Bab Ii PDF
Bab Ii PDF
TINJAUAN PUSTAKA
A. Resin Komposit
lebih bahan yang berbeda sifat dan strukturnya yang bertujuan untuk
menghasilkan sifat lebih baik yang tidak dapat didapatkaan apabila bahan-
bahan tersebut berdiri sendiri (Mc Cabe & Walls, 2008). Bahan komposit
alamiah adalah dentin dan email gigi. Komponen enamelin pada email
untuk mengubah pasta resin dari lunak, moldable, sampai keras. Komponen
warna gigi. Ultraviolet (UV) absorber dan bahan tambahan lain berfungsi
a. Matriks Organik
8
9
diakrilat aromatik atau alipatik seperti yang paling sering digunakan yaitu
CH2 = C – R – C = CH2
CH3 CH3
b. Filler
partikel yang berkisar dari 0,1-100 µm. Tipe, konsentrasi, ukuran partikel
komposit mempengaruhi sifat dari resin itu sendiri. Filler yang paling
sering digunakan adalah quartz, campuran silika dan beberapa jenis glass
50 μm. Distribusi ukuran partikel filler dapat bervariasi dari satu produk
dengan jumlah yang lebih banyak. Bahan yang mengandung partikel filler
sifat fisik dan mekanik dari matriks organik. Partikel filler dapat
c. Coupling agents
memperkuat ikatan antara filler dan matriks resin dengan cara bereaksi
secara kimia dengan kedua material. Ikatan yang terjadi ini akan
12
bereaksi dengan matriks polimer. Ikatan antara filler dan matriks yang
lebih kuat daripada partikel filler dan matriks resin yang berdiri sendiri.
yang berada pada regio biru dari spektrum sinar tampak. inisiator ini
dalam pasta sebesar 0,2% berat atau kurang. Juga terdapat sejumlah
e. Inhibitor
mempunyai potensi reaksi yang kuat dengan radikal bebas. Bila radikal
bebas telah terbentuk, karena ada paparan sinar saat pasta dikeluarkan dari
2003a).
14
f. Modifier Optik
resin komposit dapat memiliki warna yang sama dengan gigi. Pada
yang dapat mewakili warna gigi normal pada manusia (kuning sampai
komposit memiliki sifat yang lebih estetis. Namun, amalgam memiliki sifat
manipulasi yang mudah, sifat mekanik yang baik, tahan terhadap keausan,
serta resiko kebocoran tepi yang rendah. Meskipun demikian, resin komposit
digunakan secara luas karena sifat estetisnya, penghantar panas yang rendah,
relatif mudah dimanipulasi, tahan lama untuk gigi anterior dan tidak larut
matriks resin dengan berat molekul yang rendah. Salah satu matriks resin yang
2015). Ada dua tehnik yang dapat digunakan untuk mengurangi resiko
dimulai oleh activator (kimia atau sinar) yang menyebabkan molekul inisiator
untuk tahap propagasi. Radikal dapat dihasilkan dari inisiator radikal. Tahap
propagasi merupakan tahap reaksi yang cepat karena radikal yang terbentuk
menyerang molekul lain dan menghasilkan radikal baru. Monomer yang telah
bereaksi dengan radikal bebas bereaksi dengan molekul lain sehingga terjadi
perpanjangan rantai. Pada tahap terminasi ini terjadi proses pemutusan rantai.
cured di inisiasi oleh sinar biru. Polimerisasi yang terjadi pada resin komposit
16
adalah polimerisasi crossed linked yang terjadi karena adanya ikatan karbon
ganda.
oleh jarak penyinaran dan durasi penyinaran (Powers & Sakaguchi, 2006).
