Anda di halaman 1dari 12

SOAL ABSEN GENAP

1. Sebutkan manfaat pelaksanaan GCG, menurut Forum of Corporate Governance in


Indonesia (FCGI) (2001;4)

JAWABAN:

a) Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang


lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional perusahaan, serta lebih meningkatkan
pelayanan kepada stakeholder.
b) Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih murah dan tidak rigid (karena
faktor kepercayaan) yang pada akhirnya akan meningkatkan corporate value.
c) Mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia,
d) Pemegang saham akan puas dengan kinerja perusahaan karena sekaligus akan
meningkatkan shareholder value dan deviden

2. Untuk melancarkan pelaksanaan asas GCG, perusahaan harus dikelola secara


independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan
tidak dapat diintervensi oleh pihak lain. Jelaskan pedoman pokok pelaksanaan prinsip
independensi berdasarkan Komite Nasional Kebijakan Governance!
JAWABAN:

ASAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Setiap perusahaan harus memastikan bahwa asas GCG diterapkan pada setiap aspek bisnis dan
di semua jajaran perusahaan. Asas GCG yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas,
independensi serta kewajaran dan kesetaraan diperlukan untuk mencapai kesinambungan usaha
(sustainability) perusahaan dengan memperhatikan pemangku kepentingan (stakeholders).
1. Transparansi (Transparency)
Prinsip Dasar
Untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus menyediakan informasi
yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku
kepentingan.Perusahaan harus mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah
yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting untuk
pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur dan pemangku kepentingan lainnya.
Pedoman Pokok Pelaksanaan
(1) Perusahaan harus menyediakan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan
dapat diperbandingkan serta mudah diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan
haknya.
(2) Informasi yang harus diungkapkan meliputi, tetapi tidak terbatas pada, visi, misi, sasaran
usaha dan strategi perusahaan, kondisi keuangan, susunan dan kompensasi pengurus,
pemegang saham pengendali, kepemilikan saham oleh anggota Direksi dan anggota Dewan
Komisaris beserta anggota keluarganya dalam perusahaan dan perusahaan lainnya, sistem
manajemen risiko, sistem pengawasan dan pengendalian internal, sistem dan pelaksanaan
GCG serta tingkat kepatuhannya, dan kejadian penting yang dapat mempengaruhi kondisi
perusahaan.
(3) Prinsip keterbukaan yang dianut oleh perusahaan tidak mengurangi kewajiban untuk
memenuhi ketentuan kerahasiaan perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan, rahasia jabatan, dan hak-hak pribadi.
(4) Kebijakan perusahaan harus tertulis dan secara proporsional dikomunikasikan kepada
pemangku kepentingan.

2. Akuntabilitas (Accountability)
Prinsip Dasar
Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk
itu perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan
dengan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lain.
Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang
berkesinambungan.
Pedoman Pokok Pelaksanaan
(1) Perusahaan harus menetapkan rincian tugas dan tanggung jawab masing-masing organ
perusahaan dan semua karyawan secara jelas dan selaras dengan visi, misi, nilai-nilai
perusahaan (corporate values), dan strategi perusahaan.
(2) Perusahaan harus meyakini bahwa semua organ perusahaan dan semua karyawan mempunyai
kemampuan sesuai dengan tugas, tanggung jawab, dan perannya dalam pelaksanaan GCG.
(3) Perusahaan harus memastikan adanya sistem pengendalian internal yang efektif dalam
pengelolaan perusahaan.
(4) Perusahaan harus memiliki ukuran kinerja untuk semua jajaran perusahaan yang konsisten
dengan sasaran usaha perusahaan, serta memiliki sistem penghargaan dan sanksi (reward and
punishment system)
(5) Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, setiap organ perusahaan dan semua
karyawan harus berpegang pada etika bisnis dan pedoman perilaku (code of conduct) yang
telah disepakati.

