Soal CG
Soal CG
JAWABAN:
Setiap perusahaan harus memastikan bahwa asas GCG diterapkan pada setiap aspek bisnis dan
di semua jajaran perusahaan. Asas GCG yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas,
independensi serta kewajaran dan kesetaraan diperlukan untuk mencapai kesinambungan usaha
(sustainability) perusahaan dengan memperhatikan pemangku kepentingan (stakeholders).
1. Transparansi (Transparency)
Prinsip Dasar
Untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus menyediakan informasi
yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku
kepentingan.Perusahaan harus mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah
yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting untuk
pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur dan pemangku kepentingan lainnya.
Pedoman Pokok Pelaksanaan
(1) Perusahaan harus menyediakan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan
dapat diperbandingkan serta mudah diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan
haknya.
(2) Informasi yang harus diungkapkan meliputi, tetapi tidak terbatas pada, visi, misi, sasaran
usaha dan strategi perusahaan, kondisi keuangan, susunan dan kompensasi pengurus,
pemegang saham pengendali, kepemilikan saham oleh anggota Direksi dan anggota Dewan
Komisaris beserta anggota keluarganya dalam perusahaan dan perusahaan lainnya, sistem
manajemen risiko, sistem pengawasan dan pengendalian internal, sistem dan pelaksanaan
GCG serta tingkat kepatuhannya, dan kejadian penting yang dapat mempengaruhi kondisi
perusahaan.
(3) Prinsip keterbukaan yang dianut oleh perusahaan tidak mengurangi kewajiban untuk
memenuhi ketentuan kerahasiaan perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan, rahasia jabatan, dan hak-hak pribadi.
(4) Kebijakan perusahaan harus tertulis dan secara proporsional dikomunikasikan kepada
pemangku kepentingan.
2. Akuntabilitas (Accountability)
Prinsip Dasar
Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk
itu perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan
dengan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lain.
Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang
berkesinambungan.
Pedoman Pokok Pelaksanaan
(1) Perusahaan harus menetapkan rincian tugas dan tanggung jawab masing-masing organ
perusahaan dan semua karyawan secara jelas dan selaras dengan visi, misi, nilai-nilai
perusahaan (corporate values), dan strategi perusahaan.
(2) Perusahaan harus meyakini bahwa semua organ perusahaan dan semua karyawan mempunyai
kemampuan sesuai dengan tugas, tanggung jawab, dan perannya dalam pelaksanaan GCG.
(3) Perusahaan harus memastikan adanya sistem pengendalian internal yang efektif dalam
pengelolaan perusahaan.
(4) Perusahaan harus memiliki ukuran kinerja untuk semua jajaran perusahaan yang konsisten
dengan sasaran usaha perusahaan, serta memiliki sistem penghargaan dan sanksi (reward and
punishment system)
(5) Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, setiap organ perusahaan dan semua
karyawan harus berpegang pada etika bisnis dan pedoman perilaku (code of conduct) yang
telah disepakati.
3. Responsibilitas (Responsibility)
Prinsip Dasar
Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan tanggung
jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha
dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai good corporate citizen.
Pedoman Pokok Pelaksanaan
(1) Organ perusahaan harus berpegang pada prinsip kehati-hatian dan memastikan kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan, anggaran dasar dan peraturan perusahaan (by-laws).
(2) Perusahaan harus melaksanakan tanggung jawab sosial dengan antara lain peduli terhadap
masyarakat dan kelestarian lingkungan terutama di sekitar perusahaan dengan membuat
perencanaan dan pelaksanaan yang memadai.
4. Independensi (Independency)
Prinsip Dasar
Untuk melancarkan pelaksanaan asas GCG, perusahaan harus dikelola secara independen
sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi
oleh pihak lain.
Pedoman Pokok Pelaksanaan
(1) Masing-masing organ perusahaan harus menghindari terjadinya dominasi oleh pihak
manapun, tidak terpengaruh oleh kepentingan tertentu, bebas dari benturan kepentingan
(conflict of interest) dan dari segala pengaruh atau tekanan, sehingga pengambilan keputusan
dapat dilakukan secara obyektif.
