NPM: 1606827643
Kelas: Hukum Koperasi A
Sebagai badan usaha, koperasi memerlukan dana sesuai dengan lingkup dan
jenis usahanya. Dalam rangka mendirikan badan usaha koperasi, yang ditetapkan oleh
pembuat undang-undang sebagai syarat minimum untuk mendirikan sebuah koperasi
adalah jumlah anggota pendiri. Sedangkan besar modal minimum yang harus disetor
sebagai modal awal koperasi oleh para pendirinya tidak ditentukan. Ada dua sumber
modal yang dapat dijadikan modal usaha koperasi, yakni yang pertama adalah modal
yang didapat secara langsung; dan kedua adalah modal yang didapat secara tidak
langsung. Pada dasarnya tidak ada perbedaan pada cara mendapat dua modal tersebut,
namun dengan cara yang pertama modal diperoleh – langsung oleh koperasi – dari
para anggotanya maupun pihak ketiga. Sedangkan yang kedua, modal didapatkan dari
mengambil manfaat dari fasilitas yang dimiliki oleh koperasi atau engan menekan
biaya-biaya operasional 1 . Dalam UU Perkoperasiaan, tepatnya pada Pasal 41,
dijelaskan bahwa modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Jika
membutuhkan modal diluar dari simpanan anggota, maka koperasi dapat
mendapatkan modal yang berasal dari modal sendiri yakni dana cadangan dan hibah;
maupun modal pinjaman yakni pinjaman anggota, pinjaman koperasi lainnya,
pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya, obligasi dan surat utang, serta sumer
keuangan lain.
1
Andjar Pachta W., et al., Hukum Koperasi Indonesia, 2005. hal. 107
1. Pelaku UMKM dan Koperasi yang membutuhkan kredit usaha rakyat (KUR)
menghubungi ke 6(enam) bank yang di tunjuk sebagai bank penyalur KUR.
2. Memenuhi persyaratan dokumentasi sesuai dengan ketentuan bank pelaksana
3. Mengajukan surat permohonan kredit
4. Bank pelaksana akan melakukan penilaian kelayakan
5. Bank pelaksana berwenang memberikan persetujuan atau menolak
permohonan kredit usaha rakyat.
2 Andjar Pachta W., et al., Hukum Koperasi Indonesia, 2005. hal. 125
memupuk modal penyertaan, Koperasi sekurang-kurangnya harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
a. Telah memperoleh status sebagai badan hukum;
b. Membuat rencana kegiatan dari usaha yang akan dibiayai modal penyertaan;
c. Mendapat persetujuan Rapat Anggota.