3. Responsibilitas (Responsibility)
Prinsip Dasar
Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan tanggung
jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha
dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai good corporate citizen.
Pedoman Pokok Pelaksanaan
(1) Organ perusahaan harus berpegang pada prinsip kehati-hatian dan memastikan kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan, anggaran dasar dan peraturan perusahaan (by-laws).
(2) Perusahaan harus melaksanakan tanggung jawab sosial dengan antara lain peduli terhadap
masyarakat dan kelestarian lingkungan terutama di sekitar perusahaan dengan membuat
perencanaan dan pelaksanaan yang memadai.

4. Independensi (Independency)
Prinsip Dasar
Untuk melancarkan pelaksanaan asas GCG, perusahaan harus dikelola secara independen
sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi
oleh pihak lain.
Pedoman Pokok Pelaksanaan
(1) Masing-masing organ perusahaan harus menghindari terjadinya dominasi oleh pihak
manapun, tidak terpengaruh oleh kepentingan tertentu, bebas dari benturan kepentingan
(conflict of interest) dan dari segala pengaruh atau tekanan, sehingga pengambilan keputusan
dapat dilakukan secara obyektif.
(2) Masing-masing organ perusahaan harus melaksanakan fungsi dan tugasnya sesuai dengan
anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan, tidak saling mendominasi dan atau
melempar tanggung jawab antara satu dengan yang lain.

5. Kewajaran dan Kesetaraan (Fairness)


Prinsip Dasar
Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus senantiasa memperhatikan kepentingan
pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan
kesetaraan.
Pedoman Pokok Pelaksanaan
(1) Perusahaan harus memberikan kesempatan kepada pemangku kepentingan untuk
memberikan masukan dan menyampaikan pendapat bagi kepentingan perusahaan serta
membuka akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip transparansi dalam lingkup
kedudukan masing-masing.
(2) Perusahaan harus memberikan perlakuan yang setara dan wajar kepada pemangku
kepentingan sesuai dengan manfaat dan kontribusi yang diberikan kepada perusahaan.
(3) Perusahaan harus memberikan kesempatan yang sama dalam penerimaan karyawan,
berkarir dan melaksanakan tugasnya secara profesional tanpa membedakan suku, agama,
ras, golongan,gender, dan kondisi fisik.

3. Walsh dan Seward (1990) menyatakan bahwa terdapat dua mekanisme untuk
membantu menyamakan perbedaan kepentingan antara para pemegang saham dan
manajer dalam rangka penerapan GCG, yaitu mekanisme pengendalian internal
perusahaan dan mekanisme pengendalian eksternal berdasarkan pasar. Jelaskan!

JAWABAN:

Walsh dan Seward (1990) menyatakan bahwa terdapat 2 mekanisme untuk membantu
menyamakan perbedaan kepentingan antara pemegang saham dan manajer dalam rangka
penerapan GCG, yaitu mekanisme pengendalian internal perusahaan dan mekanisme
pengendalian eksternal berdasarkan pasar.

•Mekanisme pengendalian internal adalah pengendalian perusahaan yang dilakukan dengan


membuat seperangkat aturan yang mengatur tentang mekanisme bagi hasil, baik yang berupa
keuntungan, return maupun risiko – risiko yang disetujui oleh principal dan agen.Salah satu
pilihan mekanisme pengendalian internal untuk menyamakan kepentingan saham dan manajer
adalah kontrak insentif jangka panjang (Walsh dan Seward, 1990: Jensen, 1993).Kontrak jangka
panjang ini dilakukan dengan memberikan insentif pada manajer apabila nilai perusahaan atau
kemakmuran pemegang saham meningkat, salah satunya dengan cara memberi kepemilikan
saham kepada manajer (Jensen dan Meckling, 1976; Fama, 1980).Dengan demikian, manajer akan
termotivasi untuk meningkatkan nilai perusahaan atau meningkatkan pemegang saham karena hal
tersebut juga akan meningkatkan kekayaan manajer sendiri.