(2) Masing-masing organ perusahaan harus melaksanakan fungsi dan tugasnya sesuai dengan
anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan, tidak saling mendominasi dan atau
melempar tanggung jawab antara satu dengan yang lain.
3. Walsh dan Seward (1990) menyatakan bahwa terdapat dua mekanisme untuk
membantu menyamakan perbedaan kepentingan antara para pemegang saham dan
manajer dalam rangka penerapan GCG, yaitu mekanisme pengendalian internal
perusahaan dan mekanisme pengendalian eksternal berdasarkan pasar. Jelaskan!
JAWABAN:
Walsh dan Seward (1990) menyatakan bahwa terdapat 2 mekanisme untuk membantu
menyamakan perbedaan kepentingan antara pemegang saham dan manajer dalam rangka
penerapan GCG, yaitu mekanisme pengendalian internal perusahaan dan mekanisme
pengendalian eksternal berdasarkan pasar.
(4) Komunikasi
(a) Direksi harus memastikan kelancaran komunikasi antara perusahaan dengan pemangku
kepentingan dengan memberdayakan fungsi Sekretaris Perusahaan;
(b) Fungsi Sekretaris Perusahaan adalah: (i) memastikan kelancaran komunikasi antara
perusahaan dengan pemangku kepentingan; dan (ii) menjamin tersedianya informasi
yang boleh diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan kebutuhan wajar dari
pemangku kepentingan;
(c) Perusahaan yang sahamnya tercatat di bursa efek, perusahaan negara, perusahaan
daerah, perusahaan yang menghimpun dan mengelola dana masyarakat, perusahaan yang
produk atau jasanya digunakan oleh masyarakat luas, serta perusahaan yang mempunyai
pengaruh terhadap kelestarian lingkungan, harus memiliki Sekretaris Perusahaan yang
fungsinya dapat mencakup pula hubungan dengan investor (investor relations);
(d) Dalam hal perusahaan tidak memiliki satuan kerja kepatuhan (compliance) tersendiri,
fungsi untuk menjamin kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dilakukan oleh
Sekretaris Perusahaan;
(e) Sekretaris Perusahaan atau pelaksana fungsi Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab
kepada Direksi. Laporan pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan disampaikan pula
kepada Dewan Komisaris.
(5) Tanggung Jawab Sosial
(a) Dalam rangka mempertahankan kesinambungan usaha perusahaan, Direksi harus dapat
memastikan dipenuhinya tanggung jawab sosial perusahaan;
(b) Direksi harus mempunyai perencanaan tertulis yang jelas dan fokus dalam melaksanakan
tanggung jawab sosial perusahaan.
5. Sebut dan jelaskan dua transaksi yang mengindikasikan pelanggaran terhadap hak-
hak pemegang saham pada kasus PT Matahari Departement Store
JAWABAN:
Pada Kasus PT Matahari Departement Strore terlihat bahwa tidak terdapat bukti yang materiil
terhadap kasus transaksi penjualan MDS oleh MPPA yang banyak menuai protes. Namun transaksi
insider trading dan praktek korporasi untuk menaikan saham memanglah sangat jelas terlihat
dalam transaksi tersebut terutama dalam dua transaksi berikut:
1) MPPA menjual saham MDS kepada MAC pada tahun 2010 dimana MAC juga baru dibentuk
pada tahun tersebut dan MPP memiliki 20% kepemilikan terhadap MAC. Pada saat isu
penjualansaham tersebut muncul harga saham MDS melonjak naik.
2) Dana yang digunakan untuk pembelian saham tersebut adalah dana yang dipinjam oleh MPP
kepada dua bank CIMB Niaga dan Standard Chartered dengan jaminan 90,7% saham MDS,
yang kemudian dana tersebut dipinjamkan kepada MAC untuk membeli saham MDS.