Menurut Price et al., (2000), jarak sumber penyinaran yang paling ideal adalah
1-2 mm dengan ketebalan material resin komposit 1,5-2 mm. Jika jarak
sumber mencapai 5-6 mm, maka sinar yang diterima oleh resin komposit tidak
dan kandungan filler anorganik. Jenis-jenis resin komposit, sejak pertama kali
al., 2006). Resin komposit jenis flowable memiliki viskositas yang lebih
pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960an. Namun, saat ini resin
kurang lebih 8µm. Ukuran partikel yang cukup besar dan sifatnya yang
diameter 0,01 sampai 0,04 µm. Ukuran partikel yang kecil inilah yang
18
sedikit membuat sifat mekanis dan fisik resin komposit mikrofill lebih
estetis tinggi.
yang memiliki kandungan dua atau lebih filler dengan ukuran partikel
kecil (0,005-0,01 µm). Ukuran partikel filler yang sangat kecil inilah
membuat resin jenis ini sulit untuk mencapai adaptasi marginal yang
lebih sedikit dan memiliki sifat fisik serta mekanis yang lebih rendah
cercival, restorasi pada anak-anak dan restorasi pada bagian yang tidak
B. Sisal
1. Pengertian Sisal
(Kumaresan, et al., 2015). Tanaman sisal hanya tumbuh di daerah tropis dan
melimpah, mudah dibudidayakan serta murah, dan memiliki sifat fisik dan
mekanis yang baik (Ahmad, 2011). Menurut Rojas et al (2015), daun nanas
21
dan jerami merupakan sisal yang baik karena melimpah, proses pembuatannya
murah, dan mengandung selulosa yang tinggi 60-70%. Serat sisal merupakan
material yang bersifat kuat, tahan lama, stabil dan serbaguna dan diketahui
2015).
Setiap nanofiber tersusun dari 30-100 rantai selulosa. Terdapat rantai yang
dan rasio panjang dengan diameternya sangat tinggi (Rojas et al, 2015).
2. Komposisi Sisal
Satu tanaman sisal memproduksi sekitar 200-250 daun dan setiap daun
Daun sisal terdiri dari serat mekanis, ribbon, dan xylem. Serat mekanis
didapatkan dari hasil ekstraksi bagian tepi daun (periphery). Serat mekanis
merupakan serat yang kasar dan tebal berbentuk seperti sepatu kuda dan
jarang dipisahkan saat proses ekstraksi. Serat ini merupakan bagian terpenting
dari serat sisal. Serat ribbon terbentuk di bagian tengah daun. Struktur
jaringan ribbon sangat kuat dan merupakan bagian serat yang terpanjang.
yang tidak teratur dan terletak diseberang serat ribbon. Serat xylem tersusun
atas dinding sel tipis sehingga mudah rusak dan hilang selama proses ekstraksi
(Ahmad, 2011).
(Kusumastuti, 2009). Serat sisal memiliki sifat mekanis yang lebih baik.
pada bidang tersebut saja tetapi sisal juga digunakan sebagai tali, benang,
NaOH dan &5 ml asam acetic glacial, diencerkan dalam 1L aquades) dan
stirrer.
kecepatan 5000 rpm selama 30 menit. Setelah itu dilakukan dialisis pada
24
(Ahmad, 2011).
1. Mechanical Bonding
saling mengunci yang terjadi pada dua permukaan yaitu resin dan
atomik. Ikatan ini akan sempurna apabila tidak terdapat gas pada
permukaan serat
25
ikatan kimia yang bekerja pada luas penampang serat sesuai jenis
ikatan kimia yang ada pada serat maupun resin (Betan, et al., 2014)
interface itu sendiri di definisikan sebagai dua regio dimensional antara serat
dan matrik yang memiliki ketebalan nol. Molekul matriks dapat dihubungkan
dengan serat melalu reaksi kimia maupun dengan cara absorbsi, kedua hal
serat. Interphase antara serat dan matrik berperan dalam transfer beban pada
serat. Distribusi beban tidak akan berjalan dengan baik tanpa interface yang
baik. Interface yang kuat akan membuat transfer beban dapat terdistribusi
26
dengan baik meskipun terdapat serat yang rusak. Adhesi antara serat dan
matriks adalah factor yang penting untuk menentukan respon dari interface
komposit menjadi berkurang karena adanya absorbsi air pada permukaan yang
lembab. Serat yang bersifat hidrofilk menyerap air dari lingkungan yang
lembab kemudian akan terbentuk ikatan hydrogen. Molekul air akan berikatan
dengan gugus hidrofilik pada serat. Penyerapan air pada keadaan lembab ini
akan mempengaruhi stabilitas dimensi dari serat alami. Hal ini akan
menyebabkan ikatan yang lemah antara resin dengan matriks (Ilomäki, 2011).
interface pada serat. Salah satu modifikasi kimiawi yang dapat dilakukan
Perlakuan ini bekerja dengan cara menghilangkan sejumlah lignin, wax dan
D. Kekuatan Tekan
menahan fraktur di bawah tekanan atau karena beban dari atas (Soratur, 2002).