•Mekanisme pengendalian eksternal adalah pengendalian perusahaan yang dilakukan oleh


pasar. Menurut teori pasar untuk pengendalian perusahaan (market for corporate control), pada
saat diketahui bahwa manajemen berperilaku menguntungkan diri sendiri, kinerja perusahaan
akan menurun yang direflesikan oleh nilai saham perusahaan. Pada kondisi tersebut, kelompok
manajer lain akan menggantikan manajer yang sedang memegang jabatan.Dengan demikian
bekerjanya market for corporate bias menghambat tindakan menguntungkan manajer sendiri
(Jensen dan Meckling, 1976).
4. Fungsi pengelolaan perusahaan oleh direksi mencakup 5 tugas utama yaitu
kepengurusan manajemen risiko, pengendalian internal, komunikasi dan
tanggungjawab sosial. Jelaskan fungsi direksi terkait manajemen risiko dan
pengendalian internal.
JAWABAN:
Fungsi Direksi
Fungsi pengelolaan perusahaan oleh Direksi mencakup 5 (lima) tugas utama yaitu kepengurusan,
manajemen risiko, pengendalian internal, komunikasi, dan tanggung jawab sosial.
(1) Kepengurusan
(a) Direksi harus menyusun visi, misi, dan nilai-nilai serta program jangka panjang dan
jangka pendek perusahaan untuk dibicarakan dan disetujui oleh Dewan Komisaris atau
RUPS sesuai dengan ketentuan anggaran dasar;
(b) Direksi harus dapat mengendalikan sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan secara
efektif dan efisien;
(c) Direksi harus memperhatikan kepentingan yang wajar dari pemangku kepentingan;
(d) Direksi dapat memberikan kuasa kepada komite yang dibentuk untuk mendukung
pelaksanaan tugasnya atau kepada karyawan perusahaan untuk melaksanakan tugas
tertentu, namun tanggung jawab tetap berada pada Direksi;
(e) Direksi harus memiliki tata tertib dan pedoman kerja (charter) sehingga pelaksanaan
tugasnya dapat terarah dan efektif serta dapat digunakan sebagai salah satu alat penilaian
kinerja.
(2) Manajemen Risiko
(a) Direksi harus menyusun dan melaksanakan sistem manajemen risiko perusahaan yang
mencakup seluruh aspek kegiatan perusahaan;
(b) Untuk setiap pengambilan keputusan strategis, termasuk penciptaan produk
(c) atau jasa baru, harus diperhitungkan dengan seksama dampak risikonya, dalam arti
adanya keseimbangan antara hasil dan beban risiko;
(d) Untuk memastikan dilaksanakannya manajemen risiko dengan baik, perusahaan perlu
memiliki unit kerja atau penanggungjawab terhadap pengendalian risiko.
(3) Pengendalian Internal
(a) Direksi harus menyusun dan melaksanakan sistem pengendalian internal perusahaan
yang handal dalam rangka menjaga kekayaan dan kinerja perusahaan serta memenuhi
peraturan perundang-undangan.
(b) Perusahaan yang sahamnya tercatat di bursa efek, perusahaan negara, perusahaan daerah,
perusahaan yang menghimpun dan mengelola dana masyarakat, perusahaan yang produk
atau jasanya digunakan oleh masyarakat luas, serta perusahaan yang mempunyai dampak
luas terhadap kelestarian lingkungan, harus memiliki satuan kerja pengawasan internal;
(c) Satuan kerja atau fungsi pengawasan internal bertugas membantu Direksi dalam
memastikan pencapaian tujuan dan kelangsungan usaha dengan:
i. melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program perusahaan;
ii. memberikan saran dalam upaya memperbaiki efektifitas proses pengendalian
risiko;
iii. melakukan evaluasi kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perusahaan,
pelaksanaan GCG dan perundang-undangan; dan (iv) memfasilitasi kelancaran
pelaksanaan audit oleh auditor eksternal;
(d) Satuan kerja atau pemegang fungsi pengawasan internal bertanggung jawab kepada
Direktur Utama atau Direktur yang membawahi tugas pengawasan internal. Satuan kerja
pengawasan internal mempunyai hubungan fungsional dengan Dewan Komisaris melalui
Komite Audit.