JAWABAN:
1) Prinsip Responbility
Responbilitas mengindikasikan bahwa perusahaan telah menaati peraturan perundang-
undangan yang ada dan telah melakukan tanggungjawab sosialnya. Salah satu tindakan
yang dapat dilaksanakan adalah organ perusahaan harus berpegang pada prinsip kehati–
hatian dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang–undangan, anggaran
dasar dan peraturan perusahaan.
Pada kasus Bank Century ditemukan indikasi ketidakpatuhan Bank Century pada
prinsip ini, yaitu:
a. Ditemukan fasilitas Letter of Credit (LC) yang melanggar prinsip kehati-hatian dan
beberapa diantaranya pemberian LC fiktif. Diantara debitur hanya dipakai namanya
saja dan jumlah LC cukup besar diatas USD 10 juta dolar.
b. Adanya pemberian kredit yang tidak sehat.
2) Prinsip Transparansi
Transparansi artinya ada keterbukaan dalam melaksanakan suatu proses kegiatan
perusahan. Transparansi mendorong diungkapkannya kondisi perusahaan yang sebenanrnya
sehingga setiap pihak yang berkepentingan (stakeholders) dapat mengukur dan
mengantisipasi segala sesuatu yang menyangkut perusahaan. Berdasarkan kasus Bank
Century, bila dikaitkan dengan prinsip transparansi maka terdapat beberapa pelanggaran
antara lain:
a. Terdapat masalah dengan surat-surat berharga (SSB) valas milik Bank Century. Dalam
hal ini, ssb valas diperjual belikan melalui PT Cinkara yang merupakan milik Hesyam
Al Warraq yang juga merupakan pemegang saham Bank Century. Ternyata SSB valas
tersebut tidak ada nilainya sehingga tidak ada yang mau membeli. Padahal, jumlahnya
cukup besar, mencapai US$ 220 juta.
b. Ditemukannya penggelapan dana sebesar US4 18 juta oleh adik kandung pemegang
saham Bank Century, Robert Tantular, yaitu Dewi Tantular.
c. Ditemukannya biaya pengadaan yang fiktif. Di antaranya, biaya pengadaan billboard
yang dianggarkan tetapi tidak ada realisasinya. Bahkan, dengan menggunakan
perusahaan fiktif sebagai pelaksana pengerjaan.
d. Rekayasa dalam penerbitan bilyet. Jadi, modusnya, nasabah besar dialihkan ke pusat.
Lebih lanjut temuan yang sama ditemukan oleh tim pemeriksa yang dibentuk Menteri
Keuangan, Sri Mulyani pada tahun 2009.
3) Prinsip Independensi
Perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing-masing organ
perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak diintervensi oleh pihak lain. Beberapa
keputusan yang diambil oleh pihak Bank Century menunjukkan kurangnya independensi
dalam pengambilan keputusan. Contohnya adalah pemberian hasil kredit tidak sehat untuk
pengambil alihan agunan. Bank memberikan kredit lalu jaminannya digunakan untuk
menyelesaikan fasilitas kredit yang macet.
SOAL GANJIL
3. Bagi perusahaan yang memiliki pemegang saham yang majemuk, masalah keagenan (agency
problem) akan muncul bukan saja antara pemilik modal dan pengelola, melainkan juga antara
pemegang saham mayoritas dan pemegang saham minoritas. Dalam CG, hal ini dikenal dengan
masalah keagenan tipe 1 dan masalah keagenan tipe II. Sebutkan beberapa cara atau mekanisme
untuk menekan masalah keagenan tipe 1
JAWABAN:
Ada beberapa mekanisme untuk menekan masalah keagenan tipe I, seperti :
1. Sistem penggajian (remuneration system): diyakini, sistem penggajian yang baik akan
menekan sifat oportunis para pengelola perusahaan, sebagaimana dijelaskan dalam teori biaya
transaksi (transaction cost theory).