Powers and Sakaguchi (2006) dan Van Noort (2007) menyatakan bahwa
kekuatan tekan adalah sifat mekanis paling penting dalam material restorasi.
Material restorasi dengan kekuatan tekan yang lebih rendah daripada gigi akan
mudah rusak dan fraktur. Berdasarkan penelitian Banava & Salehyar (2008),
penyinaran.
High-strenght stone 81
Resin komposit 225
Semen Zink Fosfat 110
dimensi tinggi berbanding diameter 2:1 sesuai dengan ISO 9917 (Wang, et al.,
2003). Uji kekuatan tekan dilakukan dengan universal testing machine yang
mempunyai kecepatan tekan 1mm/menit. Data yang didapat berupa nilai bebas
rumus
Rc = F x 9,807/A
Keterangan :
Rc : kekuatan tekan (MPa)
F : gaya maksimal (kgf)
A : Luas area dasar sampel (πr2 )
9,087 : Gravitasi (Klymus et al., 2007)
E. Landasan Teori
Resin komposit merupakan salah satu bahan restorasi sewarna gigi yang
banyak digunakan karena nilai etsetisnya yang lebih tinggi dibandingkan bahan
restorasi lainnya. Resin komposit tersusun atas matriks, filler, coupling agent dan
29
bahan tambahan lain. Matriks berperan sebagai pembentuk sifat fisik resin
komposit agar dapat diaplikasikan. Filler berperan dalam kekuatan resin komposit
sedangkan coupling agent merupakan bahan pengikat antara matriks dan filler.
hibrid dan resin komposit nanofiller. Karena kandungan filler yang sangat kecil,
resin komposit nanofiller memiliki estetik yang paling baik dibandingkan dengan
resin komposit jenis lain. Meskipun begitu, kekuatan dan ketahanan resin
komposit nanofiller hampir sama dengan resin komposit mikrofiller. Ukuran filler
yang terkandung di dalam resin dapat berpengaruh terhadap kekuatan fisik dan
mekanis dari resin komposit. Semakin kecil ukuran filler makan kekuatan
mekanis dan fisiknya semakin baik dan semakin mudah dipolish sehingga
Filler resin komposit yang saat ini digunakan berasal dari bahan anorganik
(sintetis) seperti quartz, silikat, glass dan zikornia. Filler yang paling sering
digunakan pada resin komposit adalah glass, karena material glass memiliki sifat
mekanis yang baik. Namun, material glass memiliki kelemahan. Proses produksi
material glass adalah proses energi, yang sangat bergantung pada bahan bakar
fosil. Selain itu glass juga bersifat abrasif saat proses pengolahan sehingga
beresiko terhadap kesehatan. Material glass juga bersifat polutan sehingga tidak
daur ulang. Oleh karena itu, serat alam sebagai pengganti filler dalam resin
digunakan. Salah satu serat alam yang bisa dimanfaatkan adalah serat sisal (
Agave sisalana , namun saat ini pemanfaatan serat sisal masih terbatas di bidang
kelautan dan pertanian saja. Sifat mekanis serat alam sebagai filler dapat
Setelah dialkalisasi, sisal dibuat dalam ukuran nani melalui tiga tahap proses,
nanosisal/cellulose whisker.
mekanisnya, salah satunya adalah kekuatan tekan. Kekuatan tekan suatu material
adalah kekuatan suatu material dalam menahan fraktur di bawah tekanan atau
karena beban dari atas. Kekuatan tekan merupakan salah satu sifat mekanis paling
penting dalam material restorasi. Material restorasi dengan kekuatan tekan yang
F. Kerangka Konsep
Renewable,
Resin Komposit biodegradable
Daun Sisal
, murah
Kekuatan Tekan
G. Hipotesis