(4) Komunikasi
(a) Direksi harus memastikan kelancaran komunikasi antara perusahaan dengan pemangku
kepentingan dengan memberdayakan fungsi Sekretaris Perusahaan;
(b) Fungsi Sekretaris Perusahaan adalah: (i) memastikan kelancaran komunikasi antara
perusahaan dengan pemangku kepentingan; dan (ii) menjamin tersedianya informasi
yang boleh diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan kebutuhan wajar dari
pemangku kepentingan;
(c) Perusahaan yang sahamnya tercatat di bursa efek, perusahaan negara, perusahaan
daerah, perusahaan yang menghimpun dan mengelola dana masyarakat, perusahaan yang
produk atau jasanya digunakan oleh masyarakat luas, serta perusahaan yang mempunyai
pengaruh terhadap kelestarian lingkungan, harus memiliki Sekretaris Perusahaan yang
fungsinya dapat mencakup pula hubungan dengan investor (investor relations);
(d) Dalam hal perusahaan tidak memiliki satuan kerja kepatuhan (compliance) tersendiri,
fungsi untuk menjamin kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dilakukan oleh
Sekretaris Perusahaan;
(e) Sekretaris Perusahaan atau pelaksana fungsi Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab
kepada Direksi. Laporan pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan disampaikan pula
kepada Dewan Komisaris.
(5) Tanggung Jawab Sosial
(a) Dalam rangka mempertahankan kesinambungan usaha perusahaan, Direksi harus dapat
memastikan dipenuhinya tanggung jawab sosial perusahaan;
(b) Direksi harus mempunyai perencanaan tertulis yang jelas dan fokus dalam melaksanakan
tanggung jawab sosial perusahaan.

5. Sebut dan jelaskan dua transaksi yang mengindikasikan pelanggaran terhadap hak-
hak pemegang saham pada kasus PT Matahari Departement Store

JAWABAN:

Pada Kasus PT Matahari Departement Strore terlihat bahwa tidak terdapat bukti yang materiil
terhadap kasus transaksi penjualan MDS oleh MPPA yang banyak menuai protes. Namun transaksi
insider trading dan praktek korporasi untuk menaikan saham memanglah sangat jelas terlihat
dalam transaksi tersebut terutama dalam dua transaksi berikut:
1) MPPA menjual saham MDS kepada MAC pada tahun 2010 dimana MAC juga baru dibentuk
pada tahun tersebut dan MPP memiliki 20% kepemilikan terhadap MAC. Pada saat isu
penjualansaham tersebut muncul harga saham MDS melonjak naik.
2) Dana yang digunakan untuk pembelian saham tersebut adalah dana yang dipinjam oleh MPP
kepada dua bank CIMB Niaga dan Standard Chartered dengan jaminan 90,7% saham MDS,
yang kemudian dana tersebut dipinjamkan kepada MAC untuk membeli saham MDS.

6. Kasus Bank Century merupakan salah satu kasus yang mengindikasikan


ketidakptuhan prinsip-prinsip CG terutama dalam menjalankan, tugas
tanggungjawab dan wewenang direksi dan komisaris. Jelaskan Pelanggaran prinsip
yang dilakukan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam kasus Bank Century!

JAWABAN:

