatasnya, seperti beban yang diterima oleh kuda-
kuda.
Pemasangan ring balk maksimum 4 meter dari sloof, idealnya 3 meter. Dimensi ring
balk yang biasa digunakan adalah lebar 15 cm dan tinggi 15 cm dengan tulangan pokok
(besi beton) 4d - 8mm dan begel d 6 – 15 cm.

Demikian penjelasan terkait sloof, kolom, dan ring balk. Semoga uraian di atas bisa
memberikan gambaran untuk memperkaya pengetahuan dalam konstruksi beton
bangunan.

Anda mungkin juga menyukai