Anda di halaman 1dari 16

FREEDOM OF

EXPRESSION
Isi: Hak dan kebebasan terkait
◦ Hak untuk berpendapat;
◦ Kebebasan beragama dan kepercayaan;
◦ Hak untuk berserikat dan berkumpul;
◦ Hak untuk dipilih dan memilih
Instrumen - Kebebasan Berkumpul
dan Berserikat
ü Pasal 20 dan Pasal 23 DUHAM
ü Pasal 21 dan Pasal 22 ICCPR
ü Pasal 28 dan Pasal 28E ayat (3) UUD’45
ü Pasal 24 UU No. 39 tahun 1999
ü UU Parpol
ü UU Ormas
ü UU No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
Pasal 19 of ICCPR
1. Setiap orang berhak untuk berpendapat tanpa campur tangan.
2. Setiap orang berhak atas kebebasan untuk menyatakan pendapat; hak ini
termasuk kebebasan untuk mencari, menerima dan memberikan
informasi dan pemikiran apapun, terlepas dari pembatasanpembatasan
secara lisan, tertulis, atau dalam bentuk cetakan, karya seni atau
melalui media lain sesuai dengan pilihannya.
3. 3. Pelaksanaan hak-hak yang diicantumkan dalam ayat 2 pasal ini menimbulkan
kewajiban dan tanggung jawab khusus.

4. Oleh karenanya dapat dikenai pembatasan tertentu, tetapi hal ini hanya dapat
dilakukan seesuai dengan hukum dan sepanjang diperlukan untuk: a)
Menghormati hak atau nama baik orang lain; b) Melindungi keamanan
nasional atau ketertiban umum atau kesehatan atau moral umum.
Pasal 25
◦ Setiap warga negara harus mempunyai hak dan kesempatan,
tanpa pembedaan apapun sebagaimana yang dimaksud dalam
Pasal 2 dan tanpa pembatasan yang tidak layak, untuk:
◦ a) Ikut serta dalam pelaksanaan urusan pemerintahan, baik
secara langsung ataupun melalui wakilwakil yang dipilih secara
bebas;
◦ b) Memilih dan dipilih pada pemilihan umum berkala yang
murni, dan dengan hak pilih yang universal dan sama, serta
dilakukan melalui pemungutan suara secara rahasia untuk
menjamin kebebasan menyatakan keinginan dari para pemilih;
◦ c) Memperoleh akses pada pelayanan umum di negaranya atas
dasar persamaan dalam arti umum.
Kewajiban Negara
◦ Kewajiban untuk menghormati, melindungi, dan memenuhi;
◦ Kebebasan berekspresi dijamin oleh konstitusi dan/atau
hukum.
◦ Terlepas dari bentuk konstitusinya, ICCPR mewajibkan setiap
negara untuk membuat peraturan perundang-undangan dan
langkah-langkah lainnya yang efektif untuk menikmati hak-
haknya sesuai dengan prinsip prinsip dari Kovenant.
◦ Pasal 25 merupakan syarat demojrasi berdasarkan pada
persetujuan publik dan prinsip prinsip dari Kovenan.
Pembatasan
◦ Diatur dalam
◦ Necessary/ Penting untuk:
(a) menghormati hak-hak dan reputasi orang;
(b) demi untuk perlindungan terhadap keamanan nasional, ketertiban
umum, keamanan nasional.
Pasal 23 UU No. 39 tahun 1999
(1) Setiap orang bebas untuk memilih dan mempunyai keyakinan
politiknya
(2) Setiap orang bebas untuk mempunyai, mengeluarkan dan
menyebarluaskan pendapat sesuai hati nuraninya, secara lisan
dan atau tulisan melalui media cetak maupun elektronik dengan
memperhatikan nilai-nilai agama, kesusilaan, ketertiban,
kepentingan umum, dan keutuhan bangsa
Kebebasan atas keyakinan politik dan
Kebebasan berpendapat (Pasal 23)

◦ Kebebasan atas keyakinan politik tidak boleh dibatasi


◦ Kebebasan berpendapat harus memperhatikan nilai-nilai
agama, kesusilaan, ketertiban, kepentingan umum, dan
keutuhan bangsa
Kebebasan Berkumpul dan
Berserikat

◦ Instrumen yang mengatur:


ü Pasal 20 dan Pasal 23 DUHAM
ü Pasal 21 dan Pasal 22 ICCPR
ü Pasal 28 dan Pasal 28E ayat (3) UUD’45
ü Pasal 24 UU No. 39 tahun 1999
ü UU Parpol
ü UU Ormas
ü UU No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
Kebebasan atas keyakinan politik dan
Kebebasan berpendapat
(Pasal 23)

◦ Kebebasan atas keyakinan politik tidak boleh dibatasi


◦ Kebebasan berpendapat harus memperhatikan nilai-nilai
agama, kesusilaan, ketertiban, kepentingan umum, dan
keutuhan bangsa – harus diatur ulang.
Pasal 24 UU No. 39 tahun 1999
(1) Setiap orang berhak untuk berkumpul, berapat, dan berserikat untuk maksud-maksud
damai
(2) Setiap warga negara atau kelompok masyarakat berhak mendirikan partai politik,
lembaga swadaya masyarakat atau organisasi lainnya untuk berperan serta dalam
jalannya pemerintahan dan penyelenggaraan negara sejalan dengan tuntutan
perlindungan, penegakan, dan pemajuan hak asasi manusia sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan
Kebebasan atas keyakinan politik dan
Kebebasan berpendapat (Pasal 23)

◦ Kebebasan atas keyakinan politik tidak boleh dibatasi


◦ Kebebasan berpendapat harus memperhatikan nilai-nilai agama, kesusilaan,
ketertiban, kepentingan umum, dan keutuhan bangsa
Kebebasan Berkumpul dan Berserikat
(Pasal 24)

◦ Untuk maksud-maksud damai


◦ Ada kalanya dibatasi oleh ketentuan yang bersifat administratif
Pasal 25 UU No. 39 tahun 1999
◦ Setiap orang berhak untuk menyampaikan pendapat di muka umum, termasuk hak
untuk mogok sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Hak menyampaikan pendapat di muka
umum dan hak mogok
§Bentuk-bentuknya:
- unjuk rasa (demonstrasi), pawai, rapat umum,
mimbar bebas (UU No. 9/1998)
- mogok (UU Ketenagakerjaan)

§Pembatasan oleh UU:


- Waktu, tempat, pemberitahuan kepada Polri
(UU No. 9/1998)
- Pemberitahuan kepada pengusaha dan instansi yang
berwenang di bidang ketenagakerjaan (UU
Ketenagakerjaan)

Anda mungkin juga menyukai