1) Prinsip Responbility
Responbilitas mengindikasikan bahwa perusahaan telah menaati peraturan perundang-
undangan yang ada dan telah melakukan tanggungjawab sosialnya. Salah satu tindakan
yang dapat dilaksanakan adalah organ perusahaan harus berpegang pada prinsip kehati–
hatian dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang–undangan, anggaran
dasar dan peraturan perusahaan.
Pada kasus Bank Century ditemukan indikasi ketidakpatuhan Bank Century pada
prinsip ini, yaitu:
a. Ditemukan fasilitas Letter of Credit (LC) yang melanggar prinsip kehati-hatian dan
beberapa diantaranya pemberian LC fiktif. Diantara debitur hanya dipakai namanya
saja dan jumlah LC cukup besar diatas USD 10 juta dolar.
b. Adanya pemberian kredit yang tidak sehat.
2) Prinsip Transparansi
Transparansi artinya ada keterbukaan dalam melaksanakan suatu proses kegiatan
perusahan. Transparansi mendorong diungkapkannya kondisi perusahaan yang sebenanrnya
sehingga setiap pihak yang berkepentingan (stakeholders) dapat mengukur dan
mengantisipasi segala sesuatu yang menyangkut perusahaan. Berdasarkan kasus Bank
Century, bila dikaitkan dengan prinsip transparansi maka terdapat beberapa pelanggaran
antara lain:
a. Terdapat masalah dengan surat-surat berharga (SSB) valas milik Bank Century. Dalam
hal ini, ssb valas diperjual belikan melalui PT Cinkara yang merupakan milik Hesyam
Al Warraq yang juga merupakan pemegang saham Bank Century. Ternyata SSB valas
tersebut tidak ada nilainya sehingga tidak ada yang mau membeli. Padahal, jumlahnya
cukup besar, mencapai US$ 220 juta.
b. Ditemukannya penggelapan dana sebesar US4 18 juta oleh adik kandung pemegang
saham Bank Century, Robert Tantular, yaitu Dewi Tantular.
c. Ditemukannya biaya pengadaan yang fiktif. Di antaranya, biaya pengadaan billboard
yang dianggarkan tetapi tidak ada realisasinya. Bahkan, dengan menggunakan
perusahaan fiktif sebagai pelaksana pengerjaan.
d. Rekayasa dalam penerbitan bilyet. Jadi, modusnya, nasabah besar dialihkan ke pusat.
Lebih lanjut temuan yang sama ditemukan oleh tim pemeriksa yang dibentuk Menteri
Keuangan, Sri Mulyani pada tahun 2009.
3) Prinsip Independensi
Perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing-masing organ
perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak diintervensi oleh pihak lain. Beberapa
keputusan yang diambil oleh pihak Bank Century menunjukkan kurangnya independensi
dalam pengambilan keputusan. Contohnya adalah pemberian hasil kredit tidak sehat untuk
pengambil alihan agunan. Bank memberikan kredit lalu jaminannya digunakan untuk
menyelesaikan fasilitas kredit yang macet.
SOAL GANJIL

3. Bagi perusahaan yang memiliki pemegang saham yang majemuk, masalah keagenan (agency
problem) akan muncul bukan saja antara pemilik modal dan pengelola, melainkan juga antara
pemegang saham mayoritas dan pemegang saham minoritas. Dalam CG, hal ini dikenal dengan
masalah keagenan tipe 1 dan masalah keagenan tipe II. Sebutkan beberapa cara atau mekanisme
untuk menekan masalah keagenan tipe 1
JAWABAN:
Ada beberapa mekanisme untuk menekan masalah keagenan tipe I, seperti :
1. Sistem penggajian (remuneration system): diyakini, sistem penggajian yang baik akan
menekan sifat oportunis para pengelola perusahaan, sebagaimana dijelaskan dalam teori biaya
transaksi (transaction cost theory).
2. Sistem pengawasan internal: untuk mengawasi jalannya perusahaan yang dilakukan oleh pihak
lain, para pemilik modal menugaskan dewan pengawas yang membawahi para pengelola
perusahaan di bawah CEO (chief executive officers).
3. Sistem pengawasan eksternal (pasar): pengawasan melalui sistem pasar bisa terjadi karena
control yang dilakukan oleh para investor itu sendiri dengan cara jual beli kepemilikan (saham),
dan control bisa terjadi lewat mekanisme akuisisi yang dilakukan atas alasan keterpaksaan
karena kinerja perusahaan cenderung buruk dan sulit diselamatkan sehingga mengundang
perusahaan lain untuk mengakuisisi.
4. Pasar eksekutif: mekanisme pengawasan dan control terhadap kinerja para eksekutif dalam
menjalankan perusahaan terjadi akibat ketatnya persaingan pasar para eksekutif.
5. Konsentrasi kepemilikan: dalam berbagai studi ditunjukan bahwa konsentrasi kepemilikan
diyakini akan meningkatkan control terhadap manajer.