2. Sistem pengawasan internal: untuk mengawasi jalannya perusahaan yang dilakukan oleh pihak
lain, para pemilik modal menugaskan dewan pengawas yang membawahi para pengelola
perusahaan di bawah CEO (chief executive officers).
3. Sistem pengawasan eksternal (pasar): pengawasan melalui sistem pasar bisa terjadi karena
control yang dilakukan oleh para investor itu sendiri dengan cara jual beli kepemilikan (saham),
dan control bisa terjadi lewat mekanisme akuisisi yang dilakukan atas alasan keterpaksaan
karena kinerja perusahaan cenderung buruk dan sulit diselamatkan sehingga mengundang
perusahaan lain untuk mengakuisisi.
4. Pasar eksekutif: mekanisme pengawasan dan control terhadap kinerja para eksekutif dalam
menjalankan perusahaan terjadi akibat ketatnya persaingan pasar para eksekutif.
5. Konsentrasi kepemilikan: dalam berbagai studi ditunjukan bahwa konsentrasi kepemilikan
diyakini akan meningkatkan control terhadap manajer.
JAWABAN:
JAWABAN:
3. Teori perusahaan dikembangkan oleh beberapa peneliti sebagai teori yang mendasari
CG. Teori perusahaan terdiri dari: Teori Hierarki dan Koordinasi, Teori Biaya
Transaksi, Teori Kontrak, Teori Agency dan Teori Kompetensi. Jelaskan Teori Agency
yang diungkapkan oleh Jensen dan Meckling, 1976 sebagai salah satu dasar teori muncul
CG
JAWABAN:
1. Dalam pengambilan keputusan, agent yang mendapat kepercayaan dan kewenangan dari
principal dapat mengambil keputusan yang menguntungkan dirinya sendiri.
2. Baik agent maupun principal mempunyai jalan pikiran yang rasional sehingga mampu
membangun ekspektasi yang tidak bias.
Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut, terlihat adanya indikasi negatif dalam hal kepercayaan
dan kewenangan antara agent dan principal. Dilain pihak, konsep corporate governance dapat
didasarkan kepada konsep corporate social responsibility karena manajemen suatu perseroan tidak
saja terbatas bertanggung jawab kepada sharholder namun juga kepada stakeholder yang lain,
seperti karyawan dan masyarakat.
4. Dalam kasus perusahaan memiliki pemegang saham yang majemuk, masalah keagenan
(agency problem) akan muncul bukan saja antara pemilik modal dan pengelola,
melainkan juga antara pemegang saham mayoritas dan pemegang saham minoritas.
Sebutkan ciri-ciri kepemilikan diberbagai kawasan Asia Tenggara, seperti Thailand,
Malaysia, Korea dan Indonesia
JAWABAN:
5. Sebut dan jelaskan dua transaksi yang mengindikasikan pelanggaran terhadap hak-hak
pemegang saham pada kasus PT Matahari Departement Store
JAWABAN:
Pada Kasus PT Matahari Departement Strore terlihat bahwa tidak terdapat bukti yang materiil
terhadap kasus transaksi penjualan MDS oleh MPPA yang banyak menuai protes. Namun transaksi
insider trading dan praktek korporasi untuk menaikan saham memanglah sangat jelas terlihat
dalam transaksi tersebut terutama dalam dua transaksi berikut:
3) MPPA menjual saham MDS kepada MAC pada tahun 2010 dimana MAC juga baru dibentuk
pada tahun tersebut dan MPP memiliki 20% kepemilikan terhadap MAC. Pada saat isu
penjualan saham tersebut muncul harga saham MDS melonjak naik.
4) Dana yang digunakan untuk pembelian saham tersebut adalah dana yang dipinjam oleh MPP
kepada dua bank CIMB Niaga dan Standard Chartered dengan jaminan 90,7% saham MDS,
yang kemudian dana tersebut dipinjamkan kepada MAC untuk membeli saham MDS.