4. Dalam rangka memberdayakan fungsi pengawasan Dewan Komisaris, keberadaan komisaris


independen adalah sangat diperlukan karena didalam praktek ditemukan transaksi yang
mengandung benturan kepentingan yang mengabaikan kepentingan pemegang saham public.
Sebutkan tugas dan wewenang komisaris independen
JAWABAN:

Tugas Komisaris Independen

Adapun tugas dari komisaris independen diantaranya yaitu:

a. Menjamin transparansi dan keterbukaaan laporan keuangan perusahaan.


b. Perlakuan yang adil terhadap pemegang saham minoritas dan stakeholder yang lain.
c. Diungkapkannya transaksi yang mengandung benturan kepentingan secara wajar dan adil.
d. Kepatuhan perusahaan pada perundangan dan peraturan yang berlaku.
e. Menjamin akuntabilitas organ perusahaan.
Wewenang Komisaris Independen
a. Komisaris independen mengetuai komite audit dan komite nominasi.
b. Komisaris independen berdasarkan pertimbangan yang rasional dan kehati–hatian berhak
menyampaikan pendapat yang berbeda dengan anggota dewan komisaris lainnya yang wajib dicatat
dalam Berita Acara Rapat Dewan Komisaris dan pendapat yang berbeda yang bersifat material, wajib
dimasukkan dalam laporan tahunan.

SOAL TAHUN LALU

1. Jelaskan pengertian CG berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-117/M-


MBU/2002!

JAWABAN:

Menurut Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-117/M-MBU/2002 Corporate governance


adalah suatu proses dan struktur yang digunakan oleh organ BUMN untuk meningkatkan
keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam
jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholderlainnya, berlandaskan
peraturan perundangan dan nilai-nilai etika;

2. Sebutkan manfaat pelaksanaan GCG, menurut FCGI

JAWABAN:

a) Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang


lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional perusahaan, serta lebih meningkatkan
pelayanan kepada stakeholder.
b) Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih murah dan tidak rigid (karena
faktor kepercayaan) yang pada akhirnya akan meningkatkan corporate value.
c) Mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia,
d) Pemegang saham akan puas dengan kinerja perusahaan karena sekaligus akan
meningkatkan shareholder value dan deviden

3. Teori perusahaan dikembangkan oleh beberapa peneliti sebagai teori yang mendasari
CG. Teori perusahaan terdiri dari: Teori Hierarki dan Koordinasi, Teori Biaya
Transaksi, Teori Kontrak, Teori Agency dan Teori Kompetensi. Jelaskan Teori Agency
yang diungkapkan oleh Jensen dan Meckling, 1976 sebagai salah satu dasar teori muncul
CG

JAWABAN:

Teori keagenan mendeskripsikan hubungan antara pemegang saham (shareholders) sebagai


prinsipal dan manajemen sebagai agen. Manajemen merupakan pihak yang dikontrak oleh
pemegang saham untuk bekerja demi kepentingan pemegang saham. Karena mereka dipilih, maka
pihak manejemen harus mempertanggungjawabkan semua pekerjaannya kepada pemegang
saham. Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan hubungan keagenan sebagai “Hubungan
keagenan merupakan suatu kontrak dimana satu atau lebih orang (prinsipal) memerintah orang
lain (agen) untuk melakukan suatu jasa atas nama prinsipal serta memberi wewenang kepada agen
membuat keputusan yang terbaik bagi prinsipal. Jika kedua belah pihak tersebut mempunyai
tujuan yang sama untuk memaksimumkan nilai perusahaan, maka diyakini agen akan bertindak
dengan cara yang sesuai dengan kepentingan principal”.
Konsep corporate governance dapat dikatakan sebagai kelanjutan dari teori agensi yang mendekati
pemecahan masalah pengelolaan modern. Teori agensi muncul berkaitan dengan pengelolaan,
khususnya pada perusahaan-perusahaan besar yang modern. Teori Corporate Governance ini
menjawab dengan menggambarkan hal-hal apa saja yang berpeluang akan terjadi, apabila
pengelolaan perusahaan diserahkan kepada manajeme (agent) oleh pemegang saham (principal).
Atau dengan kata lain, teori agensi memberikan wawasan analisis untuk dapat mengkaji dampak
dari hubungan agent dengan principal atau principal dengan principal.
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam teori agensi adalah sebagai berikut:

1. Dalam pengambilan keputusan, agent yang mendapat kepercayaan dan kewenangan dari
principal dapat mengambil keputusan yang menguntungkan dirinya sendiri.
2. Baik agent maupun principal mempunyai jalan pikiran yang rasional sehingga mampu
membangun ekspektasi yang tidak bias.

Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut, terlihat adanya indikasi negatif dalam hal kepercayaan
dan kewenangan antara agent dan principal. Dilain pihak, konsep corporate governance dapat
didasarkan kepada konsep corporate social responsibility karena manajemen suatu perseroan tidak
saja terbatas bertanggung jawab kepada sharholder namun juga kepada stakeholder yang lain,
seperti karyawan dan masyarakat.

4. Dalam kasus perusahaan memiliki pemegang saham yang majemuk, masalah keagenan
(agency problem) akan muncul bukan saja antara pemilik modal dan pengelola,
melainkan juga antara pemegang saham mayoritas dan pemegang saham minoritas.
Sebutkan ciri-ciri kepemilikan diberbagai kawasan Asia Tenggara, seperti Thailand,
Malaysia, Korea dan Indonesia

JAWABAN:

Di Indonesia, struktur kepemilikan biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:


1. Saham mayoritas umumnya dipegang di tangan keluarga dan negara. Dalam kasus perusahaan
keluarga, pemisahan antara kontrol dan kepemilikan sebenarnya tidak terjadi karena biasanya
para pengelola perusahaan adalah anggota keluarga dari pemilik perusahaan.
2. Pemegang saham pengontrol memiliki hak suara yang melebihi kepemilikan karena sistem
kepemilikan yang bersifat pyramidal, atau karena mereka menempatkan para manajer dari
anggota keluarga di perusahaan-perusahaan yang dikontrolnya.
3. Kepemilikan bank secara signifikan tidak begitu lazim.
4. Terdapat hubungan antara struktur kepemilikan dengan pemilihan Dewan Pengawas.

5. Sebut dan jelaskan dua transaksi yang mengindikasikan pelanggaran terhadap hak-hak
pemegang saham pada kasus PT Matahari Departement Store

JAWABAN:

Pada Kasus PT Matahari Departement Strore terlihat bahwa tidak terdapat bukti yang materiil
terhadap kasus transaksi penjualan MDS oleh MPPA yang banyak menuai protes. Namun transaksi
insider trading dan praktek korporasi untuk menaikan saham memanglah sangat jelas terlihat
dalam transaksi tersebut terutama dalam dua transaksi berikut:
3) MPPA menjual saham MDS kepada MAC pada tahun 2010 dimana MAC juga baru dibentuk
pada tahun tersebut dan MPP memiliki 20% kepemilikan terhadap MAC. Pada saat isu
penjualan saham tersebut muncul harga saham MDS melonjak naik.
4) Dana yang digunakan untuk pembelian saham tersebut adalah dana yang dipinjam oleh MPP
kepada dua bank CIMB Niaga dan Standard Chartered dengan jaminan 90,7% saham MDS,
yang kemudian dana tersebut dipinjamkan kepada MAC untuk membeli saham MDS.

Anda mungkin juga menyukai